BAB III METODE PENELITIAN. dengan analisis data dan penyajian secara kuantitatif/statistik.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. merumuskan masalah sampai dengan menarik kesimpulan (Purwanto,

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2016 tanggal 18 20

BAB III METODE PENELITIAN

EVALUASI PROSES BELAJAR MENGAJAR MATA PELAJARAN GAMBAR TEKNIK JURUSAN TEKNIK FABRIKASI LOGAM DI SMK N 1 SEYEGAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. memungkinkan dilakukan pencatatan dan analisis data hasil penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pendidikan Teknik Arsitektur yang beralamatkan di Jln. Setiabudhi No. 207 Bandung.

BAB III METODE PENELITIAN. yang ada. Data yang terkumpul diwujudkan dalam bentuk angka-angka. akan menunjukkan sejauh mana dua hal saling berhubungan.

BAB III METODE PENELITIAN. pendekatan kuantitatif-dekriptif. Desain penelitian ini dipilih dengan

B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMA N 1 Kaliwungu yang beralamat di Kecamatan Kaliwungu Kabupaten Kendal pada

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang strategi pembelajaran batik kelas pada siswa kelas I

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif ( descriptive research).

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. hipotesis tertentu, tetapi hanya menggambarkan apa adanya tentang suatu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. suatu pendekatan yang tepat, sehingga mendapatkan hasil yang optimal. Yang

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Tempat dan Waktu Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. deskriptif dengan pendekatan Survei. Metode deskriptif menurut Moch. Nazir

BAB III METODE PENELITIAN. kuantitatif dengan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan peneliti adalah deskriptif. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan sifat dan tujuannya, penelitian ini merupakan penelitian ex

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif, dimana

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di SMK Muhammadiyah. beralamat di Jalan Pramuka No. 62 Giwangan, Yogyakarta.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. menyatakan bahwa variabel dapat dikatakan sebagai suatu sifat yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. didik kelas VII di SMP Negeri 2 Pariaman, maka dalam penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa terbaik yang mengajarkan bahasa Prancis kepada siswa siswinya dan

Proses pembelajaran melalui praktikum di bengkel merupakan. perwujudan dari suatu teori ke dalam bentuk nyata. Kegiatan praktik juga akan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. semester ganjil Tahun Ajaran pada semester ganjil. bulan (Desember-Januuari 2014) Tahun Ajaran

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Metode penelitian diperlukan untuk mencapai tujuan penelitian. Metode

PENGARUH PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO 9001: 2008 TERHADAP KINERJA GURU DI SMK NEGERI 1 SEDAYU BANTUL JURNAL SKRIPSI

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Panggungharjo Kecamatan Sewon Bantul dengan pertimbangan bahwa di. dibanding dengan desa lain di Kecamatan Sewon.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. tersebut dikenal sebagai metode penelitian. Metode penelitian digunakan dan

Ekonomi FKIP UKSW Salatiga yang kuliah pada semester genap 2015/2016.

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto. Sukardi (2008: 165)

BAB III METODE PENELITIAN. Identifikasi variable penelitian diuraikan berdasarkan hipotesis, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hendaknya metode penulisan dengan memperhatikan kesesuaian antara objek yang

III. METODE PENELITIAN. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah evaluative dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian yang dipakai adalah penelitian inferensial. Penelitian inferensial

BAB III METODE PENELITIAN. mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. 32 Agar bisa mendapatkan data

BAB III METODE PENELITIAN. Syaodih Sukmadinata (2009: 72) menyatakan bahwa metode penelitian deskriptif

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian kuantitatif sesuai dengan namanya banyak dituntut menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif sesuai tujuannya. Desain

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. A. Deskripsi Lokasi, Waktu, dan Subyek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan yang bertujuan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 3) penelitian deskriptif adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang berusaha untuk menjelaskan atau

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. rinci (Nana Syaodih, 2007:287). Penelitian ini menggunakan pendekatan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. bulan, sejak bulan Oktober 2007 sampai dengan bulan April Tabel 1 Jadwal Penelitian Tahapan

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini di laksanakan di MTs Negeri Model Limboto.

BAB III METODE PENELITIAN. yang lain atau satu objek yang lain (hatch dan farhady, 1981). 2

BAB III METODE PENELITIAN. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian adalah kuantitatif, yaitu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Dalam melaksanakan suatu penelitian, seorang peneliti harus menentukan

BAB III METODE PENELITIAN

Kelurahan Bendan Duwur terdapat 40 pertanyaan yang masing-masing. pertanyaan memiliki empat alternatif jawaban, yaitu:

Halaman a. Definisi Pengetahuan b. Tingkat Pengetahuan c. Pengukuran Pengetahuan d. Pengetahuan Dasar Pemesinan

BAB III METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. gejala atau peristiwa tertentu. Peristiwa atau kejadian yang diteliti adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN

PERSEPSI SISWA KELAS X TKJ TENTANG KEMAMPUAN MENGAJAR GURU MATA PELAJARAN IPPK DI SMK TAMANSISWA JETIS YOGYAKARTA. Oleh : Resti Kurnia Yulianti

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) dan variabel terikat (dependent variable). Yang menjadi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELIITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dengan menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN. data-data numeral atau angka-angka. Menurut Arikunto (2004) bahwa penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. variabel. Secara khusus rancangan penelitian ini menggunakan hubungan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. secara objektif (Notoatmodjo, 2005). mahasiswa semester akhir Fakultas Psikologi dan Kesehatan.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. apapun tetapi hanya mengungkapkan fakta-fakta yang ada di sekolah.

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif non hipotesis. Artinya bahwa penelitian ini dilakukan untuk menggambarkan suatu objek apa adanya tanpa merumuskan hipotesis, dengan analisis data dan penyajian secara kuantitatif/statistik. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian survei. Dalam (Sukardi, 2010 : 193), dikemukakan bahwa: Penelitian survei merupakan kegiatan penelitian yang mengumpulkan data pada saat tertentu dengan tiga tujuan penting, yaitu: a) mendeskripsikan keadaan alami yang hidup saat itu, b) mengidentifikasi secara terukur keadaan sekarang untuk dibandingkan, dan c) menentukan hubungan sesuatu yang hidup diantara kejadian spesifik. Penelitian survei banyak digunakan dalam berbagai bidang, termasuk bidang pendidikan. Metode ini merupakan metode yang baik guna memperoleh dan mengumpulkan data asli untuk mendeskripsikan keadaan suatu populasi. Desain penelitian evaluasi yang digunakan yaitu menyangkut pada context, input, process dan Product. Bagaimana kualitas context, input dan process kemudian dibandingkan dengan Product yang dihasilkan. Proses pembandingan selanjutnya yaitu membandingkan data yang didapat dengan tolak ukur yang sudah ditentukan. Hasilnya berupa informasi tentang derajad kesesuaian atau keberhasilan komponen yang dikaji. Antara data yang didapat dan informasi yang dihasilkan kemudian dianalisis untuk mengetahui 47

penyebabnya. Dengan mengetahui penyebabnya maka umpan balik untuk perbaikan/penyempurnaan program akan lebih tepat sasaran. B. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian evaluasi PBM ini dilakukan di SMK Pangudi Luhur Muntilan, mengambil semua siswa kelas XII di jurusan Teknik Pemesinan tahun ajaran 2012/2013 dengan jumlah 89 siswa. Waktu penelitian direncanakan pada bulan April Mei 2013. Adapun hari, tanggal dan lama penelitian menyesuaikan kebijakan sekolah. C. Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XII jurusan Teknik Pemesinan SMK Pangudi Luhur Muntilan. Objek penelitian ini adalah Proses penggunaan program 2 shift pada praktik pemesinan di SMK Pangudi Luhur Muntilan. D. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010:117). Penelitian ini menggunakan metode populasi yaitu metode yang mengambil seluruh subjek yang ada menjadi sumber data. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XII jurusan Teknik Pemesinan mulai kelas A sampai kelas C dengan jumlah 68 responden. 48

E. Teknik Pengumpulan Data Dalam teknik pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan dokumentasi dan angket atau biasa disebut sebagai kuisioner. Dokumentasi adalah cara pengumpulan data yang diperoleh melalui sumber-sumber data yang dianggap relevan, seperti lembar penilaian tugas, uji kompetensi siswa dan hasil penelitian. Kuisioner (angket) menurut Sugiyono (2010:198) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuisioner yang digunakan adalah model kuisioner tertutup. Kuisioner tertutup adalah kuisioner yang disusun dengan menyediakan pilihan jawaban lengkap sehingga pengisi hanya tinggal memberi tanda pada jawaban yang dipilih (Suharsimi Arikunto, 2009 : 28). F. Instrumen Penelitian Instrumen merupakan suatu alat untuk memperoleh data yang akan dikumpulkan. Kegunaan dari instrumen adalah untuk mempermudah, memperlancar, dan membuat pekerjaan pengumpulan data menjadi lebih sistematis. 1. Penyusunan Instrumen Dalam setiap penelitian, instrumen memegang peranan yang sangat penting. Kualitas dari sebuah penelitian tergantung dari seberapa tinggi kualitas instrumennya. Oleh karenanya, seorang peneliti harus mampu menyusun instrumennya dengan baik. Menurut Suharsimi Arikunto dan Cepi 49

Safruddin (2010 : 92), ada langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam menyusun instrumen, yaitu: a. Mengidentifikasi komponen program dan indikatornya. b. Membuat kisi-kisi kaitan antara indikator, sumber data, metode pengumpulan data, dan instrumen. c. Menyusun butir-butir instrumen. d. Menyusun kriteria penilaian. e. Menyusun pedoman pengerjaan. 2. Kisi-kisi Instrumen Pembuatan kisi-kisi instrumen pada setiap variable yang diteliti diperlukan dalam penyusunan angket sebagai pedoman penelitian. Adapun kegunaannya untuk mempermudah penyusunan instrumen penelitian. Berikut adalah kisi-kisi instrumen Proses pembelajaran praktik: Tabel 3. Kisi-kisi instrumen NO EVALUASI KOMPONEN INDIKATOR 1 Context Program 2 shift Tujuan dan daya dukung Latar belakang Guru pendidikan Kesiapan Pembelajaran TEKNIK PENGUMPULAN DATA Dokumentasi & Angket Dokumentasi Dokumentasi NO BUTIR SOAL 1, 2, 3, 4 2 Input Siswa Kerja sama siswa Angket 5, 6, 7, 8 Fasilitas Kelengkapan peralatan dan mesin untuk praktik media pembelajaran dan jobshet Angket 9,10,11 Angket 12, 13, 14, 15 50

Kondisi tempat Praktik Angket 16, 17 Kegiatan Peran guru dalam pembelajaran Angket 18, 19, 20, 21, 22 3 Process pembelajara Praktik Metode pembelajaran praktik Angket 23, 24, 25, 26, 27 4 Product Sikap Partisipasi siswa Kepatuhan siswa terhadap guru Angket Angket 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36 37, 38, 39, 40 Nilai Nilai uji Kompetensi Dokumentasi G. Pengujian Instrumen 1. Uji Validitas Instrumen dikatakan valid apabila instrumen tersebut dapat dengan tepat mengukur apa yang hendak diukur (Eko Putro Widoyoko, 2011:128). Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti (Sugiyono, 2007 : 348). Pengujian validitas instrumen yang digunakan menggunakan validitas konstruk (construct validity). Untuk menguji validitas konstruk dapat digunakan pendapat dari ahli (judgment experts). Judgment experts ini adalah dosen yang mengerti aspek yang dirancang dalam instrumen, yaitu tentang evaluasi dan pembelajaran pemesinan. Terdapat beberapa instrumen yang akan divalidasi dengan aspek-aspek dan indikator yang telah dirancang. Instrumen tersebut akan dimintai pendapat oleh judgment experts untuk mengetahui apakah instrumen tersebut layak digunakan untuk penelitian. 51

Ketentuan untuk menguji validitas konstruk mengacu pada sejauh mana instrumen yang dibuat dapat mengukur konsep dari suatu teori yang menjadi dasar disusunnya instrumen. Setelah validasi instrumen menggunakan validitas konstruk, maka langkah selanjutnya yaitu dengan menguji coba instrumen. Instrumen dicobakan dengan mengambil Jumlah semua populasi siswa kelas XII jurusan pemesinan. Setelah diuji cobakan maka langkah selanjutnya adalah menghitung validitas instrumen dengan cara analisis butir. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan cara mengkorelasikan skor butir (X) terhadap skor total instrumen (Y). rumus yang digunakan adalah Korelasi product moment, yaitu: ( )( ) [ ( ) ][ ( ) ] (Suharsimi Arikunto, 2009 : 72) Keterangan: = koefisien korelasi antara variable x dengan y = jumlah perkalian antara skor suatu butir dengan skor total = jumlah skor total dari seluruh responden dalam menjawab 1 soal yang diperiksa validitasnya = jumlah total seluruh responden dalam menjawab seluruh soal pada instrumen tersebut. = Jumlah responden Dari hasil penelitian dengan menyebarkan angket kepada siswa diperoleh 68 responden lalu menghitung jumlah butir intrumen yang valid, 52

instrumen dianalisis dengan bantuan SPSS & Microsoft Excel. Rumus yang digunakan untuk mengukur validitas butir pernyataan instrumen menggunakan korelasi product moment. kemudian untuk mengetahui reliabiltas instrumen menggunakan rumus koefisien Alfa Cronbach. Instrumen tiap butir soal dikatakan valid apabila nilai r 0,306 (N = 68, dan taraf signifikan = 1%). Sebaliknya bila nilai r < 0,306 maka menunjukkan sebuah korelasi yang rendah, sehingga butir soal dinyatakan tidak valid dan digugurkan. Hasil dari uji validitas terhadap 40 item pernyataan: Tabel 4. Hasil Uji Coba Instrumen dengan Responden Siswa NO KOMPONEN INDIKATOR NO SOAL Jml Butir Valid No Butir Gugur 1 Program 2 shift Daya dukung 1, 2, 3, 4 4 Siswa Kerja sama siswa 5, 6, 7, 8 3 7 2 3 Fasilitas Kegiatan pembelajaran Praktik Kelengkapan peralatan dan mesin untuk praktik media pembelajaran dan jobshet Kondisi tempat Praktik Peran guru dalam pembelajaran Metode pembelajaran praktik Partisipasi siswa 9,10,11 3 12, 13, 14, 15 4 16, 17 2 18, 19, 20, 21, 22 23, 24, 25, 26, 27 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36 5 4 23 7 30,33 4 Sikap Pengetahuan, etika siswa terhadap guru 37, 38, 39, 40 53

Tabel 5. Hasil Uji Validitas Butir Soal Instrumen NO NILAI STATUS N0 NILAI STATUS 1 0,59 VALID 21 0,52 VALID 2 0,52 VALID 22 0,53 VALID 3 0,58 VALID 23 0,24 TIDAK VALID 4 0,53 VALID 24 0,67 VALID 5 0,50 VALID 25 0,53 VALID 6 0,55 VALID 26 0,60 VALID 7 0,26 TIDAK VALID 27 0,56 VALID 8 0,50 VALID 28 0,52 VALID 9 0,53 VALID 29 0,51 VALID 10 0,55 VALID 30 0,28 TIDAK VALID 11 0,52 VALID 31 0,50 VALID 12 0,57 VALID 32 0,63 VALID 13 0,55 VALID 33 0,22 TIDAK VALID 14 0,52 VALID 34 0,55 VALID 15 0,52 VALID 35 0,53 VALID 16 0,55 VALID 36 0,54 VALID 17 0,57 VALID 37 0,58 VALID 18 0,53 VALID 38 0,53 VALID 19 0,58 VALID 39 0,52 VALID 20 0,64 VALID 40 0,53 VALID Dari data tabel 5 jumlah instrmen yang valid ada 36 sedangkan 4 instrumen tidak valid. 2. Uji Reliabilitas Reliabilitas adalah karakter lain dari hasil evaluasi. Reliabelitas juga dapat diartikan sama dengan konsistensi keajegan dan instrumen evaluasi, dikatakan mempunyai nilai reliabilitas tinggi apabila tes yang dibuat mempunyai hasil konsisten dalam mengukur yang hendak diukur (Sukardi 2008 :43). Reliabel artinya dapat dipercaya Menurut Eko Putro Widoyoko (2011:144), instrumen tes dikatakan dapat dipercaya (reliabel) jika memberikan hasil yang tetap atau ajek (konsisten) apabila diteskan berkalikali. 54

( ) (Sugiyono, 2007 : 365) Keterangan: = Jumlah kuadrat seluruh skor item = Jumlah kuadrat subjek H. Teknik Analisis Data Setelah data terkumpul, selanjutnya data tersebut di olah dan dianalisis agar data tersebut berguna dan ada hasilnya. Penelitian evaluasi yang bertujuan untuk memberikan gambaran realitas dari suatu program. Penelitian dilakukan pada kelas XII Teknik Pemesinan. Data penelitian ini berupa data kuantitatif, oleh karenanya penelitian ini dianalisis menggunakan metode statistik deskriptif. Statistik deskriptif merupakan teknik analisa data dengan statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya, tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Analisis statistik deskriptif meliputi perhitungan rata-rata atau mean (M), median (Me), modus (Mo), simpangan baku (SD), distribusi frekuensi serta histogram dari masing-masing indikator. Analisis statistik digunakan untuk mendeskripsikan atau memaknai data pada tiap-tiap komponen evaluasi. Hasil tersebut kemudian dibandingkan dengan acuan yang telah ditentukan. 56

Untuk mengetahui identitas kecenderungan tinggi rendahnya skor tiap komponen didasarkan pada daerah kurva normal, kemudian dikelompokkan. Jika dirumuskan kedalam sebuah persamaan dapat ditulis sebagai berikut: Sangat Baik Baik Cukup Baik Kurang Baik Tidak Baik : X > M + 1,5 SD : M + 0,5 SD < X M + 1,5 SD : M 0,5 SD < X M + 0,5 SD : M 1,5 SD < X M 0,5 SD : X M 1,5 SD Dimana : M = ( ) SD = ( ) X = Jumlah Skor Keterangan: M : rata-rata ideal setiap komponen dalam penelitian SD : deviasi standar ideal dalam setiap komponen penelitian Dengan melihat komponen aspek dan indikator maka evaluasi dibagi lagi untuk melihat kategori penilaian dari Konteks, input, Proces, Produck. 1. Evaluasi Context Pada komponen evaluasi konteks difokuskan terhadap daya dukung terhadap program 2 shift yang dijalankan. Dalam komponen ini ada 4 butir pernyataan dengan pilihan 4 jawaban rentang skornya 1-4 dan skor 57

tertingginya adalah 4 x 4 = 16 dan Skor terendahnya 1 x 4 = 4. Sedangkan untuk Mean idealnya = ( ) dan SD == ( ). EMPAT PERTANYAAN Kategori Skor Sangat Baik : X > 13,00 Baik : 11,00 < X 13,00 Cukup Baik : 9,00 < X 11,00 Kurang Baik : 7,00 < X 9,00 Tidak Baik : X 7,00 2. Evaluasi Input Jumlah butir pada komponen evaluasi input ada 12 pernyataan dengan pilihan 4 jawaban rentang skornya 1-4 dan skor tertingginya adalah 4 x 12 = 48 dan Skor terendahnya 1 x 12 = 12. Sedangkan untuk Mean idealnya = ( ) dansd == ( ). DUA BELAS PERTANYAAN Kategori Skor Sangat Baik : X > 39,00 Baik : 33,00 < X 39,00 Cukup Baik : 27,00 < X 33,00 Kurang Baik : 21,00 < X 27,00 Tidak Baik : X 21,00 Pada komponen input dibagi atas 4 Aspek yaitu mengenai kerja sama siswa 4 pertanyaan, Kelengkapan peralatan dan Mesin untuk praktek 3 pertanyaan, Kondisi tempat Praktik 4 pertanyaan, Media pembelajaran dan jobsheet 2 pertanyaan. 58

3. Evaluasi Process (Kegiatan pembelajaran praktik) Jumlah butir instrumen dengan 16 butir pertanyaan, dan 4 pilihan jawaban dan Rentang skor dengan model skala Likert. ENAM BELAS PERTANYAAN Kategori Skor Sangat Baik : X > 52.00 Baik : 44.00 < X 52.00 Cukup Baik : 36.00 < X 44.00 Kurang Baik : 28.00 < X 36.00 Tidak Baik : X 28.00 Pada Komponen Proses terbagi atas 3 aspek diantaranya, Peran guru dalam pembelajaran diukur dengan 5 butir pertanyaan, Metode pembelajaran praktik 4 pertanyaan, Partisipasi siswa 7 pertanyaan. 4. Evaluasi Product Pada tahapan terakhir adalah tahapan product, dimana pada tahapan ini memberikan 4 butir instrumen pertanyaan dengan 4 pilihan jawaban. EMPAT PERTANYAAN Kategori Skor Sangat Baik : X > 13.00 Baik : 11.00 < X 13.00 Cukup Baik : 9.00 < X 11.00 Kurang Baik : 7.00 < X 9.00 Tidak Baik : X 7.00 Untuk mengevaluasi Produck siswa menggunakan 2 standar penilaian dari kurikulum sekolah, yaitu berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) dengan Standar (KKM) 7,50. Bila nilai (KKM) kurang 7,50 dinyatakan belum lulus dan diwajibkan mengulang praktik pada waktu yang di tentukan. Berdasarkan nilai uji kompetensi yang dilakukan oleh Lembaga 59

Sertikasi Profesi Logam Mesin Indonesia (LSP LMI) standar nilai kelulusan 5,5. Bila dalam uji kompetensi dari (LSP LMI) siswa dinyatakan lulus maka siswa dinyatakan kompeten dan mendapatkan sertifikat. Kriteria nilai yang dijadikan pedoman dalam mengevaluasi Produck siswa disajikan dalam tabel berikut : Tabel 6. Nilai Berdasarkan KKM NO RENTANG ANGKA HURUF PREDIKAT 1 8,50 10 A KOMPETEN 2 8,01 8,49 B KOMPETEN 3 7,50 8,0 C KOMPETEN 4 0,00 7,49 D BELUM KOMPETEN Tabel 7. Penilaian Berdasarkan (LSP LMI) NO RENTANG ANGKA PREDIKAT 3 5,51 10 KOMPETEN 4 0,00 5,50 BELUM KOMPETEN 60