BAB 1 PENDAHULUAN. baik mengunakan hutang (debt financing) ataupun dengan mengeluarkan saham

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. Dalam perekonomian Indonesia saat ini yang semakin berkembang, banyak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang pesat,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perkembangan dan perluasan industri pada umumnya membutuhkan sumbersumber

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Keputusan pendanaan merupakan salah satu keputusan penting yang

BAB I PENDAHULUAN. struktur modal perusahaan yang akhirnya akan mempengaruhi suatu kinerja

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendanaan ini bisa bersumber dari dalam perusahaan (internal financing) maupun

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin ketatnya persaingan di dunia bisnis menyebabkan setiap perusahaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang pesat dan semakin

BAB I PENDAHULUAN. kreditur, serta pihak manajemen perusahaan itu sendiri. Selain itu pendanaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada dasarnya setiap perusahaan membutuhkan modal untuk membiayai

BAB 1 PENDAHULUAN. memperoleh laba atau keuntungan. Laba (profit) adalah selisih antara. menghasilkan barang atau jasa tersebut.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan sektor perekonomian yang mendukung kelancaran aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. penyesuaian terutama dalam hal kebijakan agar perusahaan dapat menjawab

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suatu perusahaan didirikan dengan berbagai tujuan yang hendak dicapai.

BAB 1 PENDAHULUAN. terkecuali bidang ekonomi dan sosial budaya. Salah satu fenomena yang tidak

BAB I PENDAHULUAN. penting bagi setiap perusahaan, karena baik buruknya struktur modal akan

BAB I PENDAHULUAN. dari pemegang saham dan hutang. Menurut sifatnya ada dua macam tipe

BAB I PENDAHULUAN. Pada dasarnya setiap negara menginginkan perekonomian negaranya untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bagi perusahaan keuangan khususnya perbankan, permodalan merupakan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan perusahaan lain. Sebagai contohnya perusahaan consumer goods yang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. serta menjaga kelangsungan hidup perusahaan. adalah keputusan pendanaan atau keputusan struktur modal, yaitu keputusan

II. TINJAUAN PUSTAKA. Dasar struktur modal berkaitan dengan sumber dana, baik itu sumber internal

BAB I PENDAHULUAN. Struktur pendanaan merupakan indikasi bagaimana perusahaan membiayai

BAB I PENDAHULUAN. maupun biaya operasional dalam perusahaan yang didirikan. Maka agar tujuan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Di era ekonomi global yang semakin maju saat ini, akan menimbulkan

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan biaya seminimal mungkin, maka dari itu perusahaan dituntut untuk

BAB I PENDAHULUAN. telekomunikasi untuk melakukan kegiatan ekonomi dan mengelola fungsi-fungsi

BAB I PENDAHULUAN. dana maka diperlukan keputusan pendanaan yang tepat. Keputusan pendanaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam kondisi perekonomian di Indonesia yang saat ini, semakin maju

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan ekonomi dunia yang semakin mengarah pada daerah Asia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. lebih lanjut. Liem, Sutejo, & Murhadi (2013) menyatakan struktur modal

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia bisnis yang sedang memasuki era globalisasi mengakibatkan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Ekonomi global yang terus maju pada saat ini, dapat menimbulkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. sebab sifat dari hutang yang tidak permanen, lebih murah untuk diadakan, dan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. industri perbankan. Selain menyangkut permasalahan modal, tingkat kepercayaan

BAB I PENDAHULUAN. Tentunya hal ini tanpa mengurangi perhatian terhadap masalah-masalah lain yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Struktur modal merupakan masalah yang sangat penting bagi perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengelola keuangan perusahaan dengan sebaik-baiknya.

BAB I PENDAHULUAN. nilai perusahaan meningkat. Masalah struktur modal merupakan masalah yang

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan proporsi penggunaan sumber dana internal yang didapat dari

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada perkembangan era globalisasi saat ini, kondisi perekonomian di

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan dapat tercapai dan lebih unggul dari perusahaan lain dalam

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Brigham dan Houston (2001) struktur modal adalah bauran dari hutang,

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh dan berkembang ditengah-tengah persaingan yang semakin ketat di era

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. pembaca dalam memahami maksud dari variabel-variabel yang akan diteliti.

BAB I PENDAHULUAN. Persaingan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang semakin keras telah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ANDALAS SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR

BAB I PENDAHULUAN. bidang jasa maupun produksi pasti menginginkan agar perusahaannya dapat

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan manufaktur untuk melakukan kegiatan ekonomi dan mengelola

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. (yang lebih baik) mengenai prospek perusahaan daripada yang dimiliki investor.

BAB 1 PENDAHULUAN. mengelola dan menjalankan operasional usahanya. Ketika menjalankan

BAB 1 PENDAHULUAN. kegiatan operasinya dan mengembangkan usahanya. Pendanaan ini bisa. jangka pendek maupun hutang jangka panjang.

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini keberlangsungan perusahaan-perusahaan di Indonesia terlihat tidak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan di dalam dunia bisnis menuntut perusahaan untuk bekerja

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Profitabilitas (profitability) adalah kemampuan perusahaan memperoleh laba

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

proporsi hutang menjadi penting karena berkaitan dengan kepentingan memaksimalkan kemakmuran pemegang saham (Gitman, 2003).

BAB 1 PENDAHULUAN. kelangsungan tujuan perusahaan. Kegiatan pendanaan berhubungan penting

BAB I PENDAHULUAN. Pendanaan dapat berasal dari internal yaitu dari modal sendiri dan eksternal yaitu

BAB I PENDAHULUAN. keputusan keuangan lainnya (Sundjaja, 2003:283). Modal terdiri atas ekuitas

BAB I PENDAHULUAN. biaya, dimana dengan efisiensi maka produk berkualitas dapat ditekan

BAB I PENDAHULUAN. pendanaan, apalagi pada perusahaan yang sedang tumbuh senantiasa. berhadapan dengan persoalan penambahan modal yang tujuannya

BAB I PENDAHULUAN. merangsang pertumbuhan ekonomi. Namun demikian banyak hambatan yang

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. peluang yang akan dihadapi oleh Indonesia dengan adanya AFTA. AFTA

BAB I PENDAHULUAN. dengan meningkatkan keunggulan produk yang dimiliki perusahaan tersebut.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pengaruh struktur aktiva, profitabilitas, ukuran, dan pertumbuhan perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS. Dalam kenyataannya ada hal-hal yang membuat perusahaan tidak bisa menggunakan

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dalam menjalankan operasional perusahaannya memerlukan

BAB I PENDAHULUAN. Pendanaan internal merupakan dana yang berasal dari internal perusahaan seperti

BAB I PENDAHULUAN. datang. Dewasa ini perusahaan selalu melakukan pengembangan dalam upaya. pihak luar dalam mengatasi masalah pendanaan.

BAB I PENDAHULUAN. bisnis khususnya dalam bidang perekonomian. Tujuan perusahaan yakni mencapai

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang tersedia bagi pemegang saham (Sartono:2001). Setiap keputusan pendanaan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia bisnis yang semakin pesat telah menciptakan suatu

BAB I PENDAHULUAN. investasi (return) dari investasi yang dilakukan. Return yang diperoleh berupa

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai pencaharian di bidang pertanian atau bercocok tanam. Pertanian di

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kondisi perekonomian saat ini telah menciptakan suatu persaingan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. menaikkan harga saham tersebut: pertama, memerlukan operasi yang efisien untuk

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. kebutuhan belanja perusahaan dimana dana yang diperoleh menggunakan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di zaman era globalisasi sekarang ini dunia bisnis memasuki persaingan yang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Di era globalisasi ini perkembangan perusahaan semakin lama semakin pesat.

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar BelakangMasalah. Banyaknya perusahaan dan kondisi perekonomian saat ini telah

BAB I PENDAHULUAN. Peran industri-industri yang beroperasi di Indonesia memberikan dampak

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Aktivitas perusahaan merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan saling berusaha untuk dapat mempertahankan kelangsungan hidup

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersedia bagi pemegang saham (Sartono, 2012:263). Setiap keputusan pendanaan

BAB I PENDAHULUAN. sangat krusial demi berlangsungnya kestabilan dalam sebuah perusahaan.

Transkripsi:

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada saat ini dunia perekonomian semakin maju. Hal itu berdampak pada semakin ketatnya persaingan di dunia bisnis. Perusahaan besar maupun perusahaan kecil saling berkompetisi dalam kelangsungan usaha perusahaannya masing-masing. Berbagai upaya dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan. Salah satu upaya tersebut antara lain dengan penentuan pengelolaan pendanaan atau kebijakan pendanaan yang baik. Masalah struktur modal perusahaan merupakan permasalahaan yang sangat penting bagi setiap perusahaan. Baik buruknya struktur modal perusahaan akan berdampak langsung terhadap posisi financial perusahaan. Apabila dalam pemenuhan kebutuhannya perusahaan lebih mengutamakan sumber dana internal, maka akan mengurangi resiko ketergantungan terhadap pihak eksternal (pihak luar). Tetapi jika sudah terjadi peningkatan terhadap kebutuhan pendanaan perusahaan akibat dari pertumbuhan perusahaan, maka perusahaan akan menggunakan sumber dana eksternal juga, baik mengunakan hutang (debt financing) ataupun dengan mengeluarkan saham baru (external equity financing) untuk pemenuhan kebutuhan pendanaannya. Pada prinsipnya, untuk pengembangan bisnisnya suatu perusahaan sangat membutuhkan dana baik yang berasal dari sumber dana internal maupun sumber dana eksternal. Sumber dana internal merupakan sumber dana yang dibentuk atau dihasilkan sendiri oleh perusahaan, antara lain laba ditahan (retained earning) dan 1

2 akumulasi depresiasi (depreciations). Sedangkan sumber dana eksternal merupakan dana yang diperoleh dari kreditur dan investor. Oleh karena itu, pihak manajemen perusahaan yang mengatur keuangan perusahaan membutuhkan penentuan struktur modal dengan memperhatikan biaya modal (cost of capital) untuk menentukan pemenuhan dana perusahaan yang dipenuhi dengan menggunakan modal sendiri ataukah dipenuhi dengan menggunakan modal asing. Modal asing adalah modal yang berasal dari kreditur yang merupakan hutang bagi perusahaan. Sedangkan modal sendiri adalah modal yang berasal dari investor. Ada berbagai teori mengenai struktur modal. Menurut Riyanto (2011:22) Struktur modal adalah pembelanjaan permanen di mana mencerminkan perimbangan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri. Sedangkan menurut Keown dan Martin (2010:148) struktur modal merupakan campuran sumber-sumber dana jangka panjang yang digunakan perusahaan. Struktur modal optimal adalah struktur modal yang dapat memaksimumkan nilai perusahaan dengan cara meminimumkan biaya modal ratarata. Dalam menentukan struktur modal akan dipengaruhi oleh faktor-faktor internal perusahaan yaitu Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Struktur Aktiva, Stabilitas Penjualan, Leverage Operasi, Tingkat Pertumbuhan, Pajak, Pengendalian, Sikap Manajemen, Sikap Pemberi Pinjaman dan Agen Pemberi Peringkat, Kondisi Pasar, Kondisi Internal Perusahaan, Fleksibilitas Keuangan. Umumnya, suatu perusahaan besar yang mempunyai profitabilitas tinggi, stabilitas penjualan bagus, serta tingkat pertumbuhan yang tinggi akan lebih mengutamakan pendanaan internal dan cenderung tidak terlalu membutuhkan

3 dana dari pihak eksternal karena perusahaan mempunyai sumber dana dari dalam berupa laba yang cukup besar. Ukuran perusahaan (size) adalah salah satu faktor dalam keputusan pendanaan atau keputusan struktur modal untuk dijadikan pertimbangan perusahaan. Karena perusahaan yang besar tentu mempunyai kebutuhan dana yang besar pula untuk membiayai aktivitas perusahaan. Maka alternatif dalam pemenuhan kebutuhan dana tersebut dengan menggunakan hutang. Oleh karena itu, besar kecilnya ukuran suatu perusahaan akan mempengaruhi kebijakan struktur modal. Perhitungan ukuran perusahaan dapat tercermin dari total aktiva yang dimiliki oleh perusahaan tersebut. Profitabilitas juga merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap struktur modal. Hal tersebut tercermin dari kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba melalui aktifitas perusahaan. Menurut Weston dan Brigham (dalam Widyaningrum, 2015), perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi menggunakan hutang yang relatif kecil karena tingkat pengembalian yang tinggi memungkinkan perusahaan untuk membiayai sebagian besar pendanaan internal. Perusahaan yang memiliki profit tinggi biasanya akan cenderung memenuhi pendanaannya menggunakan laba ditahan daripada menggunakan hutang. Pernyataan tersebut senada dengan Pecking Order Theory yang menyarankan bahwa pihak manajemen seharusnya menggunakan laba ditahan untuk pembiayaan perusahaannya sebelum memutuskan untuk menggunaka hutang dalam pendanaan perusahaannya. Jika laba ditahan bertambah maka perusahaan tidak akan menambah jumlah hutangnya.

4 Struktur aktiva (Assets tangibility) merupakan perimbangan antara aset tetap dengan total aset yang dimiliki perusahaan. Pada umumnya kreditur akan lebih memilih perusahaan besar untuk menginvestasikan dananya daripada perusahaan kecil. Hal itu disebabkan karena semakin tinggi struktur aktiva yang dimiliki perusahaan akan semakin menunjukkan tingginya tingkat kemampuan perusahaan dalam mendapatkan jaminan untuk hutang jangka panjang perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan besar yang memiliki struktur aktiva yang tinggi akan lebih memilih menggunakan hutang untuk memenuhi kebutuhan modalnya. Masih ada banyak faktor lain selain faktor-faktor yang telah di jelaskan di atas yang mempengaruhi struktur modal. Penting bagi kita untuk mengetahui bagaimana struktur modal dipengaruhi oleh faktor-faktor tersebut terutama faktor internal perusahaan, karena faktor tersebut dapat dikendalikan oleh pihak manajemen perusahaan. Ada banyak penelitian yang membahas tentang faktorfaktor yang mempengaruhi struktur modal. Rofiqoh (2014) dalam penelitiannya yang berjudul pengaruh struktur aktiva, likuiditas dan profitabilitas terhadap struktur modal perusahaan mengungkapkan bahwa struktur aktiva berpengaruh signifikan dan negatif terhadap struktur modal, sedangkan profitabilitas tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap struktur modal. Hal ini menunjukkan bahwa struktur aktiva yang tinggi menunjukkan tingginya kekayaan yang dimiliki perusahaan sehingga perusahaan cenderung tidak menggunakan hutang dalam pembiayaannya. Selain itu, profitabilitas yang tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal

5 dimungkinkan karena perusahaan yang mempunyai peluang investasi dan perusahaan dalam masa pertumbuhan. Sa adah (2015) dalam penelitiannya yang berjudul pengaruh struktur perusahaan, struktur aktiva, dan pertumbuhan penjualan terhadap struktur modal pada perusahaan tekstil dan garmen di BEI, mengungkapkan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh signifikan positif terhadap struktur modal. Hal ini menunjukkan semakin besar ukuran perusahaan maka sumber permodalan tersebut akan lebih terdiversifikasi karena biaya penerbitan ekuitas menjadi lebih murah jika perusahaan memiliki ukuran perusahaan yang besar. Widyaningrum (2015) dalam penelitiannya mengenai pengaruh profitabilitas, struktur aktiva, dan ukuran perusahaan terhadap struktur modal perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2010-2013, menyatakan bahwa: 1) Profitabilitas (ROA) tidak berpengaruh negatif terhadap struktur modal perusahaan, 2) Struktur Aktiva (SA) berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal perusahaan, 3) Ukuran Perusahaan (SIZE) tidak berpengaruh positif terhadap struktur modal perusahaan. Hasil penelitian ini berbeda dengan hasil penelitian dari Rofiqoh (2014) yang menyatakan bahwa struktur aktiva berpengaruh signifikan dan negatif terhadap struktur modal, sedangkan profitabilitas tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap struktur modal. Hakim (2013) dalam penelitiannya yang berjudul pengaruh struktur aktiva, profitabilitas, ukuran perusahaan, dan likuiditas terhadap struktur modal perusahaan makanan dan minuman yang terdaftar di BEI periode 2007-2012, mengungkapkan bahwa struktur aktiva dan profitabilitas berpengaruh negatif

6 terhadap struktur modal, sedangkan ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap struktur modal. Hasil dari penelitian tersebut berbeda dengan hasil penelitian Widyaningrum (2015) yang menyatakan Profitabilitas (ROA) tidak berpengaruh negatif terhadap struktur modal perusahaan, Struktur Aktiva (SA) berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur modal perusahaan, dan Ukuran Perusahaan (SIZE) tidak berpengaruh positif terhadap struktur modal perusahaan. Berbagai penelitian terdahulu yang menganalisis tentang faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal, akan tetapi hasilnya belum menunjukkan hasil yang konsisten. Hal tersebut membuat peneliti tertarik untuk memperoleh bukti yang empiris mengenai struktur aktiva, profitabilitas, dan ukuran perusahaan terhadap struktur modal. Objek yang akan digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah pada sektor Pariwisata, Hotel, dan Restoran yang terdaftar di BEI periode 2010-2014. Dalam pemilihan sektor tersebut peneliti memiliki alasan bahwa pada saat ini pariwisata di dunia maupun di Indonesia semakin berkembang, oleh karena itu banyak pengusaha yang tertarik untuk melakukan bisnis ataupun usaha dalam bidang pariwisata, hotel maupun restoran, sehingga persaingan pada bisnis tersebut semakin ketat. Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penelitian ini diberi judul Pengaruh Struktur Aktiva, Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan terhadap Struktur Modal (Pada Perusahaan Pariwisata, Hotel, dan Restoran yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014).

7 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah yang akan dibahas pada penelitian ini adalah: 1. Apakah struktur aktiva berpengaruh positif terhadap struktur modal pada perusahaan pariwisata, hotel dan restoran yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)? 2. Apakah profitabilitas berpengaruh negatif terhadap struktur modal pada perusahaan pariwisata, hotel dan restoran yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)? 3. Apakah ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap struktur modal pada perusahaan pariwisata, hotel dan restoran yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)? 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dapat diketahui tujuan penelitian ini, antara lain: 1. Untuk mengetahui pengaruh struktur aktiva terhadap struktur modal pada perusahaan pariwisata, hotel dan restoran yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). 2. Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas terhadap struktur modal pada perusahaan pariwisata, hotel dan restoran yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

8 3. Untuk mengetahui pengaruh ukuran perusahaan terhadap struktur modal pada perusahaan pariwisata, hotel dan restoran yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). 1.4 Manfaat Penelitian Manfaat penelitian menjelaskan kontribusi yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Kontribusi Praktis Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perusahaan terutama bagi pihak manajemen dalam pertimbangan keputusan pendanaan perusahaan agar dapat menentukan modal yang optimal sehingga keputusan yang diambil oleh perusahaan tepat dan dapat menghindari kebangkrutan. Selain itu untuk mengetahui struktur aktiva, profitabilitas, dan ukuran perusahaan. 2. Kontribusi Teoritis Dari penelitian ini dapat memberikan wawasan dan ilmu pengetahuan pada peneliti dalam hal pengembangan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan faktor yang mempunyai pengaruh terhadap stuktur modal. Selain itu untuk menambah pembendarahaan kepustakaan pada perguruan tinggi dan juga untuk bahan referensi bagi mahasiswa yang akan mengambil tema penelitian yang sama. 3. Kontribusi Kebijakan Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan pertimbangan pengetahuan terhadap struktur modal sehingga mampu meningkatkan laba

9 dan meminimumkan biaya penggunaan modal rata. Selain itu juga untuk bahan perbandingan penelitian berikutnya dalam bidang yang sama dan memberikan informasi terhadap hasil perbandingan penelitian yang sebelumnya tentang struktur modal. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Agar permasalahan yang diteliti tidak meluas, maka penulis membatasi penulisan pada: 1. Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal. Akan tetapi penulis hanya memfokuskan pada beberapa faktor yaitu struktur aktiva, profitabilitas, dan ukuran perusahaan. 2. Sumber data yang digunakan pada penelitian ini adalah laporan neraca konsolidasi dan laporan laba rugi konsolidasi periode 2010-2014. 3. Perusahaan yang akan diteliti pada penelitian ini adalah perusahaan Pariwisata, Hotel, dan Restoran yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.