STUDI AWAL PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SURABAYA

dokumen-dokumen yang mirip
Prof. Dr. H.MASYKURI BAKRI, M.Si REKTOR UNIVERSITAS ISLAM MALANG

BAB I PENDAHULUAN. jumlah lapangan kerja di Indonesia. Hal ini menyebabkan tingkat pengangguran di

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan masa depan pembangunan bangsa mengharapkan penduduk yang

I. PENDAHULUAN jumlah pengangguran terdidik meningkat, yaitu sebanyak

KAJIAN PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI PERGURUAN TINGGI

Program Mahasiswa Wirausaha Bagi Kopertis dan Perguruan Tinggi Swasta

KARAKTERISTIK DAN KETERAMPILAN HIDUP MENJADI WIRAUSAHA PADA MAHASISWA UPN VETERAN JAWA TIMUR ABSTRAK

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN ENTREPRENEURSHIP PADA MAHASISWA UMS

BAB I PENDAHULUAN. sebagian pihak yang menjadikan kewirausahaan ini sebagai trend-trend-an. enggannya lulusan perguruan tinggi untuk berwirausaha.

BAB I PENDAHULUAN. bisnis baru yang bermunculan dengan berbagai inovasi dan variasi terbarunya

BAB I PENDAHULUAN. jumlahnya, dan belum sebanyak negara-negara lain yang telah. mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Jumlah entrepreneur

BAB I PENDAHULUAN. Riskha Mardiana, 2015

PENERAPAN KURIKULUM TECHNOPRENEURSHIP BERBASIS TEKNOLOGI FARMASI PADA MATA KULIAH PENGANTAR MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN

: Mizha zhulqurnain NIM : Jurusan : S1.SI.M

PANDUAN PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA (PMW) UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA TAHUN Tim Penyusun: Divisi PMW IWJC Tim PMW Unesa

PEMBERDAYAAN KELOMPOK PKK MELALUI USAHA KERUPUK LIDAH BUAYA DI DESA KEMANTREN KECAMATAN JABUNG KABUPATEN MALANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah No. Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Jumlah Kiki Liasari, 2013

BAB I PENDAHULUAN. seperti petani, karyawan, mahasiswa, pegawai pemerintah, guru, dan lain sebagainya. Hal

BAB I PENDAHULUAN. orang tidak mendapatkan kesempatan untuk bekerja.

MATAKULIAH KEWIRAUSAHAAN

RANCANGAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH CIRI UNIVERSITAS

Kewirausahaan atau Wirausaha adalah proses mengidentifikasi, mengembangkan, membawa visi ke dalam kehidupan.

BAB 1 PENDAHULUAN. seiring dengan berjalannya waktu. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kaya sumber daya manusia dengan jumlah

MENINGKATKAN MOTIVASI TECHNOPRENEURSHIP SEBAGAI POTENSI INOVASI MAHASISWA UNTUK BERBISNIS. A. Yani Ranius. Abstrak

Paradigma umum adalah paradigma yang dimiliki oleh seorang pegawai atau pekerja. Bekerja Penghasilan Rencana Masa Depan

BAB I PENDAHULUAN. merata yang mengakibatkan tingginya angka pengangguran. Untuk mengurangi

BAB I PENDAHULUAN. mengidentifikasi, mengembangkan, membawa visi kedalam kehidupan. Visi ini

BAB I PENDAHULUAN. berdampak keras terhadap perekonomian Indonesia. 1

2014 FAKTOR-FAKTOR DETERMINAN YANG MEMENGARUHI PEMBENTUKAN JIWA WIRAUSAHA SISWA SMK

BAB I. Pendahuluan. pertumbuhan ekonomi pasca krisis tahun 1998 dimana saat itu banyak perusahaanperusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

FORMULIR RANCANGAN PERKULIAHAN PROGRAM STUDI ADVERTISING AND MARKETING COMMUNICATIONS FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

10 Konteks Kewirausahaan Pandangan Pelaku Bisnis Pandangan Psikolog. 14 Pandangan Pemodal

STUDI DESKRIPTIF MENGENAI SIKAP TERHADAP KEWIRAUSAHAAN PADA SISWA KELAS XII SEKOLAH SETINGKAT SMA DI KECAMATAN JATINANGOR SRI AYU NUR HASANAH ABSTRACT

MODUL 13 KEWIRAUSAHAAN. Oleh : Agus Supriyanto, SE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan menengah kejuruan merupakan pendidikan vokasi yang

Modul ke: Kewirausahaan I

Pengaruh Mata Kuliah Kewirausahaan Terhadap Minat Mahasiswa Menjadi Wirausaha Pada Program Studi Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Pontianak

BAB I PENDAHULUAN. Kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan menimbulkan banyak pengangguran

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan Indonesia dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan

BAB I PENDAHULUAN. lapangan pekerjaan sehingga mengakibatkan sebagian orang tidak memiliki

BAB I PENDAHULUAN. sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan

BAB I PENDAHULUAN. Pengangguran masih menjadi masalah serius di Indonesia karena sampai

BAB 1 PENDAHULUAN. semua negara dalam menghadapi arus globalisai, sebab daya saing. pergeseran era akan daya saing yang tinggi.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. baru dapat dikatakan bermanfaat apabila dapat dikelola oleh sumber daya manusia

FIKOM KEWIRAUSAHAAN I. Power Point ini membahas mata kuliah Kewirausahaan i. HARTRI PUTRANTO,SE.MM HP :

I. PENDAHULUAN. penelitian yang terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah,

Entrepreneurship and Inovation Management

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Tingkat pengangguran terbuka penduduk usia 15 tahun ke atas menurut

PERANAN KAMPUS DALAM MEMBANGUN KEMANDIRIAN MAHASISWA MELALUI KEGIATAN KEWIRAUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan yang kreatif, inovatif, dinamis, dan proaktif terhadap tantangan yang

BAB I PENDAHULUAN. bidang perekonomiannya. Pembangunan ekonomi negara Indonesia di. ide baru, berani berkreasi dengan produk yang dibuat, dan mampu

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yaitu satu visi, satu identitas, satu komunitas dibuat sebuah upaya untuk merealisasikan

BAB I PENDAHULUAN. mencapai 13,86% pada Agustus 2010, yang juga meningkat dua kali lipat dari

BAB 5. SIMPULAN dan SARAN

BAB I PENDAHULUAN. yang tetap harus dijalani oleh setiap lapisan masyarakat. Lapangan pekerjaan

REKONTRUKSI PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DALAM MEMBANGUN WATAK WIRAUSAHA MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. Aditya Anwar Himawan, 2014 Sikap Kewirausahaan Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia repository.upi.edu perpustakaan.upi.

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan intelektual, keterampilan dan kreativitas sangat diperlukan, sehingga. kerja atau membuka usaha sendiri (wirausaha).

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Banyak masyarakat yang kesulitan dalam mendapatkan penghasilan untuk

BAB I PENDAHULUAN. sampai SMA saja, tetapi banyak juga sarjana. Perusahaan semakin selektif menerima

BAB I PENDAHULUAN. penduduk ( 2015). Sementara itu, McClelland dalam

REFERENSI WIRAUSAHA Wirausaha Menggerakan Perekonomian Masayrakat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

ANALISIS PERBEDAAN MENTAL WIRAUSAHA MAHASISWA DENGAN NON PARAMETRIK

I. PENDAHULUAN. Bagian pertama ini membahas beberapa hal mengenai latar belakang masalah,

PENERAPAN KURIKULUM TECHNOPRENEURSHIP BERBASIS TEKNOLOGI FARMASI PADA MATA KULIAH PENGANTAR MANAJEMEN DAN KEWIRAUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan manusia yang berjiwa kreatif, inovatif, sportif, dan wirausaha.

PENDIDIKAN TECHNOPRENEURSHIP DI UNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARA (UMN) Dr. Ir. Winarno, M.Kom.

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. terbatas. Suryana (2006 : 4) mengatakan secara makro, peran wirausaha adalah

HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN VOKASIONAL DENGAN INTENSI BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA

OPINI TERHADAP PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS PRAKTIK BISNIS DALAM MEMBANGUN KARAKTER MAHASISWA FIS, UNY

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA FAKULTAS EKONOMI S I L A B U S. FRM/FE/ September Jurusan/Program Studi : Pendidikan Akuntansi/Akuntansi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pengangguran dan kemiskinan masih menjadi masalah besar di Indonesia,

BAB I PENDAHULUAN. bidang apapun. Salah satunya dalam bidang perekonomian. Pembangunan

Modul ke: KEWIRAUSAHAAN KONSEPSI DASAR KEWIRAUSAHAAN. 02Fakultas FASILKOM. Program Studi SISTEM INFORMASI

MAKALAH HUKUM KEWIRAUSAHAAN

BAB I PENDAHULUAN. menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru,

Mengukur Tingkat Kemampuan Berwirausaha Mahasiswa. dalam Mmenjalankan Kegiatan Magang. Lasminiasih

Lab. Penyuluhan dan Ekonomi Peternakan, Fakultas Peternakan Universitas Udayana

PROFIL DAN FUNGSI WIRAUSAHA

*** CORPORATION KEWIRAUSAHAAN FI 557. Semester : 5 dan 7 SKS : 2 Status : Pilihan Program : S1 Pend Fisika S1 Fisika Prasyarat : -

MENUMBUHKAN JIWA KEWIRAUSAHAAN

Implementasi Pembelajaran Mata Kuliah Kewirausahaan di Fakultas Teknik Universitas Surabaya (UBAYA)

BAB I PENDAHULUAN. ada sekitar 730 ribu sarjana menganggur, yang terdiri dari 409 ribu lulusan S1

PROFIL DAN FUNGSI WIRAUSAHA

BAB 4. Hasil dan Pembahasan. 4.1 Kondisi Impelementasi Manajemen Pengetahuan, Implementasi Manajemen Inovasi dan Kinerja Perguruan Tinggi Swasta

BAB I PENDAHULUAN. menitikberatkan pada konsep risiko (Sumarsono, 2013). Kemudian pada abad 18

BAB I PENDAHULUAN. berkembang dapat dikatakan sebagai tulang punggung perekonomian negara. Keberadaan

Kewirausahaan. Karakteristik dan Nilai-Nilai Kewirausahaan. Taufan Pamungkas Kurnianto S.S.T., M.A., M.Sc. Modul ke: Fakultas Ilmu Komunikasi

ACHIEVEMENT MOTIVATION TRAINING (AMT) DALAM UPAYA PENUMBUHAN JIWA KEWIRAUSAHAAN SISWA SMK

PANDUAN USULAN RENCANA USAHA PROGRAM MAHASISWA WIRAUSAHA (PMW) UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. (entrepreneurship) sering sekali terdengar, baik dalam bisnis, seminar, pelatihan,

A. JUDUL PENGABDIAN: PELATIHAN PERENCANAAN USAHA BAGI REMAJA USIA PRODUKTIF DI DUSUN SLANGGEN, TIMBULHARJO, SEWON, BANTUL, YOGYAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pendapatan dalam kegiatan usahanya. siswa akan terlatih menemukan sendiri berbagai konsep secara holistic, bermakna

BAB I PENDAHULUAN. berbeda (create new and different) melalui berfikir kreatif dan bertindak inovatif

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Enterpreneurship atau Kewirausahaan. nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (startup phase) atau

Transkripsi:

STUDI AWAL PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SURABAYA Esti Dwi Rinawiyanti Jurusan Teknik Industri, Universitas Surabaya Jl. Raya Kalirungkut 1, Surabaya, Indonesia E-mail: estidwi@ubaya.ac.id ABSTRAK Kewirausahaan mendapat perhatian dan dukungan besar untuk menumbuhkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), karena UMKM mampu memberikan kontribusi pada perekonomian dan lapangan pekerjaan di Indonesia. Tidak hanya pemerintah, tetapi para praktisi bisnis, wirausaha yang telah sukses, dan bahkan institusi pendidikan saling bergandeng tangan untuk membangkitkan minat dan jiwa kewirausahaan. Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa diharapkan dapat membawa perubahan dan mempunyai semangat wirausaha. Sehingga setelah menyelesaikan kuliah tidak hanya menjadi pencari kerja, tetapi bisa menjadi pencipta kerja, paling tidak untuk dirinya sendiri. Untuk itu para mahasiswa perlu dibekali dan disiapkan sejak saat kuliah, sehingga mereka siap mandiri setelah lulus. Salah satunya dengan memberikan mata kuliah Kewirausahaan. Di Fakultas Teknik Universitas Surabaya, mata kuliah Kewirausahaan dan Inovasi diajarkan sejak tahun 2005. Tetapi sampai sejauh ini belum pernah dilakukan evaluasi pembelajaran mata kuliah tersebut. Oleh karena itu suatu studi awal dilakukan dengan tujuan untuk mengevaluasi pembelajaran kewirausahaan di Fakultas Teknik Universitas Surabaya. Studi awal menggunakan metode kuantitatif dan purposive sampling dengan membagikan kuisioner kepada 120 mahasiswa yang pernah mengambil mata kuliah Kewirausahaan dan Inovasi. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa mahasiswa menyatakan perlu mendapatkan pembelajaran kewirausahaan di Fakultas Teknik karena memberikan beberapa manfaat, antara lain menumbuhkan jiwa wirausaha, membekali mahasiswa dengan keahlian wirausaha, serta melatih kemandirian. Bahkan setelah menyelesaikan kuliah, mayoritas mahasiswa menyatakan bahwa mereka ingin menjadi wirausaha dengan beberapa alasan, seperti bisa menghasilkan uang sendiri, mandiri, dan menciptakan lapangan kerja. Hasil studi awal ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan dalam merancang strategi untuk pembelajaran selanjutnya. Kata kunci: teknik, kewirausahaan, pembelajaran PENDAHULUAN Ada sekitar lima juta mahasiswa di Indonesia saat ini yang merupakan generasi potensial yang akan menentukan bagaimana kondisi negara Indonesia di tahun-tahun mendatang. Bila disiapkan dan dibekali dengan baik sedari awal, maka mahasiswa akan menjadi generasi yang luar biasa, generasi yang dapat mengelola Indonesia dengan baik, meningkatkan kualitas bangsa, dan menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi lebih baik. Tetapi jika tidak disiapkan dengan baik, maka akan menambah jumlah pengangguran intelektual di Indonesia. Per September 2011 sekitar 1,1% pengangguran di Indonesia adalah lulusan perguruan tinggi, yang juga dikenal dengan istilah pengangguran intelektual (Kompas, 2012). Sangat disayangkan, karena para mahasiswa yang notabene lulusan perguruan tinggi adalah orang-orang yang mempunyai kecerdasan tinggi dan berakal, A-24-1

yang seharusnya menjadi orang-orang yang berguna dan bermanfaat. Tetapi kenyataannya mereka tidak mempunyai pekerjaan dan menjadi beban bagi orang lain. Meningkatnya jumlah pengangguran intelektual disebabkan orientasi para lulusan perguruan tinggi adalah mencari pekerjaan dan bukannya menciptakan pekerjaan (Tempo, 2012). Oleh karena itu para mahasiwa perlu disiapkan dengan baik dan dibekali selama kuliah, supaya setelah lulus mereka tidak hanya menjadi pencari kerja ( job seeker), tetapi dapat menjadi pencipta kerja (job creator). Dengan demikian, mereka bisa menciptakan pekerjaan untuk dirinya sendiri dan juga untuk orang lain. Kenyataannya minat berwirausaha para lulusan perguruan tinggi di Indonesia masih sangat rendah. Data dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UMKM) menunjukkan bahwa hanya 17 persen lulusan perguruan tinggi di Indonesia yang tertarik menjadi wirausaha (Republika, 2012). Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari kewirausahan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (create new and different) melalui berpikir kreatif dan bertindak inovatif untuk menciptakan peluang. Proses kreatif dan inovatif tersebut biasanya diawali dengan memunculkan ide-ide dan pemikiran-pemikiran baru untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Sesuatu yang baru dan berbeda merupakan nilai tambah barang dan jasa yang menjadi sumber keunggulan untuk dijadikan peluang (Suryana, 2003). Kemampuan berwirausaha (entrepreneurial) merupakan fungsi dari perilaku kewirausahaan dalam mengombinasikan kreativitas, inovasi, kerja keras, dan keberanian menghadapi risiko untuk memperoleh peluang (Suharso, 2008). Kewirausahaan adalah suatu disiplin dan mandiri, yang memiliki obyek tersendiri, yaitu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (Suryana, 2003). Oleh karena itu, kewirausahaan dapat diaplikasikan di berbagai bidang, tidak hanya bidang ekonomi, tetapi juga bidang yang lain, seperti kesehatan, teknologi, pendidikan, dan industri. Sehingga muncullah banyak istilah dari kewirausahaan, antara lain wirausaha bisnis, wirausaha kreatif, wirausaha teknologi (technopreneur), wirausaha sosial (social entrepreneur), dan wirausaha di dalam organisasi (intrapreneur). Semangat dan kemampuan berwirausaha tidak bisa tumbuh dalam waktu sekejap, tetapi perlu dibangkitkan, dilatih, dan dikembangkan. Oleh karena itu, untuk menyiapkan para lulusan perguruan tinggi menjadi tangguh, kreatif dan mandiri, mahasiswa selain diajarkan mata kuliah yang relevan di bidangnya, perlu juga untuk mendapatkan mata kuliah kewirausahaan. Karena kewirausahaan bersifat universal dan bisa dipelajari oleh siapa saja yang mempunyai minat untuk menjadi wirausaha, maka mata kuliah Kewirausahaan juga perlu diberikan kepada mahasiswa Teknik. Ada beberapa alasan mengapa mahasiswa Teknik harus mempelajari kewirausahaan. Produk atau proses hanya salah satu komponen dari perusahaan yang sangat kompleks. Untuk mengelola itu semua, lulusan Teknik memerlukan pengetahuan dari keuangan, pemasaran, dan operasi. Dengan mempelajari kewirausahaan, lulusan Teknik akan mengalami kesempatan untuk bekerja melalui proses bisnis yang kompleks yang terlibat dalam peluncuran sebuah usaha baru, yang akan membantu untuk menanamkan pola pikir kewirausahaan menangkap dan menciptakan peluang, kreatifitas dan inovasi, serta keberanian untuk melakukan tindakan dan mengambil risiko (Allen, 2010). Selain itu, mereka akan belajar bagaimana beradaptasi dengan ketidakpastian dan perubahan, yang merupakan keadaan konstan lingkungan bagi para pengusaha. Selanjutnya, mereka akan belajar teknik untuk mengelola orang, karyawan dan pelanggan, dan untuk menghadapi masalah operasional sehari-hari. Mata kuliah Kewirausahaan dan Inovasi (KWI) dimasukkan ke dalam kurikulum dan mulai diajarkan di Fakultas Teknik Universitas Surabaya sejak tahun 2005. Tujuan diberikannya mata kuliah KWI di Fakultas Teknik ialah agar mahasiswa Teknik mempunyai A-24-2

jiwa dan semangat kewirausahaan, serta memiliki kemampuan berwirausaha, sehingga setelah lulus kuliah mereka siap dan mampu membuka usaha sendiri, jika memang itu adalah pilihan mereka. Seluruh mahasiswa Fakultas Teknik wajib mengikuti mata kuliah tersebut, yaitu mahasiswa dari delapan ( 8) program studi yang ada sampai saat ini: Program Studi Teknik Elektro, Program Studi Teknik Kimia, Program Studi Teknik Industri, Program Studi Teknik Informatika, Program Studi Teknik Manufaktur, Program Studi Desain dan Manajemen Produk, Program Kekhususan Sistem Informasi Program Kekhususan Sistem Informasi, dan Program Kekhususan Multimedia. Mata kuliah Kewirausahaan diajarkan selama satu semester dan ditawarkan di tiap semester (semester gasal dan semester genap). Untuk pembelajaran di kelas, materi dibagi menjadi dua bagian. Pertama, sebelum Ujian Tengah Semester (UTS) diajarkan mengenai softskills kewirausahaan, seperti perubahan paradigma, berpikir kreatif dan inovatif, berorientasi pada tindakan, mengambil resiko, kepemimpinan, etika bisnis, dan mencari peluang usaha. Kedua, sebelum Ujian Akhir Semester (UAS) diberikan materi mengenai hardskills kewirausahaan, antara lain strategi pemasaran, pengelolaan keuangan, dan pembuatan business plan. Selain itu, di samping pembelajaran di kelas, diadakan juga kuliah tamu dengan mengundang pembicara dari luar. Yang biasanya diundang ialah para alumni Fakultas Teknik yang telah sukses menjadi wirausaha, maupun para wirausaha sukses lainnya. Diharapkan mereka dapat menularkan semangat wirausaha dan membangkitkan minat wirausaha mahasiswa. Di samping itu diselenggarakan expo KWI, tetapi tidak wajib dilakukan di tiap semester, tergantung situasi dan kondisi pada saat pembelajaran berlangsung. Tujuan dari expo adalah melatih mental mahasiswa, menumbuhkan kemandirian, melatih kerja sama tim, dan memberi pelatihan secara langsung kepada mahasiswa bagaimana memulai usaha sendiri. Expo selama ini dilaksanakan di dalam kampus dan memperoleh tanggapan yang baik dari mahasiswa. Mereka sangat antusias dalam melaksanakan expo. Walaupun demikian, sejauh ini belum pernah dilakukan evaluasi terhadap pembelajaran mata kuliah KWI. Oleh karena itu, suatu studi awal dilakukan untuk mengevaluasi pembelajaran mata kuliah Kewirausahaan dan Inovasi (KWI) di Fakultas Teknik Universitas Surabaya. Tujuan dari studi awal ini ialah untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran kewirausahaan di Fakultas Teknik Universitas Surabaya dan mendapatkan umpan balik dari mahasiswa mengenai mata kuliah Kewirausahaan dan Inovasi. Diharapkan bahwa hasil dari studi awal ini dapat menjadi pertimbangan dan perancangan strategi untuk pelaksanaan pembelajaran mata kuliah KWI selanjutnya. METODE Penelitian menggunakan metode kuantitatif dan deskriptif. Pengambilan sampel dilakukan dengan non probability sampling, yaitu purposive sampling dengan membagikan kuisioner pada dua kelompok responden. Kelompok responden yang pertama adalah mahasiswa di Fakultas Teknik yang sudah mendapatkan mata kuliah Kewirausahaan dan Inovasi di Semester Gasal 2011/2012. Sedangkan kelompok responden yang kedua ialah mahasiswa di Fakultas Teknik yang sudah mendapatkan mata kuliah KWI di Semester Genap 2011/2012. Pada kuesioner diberikan beberapa pertanyaan dan pernyataan yang berkaitan dengan mata kuliah KWI dalam bentuk pilihan ganda. Beberapa pertanyaan dengan satu pilihan jawaban (seperti jenis kelamin, program studi, dan tahun masuk), dan beberapa pertanyaan dengan lebih dari satu pilihan jawaban (manfaat mata kuliah KWI, aktivitas pendukung KWI, dan alasan menjadi wirausaha). Ada juga pertanyaan dengan jawaban ya dan tidak, yaitu apakah mata kuliah KWI perlu diajarkan di Fakultas Teknik, apakah mata kuliah KWI bermanfaat, dan apakah setelah lulus berminat menjadi wirausaha. A-24-3

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil dari kuisioner yang didapatkan seperti tercantum di Tabel 1. Analisa Deskriptif Tabel 1. Hasil Kuisioner Deskripsi Frekuensi Prosentase Jenis kelamin Pria 78 65,00% Wanita 42 35,00% Program studi Teknik Industri 48 40,00% Teknik Informatika 29 24,17% Sistem Informasi 15 12,50% Desain dan Manajemen Produk 18 15,00% Multi Media 10 8,33% Tahun masuk Tahun 2006 2 1,67% Tahun 2007 4 3,33% Tahun 2008 47 39,17% Tahun 2009 61 50,83% Tahun 2010 6 5,00% Perlukah Kewirausahaan diajarkan di Fakultas Teknik Ya 120 100,00% Tidak 0 0,00% Apakah mata kuliah Kewirausahaan bermanfaat? Ya 120 100,00% Tidak 0 0,00% Manfaat dari mata kuliah Kewirausahaan Pengalaman simulasi bisnis 7 5,83% Mendapatkan bekal kewirausahaan 30 25,00% Melatih kemandirian 18 15,00% Mendapatkan pelatihan kewirausahaan 36 30,00% Pengalaman memulai bisnis baru 14 11,67% Menumbuhkan semangat berwirausaha 15 12,50% Aktivitas untuk melengkapi mata kuliah Kewirausahaan Success story 46 15,33% Presentasi business plan 35 11,67% Kunjungan ke suatu usaha 53 17,67% Business camp 40 13,33% Outbound 34 11,33% Kuliah tamu 39 13,00% Expo 53 17,67% Setelah lulus apakah berminat untuk menjadi wirausaha? Ya 112 93,33% Tidak 8 6,67% Mengapa tertarik menjadi wirausaha? Inovasi 21 17,50% Tantangan 12 10,00% Fleksibilitas waktu 29 24,17% Mandiri 28 23,33% Mendapatkan uang sendiri 27 22,50% Membuka lapangan kerja 3 2,50% Dari data kuisioner kemudian dilakukan analisa deskriptif untuk mendapatkan gambaran atau deskripsi dari responden. Dari 120 responden sebagian besar adalah pria sejumlah 65%, sedangkan yang 35% adalah wanita. Hal ini dapat dimengerti karena mahasiswa Fakultas Teknik adalah mayoritas pria. Sedangkan berdasarkan jurusan/program studi, dari delapan program studi yang ada di Fakultas Teknik, hanya mahasiswa dari lima program studi yang menjadi responden. Yang A-24-4

terbanyak adalah mahasiswa Teknik Industri sebanyak 40%, kemudian dari Teknik Informatika sejumlah 24,17%, dan diikuti oleh Desain dan Manajemen Produk sebesar 15,00%. Detil informasi mengenai program studi responden dapat dilihat di Gambar 1. Data tersebut bisa dipahami karena jurusan/program studi dengan jumlah mahasiswa terbanyak adalah Teknik Industri dan Teknik Informatika. Program Studi Teknik Industri 40.00% Teknik Informatika 24.17% Desain Manajemen Produk Sistem Informasi Multi Media 8.33% 15.00% 12.50% 0.00% 10.00% 20.00% 30.00% 40.00% 50.00% Gambar 1. Program Studi Responden Tahun masuk responden yang terbanyak adalah tahun 2008 sejumlah 39,17% dan tahun 2009 sebanyak 50,83%. Untuk diketahui bahwa mata kuliah Kewirausahaan diajarkan di Semester 6, sehingga untuk tahun ini yang paling banyak mengikuti adalah mahasiswa yang masuk tahun 2009 dan tahun 2008. Sisanya adalah mahasiswa yang terlambat mengambil mata kuliah Kewirausahaan (masuk sebelum 2008) ataupun yang lebih awal mengambil mata kuliah Kewirausahaan (masuk setelah 2009). Semua responden atau 100% menyatakan bahwa mata kuliah Kewirausahaan perlu diajarkan di Fakultas Teknik, karena semua responden mengatakan bahwa mata kuliah Kewirausahaan bermanfaat, antara lain mendapatkan pelatihan kewirausahaan (30%), mendapatkan bekal kewirausahaan (25%), dan melatih kemandirian (15%). Manfaat dari mata kuliah Kewirausahaan yang didapatkan mahasiswa di Fakultas Teknik Universitas Surabaya secara detil dapat dilihat di Gambar 2. Informasi di Gambar 2 mengenai manfaat mata kuliah Kewirausahaan bagi responden perlu direspon dengan baik, karena dalam waktu satu semester ada banyak hal yang bisa didapatkan oleh responden, baik melalui pembelajaran di kelas maupun kegiatan pendamping, seperti kuliah tamu dan expo. Manfaat mata kuliah Kewirausahaan Mendapatkan pelatihan kewirausahaan Mendapatkan bekal kewirausahaan Mandiri Menumbuhkankan semangat wirausaha Pengalaman memulai bisnis baru Pengalaman bisnis simulasi 15.00% 12.50% 11.67% 5.83% 25.00% 30.00% 0% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 35% Gambar 2. Manfaat mata kuliah Kewirausahaan bagi Responden A-24-5

Selain pengajaran di kelas, responden juga mengharapkan diadakannya kegiatankegiatan untuk melengkapi pembelajaran Kewirausahaan. Diharapkan kegiatan-kegiatan yang diadakan lebih memperlengkapi mahasiswa dengan bekal kewirausahaan, tidak hanya dengan teori di kelas tetapi juga aplikasi langsung teori tersebut di dunia nyata. Kegiatan-kegiatan yang direkomendasikan responden dapat dilihat di Gambar 3. Kegiatan yang paling banyak dipilih oleh responden adalah expo dan kunjungan ke suatu usaha masing-masing sebanyak 17,67%, kemudian success story 15,33%, dan business camp 13,33%. Data tersebut bisa dilihat di Gambar 3. Sampai saat ini yang pernah dilakukan adalah expo, yang mendapat tanggapan positif dan antusiasme dari mahasiswa. Kuliah tamu juga sering dilakukan, baik dengan mengundang para alumni Fakultas Teknik Universitas Surabaya yang menjadi wirausaha maupun para wirausaha lain. Sedangkan success story bisa diberikan dengan memutarkan video para wirausaha yang telah sukses maupun dengan mendengarkan presentasi dari kuliah tamu. Masih ada beberapa kegiatan yang belum dilakukan, yaitu kunjungan ke suatu usaha yang sangat diharapkan oleh responden, outbound, dan business camp. Hal ini dikarenakan waktu yang singkat (hanya satu semester untuk mata kuliah Kewirausahaan) dan keterbatasan sumber daya manusia. Business camp pernah diadakan dua kali untuk mahasiswa Jurusan Teknik Industri, yang diapresiasi oleh mahasiswa dengan sangat baik. Sedangkan presentasi business plan tidak selalu di setiap semester diadakan, melihat situasi dan kondisi pada saat pembelajaran berlangsung. Aktivitas untuk melengkapi mata kuliah Kewirausahaan Expo Kunjungan ke suatu usaha Success story Business camp Kuliah tamu Presentasi business plan Outbound 17.67% 17.67% 15.33% 13.33% 13.00% 11.67% 11.33% 0% 5% 10% 15% 20% Gambar 3. Aktivitas untuk melengkapi pembelajaran Kewirausahaan Aktivitas untuk melengkapi pembelajaran Kewirausahaan perlu mendapat perhatian lebih untuk di masa mendatang, terutama untuk beberapa aktivitas yang belum dilakukan tetapi sangat direkomendasikan oleh responden, seperti kunjungan ke suatu usaha, business camp, dan outbound. Diharapkan kegiatan tersebut dapat lebih membangkitkan minat kewirausahaan dan melengkapi mahasiswa dengan bekal kewirausahaan. Yang menarik untuk diketahui ialah mata kuliah Kewirausahaan dapat membangkitkan minat mahasiswa untuk menjadi wirausaha. Dari 120 responden hampir semuanya (93,33%) mempunyai keinginan untuk berwirausaha setelah lulus kuliah. Ada beberapa alasan yang menyebabkan mengapa responden ingin menjadi wirausaha, antara lain mandiri (tidak tergantung pada orang lain) sejumlah 23,33%, kemampuan untuk bisa menghasilkan uang sendiri (22,50%), dan inovasi (17,50%). Beberapa alasan responden mengapa berminat menjadi wirausaha dapat dilihat di Gambar 4. A-24-6

Alasan menjadi wirausaha Mandiri Mendapatkan uang sendiri Inovasi Tantangan Membuka lapangan kerja 2.50% 10.00% 17.50% 23.33% 22.50% Gambar 4. Alasan menjadi wirausaha Memang diharapkan bahwa setelah lulus kuliah mahasiswa Teknik mampu membuka dan menjalankan usaha sendiri, sehingga mereka bisa mandiri, tidak tergantung pada orang lain, mengembangkan kreativitas dan inovasi, serta dapat membuka lapangan kerja, baik untuk dirinya sendiri dan orang lain. KESIMPULAN DAN SARAN 0% 5% 10% 15% 20% 25% Kewirausahaan perlu diajarkan kepada mahasiswa, agar supaya setelah lulus kuliah mereka tidak hanya menjadi pencari kerja (job seeker), tetapi mampu menjadi pencipta kerja (job creator). Untuk itu mahasiswa perlu diajarkan mata kuliah Kewirausahaan yang bisa membangkitkan minat wirausaha dan membekali mahasiswa dengan keahlian kewirausahaan. Karena kewirausahaan bersifat universal, maka mahasiswa Teknik juga perlu diberikan mata kuliah Kewirausahaan. Suatu studi awal dilakukan untuk mengevaluasi pembelajaran kewirausahaan di Fakultas Teknik Universitas Surabaya. Hasil kuisioner menunjukkan bahwa pembelajaran kewirausahaan mendapatkan umpan balik yang positif dari mahasiswa. Mahasiswa mendapatkan manfaat dari mata kuliah Kewirausahaan dan Inovasi, antara lain memberikan pelatihan kewirausahaan, memberikan bekal kewirausahaan, melatih kemandirian, dan membangkitkan minat kewirausahaan. Selain itu, mahasiswa memberikan usulan mengenai kegiatan-kegiatan yang perlu diadakan untuk melengkapi pembelajaran kewirausahaan. Kegiatan yang saat ini sudah pernah dilakukan yaitu expo, kuliah tamu, success story, dan presentasi business plan. Kegiatan lain yang direkomendasikan oleh mahasiswa yaitu kunjungan ke suatu usaha, business camp, dan outbound. Diharapkan kegiatan tersebut dapat lebih lagi menumbuhkan semangat kewirausahaan. Untuk ke depannya diperlukan persiapan dan koordinasi supaya kegiatan yang direkomendasikan tersebut dapat terlaksana, yang tentunya membutuhkan sumber daya untuk mewujudkannya. Walaupun diberikan selama satu semester, tetapi pembelajaran kewirausahaan mampu membangkitkan minat wirausaha mahasiswa. Hampir semua atau mayoritas responden ingin menjadi wirausaha setelah lulus kuliah. Tentu hal yang menggembirakan jika mereka mampu mandiri dan membuka usaha sendiri setelah mereka berhasil menyelesaikan studi dengan baik. Selanjutnya diharapkan bahwa penelitian lebih dikembangkan untuk mengukur kualitas pembelajaran Kewirausahaan dengan variabel-variabel yang lebih banyak dan menggunakan analisa statistik inferensial untuk mendapatkan deskripsi yang lebih jelas dan detil. A-24-7

DAFTAR PUSTAKA Adjat R., Sudradjat, (2012), Miris, Mengapa Banyak Sekali Pengangguran Intelektual, http://edukasi.kompasiana.com/2012/04/14/miris-mengapa-banyak-sekalipengangguran-intelektual/, diakses tanggal 2 Mei 2012. Allen, Kathleen, (201 0), Entrepreneurship for Scientists and Engineers, Pearson Education Inc., Upper Saddle River, New Jersey. Republika, (2012), Mayoritas Lulusan Perguruan Tinggi Tak Tertarik Jadi Wirausahawan, Kok Bisa, http://www.republika.co.id/berita/nasional/umum/12/03/03/m0airamayoritas-lulusan-perguruan-tinggi-tak-tertarik-jadi-wirausahawan-kok-bisa, diakses tanggal 2 Mei 2012. Suharso, Indung; Parastuty, Zulaicha; Lianto, Benny, (2008), Buku Ajar Kewirausahaan dan Inovasi, Jurusan Teknik Industri Universitas Surabaya. Suryana, (2003), Kewirausahaan, Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses, Salemba Empat, Jakarta. Tempo, (2012), Satu Juta Intelektual di Indonesia Menganggur, http://www.tempo.co/read/news/2012/04/13/173396869/satu-juta-intelektual-di- Indonesia-Menganggur, diakses tanggal 2 Mei 2012. A-24-8