BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor perikanan menjadi salah satu sektor yang menjadi perhatian utama bagi pemerintah. Hal ini dapat dilihat dari adanya dukungan kebijakan fiskal maupun non-fiskal. Kebijakan yang dibuat oleh pemerintah bertujuan untuk meningkatkan kontribusi sektor perikanan yang bisa menambah penyediaan tenaga kerja seperti nelayan dan menambah total ekspor. Neraca perdagangan komoditi perikanan menunjukkan surplus perdagangan yang mengalami kenaikan sebesar 8,23 persen atau sebesar US$ 3,7 juta pada tahun 2012-2013. Namun, kenaikan neraca perdagangan ini masih dibawah kenaikan rata-rata selama lima tahun yang mencapai 14,63 persen pada tahun 2009-2013 1 Nilai ekspor hasil perikanan pada tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar 8,52 persen dibandingkan tahun 2012 atau mencapai US$ 4,1 juta. Namun kenaikan nilai pada tahun 2013 masih dibawah kenaikan rata-rata nilai ekspor hasil perikanan selama lima tahun yang mencapai 14,26 persen pada tahun 2009-2013. Sedangkan, nilai komoditi ekspor hasil perikanan 1 Neraca Perdagangan Komoditi Perikanan, 2009-2014 (dalam USD). Data didapat dari Kelautan dan Perikanan dalam Angka Tahun 2014. Kementerian Kelautan dan Perikanan 1
yang mengalami kenaikan yang signifikan adalah komoditi udang sebesar 29,13 persen dibandingkan tahun sebelumnya atau mencapai US$ 1,6 juta 2. Negara tujuan ekspor hasil perikanan yang cukup besar pada tahun 2012 antara lain China, Thailand, Amerika Serikat dan Jepang. Thailand dan Amerika Serikat merupakan negara tujuan ekspor hasil perikanan dengan nilai ekspor yang meningkat dari tahun 2009-2013. Komoditi utama seperti udang, tuna, cakalang, tongkol dan rumput laut bahkan mengalami kenaikan yang lebih tinggi hanya pada tahun 2013 daripada kenaikan pada tahun 2009-2013. Berdasarkan data diatas, Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar memiliki potensi sektor perikanan yang besar. Komoditi perikanan tidak hanya berorientasi dalam negeri, namun juga memenuhi kebutuhan negara lainnya. Salah satu komoditas perikanan yang dominan adalah udang. Negara yang paling banyak mengekspor udang ke Amerika Serikat pada tahun 2013 adalah India sebesar 19 persen. Dibawah India terdapat Indonesia dan Thailand dengan pangsa pasar sebesar 16 persen. Sedangkan Ecuador sebesar 15 persen, Vietnam sebesar 12 persen dan China sebesar 6 persen 3. 2 Nilai Ekspor Hasil Perikanan Menurut Komoditi Utama, 2009-2014. Data didapat dan diolah dari Kelautan dan Perikanan dalam Angka Tahun 2014. Kementerian Kelautan dan Perikanan. 3 Distribution Share of the U.S. shrimp import volume in 2013, by Major Exporter, diakses dari http://www.statista.com/statistics/197268/us-shrimp-imports-from-major-exporters-by-volume/, pada tanggal 12 Mei 2015. 2
Penelitian ini melengkapi penelitian-penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan determinan ekspor dengan pendekatan model gravitasi, seperti yang telah dilakukan oleh Priyono (2009), Muhardini (2009), Hatab,Romstad dan Huo (2010) mengenai determinan ekspor dengan komoditi ekspor yang berbeda-beda. Perbedaan dengan penelitian sebelumnya adalah faktor determinan yang diteliti fokus pada komoditi udang. Kedua, penelitian ini menggunakan data dari 14 negara tujuan ekspor utama selama periode 2000-2013, dimana penelitian sebelumnya yang fokus pada komoditi udang hanya menggunakan negara Amerika Serikat dan Uni Eropa sebagai negara pengimpor. Ketiga, penelitian ini juga melakukan pengujian pada kasus tiga benua yaitu, benua Asia Pasifik, benua Eropa, dan benua Amerika yang digunakan untuk melihat konsistensi faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor udang Indonesia di 14 negara pengimpor. 1.2. Rumusan Masalah 1) Faktor-faktor apakah yang berpengaruh terhadap ekspor udang Indonesia ke 14 negara tujuan ekspor utama? 2) Faktor-faktor apakah yang berpengaruh terhadap ekspor udang Indonesia pada kasus benua Asia Pasifik, benua Eropa dan benua Amerika? 3
1.3. Batasan Masalah Penelitian ini akan melibatkan 14 negara pengimpor komoditi udang dari Indonesia pada periode tahun 2000-2013. Pemilihan negara pengimpor tersebut berdasarkan negara-negara yang paling besar mengimpor udang dari Indonesia serta menyesuaikan dengan ketersediaan data. 1.4. Tujuan Penelitian 1) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor udang Indonesia terhadap 14 negara tujuan ekspor utama. 2) Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor udang Indonesia terhadap 14 negara tujuan ekspor utama pada kasus benua Asia Pasifik, benua Eropa dan benua Amerika. 1.5. Manfaat penelitian 1) Memberikan identifikasi mengenai faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kinerja ekspor udang di Indonesia. 2) Menjadi salah satu bahan pertimbangan bagi pembuat kebijakan terkait dengan peningkatan kinerja ekspor di sektor perikanan 3) Melengkapi dan memperkaya referensi literatur untuk penelitian selanjutnya. 4
1.6. Sistematika Penulisan Sistematika Penulisan dalam penelitian ini akan terdiri dari lima bab dengan rincian sebagai berikut: Bab I: Pendahuluan. Bab ini berisi latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II: Tinjauan Pustaka. Bab ini terdiri dari tinjauan literatur penelitian sebelumnya yang menjadi dasar dari penelitian dan landasan teori yang berkaitan dengan penelitian Bab III: Data dan Metodologi Penelitian. Bab ini berisi jenis dan sumber data, definisi operasional variabel penelitian, metode, serta alat analisis yang digunakan dalam penelitian Bab IV: Hasil dan Analisis. Bab ini berisi analisis deskriptif mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi ekspor udang di Indonesia. Kemudian, dilanjutkan pembahasan hasil regresi model data panel Bab V: Kesimpulan dan Saran. Bab ini berisi kesimpulan hasil penelitian dan memuat implikasi/saran bagi pengambilan kebijakan serta pengembangan penelitian lebih lanjut. 5