Kemampuan Penggunaan Struktur Kalimat Terhadap Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi Siswa Kelas VII SMPN 3 Sungguminasa Kabupaten Gowa

dokumen-dokumen yang mirip
STRUKTUR KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM KARANGAN DESKRIPSI MAHASISWA PROGRAM BAHASA DAN SASTRA INDONESIA UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA.

KETIDAKEFEKTIFAN BAHASA INDONESIA DALAM KARYA ILMIAH SISWA DI KELAS XI UPW A SMK NEGERI 1 SINGARAJA

BAB I PENDAHULUAN. dapat berupa tujuan jangka pendek, menengah, dan panjang. Dalam mata

RINGKASAN PENELITIAN

MODUL 4. Kalimat Efektif Kerja belum selesai, belum apa-apa (Chairil Anwar) ABSTRAK

Kata kunci: kesalahan ejaan, karangan siswa kelas V.

I. PENDAHULUAN. Sekolah Menengah Kejuruan merupakan satuan pendidikan formal yang

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. di luar bahasa, dan yang dipergunakan akal budi untuk memahami hal-hal tersebut

BAB I PENDAHULUAN. memiliki bahasa Indonesia sebagai identitas kebangsaannya. Bahasa Indonesia tidak

BAB I PENDAHULUAN. menulis. Menurut Tarigan (2008:21) Proses menulis sebagai suatu cara. menerjemahkannya ke dalam sandi-sandi tulis.

BAB I PENDAHULUAN. agar para siswa terampil berbahasa, yaitu terampil mendengarkan (listening skill),

BAB I PENDAHULUAN. yang belum mengecap ilmu pengetahuan di sekolah atau perguruan tinggi

KALIMAT. Menu SK DAN KD. Pengantar: Bahasa bersifat Hierarki 01/08/2017. Oleh: Kompetensi Dasar: 3. Mahasiwa dapat menjelaskan kalimat

Oleh Septia Sugiarsih

BAB I PENDAHULUAN. Istilah sintaksis berasal dari bahasa Yunani (Sun + tattein) yang berarti

Alat Sintaksis. Kata Tugas (Partikel) Intonasi. Peran. Alat SINTAKSIS. Bahasan dalam Sintaksis. Morfologi. Sintaksis URUTAN KATA 03/01/2015

04/10/2016. Dengan bangga, kami mempersembahkan KALIMAT. Pertemuan 6

PENANDA KOHESI GRAMATIKAL KONJUNGSI ANTARKALIMAT DAN INTRAKALIMAT PADA TEKS PIDATO KENEGARAAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

Jurnal Noken 2(1)

ANALISIS PENANDA KOHESI DAN KOHERENSI PADA KARANGAN. NARASI SISWA KELAS VIII MTs AL-HIDAYAH GENEGADAL TOROH GROBOGAN TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB V PENUTUP. bahasa Jawa dalam bahasa Indonesia pada karangan siswa kelas VII SMPN 2

HUBUNGAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS NASKAH DRAMA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 15 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

Kemampuan Siswa Kelas XI SMAN 8 Pontianak Menentukan Unsur Kebahasaan Dalam Teks Cerita Ulang Biografi

I. PENDAHULUAN. Bahasa digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan pikiran,

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran sastra disekolah. Salah satu tujuan pelajaran bahasa Indonesia di

HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN MEMBACA DAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS VIII SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 4 BINTAN TAHUN AJARAN

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Kemiripan makna dalam suatu bentuk kebahasaan dapat menimbulkan

Apa itu sintaksis Sitindoan: Sintaksis ialah cabang dari tata bahasa yang mempelajari hubungan kata atau kelompok kata dalam kalimat dan menerangkan h

BAB I PENDAHULUAN. gagasan dengan menggunakan bahasa tulis. Jika dibandingkan dengan

anak manis D M sebatang rokok kretek M D M sebuah rumah mewah M D M seorang guru M D

PENGGUNAAN KONJUNGSI KOORDINATIF DALAM KUMPULAN CERPEN KOMPAS 2014 TART DI BULAN HUJAN DAN SKENARIO PEMBELAJARANNYA DI KELAS VII SMP

BAB I PENDAHULUAN. bernalar serta kemampuan memperluas wawasan. Menurut Tarigan (2008:1) ada

BAB I PENDAHULUAN. gramatikal dalam bahasa berkaitan dengan telaah struktur bahasa yang berkaitan. dengan sistem kata, frasa, klausa, dan kalimat.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. kuantitatif serta bertambahnya aspek psikis yang lebih bersifat kaulitatif. Dalam

PEMAKAIAN KALIMAT BAHASA INDONESIA DALAM BUKU TEKS SEKOLAH DASAR. oleh. Nunung Sitaresmi. Abstrak

Unsur Kalimat. Kenapa kalimat (SPOPK) menjadi kajian dalam penulisan ilmiah? 29/02/2012 KALIMAT?

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. Realisasi sebuah bahasa dinyatakan dengan ujaran-ujaran yang bermakna.

BAB V PENUTUP. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi. Pembelajaran bahasa Indonesia diarahkan untuk meningkatkan

Iin Pratiwi Ningsih Manurung Drs. Azhar Umar, M.Pd. ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009), hlm (Jakarta: Kementrian Agama Republik Indonesia, 2012), hlm. 27.

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF SISWA KELAS X A SMA NEGERI 8 MUARO JAMBI TAHUN PELAJARAN 2013/2014. Oleh : Alamsyah ABSTRAK

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan Bahasa Indonesia di sekolah merupakan salah satu aspek

KEMAMPUAN SISWA KELAS X SMA 3 MUARO JAMBI DALAM MENULIS TEKS PIDATO OLEH SULIS TRIYA NINGSIH ABSTRAK

keterampilan berbahasa yaitu keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan menulis. Keterampilan menulis

MAKAKALAH Oleh : Sari Napitapulu

ANALISIS KATA KETERANGAN MODALITAS DALAM KOLOM OPINI HARIAN SERAMBI INDONESIA M.

BAB I PENDAHULUAN. (sikap badan), atau tanda-tanda berupa tulisan. suatu tulisan yang menggunakan suatu kaidah-kaidah penulisan yang tepat

Oleh Rezki Agus Pandai Yani Tanjung

ANALISIS PENGGUNAAN KALIMAT MAJEMUK DALAM KARANGAN SISWA KELAS V SDN SOROPADAN 108 LAWEYAN

PENGUASAAN KOSAKATA BAKU BAHASA INDONESIA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI LHOKNGA KABUPATEN ACEH BESAR. Oleh Ismawirna*

BAB I PENDAHULUAN. berkomunikasi dengan orang lain. Komunikasi dapat dilakukan secara lisan

ANALISIS PENGGUNAAN KALIMAT MAJEMUK DALAM KARANGAN NARASI SISWA KELAS XI MADRASAH ALIYAH NUR EL FALAH KUBANG PETIR SERANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

PERANAN MEDIA GAMBAR DAN KARANGAN NARASI SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) SWASTA KARTINI UTAMA SEI RAMPAH KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF DESKRIPSI SISWA BERDASARKAN MEDIA AUDIOVISUAL PADA SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 BABALAN TAHUN AJARAN 2012/2013

BAB I PENDAHULUAN. dari peristiwa komunikasi. Di dalam komunikasi manusia memerlukan sarana

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

PENGGUNAAN KALIMAT EFEKTIF DALAM KARYA TULIS ILMIAH MAHASISWA

PENGARUH PENGUASAAN KOMPETENSI SINTAKSIS TERHADAP PRODUKSI KALIMAT EFEKTIF PADA KARANGAN EKSPOSISI

KEMAMPUAN MENULIS PARAGRAF EKSPOSISI SISWA KELAS X SMA NEGERI 12 KONAWE SELATAN. ANDI SUSI SURIANA PUSPITA DEWI

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS NARASI EKSPOSITORIS DENGAN TEKNIK BRAINWRITING PADA SISWA KELAS X SMK MA ARIF 4 KEBUMEN

ARTIKEL ILMIAH. Kemampuan Menulis Paragraf Deskripsi siswa Kelas X SMA Negeri 2. Tanah Sepenggal Kabupate Bungo Tahun Ajaran 2013/2014

ANALISIS KESALAHAN KOHESI DAN KOHERENSI DALAM KARANGAN DESKRIPSI SISWA KELAS X SMK SWASTA DHARMA PATRA PANGKALAN SUSU TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

RELASI TEMPORAL ANTARKLAUSA DALAM KALIMAT MAJEMUK BERTINGKAT PADA WACANA KUMPULAN CERPEN DARI SITUS SKRIPSI

II. KAJIAN PUSTAKA. mengungkapkan pikiran yang utuh (Alwi, 2003:311). Dalam wujud lisan, kalimat

2015 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI KOMPLEKS

BAB II KONSEP,LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. ekstrinsik; unsur dan hubungan itu bersifat abstrak dan bebas dari isi yang

SINTAKSIS. Sintaksis adalah menempatkan bersama-sama kata-kata menjadi kelompok kata atau kalimat. B. KATA SEBAGAI SATUAN SINTAKSIS

HUBUNGAN PENGUASAAN RELASI MAKNA DENGAN KEMAMPUAN MENGGUNAKAN KALIMAT KELAS IX SMP NEGERI 3 BARUSJAHE

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai kaum terpelajar siswa dan mahasiswa dituntut untuk bisa

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Setiap orang perlu mengungkapkan ide atau gagasan pada orang lain.

BAB I PENDAHULUAN. khususnya bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran yang penting dan

BAB II KERANGKA TEORETIS, KERANGKA KONSEPTUAL, DAN PERTANYAAN PENELITIAN. Kerangka teoretis merupakan suatu rancangan teori-teori mengenai hakikat

BAB I PENDAHULUAN. manusia dalam kehidupannya mulai dari bangun tidur, melakukan aktivitas, menyampaikan pendapat dan informasi melalui bahasa.

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

KEEFEKTIFAN KALIMAT DITINJAU DARI KESATUAN DAN KEHEMATAN PADA ABSTRAK MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BALI

BAB 1 PENDAHULUAN. kemampuan berkomunikasi peserta didik dalam bahasa Indonesia dengan baik dan

BAB VI TATARAN LINGUISTIK SINTAKSIS

BAB I PENDAHULUAN. E. Latar Belakang. Pembelajaran bahasa Indonesia adalah pembelajaran yang lebih menekankan

BAB II KAJIAN TEORI. Persinggungan antara dua bahasa atau lebih akan menyebabkan kontak

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN METODE KARYA WISATA

BAB I PENDAHULUAN. maupun sebagai komunikan (mitra baca, penyimak, pendengar, atau pembaca).

a. Pengertian 5. N+FP 6. Ar+N b. Struktur Frasa Nomina 7. yang+n/v/a/nu/fp 1. N+N 2. N+V 8. Nu+N 3. N+A 4. N+Nu

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat disimpulkan terdapat hubungan

BAB I PENDAHULUAN. di masyarakat seperti organisasi sosial. Di dalam kelompok itu, manusia selalu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAHASA PEREMPUAN PADA MAJALAH FEMINA DAN SEKAR Azizah Kurnia Dewi Sastra Indonesia Abstrak

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS TEKS PROSEDUR KOMPLEKS DENGAN METODE DISCOVERY LEARNING

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan dengan baik secara lisan maupun tulisan. Pembelajaran bahasa,

K BAB I PENDAHULUAN

III. METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian sebagai suatu cara untuk memperoleh pengetahuan atau

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik untuk berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan

KEMAMPUAN MENYUSUN KALIMAT MENJADI PARAGRAF SISWA KELAS V SD NEGERI2 LAMPASEH KABUPATEN ACEH BESAR. Dina Rizkina, Adnan, M. Yamin

HUBUNGAN PENGUASAAN KALIMAT EFEKTIF DENGAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO OLEH SISWA KELAS XI SMA IPA BUDI ANGUNG MEDAN

BAB 5 SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN. Berdasarkan analisis dokumen, analisis kebutuhan, uji coba I, uji coba II,

ANALISIS KESALAHAN EJAAN PADA KARANGAN EKSPOSISI SISWA KELAS X MAN PURWOREJO TAHUN PELAJARAN 2014/2015 DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB III METODE PENELITIAN

Transkripsi:

Fardillah/Kemampuan Penggunaan Struktur Kalimat Terhadap Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi 642 Kemampuan Penggunaan Struktur Kalimat Terhadap Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi FARDILLAH Abstrak Menulis adalah kegiatan menyampaikan sesuatu menggunakan bahasa melalui tulisan, dengan maksud dan pertimbangan tertentu untuk mencapai sesuatu yang dikehendaki. Keterampilan menulis sangat penting bagi siswa. Penulis perlu memiliki banyak ide, Ilmu pengetahuan, dan pengalaman hidup. Hal ini merupakan modal dasar yang harus dimiliki dalam kegiatan menulis. Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif selalu bersifat deskriptif, artinya data yang dianalisis dan hasil analisisnya tidak berupa angka-angka atau koefisien tentang hubungan antara variable. Populasi penelitian adalah keseluruhan siswa-siswi kelas VII SMPN 3 Sungguminasa Kabupaten Gowa. Teknik analisis data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskripsi kualitatif yaitu mendeskripsikan atau menggambarkan data dengan menggunakan kata-kata atau gambar dan bukan merupakan angka-angka. Data yang diperoleh dari penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teknik persentase. Penulis menggunakan mencari persentase nilai siswa yang mendapat nilai 6.5 ke atas kemudian dibagi dengan jumlah siswa dan dikali dengan100 %. Dengan rumus : Nilai yang menjadi standar penelitian adalah 6.5 ke atas dengan persentase 80%. Nilai yang diperoleh di atas 6.5 atau 80% dapat dikatan bahwa siswa tersebut sudah mampu menggunakan kosa kata dalam kalimat terhadap keterampilan menulis paragraf deskripsi. Nilai yang diperoleh di bawah 6.5 atau 80%, dapat dikatakan bahwa siswa tersebut belum mampu atau dianggap belum tuntas dalam belajar. Kata kunci: Kemampuan, Penggunaan struktur kalimat, keterampilan menulis, paragraph deskripsi, PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembelajaran bahasa Indonesia dialihkan untuk yang ditulisnya. Oleh karena itu, keterampilan menulis dalam pendidikan dewasa ini menjadi tuntutan wajib, misalnya pada saat SMA harus menulis tugas akhir, S1 meningkatkan kemampuan peserta didik untuk harus menulis skripsi, S2 harus menulis tesis, dan ketika S3 berkomunikasi dalam bahasa Indonesia dengan baik dan benar, baik secara lisan maupun tulis, serta menumbuhkan harus menulis disertasi. Kemampuan berbahasa Indonesia secara tertulis senng dianggap lebih rumit dibandingkan apresiasi terhadap hasil karya kesastraan manusia dengan kemampuan berhasa lisan, karena di dalam menulis Indonesia. Pembelajaran bahasa Indonesia sebagai salah satu mata pelajaran pokok yang sering dijadikan tolok ukur dalam ujian nasional mencakup empat aspek keterampilan, yaitu: (1) keterampilan menyimak, (2) keterampilan berbicara, (3) keterampilan membaca, dan (4) keterampilan menulis. Kemampuan berbahasa Indonesia secara lisan antara lain: mampu menyampaikan informasi aktual secara emosional, menyatakan sikap intelektual, serta menyatakan sikap moral. lebih menuntut proses belajar dan berpikir lebih kreatif. Konteks penguasaan kosa kata menurut Parera (1993:119) sangat terkait dengan pengetahuan untuk menemukan makna kata-kata ataupun penguasaan kata-kata yang lain yang berhubungan dengan kata yang digunakan. Menulis adalah kegiatan menyampaikan sesuatu menggunakan bahasa melalui tulisan, dengan maksud dan pertimbangan tertentu untuk mencapai sesuatu yang dikehendaki. Keterampilan menulis sangat penting bagi Kemampuan berbahasa Indonesia secara tertulis siswa. Penulis perlu memiliki banyak ide, Ilmu diarahkan agar siswa memiliki kegemaran menulis pengetahuan, dan pengalaman hidup. Hal ini merupakan sehingga mampu meningkatkan pengetahuannya, modal dasar yang harus dimiliki dalam kegiatan menulis. menyampaikan informasi aktual, menyatakan sikap Menurut Imron ( 1988 : 136 ) dalam Dewi intelektual, menyatakan sikap moral dan mampu Kusumaningsi, ( 2013 : 66 ) menulis adalah kegiatan yang memanfaatkannya dalam kegiatan sehari-hari. Menurut (Akhadiah, 1997:24) kemampuan berbahasa Indonesia secara tertulis juga merupakan salah satu aspek kemampuan berbahasa yang perlu diajarkan kepada siswa secara serius karena pembelajaran menulis berkaitan dengan proses belajar untuk berpikir secara kreatif. Siswa dalam pembelajaran menulis akan lebih dituntut untuk terus menambah pengetahuannya, baik yang berkaitan dengan tema, isi karangan, ataupun teknik penulisan yang baik. Penguasaan kemampuan kosa kata dan penguasaa struktur kalimat dengan kemampuan mental seseorang terdapat hubungan yang erat, sebagai hubungan kausal. Artinya, kuantitas dan kualitas penguasaan kosa kata dan sangat komplek dalam pengertian melibatkan cara berpikir yang teratur dan kemampuan mengungkapkan dalam bentuk bahasa tertulis dengan memperhatikan beberapa syarat, antara lain : 1. Kesatuan gagasan atau ide yang harus dimiliki terlebih dahulu oleh penulis. 2. Kemampuan menuangkan gagasan ke dalam kalimat yang jelas dan efektif. 3. Kecakapan menyusun paragraf. 4. Kekayaan bahasa, penguasaan kalimat, kosa kata yang diperlukan. Berdasarkan uraian di atas dan kondisi nyata siswa SMP saat sekarang ini, dapat kita lihat dan buktikan ketika kita melihat tugas menulis paragraf Adik atau tetangga kita, maka dapat kita melihat keterampilan menulis paragrafnya sangat rendah, khususnya dalam menulis paragraf deskripsi. penguasaan struktur kalimat seseorang akan turut Hal itu disebabkan karena kurangnya penguasaan kosa kata menentukan kualitas dan bobot kemampuan berbahasa dan menulisnya. Beberapa anggapan sering mengidentikkan bahwa keilmuan seseorang seiring dengan jumlah buku dan kurangnya penguasaan struktur kalimat dalam menulis paragraf deskripsi di sekolah. Selain itu, dapat juga kita lihat pada siswa kelas VII SMPN 3 Sungguminasa 2

Fardillah/Kemampuan Penggunaan Struktur Kalimat Terhadap Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi 643 Kabupaten Gowa. Rendahnya keterampilan menulis paragraf deskripsi pada siswa kelas VII SMPN 3 Sungguminasa Kabupaten Gowa sangat terkait dengan kemampuan siswa dalam mengembangkan ide atau gagasan berdasarkan kosa kata dan penguasaan struktur kalimat yang dimilikmya. Oleh karena itu penulis tertarik untuk mengkaji kemampuan penggunaan struktur kalimat terhadap keterampilan menulis paragraf deskripsi siswa kelas VII SMPN 3 Sungguminasa Kabupaten Gowa. Berdasarkan latar belakang dan fenomena yang ada di atas maka penulis mengajukan rumusan masalah sebagai berikut : Bagaimanakah kemampuan penggunaan struktur kalimat terhadap keterampilan menulis paragraf deskripsi pada siswa kelas VII SMPN 3 Sungguminasa Kabupaten Gowa?. Dalam penelitian ini tujuan yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui bagaimanakah kemampuan penggunaan struktur kalimat terhadap keterampilan menulis paragraf deskripsi pada siswa kelas VII SMPN 3 Sungguminasa Kabupaten Gowa?. Manfaat dari Penelitian ini adalah : 1) Memberikan informasi tentang pentingnya penggunaan struktur kalimat terhadap keterampilan menulis paragraf deskripsi pada siswa kelas VII SMPN 3 Sungguminasa Kabupaten Gowa; 2) Bagi sekolah, memberikan sumbangan yang baik untuk sekolah dalam rangka perbaikan proses pembelajaran untuk dapat meningkatkan hasil belajar terutama penguasaan kosa kata dan penguasaan struktur kalimat terhadap keterampilan menulis paragraf deskripsi; 3) Bagi guru dapat meningkatkan dan mengembangkan pembelajaran di kelas, khususnya pembelajaran menulis; 4) Bagi siswa dapat meningkatkan prestasi belajamya, khususnya kemampuan menulis dalam berbagai keperluan secara cepat dan tepat. KAJIAN PUSTAKA Penguasaan Struktur Kalimat Kemampuan penguasaan struktur kalimat merupakan bagian penting dalam menyusun tulisan atau karangan. Menurut Tarigan (1994:4-5) kegiatan menulis tidak dapat dipisahkan dengan kegiatan menyusun kalimat. Seorang penulis haruslah mengetahui sejak semula maksud dan tujuan yang hendak dicapai sebelum menulis dengan menguasai keterampilan dalam memanfaatkan grafologi, struktur bahasa, dan kosa kata. Kalimat adalah (a) kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep pikiran dan perasaan; (b) ling satuan bahasa yang secara realtif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final dan secara aktual ataupun potensial terdiri atas klausa (Tim KBBI, 1995:434). Klausa dalam kalimat inti hendaknya mempunyai subjek dan predikat sehingga mempunyai makna yang jelas. Dengan demikian kalimat mempakan sebuah gagasan atau konsep yang dimiliki oleh seseorang yang memuat kesatuan pikiran yang bulat. Menurut Keraf ( 1978 : 156 dalam A. Rahman Rahim Dan Tamrin, 2013 : 53 ) kalimat adalah satu bagian yang didahului dan diikuti oleh kesenyapan sedangkan intonasinya menunjukkan bahwa bagian ujaran itu sudah lengkap. Setiap satuan kalimat dibatasi oleh adanya jeda panjang yang disertai nada akhir turun dan naik. ( Ramlan, 1996, dalam Ida bagus, 2007 : 20 ). Dan menurut Sultan Takdir Alisyahbana ( dalam Andi Syukri Syamsuri, 2010 : 37 ) kalimat adalah kumpulan kata- kata yang terkecil yang mengandung pikiran lengkap. Berdasarkan pengertian kalimat dari beberapa ahli di atas penulis berpendapat bahwa kalimat adalah gugusan kata yang berstruktur dan bersistem yang berisi suatu pikiran yang lengkap, memiliki subjek dan predikat, serta memilki intonasi final atau akhir. 1. Pola atau Struktur Kalimat Dasar Kalimat yang menjadi dasar perluasan disebut kalimat dasar. Sebuah sebagai suatu proposisi mempunyai bagian yang menjadi pokok pembicaraan. Kalimat yang paling sederhana dalam bahasa Indonesia hanya mengandung dua unsur, S dan P. Subjek ( S ) dalam kalimat merupakan topik pembicaraan, sedangkan Predikat ( P ) 5 menerangkan tentang subjek. Namun, kalimat kadangkadang disertai dengan Pelengkap yang disebut dengan objek ( Andi Sukri Syamsuri, 2010 : 37 ). Menurut A. Rahman Rahim ( 2010 : 58 ) kalimat dasar harus memiliki atau mencakup beberapa ketentuan sebagai berikut :1. Susunan urutan kata-katanya haruslah merupakan ururtan yang biasa yang terdapat pada kalimatkalimat netral. 2. Intonasinya selalu intonasi yang paling netral, artinya intonasi itu tidak boleh menyebabkan pergeseran atau perubahan arti leksikalnya. 3. Mempunyai dua unsur pusat yaitu subjek dan predikat. 4. Fungsi subjek diduduki frasa nomina / frasa pronominal, sedangkan fungsi predikat diduduki frasa nomina, frasa pronominal, frasa verba, frasa numeralia. dan frasa preposisional. Dalam bahasa Indonesia terdapat lima struktur atau pola kalimat dasar, sebagai berikut : 1) KB ( kata benda ) + KB ( kata benda ) Contohnya : - Ruslan peneliti 2) KB ( kata benda ) + KK ( kata kerja ) Contohnya : - Kakanya berteriak 3) KB ( kata benda ) + KS ( kata sifat ) Contohnya : - Ayahnya sangat marah 4) KB ( kata benda ) + KBil. ( kata bilangan ) Contohnya : - Ayamnya lima ekor 5) KB ( kata benda ) + KDep. ( kata depan ) Contohnya : - Rumahnya di Bandung 6) KB (kata benda ) + KK (kata kerja ) + KB ( kata benda ) Contohnya : - Mereka mendengarkan radio. 7) KB ( kata benda ) + KK ( kata kerja ) + KB ( kata benda ) + KB ( kata benda ). Contohnya : Ayah membelikan saya sepatu, dan Ibu membelikan Adik baju. 2. Jenis Kalimat Berdasarkan Jumlah Klausa ( susunan gramatikal ) Berdasarkan jumlah klausanya, kalimat dibedakan menjadidua bagian, yaitu kalimat tunggal dan kalimat majemuk Djajasudarma, ( 1993 ) dalam Ida Bagus Putrayasa, ( 2007 : 26 ). 2. 1. Kalimat Tunggal Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya mempunyai satu pola kalimat atausatu unsur inti dan boleh diperluas asal perluasannya tidak membentuk pola baru ( Mariskan, 1985 : 132 ). Kalimat tunggal dapat berwujud sebagai berikut : 1) Kalimat Berpredikat Verbal

Fardillah/Kemampuan Penggunaan Struktur Kalimat Terhadap Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi 644 Kalimat berpredikat verba adalah kalimat yang predikatnya kata kerja. kalimat tersebut dapat dibedakan atas kalimat intrasitif ( kalimat yang tidak memerlukan objek ) dan kalimat transitif ( kalimat yang subjeknya memerlukan objek ) Contoh : Polisi itu menangkap pencuri ( intransitif ) 2) Kalimat Berpredikat Adjektiva Kalimat berpredikat adjektiva adalah kalimat yang predikatnya diikuti kata sifat. Contoh : Adiknya sakit dan Tri sangat cantik pagi ini. 3) Kalimat Berpredikat Nominal Kalimat berpredikat nomina adalah kalimat yang predikatnya diikuti kata benda. Contoh : Dia guru saya. 4) Kalimat Berpredikat Numeral Kalimat berpredikat numeral adalah kalimat yang predikatnya diikuti kata benda. Contoh : Cucunya banyak. 5) Kalimat Berpredikat Preposisional Kaliamat berpredikat preposisional adalah kalimat yang predikatnya diikuti kata depan. Contoh : Nenek sedang ke Pasar 2.2. Kalimat Majemuk Kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri atas dua klausa atau lebih ( Verhaar, ( 1996 : 275 ) dalam Putrayasa, ( 2007 : 55 ), kemudian kalimat majemuk adalah kalimat yang terdiri atas beberapa klausa bebas Tarigan, ( 1983 : 7 ) dalam Syamsuri, ( 2010 : 39 ). Dari pengertian ahli tersebut penulis berpendapat bahwa kalimat majemuk adalah kalimat yang memiliki klausa yang siap menjadi kalimat dengan penambahan unsure apapun yang sesuai dengan kaidah dalam bahasa Indonesia. 1) Kalimat Majemuk Setara Kalimat majemuk setara adalah kalimat yang terbentuk dari kalimat-kalimat tunggal yang digabungkan dan masing-masing kalimat itu masih dapat berdiri sendiri sehingga pola-pola kalimatnya sederajat. Adapun kata-kata yang dapat digunakan untuk membentuk kalimat setara dapat dibagi sebagai berikut: a) Setara Menggabungkan : Fajar pergi ke kampus dan rani pergi ke sekolah. b) Setara Memilih : Ari atau Adi yang akan menjemput Ibu di pelabuhan? c) Setara Mempertentangkan : Ali bukan adik saya, melainkan teman saya. 2) Kalimat Majemuk Bertingkat Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat yang berpola tidak sederajat. Salah satu polanya menduduki fungsi yang lebih tinggi dari yang lain. Bagian yang lebih tinggi kedudukannya itu disebut induk kalimat, sedangkan bagian yang rendah disebut anak kalimat. Contoh : Karena para pemain sudah lelah ( anak kalimat ), para pemain boleh istirahat ( induk kalimat ). 3) Kalimat Majemuk Campuran Kalimat majemuk campuran adalah kalimat yang di dalamnya terdapat penggabungan antara kalimat majemuk setara dan kalimat majemuk bertingkat. Contoh : Karena hari sudah malam, kami berhenti dan langsung pulang. A. Keterampilan Menulis Imron ( 1988 : 136 ) dalam Dewi Kusumaningsi ( 2013 : 66 ) mengarang atau menulis adalah kegiatan yang sangat kompleks dalam pengertian melibatkan cara berpikir yang teratur dan kemampuan mengungkapkan dalam bentuk bahasa tulisan dengan memperhatikan beberapa syarat, antara lain : ( 1 ) kesatuan gagasan atau ide yang harus dimiliki terlebih dahulu oleh penulis. ( 2 ) Kemampuan menuangkan gagasan ke dalam kalimat yang jelas dan efektif. ( 3 ) kecakapan menyusun paragraf. ( 4 ) kekayaan bahasa kosa kata yang diperlukan. Pada dasarnya orang yang menulis mempunyai tujuan atau maksud tertentu. Hal ini selaras dengan pendapat Tarigan ( 1993 : 24-25 ) dalam Dewi Kusumaningsi ( 2013 : 67-69 ) dan Hugo Hartig, dalam Munira ( 2007 : 6 ) menyatakan, pada dasarnya menulis mempunyai tujuan sebagai berikut : 1. Tujuan penugasan, 2. Tujuan altruistic ( menyenangkan ), Tujuan persuasive ( mempengaruhi pembaca ), 3. Tujuan penerangan ( memberikan informasi atau keterangan kepada pembaca ), 4. Tujuan pernyataan diri ( memperkenalkan atau menyatakan diri kapada pembaca ), 5. Tujuan kreatif ( memiliki nilai artistik atau nilai kesenian ), 6. Tujuan pemecahan masalah ( memecahkan suatu masalah yang dihadapi ). B. Paragraf Deskripsi Paragraf deskripsi adalah Paragraf yang bersifat menyebutkan karakteristik-karakteristik suatu objek secara keseluruhan, jelas dan sistematis. Zainurrahman ( 2011 : 45 ) menyebutkan bahwa tulisan deskripsi adalah tulisan yang seolah-olah melukis sebuah gambar dengan mengunakan kata-kata. Kerangka Pikir Berdasarkan pemaparan latar belakang, rumusan masalah, dan tinjauan pustaka yang telah dikemukakan, maka dapat dikemukakan kerangka pikir yaitu: Kosa Kata Penguasaan Dasar dalam Bahasa Indonesia Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi Struktur Kalimat Penerapan Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi

Fardillah/Kemampuan Penggunaan Struktur Kalimat Terhadap Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi 645 METODE PENELITIAN Jenis dan Lokasi Penelitian Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif selalu bersifat deskriptif, artinya data yang dianalisis dan hasil analisisnya tidak berupa angka-angka atau koefisien tentang hubungan antara variabel. Lokasi penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 3 Sungguminasa Kabupaten Gowa dengan subjek penelitian adalah Siswa-siswi kelas VII SMPN 3 Samata Kabupaten Gowa. Variabel dan Desain Penelitian Variabel Penelitian. Variabel Bebas. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kemampuan penggunaan kosa kata dalam struktur kalimat pada siswa- siswi kelas VII SMPN 3 Sungguminasa Kabupaten Gowa. Variabel Terikat. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keterampilan menulis paragraf deskripsi kelas VII SMPN 3 Sungguminasa Kabupaten Gowa. Desain Penelitian. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan desain penelitian yang bersifat deskripsi yaitu menggambarkan sebuah objek secara keseluruhan dan sistematis. Populasi dan Sampel Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian (Arikunto, 1996: 107) Populasi dalam penelitian ini berkaitan dengan keseluruhan individu (responden) yang karakteristiknya hampir sama. Populasi penelitian adalah keseluruhan siswasiswi kelas VII SMPN 3 Sungguminasa Kabupaten Gowa. Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi. Kaitannya dengan teknik pengambilan sampel, Arikunto (1996:107) mengemukakan apabila subjek kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua. Karena subjek penelitian lebih dari seratus maka sampel penelitian ini diambil 10% dari keseluruhan populasi siswa-siswi kelas VII SMPN 3 Sungguminasa Kabupaten Gowa. Teknik penentuan sampel dilakukan secara acak atau random sampling. Peneliti menulis dalam kertas kecil nama-nama kelas yang merupakan anggota populasi berjumlah enam kelas yaitu kelas VII A, VII B, VII C, VII D, VII E, VII F. Kemudian digulung-gulung kecil lalu diacak, selanjutnya peneliti mengambil satu kertas dari enam kertas yang telah diacak tersebut. Definisi operasional Variabel Kosa Kata adalah Unsur bahasa yang diucapkan atau dituliskan yang merupakan perwujudan kesatuan perasaan dan pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa. Kalimat adalah gugusan kata yang berstruktur dan bersistem yang berisi suatu pikiran yang lengkap, memiliki subjek dan predikat, serta memilki intonasi final atau akhir. Keterampilan menulis adalah kegiatan menyampaikan sesuatu menggunakan bahasa melalui tulisan, dengan maksud dan pertimbangan tertentu untuk mencapai sesuatu yang dikehendaki. Paragraf deskrisi adalah Paragraf yang bersifat menyebutkan karakteristik-karakteristik suatu objek secara keseluruhan, jelas dan sistematis. Teknik Pengumpulan Data Observasi. Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrument. Format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi. Dokumentasi. Metode dokumentasi dilakukan dengan cara mencari data tentang halhal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya. Angket. Metode angket adalah salah satu metode penelitian dengan menggunakan daftar pertanyaan yang berisi aspek yang hendak diukur, yang harus dijawab atau dikerjakan oleh subyek penelitian, berdasarkan atas jawaban atau isian itu peneliti mengambil kesimpulan mengenai subjek yang diteliti. Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah teknik analisis deskripsi kualitatif yaitu mendeskripsikan atau menggambarkan data dengan menggunakan kata-kata atau gambar dan bukan merupakan angka-angka. Data yang diperoleh dari penelitian ini dianalisis dengan menggunakan teknik persentase. Penulis menggunakan mencari persentase nilai siswa yang mendapat nilai 6.5 ke atas kemudian dibagi dengan jumlah siswa dan dikali dengan100 %. Dengan rumus : Nilai yang menjadi standar penelitian adalah 6.5 ke atas dengan persentase 80%. Nilai yang diperoleh di atas 6.5 atau 80% dapat dikatan bahwa siswa tersebut sudah mampu menggunakan kosa kata dalam kalimat terhadap keterampilan menulis paragraf deskripsi. Nilai yang diperoleh di bawah 6.5 atau 80%, dapat dikatakan bahwa siswa tersebut belum mampu atau dianggap belum tuntas dalam belajar. DAFTAR PUSTAKA Akhadiah, Sabarti. 1997. Menulis. Jakarta: Depdikbud Alwasilah, Chaedar. 1993. Linguistik Suatu Pengantar.Bandung: Angkasa Amier, Muhammad. 2007. Wacana Bahasa Indonesia. Bahan Ajar. Makassar: Unismuh Makassar Chaedar, Abdul. 1998a. Tata Bahasa Praktik Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta Daryanto. 1997. Kamus Bahasa Indonesia Lengkap. Surabaya: Apollo Kridalaksana, Harimurti. 1988. Beberapa Prinsip-Prinsip Perpaduan leksem dalam Bahasa Indonesia. Yogyakarta: Kosinius Kusumaningsi. dkk. 2013. Terampil berbahasa Indonesia. Yogyakarta: Andi offset Munira. 2010. Karya Tulis Ilmiah. Bahan Ajar. Makassar: Unismuh Makassar Nurdin. 2007. Dasar-Dasar Penulisan. Malang: UPT UMM Nurhadi. 1995. TATA BAHASA INDONESIA : Landasan Penyusunan Buku Pelajaran Bahasa. Semarang: IKIP Semarang Press

Fardillah/Kemampuan Penggunaan Struktur Kalimat Terhadap Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi 646 Nurhaniah. 2010. Skripsi. Makassar: Unismuh Makassar. Parera, Jos Daniel. 1993. Leksikon Istilah Pembelajaran Bahasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Putrayasa, Ida Bagus. 2007. Analisis Kalimat ( fungsi, kategori, dan peran ). Singaraja: PT Refika Adimata. Rahim, A. Rahman dan Thamrin Paelori. 2013. Seluk Beluk Bahasa dan Sastra Indonesia. Surakarta: Romiz Aisy Sudjana. 2005.Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. Sutarjo dan Azis. 2006. Sintaksis Bahasa Indonesia. Makassar: Badan Penerbit UNM Syamsuri, Andi Sukri. 2010. Bahasa Indonesia. Makassar: Unismuh Makassar Tarigan. Henri Guntur. 1983a. Prinsip-Prinsip Dasar Sintaksis. Bandung: Angkasa.