DAKWAAN TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA KORPORASI DI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP TESIS Oleh : ANDHY YANTO HERLAN 027005028/ILMU HUKUM PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2004
DAKWAAN TERHADAP PELAKU TINDAK PIDANA KORPORASI DI BIDANG LINGKUNGAN HIDUP I N T I S A R I ANDHY YANTO HERLAN Kejahatan korporasi ditinjau dari bentuk subyek dan motifnya, dapat dikategorikan dalam White Collar Crime dan merupakan tindak pidana atau kejahatan yang bersifat organisatoris. Oleh karena itu dalam rangka membela hak masyarakat untuk penegakan hukum, maka terlebih dahulu harus dipahami tentang struktur korporasi, hak dan kewajiban serta pertanggungjawaban pidananya yang pada akhirnya akan ditemukan solusi yuridisnya. Sebagai kejahatan organisatoris, kejahatan korporasi terutama di bidang lingkungan hidup dapat menimbulkan dampak negatif yang demikian luas, baik yang menimpa perorangan maupun kolektif, bahkan masyarakat luas. Kerugian tidak hanya terbatas path materi somata, tetapi juga berdampak pada kerugian terhadap kesehatan, keselamatan jiwa, sosial maupun moral. Kejahatan korporasi di bidang lingkungan hidup merupakan kejahatan yang bersifat kompleks dan bermotif ekonomis. Hal ini berarti penggunaan sarana-sarana non penal (non hukum pidana) harus lebih diutamakan dalam penanggulangannya, sedangkan penggunaan sarana penal (hukum pidana) haruslah digunakan sebagai sarana terakhir. Jadi penerapan ketentuan pidana perlu memperhatikan asas subsidiaritas, artinya bahwa penegakan hukum pidana terhadap suatu tindak pidana lingkungan hidup barn dapat dimulai bila telah dilaksanakannya tindakan hukum berupa pertanggungjawaban sanksi administratif dan/atau perdata oleh aparat yang berwenang, namun jika sanksi administratif dan/atau perdata itu tidak mampu menghentikan pelanggaran yang terjadi atau antara perusahaan yang melakukan pelanggaran dengan pihak masyarakat yang menjadi korban akibat pelanggaran sudah diupayakan penyelesaian sengketa melalui mekanisme alternatif diluar pengadilan dalam bentuk musyawarah/perdamaian/negosiasi/mediasi, tetapi upaya tersebut juga tidak efektif maka barulah kegiatan penyidikan atau instrumen penegakan hukum pidana lingkungan hidup dapat digunakan. Metode Penelitian yang digunakan adalah bersifat deskriptif analisis, yaitu untuk memperoleh gambaran mengenai situasi dan keadaan dengan cara pemaparan data yang diperoleh sebagaimana adanya lalu permasalahan yang terkait dengan dakwaan terhadap pelaku tindak pidana korporasi di bidang lingkungan hidup itu dianalisis, dan melalui berbagai analisis tersebut nantinya akan disusun beberapa kesimpulan. Selanjutnya untuk menjawab keseluruhan permasalahan yang diteliti maka digunakan pendekatan hukum normatif, dengan menggunakan metode penelitian terhadap asas-asas hukum, terutama asas-asas hukum lingkungan kepidanaan., kemudian dari asas-asas tersebut dilakukan
sistematika hukum, yaitu dengan melakukan penelitian peraturan perundang-undangan atau hukum tertulis tertentu agar pengertian-pengertian pokok/dasar dalam hukum terutarna yang terkait dengan tindak pidana lingkungan hidup dapat teridentifikasi, dan pada taraf sinkronisasi hukum diteliti sejauhmana hukum positif yang ada itu sinkron atau serasi satu sama lainnya, sehingga diharapkan dapat lebih mudah untuk menjawab permasalahan disekitar dakwaan terhadap pelaku tindak pidana korporasi di bidang lingkungan hidup. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa tingkat kesulitan dalam proses pembuktian kasus tindak pidana korporasi di bidang lingkungan hidup itu terjadi karena sifat komprehensif integral dari hukum lingkungan yang membutuhkan pemahaman lintas disiplin ilmu serta semakin kompleksnya perkembangan pola kejahatan lingkungan hidup. Oleh karena itu untuk mengatasi persoalan tersebut diatas maka aparat penegak hukum dalam sistem peradilan pidana (Criminal Justice System) tidak hanya harus bersikap tegas dalam menegakan hukum atas pelanggaran lingkungan hidup, namun juga harus dibarengi dengan peningkatkan keprofesionalannya dalam melaksanakan setiap pekerjaannya
ACCUSATION TO ACTOR OF CORPORATE CRIME IN LIVING ENVIRONMENT A B S T R A C T ANTDHY YANTO HERLAN Corporate crime looking at it from subject and motive of view, can be categorized in White Collar Crime and organizational crime. Therefore, to protect human right for law enforcement, so we should understand about corporate structure, right and duty and criminal responsible and then we will find juridical solution. As a organizational crime, corporate crime especially in living environment can emerge negative effect, both for individual and collective, even for society. The damage is not only in material, but also in healthy, safety, social and morality. Corporate crime in living environment is a complex crime and having economical motive. It means that using non-penal facilities (non-criminal law) should give priority to overcome problems, where as using penal facilities (criminal law) should be used as a last facility. So, the criminal law enforcement needs subsidiary principle, means that the criminal law enforcement towards a living environment crime can be done if the responsibility of administrative and/or civil sanction has been done by legal agencies, but if administrative and/or civil sanction can not end criminal offenses among corporations which have done criminal offenses to victims because of criminal offenses which are solved by alternative dispute resolution out of the court in discussion/negotiation/mediation, but these efforts are not effective so investigation or criminal law enforcement in the living environment can be used. Research method uses descriptive analysis, it means to get description about situation by explanting data then the problems which are related to accusation to actor of corporate crime in living environment are analyzed, after that, through various analysis they will be arranged in some conclusions. Furthermore, to answer all of questions which are examined so it is use normative law approach, by using research method toward law principles, especially principles of criminal environment law, and then, those principles are done by law system, it means that basic definition in the law especially which is related to crime in living
environment can be identified by doing regulation research, and in law synchronization, it can be examined that to what extent positive law is synchronous or harmonious with one another, so it is easy to answer problems around accusation to actor of corporate crime in living environment. Result of this research shows that difficulty degree in authentication of corporate crime in living environment can be happened because of comprehensive integral of environment law which needs the understanding of knowledge along with more and more complex of crime in living environment. Therefore, to overcome those problems so legal upholders in Criminal Justice System not only should have a firm attitude in law enforcement of living environment offenses but also should be done by increasing their professionalism to do their duties.