Mengukur Tingkat Kemampuan Berwirausaha Mahasiswa. dalam Mmenjalankan Kegiatan Magang. Lasminiasih
|
|
- Djaja Atmadjaja
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 Mengukur Tingkat Kemampuan Berwirausaha Mahasiswa dalam Mmenjalankan Kegiatan Magang Lasminiasih Jurusan, Manajemen, Fakultas. Ekonomi, Universitas Gunadarma Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kemampuan jiwa kewirausahaan bagi mahasiswa yang berada di lingkungan perguruan tinggi dengan menjalankan kegiatan magang periode Metode yang digunakan adalah dengan metode kuantitatif dengan mengambil sampel sebanyak 35 mahasiswa Diploma Tiga Bisnis dan Kewirausahaaan Universitas Gunadarma yang telah mengikuti kegiatan magang dengan mengisi kuesioner. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat sebanyak 74% mahasiswa yang memiliki jiwa kewirausahaan dan terdapat 26% mahasiswa yang masih kurang memiliki sifat jiwa kewirausahaan. Kata kunci: Mahasiswa, Wirausaha Abstract: This study aims to quantify the level of ability of the entrepreneurship spirit for students in the college environment by running apprenticeship The method used is a quantitative method by taking a sample of 35 students of Diploma Business and Entrepreneurship Gunadarma University who has followed the apprenticeship activities by filling out the questionnaire. The results of this research are as 74% of students have on entrepreneurship spirit and are 26% of students who still lack the entrepreneurship spirit nature. Key Words: Entrepreneurship, Students PENDAHULUAN Kewirausahaan merupakan sekomponen yang sangat penting dalam perkembangan dan pertumbuhan ekonomi (Shumpeter, 1934). Selama ini banyak di dalam artikel yang sering memuat dan membahas tentang dunia kewirausahaan yang berkaitan erat dengan usaha kecil menengah dan masyarakat. Di dalam UU No. 20 Tahun 2003, yang berisikan tentang sistem pendidikan nasional, pendidikan adalah usaha yang sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. Terdapat 3 hal yang penting untuk memberikan pembelajaran agar mahasiswa dapat mengetahui kewirausahaan yaitu yang pertama seorang mahasiswa harus tertarik dan termotivasi, kedua mahasiswa harus bisa melihat adanya kesempatan atau peluang bisnis yang
2 menguntungkan, ketiga sesorang mahasiswa harus memiliki beberapa keahlian yang dapat mendukung dalam menciptakan sesuatu. Dalam memberikan pembelajaran sikap kewirausahaan tidak hanya dilakukan dengan memberikan beberapa materi tentang bagaimana berwirausaha yang baik melainkan kewirausahaan dapat diajarkan melalui pendidikan dan pelatihan secara kerja nyata atau secara aplikatif. Dengan demikian semua orang dan semua kalangan baik dari yang pendidikan tingkat rendah hingga ke pendidikan tinggkat tinggi memiliki kesempatan yang sama untuk berlomba-lomba dalam mendapatkan peluang usaha. Menurut (Winarno, 2010) berpendapat bahwa dalam menilai kewirausahaan itu terdiri dari yang pertama sifat wirausaha tidak di bawa sejak lahir, kedua wirausaha selalu berhubungan dengan objek, ketiga wirausaha harus memiliki tujuan pasa suatu objek atau sekumpulan objek, keempat wirausaha dapat berjalan dengan jangka waktu yang lama atau sebentar. Dengan demikian karakteristik kewirausahaan yang mencakup mencari peluang, mengambil resiko, dan mendorong ide-ide agar menjadi nyata. Pada umumnya mahasiswa yang lulusan di perguruan tinggi setelah menyelesaikan pendidikannya lebih banyak yang mencari pekerjaan jika dibandingkan dengan berwirausaha atau membuka peluang usaha. Itu dikarenakan mahasiswa lebih bangga dalam mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan bidang ilmu yang telah diampu jika harus dibandingkan berwirausaha. Ini dapat dilihat dari data setiap tahun yang secara terus menerus bahwa tingkat pengangguran selalu bertambah. Dimana dapat dilihat dari data sebagai berikut: Tabel 1. Jumlah Pengangguran Berdasarkan Tingkat Pendidikan No. Pendidikan Tertinggi Yang Ditamatkan Tidak/belum pernah sekolah 2 Belum/tidak tamat SD SD SLTP SLTA Umum SLTA Kejuruan Diploma 7 I,II,III/Akade mi 8 Universitas Total Sumber: Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) 2006 sampai dengan 2011
3 Dilihat dari data di atas, bahwa tingkat pengangguran dari tahun ke tahun masih terdapat jumlah pengganguran meskipun terdapat penurunan tingkat pengangguran di berbagai tingkat pendidikan baik dari tingkat sekolah dasar hingga ke perguruan tinggi. Dengan data tersebut salah satu cara faktor untuk mengurangi tingkat pengangguran adalah dengan berwirausaha. Seorang wirausaha harus dapat melihat dan membaca peluang usaha dengan menciptakan suatu kreatif dan inovasi usaha sehingga dapat membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang kurang mampu dengan demikian dapat megurangi jumlah kemiskinan dan pengangguran yang terjadi di Indonesia. Salah satu faktor yang dapat mengurangi tingkat jumlah kemiskinan pengangguran adalah pelaku usaha seperti Usaha Kecil Mikro (UKM). Usaha kecil menengah adalah suatu indikator yang sangat penting dalam memajukan perekonomian suatu negara. Dengan jumlah usaha kecil menengah yang semakinn banyak maka tingkat perekonomian akan bertambah maju dan jika jimlah usaha kecil menengah rendah maka perekonomian suatu negara akan mengalami kemunduran juga. Dengan demikian apabila paradikma dalam mencari pekerjaan tersebut tidak ditanamkan tentang pentingnya berwirausah maka akan menambah jumlah penggangguran dari tahun ke tahun di Indonesia. Untuk itu kita harus menanamkan pendidikan sejak dini dengan memberikan pelatihan yang sederhana tentang bagaimana cara berwirausaha yang baik dan berkarakter. Dengan demikian sebaiknya pendidikan kewirausahaan dimasukkan kedalam kurikulum pendidikan mulai sejak dari taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi, sehingga dengan program tersebut diharapkan akan mendapatkan wirausaha generasi muda yang kreatif, inovasi dan tangguh. Salah satu dari program pelatihan kewirausahaan seperti yang telah dijalankan di Pusat Bisnis dan Kewirausahaan Universitas Gunadarma setiap tahunnya dengan menjalankan kegiatan magang bagi mahasiswa dari Program Diploma Tiga Bisnis dan Kewirausahaan Universitas Gunadarma untuk menjalankan kewajiaban magang dengan beberapa kegiatan yang mengarah ke bidang wirausaha seperti menghitung membuat suatu produk, stok barang, menjual produk sesuai dengan target yang telah ditentukan, dengan tujuan apakah mahasiswa tersebut mampu dalam mencapai target, pencatatan laporan penjualan, dan diajarkan cara mengembangkan kreatifitas mahasiswa melalui pembuatan produk-produk kreatifitas yang unik, menarik dan memiliki nilai ekonomis dari bahan-bahan yang bekas yang berada di sekitar masyarakat, selain itu juga dengan bertujuan untuk melatih kedisiplinan mahasiswa untuk memaksimalkan waktu dengan berbagia kegiatan yang harus dijalankan dan baik menjalankan kegiatan magang dan kegiatan akademi. Dengan demikian berdasarkan uraian diatas maka penelitian ini bertujuan untuk mengukur tingkat kemampuan berwirausaha pada mahasiswa dalam kegiatan magang terhadap mahasiswa Diploma Tiga Bisnis dan Kewirausahaan Universitas Gunadarma.
4 METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini objek yang digunakan adalah 35 mahasiswa Diploma Tiga Bisnis Kewirausahaan yang telah menjalankan kegiatan magang di Pusat Bisnis dan Kewirausahan Universitas Kewirausahaan Universitas Gunadarma pada tahun 2013 yang dimulai pada bulan maret sampai dengan bulan mei. Untuk pengambilan sampel dilakukan dengan cara purposive. Dimana dengan melihat dari responden yang telah bersedia mengisi kuesioner dari pihak mahasiswa yang telah menjalankan kegiatan magang. Sehingga metode yang digunakan adalah metode kuantitatif. Sebagai penilaian untuk mengukur tingkat kemampuan jiwa kewirausahaan mahasiswa peneliti menggunakakan beberapa pertanyaan dari Joseph Schmidt, yang terdiri dari dan dari instrumen lain yang mendukung tentang kegiatan magang berdasarkan data sekunder. Terdapat 17 pertanyaan antara lain adalah sebagai berikut: 1. Saya bersedia mengambil resiko supaya untuk mendapatkan sesuatu 2. Dalam mendapatkan sesuatu saya harus memikirkan tujuannya 3. Saya lebih suka mengerjakan mengerjakan pekerjaan yang sesuai dengan bidang ilmu saya 4. Saya tipe orang yang menyukai tantangan 5. Saya memiliki jiwa optimisme 6. Saya menyukai tantangan yang baru 7. Saya lebih menyukai pekerjaan dibandingkan dengan berwirausaha 8. Saya orang yang kratif 9. Saya sorang pekerja keras 10. Saya datang tepat waktu dalam menjalankan tugas 11. Saya malu jika harus berjualan di lingkungan kampus 12. Saya dalam menjalankan tugas untuk menjual suatu barang/produk mendapatkan omset yang telah di targetkan 13. Saya dalam menjual barang/produk mendapatkan omset yang lebih dari yang telah di targetkan 14. Saya setuju dengan program kegiatan magang sebagai sarana pelatihan jiwa kewirausahaan 15. Saya sangat senang belajar kewirausahaan 16. Saya sangat termotifasi untuk berwirausaha setelah menjalankan kegiatan magang 17. Kegiatan magang ini menyenangkan Ketentuan yang akan digunakan dalam pengambilan keputusan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apabila jika jawaban sesorang menjawab YA lebih dari 12 pertanyaan, maka mahasiswa tersebut memiliki tingkat kemampuan jiwa kewirausahaan yang tinggi. 2. Apabila jika jawaban seseorang menjawab YA sebanyak 8 sampai dengan 12 pertanyaan, maka mahasiswa tersebut sebenarnya memiliki tingkat kemampuan jiwa kewirausahaan, tetapi masih di perlukan pendekatan dengan berbagai pelatihan yang mendorong mahasiswa tersebut agar dapat menggali potensi pengembangan diri terhadap dunia usaha.
5 3. Apabila jika jawaban seseorang kurang dari 8 pertanyaan maka mahasiswa tersebut lebih cenderung cocok untuk menjadi karyawan. HASIL DAN PEMBAHASAN Berikut ini adalah hasil dari pengumpulan data yang telah dilakukan survei terhadap mahasiswa Diploma 3 Bisnis dan Kewirausahaan Universitas Gunadarma dengan cara menyebarkan kuesioner yang berkaitan dengan mengukur tingkat kemampuan jiwa kewirausahaan. Dengan demikian maka hasil yang telah didapatkan antara lain adalah sebagai berikut: Tabel 2. Hasil kuesioner tingkat kemampuan berwirausaha mahasiswa di Universitas Gunadarma No Pertanyaan Jawaban % Jawaban YA TIDAK YA 1 Saya bersedia mengambil resiko supaya untuk mendapatkan sesuatu Dalam mendapatkan sesuatu saya harus memikirkan tujuannya Saya lebih suka mengerjakan pekerjaan yang sesuai dengan bidang ilmu saya Saya tipe orang yang menyukai tantangan Saya memiliki jiwa optimisme Saya menyukai tantangan yang baru Saya lebih menyukai pekerjaan dibandingkan dengan berwirausaha Saya orang yang kratif Saya sorang pekerja keras Saya datang tepat waktu dalam menjalankan tugas Saya malu jika harus berjualan di lingkungan kampus Saya dalam menjalankan tugas untuk menjual suatu barang/produk mendapatkan omset yang telah di targetkan Saya dalam menjual barang/produk mendapatkan omset yang lebih dari yang telah di targetkan Saya setuju dengan program kegiatan magang sebagai sarana 14 pelatihan jiwa kewirausahaan Saya sangat senang belajar kewirausahaan
6 16 Saya sangat termotifasi untuk berwirausaha setelah menjalankan kegiatan magang Kegiatan magang ini menyenangkan Sumber : Hasil Kuesioner, yang telah diolah Dari tabel diatas dapat menunjukkan secara umum bahwa dari 35 responden mahasiswa yang menjalankan kegiatan magang, semua memiliki 17 karakter yang dibutuhkan untuk menjadi wirausaha yang dapat ditunjukkan dengan jumlah persentase yang menjawab YA lebih besar yaitu sebanyak 439 jika dibandingkan dengan jawaban TIDAK sebanyak 156. Selain itu dari hasil tersebut dapat diketahui beberapa aspek yang masih sangat kurang yaitu terdapat pada 19 mahasiswa yang lebih menyukai pekerjaaan menurut bidang ilmu yang telah di ampu. Berikut ini adalah hasil analisis anatra lain adalah: 1. Hasil dari analisis menunjukkan bahwa kegiatan magang di perguruan tinggi dapat diterima oleh mahasiswa dengan baik, ditunjukkan dengan jumlah mahasiswa yang menjawab YA sebesar 60%. 2. Ternyata terdapat 23 korespondeng yang menjawab YA dengan menyukai pekerjaan di bandingkan berwirausaha. Berarti banyak mahasiswa yang kurang termotivasi untuk berwirausaha. Di tunjukkan sebanyak 51%. 3. Mahasiswa kurang memiliki kreatifitas dalam berwirausaha di lihat hanya 49% mahasiswa yang menjawab YA. 4. Mahasiswa yang memiliki jiwa obtimisme adalah yang paling tinggi presentasesnya yaitu debesar 97%. Hal yang penting dan harus diperhatikan adalah walaupun persentase responden yang menjawab YA paling dominan, tetapi ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam meningkatkan jiwa kewirausahaan mahasiswa yaitu diantarnya meningkatkan kreatifitas dan motivasi untuk berwirausaha. Samir dan Larso, 2011 menyatakan bahwa sifat yang optimis sangat dibutuhkan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Dalam meningkatkan jiwa kewirausahaan perlu dilakukan pendidikan dan pelatihan yang baik dengan tujuan menciptakan wirausaha generasi muda yang tangguh dan sukses.
7 Berkaitan dengan kriteria Schmidt, maka dapat diperoleh hasil sebagai berikut: Jumlah Mahasiwa yang memiliki jiwa kewirausahaan sebesar 74% Mahasiswa yang kurang memiliki jiwa kewirausahaan dan masih harus di berikan pembekalan 26% Jumlah Gambar 1. Persentase jumlah kepemikikan jiwa kerirausahaan mahasiswa Sumber: Hasil survey yang diolah Dari gambar diatas maka dapat diketahui bahwa tingkat jiwa kewirausahaan mahasiswa Diploma Tiga Bisnis dan Kewirausahaan Universitas Gunadarma sebesar 74% memiliki jiwa kewirausahaan. Dan sebesar 26% mahasiswa yang kurang memiliki jiwa kewirausahaan dan masih harus di berikan pembekalan motifasi, pelatihan dan kreatifitas agar dapat menjadi wirausaha yang sukses. Untuk menjadi seorang wirausaha yang sukses harus dibekali kemampuan, ketrampilan, keahlian manajemen, adobsi inovasi teknologi, keahlian mengelola keuangan modal maupun keahlian pemasaran dengan cara pemasaran secara langsung yang telah di jalankan oleh program Diploma Bisnis dan Kewirausahaan Universitas Gunadarma dengan menjalankan magang dengan bertujuan untuk menciptakan wirausaha generasi muda. SIMPULAN DAN SARAN Untuk meningkatkan jiwa kewirausahaan tidak hanya diterapkan di dalam Usaha Kecil Menengah (UKM), tetapi dapat dilakukan oleh di berbagai kalangan baik di kalangan UKM, mahasiswa, Dosen dan pelaku usaha yang lain. Berdasarkan hasil pembahasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sebagian besar dari mahasiswa Diploma Tiga Bisnis dan Kewirausahaan Universitas Gunadarma yang mengikuti kegiatan magang memiliki jiwa kewirausahaan, tetapi masih ada sebagian mahasiswa yang kurang memiliki jiwa kewirausahaan dan harus di berikan pembekalan dan pendekatan yang dapat memotivasi supaya memiliki jiwa kewirausahaan dengan memliki kreatifitas, inovasi dan kemandirian.
8 Dalam penelitian ini, kami sebagai penulis menyarankan bagi peneliti selanjutnya untuk dapat dikembangkan dengan lebih jauh lagi. Penelitian diharapkan memperbanyak jumlah responden mahasiswa dalam mengisi kuesioner baik dari mahasiswa Diploma Bisnis dan Kewirausahaan maupun mahasiswa dari berbagai jurusan atau fakultas. Selain itu dalam penelitian ini peneliti juga menyarankan dalam mengalisis menggunakan meteode yang berbeda, sehingga dapat menghasilakan analisis yang berdeda dan dapat dibandingkan. DAFTAR PUSTAKA Ain A. Furi, 2013, Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Prestasi Belajar Kewirausahaan Terhadap Sikap Kewirausahaan Peserta Didik SMK N 1 Cerme, Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan, Volume. 1 Nomor 173 Alfin Samir dan Dwi Larso,2011, Identifikasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja UKM Catering di Kota Bandung, Jurnal Manajemen dan Teknologi Volume. 10 Nomor 2 Handayani T, Muhtadawati, Ningsih M.G, 2003, Magang Kewirausahaan pada Usaha Budidaya Jamur Konsumsi, Jurnal DEDIKASI Volume. 1, Nomor. 1 Priyanto H. Sony, 2009, Mengembangkan Pendidikan Kewirausahaan di Masyarakat, Jurnal PNFI, Volume. 1 Nomor. 1 Siswoyo, B. Bambang, 2009, Pengembangan Jiwa Kewirausahaan di Kalangan Dosen dan Mahasiswa, ISSN: , Nomor 115 Sudjono dan Rahab, 2012, Pengembangan Kapabilitas IKM Berbasis pada Orientasi Kewirausahaan dan Pembelajaran Organisasional, Jurnal Inovasi dan Kewirausahaan, Volume. 1, Nomor. 2 Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Wijaya Trisna dan Budi Retno, 2012, Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa di STIE MDP, STMIK, dan STIE MUSI, Jurnal Ilmiah STIE MDP Volume. Nomor.2
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam kehidupan suatu bangsa, pendidikan memegang peranan yang amat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa, karena pendidikan merupakan
Lebih terperinciSTUDI AWAL PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SURABAYA
STUDI AWAL PEMBELAJARAN KEWIRAUSAHAAN DI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SURABAYA Esti Dwi Rinawiyanti Jurusan Teknik Industri, Universitas Surabaya Jl. Raya Kalirungkut 1, Surabaya, Indonesia E-mail: estidwi@ubaya.ac.id
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah No. Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Jumlah Kiki Liasari, 2013
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tingginya angka pengangguran di Indonesia sangat memprihatinkan. Pengangguran terjadi karena banyaknya jumlah lulusan baik dari sekolah menengah maupun perguruan
Lebih terperinciSTUDI DESKRIPTIF MENGENAI SIKAP TERHADAP KEWIRAUSAHAAN PADA SISWA KELAS XII SEKOLAH SETINGKAT SMA DI KECAMATAN JATINANGOR SRI AYU NUR HASANAH ABSTRACT
STUDI DESKRIPTIF MENGENAI SIKAP TERHADAP KEWIRAUSAHAAN PADA SISWA KELAS XII SEKOLAH SETINGKAT SMA DI KECAMATAN JATINANGOR SRI AYU NUR HASANAH ABSTRACT Kewirausahaan merupakan nilai, kemampuan, dan perilaku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), Tingkat Pengangguran
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu masalah perkembangan ekonomi pada negara-negara berkembang seperti Indonesia yaitu pengangguran. Masalah perkembangan ekonomi yang terus berkelanjutan tersebut
Lebih terperinciIRRA MAYASARI F
HUBUNGAN ANTARA KEMATANGAN VOKASIONAL DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA Skripsi Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana S-1 Disusun oleh : IRRA MAYASARI F 100 050 133
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Gugun Ruslandi, 2016 Pengaruh Program Mahasiswa Wirausaha Terhadap Minat Berwirausaha
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Profesi wirausaha di Indonesia, berdasarkan informasi dari Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, ternyata masih kurang diminati oleh sebagian besar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pengangguran masih menjadi masalah serius di Indonesia karena sampai
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Penelitian Pengangguran masih menjadi masalah serius di Indonesia karena sampai dengan saat ini jumlah angkatan kerja berbanding terbalik dengan kesempatan kerja yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahunnya. Hal tersebut dibuktikan dengan riset yang dilakukan oleh Badan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tingkat pengangguran di Indonesia cenderung meningkat setiap tahunnya. Hal tersebut dibuktikan dengan riset yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan setiap individu serta watak dan peradaban bangsa yang bermartabat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Semakin maju suatu negara semakin banyak orang yang terdidik dan banyak pula orang yang menganggur. Maka semakin dirasakan pentingnya dunia usaha. Salah satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kemajuan suatu bangsa terletak pada generasi mudanya yang akan meneruskan estafet kepemerintahan Indonesia, salah satu pilar pentingnya adalah mahasiswa.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendidikan (Saiman, 2009:22). Masalah pengangguran telah menjadi momok
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengangguran menjadi permasalahan di Indonesia. Pengangguran terjadi karena perbandingan antara jumlah penawaran kesempatan kerja tidak sebanding dengan jumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menentukan kelangsungan hidup dan perkembangan suatu bangsa. Kemajuan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengembangan sumber daya manusia dewasa ini telah menjadi hal yang semakin penting dalam pembangunan nasional. Sumber daya manusia berkualitas tinggi merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah pengangguran merupakan salah satu masalah penting di suatu negara, demikian halnya di Indonesia. Pengangguran di Indonesia hampir separuhnya disumbangkan oleh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tahun Tertinggi yang Ditamatkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada tahun 2015 Indonesia harus menghadapi persaingan global yang semakin terbuka, kerjasama Indonesia dengan negara-negara Association South Each Asia Nation (ASEAN)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. orang tidak mendapatkan kesempatan untuk bekerja.
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Pengangguran dan kemiskinan adalah sebuah fenomena yang masih menjadi permasalahan di Indonesia. Hal ini di sebabkan karena tidak seimbangnya antara lapangan
Lebih terperinciTingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di IndonesiaMenurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Tahun
1.1.Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Angka kelulusan perguruan tinggi di indonesia yang setiap tahun bertambah jumlahnya, tetapi tidak tahu hendak ke mana, karena lapangan pekerjaaan yang tidak memadai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. membekali diri dengan ilmu pengetahuan agar dapat bersaing dan
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi seperti sekarang ini mutlak menuntut seseorang untuk membekali diri dengan ilmu pengetahuan agar dapat bersaing dan mempertahankan diri
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Indonesia Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dunia kerja semakin menuntut manusia untuk lebih mampu bersaing dari kompetitornya, sehingga tidak mudah untuk memperoleh pekerjaan yang layak sesuai yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Lutma Ranta Allolinggi, 2013
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan adalah upaya sadar dan terencana dalam proses pembimbingan dan pembelajaran bagi individu agar tumbuh berkembang menjadi manusia yang mandiri,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1. Tingkat pengangguran terbuka penduduk usia 15 tahun ke atas menurut
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Indonesia menghadapi masalah keterbatasan kesempatan kerja bagi para lulusan perguruan tinggi dengan semakin meningkatnya pengangguran intelektual beberapa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Taufik Pardita, 2013
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini isu mengenai pengembangan kewirausahaan menjadi kajian yang hangat karena kewirausahaan perannya sangat penting dalam pembangunan suatu negara. Keinginan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Tingkat Pengangguran Terbuka (PTP) di Indonesia Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan Tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi yang terus melanda Indonesia sampai saat ini memberikan dampak yang besar terhadap perkembangan ekonomi serta keadaan hidup masyarakat Indonesia.
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Wirausaha (entrepreneur) yaitu sumber daya manusia yang memiliki kemampuan yang kreatif, inovatif, dinamis, dan proaktif terhadap tantangan yang ada. Sosok
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. macam suku bangsa, kebudayaan dan sumber daya alam serta didukung oleh
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak pulau dengan berbagai macam suku bangsa, kebudayaan dan sumber daya alam serta didukung oleh banyaknya jumlah
Lebih terperinci2015 PENGARUH SIKAP KEWIRAUSAHAAN DAN EFIKASI DIRI TERHADAP INTENSI BERWIRAUSAHA MAHASISWA
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Suatu negara akan berhasil dan mempunyai perekonomian yang baik apabila sebagian dari jumlah penduduknya menjadi seorang wirausaha serta didukung dengan sumber daya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak ditentukan oleh pendidikan bangsa itu sendiri (Sudirman, 2012).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Sifatnya mutlak dalam kehidupan seseorang, keluarga, maupun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan berkelanjutan suatu bangsa terletak pada generasi mudanya. Generasi muda sebagai garda depan pembangunan dimasa depan dan estafet kepemimpinan akan berada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkreasi serta melakukan inovasi secara optimal yaitu mewujudkan gagasangagasan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada suatu Negara yang sedang berkembang, peran para wirausahawan tidak dapat diabaikan terutama dalam melaksanakan pembangunan. Suatu bangsa akan berkembang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bangsa yang cerdas dapat dilihat dari tingkat prestasi belajar peserta didik.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dunia pendidikan akan selalu berkembang sesuai dengan sumber daya manusia. Generasi bangsa Indonesia diharapkan mampu berperan aktif untuk mewujudkan bangsa
Lebih terperinciPENGARUH PRAKTEK PENJUALAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS X KEAHLIAN PEMASARAN SMK NEGERI 3 PONTIANAK
PENGARUH PRAKTEK PENJUALAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA KELAS X KEAHLIAN PEMASARAN SMK NEGERI 3 PONTIANAK Elsa Mayasari, Sri Buwono, Bambang Budi Utomo Prodi Pendidikan Ekonomi, BKK Akuntansi FKIP
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang apapun. Salah satunya dalam bidang perekonomian. Pembangunan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan salah satu negara berkembang, baik dalam bidang apapun. Salah satunya dalam bidang perekonomian. Pembangunan perekonomian di Indonesia masih
Lebih terperinciANALISIS KEPEMILIKAN JIWA WIRAUSAHA PADA PELAKU USAHA KECIL DAN MENENGAH DI KOTA DEPOK
ANALISIS KEPEMILIKAN JIWA WIRAUSAHA PADA PELAKU USAHA KECIL DAN MENENGAH DI KOTA DEPOK Aris Budi Setyawan 1 Masodah 2 1 Program Diploma III Bisnis Kewirausahaan, Universitas Gunadarma Jl. Margonda Raya
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. semua negara dalam menghadapi arus globalisai, sebab daya saing. pergeseran era akan daya saing yang tinggi.
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Seiring berjalannya waktu perkembangan teknologi dan komunikasi berkembang pesat, salah satu dampak kemajuan teknologi adalah munculnya arus globalisasi. Daya
Lebih terperinciProf. Dr. H.MASYKURI BAKRI, M.Si REKTOR UNIVERSITAS ISLAM MALANG
PENGEMBANGAN DAN PENGUATAN INBIS SEBAGAI UPAYA UNISMA MENUJU ENTERPRENEUR UNIVERSITY OLEH : Prof. Dr. H.MASYKURI BAKRI, M.Si REKTOR UNIVERSITAS ISLAM MALANG PENTINGNYA PENGEMBANGAN KEWIRAUSAHAAN DLM PEMBANGUNAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ini senada dengan pendapat Drucker (1996) bahwa kewirausahaan bukan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sikap kewirausahaan bisa diajarkan melalui pendidikan dan pelatihan. Hal ini senada dengan pendapat Drucker (1996) bahwa kewirausahaan bukan merupakan kepribadian
Lebih terperincimenyumbang calon tenaga kerja terdidik. Fenomena yang terjadi di masyarakat sekarang banyak pengangguran yang berasal dari orang terdidik.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemajuan dan perkembangan pembangunan suatu bangsa sangat ditentukan oleh kualitas pendidikannya. Suatu pendidikan yang berkualitas, nantinya akan menghasilkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingginya angka pengangguran merupakan fenomena empiris yang terjadi di Indonesia. Tarbatasnya lapangan pekerjaan yang tersedia telah meningkatkan jumlah pengangguran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam era informasi saat
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses yang dinamis sesuai dengan perubahan masyarakat dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam era informasi saat ini,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. memiliki pengetahuan dan keterampilan serta menguasai teknologi, namun juga
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan kebutuhan dasar setiap manusiaa, pendidikan adalah hak setiap warga negara sebagai upaya mencerdaskan kehidupan bangsa yang akan berpengaruh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan Undang Undang Dasar Pendidikan Nasional harus tanggap. terhadap tuntutan perubahan zaman. Untuk mewujudkan cita-cita ini,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berdasarkan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945. Pendidikan Nasional harus tanggap terhadap tuntutan perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagian pihak yang menjadikan kewirausahaan ini sebagai trend-trend-an. enggannya lulusan perguruan tinggi untuk berwirausaha.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di era globalisasi, persaingan mencari kerja semakin kompetitif sementara lapangan pekerjaan yang ditawarkan terbatas, kondisi tesebut menuntut mahasiswa dan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa. Pendidikan bagi kehidupan umat manusia merupakan kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan manusia yang berjiwa kreatif, inovatif, sportif, dan wirausaha.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan kewirausahaan merupakan salah satu program pemerintah khususnya Kementerian Pendidikan Nasional yang bertujuan untuk membangun dan mengembangkan manusia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mampu meningkatkan kualitas sumber daya manusia itu adalah pendidikan.
A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang mempunyai citacita luhur yakni mewujudkan masyarakat yang adil, makmur, damai dan sejahtera. Cita-cita itu bisa
Lebih terperinciPENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada Karyawan PT. Bank NTB Cabang Utama Pejanggik)
PENGARUH PENDIDIKAN DAN PELATIHAN TERHADAP KEMAMPUAN DAN KINERJA KARYAWAN (Studi Pada PT. Bank NTB Cabang Utama Pejanggik) Gian Gumilar Hamidah Nayati Utami Ika Ruhana Fakultas Ilmu Administrasi Universitas
Lebih terperinci2014 FAKTOR-FAKTOR DETERMINAN YANG MEMENGARUHI PEMBENTUKAN JIWA WIRAUSAHA SISWA SMK
183 BAB I PENDAHULUAN Bab ini menguraikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, dan menfaat penelitian. 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan
Lebih terperinciRUMAH SINGGAH SOCIOPRENEUR SEBAGAI UPAYA UNTUK MENGURANGI JUMLAH PENGANGGURAN TERDIDIK DI PROVINSI JAMBI ABSTRAK
RUMAH SINGGAH SOCIOPRENEUR SEBAGAI UPAYA UNTUK MENGURANGI JUMLAH PENGANGGURAN TERDIDIK DI PROVINSI JAMBI Irna Christina, Maya Ardawati, Yunia Hardika Sari * ABSTRAK Rumah singgah sociopreneur merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mencapai 13,86% pada Agustus 2010, yang juga meningkat dua kali lipat dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tantangan dalam pembangunan suatu negara adalah menangani masalah pengangguran. Badan Perencanaan Nasional (Bappenas) menunjukkan bahwa angka pengangguran di Indonesia
Lebih terperinciFAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI MINAT MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE PERGURUAN TINGGI PADA SISWA KELAS XII AKUNTANSI SMK NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN 2013
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI MINAT MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE PERGURUAN TINGGI PADA SISWA KELAS XII AKUNTANSI SMK NEGERI 6 SURAKARTA TAHUN 2013 Ninuk Indriyanti, Siswandari dan Elvia Ivada* *Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai hukum dasar, UUD 1945 merupakan sumber hukum tertulis,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagai hukum dasar, UUD 1945 merupakan sumber hukum tertulis, dimana seluruh segi kehidupan bangsa dan negara di atur di dalamnya. Dalam pembukaan Undang Undang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan Pembangunan Nasional Indonesia adalah mewujudkan suatu masyarakat adil dan makmur yang merata material dan spiritual berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehidupan di tengah masyarakat modern memiliki tingkat persaingan yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kehidupan di tengah masyarakat modern memiliki tingkat persaingan yang semakin tinggi untuk mendapatkan suatu pekerjaan atau kesempatan bekerja bagi individu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pengangguran dapat menjadi masalah di sebuah Negara. Dan bukanlah hal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pengangguran dapat menjadi masalah di sebuah Negara. Dan bukanlah hal yang asing di Indonesia jika diantara penggangguran tersebut terdapat lulusan perguruan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. pegawai atau karyawan perusahaan swasta. Setiap lulusan Perguruan Tinggi sudah tentu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Mengamalkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang telah didapat selama studi sebagai salah satu pilihan untuk berprofesi. Secara realitas ada tiga pilihan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mengembangkan pola kehidupan bangsa yang lebih baik. berorientasi pada masyarakat Indonesia seutuhnya, menjadikan pembangunan
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan suatu bangsa erat hubungannya dengan masalah pendidikan adalah sebuah proses dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh pengetahuan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. memadai untuk mendapatkan peluang kerja yang kian terbatas. Bukan saja yang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan lembaga pendidikan telah mencetak tenaga terdidik dalam jumlah besar yang tidak semuanya memiliki kualitas dan kompetensi teknis yang memadai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1 Latar Belakang Masalah. Di Indonesia banyaknya para pencari kerja tidak di imbangi dengan
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah Di Indonesia banyaknya para pencari kerja tidak di imbangi dengan banyaknya lapangan pekerjaan yang mengakibatkan banyak orang tidak mendapatkan kesempatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Banyaknya para pencari kerja di Indonesia tidak di imbangi dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Banyaknya para pencari kerja di Indonesia tidak di imbangi dengan banyaknya lapangan pekerjaan yang mengakibatkan banyak orang tidak mendapatkan kesempatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pesatnya perkembangan zaman di era globalisasi dan Industrialisasi dengan bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia telah banyak menimbulkan permasalahan, salah
Lebih terperinciKETUA PANITIA: TOTO SUPRIYANTO, S.T., M.T
PANDUAN LOMBA sains dan TERAPAN (LST) KETUA PANITIA: TOTO SUPRIYANTO, S.T., M.T. POLITEKNIK NEGERI JAKARTA DEPOK 2017 1 I. PENDAHULUAN Era globalisasi memberi memberi dampak ganda yaitu di samping membuka
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. A. Latar Belakang Masalah. orang lain, lingkungan dan masyarakat, berwirausaha akan memberikan peluang
BAB I PENGANTAR A. Latar Belakang Masalah Wirausahawan muda memiliki pengaruh besar pada pertumbuhan ekonomi suatu negara (Fadeyi dkk, 2015). Disamping memberikan peluang kerja bagi orang lain, lingkungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berbeda (create new and different) melalui berfikir kreatif dan bertindak inovatif
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari kewirausahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
A. Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia saat ini berkembang cukup maju dan pesat. Seiring dengan perkembangan teknologi tersebut, diperlukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sesuai Undang-Undang No. 20 tahun 2003 Bab 1 Pasal 1 menyatakan. bahwa:
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah Negara berpenduduk tinggi, sesuai data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Indonesia tahun 2014 dan 2015 sebesar
Lebih terperinciPENDAHULUAN Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah pengangguran merupakan salah satu masalah penting di suatu negara, termasuk di Indonesia. Masalah pengangguran ini terjadi karena peningkatan jumlah penduduk yang diiringi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan menengah kejuruan merupakan pendidikan vokasi yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan menengah kejuruan merupakan pendidikan vokasi yang bertujuan menyiapkan peserta didik menjadi manusia yang terampil, mandiri, dan juga produktif yang langsung
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengangguran merupakan salah satu permasalah di Indonesia yang belum terpecahkan sampai saat ini. Pengangguran memicu timbulnya kemiskinan, kriminalitas, kekumuhan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau anak didik sesuai dengan kebutuhan dan perkembangannya.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan sekolah didirikan, kurikulum disusun dan guru diangkat serta sarana dan prasarana pendidikan diadakan semuanya untuk kepentingan siswa atau anak didik.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang. Indonesia adalah sebuah negara yang besar dengan jumlah penduduk
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Indonesia adalah sebuah negara yang besar dengan jumlah penduduk diperkirakan sebesar 231 juta jiwa pada tahun 2009 menurut perkiraan Badan Pusat Statistik Indonesia,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. jumlah pengangguran di kalangan masyarakat. Pengangguran di Indonesia terjadi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia menyebabkan meningkatnya jumlah pengangguran di kalangan masyarakat. Pengangguran di Indonesia terjadi karena banyaknya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan faktor penting dalam membentuk dan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan faktor penting dalam membentuk dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia sebagai tenaga pengisi pembangunan yang sesuai dengan tujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bidang perekonomiannya. Pembangunan ekonomi negara Indonesia di. ide baru, berani berkreasi dengan produk yang dibuat, dan mampu
A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara yang sedang berkembang dalam bidang perekonomiannya. Pembangunan ekonomi negara Indonesia di masa yang akan datang, sangatlah ditentukan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan suatu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan suatu bangsa, maju tidaknya suatu bangsa dipengaruhi oleh kualitas pendidikan bangsa itu sendiri. Oleh
Lebih terperinciA. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan suatu tempat dimana bagi peserta didik untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sekolah merupakan suatu tempat dimana bagi peserta didik untuk menempuh pendidikan yang lebih tinggi dari sebelumnya. Pendidikan adalah suatu proses yang ditempuh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kerja kalah cepat dengan kenaikan jumlah lulusan. Sangat ironis bila kita
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan kita telah berhasil menghasilkan lulusan dengan tanda lulus belajar untuk masuk ke pasar kerja namun sayangnya kenaikan jumlah lapangan kerja kalah
Lebih terperinciMENINGKATKAN SIKAP ENTERPRENEURSHIP SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEACHING FACTORY 6 LANGKAH
35 MENINGKATKAN SIKAP ENTERPRENEURSHIP SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TEACHING FACTORY 6 LANGKAH Dani Setyawan 1, Dadang Hidayat 2, Amay Suherman 3 Departemen Pendidikan Teknik Mesin, FPTK
Lebih terperinciPengertian Prakarya dan Kewirausahaan. 1. Prakarya
Pengertian Prakarya dan Kewirausahaan 1. Prakarya Prakarya berasal dari istilah pra dan karya, pra mempunyai makna belum dan karya adalah hasil kerja. prakarya didefinisikan sebagai hasil kerja yang belum
Lebih terperinciIDENTITAS RESPONDEN (Kepala Sekolah) Jenis Kelamin :.. Alamat Sekolah :.. Pendidikan terakhir :..
Instrumen Wawancara untuk Penelitian Derajad Kewirausahaan Kepala Sekolah Taman Kanak-Kanak di UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Kranggan Kabupaten Temanggung IDENTITAS RESPONDEN (Kepala Sekolah) Nama Umur
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena jumlah lapangan kerja yang tersedia lebih kecil dibandingkan. seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pengangguran merupakan produk dari ketidakmampuan pasar kerja dalam menyerap angkatan kerja yang tersedia. Selain itu pengangguran terjadi disebabkan karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. peradaban yang lebih sempurna. Sebagaimana Undang Undang Dasar Negara
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan dewasa ini memiliki andil penting dalam kemajuan bangsa. Andil tersebut tentunya menuntun manusia sebagai pelaku pendidikan menuju peradaban yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan hal sangat penting dalam kehidupan untuk membangun karakter anak bangsa. Menurut Pasal 1 UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hidup sehingga pendidikan bertujuan menyediakan lingkungan yang memungkinkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan anak usia dini sebagai fase pertama sistem pendidikan seumur hidup sehingga pendidikan bertujuan menyediakan lingkungan yang memungkinkan anak didik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ASEAN yang akan diberlakukan mulai tahun ini, tidak hanya membuka arus
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kesepakatan untuk menjadi bagian dari MEA atau masyarakat ekonomi ASEAN yang akan diberlakukan mulai tahun ini, tidak hanya membuka arus perdagangan barang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Banyak masyarakat yang kesulitan dalam mendapatkan penghasilan untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permasalahan Krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia telah menyentuh semua sisi kehidupan masyarakat dari lapisan atas hingga ke lapisan bawah. Banyak masyarakat
Lebih terperinciRITA PATRIASIH, S.Pd., M.Si Prodi Pend Tata Boga PKK FPTK UPI
RITA PATRIASIH, S.Pd., M.Si Prodi Pend Tata Boga PKK FPTK UPI Keunggulan suatu bangsa terkait dengan kemampuan daya saingnya dengan bangsa-bangsa lain. Daya saing mengacu pada kemampuan bersaing seseorang,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kaya sumber daya manusia dengan jumlah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kaya sumber daya manusia dengan jumlah penduduk sebanyak 231,83 juta jiwa dan juga didaulat sebagai negara dengan penduduk terbanyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan merupakan suatu proses yang berlangsung seumur hidup dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan suatu proses yang berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Pendidikan memegang peran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. baru dapat dikatakan bermanfaat apabila dapat dikelola oleh sumber daya manusia
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keberhasilan suatu bangsa sangat ditentukan oleh sumber daya manusia yang berkualitas, bukan hanya kekayaan alam yang berlimpah. Sumber daya alam baru dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta globalisasi menuntut masyarakat untuk melakukan perubahan dan inovasi. Salah satu bentuk perubahan dengan
Lebih terperinciAnalisis Sistem Pemberian Kredit Mikro Di Perguruan Tinggi Sebagai Upaya Meningkatkan Jiwa Kewirausahaan
FORUM KEUANGAN DAN BISNIS INDONESIA, 6, 2017, 411-416 FORUM KEUANGAN DAN BISNIS INDONESIA (FKBI) When Fintech Meets Accounting : Opportunity and Risk ISBN 978-602-17225-7-2. ihttp://fkbi.akuntansi.upi.edu/
Lebih terperinciABSTRACT. Keywords: Sociodemographic Factor, Attitude Factor, Contextual Factor, Entrepreneurial Intentions
ABSTRACT Unemployment in Indonesia is being increased, this was due to lack of employment and lack of one s intentions for entrepreneurship. This study aims to examine and analyze the sociodemographic
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pendidikan. daya manusia dan merupakan tanggung-jawab semua pihak, baik
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memiliki peranan penting dalam menciptakan masyarakat yang cerdas, damai, terbuka dan demokratis. Pendidikan dari segi kehidupan dirasakan sangat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. atau perusahaan dapat melakukan berbagai kegiatan bisnis, operasi fungsi-fungsi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Teknologi internet semakin banyak dimanfaatkan oleh berbagai organisasi terutama organisasi bisnis, kegiatan dunia usaha yang menggunakan teknologi internet
Lebih terperinciB A B I PENDAHULUAN. bank menurut konsep Freire, pihak pendidik secara searah memberikan
B A B I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Konsep pendidikan yang sekarang ini cenderung berbentuk institusi bank menurut konsep Freire, pihak pendidik secara searah memberikan pengetahuannya kepada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan pendidik untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan pendidik untuk menumbuh kembangkan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran. Pendidikan juga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam UU No.20/2003
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan pada saat ini memiliki peran yang sangat penting dalam menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam UU No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang dapat dikatakan sebagai tulang punggung perekonomian negara. Keberadaan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Secara umum keberadan perusahaan kecil dan menengah (UKM) di negara-negara berkembang dapat dikatakan sebagai tulang punggung perekonomian negara. Keberadaan UKM terbukti
Lebih terperinciJURNAL. Oleh FARAH NURIKASARI NPM
PENGARUH PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN, KREATIVITAS, DAN MOTIVASI BERWIRAUSAHA TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA PADA MAHASISWA PENDIDIKAN EKONOMI UNIVERSITAS KANJURUHAN MALANG JURNAL Oleh FARAH NURIKASARI NPM.110401020036
Lebih terperinci