BAB III TINJAUAN PUSTAKA

dokumen-dokumen yang mirip
BAB II LANDASAN TEORI

KINERJA GENSET TYPE EC 1500a MENGGUNAKAN BAHAN PREMIUM DAN LPG PENGARUHNYA TERHADAP TEGANGAN YANG DIHASILKAN

Standby Power System (GENSET- Generating Set)

BAB III FUNGSI DASAR KERJA GENERATOR SET

Program pemeliharaan. Laporan pemeliharaan

BAB II DASAR TEORI. a. Pusat pusat pembangkit tenaga listrik, merupakan tempat dimana. ke gardu induk yang lain dengan jarak yang jauh.

Gerak translasi ini diteruskan ke batang penghubung ( connectiing road) dengan proses engkol ( crank shaft ) sehingga menghasilkan gerak berputar

BAB I PENDAHULUAN. Dengan adanya perkembangan Dunia Industri dan Teknonogi yang semakin pesat, tenaga

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II MESIN INDUKSI TIGA FASA. 2. Generator Induksi 3 fasa, yang pada umumnya disebut alternator.

Jurnal FEMA, Volume 2, Nomor 1, Januari 2014

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Data yang diperoleh dari eksperimen yaitu berupa tegangan out put

BAB III METODE PENELITIAN

SYNCHRONOUS GENERATOR. Teknik Elektro Universitas Indonesia Depok 2010

NASKAH PUBLIKASI PEMANFAATAN SEPEDA STATIS SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF MENGGUNAKAN SEPUL SEPEDA MOTOR

MOTOR LISTRIK 1 & 3 FASA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

RANCANG BANGUN SIMULASI SAFETY STARTING SYSTEM PADA MOBIL L300 ABSTRAK

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

BAB III TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. putaran tersebut dihasilkan oleh penggerak mula (prime mover) yang dapat berupa

BAB II HARMONISA PADA GENERATOR. Generator sinkron disebut juga alternator dan merupakan mesin sinkron yang

Perancangan Sistem Kelistrikan pada Prototipe SepHull Bubble Vessel

BAB III METODOLOGI. Genset 1100 watt berbahan bakar gas antara lain. 2 perangkat berbeda yaitu engine dan generator atau altenator.

Spark Ignition Engine

KONTROL MANUAL DAN OTOMATIS PADA GENERATOR SET DENGAN MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER MELALUI SMARTPHONE ANDROID

Speed Bumb sebagai Pembangkit Listrik Ramah Lingkungan dan Terbarukan

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB II LANDASAN TEORI. mobil seperti motor stater, lampu-lampu, wiper dan komponen lainnya yang

Modul Kuliah Dasar-Dasar Kelistrikan 1

SISTEM PROTEKSI PADA GENERATOR

BAB II MOTOR INDUKSI 3 FASA

Cara Kerja Sistem Pengapian Magnet Pada Sepeda Motor

KAJIAN EKONOMIS ENERGI LISTRIK TENAGA SURYA DESA TERTINGGAL TERPENCIL

Dasar Teori Generator Sinkron Tiga Fasa

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

BAB II MOTOR INDUKSI TIGA PHASA

BAB 2II DASAR TEORI. Motor sinkron tiga fasa adalah motor listrik arus bolak-balik (AC) yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN DASAR TEORI. memanfaatkan energi kinetik berupa uap guna menghasilkan energi listrik.

MODUL 3 TEKNIK TENAGA LISTRIK PRODUKSI ENERGI LISTRIK (1)

SISTEM TENAGA LISTRIK

BAB III METODE PENELITIAN

BAB II GENERATOR SINKRON. bolak-balik dengan cara mengubah energi mekanis menjadi energi listrik. Energi

HALAMAN JUDUL KARAKTERISTIK PRODUKTIVITAS LISTRIK DARI GENSET BERBAHAN BAKAR BIOGAS DENGAN VARIASI PEMBEBANAN 60, 120, 180, 240, dan 300 WATT

BAB III METODOLOGI. Genset 1100 watt berbahan bakar gas antara lain. 2 perangkat berbeda yaitu engine dan generator atau altenator.

MODUL 10 DASAR KONVERSI ENERGI LISTRIK. Motor induksi

BAB III PERANCANGAN INSTALASI

PENGUJIAN PERFORMANCE MOTOR LISTRIK AC 3 FASA DENGAN DAYA 3 HP MENGGUNAKAN PEMBEBANAN GENERATOR LISTRIK

BAB III PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA. Dalam system tenaga listrik, daya merupakan jumlah energy listrik yang

BAB III PLTU BANTEN 3 LONTAR

BAB II LANDASAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN. Motor listrik dewasa ini telah memiliki peranan penting dalam bidang industri.

Pengaruh Penggunaan Busi Terhadap Prestasi Genset Motor Bensin

BAB II LANDASAN TEORI ANALISA HUBUNG SINGKAT DAN MOTOR STARTING

MODUL III SCD U-Telkom. Generator DC & AC

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB IV PEMBAHASAN 4.1 PERAWATAN DAN PENGOPERASIAN RINGAN PADA GENSET DAN PANEL ATS AMF AGAR TETAP OPTIMAL. Gambar 4.1 Mesin Genset

BAB IV IMPLEMENTASI. Pada bab ini akan dibahas tentang aplikasi dari teknik perancangan yang

Politeknik Negeri Sriwijaya

PERAWATAN TURBOCHARGER PADA GENSET MESIN DIESEL 1380 KW. Oleh: Dr. Ir. Heru Mirmanto, MT

PENGGERAK MULA PENJELASAN MENGENAI GENERATOR

Karakteristik Kerja Paralel Generator Induksi dengan Generator Sinkron

UNIT I MOTOR ARUS SEARAH MEDAN TERPISAH. I-1. JUDUL PERCOBAAN : Pengujian Berbeban Motor Searah Medan Terpisah a. N = N (Ia) Pada U = k If = k

LISTRIK GENERATOR AC GENERATOR DAN MOTOR

No Fasa/Line Tegangan(Volt) 1 Vrs Vst Vtr Vrn Vsn Vtn

BAB IV PENGUJIAN, ANALISA DAN PEMBAHASAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. bahan dan alat uji yang digunakan untuk pengumpulan data, pengujian, diagram

4 m 3 atau 4000 liter Masukan bahan kering perhari. 6Kg Volume digester yang terisi kotoran. 1,4 m 3 Volume Kebutuhan digester total

BAB III ALAT PENGUKUR DAN PEMBATAS (APP)

BAB II PRINSIP KERJA PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA DIESEL (PLTD)

BAB II MOTOR SINKRON. 2.1 Prinsip Kerja Motor Sinkron

MESIN SINKRON ( MESIN SEREMPAK )

BAB III LANDASAN TEORI

BAB II MOTOR ARUS SEARAH. searah menjadi energi mekanis yang berupa putaran. Pada prinsip

1. Proteksi Generator

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II MOTOR INDUKSI SATU PHASA. Motor induksi adalah motor listrik arus bolak-balik (ac) yang putaran

BAB II MOTOR INDUKSI SEBAGAI GENERATOR (MISG)

MAKALAH ANALISIS SISTEM KENDALI INDUSTRI Synchronous Motor Derives. Oleh PUSPITA AYU ARMI

BAB II DASAR TEORI. 2.1 Motor Sinkron Tiga Fasa. Motor sinkron tiga fasa adalah motor listrik arus bolak-balik (AC) yang

Disusun oleh Muh. Wiji Aryanto Nasri ( ) Ryan Rezkyandi Saputra ( ) Hardina Hasyim ( ) Jusmawati ( ) Aryo Arjasa

PRESENTASI FIELD PROJECT

III. METODE PENELITIAN. Adapun alat-alat dan bahan yang digunakan didalam penelitian ini adalah:

ANALISA PENGARUH SATU FASA ROTOR TERBUKA TERHADAP TORSI AWAL, TORSI MAKSIMUM, DAN EFISIENSI MOTOR INDUKSI TIGA FASA

Transformator (trafo)

PENGGUNAAN MOTOR INDUKSI SEBAGAI GENERATOR ARUS BOLAK BALIK. Ferdinand Sekeroney * ABSTRAK

GENERATOR SINKRON Gambar 1

BAB II DASAR TEORI. Teknik Konversi Energi Politeknik Negeri Bandung

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

DASAR-DASAR LISTRIK ARUS AC

LAPORAN PRAKTIKUM TEKNIK TENAGA LISTRIK NO LOAD AND LOAD TEST GENERATOR SINKRON EXPERIMENT N.2 & N.4

Solar PV System Users Maintenance Guide

PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GAS (PLTG)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Hubungan Antara Tegangan dan RPM Pada Motor Listrik

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB IV PEMBAHASAN. Percepatan Grafitasi (g) = 9,81m/s 2. Beda ketinggian air (Δh) = 0,83 m

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Transkripsi:

9 BAB III TINJAUAN PUSTAKA 3.1 PENDAHULUAN Genset atau kepanjangan dari generator set adalah sebuah perangkat yang berfungsi menghasilkan daya listrik. Disebut sebagai generator set dengan pengertian adalah satu set peralatan gabungan dari dua perangkat berbeda yaitu engine dan generator atau alternator. Engine sebagai perangkat pemutar sedangkan generator atau alternator sebagai perangkat pembangkit listrik. Engine dapat berupa perangkat mesin diesel berbahan bakar solar atau mesin berbahan bakar bensin, sedangkan generator atau alternator merupakan kumparan atau gulungan tembaga yang terdiri dari stator (kumparan statis) dan rotor (kumparan berputar). Dalam ilmu fisika yang sederhana dapat dijelaskan bahwa engine memutar rotor pada generator sehingga timbul medan magnet pada kumparan stator generator, medan magnet yang timbul pada stator dan berinteraksi dengan rotor yang berputar akan menghasilkan arus listrik sesuai hukum Lorentz. Arus listrik yang dihasilkan oleh generator akan memiliki perbedaan tegangan diantara kedua kutub generatornya sehingga apabila dihubungkan dengan beban akan menghasilkan daya listrik, atau dalam rumusan fisika sebagai P (daya) = V (tegangan) x I (arus), dengan satuan adalah VA atau Volt Ampere. Rumusan fisika yang lebih kompleks lagi dijelaskan bahwa P (daya) = V (tegangan) x I (arus) x CosPhi (faktor daya) dengan satuan Watt.

10 3.2 TIPE GENSET Gambar 3.1 Mesin Genset Genset dapat dibedakan dari jenis mesin penggeraknya, dimana kita kenal tipe engine yaitu engine diesel dan engine non diesel /bensin. Engine diesel dikenali dari bahan bakarnya berupa solar, sedangkan engine non diesel berbahan bakar bensin premium. Di pasaran, genset dengan engine non diesel atau berbahan bakar bensin biasa di aplikasikan pada genset berkapasitas kecil atau dalam kapasitas maksimum 10.000 VA atau 10 kva, sedangkan genset diesel berbahan bakar solar diaplikasikan pada genset berkapasitas > 10 kva. Mengapa demikian? Hal terkait dengan tenaga yang dihasilkan oleh engine diesel lebih besar daripada engine non diesel, dimana cara kerja pembakaran diesel yang lebih sederhana yaitu tanpa busi, lebih hemat dalam pemeliharaan, lebih responsive dan bertenaga. Selain itu untuk aplikasi industri dimana bahan bakar diesel (solar) lebih murah dari pada bensin (gasoline). Tulisan lebih dalam tentang cara kerja engine diesel akan disajikan dalam tulisan-tulisan berikutnya. Dalam aplikasi kita akan jumpai bahwa genset terdiri dari genset 1 phasa atau 3 phasa, apa artinya ini? Kita akan jelaskan lebih dalam lagi, bahwa pengertian 1 phasa atau 3 phasa adalah merujuk pada kapasitas tegangan yang dihasilkan oleh genset tersebut. Tegangan 1 phasa artinya tegangan yang dibentuk dari kutub L yang mengandung arus dengan kutub N yang tidak berarus, atau berarus Nol atau sering kita kenal sebagai Arde atau Ground. Sedangkan tegangan 3 phase dibentuk dari dua kutub yang bertegangan. Genset tiga phasa menghasilkan tiga kali kapasitas genset 1

11 phasa. Pada sistem kelistrikan PLN kita, kapasitas 3 phasa yang dihasilkan untuk aplikasi rumah tangga adalah 380 Volt, sedangkan kapasitas 1 phasa adalah 220 Volt. Daya listrik dalam ilmu fisika merupakan besaran vektor, artinya besaran yang memiliki besar dan arah, tegangan dan arus yang dihasilkan merupakan gelombang sinusoidal dengan frekuensi tertentu. Di Indonesia, frekuensi tegangan dan arus ditetapkan sebesar 50 Hz, dimana hal ini mengikuti standar frekuensi di Belanda atau negara-negara Eropa, sedangkan di negara Amerika Serikat dan Kanada menggunakan frekuensi 60 Hz. 3.3 PERAWATAN DAN PEMELIHARAAN GENSET Pada saat ini PLN sudah mensuplai listrik yang dapat diandalkan untuk jutaan rumah dan industri. Namun, masalah mati listrik masih terjadi secara berulang karena badai, banjir, gempa, atau kegagalan peralatan utama pada instalasi PLN. Pemadaman demi pemadaman kerap terjadi, bahkan pada daerah tertentu semakin sering dalam intensitas yang cukup lama bahkan bisa berhari-hari. Memiliki system genset standby yang dirancang dengan baik dan terpelihara adalah perlindungan terbaik terhadap pemadaman listrik. Sistem genset dipelihara secara teratur untuk memastikan beroperasi dengan baik bila diperlukan. Ketika genset mengalami kegagalan operasi, itu biasanya karena prosedur perawatan yang salah atau kelalaian perawatan. Bahkan, tiga penyebab genset gagal untuk starting adalah : Tombol start dalam posisi OFF bukan AUTO. Aki untuk starting mati, atau kekurangan masa charging. Filter bahan bakar tersumbat karena bahan bakar lama atau terkontaminasi kotoran dan zat - zat lain. Semua masalah umum ini dapat di antisipasi dengan perawatan genset rutin dilakukan oleh teknisi terlatih. Pemilik genset dapat memilih opsi kontrak

12 maintenance ke supplier genset dengan alasan kemudahan, terutama yang memiliki genset pada banyak lokasi dan kekurangan SDM maintenance genset. teratur Berikut ini adalah daftar dari prosedur perawatan yang perlu dilakukan secara 3.3.1 Pemeliharaan Preventif Karena daya tahan mesin solar yang tergolong tinggi, pada umumnya pemeliharaan preventif hanya terdiri dari Pemeriksaan umum Pemeliharaan sistem pelumasan Pemeliharaan sistem pendingin Pemeliharaan sistem bahan bakar Pemeliharaan aki starting Pemanasan mesin Adalah keharusan untuk membuat jadwal pemeliharaan / layanan berbasis pada aplikasi daya spesifik dan tingkat kondisi lingkungan operasi genset. Sebagai contoh, jika genset akan sering digunakan atau mengalami kondisi operasional yang ekstrim, interval servis yang direkomendasikan harus dipersingkat. Beberapa faktor yang dapat menyebabkan perawatan harus dilakukan lebih sering meliputi : Genset digunakan secara berkesinambungan sebagai daya utama (Prime Power). Suhu lingkungan yang ekstrim. Paparan cuaca Paparan air garam Paparan debu, pasir, atau partikel udara lainnya

13 Jika genset beroperasi pada kondisi operasional yang ekstrim seperti itu, yang terbaik adalah berkonsultasi dengan supplier genset untuk menentukan jadwal & cara perawatan yang tepat. Cara terbaik untuk melacak interval perawatan adalah dengan menggunakan running-time meter pada genset untuk menjaga keakuratan log dari semua perawatan yang dilakukan. Log ini juga akan menjadi penting untuk dukungan garansi. Tabel 3.1 Jadwal Frekuensi Pemeliharan Genset