BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan perekonomian Indonesia adalah mencapai keadilan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia yang terangkum dalam UUD 1945 alinea dua, setiap Warga Negara Indonesia memiliki hak untuk hidup layak dan berkecukupan. Koperasi selain sebagai badan usaha juga merupakan gerakan ekonomi rakyat yang dirasa memiliki andil dalam mencapai kemakmuran rakyat dari segi ekonomi. Perkoperasian di Indonesia pada awalnya dibentuk sebagai upayah untuk menolong priyayi dan pegawai dari jeratan lintah darat pada tahun 1896 di Purwokerto. Pada masa Orde baru koperasi mulai mendapat perhatian dan mulai disadari keberadaannya mampu memberi kontribusi terhadap pembangunan pada masa itu. Pembangunan koperasi dimulai dari masa Pembangunan Jangka Panjang (PJP) 1 dimana saat itu pembangunan koperasi dilakuan dalam rangka mewujudkan koperasi sebagai badan usaha dan sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang tangguh, kuat, dan mandiri serta sebagai Sokoguru Perekonomian Nasional, sehingga pada tanggal 21 Oktober 1992 di keluarkanlah Undang-Undang nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian. Berbeda dari badan usaha lainnya, koperasi Memiliki ciri khas yang membuatnya berbeda dari badan usaha lain yaitu posisi anggota dan sumber 1
modalnya. Dalam hal posisi, anggota memiliki kebebasan untuk keluar masuk koperasi. Sedangkan sumber modal koperasi dihimpun dari para anggota, dan oleh karena itu modal koperasi kebanyakan relatif kecil. Melalui koperasi, para anggotanya secara aktif memperbaiki kehidupannya dan kehidupan masyarakat sekitarnya melalui karya dan jasa yang disumbangkan. Sesuai tujuannya koperasi akan lebih banyak menekankan pada pelayanan terhadap kepentingan anggota. Koperasi adalah badan usaha yang berasaskan kekeluargaan dan memiliki tujuan meningkatkan kesejahteraan anggota dan masyarakat pada umumnya. Secara hukum perbedaan Koperasi dengan Non Koperasi yaitu: Secara Hukum, Koperasi adalah organisasi yang didesain dengan hak keanggotaan satu orang satu suara, pembagian surplus berdasarkan jasa anggota dan keanggotaaan bersifat sukarela dan terbuka. Pada perusahaan Non Koperasi, hak suara tergantung pada jumlah modal yang disetor artinya semakin banyak modal disetor, semakin besar suaranya.pembagian surplus berdasarkan jumlah modal disetor artinya semakin banyak modal yang disetor semakin besar laba yang diperoleh, dan hanya pemilik modal yang bisa keluar masuk perusahaan. Di Era Global ini persaingan di bidang ekonomi semakin ketat, para pelaku ekonomi dituntut siap terhadap segala bentuk perubahan demi keberlangsungan hidupnya. Begitu pula dengan Koperasi, persaingan bukan hanya didalam lingkungan koperasi itu sendiri tetapi juga bersaing dengan lembaga keuangan bukan bank lainnya. Oleh karena itu, kinerjanya dituntut 2
untuk cepat dan tanggap dalam mengambil setiap keputusan untuk mengambil peluang keuntungan dan mensejahterakan anggotanya sesuai tujuan Koperasi sehingga koperasi dapat menjadi badan usaha yang sehat, kuat, maju dan mandiri serta memiliki daya saing. Meski dipandang ideal sebagai organisasi bisnis untuk membantu meningkatakan kesejahteraan masyarakat, pada kenyataannya diantara beberapa koperasi yang berdiri setiap tahun di indonesia, hanya sebagian kecil saja yang berhasil dan terus berkembang. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor seperti SDM yang kurang memadai dan lemahnya struktur Modal. Bahkan diantara koperasi yang masih bertahan jika dilihat dari hakikat koperasi sebagi organisasi yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan anggota, banyak diantara koperasi tersebut hanya mampu meningkatkan usaha koperasi belaka tanpa diimbangi dengan peningkatan kesejahteraan anggota. Penilaian terhadap Kinerja koperasi perlu untuk diketahui oleh manajemen agar penggunaan sumber daya dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Maksud dari penilaian kinerja adalah untuk melihat gambaran tentang kondisi keuangan koperasi dan kelangsungan hidupnya. sehingga dapat diketahui mengenai baik buruknya keadaan keuangan koperasi. Analisis Keuangan (financial analysis) merupakan penggunaan laporan keuangan untuk menganalisis posisi dan kinerja keuangan perusahaan, dan untuk menilai kinerja keuangan di masa depan (Subramanyam, KR. & John J. Wild, 2013) 3
Alat yang digunakan untuk mengukur kinerja koperasi adalah dengan menggunakan analisis Likuiditas, Solvabilitas, dan Rentabilitas. Untuk melihat perkembangan koperasi lebih jelasnya, maka analisis dilakukan lebih dari satu tahun yaitu dengan membandingkan hasil penelitian kinerja koperasi dari satu tahun dengan tahun lainnya selama tiga tahun. Oleh karena itu, dalam penulisan ini penulis mengambil topik tentang kinerja keuangan koperasi yang dilakukan terhadap KPRI Sida Megar dengan judul: Analisis Rasio untuk menilai Kinerja Keuangan Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Sida Megar kabupaten Cilacap Tahun 2013-2015 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas maka permasalahan yang dirumuskan adalah Bagaimana Kinerja Keuangan Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Sida Megar Kabupaten Cilacap tahun 2013-2015? 1.3 Tujuan Penulisan Adapun tujuan dari tugas akhir ini adalah Untuk Mengetahui Bagaimana Kinerja Keuangan Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Sida Megar Kabupaten Cilacap tahun 2013-2015. 1.4 Manfaat Penelitian Dengan adanya penulisan ini penulis mengharapkan hasil dari penulisan ini dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, antara lain: 4
a. Bagi Penulis Dapat memperluas Khasanah keilmuan yang berkaitan dengan matakuliah analisis laporan keuangan yang diperoleh semasa perkuliahan di Program Studi Akuntansi Departemen Ekonomi dan Bisnis Sekolah Vokasi Universitas Gadjah Mada Khususnya dalam bidang analisis kesehatan koperasi. b. KPRI Sida Megar Dengan adanya penulisan ini diharapkan dapat menjadi sumbangan dan bahan masukan yang bermanfaat bagi koperasi dalam melaksanakan pengelolaan keuangannya. c. Pihak lain Hasil penulisan ini diharapkan dapat menjadi bahan informasi dan referensi bagi penelitian-penelitian selanjutnya. 1.5 Kerangka Penulisan Laporan Keuangan KPRI Sida Megar Analisis Likuiditas, Solvabilitas, Rentabilitas Standar 06/PER/M.KUK M/V/2006 Kriteria Gambar 1.1 Kerangka Penulisan 5
1.6 Sistematika Penulisan yaitu: Dalam penulisan ini diklasifikasikan secara sistematis ke dalam 4 BAB BAB I : PENDAHULUAN Bab ini penulis memaparkan tentang latar belakang, rumusan masalah, manfaat penulisan, tujuan penulisan, dan skema penulisan. BAB II : GAMBARAN UMUM Dalam bab ini menjelaskan secara detail mengenai Profil Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Sida Megar, Landasan Teori (berisikan: teori Likuiditas, Solvabilitas dan Rentabilitas), metodologi penulisan, jenis dan atau sumber data, dan kerangka penulisan. BAB III : ANALISIS DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis membahas kajian atau analisis terhadap materi yang penulis angkat sesuai dengan judul yang disampaikan disertai dengan tabel. BAB IV : PENUTUP Dalam bab ini penulis memaparkan kesimpulan serta saran-saran hasil dari penelitian. 6