BAB I PENDAHULUAN. Menurut UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009 mengenai kesehatan

dokumen-dokumen yang mirip
Kebisingan Kereta Api dan Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. yang sehat, baik fisik, kimia, biologi maupun sosial yang memungkinkan setiap orang

Suma mur (2009) dalam bukunya menyatakan faktor-faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. kondisi kesehatan, aktivitas karyawan perlu dipertimbangkan berbagai potensi

BAB I PENDAHULUAN. menimbulkan bisingan dalam proses produksi. Kebisingan dapat. memicu terjadinya Noise Induced Hearing Loss (NIHL).

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

PENGARUH LAMA DAN MASA KERJA TERHADAP FUNGSI PENDENGARAN PADA PEKERJA INDUSTRI RUMAHAN (Suatu Studi di Industri X Tahun 2014)

BAB I PENDAHULUAN. lahan untuk bermukim. Beberapa diantara mereka akhirnya memilih untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Perkembangan teknologi yang semakin meningkat mendorong Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. gangguan kesehatan manusia dan kenyamanan lingkungan. Semua suara yang tidak

TIN206 - Pengetahuan Lingkungan Materi #9 Genap 2014/2015. TIN206 - Pengetahuan Lingkungan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 2007). Bising dengan intensitas tinggi dapat menyebabkan gangguan fisiologis,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kemajuan di bidang industri dari industri tradisioal menjadi industri

BAB I PENDAHULUAN. guna tenaga kerja dengan mengusahakan pekerjaan dan lingkungan kerja yang lebih

BAB I PENDAHULUAN. (UU) No.1 Tahun 1970 tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3),

BAB 1 : PENDAHULUAN. kesehatan dan keselamatan kerja. Industri besar umumnya menggunakan alat-alat. yang memiliki potensi menimbulkan kebisingan.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. bisa ditanggulangi secara baik sehingga dapat menjadi ancaman serius bagi

Tabel 2.1 Tangga Intensitas dari Kebisingan Skala Intensitas Desibels Batas Dengar Tertinggi

BAB I PENDAHULUAN. rangka menekan serendah mungkin risiko penyakit yang timbul akibat

BAB I PENDAHULUAN. lingkungan dapat bersumber dari suara kendaraan bermotor, suara mesin-mesin

ANALISIS KEBISINGAN PADA KAWASAN COMPRESSOR HOUSE UREA-1 PT. PUPUK ISKANDAR MUDA, KRUENG GEUKUEH ACEH UTARA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Universitas Indonesia

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam rangka membangun perekonomian, maka perkembangan industri sedang berlangsung dengan menggunakan semakin

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. gangguan kesehatan berupa ganngguan pendengaran (auditory) dan extrauditory

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

PROGRAM PERLINDUNGAN PENDENGARAN PEKERJA TERHADAP KEBISINGAN

HUBUNGAN ANTARA KEBISINGAN DENGAN FUNGSI PENDENGARAN PADA PEKERJA PENGGILINGAN PADI DI COLOMADU KARANGANYAR

BAB I PENDAHULUAN. akibat buatan manusia itu sendiri. Dalam abad modern ini, tanpa disadari manusia

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. udara tersebut ikut bergetar (Harnapp dan Noble, 1987). dirasakan sebagai gangguan (Mangunwijaya, 1988).

BAB I PENDAHULUAN. industrialisasi di Indonesia maka sejak awal disadari tentang kemungkinan

I. PENDAHULUAN. serasi dan manusiawi. Pelaksanaannya diterapkan melalui undang- undang No. 13

GAMBARAN RESIKO GANGGUAN PENDENGARAN PADA PEKERJA SARANA NON MEDIS DI AREA PLANTROOM RUMAH SAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH HARAPAN KITA JAKARTA

BAB I PENDAHULUAN. proses industri dipercepat untuk mendapatkan produksi semaksimal mungkin.

GANGGUAN PENDENGARAN DI KAWASAN KEBISINGAN TINGKAT TINGGI (Suatu Kasus pada Anak SDN 7 Tibawa) Andina Bawelle, Herlina Jusuf, Sri Manovita Pateda 1

BAB I PENDAHULUAN. canggih yang biasa digunakan selain pemakaian tenaga sumber daya manusia. Mesinmesin

BAB I PENDAHULUAN. contoh adalah timbulnya masalah kebisingan akibat lalu lintas.

BAB I PENDAHULUAN. rumah, di jalan maupun di tempat kerja, hampir semuanya terdapat potensi

hidup yang ada disekitarnya termasuk manusia.

BAB I PENDAHULUAN. kerja. Hal ini dapat dilihat dengan semakin banyak industri yang ada di Indonesia.

BAB 1 PENDAHULUAN. gelombang suara (Hadinoto, 2014). Alat ini biasanya digunakan untuk

TEKNIK TATA CARA KERJA MODUL KONDISI LINGKUNGAN YANG MEMPENGARUHI KEGIATAN MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan peradaban telah menggeser perkembangan industri ke arah

BAB I PENDAHULUAN. warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi. memenuhi kebutuhan hidup layak sehari-hari sehingga tingkat

BAB 1 PENDAHULUAN. adalah penyebab utama dari penurunan pendengaran. Sekitar 15 persen dari orang

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengganggu kesehatan dan keselamatan. Dalam jangka panjang bunyibunyian

BIOAKUSTIK. Akustik membahas segala hal yang berhubungan dengan bunyi,

BAB I PENDAHULUAN. tentu akan berdampak pada terjadinya berbagai masalah yang berkaitan dengan

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Jurnal Keperawatan, Volume X, No. 2, Oktober 2014 ISSN ANALISIS KARAKTERISTIK PEKERJA DENGAN GANGGUAN KETULIAN PEKERJA PABRIK KELAPA SAWIT

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan kerja merupakan spesialisasi ilmu kedokteran beserta

seperti transportasi darat, laut dan udara. Manusia sebagai makluk yang kompleks Bandar Udara Djalaludin Gorontalo merupakan satu-satunya bandara yang

Program Konservasi Pendengaran (1) Hearing Conservation Program (1)

BAB I PENDAHULUAN. finishing yang terdiri dari inspecting dan folding. Pengoperasian mesinmesin

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pendengaran terganggu, aktivitas manusia akan terhambat pula. Accident

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 3, No. 2, (2014) ( X Print) B-101

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Di negara-negara industri, bising merupakan masalah utama kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan adanya proses mekanisasi, elektrifikasi dan modernisasi serta transformasi

BAB I PENDAHULUAN. dikehendaki yang bersumber dari alat-alat proses produksi dan/atau alat-alat. (Permenakertrans RI Nomor PER.13/MEN/X/2011).

- BUNYI DAN KEBISINGAN -

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. hiburan seperti mempublikasikan film, lagu, video, game online dan lain

PENENTUAN TINGKAT KEBISINGAN SIANG MALAM DI PERKAMPUNGAN BUNGURASIH AKIBAT KEGIATAN TRANSPORTASI TERMINAL PURABAYA SURABAYA

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

PENGENDALIAN KEBISINGAN DAN LINGKUNGAN. Oleh. KRT.Adi Heru Husodo. Pencemaran udara itu dapat disebabkan oleh berbagai kemungkinan, misalkan :

PERSEPSI PEKERJA TENTANG GANGGUAN PENDENGARAN AKIBAT KEBISINGAN DI PMKS PT. GIN DESA TANJUNG SIMPANG KECAMATAN PELANGIRAN INHIL-RIAU 2014

BAB I PENDAHULUAN. NIDCD (2010) menyatakan bahwa kejadian gangguan pendengaran akibat bising

BAB I PENDAHULUAN. Kemajuan teknologi di bidang industri menyebabkan terjadinya

BAB I PENDAHULUAN I-1

Pengaruh Kebisingan Konstruksi Gedung Terhadap Kenyamanan Pekerja Dan Masyarakat

KONDISI LINGKUNGAN KERJA YANG MEMPENGARUHI KEGIATAN MANUSIA

SEJARAH & PERKEMBANGAN

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT KEBISINGAN DENGAN GANGGUAN STRES MASYARAKAT DI PEMUKIMAN SEKITAR REL KERETA API SRAGO GEDE

BAB I PENDAHULUAN. Risiko merupakan sesuatu yang sering melekat dalam aktivitas. Kegiatan

DAMPAK KEBISINGAN VERSUS GANGGUAN PSIKOLOGIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. suara dan gelombang tersebut merambat melalui media udara atau penghantar

BAB I PENDAHULUAN. penggunaan mesin-mesin, pesawat, instalasi, dan bahan-bahan berbahaya akan terus

BAB I PENDAHULUAN. terpapar bising melebihi 90 db di tempat kerjanya. Diperkirakan lebih dari 20 juta

KEBISINGAN DI BAWAH LAUT

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Temperature merupakan keadaan udara pada waktu dan tempat. pertukaran panas diantara tubuh dan lingkungan sekitar.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dengan peningkatan pertumbuhan ekonomi 6,4 sampai dengan 7,5 persen setiap

Kesehatan Lingkungan Kerja By : Signage16

BAB I PENDAHULUAN. sehingga pada tahun 1992 memberikan dampak positif sebagai penghasil

BAB I PENDAHULUAN B. Latar Belakang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang tidak sesuai dengan tempat dan waktunya (Suratmo, 2002). Suara tersebut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAPORAN PRAKTIKUM JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan tuntutan berbagai kebutuhan bermacam produk bagi kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. Tekologi modern memberikan hasil yang positif dan juga memberikan

BAB I PENDAHULUAN. yang demokratis serta bertanggung jawab. (Undang-undang No. 20 tahun 2003

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut UU Kesehatan No. 36 Tahun 2009 mengenai kesehatan lingkungan menyatakan bahwa setiap manusia mengupayakan kesehatan lingkungan yang salah satunya, lingkungan permukiman yang bebas dari unsurunsur yang menimbulkan gangguan kesehatan, antara lain: kebisingan yang melebihi ambang batas ditujukan untuk mewujudkan kualitas lingkungan yang sehat, baik fisik, kimia, biologi,maupun sosial yang memungkinkan setiap orang mencapai derajat kesehatan yang setinggi-tingginya. Bising umumnya didefinsikan sebagai bunyi yang tidak dikehendaki. Bunyi adalah sensasi yang timbul dalam telinga akibat getaran udara atau media lain. Bunyi dapat juga ditangkap melalui kontak langsung sedang bergetar. Telinga manusia mampu menangkap bunyi dalam batas 16 20.000 Hz. Gangguan pendengaran dapat terjadi pada manusia diakibatkan oleh bising yang umumnya mengacu pada tingkat pendengaran dimana individu tersebut mengalami kesulitan untuk melaksanakan kehidupan normal, biasanya dalam hal memahami pembicaraan (Lubis, 2002). Kebisingan merupakan salah satu faktor penting dalam penyebab stress dalam kehidupan dunia modern, sumber kebisingan dapat berasal dari kendaraan bermotor, kawasan industri atau pabrik, pesawat terbang, kereta api, tempat tempat umum dan niaga. Kebisingan dapat mempengaruhi kesehatan manusia. Pengaruhnya berupa peningkatan sensitivitas tubuh seperti peningkatan sistem

2 kardiovaskuler dalam bentuk kenaikan tekanan darah dan denyut jantung. Apabila kondisi tersebut terus berlangsung dalam waktu yang lama, akan muncul reaksi psikologis berupa penurunan konsentrasi dan kelelahan (Chandra, 2006 dalam Simanjuntak, 2012). Dampak kebisingan di suatu daerah besar pengaruhnya bagi kesehatan dan kenyamanan hidup masyarakat, hewan ternak maupun satwa liar dan gangguan terhadap ekosistem alam. Bagi kesehatan manusia, kebisingan dapat menimbulkan gangguan pada sistem pendengaran dan pencernaan, stress, sakit kepala, peningkatan tekanan darah serta dapat menurunkan prestasi kerja (Gunarwan, 1992 dalam Simanjuntak, 2012). Di Kota Gorontalo, terdapat 115 Bengkel Las dimana kesehariannya banyak aktivitas kerja yang dilakukan. Seperti pembuatan pagar besi, kanopi, rangka bentor, dan lain-lain. Pembuatannya dapat dikerjakan dengan menggunakan mesin las listrik. Penggunaan mesin yang modern ini di satu sisi dapat memberikan kemudahan untuk para pekerja dalam proses produksi, namun di sisi lain dapat meningkatkan resiko keselamatan kerja seperti gangguan yang ditimbulkan oleh kebisingan dari mesin las. Alat kerja dan mesin-mesin yang digunakan pada aktivitas kerja berpotensi menimbulkan suara bising. Hal ini berdampak negatif terhadap para pekerja yang berada di area tersebut, yang mendengarkan kebisingan selama jam kerja berlangsung setiap harinya. Apabila tidak diperhatikan akan berdampak pada kesehatan para pekerja sehingga berpengaruh terhadap kinerja karyawan (Kholik dan Krisna, 2012).

3 Mangkunegara (2000) menyatakan kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kualitas yang dimaksud adalah kehalusan, kebersihan dan ketelitian dari segi hasil pekerjaan. Sedangkan kuantitas diukur dari jumlah pekerjaan yang diselesaikan karyawan. Selain itu kinerja juga dapat diartikan sebagai suatu hasil dari usaha seseorang yang dicapai dengan adanya kemampuan dan perbuatan dalam situasi tertentu. Sehingga kinerja tersebut merupakan hasil keterkaitan antara usaha, kemampuan dan deskripsi pekerjaan. Kinerja karyawan akan menurun apabila terganggu kesehatannya dan merasa tidak aman dalam bekerja. Gangguan pendengaran akibat bising (noise induced hearing loss / NHL) ialah gangguan pendengaran yang disebabkan akibat terpajang oleh bising yang cukup keras dalam jangka waktu yang cukup lama dan biasanya diakibatkan oleh bising lingkungan kerja. Secara umum bising adalah bunyi yang tidak diinginkan. Bising ini memiliki intensitas 85 desibel (db) atau lebih sehingga dapat menyebabkan kerusakan reseptor Corti pada telinga dalam. Sifat ketuliannya yaitu tuli saraf cochlea dan biasanya terjadi pada kedua telinga. Banyak hal yang mempermudah seseorang menjadi tuli akibat terpapar bising antara lain intensitas bising yang lebih tinggi, berfrekuensi tinggi, lebih lama terpapar bising, kepekaan individu dan faktor lain yang dapat menimbulkan ketulian. (Koagouw, 2013) Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Faktor yang Mempengaruhi Fungsi Pendengaran pada Pekerja Bengkel Las di Kota Gorontalo.

4 1.2 Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka peneliti dapat mengidentifikasikan masalahnya yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi fungsi pendengaran pada pekerja bengkel las di Kota Gorontalo. 1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan dari latar belakang, maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut : Faktor-Faktor Apa Saja yang Mempengaruhi Fungsi Pendengaran pada Pekerja Bengkel Las di Kota Gorontalo? 1.4 Tujuan Penelitian 1.4.1 Tujuan Umum Mengidentifikasi tentang faktor-faktor yang mempengaruhi fungsi pendengaran pada pekerja bengkel las di Kota Gorontalo. 1.4.2 Tujuan Khusus 1. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi fungsi pendengaran pada pekerja bengkel las di Kota Gorontalo berdasarkan intensitas kebisingan di Bengkel Las. 2. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi fungsi pendengaran pada pekerja bengkel las di Kota Gorontalo berdasarkan umur pekerja. 3. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi fungsi pendengaran pada pekerja bengkel las di Kota Gorontalo berdasarkan lama kerja pekerja.

5 4. Mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi fungsi pendengaran pada pekerja bengkel las di Kota Gorontalo berdasarkan masa kerja pekerja. 5. Mengidentifikasi berapa banyak pekerja bengkel las yang mengalami gangguan pendengaran. 1.5 Manfaat Penelitian 1.5.1 Manfaat Teoritis Dari penelitiaan ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang kebisingan yang dapat mengganggu kesehatan masyarakat di lingkungan pekerja bengkel las terutama pada fungsi pendengaran. 1.5.2 Manfaat Praktis 1. Bagi Pemerintah Sebagai informasi dan masukan bagi Pemerintah dalam pengambilan kebijakan terhadap industri bengkel las untuk lebih memperhatikan peraturan yang berkaitan dengan keselamat pekerja. 2. Bagi Instansi Terkait Memperoleh masukan untuk evaluasi program penangan kebisingan di lingkungan kerja bengkel Las yang dapat mempengaruhi fungsi pendengaran.