PENGARUH PEMBERIAN KONSELING KELOMPOK TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 KADEMANGAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Jurusan Bimbingan dan Konseling FKIP UNP Kediri OLEH : ANANG SETIAWAN NPM: 11.1.01.01.0031 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (FKIP) UNIVERSITAS NUSANTARA PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA UNP KEDIRI 2015 i
Skripsi oleh: ANANG SETIAWAN NPM: 11.1.01.01.0031 Judul: PENGARUH PEMBERIAN KONSELING KELOMPOK TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 KADEMANGAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Telah Disetujui untuk Diajukan Kepada Panitia Ujian/Sidang Skripsi Jurusan Bimbingan dan Konseling FKIP UNP Kediri Tanggal: 18 Agustus 2015 Pembimbing I Pembimbing II VIVI RATNAWATI, S.Pd, M.Psi. Dra. ENDANG RAGIL WP, M.Pd. NIDN. 0728038306 NIDN. 0726125801 2
Skripsi oleh: ANANG SETIAWAN NPM: 11.1.01.01.0031 Judul: PENGARUH PEMBERIAN KONSELING KELOMPOK TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 KADEMANGAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Telah Dipertahankan di depan Panitia Ujian/Sidang Skripsi Jurusan Bimbingan dan Konseling FKIP UNP Kediri Pada tanggal: 18 Agustus 2015 Dan Dinyatakan telah Memenuhi Persyaratan Panitia Penguji: 1. Ketua : Drs. Setya Adi Sancaya. M.Pd 2. Penguji I : Vivi Ratnawati S.Pd., M.Psi 3. Penguji II : Dra. Endang Ragil WP. M.Pd. 3
PENGARUH PEMBERIAN KONSELING KELOMPOK TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA KELAS X SMK NEGERI 1 KADEMANGAN TAHUN PELAJARAN 2014/2015 ANANG SETIAWAN NPM: 11.1.01.01.0031 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling anang_setiawan@gmail.com Vivi Ratnawati, S.Pd., M.Psi dan Dra. Endang Ragil WP, M.Pd UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI ABSTRAK Penelitian ini dilatar belakangi oleh hasil pengamatan dan olah data yang dilakukan oleh peneliti, bahwa kemampuan komunikasi interpersonal siswa masih tergolong rendah. Keberhasilan pemberian konseling kelompok diharapkan dapat mencapai target, yaitu mengenai perubahan kemampuan komunikasi interpersonal siswa. Pemasalahan pada penelitian ini adalah (1) Bagaimana penerapan konseling kelompok di SMK Negeri 1 Kademangan tahun pelajaran 2014/2015? (2) Bagaiaman kemampuan komunikasi interpersonal siswa kelas X SMK Negeri 1 Kademangan tahun pelajaran 2014/2015? (3) Bagaimana pengaruh pemberian konseling kelompok terhadap kemampuan komunikasi interpersonal siswa kelas X SMK Negeri 1 Kademangan tahun pelajaran 2014/2015?. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan subyek peneltian siswa kelas X SMK Negeri 1 Kademangan.Penelitian dilakukan dalam waktu kurang lebih satu bulan, dengan menggunakan instrumen berupa angket (kursioner) yang diberikan kepada siswa mengenai komunikasi interpersonal siswa, serta melakukan pengamatan di lingkungan sekolah yang digunakan tempat penelitian. Kesimpulan hasil penelitian ini adalah berdasarkan rumusan masalah dan hasil dari pengujian hipotesis yang telah dianalisis tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh pemberian konseling kelompok terhadap kemampuan komunikasi interpersonal siswa kelas X SMKN 1 Kademangan tahun ajaran 2014/2015. Berdasarkan simpulan hasil penelitian ini, direkomendasikan apabila konseling kelompok dilakukan secara tepat dan bertahap maka hal tersebut akan memberikan pengaruh yang baik terhadap kemampuan komunikasi interpersonal siswa di suatu sekolah. Sehingga diharapkan pemberian konseling kelompok yang diberikan demi keberhasilan dalam meningkatkan komunikasi interpersonal tersebut harus sangat maksimal dan terstrukutur. Kata Kunci: Konseling Kelompok, Komunikasi Interpersonal 4
I. LATAR BELAKANG Komunikasi interpersonal sering dilakukan oleh manusia dalam berbagai kesempatan, termasuk pendidikan. Pendidikan sebagai usaha sadar yang bertujuan untuk mengembangkan kepribadian dan potensi-potensi manusia (bakat, minat dan kemampuannya) akan senantiasa berubah sesuai perkembangan yang terjadi di masyarakat pada umumnya. Proses pembelajaran yang efektif akan tercapai apabila di dalamnya terdapat komunikasi yang baik, baik dari guru maupun siswa untuk melaksanakan proses pembelajaran. Pentingnya komunikasi dalam proses pembelajaran tidaklah dapat dipungkiri. Komunikasi interpersonal akan berpengaruh terhadap perkembangan belajar siswa terutama dalam penerimaan materi belajar. Salah satu masalah yang dihadapi oleh siswa adalah masalah komunikasi, terutama dalam menyampaikan permasalahan pribadi dan sosial kepada teman serta gurunya. Siswa seringkali mengalami kesulitan untuk mengungkapkan masalah yang bersifat pribadi baik kepada temannya maupun kepada guru kelasnya. Banyak faktor yang mempengaruhi siswa sulit berkomunikasi dengan lingkungannya, dalam hal ini adalah guru dan teman-temannya. Dalam realitasnya, masalahmasalah yang dihadapi oleh siswa tidak semuanya dapat diatasi oleh guru-guru yang mengajarnya. Hal ini dikarenakan guru dalam kapasitasnya sebagai pengajar, saat ini sudah terlalu banyak diberikan tugas berat dalam membantu dan membina siswanya agar mampu menguasai materi yang dipelajarinya. Dalam pelaksanaannya konseling kelompok mempunyai peran yang sangat penting terutama dalam proses pembelajaran dan peningkatan mutu belajar di sekolah, konseling kelompok di sekolah secara garis besar bertujuan agar siswa mencapai tingkat perkembangan yang optimal sesuai dengan minat dan bakat serta dapat mengatasi segala kesulitan yang dihadapi agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar dan mencapai prestasi belajar yang baik, termasuk berkaitan dengan masalah komunikasi. Untuk mengoptimalisasikan peran bimbingan dan konseling di sekolah dalam membangun komunikasi yang positif antara sekolah dan siswa perlu- didukung oleh pelaksanaan konseling kelompok yang sesuai dengan kebutuhan dan masalah yang dihadapi oleh siswa. Pelaksanaan konseling kelompok perlu dilakukan agar proses pembelajaran yang ada di sekolah dapat berjalan dengan baik dan pada akhirnya diharapkan permasalahan komunikasi siswa dapat diatasi. 5
II. METODE Dalam penelitian Pengaruh pemberian konseling kelompok terhadap kemampuan komunikasi interpersonal siswa kelas X SMK Negeri 1 Kademangan tahun pelajaran 2014/2015 ini terdapat dua macam variable yaitu independent variable (variable bebas) dan dependent variable (variable terikat). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu pendekatan kuantitatif., digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random,pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif atau statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Pendekatan kuantitatif dalam penelitian ini digunakan untuk mengetahui kemampuan interaksi sosial siswa sebelum dan sesudah dilakukan treatment. Teknik penelitian ini menggunakan tekhnik pra eksperimental jenis one-grup pretest-posttest artinya penelitian ini akan membandingkan secara jelas pengaruh antara sebelum pemberian treatment dan sesudah pemberian treatment terhadap kemampuan komunikasi interpersonal siswa kelas X SMK Negeri 1 Kademangan tahun pelajaran 2014/2015. Untuk mengetahui validitas instrumen penelitian ini peneliti menggunakan siswa kelas X TKJ 3 yang berjumlah 32 siswa. Jika r hitung r tabel maka item dinyatakan valid untuk degree of freedom (df) = n 2, (Sugiyono, 2011) dalam hal ini n adalah jumlah sampel uji coba. Jadi (df) = 32 2 = 30 dengan df = 30 pada taraf signifikansi α (5%) diperoleh r tabel 0,361 (lihat r tabel pada df=30). Untuk menguji kevalidan masing-masing item, hasil r hitung dibandingkan dengan hasil r tabel. Jika r hitung r tabel maka item dinyatakan valid. Dan sebaliknya butir soal yang memiliki r hitung r tabel dinyatakan tidak valid karena item-item pernyataan berkorelasi tidak signifikan dengan r hitung. Untuk mengetahui apakah item yang terdapat dalam angket termasuk kategori valid atau tidak, digunakan rumus korelasi Product Moment Pearson dengan bantuan SPSS 16.00 for windows. Teknik analisis data merupakan salah satu cara yang digunakan untuk mengolah data penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan. Penghitungan ini menggunakan teknik t-test untuk menguji sebuah perlakuan (treatment), dilakukan dengan cara membandingkan membandingkan kondisi sebelum dilakukan treatment dan sesudah dilakukan treatment. Untuk mengetahui pengaruh pemberian konseling kelompok terhadap kemampuan komunikasi interpersonal siswa kelas X di SMK Negeri 1 Kademangan. 6
Rumus uji t-test: Keterangan: Md t = Md X2 d N(N 1) : mean dari perbedaan pre test dengan post test xd : devisiasi masing-masing subjek ( d-md ) X²d : jumlah kuadrat devisiasi N : subjek pada sampel Selanjutnya interpretasi harga t-test dalam kaitannya dengan pengujian hipotesis, harga hitung thitung dikonsultasikan dengan ttabel. Apabila thitung lebih besar dari harga ttabel, maka ada pengaruh pemberian konseling kelompok terhadap kemampuan komunikasi interpersonal siswa kelas X SMK Negeri 1 Kademangan Tahun Pelajaran 2014/2015. Sebaliknya apabila thitung kurang dari harga ttabel maka tidak ada pengaruh Pemberian konseling kelompok terhadap kemampuan komunikasi interpersonal siswa kelas X SMK Negeri 1 Kademangan Tahun Pelajaran 2014/2015. 7
III. HASIL DAN KESIMPULAN Untuk mengetahui perbedaan interaksi sosial siswa kelas X SMK Negeri 1 Kademangan antara sebelum dan sesudah pemberian konseling kelompok ditempuh dengan analisis data. Berikut adalah tabel persiapan untuk analisis data dengan menggunakan rumus uji-t. Perhitungan Uji-t: Md = Xd = 8,27 N = 51 Xd 2 = 177394,7 N 1 = 50 t = 8,27 8,34 =0,991 Md xd² N(N 1) = 8,27 177394,7 51(50) = 8,27 = 8,27 = 177394,7 69,56 2550 Sehingga diperoleh hasil perhitungan analisis rums t-test yaitu thitung sebesar 0,991. Berdasarkan hasil perhitungan analisis rums t-test yang diperoleh thitung sebesar 0,991, sementara ttabel dengan db N 1 = 50 dan taraf signifikasi 5% (0,05) sebesar 2,67. Karena thitung > ttabel,0,991 < 2,67 maka dapat disimpulkan bahwa Tidak ada pengaruh pemberian konseling kelompok terhadap kemampuan komunikasi interpersonal siswa kelas X SMK Negeri 1 Kademangan. Hipotesis yang akan diuji adalah Ada pengaruh pemberian konseling kelompok terhadap kemampuan komunikasi interpersonal siswa. Berdasarkan hasil uji hipotesis diperoleh hasil t hitung = 0,991 dan ttabel = 2,67berarti thitung < ttabel,0,991 < 2,67 pada taraf signifikan 5%, maka Ha berbunyi Tidak ada pengaruh pemberian konseling kelompok terhadap kemampuan komunikasi interpersonal siswa, dapat diterima pada taraf signifikan 5%. Sedangkan Ho yang berbunyi Ada pengaruh pemberian konseling kelompok terhadap kemampuan komunikasi interpersonal siswa ditolak. Hasil penelitian yang dilaksanakan terhadap kemampuan komunikasi interpersonal siswa kelas X SMK Negeri 1 Kademangan sebelum dan sesudah pemberian treatment, diperoleh hasil perhitungan uji-t didapat thitung sebesar 0,991 sementara ttabel dengan db N 1 = 50 dan taraf signifikasi 5% (0,05) sebesar 2,67. Karena thitung < ttabel, 0,991 < 2,67 maka 8
dapat disimpulkan bahwa Tidak ada pengaruh pemberian konseling kelompok terhadap kemampuan komunikasi interpersonal siswa kelas X SMK Negeri 1 Kademangan, atau dengan kata lain bahwa treatment berupa konseling kelompok tidak berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan komunikasi interpersonal siswa kelas X SMK Negeri 1 Kademangan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah disebutkan di atas, dapat diketahui bahwa rata-rata skor komunikasi interpersonalsebelum pemberian treatment sebesar 62,86, sedangkan rata-rata skor komunikasi interpersonal sesudah pemberian treatment sebesar 71,13. Kenyataan ini juga ditunjukkan dari komunikasi interpersonal sebelum pemberian treatment nilai tertingginya 73 dan nilai terendahnya 47, sedangkan sesudah pemberian treatment nilai tertingginya 76 dan nilai terendahnya 62. 9
DAFTAR PUSTAKA Akhmadi, Agus. 2006. Peranan Layanan Bimbingan Konseling Dalam Pendidikan Karakter ( Kajian Diklat Guru Bimbingan Konseling). Surabaya: Widyaiswara Madya. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Burhanudin, Arif. 2010. Pengaruh Pemberian Konseling Kelompok Terhadap Kemampuan Komunikasi Interpersonal. (online). tersedia: http://ariefburhanuddin.blogspot.com/2011/09/laporan-hasil-penelitian-pengaruh.html, diunduh pada tanggal 10 Desember 2014. DeVito. 2011. Pengertian Komunikasi Antar Pribadi. (online). tersedia: http://aiharawulan.blogspot.com/2011/08/komunikasi-antar-pribadi.html, diunduh pada tanggal 08Desember 2014. Hariastuti. 2007. Konseling kelompok. Surabaya: Widyaiswara Madya. Irham, Muhamad. 2013. PsikologiPendidikan. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media. Mawar, Nindya. 2012. Pengaruh Pemberian Konseling Kelompok Terhadap Kemampuan Komunikasi Interpersonal. (online). tersedia: http://rumahkonselor.blogspot.com/2012/01/bimbingan-kelompok-terhadapkomunikasi.html, diunduh pada tanggal 10 Desember 2014. Prayitno & Amti, Erman. 2007. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Bandung: Mutiara. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sunarto. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta. Tohirin. 2007. Layanan Konseling Kelompok. Bandung: Pustaka Setia. Triton. 2005. Nilai Alpha Cronbach. (online). tersedia: http:damandiri.or.id/file/dasmindiipbbab4.pdf, diunduh 10 Oktober 2014. Wicaksono, Galih. 2013. Pengaruh Pemberian Konseling Kelompok Terhadap Kemampuan Komunikasi Interpersonal. (online). tersedia: http://unesa.ac.id/data/13/public.html, diunduh pada tanggal 10 Desember 2014. Winkel, W.S, dan MM Sri Hastuti. 2004. Bimbingan dan konseling di institutpendidikan. Yogyakarta: Media Abadi. Wiryanto. 2008. Komunikasi Antarpribadi. Jakarta: PT. Grasindo. 10