9 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PENDAHULUAN Genset atau kepanjangan dari generator set adalah sebuah perangkat yang berfungsi menghasilkan daya listrik. Disebut sebagai generator set dengan pengertian adalah satu set peralatan gabungan dari dua perangkat berbeda yaitu engine dan generator atau alternator. Engine sebagai perangkat pemutar sedangkan generator atau alternator sebagai perangkat pembangkit listrik. Engine dapat berupa perangkat mesin diesel berbahan bakar solar atau mesin berbahan bakar bensin, sedangkan generator atau alternator merupakan kumparan atau gulungan tembaga yang terdiri dari stator (kumparan statis) dan rotor (kumparan berputar). Dalam ilmu fisika yang sederhana dapat dijelaskan bahwa engine memutar rotor pada generator sehingga timbul medan magnet pada kumparan stator generator, medan magnet yang timbul pada stator dan berinteraksi dengan rotor yang berputar akan menghasilkan arus listrik sesuai hukum Lorentz. Arus listrik yang dihasilkan oleh generator akan memiliki perbedaan tegangan diantara kedua kutub generatornya sehingga apabila dihubungkan dengan beban akan menghasilkan daya listrik, atau dalam rumusan fisika sebagai P (daya) = V (tegangan) x I (arus), dengan satuan adalah VA atau Volt Ampere. Rumusan fisika yang lebih kompleks lagi dijelaskan bahwa P (daya) = V (tegangan) x I (arus) x CosPhi (faktor daya) dengan satuan Watt.
10 3.2 TIPE GENSET Gambar 3.1 Mesin Genset Genset dapat dibedakan dari jenis mesin penggeraknya, dimana kita kenal tipe engine yaitu engine diesel dan engine non diesel /bensin. Engine diesel dikenali dari bahan bakarnya berupa solar, sedangkan engine non diesel berbahan bakar bensin premium. Di pasaran, genset dengan engine non diesel atau berbahan bakar bensin biasa di aplikasikan pada genset berkapasitas kecil atau dalam kapasitas maksimum 10.000 VA atau 10 kva, sedangkan genset diesel berbahan bakar solar diaplikasikan pada genset berkapasitas > 10 kva. Mengapa demikian? Hal terkait dengan tenaga yang dihasilkan oleh engine diesel lebih besar daripada engine non diesel, dimana cara kerja pembakaran diesel yang lebih sederhana yaitu tanpa busi, lebih hemat dalam pemeliharaan, lebih responsive dan bertenaga. Selain itu untuk aplikasi industri dimana bahan bakar diesel (solar) lebih murah dari pada bensin (gasoline). Tulisan lebih dalam tentang cara kerja engine diesel akan disajikan dalam tulisan-tulisan berikutnya. Dalam aplikasi kita akan jumpai bahwa genset terdiri dari genset 1 phasa atau 3 phasa, apa artinya ini? Kita akan jelaskan lebih dalam lagi, bahwa pengertian 1 phasa atau 3 phasa adalah merujuk pada kapasitas tegangan yang dihasilkan oleh genset tersebut. Tegangan 1 phasa artinya tegangan yang dibentuk dari kutub L yang mengandung arus dengan kutub N yang tidak berarus, atau berarus Nol atau sering kita kenal sebagai Arde atau Ground. Sedangkan tegangan 3 phase dibentuk dari dua kutub yang bertegangan. Genset tiga phasa menghasilkan tiga kali kapasitas genset 1
11 phasa. Pada sistem kelistrikan PLN kita, kapasitas 3 phasa yang dihasilkan untuk aplikasi rumah tangga adalah 380 Volt, sedangkan kapasitas 1 phasa adalah 220 Volt. Daya listrik dalam ilmu fisika merupakan besaran vektor, artinya besaran yang memiliki besar dan arah, tegangan dan arus yang dihasilkan merupakan gelombang sinusoidal dengan frekuensi tertentu. Di Indonesia, frekuensi tegangan dan arus ditetapkan sebesar 50 Hz, dimana hal ini mengikuti standar frekuensi di Belanda atau negara-negara Eropa, sedangkan di negara Amerika Serikat dan Kanada menggunakan frekuensi 60 Hz. 3.3 PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN GENSET Pada saat ini PLN sudah mensuplai listrik yang dapat diandalkan untuk jutaan rumah dan industri. Namun, masalah mati listrik masih terjadi secara berulang karena badai, banjir, gempa, atau kegagalan peralatan utama pada instalasi PLN. Pemadaman demi pemadaman kerap terjadi, bahkan pada daerah tertentu semakin sering dalam intensitas yang cukup lama bahkan bisa berhari-hari. Memiliki system genset standby yang dirancang dengan baik dan terpelihara adalah perlindungan terbaik terhadap pemadaman listrik. Sistem genset dipelihara secara teratur untuk memastikan beroperasi dengan baik bila diperlukan. Ketika genset mengalami kegagalan operasi, itu biasanya karena prosedur perawatan yang salah atau kelalaian perawatan. Bahkan, tiga penyebab genset gagal untuk starting adalah : Tombol start dalam posisi OFF bukan AUTO. Aki untuk starting mati, atau kekurangan masa charging. Filter bahan bakar tersumbat karena bahan bakar lama atau terkontaminasi kotoran dan zat - zat lain. Semua masalah umum ini dapat di antisipasi dengan perawatan genset rutin dilakukan oleh teknisi terlatih. Pemilik genset dapat memilih opsi kontrak
12 maintenance ke supplier genset dengan alasan kemudahan, terutama yang memiliki genset pada banyak lokasi dan kekurangan SDM maintenance genset. teratur Berikut ini adalah daftar dari prosedur perawatan yang perlu dilakukan secara 3.3.1 Pemeliharaan Preventif Karena daya tahan mesin solar yang tergolong tinggi, pada umumnya pemeliharaan preventif hanya terdiri dari Pemeriksaan umum Pemeliharaan sistem pelumasan Pemeliharaan sistem pendingin Pemeliharaan sistem bahan bakar Pemeliharaan aki starting Pemanasan mesin Adalah keharusan untuk membuat jadwal pemeliharaan / layanan berbasis pada aplikasi daya spesifik dan tingkat kondisi lingkungan operasi genset. Sebagai contoh, jika genset akan sering digunakan atau mengalami kondisi operasional yang ekstrim, interval servis yang direkomendasikan harus dipersingkat. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan perawatan harus dilakukan lebih sering meliputi : Genset digunakan secara berkesinambungan sebagai daya utama (Prime Power). Suhu lingkungan yang ekstrim. Paparan cuaca Paparan air garam Paparan debu, pasir, atau partikel udara lainnya
13 Jika genset beroperasi pada kondisi operasional yang ekstrim seperti itu, yang terbaik adalah berkonsultasi dengan supplier genset untuk menentukan jadwal & cara perawatan yang tepat. Cara terbaik untuk melacak interval perawatan adalah dengan menggunakan running-time meter pada genset untuk menjaga keakuratan log dari semua perawatan yang dilakukan. Log ini juga akan menjadi penting untuk dukungan garansi. Tabel 3.1 Jadwal Frekuensi Pemeliharan Genset