ANALISIS POTENSI DAN PENGEMBANGAN WISATA DI KAWASAN NUSAKAMBANGAN KECAMATAN CILACAP SELATAN SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI KABUPATEN CILACAP

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS POTENSI PENGEMBANGAN OBYEK WISATA PANTAI DI KECAMATAN SINGKAWANG SELATAN KOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

EVALUASI POTENSI KAWASAN KOTAGEDE SEBAGAI DESTINASI WISATA BERBASIS WARISAN BUDAYA (Heritage Tourism) DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

ANALISIS POTENSI OBYEK WISATA PANTAI DI KAWASAN PATTAYA, THAILAND

BAB II METODE PENELITIAN

ANALISIS POTENSI DAN PENGEMBANGAN DAYA TARIK WISATA PANTAI DI KOTA SEMARANG SKRIPSI

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS POTENSI WILAYAH UNTUK PENGEMBANGAN EKOWISATA DI TAMAN NASIONAL KARIMUNJAWA KABUPATEN JEPARA

ANALISIS POTENSI DAN PRIORITAS PENGEMBANGAN PARIWISATA DI KOTA SERANG PROVINSI BANTEN

Seminar Nasional IENACO ISSN: STRATEGI PENINGKATAN DAYA SAING DESTINASI WISATA DAERAH TERTINGGAL

ANALISIS POTENSI DAN DAYA DUKUNG OBYEK WISATA HUTAN MANGROVE PANDANSARI DI DESA KALIWLINGI KECAMATAN BREBES

BAB III METODOLOGI. Gambar 4. Peta Lokasi Penelitian: Masterplan Sentul City (Atas); Jalur Sepeda Sentul City (Bawah) Tanpa Skala

KAJIAN POTENSI UNTUK EKOWISATA DI PANTAI TANGSI KABUPATEN LOMBOK TIMUR NUSA TENGGARA BARAT DENGAN MENGGUNAKAN SWOT ANALISIS

BAB III METODE PENELITIAN. lokasi ini karena di objek wisata tersebut merupakan satu-satunya objek

STRATEGI PENGEMBANGAN KUTA LOMBOK SEBAGAI DESTINASI PARIWISATA ANDER SRIWI

III. METODE PENELITIAN. survei. Menurut Masri Singarimbun (1989:4), penelitian survei dapat digunakan

STUDI POTENSI DAN PROSPEK PENGEMBANGAN PARIWISATA DI KOTA TERNATE, MALUKU UTARA (STUDI DINAS PARIWISATA KOTA TERNATE) JURNAL.

LAPORAN PENELITIAN POTENSI PENGEMBANGAN WISATA KULINER: STUDI KASUS DI SOLO. Oleh: Edy Purwo Saputro, SE, MSi Fatchan Achyani, SE, MSi

ANALISIS POTENSI DAN PENGEMBANGAN DAYA TARIK WISATA PANTAI DI KOTA SEMARANG PUBLIKASI KARYA ILMIAH

Potensi dan Upaya (Isti Rahmawati)

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi di Kawasan Wisata Pantai Tanjung Pasir,

BAB III METODOLOGI. Gambar 2. Peta Jakarta Timur Gambar 3. Pata Lokasi Taman Mini Indonesia (Anonim, 2010b) Indah (Anonim, 2011)

BAB III METODE PENELITIAN. daya tarik wisata budaya yang lebih baik. Dalam pengembangan ini perlu

BAB III METODE PENELITIAN. Sukawana adalah nama daerah yang terletak sekitar 30 kilometer sebelah

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia memiliki potensi besar dalam lingkup pariwisata.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

PENDAHULUAN. Supriadi R 1), Marhawati M 2), Arifuddin Lamusa 2) ABSTRACT

i-cilacap: Sebuah Strategi Promosi Wisata Bahari Kabupaten Cilacap oleh: Nabilla Desyalika Putri

PENILAIAN DAYA TARIK DAN PENGEMBANGAN OBJEK WISATA PANTAI TANJUNG BELANDANG DI KABUPATEN KETAPANG

Potensi Pantai Joko Tingkir Kabupaten Pemalang untuk Pengembangan Kawasan Wisata

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Di tengah kesibukan seseorang dalam bekerja diikuti pula

ADA BALI DI KOTA NGAPAK

BAB VII KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Kabupaten Tulungagung, didapatkan beberapa kesimpulan sebagai berikut.

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS AYAM RAS PEDAGING PERUSAHAAN KAWALI POULTRY SHOP KABUPATEN CIAMIS

BAB. III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Pada tahun 2013 lembaga konservasi lingkungan hidup Ocean of Life

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB V KESIMPULAN. pengembangan pariwisata dan olahraga di Indonesia. Sport tourism merupakan perpaduan antara olahraga dan rekreasi (wisata)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

V. SIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka

BAB IV METODE PENELITIAN PARIWISATA SPIRITUAL

ANALISIS POTENSI PENGEMBANGAN OBYEK WISATA PANTAI DI KECAMATAN SINGKAWANG SELATAN KOTA SINGKAWANG PROVINSI KALIMANTAN BARAT

Pengembangan Wisata Benteng Portugis Sebagai Daya Tarik Wisata Di Kabupaten Jepara

BAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta dikenal sebagai kota pelajar, selain itu juga dikenal sebagai kota

PROGRAM STUDI KEHUTANAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kota Cilacap merupakan kota yang terletak di sebelah selatan dari

UPAYA PENGEMBANGAN EKOTURISME BERBASIS PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DI KABUPATEN CILACAP

PENGEMBANGAN AGROWISATA BALAI BENIH INDUK HORTIKULTURA KECAMATAN PEKALONGAN KABUPATEN LAMPUNG TIMUR

STUDI KEBUTUHAN PENGEMBANGAN KOMPONEN WISATA DI PULAU RUPAT KABUPATEN BENGKALIS TUGAS AKHIR. Oleh : M. KUDRI L2D

BAB III METODE PENELITIAN

ANALISIS POTENSI DAN DAYA DUKUNG OBYEK WISATA HUTAN MANGROVE PANDANSARI DI DESA KALIWLINGI KECAMATAN BREBES

BAB III METODE PENELITIAN. diskriptif yaitu suatu metode penelitian yang berusaha mendeskripsikan atau

BAB III METODE PENELITIAN

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki panorama alam yang indah yang akan memberikan daya tarik

BAB III METODE PENELITIAN

Jenis data Indikator Pengamatan Unit Sumber Kegunaan

ANALISIS POTENSI DAN PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA KAWAH PUTIH, KECAMATAN SILAU KAHEAN, KABUPATAN SIMALUNGUN,SUMATERA UTARA

STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN PANTAI KARTINI SEBAGAI KAWASAN WISATA ISLAMI COASTAL AREA KARTINI AS THE ISLAMIC TOURISM DEVELOPMENT STRATEGY

III. METODOLOGI PENELITIAN. Kabupaten Pesawaran. Penelitian ini dilakukan Bulan Januari-April 2015.

BAB I PENDAHULUAN. perkiraan jumlah wisatawan internasional (inbound tourism) berdasarkan perkiraan

BAB III METODE PENELITIAN. Rancangan penelitian merupakan segala sesuatu yang mencakup

BAB III METODE PENELITIAN

PENILAIAN DAYA TARIK WISATA KAWASAN AIR TERJUN MANANGGAR DI DESA ENGKANGIN KECAMATAN AIR BESAR KABUPATEN LANDAK

BAB III METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan adalah metode analisis deskriptif yaitu metode

STRATEGI PENGEMBANGAN KERIPIK SINGKONG BALADO PADA UKM PUNDI MAS DI KOTA PALU

BAB I PENDAHULUAN. ribu kunjungan atau naik 11,95% dibandingkan jumlah kunjungan wisman

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: masyarakat, keamanan yang baik, pertumbuhan ekonomi yang stabil,

STRATEGI PENGEMBANGAN WISATA PANTAI KARTINI DI KABUPATEN JEPARA STRATEGY DEVELOPMEN OF PANTAI KARTINI IN JEPARA DISTRICT ZENY KURNIYATI D2B606051

PENILAIAN DAN PENGEMBANGAN POTENSI OBJEK DAN DAYA TARIK WISATA ALAM DI TAMAN WISATA ALAM (TWA) SIBOLANGIT

II. TINJAUAN PUSTAKA. pariwisata, seperti melaksanakan pembinaan kepariwisataan dalam bentuk

BAB III METODE PENELITIAN. Gunung Bodas yang berada pada ketinggian 765m diatas permukaan laut. Batas wilayah Kampung Adat Ciptarasa:

ANALISIS STRATEGI PEMASARAN PARIWISATA PANTAI PARANGTRITIS PASCA GEMPA BUMI DAN TSUNAMI DI KABUPATEN BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. mengidentifikasi jenis-jenis makanan tradisional, persepsi wisatawan terhadap

STRATEGI PENGEMBANGAN PRODUK WISATA UNTUK MENINGKATKAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN KAMPOENG AIR DI DESA KRAGILAN KABUPATEN BOYOLALI.

STRATEGI PENGEMBANGAN PARIWISATA SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN MASYARAKAT

METODE Lokasi dan Waktu Teknik Sampling

IV. METODOLOGI 4.1 Waktu dan Tempat Penelitian 4.2 Metode Penelitian 4.3 Metode Pengambilan Sampel

ALTERNATIF STRATEGI PENINGKATAN MUTU SEKOLAH BERDASARKAN ANALISIS SWOT DI SDN 1 NGADIREJO KECAMATAN NGADIREJO KABUPATEN TEMANGGUNG

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Taman Wisata Grojogan Sewu sering dinobatkan sebagai Objek Wisata

III. METODE PENELITIAN. yang harus di kembangkan dalam Pariwisata di Pulau Pasaran.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. diteliti oleh penulis. Lokasi penelitian dilakukan di Swalayan surya pusat

BAB II METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan

PERANAN DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA DALAM PENGEMBANGAN OBJEK WISATA DI KABUPATEN KEPULAUAN SANGIHE ALVINITA HAMEL MARTHA OGOTAN FEMMY TULUSAN

BAB III METODE PENELITIAN. atau Sagela Pengucapaan yang sering di pakai masyarakat Gorontalo ini, terletak

BAB I PENDAHULUAN. daerah, maka program pengembangan dan pendayagunaan sumber daya dan potensi

PENINGKATAN PELAYANAN KEPADA PENGUNJUNG OBYEK WISATA CURUGSEWU KABUPATEN KENDAL DITINJAU DARI ASPEK PELAYANAN INFORMASI

STRATEGI PENGEMBANGAN DESA MANTAR SEBAGAI KAWASAN DESA WISATA DI KABUPATEN SUMBAWA BARAT

BAB I PENDAHULUAN. wisata dan US$ 300 milyar penerimaan ke seluruh dunia (Pusat Perencanaan dan

POTENSI DAN USAHA PENGEMBANGAN EKOWISATA TELUK PENYU CILACAP

Persepsi Masyarakat dan Strategi Pengembangan Agrowisata Salak di Desa Sibetan Kecamatan Bebandem Kabupaten Karangasem Bali

III METODE PENELITIAN

KAJIAN TENTANG POTENSI OBYEK WISATA BUKIT JAMUR DI KECAMATAN BUNGAH KABUPATEN GRESIK

B. Jenis dan Sumber Data

Transkripsi:

ANALISIS POTENSI DAN PENGEMBANGAN WISATA DI KAWASAN NUSAKAMBANGAN KECAMATAN CILACAP SELATAN SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI KABUPATEN CILACAP Oleh: ANISA UMI ISTICHAROH ASOFIE E 100 150 015 PROGRAM STUDI GEOGRAFI FAKULTAS GEOGRAFI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016

i

ii

PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam publikasi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya di atas, maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.. Surakarta, 27 Oktober 2016 Penulis ANISA UMI ISTICHAROH ASOFIE E 100 150 015 iii

ANALISIS POTENSI DAN PENGEMBANGAN WISATA DI KAWASAN NUSAKAMBANGAN KECAMATAN CILACAP SELATAN SEBAGAI DAYA TARIK WISATA DI KABUPATEN CILACAP Abstrak Penelitian Analisis Potensi dan Pengembangan wisata ini dilakukan di kawasan Nusakambangan Kecamatan Cilacap Selatan dengan tujuan (1)Mengevaluasi potensi wisata Pulau Nusakambangan Kecamatan Cilacap Selatan yang dapat dijadikan sebagai daya tarik wisata di Kabupaten Cilacap, (2)Mengembangkan strategi untuk pengembangan kawasan wisata yang terdapat di pulau Nusakambangan Kecamatan Cilacap Selatan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini pada tujuan pertama yaitu berupa pengamatan langsung dilapangan dan wawancara dengan pihak pengelola dan teknis analisisnya menggunakan skoring untuk potensi internal, eksternal dan gabungan. Analisis yang digunakan adalah SWOT dengan melihat Strenght, Weakness, Opportunities, dan Threats yang terdapat pada masing-masing objek wisata yang digunakan untuk melihat strategi serta arah pengembangannya untuk kedepan. Evaluasi potensi wisata Pulau Nusakambangan Kecamatan Cilacap Selatan yang dapat dijadikan sebagai daya tarik wisata di Kabupaten Cilacap adalah Kampung Laut dengan potensi internal dan eksternal tertinggi yaitu 27 yang memiliki berbagai fasilitas pelengkap penunjang kegiatan wisata, dan objek wisata yang terendah adalah Gua Maria dengan skor 17 karena fasilitas untuk mennunjang kegiatan wisatanya pun tidak ada, tidak adanya sarana prasarana dan jalannya pun sulit untuk dijangkau. Untuk mengembangkan strategi sebagai pengembangan di sekitar kawasan wisata Nusakambangan, mengoptimalkan kekuata yang dimiliki agar dapat menarik minat pengunjung ke objek wisata, berkerjasama dengan pihak lain seperti pemerintah untuk pengelolaan dan pembangunan objek wisata. Pengembangan dapat dilakukan dengan memaksimalkan kelebihan dan peluang yang ada di objek wisata seperti toilet, rumah makan, mushola, dan juga kebersihan lingkungan sekitar. Kata Kunci: Potensi Internal dan Eksternal, Pengembangan wisata, Daya Tarik wisata, Nusakambangan, Cilacap POTENTIAL ANALYSIS AND DEVELOPMENT OF TOURISM IN NUSAKAMBANGAN, SOUTHERN CILACAP DISTRICT AS TOURIST ATTRACTION OF CILACAP REGENCY Abstracts The research with the title of Potential Analysis and Development of Tourism in Nusakambangan, Southern Cilacap District as Tourist Attraction of Cilacap Regency has the objectives to 1) evaluate the tourism potential of Nusakambangan Island in Southern Cilacap District as tourism attraction in Cilacap Regency, 2) develop the strategic development of tourism attraction in Nusakambangan Island, Southern Cilacap Regency. The methods used in this research were field observation and interview, while the analysis method was used scoring method for each variable of internal, external, and both combination. SWOT Analysis was used for analyzing the Strength, Weakness, Opportunities, and Threats of each tourism object in order to decide the development direction of potential tourism in the future. 1

Tourism potential evaluation of Nusakambangan Island, Southern Cilacap District can be built as tourist attraction potential of Cilacap Regency, which has potential as follow; Kampung Laut has a high of internal and external scores as 27 which has complete and supporting systems of tourism; Gua Maria has a low both internal and external scores as 17 due to the lack of supporting systems and bad infrastructures. Optimizing the power of each tourism object should be done for developing the strategy of tourist attraction in Nusakambangan Island for getting the more attentions of visitors. One step that could be done is having good and real cooperation between the government and the locals for managing and developing the tourism objects to be better. The strategic development could be started with the development of tourism amenities such as toilets, restaurants, prayer rooms, and cleaning services around the area. Keywords: Internal and external potential, tourism development, tourist attraction 1. PENDAHULUAN Sektor pariwisata di Indonesia merupakan salah satu sektor ekonomi jasa memiliki prospek yang cerah, namun dewasa ini belum memperlihatkan peranan yang sesuai dengan harapan dalam prospek pembangunan di Indonesia dalam pariwisata, salah satunya adalah kawasan Nusakambangan yang merupakan tempat penjaranya narapidana kelas kakap tetapi disini pula terdapat destinasi wisata yang sangat bagus dan indah. Potensi Pulau Nusakambangan sebagai tujuan wisata sangat menjanjikan. Oleh sebab itu, Pulau Nusakambangan ini masih sangat perlu perhatian dan pengembangan lebih maksimal dari pemerintah daerah maupun pihak terkait, tidak hanya untuk saat ini tetapi masa yang akan datang, baik dari segi sarana, prasarana maupun promosinya terhadap kunjungan wisatawan. 2. METODE Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Dilakukan dengan cek langsung dilapangan untuk mengumpulkan sejumlah data dengan melakukan cek list potensi internal dan potensi eksternal. Selanjutnya dilakukan analisis SWOT(strengths, weakness, opportunity, threat) digunakan untuk penyusunan strategi serta arah pengembangan ke depan dengan didasarkan pada logika yang dapat melihat kekuatan dan peluang serta dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman. Analisis potensi ini akan dihasilkan potensi tinggi, sedang dan rendah digunakan untuk melihat nilai unggulan dari tiap objek wisata dengan melakukan potensi eksternal dan internal kemudian akan didapatkan potensi gabungan dari tiap objek pariwisata. a. Alat Pengumpulan data Alat yang digunakan dalam penelitian yaitu: 1. Kamera yang digunakan untuk mengumpulkan foto atau data visual 2. Check-list digunakan untuk mengetahui variabel untuulan tiap potensi pariwisata 3. Buku Catatan digunakan untuk mencatat saat wawancara dan mencatat hal-hal penting 4. GPS digunakan untuk memploting data titik obyek wisata b. Analisis Data - Analisis Potensi 2

Langkah penting dalam suatu penelitian adalah menentukan variabel penelitian. Variabel adalah konsep yang mempunyai variasi nilai (Singarimbun, 1987 dalam Suut). Dalam penelitian ini digunakan 2 variabel potensi yaitu potensi obyek wisata (potensi internal) dan potensi kawasan wisata (potensi eksternal). Menjelaskan tiap variabel yang dipilih dengan klasifikasi tinggi, sedang dan rendah, pengelompokkan data dari tiap variabel. Kemudian di lakukan Skoring yang merupakan proses memberikan penilaian relatif atau pemberian skor pada variabel penelitian yang telah ditentukan. Memberikan skor dari 1 sampai dengan 3. Penilaian dilakukan berdasarkan skor variabel penelitian dan skor masing-masing daya tarik objek wisata, dengan rumus: K = a b u Dimana: K = interval a = nilai skor tertinggi b = nilai skor terendah u = jumlah kelas - Analisis SWOT Analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunities, dan Threats) secara sederhana dipahami sebagai pengujian terhadap kekuatan dan kelemahan internal sebuah organisasi, serta kesempatan dan ancaman lingkungan eksternalnya. Penyususnan strategi dalam rangka pencapaian tujuan monitoring adalah upaya memanfaatkan kekuatan dan peluang yang ada guna mengeliminasi kelemahan dan ancaman yang dihadapi. Penyusunan strategi untuk mencapai tujuan dapat menggunakan matriks SWOT dibawah ini: Faktor Internal Eksternal Opportunities (Peluang) Tentukan faktorfaktor dominan Tabel 1 Matrik SWOT Strength (Kekuatan) Tentukan faktorfaktor dominan Strategi SO Ciptakan strategi yang mengunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang Weakness (Kelemahan) Tentukan faktor-faktor dominan Strategi WO Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk meminimalkan kelemahan untuk meraih peluang 3

Threats (Ancaman) Tentukan faktorfaktor dominan Strategi ST Ciptakan strategi yang mengunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman Strategi WT Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk menghindari ancaman 3. HASIL DAN PEMBAHASAN 3.1 Kelas Potensi Internal, Eksternal dan Gabungan Penilaian klasifikasi diperoleh hasil dam pembahasan sebagai berikut: - Potensi Internal tertinggi adalah Panorama Segara Anakan, Pantai Ranca Babakan dengan skor 10, Pantai Kalipat dengan skor 10, Suaka Hutan Mangrove dengan skor 11 dan Kamung Laut dengan skor 11. Klasifikasi sedang ditempati oleh Pantai Pasir Putih dan Pantai Permisan. Sedangkan klasifikasi rendah ditempati Gua Mangsit sela dengan skor 8, Gua Maris skor 8, Pantai Karang Bolong dengan skor 8 dan benteng Lingkar dengan skor 7 - Potensi eksternal tertinggi adalah Kampung Laut dengan skor 16 dan Pantai Karang Bolong dengan skor 15. Klasifikasi sedang ditempati oleh Suaka hutan Mangrove dengan sor 12, Pantai Pasir Putih dengan skor 12, Benteng Lingkar skor 13, Pantai Kalipat dengan skor 12, dan Pantai Permisan dengan skor 14. Sedangkan klasifikasi rendah ditempati oleh Panorama Segara anakan dengan skor 11, Pantai Ranca Babakan dengan skor 11, Gua Ratu dengan skor 10, Gua Mangsit Sela skor 10, dan Gua Maria dengan skor 9 - Potensi gabungan tertinggi ditempati hanya satu objek wisata yaitu Kampung Laut dengan skor 27. Klasifikasi sedang ditempati Suaka Hutan Mangrove dengan skor 23, Panorama Segara Anakan dengan skor 21, Pantai Ranca Babakan dengan skor 21, Gua Ratu dengan skor 21, Pantai Pasir Putih dengan skor 21, Pantai Karang Bolong skor 23, Pantai Kalipat dengan skor 22, dan Pantai Permisan dengan skor 23. Sedangkan klasifikasi rendah ditempati Gua Mangsit Sela dengan skor 18, Gua Maria dengan skor 17, dan Benteng Lingkar dengan lingkar 20. Objek Wisata Potensi Internal Potensi Eksternal Potensi Gabungan Skor Klasifikasi Skor Klasifikasi Skor Klasifikasi 1. Panorama Segara 10 Tinggi 11 Rendah 21 Sedang Anakan 2. Suaka Hutan 11 Tinggi 12 Sedang 23 Sedang Mangrove 3. Kampung Laut 11 Tinggi 16 Tinggi 27 Tinggi 4. Pantai Ranca 10 Tinggi 11 Rendah 21 Sedang Babakan 5. Gua Ratu 11 Tinggi 10 Rendah 21 Sedang 4

6. Gua Mangsit 8 Rendah 10 Rendah 18 Rendah Sela 7. Gua Maria 8 Rendah 9 Rendah 17 Rendah 8. Pantai Pasir 9 Sedang 12 Sedang 21 Sedang Putih 9. Pantai Karang Bolong 8 Rendah 15 Tinggi 23 Sedang 10. Benteng Lingkar 7 Rendah 13 Sedang 20 Rendah 11. Pantai Kalipat 10 Tinggi 12 Sedang 22 Sedang 12. Pantai Permisan 9 Sedang 14 Sedang 23 Sedang 3.2. Peta Persebaran Objek, Peta Internal, Eksternal dan Peta Gabungan - Peta Persebaran objek wisata memperlihatkan titik persebaran objek wisata di kawasan Nusakambangan, Cilacap Selatan dengan 12 objek wisata dan yang paling dekat dengan pelabuhan dan tidak makan waktu lama adalah Pantai Pasir Putih, Pantai Karang Bolong dan Karang Tengah dan yang sangat jauh dari pusat kota atau dari pelabuhan adalah Kampung Laut dan Segara Anakan. - Peta potensi Internal, eksternal, gabungan warna objek wisata dibedakan menjadi 3 warna salem untuk rendah, orens untuk rendah dan coklat bata untuk tinggi. Perbedaan dari masing-masing objek wisata tersebut untuk memudahkan membaca peta Gambar 1 Peta Lokasi Objek Wisata di Kawasan Nusakambangan 5

Gambar 2 Peta Potensi Internal Daya Tarik Wisata di Kawasan Nusakambangan Gambar 3 Peta Potensi Eksternal Daya Tarik Wisata di Kawasan Nusakambangan Gambar 4 Peta Potensi Gabungan Daya Tarik Wisata di Kawasan Nusakambangan 3.3 Rencana Pengembangan dan Daya Tarik di Kawasan Nusakambangan Rencana Pengembangan yang dapat dilakukan untuk menarik daya Tarik kawasan Nusakambangan Kecamatan Cilacap Selatan : 1. Pembuatan sarana prasarana atau warung-warung kecil untuk tempat peristirahatan bagi wisatawan yang lapar dan lelah 6

2. Pembuatan paket kunjungan secara menyeluruh yang berfumgsi untuk lebih menarik minat wisatawan dengan biaya yang lebih hemat 3. Menambah transportasi sehingga memudahkan wisatawan untuk datang dan berkunjung ke kawasan Nusakambangan 4. Melakukan kerjasama dengan pemerintah atau pemerintah kota untuk pelestarian dan pengembangan objek wisata Kutipan dan Acuan Pada dasarnya sektor pariwisata di Indonesia merupakan salah satu sektor ekonomi jasa yang memiliki prospek yang cerah, tetapi hingga saat ini belum memperlihatkan peranan yang sesuai dengan harapan dalam proses pembangunan di Indonesia. Meningkatkan peran kepariwisataan, sangat terkait antara barang berupa obyek wisata sendiri yang dapat dijual dengan sarana prasarana yang mendukungnya yang terkait dalam industri pariwisata (Sujali, 1989). Justifikasi pariwisata menjadi bidang kajian geografi dikemukakan oleh Robinson (dalam Sujali, 1989) sebagai berikut: 1. Geografi berhubungan erat dengan lingkungan baik alam maupun manusia 2. Pariwisata erat kaitannya dengan struktur, bentuk, penggunaan lahan dan perlindungan bentang alam 3. Pariwisata adalah aktivitas ekonomi komersial, sebagai aktivitas ekonomi dipermukaan bumi secara khusus dikaji 4. Geografi selalu tertarik pada gerakan barang dan orang dalam bentuk transportasi dan perdagangan 5. Antar hubungan dan pengaruh suatu fenomena terhadap fenomena lain, baik dalam suatu tempat maupun tempat lain selalu menjadi kajian geografi 4. PENUTUP Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terhadap potensi dan pengembangan di Kawasan Nusakambangan Kecamatan Cilacap Selatan sebagai daya tarik wisata di Kabupaten Cilacap dengan melakukan penilaian klasifikasi potensi daya tarik wisata melalui teknik skoring dan analisis SWOT, maka disimpulkan sebagai berikut: 1. Evaluasi potensi wisata Pulau Nusakambangan Kecamatan Cilacap Selatan yang dapat dijadikan sebagai daya tarik wisata DI Kabupaten Cilacap adalah Kampung Laut dengan potensi internal dan eksternal tertinggi yaitu 27 yang memiliki berbagai fasilitas pelengkap penunjang kegiatan wisata, dan objek wisata yang terendah adalah Gua Maria dengan skor 17 karena fasilitas untuk mennunjang kegiatan wisatanya pun tidak ada, tidak adanya sarana prasarana dan jalannya pun sulit untuk dijangkau. 2. Untuk mengembangkan strategi sebagai pengembangan di sekitar kawasan wisata Nusakambangan, mengoptimalkan kekuata yang dimiliki agar dapat menarik minat pengunjung ke objek wisata, berkerjasama dengan pihak lain seperti pemerintah untuk pengelolaan dan pembangunan objek wisata. 7

DAFTAR PUSTAKA Amdani, Suut. Analisis Potensi Obyek Wisata AlM Pantai di Kabupaten Gunung Kidul. Skripsi Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2008. Surakarta Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Cilacap. Cilacap Dalam Angka. 2013 Badan Pusat Statistik Kabupaten Cilacap Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Cilacap. 2015. Provinsi Jawa Tengah http://www.radarbanyumas.co.id/eksotisme-nusakambangan-yang terabaikan/ (11 Maret 2016 pada pukul 11.10) Nurfatoni, Septian. 2013. Kajian Gambar Ekspresi Tingkat Sekolah Dasar. Skripsi Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung Priyono. 2010. Buku Petunjuk Penyusunan Skripsi. Surakarta : Fakultas Geografi UMS Republik Indonesia (2009). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan Sotyadarpita, Ganggaya. Penilaian Potensi Wisata Kawasan Cagar AlM Pulau Sempu Berdasarkan Presepsi Wisatawan. Sujali. 1989. Geografi Pariwisata dan Kepariwisataan. Diklat Kuliah. Yogyakarta: Fakultas Geografi UGM Sugandi, Dede dan Titing Supriatin. Pengembangan obyek wisata Pantai Santolo di Kawasan Wisata Pameungpeluk Garut Selatan Williams, Stephen. Tourism Geography. 1989. London: Staffordshire University Sembiring, Sylsilia Trinova dan Arya Hadi. 2014. Resiliensi Nafkah Rumah Tangga Petani di Kawasan Rawan Bencana Rob Kecamatan Kampung Laut Kabupaten Cilacap.Fakultas Ekologis Manusia. IPB: Semarang 8