BAB I PENDAHULUAN. pada terhambatnya kemajuan negara. Menurut Nata (2012: 51) pendidikan

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

2016 PENGARUH PELAKSANAAN FULL DAY SCHOOL TERHADAP INTERAKSI SOSIAL DAN SOSIALISASI ANAK DI LINGKUNGAN MASYARAKAT

I. PENDAHULUAN. yang mana didalamnya terdapat pembelajaran tentang tingkah laku, norma

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Pendidikan Akuntansi. Disusun Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, dikatakan

B A B I PENDAHULUAN. khususnya proses pembelajaran di sekolah terus di lakukan seiring dengan kemajuan

IMPLEMENTASI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PADA MODEL FULL DAY SCHOOL DI SDIT NUR HIDAYAH SURAKARTA TAHUN AJARAN 2013/2014 NASKAH PUBLIKASI

2015 ANALISIS MANAJEMEN SARANA DAN PRASARANA

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. yang menyenangkan dan mudah dipahami oleh siswa. Pendidikan berfungsi

BAB I PENDAHULUAN. daya manusia yang berkualitas baik melalui pendidikan informal di rumah

PENGARUH AKTIVITAS BELAJAR SISWA DAN PARTISIPASI DALAM. KEGIATAN OSIS TERHADAP PRESTASI BELAJAR PKn PADA SISWA

BAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan. bahwa dalam proses pendidikan, peserta didik/siswa menjadi sentral

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan merupakan pondasi kemajuan suatu negara, maju tidaknya

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi yang dimiliki demi kemajuan suatu bangsa. Salah

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang terjadi dengan apa yang diharapkan terjadi.

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. keharusan bagi bangsa Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang

BAB VI PENUTUP. Optimalisasi Pendidikan Holistik di Sekolah Dasar untuk Mencapai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Sesederhana apapun peradaban suatu masyarakat, di dalamnya terjadi atau

2015 ANALISIS HASIL BELAJAR MERENCANAKAN MENU KESEMPATAN KHUSUS SEBAGAI KESIAPAN MENGOLAH MAKANAN UNTUK PESTA PERNIKAHAN PADA SISWA DI SMKN 3 CIMAHI

BAB I PENDAHULUAN. berkualitas menentukan masa depan bangsa. Sekolah. sekolah itu sendiri sesuai dengan kerangka pendidikan nasional.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan dipandang sebagai cara yang tepat untuk membentuk sumber

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku yang baik. Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. waktu. Seperti tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

BAB 1 PENDAHULUAN. Pendidikan adalah satu-satunya cara untuk menciptakan sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pemakaian seragam sekolah terhadap siswa di dalam suatu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. berkala agar tetap relevan dengan perkembangan jaman. pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

I. PENDAHULUAN. cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pendidikan.

INTENSITAS BIMBINGAN ORANG TUA DAN PEMAHAMAN TENTANG KEDISIPLINAN PENGARUHNYA TERHADAP KETAATAN SISWA

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu bagian terpenting dalam suatu pembangunan,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Feni Maelani, 2013

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Pada hakikatnya pendidikan adalah sarana untuk mencerdaskan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia merupakan suatu kebutuhan mutlak yang harus dipenuhi

BAB I PENDAHULUAN. Anak adalah amanat dari Allah SWT dan sudah seharusnya orang tua. mendampingi dan mengawali perkembangan anak, sehingga anak dapat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Suatu proses pendidikan tidak lepas dari Kegiatan Belajar Mengajar

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan individu dan perkembangan masyarakat, selain itu pendidikan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. tercantum dalam UU Sisdiknas No. 20 (2003:4): Bahwa Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS pasal 1 ayat

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas guru melalui penataran-penataran atau melanjutkan

BAB I PENDAHULUAN. hidup (life skill atau life competency) yang sesuai dengan lingkungan kehidupan. dan kebutuhan peserta didik (Mulyasa, 2013:5).

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yang menyatakan bahwa : Proses pembelajaran pada umumnya memiliki komponen-komponen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Beralihnya masyarakat kita dari masyarakat yang masih sederhana

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan, Indonesia dapat sejajar dengan bangsa-bangsa yang sudah maju.

Disusun Oleh : LINA FIRIKAWATI A

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan karena pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan aktifitas atau kegiatan yang selalu menyertai

BAB I PENDAHUL PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Sesuai dengan tujuan pendidikan yang berbunyi :

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. seperti yang tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20

2015 MANFAAT HASIL BELAJAR MENYEDIAKAN LAYANAN ROOM SERVICE PADA KESIAPAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI SMK ICB CINTA WISATA

BAB I PENDAHULUAN. diharapkan dapat melahirkan sumber daya manusia yang berkualitas yaitu yang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

2015 PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN KUALITAS PENDIDIK TERHADAP MUTU PENDIDIKAN

siswa, berlangsungnya kegiatan belajar mengajar, serta pengelolaan atau manajemen sekolah. Di dalam faktor kurikulum yang mempengaruhi prestasi

2015 PENGUASAAN KOMPETENSI DASAR MENGHIAS KAIN PADA PESERTA DIDIK PROGRAM KERUMAHTANGGAAN KELAS VII DI SMP NEGERI 3 LEMBANG

BAB I PENDAHULUAN. kedudukan yang sangat strategis dalam seluruh aspek kegiatan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

Berdasarkan pendapat diatas, menegaskan bahwa pendidikan sangat penting bagi setiap insan manusia. Pendidikan sangat erat kaitannya dengan guru dan

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan pembelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. peranan penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional melalui

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan matematika dapat diartikan sebagai suatu proses yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah segala usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, sekolah,

BAB I PENDAHULUAN. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. Dunia pendidikan saat ini telah menjadi perhatian yang sangat besar

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Peningkatan sumber daya manusia diupayakan melalui pendidikan baik

BAB I PENDAHULUAN. berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. Bab I ketentuan umum pada pasal 1 dalam UU ini dinyatakan bahwa :

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas pendidikan. daya manusia dan merupakan tanggung-jawab semua pihak, baik

BAB I PENDAHULUAN. secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu kebutuhan yang penting bagi setiap bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.20 tahun 2003). Pendidikan memegang peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. bahwa pendidikan mempunyai tujuan untuk membentuk manusia yang maju.

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Dalam pelaksanaannya, proses pendidikan membutuhkan kesiapan,

BAB 1 PENDAHULUAN. kualitas sumber daya manusia. Menurut Djamarah (2000: 22) Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang

BAB I PENDAHULUAN. tetap diatasi supaya tidak tertinggal oleh negara-negara lain. pemerintah telah merancang Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003

SKRIPSI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1 Jurusan Pendidikan Kewarganegaraan. Diajukan Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Baru, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, Hal. 89

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pendidikan merupakan salah satu indikator keberhasilan suatu negara. Kualitas pendidikan suatu negara merupakan indikator keberhasilan dari maju tidaknya negara tersebut. Pendidikan yang bermutu pasti memiliki peradaban baik yang mengakibatkan suatu negara maju, sebaliknya pendidikan yang kurang bermutu tentunya memiliki peradaban yang kurang baik dan berimbas pada terhambatnya kemajuan negara. Menurut Nata (2012: 51) pendidikan bermutu adalah pendidikan yang seluruh komponen maupun perangkat pendukung lainnya dapat memuaskan peserta didik, pimpinan, guru dan masyarakat pada umumnya. Komponen pendidikan tersebut antara lain terkait dengan kurikulum atau pelajaran yang diberikan, proses pembelajaran, tenaga pendidik, tenaga kependidikan, sarana prasarana, lingkungan dan sebagainya. Berdasarkan penjelasan di atas maka dapat dikatakan bahwa jika komponen pendidikan terpenuhi dan dapat memuaskan pihak-pihak lainnya maka tercapailah pendidikan bermutu tersebut. Pendidikan bermutu tentunya akan melahirkan output bermutu yang dapat membantu terwujudnya pembangunan negara yang maju. Pendidikan bermutu tentunya tak lepas dari peran mata pelajaran yang dapat meningkatkan kemampuan kognitif siswa dan membentuk karakter siswa. Berbicara pembentukan karakter siswa, hal ini berkaitan dengan mata pelajaran agama. Setiap orang memiliki agama, di Indonesia terdapat 6 agama 1

2 yang diakui oleh negara yaitu Islam, Kristen, Katholik, Hindu, Budha dan Khonghucu. Islam merupakan agama universal dan mudah bagi umat manusia. Hal ini dikarenakan dalam agama Islam sudah terdapat aturan-aturan yang mengatur umatnya dalam segala aspek kehidupan. Berdasarkan agama Islam diberikan Pendidikan Agama Islam yang diharapkan mampu membentuk siswa menjadi manusia beradab, yang berlandaskan Al-Qur an dan Assunnah. Pendidikan Agama Islam di Indonesia seolah tiada habisnya untuk dikupas. Hal ini dikarenakan penduduk negara Indonesia mayoritas beragama Islam. Indonesia merupakan negara dengan pemeluk agama Islam terbanyak di dunia, padahal faktanya Indonesia bukan merupakan negara Islam. Pendidikan agama Islam sangatlah penting bagi anak usia sekolah dasar. Karena pada usia inilah penanaman agama pada anak akan lebih tertanam dan terbawa pada kehidupan di masa mendatang. Setiap pendidikan yang dijalankan tentunya memiliki tujuan masingmasing. Hierarki tujuan pendidikan di Indonesia meliputi tujuan pendidikan nasional yang tercantum pada UU No. 20 tahun 2003, tujuan institusional (lembaga/sekolah) bisa dilihat pada kurikulum yang digunakan, tujuan kurikuler (mata pelajaran) tercantum pada standar isi PERMENDIKNAS No. 22 tahun 2006 dan tujuan instruksional (pembelajaran) tercantum pada RPP yang digunakan saat melaksanakan pembelajaran.

3 Negara Indonesia memiliki tujuan pendidikan nasional yang tercantum pada UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 yang berbunyi: Pendidikan Nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif dan mandiri, menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Berdasarkan UU di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa ciri kompetensi output pendidikan di Indonesia adalah ketangguhan dalam iman dan takwa serta memiliki akhlak mulia. Supaya tujuan pendidikan dapat terwujud, banyak sekali usaha-usaha yang dilakukan oleh lembaga-lembaga pendidikan baik lembaga pemerintah maupun swasta. Usaha yang dilakukan salah satunya dengan menerapkan kurikulum yang dirasa tepat untuk mewujudkan tujuan tersebut. Salah satunya dengan model full day school. Model full day school akhir-akhir ini mempunyai tempat tersendiri di hati masyarakat. Masyarakat menyukai model full day school karena memudahkan orang tua yang sedang bekerja dan dalam pembelajaran selalu berdasarkan pada agama Islam. Selain itu dalam penerapannya full day school memiliki proses pembelajaran yang tidak hanya bersifat formal, namun banyak suasana yang bersifat informal, aktif, kreatif dan menyenangkan bagi siswa yang membutuhkan kreativitas dan inovasi dari guru. Model full day school biasanya diterapkan pada Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT). Penerapan full day school di SDIT selalu berusaha

4 mewujudkan suasana sekolah yang islami. Lingkungan sekolah islami tersebut dapat diwujudkan melalui kegiatan keagamaan yang dilakukan di lingkungan sekolah. Pendidikan Sekolah Dasar dan pendidikan Sekolah Dasar Islam Terpadu memiliki perbedaan dalam pelaksanaannya. Mata pelajaran agama di Sekolah Dasar Islam Terpadu lebih banyak dibanding pada pendidikan Sekolah Dasar. Misalnya pada Sekolah Dasar Islam Terpadu terdapat mata pelajaran Bahasa Arab sejak kelas satu, sementara pada Sekolah Dasar pada umumnya tidak terdapat mata pelajaran Bahasa Arab. Selain itu intensitas pertemuan pada Sekolah Dasar biasanya hanya dua jam per minggu, sementara itu di Sekolah Dasar Islam Terpadu lebih dari dua jam per minggu. Siswa pada Sekolah Dasar Islam Terpadu ketika bertemu dengan orang tua yang merupakan warga sekolah maka siswa tersebut mengucapkan assalamualaikum. Sedangkan pada Sekolah Dasar pada umumnya berbedabeda, terdapat selamat pagi, selamat siang dan mengucapkan salam. Selain itu Sekolah Dasar Islam Terpadu saat memulai pembelajaran, mengakhiri pembelajaran dan memulangkan siswa guru selalu mengucapkan salam kemudian berdoa dalam Bahasa Arab. Sedangkan di Sekolah Dasar pada umumnya tidak demikian karena para guru yang cenderung bervariasi. Secara keseluruhan perbedaan Sekolah Dasar dengan Sekolah Dasar Islam Terpadu adalah banyaknya kegiatan keagamaan yang dilakukan sekolah dan berdampak pada pola hidup keseharian siswa yang secara tidak langsung berkontribusi dalam membentuk karakter siswa yang beradab mulia.

5 Penerapan kegiatan keagamaan diharapkan dapat membentuk karakter siswa yang beradab mulia tersebut didasarkan pada Al-Qur an dan As-sunnah yang merupakan pedoman hidup umat Islam. SDIT Nur Hidayah Surakarta menerapkan kegiatan keagamaan pada siswanya baik di kelas rendah maupun di kelas atas. Kegiatan keagamaan yang diterapkan berdampak pada pola hidup keseharian siswa baik di sekolah maupun di luar sekolah. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya siswa yang duduk ketika makan dan menggunakan tangan kanan, mengucapkan salam setiap masuk ke ruangan dan meminta maaf setiap kali membuat kesalahan serta saling memaafkan. Kegiatan keagamaan yang diterapkan pada kelas rendah dan kelas tinggi tentu memiliki perbedaan, hal ini dikarenakan pembelajaran agama Islam yang dilaksanakan di kelas tinggi dan kelas rendah berbeda. Selain itu usia siswa juga mempengaruhi pemahaman siswa mengenai pendidikan agama Islam. Karena alasan itulah kegiatan keagamaan di kelas rendah dan kelas tinggi dibuat berbeda. Untuk mengetahui perbedaan tersebut pada penelitian ini mengambil sampel satu kelas rendah dan satu kelas atas. Pada kelas rendah diambil kelas I sementara kelas tinggi diambil kelas IV. Berdasarkan latar belakang di atas, maka dibuatlah penelitian yang berjudul Implementasi Pendidikan Agama Islam pada Model Full Day School di SDIT Nur Hidayah Surakarta Tahun Ajaran 2013/2014.

6 B. Batasan Masalah Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Pendidikan agama Islam yang dimaksud disini adalah pelaksanaan pendidikan agama Islam dan kegiatan keagamaan di SDIT Nur Hidayah Surakarta. 2. Penelitian yang dilakukan hanya pada kegiatan keagamaan di lingkungan full day school SDIT Nur Hidayah. 3. Penerapan kegiatan keagamaan di kelas rendah dan kelas tinggi berbeda. Untuk mengetahui perbedaan tersebut pada penelitian ini di ambil sampel kelas I sebagai kelas rendah dan kelas IV sebagai kelas atas. C. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang sudah dipaparkan maka dapat ditarik rumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana implementasi pendidikan agama Islam pada model full day school di SDIT Nur Hidayah? 2. Bagaimana kegiatan keagamaan yang diterapkan di kelas rendah dan kelas atas? 3. Bagaimana dampak implementasi pendidikan agama Islam pada siswa SDIT Nur Hidayah?

7 D. Tujuan Berdasarkan rumusan masalah di atas maka dapat ditarik tujuan penelitian yang ingin dicapai yaitu untuk mendeskripsikan: 1. Implementasi pendidikan agama Islam pada model full day school di SDIT Nur Hidayah. 2. Kegiatan keagamaan yang diterapkan di kelas rendah dan kelas atas. 3. Dampak implementasi pendidikan agama Islam pada siswa SDIT Nur Hidayah. E. Manfaat Berdasarkan tujuan yang hendak dicapai, maka penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat atau kegunaan dalam pendidikan anak usia sekolah dasar. Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Manfaat teoritis Sebagai sarana untuk menambah referensi dan bahan kajian dalam khasanah ilmu pengetahuan di bidang pendidikan dan untuk penelitian lanjutan mengenai implementasi pendidikan agama Islam pada model full day school. 2. Manfaat praktis a) Memberikan masukan kepada guru sekolah dasar dalam menerapkan pendidikan agama Islam di sekolah.

8 b) Memberikan pemahaman kepada pemerhati pendidikan anak usia sekolah dasar supaya dapat menerapkan pendidikan agama islam pada model full day school. c) Sebagai bahan pertimbangan dalam menerapkan pendidikan agama Islam di sekolah. d) Peneliti memiliki pengalaman dalam mengetahui apa saja pendidikan agama Islam yang diterapkan pada model full day school. e) Peneliti memiliki pengalaman tentang teknik operasional ragam penelitian. F. Sistematika Penulisan Dalam pembahasan skripsi ini disusun secara sistematis, teratur, mudah dan jelas untuk itulah skripsi ini dibagi menjadi lima bab yang terdiri dari: BAB I : PENDAHULUAN Berisi latar belakang penelitian, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan. BAB II : LANDASAN TEORI Bab ini menjelaskan tentang teori-teori yang mendasari implementasi pendidikan agama Islam. Teori-teori tersebut mencakup pendidikan agama Islam yang berisi pengertian pendidikan agama Islam, tujuan pendidikan agama Islam di SD, karakter pendidikan agama Islam dan cakupan materi

9 pendidikan agama Islam. Sementara itu model full day school berisi pengertian full day school, tujuan full day school, keunggulan dan kelemahan full day school serta model pembelajaran full day school kelas rendah dan kelas tinggi. Pada bagian akhir bab ini juga terdapat penelitian terdahulu yang menghasilkan kerangka pemikiran serta pertanyaan penelitian. BAB III: METODE PENELITIAN Bab ini berisi tentang waktu dan tempat penelitian, jenis dan strategi penelitian kualitatif yang digunakan, kemudian terdapat subjek dan objek penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, instrumen pengumpulan data, keabsahan data, teknik analisis data dan prosedur penelitian. BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Bab ini berisi tentang laporan hasil penelitian atau penyajian serta analisis data yang diambil dari realita-realita objek berdasarkan penelitian yang dilakukan di SDIT Nur Hidayah Surakarta. Hasil Penelitian dan Pembahasan mencakup deskripsi tempat penelitian, deskripsi data penelitian dan pembahasan serta temuan studi yang dihubungkan dengan kajian teori. BAB V : PENUTUP Bab ini merupakan penutup dari penulisan skripsi atau hasil akhir yang mencakup kesimpulan, implikasi dan saran.