BAB VI PENUTUP. menjalankan pengawasan PJAS, Dinas Kesehatan Kota Padang memiliki kesiapan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PENUTUP. Berdasarkan hasil pembahasan dari penelitian yang penulis lakukan maka

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai Negara yang sedang berkembang tidak terlepas dari

BAB I PENDAHULUAN. berpengaruh terhadap keberadaan dan ketahanan hidup manusia. Mengingat kadar

GUBERNUR SUMATERA BARAT

BAB VI PENUTUP. dijalankan oleh BPBD DIY ini, memakai lima asumsi pokok sebagai landasan

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. Bab ini akan disajikan dalam tiga bagian, yaitu bagian simpulan, keterbatasan

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian tentang kesadaran hukum siswa dalam berlalu

BAB IV PENUTUP. A. Adanya Kebijakan yang Dilaksanakan. a. Isi Kebijakan Pemerintah Kabupaten Belitung dalam. Mengatasi Pertambangan Illegal

BAB I PENDAHULUAN. ditinggalkan dalam kehidupan sehari-hari. Tanpa makan dan minum yang

BAB I PENDAHULUAN. Ketersediaan obat bagi masyarakat merupakan salah satu komitmen pemerintah

I. PENDAHULUAN. dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukan sebagai

WALIKOTA TANGERANG SELATAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

b. bahwa sebagaimana dimaksud dalam huruf a perlu membentuk Tim Pengawasan Terpadu Bahan

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Faktor-faktor yang menentukan kualitas makanan baik, dapat ditinjau dari

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Dari uraian program dan kegiatan DAK pada Dinas Kehutanan Pasaman

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 57 TAHUN 2008 TENTANG

BAB VI KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Strategi yang dilaksanakan oleh masing-masing pengelola dalam

Pemberdayaan Apoteker dalam Peningkatan Efektifitas Pengawasan Iklan Obat Tradisional

BAB I PENDAHULUAN. untuk menunjang penampilan seseorang, bahkan bagi masyarakat dengan gaya

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah dalam memberikan perlindungan terhadap warga negaranya dari berbagai

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PANDEGLANG,

V. PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang penulis lakukan mengenai

PERATURAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA NOMOR M.HH-01.PW TAHUN 2011 TENTANG PENGAWASAN INTERN PEMASYARAKATAN.

A. Visi dan Misi Badan Pengelola Lingkungan Hidup Kota Bandung

Keamanan Pangan Jajanan Anak Sekolah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat ditarik. dan responsibilitas yang diuraikan sebagai berikut.

SURAT KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 618/Kpts/PD.140/12/2003 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR KARANTINA TUMBUHAN MENTERI PERTANIAN,

BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 36 TAHUN 2008 TENTANG PENJABARAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KESEHATAN KABUPATEN BANYUMAS

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada BAB IV, maka

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BADAN POM. Organisasi Unit Pelaksana Teknis. Organisasi. Tata Kerja.

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. Dalam Undang-undang no.36 tahun 2009 tentang Kesehatan, kesehatan

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: indikator yang diteliti yaitu komunikasi. Komunikasi masih banyak

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. pembinaan dan pengawasan agar produk pangan yang dihasilkan sesuai

- 1 - PENJELASAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG PENGENDALIAN SAPI DAN KERBAU BETINA PRODUKTIF

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Theresia Ronny Andayani Direktur Kesehatan dan Gizi Masyarakat

VI. SIMPULAN DAN SARAN. 1. Alur pelaksanaan jasa pelayanan pengujian laboratorium yang dibuat

BAB VI PENUTUP. Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian ini adalah : kepada oknum Dokter maupun Apoteker yang memang tidak mengindahkan

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 101 TAHUN 2016 T E N T A N G

BAB 1 PENDAHULUAN. pembangunan nasional, dan untuk mencapai SDM berkualitas, faktor gizi memegang

RANCANGAN PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS OBAT DAN MAKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR... TAHUN 2016 TENTANG PENGAWASAN SUPLEMEN KESEHATAN

BAB III GAMBARAN UMUM PEMUNGUTAN RETRIBUSI IZIN MENDIRIKAN BANGUNAN DI KOTA DEPOK

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 10 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN SUMBAWA

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN KABUPATEN SUMBAWA.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. SMK Negeri 2 Langsa dapat disimpulkan sebagai berikut: secara Profesional yang tercantum pada Misi sekolah

KEPUTUSAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR : 56 TAHUN 2004 TENTANG URAIAN TUGAS JABATAN STRUKTURAL PADA DINAS KESEHATAN KOTA TASIKMALAYA

BAB III ANALISIS DAN PEMBAHASAN. A. Tata Cara Pelaksanaan Pemungutan Pajak Reklame Kabupaten

yang mengandung bahan-bahan kimia berbahaya, khususnya makanan basah dibutuhkan oleh manusia. Namun, ketika isu formalin dan bahan-bahan kimia

INFORMASI FAKTOR JABATAN STRUKTURAL

SURAT KEPUTUSAN MENTERI PERTANIAN NOMOR : 619/Kpts/PD.140/12/2003 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI BESAR KARANTINA HEWAN MENTERI PERTANIAN,

V. KESIMPULAN DAN SARAN. implementasi kebijakan RSBI di Propinsi DKI Jakarta. Berdasarkan penelitian

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI. Medan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu: (1) komunikasi, (2) sumber daya,

PENGENDALIAN DAN PENEGAKAN HUKUM TERHADAP PEREDARAN ROKOK ILEGAL DAN PITA CUKAI PALSU OLEH DIREKTORAT JENDERAL BEA DAN CUKAI DAN DINAS INSTANSI

II. TINJAUAN PUSTAKA Keamanan Pangan

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN PEMERINTAH (SPIP) KANTOR LINGKUNGAN HIDUP KABUPATEN KULON PROGO TAHUN 2015

TUGAS POKOK DAN FUNGSI

BAB VII PENUTUP. menjadi kurang optimal dilakukan dan bahkan gagal dalam mencapai tujuan

BAB IV PEMBAHASAN. A. Perlindungan Hukum Terhadap Konsumen Atas Makanan Kemasan. Industri Rumah Tangga Tanpa Izin di Boyolalin

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 96 TAHUN 2016

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

VI. KESIMPULAN DAN SARAN. Pengemis di Kota Bandar Lampung. peneliti menyimpulkan bahwa pelaksanaan

nasional. Dalam Undang-Undang Kesehatan No. 36 Tahun 2009 dinyatakan bahwa

KINERJA BPOM DALAM PELAKSANAAN PENGAWASAN DI TOKO SWALAYAN KOTA MANADO. Oleh : Richard Adam. Abstrak

I. PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB III PENUTUP. formal maupun non formal diantaranya: a. Faktor dalam diri penyandang cacat. b. Keterbatasan lapangan pekerjaan

BAB V PENUTUP. 1. Perlindungan Hukum Terhadap Pasien Miskin Menurut Undang- Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan jo.

BAB IV VISI MISI SASARAN DAN TUJUAN

PROVINSI SUMATERA BARAT KEPUTUSAN WALIKOTA PARIAMAN NOMOR 240/510/2016 TENTANG

BAB V HASIL PERANCANGAN AUDIT DAN REKOMENDASI

BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA. Berikut ini merupakan gambaran umum pencapaian kinerja Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur :

2017, No Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

BAB I PENDAHULUAN A. TUGAS DAN FUNGSI

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUMBAWA.

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TAHUN 2013

- 2 - BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1

BERITA DAERAH KOTA BEKASI PERATURAN WALIKOTA BEKASI NOMOR 61 TAHUN 2013 TENTANG

Rencana Kerja Tahunan TA KATA PENGANTAR

BUPATI SIDOARJO PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI SIDOARJO NOMOR 71 TAHUN 2016 TENTANG

PERTANGGUNGJAWABAN PELAKU USAHA DALAM PEREDARAN JAJANAN ANAK (HOME INDUSTRY) YANG TIDAK TERDAFTAR DALAM DINAS KESEHATAN

BAB I PENDAHULUAN. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP)

BUPATI LAMONGAN PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI LAMONGAN NOMOR 20 TAHUN 2016 TENTANG

RechtsVinding Online

Rencana Strategis BAB 1 PENDAHULUAN

BAB 6 : KESIMPULAN. implementasi Perda KTR di Kota Padang. Tenaga pelaksana kebijakan KTR di

PEMERINTAH KOTA PROBOLINGGO

GUBERNUR SUMATERA BARAT

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Tujuan dari penelitian ini ialah menganalisis faktor-faktor penyebab

PEMERINTAH KABUPATEN KARIMUN RENCANA KERJA (RENJA) A) TAHUN 2015 KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP DAERAH KABUPATEN KARIMUN

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 14 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERTANIAN TANAMAN PANGAN KABUPATEN SUMBAWA.

Pemantauan Pelaksanaan KIP di Institusi Polri

Pada hari ini, Selasa tanggal Dua Puluh Tujuh bulan Maret tahun Dua Ribu Tujuh, bertempat di padang, yang bertanda tangan di bawah ini : PERTAMA.

Transkripsi:

166 BAB VI PENUTUP Kesimpulan Pelaksanaan pengawasan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Padang terhadap peredaran Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) dapat dikatakan masih lemah. Hal tersebut terlihat dari pengawasan yang dilakukan oleh Dinas Kesehatan Kota Padang yang masih menghadapi beberapa masalah yang menyebabkan belum optimalnya pengawasan yang dilakukan. Dalam menjalankan pengawasan PJAS, Dinas Kesehatan Kota Padang memiliki kesiapan sumberdaya manusia yang tidak mumpuni dari segi kuantitas di mana kegiatan ini hanya diembankan kepada satu seksi saja yakni seksi kefarmasian. Seksi kefarmasian ini hanya berjumlah tiga orang saja dengan rincian satu orang kepala seksi dan dua orang staf. Dalam pelaksanaan di lapangan, seksi kefarmasian ini dibantu oleh kepala bidang jaminan dan sarana kesehatan. Kemudian dari segi pendanaan dan sarana prasarana, Dinas Kesehatan Kota Padang memiliki kondisi anggaran yang terbatas dalam pengawasan PJAS sehingga menjadi salah satu hambatan bagi dinas dalam melaksanakan proses pengawasan. Sarana prasarana yang dimiliki oleh Dinas Kesehatan Kota Padang masih belum maksimal terutama sarana yang dibutuhkan untuk pengawasan PJAS ini, Dinas Kesehatan Kota Padang belum memiliki sarana laboratorium yang lengkap sehingga jika ingin melakukan penindaklanjutan terhadap PJAS yang terindikasi mengandung bahanbahan berbahaya harus menyerahkannya kepada Balai Besar POM. Secara umum

167 pengawasan awal berupa pemastian seluruh faktor-faktor input agar sesuai dengan standar-standar yang telah dibuat belum berjalan dengan efektif. Pada pengawasan proses ada beberapa hal yang ditemukan seperti adanya alat kontrol yang digunakan oleh Dinas Kesehatan Kota Padang dalam melakukan pengawasan PJAS ini di seluruh sekolah-sekolah dasar yang ada di Kota Padang. Kemudian ada permasalahan yang terjadi dalam pengawasan proses ini yakni tidak meratanya program yang dijalankan oleh Dinas Kesehatan Kota Padang dalam melakukan pengawasan ke sekolah-sekolah yang ada di mana masih banyaknya sekolah yang tidak merasakan program-program tersebut. Tidak meratanya program tersebut menjadikan dinas kesehatan selaku instansi yang paling berwenang dalam pengawasan PJAS ini seolah-olah tidak serius dalam melaksanakan pengawasan ini. Dari segi tindakan perbaikan ada dilakukan yakni berupa perbaikan terhadap hal-hal yang membuat proses pengawasan terhambat seperti jumlah sumberdaya yang belum mumpuni serta objek yang diawasi yang terlalu banyak dan sulit dikendalikan yang kemudian sangat mempengaruhi kinerja dari dinas sendiri. Akan tetapi upaya tersebut belum berjalan dengan maksimal. Dalam pengawasan akhir Dinas Kesehatan Kota Padang diwajibkan membuat sebuah laporan dari setiap kegiatan yang dilakukan. Dalam pelaksanaannya laporan tersebut dibuat setiap kali selesai melakukan kegiatan. Laporan yang dibuat oleh pihak Dinas Kesehatan Kota Padang kurang akurat atau tidak valid. Karena pada laporan yang dibuat oleh Dinas Kesehatan Kota Padang sendiri mencantumkan data bahwa mereka melakukan pengawasan rutin minimal satu kali dalam satu tahun. Namun di lapangan masih banyak sekolah-sekolah yang

168 belum merasakan dari pengawasan PJAS ini sehingga masih banyak sekolah yang tidak diawasi yang kemudian potensi akan terjadinya kejadian-kejadian luar biasa pangan bisa saja terjadi kembali. Umpan balik terhadap proses pengawasan selanjutnya belum berjalan dengan baik karena temuan-temuan yang diperoleh melalui laporan-laporan kegiatan oleh dinas dalam pengawasan PJAS ini tidak memberikan pengaruh terhadap pengawasan di periode selanjutnya. Saran Agar pelaksanaan pengawasan terhadap pangan jajanan anak sekolah (PJAS) di Kota Padang berjalan dengan baik. Dinas Kesehatan Kota Padang diharapkan dapat mengatasi permasalahan-permasalahan yang terjadi dalam peredaran PJAS yang tidak layak konsumsi. 1. Adanya tindakan sanksi yang tegas Dalam menindak pelanggaran terhadap peredaran PJAS yang terjadi perlu diberikan sanksi yang menimbulkan efek jera terhadap para pelanggar dan penjual jajanan agar mereka tidak lagi menjual jajanan yang berbahaya kembali di masa yang akan datang. 2. Melakukan sosialisasi yang lebih maksimal akan dampak negatif yang ditimbulkan oleh PJAS yang mengandung bahan-bahan berbahaya Sosialisasi ini bertujuan untuk untuk memberikan informasi kepada konsumen dan masyarakat tentang betapa bahayanya jika PJAS yang ada beredar mengandung bahan-bahan berbahaya jika dikonsumsi oleh khalayak ramai terkhususnya anak-anak sekolah. Walaupun sosialisasi ini sudah ada dilakukan oleh dinas namun pemaksimalan sangat tentu perlu dilakukan seperti berupa adanya papan reklame yang memuat informasi

169 tentang pentingnya memilih jajanan yang aman dan sehat yang kemudian dipasang di tempat-tempat strategis. Hal ini tentu dapat memberikan dampak yang positif berupa informasi kepada seluruh lapisan masyarakat Kota Padang di mana adanya peningkatan awareness atau kesadaran akan perlunya pengetahuan tentang PJAS. 3. Penambahan jumlah sumber daya manusia Dengan adanya penambahan sumber daya manusia Dinas Kesehatan Kota Padang dapat melakukan pengawasan secara lebih efektif karena dengan jumlah personil yang ada di seksi kefarmasian tersebut dinilai sangat kurang dalam melakukan pengawasan terhadap sekolah-sekolah yang ada di Kota Padang. 4. Mempelajari kembali laporan-laporan hasil kegiatan sebagai dasar perbaikan untuk kegiatan-kegiatan di periode selanjutnya Setiap laporan hasil kegiatan Pengawasan PJAS yang telah dibuat sangat penting untuk dipelajari terutama mengenai kekurangan-kekurangan yang masih terjadi pada periode saat tersebut. Kemudian semua kekurangan tersebut dicarikan solusinya untuk pelaksanaan di masa mendatang dengan tetap menjalankan semua hal-hal positif yang telah dikerjakan di periode sebelumnya. Sehingga dari tahun ke tahun Pengawasan PJAS ini selalu mengalami peningkatan baik dari kualitas maupun dari kuantitas pelaksanaannya. 5. Penambahan intensitas pengawasan ke lapangan Berdasarkan apa yang telah peneliti temukan di lapangan bahwa Dinas Kesehatan Kota Padang hanya satu kali melakukan pengawasan PJAS ini

170 dalam satu tahun anggaran. Tentu dengan intensitas yang sangat sedikit ini akan mengakibatkan pencapaian hasil yang jauh dari kata memuaskan. Sehingga pihak dinas sangat disarankan agar menambah instensitas pengawasan tersebut menjadi satu kali setiap triwulannya agar sekolahsekolah yang di awasi bisa merasakan manfaat yang nyata sehingga potensi akan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan bisa diminimalisir.