KALIMAT EFEKTIF. Makalah Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Bahasa Indonesia Dosen Pengampu: Ibu Suprihatiningsih

dokumen-dokumen yang mirip
Sebuah kalimat efektif mempunyai ciri-ciri yang khas, yaitu kesepadanan struktur, keparalelan, ketegasan, kehematan, kecermatan, kepaduan, dan

Pengertian Kalimat Efektif

KALIMAT EFEKTIF. Karina Jayanti

mengungkapkan gagasan secara tepat, mudah dipahami

Modul ke: BAHASA INDONESIA. Kalimat Efektif. Sri Rahayu Handayani, SPd. MM. 10Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Program Studi Akuntansi

Ilmu Komunikasi Sistem Komunikasi

Mencermati Kata, Kalimat dan Paragraf dalam Penulisan Ilmiah (part 2) By: Ns. Febi Ratnasari, S.Kep

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

ii MATEMATIKA EKONOMI: Fungsi dan Aplikasi

BAB V TEKS ULASAN FILM/DRAMA

akurat ringkas A.Kesepadanan dan Kesatuan B.Keparalelan C.Ketegasan dan Keutamaan kepenulisan E. Variasi

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kemampuan berkomunikasi merupakan hal yang sangat diperlukan saat

Pertemuan 11 KALIMAT EFEKTIF

Tugas Bahasa Indonesia

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA & KOMPUTER JAKARTA STI&K SATUAN ACARA PERKULIAHAN

PENGERTIAN KALIMAT EFEKTIF

ANALISIS KESALAHAN KOHESI DAN KOHERENSI DALAM KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS X SMK SWASTA DHARMA PATRA PANGKALAN SUSU TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa sebagai sarana untuk berkomunikasi memunyai peranan yang sangat

Satuan bahasa yang menyampaikan sebuah gagasan bersifat predikatif dan berakhir dengan tanda titik (.) sebagai pembatas. Sifat Predikatif dalam

Untuk STIKOM Bandung Tahun Nantia Rena Venus, S.S., M.I.Kom.

I. PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pikiran,

II. KAJIAN PUSTAKA. mengungkapkan pikiran yang utuh (Alwi, 2003:311). Dalam wujud lisan, kalimat

KALIMAT DALAM BAHASA INDONESIA. Wagiati Fakultas Sastra Universitas Padjadjaran

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk yang selalu melakukan. komunikasi, baik itu komunikasi dengan orang-orang yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. dari kehidupan sehari-hari. Tidak terlalu berlebihan jika dikatakan sejak bangun tidur

BAB I PENDAHULUAN. Keterampilan menulis merupakan suatu keterampilan berbahasa yang memiliki

BAHASA INDONESIA KALIMAT EFEKTIF. Drs. SUMARDI, M. Pd. Modul ke: Fakultas EKONOMI DAN BISNIS. Program Studi MANAJEMEN.

KEEFEKTIFAN KALIMAT DALAM LAPORAN PERJALANAN SISWA KELAS VIII MTs HIDAYATUL MUSLIHIN 2011/2012. Oleh

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. E. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang lebih menekankan

Bahasa yang Efisien & Efektif dalam Iptek

BAB I PENDAHULUAN. menjunjung bahasa persatuan bahasa Indonesia dan pada undang-undang

anak manis D M sebatang rokok kretek M D M sebuah rumah mewah M D M seorang guru M D

BAB I PENDAHULUAN. maupun sebagai komunikan (mitra baca, penyimak, pendengar, atau pembaca).

KARAKTERISTIK KHUSUS BAHASA INDONESIA KEILMUAN PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG

BAB I PENDAHULUAN. dapat berupa tujuan jangka pendek, menengah, dan panjang. Dalam mata

I. PENDAHULUAN. dalam komunikasi, baik bertindak sebagai komunikator (pembicara atau penulis)

: Bahasa Indonesia dalam Psikologi. Kalimat Efektif II

BAB I PENDAHULUAN. Sarana yang paling utama dan vital untuk memenuhi kebutuhan tersebut adalah

B AB II KONSEP, LANDASAN TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS KESALAHAN PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA OLEH SISWA ASING Oleh Rika Widawati

Alat Sintaksis. Kata Tugas (Partikel) Intonasi. Peran. Alat SINTAKSIS. Bahasan dalam Sintaksis. Morfologi. Sintaksis URUTAN KATA 03/01/2015

BAB I PENDAHULUAN. menengah. Di antara keempat kegiatan berbahasa tersebut, menulis

ANALISIS KESALAHAN BERBAHASA DALAM TATARAN SINTAKSIS PADA PIDATO SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TIGANDERKET TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

Bahasa Indonesia UMB. Pilihan Kata (Diksi) Kundari, S.Pd, M.Pd. Komunikasi. Komunikasi. Modul ke: Fakultas Ilmu. Program Studi Sistem

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai hubungan pengertian antara yang satu dengan yang lain (Rani dkk,

BAB I PENDAHULUAN. lisan maupun tulisan. Bahasa menurut Kridalaksana (2001: 21) adalah sistem

PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM TEKS BERITA SISWA KELAS VIII SMP N 2 LEMBAH GUMANTI ARTIKEL ILMIAH SURTI YULIA FAUZI NPM

Masmimar Mangiang, Dasar-dasar Penulisan materi kuliah Departemen Ilmu Komunikasi, FISIP, Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. manusia. Dalam arti, bahasa mempunyai kedudukan yang penting bagi

STMIK CIC CIREBON Nurul Bahiyah, M. Kom.

KALIMAT. Menu SK DAN KD. Pengantar: Bahasa bersifat Hierarki 01/08/2017. Oleh: Kompetensi Dasar: 3. Mahasiwa dapat menjelaskan kalimat

PENYUSUNAN PESAN BISNIS

TATA KATA DAN TATA ISTILAH BAHASA INDONESIA

KELOMPOK 1 Teknik Mesin UB DIKSI DAN KATA BAKU. Makalah Bahasa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana

MODUL I PRAKTIKUM BAHASA INDONESIA : METODE PENELITIAN SOSIAL:

BAB I PENDAHULUAN. diperlukan adanya sarana agar komunikasi tersebut dapat berjalan dengan

KALIMAT EFEKTIF DALAM BERKOMUNIKASI

BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

MODUL PERKULIAHAN BAHASA INDONESIA

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN KATA SAMBUNG PADA KARANGAN SISWA SMP N 2 GATAK SUKOHARJO

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

PEMBAHASAN SOAL SINTAKSIS

KESANTUNAN KALIMAT DAN PARAGRAF

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

BAB I PENDAHULUAN. aturan-aturan yang berlaku dalam bahasa tersebut. Sebuah kata dalam suatu bahasa dapat berupa simple word seperti table, good,

BAB I PENDAHULUAN. yang belum mengecap ilmu pengetahuan di sekolah atau perguruan tinggi

BAB I PENDAHULUAN. Proses morfologi memunyai tugas untuk membentuk kata. Sebagian besar

BAB I PENDAHULUAN. Manusia adalah mahluk sosial yang sempurna dibandingkan dengan mahluk ciptaan

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari peristiwa komunikasi untuk mengungkapkan gagasan, ide,

I. PENDAHULUAN. Terampil berbahasa Indonesia merupakan salah satu tujuan yang harus dicapai

BAB I PENDAHULUAN. sarana yang berfungsi untuk mengungkapkan ide, gagasan, pikiran dan

PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA

BAB I PENDAHULUAN. karena dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu berhubungan dengan bahasa.

BAB 2 LANDASAN TEORI. Dalam penelitian ini, dijelaskan konsep bentuk, khususnya afiksasi, dan

MODUL PERKULIAHAN BAHASA INDONESIA. Ragam Bahasa Indonesia. Akuntansi Sri Rahayu Handayani, S.Pd. MM

Bahasa Indonesia dan Penggunaannya Zaman Saiki. Ivan Lanin Kafe Basabasi Yogyakarta, 24 Maret 2018

BAB I PENDAHULUAN. (sikap badan), atau tanda-tanda berupa tulisan. suatu tulisan yang menggunakan suatu kaidah-kaidah penulisan yang tepat

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Dalam kehidupan sehari-hari manusia dan bahasa tidak dapat

BAB I PENDAHULUAN. dari pembicaraan orang dan umumnya mengenai objek-objek dan kejadiankejadian.

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. Konsep adalah gambaran mental dari obyek, proses atau apa pun yang ada di luar

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif karena desain ini merupakan penelitian yang berusaha menggambarkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa sangat berperan penting dalam kehidupan manusia. Bahasa adalah

BAB I PENDAHULUAN. komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana untuk

BAB I PENDAHULUAN. studi yang wajib dipelajari dan diajarkan di sekolah-sekolah. Mata pelajaran Bahasa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam berinteraksi, manusia memerlukan bahasa. Bahasa memegang

BAB I PENDAHULUAN. penuturnya. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia menggunakan bahasa sebagai

KUALITAS PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM ABSTRAK SKRIPSI MAHASISWA JURUSAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS NEGERI MALANG TAHUN

I. PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan satuan pendidikan formal yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bahasa merupakan rangkaian bunyi yang mempunyai makna tertentu, rangkaian

BAB I PENDAHULUAN. pikiran dan perasaannya bilamana tidak saling menyerap tanda-tanda yang

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN PERTANYAAN PENELITIAN. Kerangka teoretis merupakan suatu rancangan teori-teori mengenai hakikat

SEKELUMIT TENTANG PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA DALAM KARYA TULIS ILMIAH

BAB 1 PENDAHULUAN. kebahasaan dan keterampilan berbahasa. Pengetahuan kebahasaan meliputi

BAB I PENDAHULUAN. Menulis adalah salah satu kemampuan bahasa bukanlah kemampuan yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam Bab 1 ini, penulis menjelaskan hal-hal yang menjadi latar belakang

PENANDA HUBUNGAN REFERENSI DALAM WACANA BERITA PADA SITUS SKRIPSI

Transkripsi:

KALIMAT EFEKTIF Makalah Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Bahasa Indonesia Dosen Pengampu: Ibu Suprihatiningsih Disusun Oleh : Mukoyimah (1601016060) Laila Shoimatu N. R. (1601016061) Laeli Uzlifa (1601016062) FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2016

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Setiap kalimat yang disusun oleh seorang penulis hendaknya mudah dipahami, singkat, dan jelas. Dalam menulis, penulis seyogyanya menyampaikan pikirannya dalam kalimat efektif. Kalimat efektif merupakan suatu hal penting dalam materi Bahasa Indonesia yang harus dipahami. Untuk dapat memahaminya, kita tidak boleh menganggap gampang materi ini. Sebab, dalam materi ini kita dituntut untuk tekun dan teliti. Oleh karena itu kami akan mencoba membahas kalimat efektif dalam makalah ini. B. RUMUSAN MASALAH a. Pengertian Kalimat Efektif b. Kriteria Kalimat Efektif c. Ciri-Ciri Kalimat Efektif d. Unsur-Unsur Kalimat

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Kalimat Efektif Kalimat efektif merupakan kalimat yang memiliki kemampuan menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca identik dengan apa yang dipikirkan oleh pembicara atau penulis. Kalimat efektif sangat mengutamakan keefektifan informasi sehingga kejelasan kalimat dapat terjamin. B. Kriteria Kalimat Efektif Kriteria kalimat efektif adalah kalimat yang kaidah gramatikalnya menggunakan pilihan kata (diksi) yang tepat. Kaidah gramatikal yaitu kalimat yang menerima proses imbuhan, reduplikasi, dan komposisi. Sedangkan diksi meliputi: pemakaian kata tutur, pemakaian kata bersinonim, pemakaian kata bernilai rasa, pemakaian istilah asing, pemakaian kata konkret dan abstrak, pemakaian kata umum dan khusus, pemakaian idiom dan kata lugas. Kaidah gramatikal meliputi: 1. Terjadinya proses pengimbuhan (afiksasi) a. Afikasi prefiks adalah awalan yang melekat pada sebuah morfem dasar untuk membentuk kata yang berfungsi dalam ujaran. Contoh: Luncur-meluncur Juang-berjuang Rusak-merusak b. Afiksasi ifiks (sisipan) awalan yang harus melekat ditengah morfem dasar. Contoh: Ah + dulu = dahulu Em + tali = menali c. Afiksasi sufiks (akhiran) awalan yang melekat diakhir moferm dasar. Contoh: Jadi + kan = jadikan Tembak + i = tembaki d. Afiksasi konfliks (campuran/gabungan) adalah awalan yang melekat pada awal dan akhir moferm dasar. Contoh: Bersenjatakan Kedatangan

2. Menerima bentuk pengulangan (reduplikasi) 3. Menerima bentuk kata gabung atau kata majemuk (komposisi) Menurut Keraf (1980:36), kalimat efektif yang memenuhi syarat-syarat adalah: 1. Secara tepat dapat mewakili gagasan, pikiran,atau perasaan pembicara atau penulis. 2. Sanggup meninmbulkan gagasan yang sama tepatnya dalam pikiran pendengar atau pembaca seperti yang dipikirkan oleh pembicara atau penulis. C. Ciri-Ciri Kalimat Efektif Sebuah kalimat efektif mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: 1. Kepadanan struktur Yang dimaksud kepadanan adalah keseimbangan antara pikiran (gagasan)dan struktur bahasa yang digunakan.kesepadanan kalimat ini dperlihatkan oleh kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan yang baik.setiap kalimat yang baik harus jelas memperlihatkan kesatuan gagasan,yaitu mengandung satu ide tunggal.bisa terjadi bahwa kesatuan gagasan itu terbentuk dari dua gagasan pokok atau lebih. Kesepadanan kalimat memiliki beberapa ciri, seperti tercantum di bawah ini: a) Kalimat itu mempunyai subjek dan predikat yang jelas. b) Tidak terdapat subjek yang ganda. c) Kata penghubung antarkalimat tidak digunakan pada kalimat tunggal. d) Predikat kalimat tidak didahului kata yang. 2. Keparalelan/Paralelisme Keparalelan/paralelisme adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan dalam kalimat itu.artinya kalau bentuk pertama menggunakan verba bentuk kedua juga harus menggunakan verba. 3. Penegasan/penekaan Penegasan /penekaan adalah suatu perlakuan penonjolan pada ide pokok kalimat. Dalam sebuah kalimat ada ide yang ditonjolkan. Kalimat itu memberikan penekanan atau penegasan pada penonjolan itu.

4. Kehematan Kehematan kalimat efektif adalah hemat mempergunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang dianggap tidak perlu. Cara untuk menghemat kata adalah dengan tidak mengulang subjek, tidak memakai bentuk superordinat, tidak menggunakan kata bersinonim, dan tidak menjamakkan kata yang sudah menggunakan bentuk jamak. 5. Kecermatan Cermat dalam kalimat efektif adalah, bahwa kalimat itu tidak menimbulkan tafsiran ganda, dan tepat dalam pilihan kata. 6. Kohesi/Kepaduan yang baik dan kompak Kohesi atau kepaduan yang baik dan kompak adalah hubungan timbal balik yang baik dan jelas antara unsur-unsur (kata atau kelompok kata) yang membentuk kalimat itu. 7. Koherensi (penalaran atau logika) Struktural gramatikal yang baik bukan merupakan tujuan dalam komunikasi, melainkan sekedar merupakan suatu alat untuk merangkaikan sebuah pikiran atau maksud dengan sejelas-jelasnya. Dalam pemakaian suatu bahasa, unsur lain ini adalah segi penalaran atau logika. Jalan pikiran pembicara turut menentukan baik tidaknya kalimat seseorang, mudah tidaknya pikiran dapat dipahami. Jadi, yang dimaksud koherensi adalah gagasan yang tersusun secara runtut dan logis. D. Unsur-Unsur Kalimat Kalimat adalah satuan bahasa terkecil dalam bentuk lisan maupun tulisan yang memiliki arti. Kalimat yang baik dan benar memiliki unsur-unsur yang terdiri atas: 1. Subjek (S) Subjek adalah bagian kalimat yang menandai apa yang dinyatakan oleh penulis. Contoh: Toro sedang tidur. Tujuan dan ambisi mereka berbeda jauh dengan getaran jiwaku. 2. Predikat (P) Predikat adalah unsur kalimat yang menyatakan kegiatan yang dilakukan subjek. Contoh: Kemal sedang tidur.

Rasa jemu mengamuk jua dalam jiwaku. 3. Objek (O) Objek (O) adalah bagian kalimat yang melengkapi kata kerja sebagai hasil perbuatan yang dikenai perbuatan penerima atau yang diuntungkan oleh perbuatan. Contoh: Mahasiswa mengibarkan Sang Saka. Ibu membaca berita di teras rumah. 4. Keterangan (K) Keterangan (K) adalah bagian kalimat yang bukan merupakan inti kalimat. Fungsinya meluaskan atau membatasi makna subjek atau predikat. Keterangan menjelaskan bagaimana, kapan, atau di mana peristiwa yang dinyatakan dalam kalimat tersebut. Contoh: Sukreni tinggal di Surabaya. Setiap hari Minggu kami berwisata kuliner. 5. Pelengkap Pelengkap adalah unsur kalimat yang fungsinya seperti objek tetapi yang membedakannya adala pelengkap tidak bisa diubah menjadi subjek pada kalimat pasif. Pelengkap biasanya terletak setelah predikat atau objek. Contoh: Sinta duduk yang paling belakang. Ibu memasak daging yang ada di dalam lemari es. 6. Kata Perangkai Unsur perangkai berfungsi merangkaikan dua unsur subjek, dua unsur predikat, atau dua unsur pelengkap dalam suatu kalimat. Unsur kalimat yang berfungsi sebagai kata perangkai sering diawali dengan kata-kata dan, dengan, serta, bersama, beserta, dan kata juga. Contoh: Kegemaranku adalah menulis dan melukis. Aku tidak puas dan keadaanku jauh dari bahagia. 7. Kata Penghubung Adakalanya kata penghubung terdiri atas satu kata sekelompok kata yang berfungsi untuk menghubungkan (jika perlu) dua buah informasi dalam satu kalimat. Contoh: Pekerjaan itu tidak kusukai, tetapi aku memperoleh penghasilan yang besar darinya.

Penghasilanku cukup, sungguhpun demikian aku tetap merasakan suatu kekurangan di dalam jiwaku. 8. Kata Modalitas Unsur modalitas berfungsi untuk mengubah keseluruhan arti sebuah kalimat sehinga sering disebut pewarna dalam kalimat. Contoh: Ibunya seorang penari Akan menjadi sangat lain bila sudah dimasuki unsur modalitas - Ibunya memang seorang penari. - Ibunya betul-betul seorang penari. 9. Frase Frase adalah sekelompok kata yang tidak membentuk sebuah kalimat dan menempati salah satu jabatan dalam kalimat. Contoh: Karena tidak setuju, ia terpaksa mencari jalan lain. Rapat akan dilanjutkan lagi, sehabis makan siang. 10. Klausa Klausa juga berbentuk kelompok kata. Klausa berbeda dengan frase karena klausa mempunyai unsur-unsur subjek dan predikat. Contoh: Buku itu tidak jadi saya beli karena harganya mahal. Sementara hujan masih turun, pekerja terpaksa dihentikan.

BAB III KESIMPULAN Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki kemampuan menimbulkan kembali gagasan-gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca. Kriteria kalimat efektif adalah kalimat yang kaidah gramatikalnya menggunakan pilihan kata yang tepat. Kaidah gramatikal meliputi: 1. Terjadinya proses pengimbuhan (afiksasi) berupa: awalan, sisipan, akhiran, dan gabungan. 2. Menerima bentuk pengulangan (reduplikasi). 3. Menerima bentuk kata gabung atau kata majemuk(komposisi) Ciri-ciri kalimat efektif: a. Kesepadanan struktur b. Keparaleran bentuk c. Ketegasan makna d. Kehematan kata e. Kecermatan kenalaran f. Kepaduan gagasan g. Kelogisan bahasa Unsur-unsur kalimat: Subjek Predikat Objek Keterangan Pelengkap Kata perangkai Kata penghubung Frase Klausa

BAB IV PENUTUP Demikian makalah ini kami susun. Terimakasih kepada pembaca yang telah bersedia menelaah dan mengimplementasikan isi makalah ini. Saran dan kritik tetap kami harapkan dari pembaca sekalian guna bahan perbaikan untuk kami. Sekian dan terimakasih.

DAFTAR PUSTAKA Rumaningsih, Endang dkk. 2016. Bahasa Indonesia Bangsaku. Semarang:Pusat Pengembangan Bahasa. Wijayanti, Sri Hapsari dkk. 2013. Bahasa Indonesia: Penulisan dan Penyajian Karya Ilmiah. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.