BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan melalui

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Pertengahan tahun 1997 Indonesia mengalami krisis ekonomi yang

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS

BAB HI METODE PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di BEJ, yang melaporkan laporan keuangan yang

BAB III DESAIN PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam penelitian ini, peneliti

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan dalam dunia bisnis dan ekonomi yang pesat,

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Meningkatnya persaingan dalam era globalisasi saat ini menuntut setiap

BAB III. Metode Penelitian. bagaimana hasilnya apakah signifikan atau tidak. terhadap variabel-variabel dependen.

PENDANA. (Studi. Disusun Oleh: ARI RTA

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Tentunya hal ini tanpa mengurangi perhatian terhadap masalah-masalah lain yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. Perataan laba merupakan cara yang digunakan oleh manajemen dalam

ABSTRAK. Kata Kunci: Ukuran perusahaan, Profitabilitas, Risiko bisnis, Struktur modal.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. antara variabel-variabel melalui analisis data dalam pengujian hipotesis.

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian pengujian hipotesis. Penelitian ini mencoba menjelaskan apakah variabelvariabel

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Sebuah perusahaan didirikan tentunya mempunyai tujuan yang jelas.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. yang lebih baik. Akan tetapi usaha-usaha tersebut belum menunjukan hasil

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. di Bursa Efek Indonesia. Pemilihan sampel dilakukan dengan metode nonprobability

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu mungkin dihadapkan pada masalah bagaimana kelebihan

BAB III METODE PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan pertumbuhan perekonomian. Dalam melaksanakan fungsi. ekonomi, pasar modal menyediakan fasilitas untuk memindahkan dana

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama investor dalam menanamkan modalnya di sebuah perusahaan yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. sampel adalah mengunakan teknik purposive sampling. Adapun Kriteria yang

BAB III METODE PENELITIAN. di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari laporan keungan tahunan 2010 sampai dengan tahun

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia dari tahun Daftar perusahaan ritel didapat dari sahamok.com

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Gambar 3.1 Kerangka penelitian. memperhitungkan tingkat return yang dikehendaki dan biaya-biaya modal

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN. mengetahui hubungan antara variabel bebas net profit margin, return on asset,

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukan. Pada bab ini akan mencakup pembahasan mengenai difinisi dan jenis

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Metode Penelitian. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kausal komparatif

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama dari setiap perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaannya

ANALISIS BEBERAPA FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA BANK-BANK YANG GO PUBLIC DI BEI SKRIPSI

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS DAN STRUKTUR AKTIVA TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebuah perusahaan selalu membutuhkan modal baik untuk

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. tersedia bagi pemegang saham (Sartono, 2012:263). Setiap keputusan pendanaan

BAB IV DESAIN DAN METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. tersebut, namun disisi lain penggunaan financial leverage dapat berpotensi

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia bisnis yang sedang memasuki era globalisasi mengakibatkan

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. 4.1 Deskripsi Objek Penelitian. menggunakan data sekunder yang di dapat dari situs resmi BEI

yang tersedia di Bursa Efek Jakarta yang berupa laporan keuangan tahunan dari

BAB I PENDAHULUAN. mencari keuntungan sebesar-besarnya demi menyejahterakan karyawan dan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. variabel dependen yang digunakan dalam model analisis regresi linear berganda.

BAB IV METODE PENELITIAN. 2 variabel atau lebih dengan mencari pengaruh variabel independen terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Struktur pendanaan merupakan indikasi bagaimana perusahaan membiayai

BAB III METODA PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II LANDASAN TEORI. modal. Leverage dapat didefinisikan sebagai penggunaan aktiva atau sumber dana

BAB III METODE PENELITIAN. profitabilitas serta laporan keuangan perusahan Food And Beverages tahun

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Adanya penelitian yang telah dilakukan sebelum penelitian ini dibahas,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. beberapa kajian teori. Teori teori struktur modal bertujuan sebagai landasan

BAB III. berubahnya suatu variabel lain (variabel dependen). Variabel independen. dalam penelitian ini yaitu: Struktur Kepemilikan Manajerial (X 1 ),

BAB III METODE PENELITIAN. menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian

Oleh: Doan Tegar Prastyawan, Dr. Erwin Saraswati, Ak.,CPMA.,CSRS.,CA.

BABHI METODE PENELITIAN. adaiah fokus utama penelitian ini, terdiri dari kepemilikan manajerial,

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi merupakan keseluruhan dari obyek yang diteliti. Populasi yang

BAB III METODE PENELITIAN

METODA PENELITIAN. tersebut dapat berupa dokumen, laporan keuangan tahunan, atau laporan tahunan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yaitu tahun Subyek pada penelitian ini adalah laporan keuangan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. sebagai berikut (Indriantoro dan Supomo, 2002). Profitabilitas, solvabilitas, Ukuran Perusahaan dan Likuiditas.

DAFTAR ISI. HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii KATA PENGANTAR... iii DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... DAFTAR LAMPIRAN... xi ABSTRAKSI...

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN UKDW. modal perusahaan, investor tidak dapat dipisahkan dari informasi perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. kemampuan perusahaan dalam mengembangkan usahanya dan menunjukkan. dengan meningkatkan inovasi dan produktivitas.

BAB III METODE PENELITIAN. keuangan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan PT. Pefindo

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Bursa Efek Indonesia periode penelitian yang digunakan yaitu jenis data sekunder.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Struktur modal merupakan masalah yang sangat penting bagi perusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. data penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan metode

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Populasi dan Penentuan Sampel Penelitian. sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Purposive sampling

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Tingkat kompetisi bisnis pada masa ini semakin ketat dikarenakan adanya

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar

BAB 1 PENDAHULUAN. para pemegang saham dalam bentuk dividen. Laba ditahan (retained earning)

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Sedangkan obyek dalam

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Tujuan utama perusahaan dalam jangka panjang adalah. mengoptimalkan nilai perusahaan, semakin tinggi nilai perusahaan maka

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. termasuk ke dalam jenis penelitian hypothesis testing karena tujuan dari penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Indonesia (BEI) untuk tahun , sampel dalam penelitian ini adalah

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Tujuan utama perusahaan adalah meningkatkan nilai perusahaan melalui peningkatan kemakmuran pemilik atau pemegang saham (Brigham, et.al., 1999). Manajer diberi kepercayaan oleh para pemegang saham untuk mengelola dan menjalankan kegiatan perusahaan. Dalam usahanya untuk mengelola dan menjalankan kegiatan perusahaan, manajer membutuhkan dana untuk keperluan modal usaha maupun untuk kegiatan ekspansi bisnisnya. Untuk pemenuhan kebutuhan tersebut, perusahaan dapat memperoleh dana intern perusahaan (retained earning) ataupun perusahaan dapat menarik dana dari masyarakat dengan cara menerbitkan surat utang (bond) dan dengan menerbitkan saham baru. Selain kedua cara tersebut, perusahaan juga dapat memperoleh dana masyarakat melalui pinjaman dari perbankan dalam melakukan penarikan dana. Perusahaan harus memperhatikan biaya yang dikeluarkan akibat penarikan dana tersebut. Hal ini penting karena dana dari sumber manapun, tentu saja akan memberikan konsekuensi bagi perusahaan yaitu membayar biaya modal, baik kepada pemegang saham melalui pembayaran deviden maupun kepada masyarakat melalui pembayaran bunga obligasi atau bunga pinjaman, ataupun untuk membayar biaya penerbitan saham baru. Selain menimbulkan kewajiban pembayaran biaya modal, penarikan dana akan mengakibatkan berubahnya tingkat leverage perusahaan 1

2 yaitu pembelanjaan permanen yang mencerminkan perimbangan antara utang jangka panjang dengan total asset. Dari asset yang dimiliki perusahaan, berapa besar dari asset yang didanai dengan utang. Salah satu alternatif perusahaan dalam memenuhi dana tersebut adalah dengan menerbitkan utang. Kebijakan leverage ini rentan terhadap konflik antara pemegang saham, manajemen, dan kreditur yang disebut sebagai agency conflict. Konflik ini muncul disebabkan pihak-pihak yang terkait (stockholder, insiders dan debtholder) mempunyai kepentingan yang saling bertentangan. Konflik antara insiders dan stockholder dalam keputusan pendaan terjadi karena pemegang saham hanya peduli dengan resiko sistematik dari saham perusahaan, karena mereka berinvestasi pada portofolio yang terdiversifikasi dengan baik dan mereka cenderung menginginkan keuntungan harus dibagikan sebagai deviden. Sebaliknya manajer peduli pada resiko perusahaan secara keseluruhan, karena menyangkut reputasinya untuk membuat perusahaan tumbuh di atas optimal. Konflik dalam kebijakan leverage antara insiders dan debtholder muncul ketika manajer mengambil proyek-proyek yang mempunyai resiko lebih dari yang diperkirakan oleh kreditur. Dalam hal ini kreditur tidak mau dirugikan apabila dana diinvestasikan pada proyek yang beresiko tinggi, karena akan meningkatkan resiko kebangkrutan perusahaan, yang pada akhirnya akan mempengaruhi nilai perusahaan dengan menurunnya nilai pasar uang atau obligasi yang belum jatuh tempo. Sebaliknya jika proyek beresiko tinggi tersebut memberikan hasil yang bagus, kompensasi yang di terima kreditur (berupa

3 bunga) tidak ikut naik. Ini menunjukkan bahwa utang dapat menyebabkan terjadinya transfer of wealth dari debtholder ke stockholder yang akan dihindari oleh debtholder. Jadi kreditur cenderung menginginkan keuntungan sebaiknya digunakan untuk melunasi utang. Dari hal-hal yang telah disebutkan, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian Pengaruh Asset Tangibibility, Profitability, Size, Business Risk Dan Growth Opportunities Terhadap Leverage Perusahaan. B. Perumusan Masalah Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rajan dan Zingales (1995) melihat bahwa adanya hubungan yang konsisten antara utang dan variabel yang ada serta adanya keterbatasan data yang membatasi pengembangan proksi untuk variabel-variabel yang lain. Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis merumuskan masalah dalam penelitian ini: 1. Apakah Asset Tangibility, Profitability, Business Risk, Size dan Growth Opportunities berpengaruh terhadap kebijakan leverage perusahaan secara parsial. 2. Apakah Asset Tangibility, Profitability, Business Risk, Size dan Growth Opportunities berpengaruh terhadap kebijakan leverage perusahaan secara bersama-sama. C. Batasan Masalah Supaya penelitian lebih fokus, maka penulis membatasi penelitian pada:

4 1. Penelitian dilakukan pada perusahaan manufaktur yang memiliki laporan keuangan lengkap dan listing di Bursa Efek Jakarta dari tahun 2000, 2001, 2002, dan 2003. Idustri perusahaan manufaktur merupakan industri perusahaan yang aktif dalam kegiatan transaksi bursa efek dan untuk memperoleh data mengenai perusahaan tidak sulit dan lengkap. 2. Periode pengamatan pada penelitian ini selama 4 tahun yaitu laporan keuangan terbaru yang dianggap cukup dalam memperoleh sampel perusahaan. Pemilihan tahun-tahun tersebut adalah dengan pertimbangan data laporan keuangan terbaru dari Indonesian Capital Market Directory. D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah dan batasan masalah yang ada maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah Asset Tangibility, Profitability, Business Risk, Size dan Growth Opportunities mempunyai pengaruh yang terhadap kebijakan leverage perusahaan secara parsial dan secara bersamasama. E. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai pihak yang berkepentingan yaitu: 1. Bagi Investor Memberikan masukan bagi investor untuk mengambil keputusan investasi. Dalam mengambil keputusan investasi investor memerlukan informasi

5 yang lengkap dari suatu laporan keuangan, sehingga keputusan yang diambil nantinya dapat digunakan secara tepat dan maksimal. 2. Bagi Emiten Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi emiten dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan asset tangibility, profitability, size, business risk dan growth oppurtunities serta leverage financial, sehingga emiten dapat memaksimalkan kemakmuran pemegang saham (tindak lanjut emiten terhadap pengambilan keputusan). F. Tinjauan Literatur dan Hipotesis Baskin (1998) menyatakan bahwa profitability diprediksi berpengaruh negatif terhadap financial leverage, karena perusahaan yang dapat menghasilkan earnings yang lebih besar cenderung mempergunakan retained earning untuk memenuhi kebutuhan dana. Semakin besar retained earnings sebagai sumber internal membuat penggunaan utang berkurang, sehingga tingkat leverage perusahaan menjadi semakin rendah. Size perusahaan berpengaruh positif terhadap leverage financial, artinya bahwa semakin besar size perusahaan diperkirakan mempunyai kesempatan untuk melakukan peminjaman dalam jumlah yang lebih besar dibandingkan perusahaan kecil karena investor memiliki persepsi bahwa perusahaan yang besar akan memiliki tingkat kemampuan pengembalian yang besar. Myers (1977) menemukan bahwa struktur modal berhubungan positif dengan financial leverage. Perusahaan dengan tingkat earnings yang stabil

6 dapat memprediksi earnings di masa mendatang dengan tingkat ketepatan yang lebih tinggi. Karena perusahaan menetapkan kewajiban hutang yang lebih besar tanpa harus menempatkan diri dalam suatu tingkat resiko yang tidak dapat diterima. Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk menguji variabelvariabel yang mempengaruhi kebijakan leverage baik parsial maupun bersama-sama. Penelitian yang dilakukan oleh Rajan dan Zingales (1995) menemukan adanya hubungan yang signifikan positif antara asset tangibility dan utang jangka panjang, selain itu ia juga menemukan bahwa tingkat leverage perusahaan secara signifikan berhubungan terbalik dengan profitability perusahaan. Probabilitas ini merupakan hasil bersih laba terhadap total aktiva perusahaan, juga menemukan bahwa kemungkinan perusahaan besar mengalami kebangkrutan itu kecil, dalam penelitian ini size menggunakan proksi the natural logarithm of sales. Sales dijadikan indikator ukuran perusahaan karena sifat alamiah bisnis menunjukkan bahwa total assets yang tinggi tidak selalu mencerminkan tingkat profit yang tinggi. Proksi ini digunakan untuk menyamakan ukuran pada saat melakukan regresi, sehingga size akan berhubungan positif dengan tingkat leverage perusahaan, dari ketiga penelitian ini maka hipotesis yang dapat dirumuskan adalah : H 1 = asset tangibility berpengaruh positif terhadap kebijakan leverage perusahaan.

7 H = profitability berpengaruh negatif terhadap kebijakan leverage 2 perusahaan. H 3 = size berpengaruh positif terhadap kebijakan leverage perusahaan. Chung (1990) mengemukakan bahwa semakin tinggi resiko (business risk) yang dihadapi perusahaan maka perusahaan tersebut cenderung mempunyai utang sedikit, maka hipotesis yang dapat dirumuskan adalah : H = 4 business risk berpengaruh positif terhadap kebijakan leverage perusahaan. Fama dan French (2001) mengatakan bahwa kebijakan leverage perusahaan akan menurun jika investasi kurang dari retained earning, oleh karenanya perusahaan dengan growth opportunities pesat cenderung lebih banyak menggunakan utang, maka hipotesis yang dapat dirumuskan adalah : H 5 = growth opportunities berpengaruh positif terhadap kebijakan leverage perusahaan. Leverage keuangan ini mengukur seberapa besar aktiva perusahaan yang dibiayai dengan utang jangka panjang, maka hipotesi yang dapat dirumuskan adalah : H 6 = asset tangibility, profitability, size, business riskgrowth opportunities berpengaruh positif terhadap kebijakan leverage perusahaan.

8 Tabel 1.1 Hubungan arah variabel independen terhadap kebijakan leverage perusahaan Variabel Independen Hubungan Arah Asset Tangibility Positif Profitability Negatif Size Positif Business Risk Positif Growth Opportunities Positif G. Metodelogi Penelitian 1. Teknik Pemilihan Sampel dan Sumber Data Metode pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode purposive sampling. Perusahaan yang diteliti adalah perusahaan manufaktur yang memiliki jenis industrinya sama dan tetap ada selama penelitian dilakukan serta financial state yang lengkap dan ada tentang utang jangka panjang secara kontiniu dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2003. Data diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory. 2. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi, yaitu mencatat dokumen-dokumen yang relevan dengan permasalahan yang diteliti dan data tersebut tersedia di Bursa Efek Jakarta dan menggunakan Indonesian Capital Market Directory dari tahun 200, 2001, 2002, 2003 dan 2004.

9 3. Tehnik dan langkah analisis data Untuk menjelaskan hubungan antar variabel, maka penelitian ini menggunakan regresi dengan data panel yang merupakan gabungan dari time series data dan cross section data. Model persamaan regresi yang digunakan adalah : Leverage = α + β 1 tangbility+ β 2 profit+ β 3 size+ β 4 Brisk+ β 5 growth+l Dimana : α = intercept β = Koefisien regresi masing-masing variabel l= error term Uji hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan tiga cara yaitu pengujian hipotesis dilakukan berdasarkan probabilitas, apabila probabilitas lebih kecil dari taraf signifikansi yang digunakan yaitu sebesar α (α= 0,05) maka arah hubungan regresi tersebut signifikan. Cara yang kedua adalah dengan menggunakan uji statistik, yaitu pengujian koefisien regresi secara parsial, koefisien regresi signifikan bila t hitung lebih besar t tabel dari. Cara yang ketiga adalah dengan menggunakan uji statistik F, yaitu pengujian regresi secara bersama-sama koefisien regresi signifikan apabila F lebih besar dari F. hitung tabel Untuk memperoleh estimasi regresi yang tepat dan baik, maka perlu dilakukan penghindaran dari penyimpangan asumsi klasik. Asumsi klasik terdiri dari tiga yaitu multikolinieritas, heteroskedastisitas dan auto korelasi.

10 a. Multikolinieritas Multikolinieritas adalah suatu keadaan dimana satu atau lebih variabel independen dapat dinyatakan sebagai kombinasi linear dari variabel lainnya (Hermanto dan Saptutyningsih, Endah, 2002:87). Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas dalam model regresi adalah dengan meregresikan variabel independen dengan variabel independen yang lain, kemudian dihitung R 2 dengan uji F. Jika F* > F tabel maka Ho ditolak berarti ada multikolinieritas Jika F* < F tabel maka Ho tidak dapat ditolak berarti tidak ada multikolinieritas b. Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas terjadi apabila variabel gangguan tidak mempunyai variance yang sama untuk semua observasi, dan penyebabnya adalah error learning model, perbaikan dalam pengumpulan data, dan kesalahan spesifikasi model. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan menggunakan uji white yaitu jika terdapat model regresi Y i = α1 + α 2 X 1 + u1 dan transformasinya menjadi In Y 1 = β 1 + β 2 In X 1 + u1 sehingga kemungkinan variance menjadi semakin kecil dan ada kemungkinan homoskeastisitas. c. Autokorelasi Autokorelasi adalah suatu keadaan dimana kesalahan pengganggu dari 2 periode tertentu ( R ) berkorelasi dengan kesalahan pengganggu dari 2 periode sebelumnya ( R ). Beberapa penyebab terjadinya autokorelasi

11 ini adalah inertia, specification bias (excluded variabel case dan incorrect functional form), cobweb phenomenon, lags, manipulation of data. Dengan adanya autokorelasi, maka dugaan parameter OLS masih unbiased dan consistent, akan tetapi standard error dari dugaan parameter regresi adalah bias, sehingga menyebabkan uji statistik tidak tepat dan interval kepercayaan yang bias (biased confidence intervals). Untuk menguji ada atau tidaknya autokorelasi ini digunakan uji Durbin-Watson. 4. Definisi Operasional Penggunaan variabel independen terhadap kebijakan leverage cukup banyak modelnya, sehingga untuk mengarahkan agar penelitian sesuai dengan yang diteliti maka diberikan definisi yang mengarah pada penelitian. a. Asset Tangibility Untuk mengukur seberapa besar asset tangibility digunakan rumus (Rajan dan Zingales:1995): b. Profitability Untuk menghitung profitability disini kita menggunakan (Rajan dan Zingales:1995) : Pr ofitabilit y = EBIT TotalAssets

12 c. Size Untuk mengukur besarnya size yang berpengaruh terhadap kebijakan leverage disini digunakan rumus (Rajan dan Zingales:1995) : Size = Harga Saham x Jumlah Saham Beredar. d. Business Risk Untuk mengukur besar resiko bisnis ini digunakan rumus (Chung:1990): e. Growth Opportunities Dalam menghitung growth opportunities ini kita menggunakan rumus (Fama dan French:2001): Sehingga Growth Opportunities memiliki hubungan yang positif dengan tingkat leverage perusahaan. f. Leverage Perusahaan Untuk menghitung leverage perusahaan digunakan rumus :