BAB I PENDAHULUAN. individu dalam kegiatan sehari-hari. Media massa ini digunakan untuk

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat terpisahkan dengan komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Kehidupan manusia sehari-hari tidak dapat terpisahkan dengan komunikasi baik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media massa, akhir-akhir ini perkembangan media massa sangat pesat, bahkan

BAB I PENDAHULUAN. kepada peraturan dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam kehidupan

BAB I PENDAHULUAN. hidup, yang juga sering disebut movie atau sinema. Film adalah sarana

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Dewasa ini penyimpangan sosial di Indonesia marak terjadi dengan

BAB I. seseorang dan begitupun sebaliknya serta dengan adanya interaksi tersebut kita

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Politik menurut Aristoteles yang dikutip dalam Arifin (2011: 1) adalah

BAB I PENDAHULUAN. menyuguhkan nilai-nilai dan penelitian normativ yang dibaurkan dengan berita dan

BAB 1 PENDAHULUAN. yang dikomunikasikan yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.

BAB I PENDAHULUAN. khalayak melalui sebuah media cerita (Wibowo, 2006: 196). Banyak film

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Film sebagai salah satu atribut media massa dan menjadi sarana

BAB I PENDAHULUAN. membuat setiap orang melakukan berbagai bentuk komunikasi, seperti

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Seiring dengan perkembangan zaman, segala sesuatu yang ada di

BAB I PENDAHULUAN. berbagai macam reaksi oleh lingkungan sekitarnya. Hal itu terjadi karena lesbian

BAB I PENDAHULUAN. pada dasarnya di takdirkan untuk menjadi seorang pemimpin atau leader, terutama

BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. hal yang dikomunikasikan yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia di dunia tidak dapat dilepaskan dari aktivitas

BAB I PENDAHULUAN. pesan informasi yang sama dapat diterima secara serentak atau sesaat.

BAB 1 PENDAHULUAN. budaya yang melatar belakanginya. Termasuk pemakaian bahasa yang tampak pada dialog

BAB 1 PENDAHULUAN. Penyiaran merupajan sebuah proses untuk menyampaikan siaran yang di

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Film merupakan media komunikasi massa pandang dengar dimana

BAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. lain, seperti koran, televisi, radio, dan internet. produksi Amerika Serikat yang lebih dikenal dengan nama Hollywood.

BAB I. PENDAHULUAN. Saat ini perkembangan teknologi tanpa disadari telah mempengaruhi hidup kita.

BAB I PENDAHULUAN. Media Massa saat ini, telah menjadi bagian penting dalam hidup. keseharian masyarakat. setiap orang pasti pernah menonton televisi,

BAB 1 PENDAHULUAN. sosial. Pendek kata, komunikasi adalah bagian dimensi sosial yang khusus membahas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. seiring berjalannya perkembangan teknologi yang begitu pesat. efektif selain dari media cetak dan media elektronik lainnya.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Film merupakan salah satu media yang berfungsi menghibur penonton

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Media massa adalah jembatan informasi bagi masyarakat, dengan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. Film dalam perspektif praktik sosial maupun komunikasi massa, tidak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Film merupakan media komunikasi massa yang kini banyak dipilih untuk

BAB I PENDAHULUAN. televisi tetap mendominasi komunikasi secara audio dan visual. mendapatkan apa-apa dari tayangan yang telah tersaji.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Persoalan budaya selalu menarik untuk diulas. Selain terkait tindakan,

BAB I PENDAHULUAN. perkembanganmasyarakat perkotaan dan industri, sebagai bagian dari budaya

BAB I PENDAHULUAN. untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh kebahagiaan, terhindar dari

BAB I PENDAHULUAN. menggeser anggapan orang yang masih meyakini bahwa film adalah karya

BAB 1 PENDAHULUAN. sinematografi, memanfaatkan pencahayaan dan lensa serta sense of art yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Film adalah gambar hidup, juga sering disebut movie (semula pelesetan

BAB 1 PENDAHULUAN. Film adalah gambar hidup, sering juga disebut movie, film sering

Pertemuan 1 PENGERTIAN PENYIARAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Komunikasi merupakan suatu proses sosial yang sangat mendasar

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan seni film mempunyai sisi kemajuan yang sangat pesat

BAB I PENDAHULUAN. menjadi sumber inspirasi dan keuntungan bagi para penggunanya, hal ini

BAB 1 PENDAHULUAN. hal yang terpenting dan vital bagi manusia, baik komunikasi verbal maupun non verbal.

BAB I PENDAHULUAN. sebelum manusia lahir, sampai mati. Komunikasi ada dimana-mana: dirumah

BAB I PENDAHULUAN. pikiran atau perasaan oleh seseorang (komunikator) kepada orang lain

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk face to face maupun menggunakan alat (media). Media

BAB I PENDAHULUAN. dan terjadi peningkatan pada komunikasi antarbudaya (Sihabudin, 2013 : 2-3).

BAB I PENDAHULUAN. kabar, menonton berita, mendengarkan radio, mengakses berita melalui internet.

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi merupakan hal penting untuk dapat berinteraksi dengan orang lain maupun

BAB I PENDAHULUAN. memahami kedudukannya serta peranannya dalam masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Gambar bergerak (film) adalah bentuk dominan dari komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. turut merubah peradaban manusia. Bukan hanya itu, teknologi juga merubah

BAB I PENDAHULUAN. dan terpercaya merupakan sesuatu yang sangat dubutuhkan oleh. masyarakat. Kebutuhannya itu dapat terpenuhi bila mengkonsumsi produk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah tentang sistem pendidikan nasional, dirumuskan bahwa:

BAB I PENDAHULUAN. makhluk hidup, komunikasi sangat penting dimana komunikasi itu sendiri

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS ISI PROGRAM TELEVISI LOKAL BERJARINGAN DI BANDUNG (STUDI PADA PROGRAM KOMPAS TV, TVRI, DAN IMTV)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. proses kehidupannya, manusia akan selalu terlihat dalam tindakan tindakan

BAB I PENDAHULUAN. film video laser setiap minggunya. Film lebih dahulu menjadi media hiburan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Eros Internasional Media LTD

BAB II KAJIAN TEORITIS

BAB I PENDAHULUAN. luas dan pada sisi lain merupakan proses dimana pesan tersebut dicari

BAB I PENDAHULUAN. merupakan proses pernyataan manusia yang dinyatakan dalam bentuk pikiran atau

BAB 1 PENDAHULUAN. mengakibatkan kebutuhan masyarakat akan informasi semakin besar. Dan informasi

BAB I PENDAHULUAN. seperti ini, media massa tidak akan mungkin berdiri statis di tengah-tengah, media

BAB I PENDAHULUAN. secara etimologi berarti keberagaman budaya. Bangsa Indonesia sebagai

BAB I PENDAHULUAN. realitas, dan sebagainya. Sarana yang paling vital untuk memenuhi kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. editing, dan skenario yang ada sehingga membuat penonton terpesona. 1

1.1 Gambaran Umum Talkshow Kick Andy

BAB 1 PENDAHULUAN. terhadap perilaku kita di kehidupan sehari-hari. Seharusnya, televisi bisa menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. dengan kemajuan zaman. Masyrakat modern kini menjadikan informasi sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dengan yang lain walaupun kita berbeda dibelahan bumi. Walaupun dibelahan. banyak dipilih untuk menyampaikan berbagai pesan.

BAB I PENDAHULUAN. Film adalah suatu media komunikasi massa yang sangat penting untuk

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Hovland, komunikasi merupakan proses di mana individu menyampaikan

BAB I PENDAHULUAN. saat itu dalam berbagai bentuk film-film ini akhirnya memiliki bekas nyata di benak

BAB III METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. manusia dapat saling berinteraksi. Manusia sebagai animal symbolicium,

BAB I PENDAHULUAN. untuk memperoleh informasi dan pengetahuan serta wadah untuk menyalurkan ide,

BAB I PENDAHULUAN. Informasi sudah menjadi kebutuhan setiap manusia untuk mencapai suatu tujuan.

KONSTRUKSI PENDIDIKAN KARAKTER CINTA DAMAI DALAM FILM DI TIMUR MATAHARI (Analisis Semiotik dalam Perspektif PPKn)

BAB I PENDAHULUAN. film memiliki realitas tersendiri yang memiliki dampak yang dapat membuat

BAB I PENDAHULUAN. ialah komunikasi melalui tanda (sign) yang mempunyai makna dan arti yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Komunikasi adalah prasyarat kehidupan manusia. Karena tanpa

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Ilmu komunikasi saat ini berkembang pesat jika dibandingkan dengan masa lampau, hal

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Media massa saat ini berkembang dengan sangat pesat. Perkembangan media massa sangat erat kaitannya dengan

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan sosial manusia atau masyarakat. Aktifitas komunikasi dapat terlihat

BAB 1 PENDAHULUAN. film memiliki realitas yang kuat salah satunya menceritakan tentang realitas

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kita ketahui apabila kita perhatikan lebih jauh lingkungan sekitar kita.

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan teknologi yang pesat, yang pada masanya

2015 ANANLISIS NILAI MORAL PAD A TOKOH UTAMA RED A D ALAM FILM LE GRAND VAJAGE(LGU) KARYA ISMAEL FERROUKHI

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Komunikasi dewasa ini tidak lagi dianggap hanya sebagai kegiatan penyampaian pesan anatara komunikator dan komunikan. komunikasi saat ini juga telah menjadi salah satu cabang ilmu yang dapat dipelajari dan dideskripsikan secara ilmiah. Untuk menunjang kemudahan berkomunikasi dan menyampaikan pesan, maka diciptakanlah beberapa alat komunikasi diantaranya adalah media massa. Media massa merupakan alat yang digunakan untuk penyampaian pesan kepada khalayak yang luas secara serentak. Menurut Mc. Luhan media massa adalah suatu jenis komunikasi yang ditunjukan kepada khalayak yang tersebar, heterogen dan anonym melewati media cetak dan elektronik, sehingga pesan informasi yang sama dapat diterima secara serentak. 1 Kehidupan manusia saat ini selalu berhubungan erat dengan media massa. Hal ini dapat terlihat dengan digunakannya berbagai media massa oleh setiap individu dalam kegiatan sehari-hari. Media massa ini digunakan untuk mendapatkan informasi tentang suatu peristiwa sosial. Media massa adalah perangkat yang digunakan dalam proses komunikasi massa. Secara umum, media massa terdiri dari media massa cetak, yaitu surat kabar dan majalah. Dan media elektronik, yaitu siaran radio, televisi dan media online (internet). Salah satu media massa yang terus berkembang hingga sekarang adalah film. 1 Mc.Luhan, Understanding Miss Communication.Hougthon Miff Company, Amerika,1985 1

2 Dunia perfilman terus berkembang dari waktu kewaktu. Bisnis perfilman kian tumbuh besar, karena minat masyarakat akan film yang kian hari kian besar. Film juga menjadi alat yang sangat mujarab untuk menyebarkan ide atau opini tertentu. Masyarakat lebih mudah menyerap opini yang ingin disampaikan melalui film dibandingkan dengan media lainnya, karena film memiliki dua keunggulan yaitu bisa mempengaruhi seseorang lewat visual dan audio secara bersamaan. Film merupakan salah satu media komunikasi massa sebagai gambar hidup, yang juga sering disebut movie atau sinema. Film adalah sarana komunikasi massa yang digunakan untuk menghibur, memberikan informasi serta menyajikan cerita, peristiwa, musik, drama, komedi dan sajian teknis lainnya kepada masyarakat umum. Dalam sejarahnya film merupakan teknologi baru yang digunakan untuk menyebarkan hiburan yang sudah menjadi kebiasaan terdahulu. Film merupakan bentuk dominan dari komunikasi massa visual dibelahan dunia ini. Film adalah karya seni, yang diproduksi secara kreatif dan memenuhi imajinasi yang bertujuan memperoleh estetika (keindahan) yang sempurna. 2 Untuk memahami isi film tidak diperlukan kemampuan membaca, cukup melihat dan mendengarkan. Pada dasarnya dalam kajian media, tayangan film dijadikan alat dalam menyampaikan pesan baik sosial, politik, budaya maupun pesan lainnya. Ketika sebuah realitas sosial telah diteguhkan dalam format realitas media maka bayangan realitas sosial yang digambarkan dalam film, akan dianggap sebagai realitas yang sesungguhnya yang terjadi ditengah masyarakat. Film memiliki daya hipnotis tinggi. Film mampu membangkitkan desakan emosional ataupun proses lain yang hampir tidak terkontrol oleh setiap individu, 2 Elvinaro Ardianto dan Lukiati Komala Erdinaya, Komunikasi Massa Suatu Pengantar, Hal 143

3 sifat stimulasi sebuah film telah mampu menyebarkan makna yang seolah ada pada kehidupan nyata. Tidak dapat dipungkiri bahwa film telah memperlihatkan tingkat efektifitas dan efisiensi yang tinggi. Karena, melalui penanyangannya dapat dilihat langsung gerak gerik, serta tingkah laku pemain. Adapun pesan-pesan komunikasi terwujud dalam cerita dan missi yang dibawa film tersebut serta terangkum dalam berbagai bentuk, seperti drama, komedi, action, dan horror. Jenis-jenis film inilah yang di kemas oleh sutradara sesuai dengan tendensi masing-masing. Ada yang tujuannya sekedar menghibur, memberikan penerangan atau kemungkinan kedua-duanya. Bahkan ada yang berkeinginan untuk memasukan dogma-dogma sekaligus mengajarkan pada khalayak penonton. Sebuah film merupakan rangkaian dari sejumlah gambar yang bergerak yang sebenarnya representasi dari gejala yang terjadi di masyarakat. Gambar bergerak tersebut tersusun atas sekumpulan kode-kode yang memiliki nilai tersendiri bagi setiap individu yang melihatnya atau bahkan terkadang sulit ditafsirkan, itulah mengapa semiotika digunakan untuk menganalisa media tersebut sekaligus untuk mengetahui bahwa film itu merupakan fenomena komunikasi yang sarat akan tanda. Berdasarkan cerita, film dapat dibedakan antara film fiksi dan non-fiksi. Film fiksi merupakan film yang dibuat berdasarkan imajinasi manusia, dengan kata lain film ini tidak didasarkan pada kejadian nyata. Kemudian film non-fiksi yang pembuatnya diilhami oleh sesuatu kejadian yang benar-benar terjadi yang kemudian dimasukan unsur-unsur sinematografis dengan penambahanpenambahan efek-efek tertentu seperti efek suara, musik, cahaya, dan lain

4 sebagainya. Dalam kategori cerita film diatas peneliti mengangkat film non-fiksi sebagai media penyampaian pesan sisi humanisme dan film non-fiksi yang peneliti angkat yaitu film BAJRANGI BHAIJAAN. Nilai humanisme dalam film sangatlah penting karena dirasa dapat memiininalisir konflik antar masyarakat yang berbeda. Humanisme adalahh istilah umum untuk berbagai jalan pikiran yang berbeda yang menfokuskan dirinya dalam ke jalan keluar umum dalam masalah-masalah atau isu-isu yang berhubungan dengan manusia. Humanisme telah menjadi sejenis doktrin beretika yang cakupannya diperluas hingga mencapai seluruh etnisitas manusia, berlawanan dengan sistem-sistem beretika tradisional yang hanya berlaku bagi kelompok-kelompok etnis tertentu 3. Humanisme dapat dikatakan memanusiakan manusia lainnya. Dalam hal ini yang dimaksud humanisme adalah mengedepankan sisi kemanusiaan dalam berprilaku. Menurut kamus besar Indonesia humanisme berarti kemanusiaan atau sesuatu yang bertujuan rasa prikemanusiaan dan mencita-citakan pergaulan hidup yang lebih baik. Atau juga dapat dikatakan sebagai paham yang mengganggap manusia sebagai objek terpenting. Humanisme juga bisa dikatakan tidak membeda-bedakan manusia berdasarkan Agama, ras, warna kulit, umur, jenis kelamin, derajat seorang manusia, dan lain sebagainya. Film yang akan dibahas oleh peneliti yaitu film yang berjudul BAJRANGI BHAIJAAN. Bahwasanya film ini menceritakan tentang pengorbanan seorang pemuda India yang soleh yang berjuang mengembalikan seorang gadis kecil yang bisu kepada ibunya. Peneliti memilih film BAJRANGI 3 Abdurahman mas ud, Menggagas formal Pendidikan Nondikotomik ( Humanisme religious sebagai paradigm pendidikan islam ), Gema media, yogjakarta, 2004, ha l 135

5 BHAIJAAN karena film ini banyak mengandung pesan-pesan moral yang bernilai kemanusiaan di dalamnya. Dan lewat film BAJRANGI BHAIJAAN penyampaian pesan bahwa manusia yang terlahir tanpa adanya rasa sensitifitas terhadap manusia lain akan terjerumus pada sebuah keburukan. Film BAJRANGI BHAIJAAN" mengajarkan tentang arti pentingnya manusia sebagai makhluk sosial, manusia yang senang tiasa tidak bisa hidup sendiri tanpa bantuan oranglain. Manusia yang senangtiasa harus bergandeng tangan untuk saling tolong menolong. Film BAJRANGI BHAIJAAN ini menceritakan tentang seorang gadis bernama Sahida berusia 6 tahun yang berasal dari Pakistan. Ia tidak bisa berbicara namun dapat mendengar, pada saat Sahida dan ibunya ingin pergi ke Delhi mengobati Sahida, ia terpisah dari ibunya di stasiun kereta api di India. Kemudian Sahida di selamatkan oleh seorang yang berasal dari India yang bernama Pawan. Dalam usaha mengembalikan sahida kekeluarganya di Pakistan, Pawan mendapatkan berbagai hambatan mulai dari Sahida yang diusir oleh bapak mertuanya karena diketahui bahwa Sahida bersal dari Pakistan dan beragama Muslim, Pawan yang harus memilih mengantarkan Sahida kembali ke rumahnya di Pakistan atau mewujudkan mimpinya untuk menikahi Rasika, Kedutaan besar Pakistan di Delhi yang ditutup, sehingga Pawan tidak bisa memiliki Visa untuk bisa masuk ke Pakistan, hingga Pawan dipukuli tentara Pakistan karena melewati perbatasan secara ilegal dan sampai ditahannya Pawan di penjara Pakistan karena dicurigai sebagai mata-mata India. Konflik pun menjadi kian rumit, sebab Pakistan dan India hubungannya tak harmonis. Kedua bangsa ini saling curiga hal ini di latar belakangi oleh konflik India-Pakistan yang sudah berlangsung lama

6 semenjak pasca perang dunia ke II. Yakni perebutan wilayah yang bernama Khasmir. Perang India-Pakistan merupakan perang yang terjadi antara India dan Pakistan sejak Agustus 1947. Terdapat tiga perang utama dan satu perang kecil antara kedua negara. Casus belli tiap perang ini disebabkan oleh wilayah Kashmir yang diperdebatkan, dengan pengecualian Perang India-Pakistan 1971 yang disebabkan oleh masalah wilayah Pakistan Timur. Akibat perang ini masih mempengaruhi geopolitik kedua Negara hingga saat ini. Namun kebaikan Pawan tak kemudian membuatnya jadi orang yang eksklusif terhadap agama lain. Ketulusan hatinya yang menjadi kekuatan penggerak dalam berjuang membalikan Sahida kepada keluarganya, bahkan mengambil segala resiko dalam menyebrangi batas Negara India- Pakistan tanpa Visa. Dalam beberapa adegan juga menyindir tentang betapa lebih mudahnya bagi orang India/Pakistan untuk mendapatkan Visa ke Amerika dari pada ke India/Pakistan. Sindiran juga diarahkan pada betapa soal India dan Pakistan adalah isu yang rawan di politisasi hingga dalam taraf tertentu abai terhadap hal yang semestinya mengatasi rivalitas politik yaitu Rasa Kemanusiaan. Setelah melewati berbagai rintangan, akhirnya Pawan berhasil membawa Sahida kepada Ibunya dengan bantuan seorang wartawan Pakistan dan Ustad Maulana Shahab yang berjiwa besar dengan tulus membantu mereka menemukan tempat tinggal sahida di daerah khasmir Pakistan. Nilai-nilai humanisme yang dimaksud dalam judul ini pun diartikan pada hak-hak asasi manusia. Hak-hak dasar atau pokok yang dimiliki manusia sejak ia di lahirkan, yang mengkat hak hidup, prilaku dalam hidup, kemerdekaan,

7 memilih, mengeluarkan pendapat. Berkaitan dengan film tersebut, maka peneliti menghubungkan film BAJRANGI BHAIJAAN dengan analisis semiotika Charles Sanders Peirce dan ingin mengetahui nilai-nilai Humanisme apa saja yang terkandung dalam film BAJRANGI BHAIJAAN. 1.2. Fokus Penelitian Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, maka fokus penelitian ini adalah Bagaimana nilai humanisme yang terkandung dalam film BAJRANGI BHAIJAAN? 1.3. Tujuan Penelitian Dengan mengangkat semiotika Charles Sanders Peirce terhadap film BAJRANGI BHAIJAAN peneliti berharap dapat mengetahui, mendeskripsikan, menguraikan, dan memahami konsep Humanisme yang ada dalam film BAJRANGI BHAIJAAN 1.4. Manfaat Akademis Secara akademis khususnya bagi ilmu komunikasi terutama program broadcasting, penelitian ini diharapkan dapat menjadi tambahan masukan referensi tentang kemanusiaan atau humanisme dalam suatu film. 1.5. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi refrensi bagi seorang sutradara agar dapat membuat karya film yang berkualitas dengan mengambil sisi yang tidak hanya menghibur namun bermanfaat bagi masyarakat yang menontonya. Dan bagi masyarakat, peneliti mengharapkan dengan adanya

8 penelitian ini masyarakat dapat menghargai perbedaan dalam berkehidupan bermasyarakat yang heterogen.