BAB I PENDAHULUAN. hipertensi, jantung, asma, Penyakit Paru Obstruktif Kronis, epilepsy, stroke,

dokumen-dokumen yang mirip
Program Rujuk Balik Bagi Peserta JKN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah. Badan hukum yang

ABSTRAK GAMBARAN KESESUAIAN DAN KETIDAKSESUAIAN RESEP PASIEN BPJS PROGRAM RUJUK BALIK PUSKESMAS WILAYAH BANJARBARU PERIODE SEPTEMBER DESEMBER 2014

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

SOP. KOTA dr. Lolita Riamawati NIP

SELAMAT DATANG PESERTA SOSIALISASI JAMINAN KESEHATAN NASIONAL. Ged. RSCM Kirana 23 Juli 2014

hipertensi sangat diperlukan untuk menurunkan prevalensi hipertensi dan mencegah komplikasinya di masyarakat (Rahajeng & Tuminah, 2009).

PROSEDUR DAN TATA LAKSANA PELAYANAN KESEHATAN BAGI PESERTA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

DAFTAR ISI. Halaman i ii iii v viii ix x xi xii xiii

ANALISIS IMPLEMENTASI PROGRAM RUJUK BALIK PESERTA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH TIDAR KOTA MAGELANG

KEBIJAKAN PENERAPAN FORMULARIUM NASIONAL DALAM JAMINAN KESEHATAN NASIONAL (JKN)

PEDOMAN PELAYANAN KESEHATAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. efisiensi biaya obat pasien JKN rawat jalan RS Swasta

IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAKSANAAN Jaminan Kesehatan Nasional. Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI

BAB 1 : PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan

WALIKOTA PONTIANAK PROVINSI KALIMANTAN BARAT PERATURAN WALIKOTA PONTIANAK NOMOR 9 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA NOMOR 6.

BAB I PENDAHULUAN. pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

INTISARI. Mahrita Sauriah 1 ; Yugo Susanto 2 ; Dita Ayulia 3

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kesehatan masyarakat. Pelayanan kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung

BAB 1 : PENDAHULUAN. Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), sistem INA CBG s (Indonesia Case Base

BAB I PENDAHULUAN. sejak 1 Januari 2014 yang diselenggarakan oleh Badan Penyelenggara Jaminan

BAB I PENDAHULUAN. Universal Health Coverage (UHC) yang telah disepakati oleh World

PEMERINTAH KABUPATEN BONDWOSO KERANGKA ACUAN KEGIATAN MONITORING DAN EVALUASI INDIKATOR MUTU UKM PUSKESMAS PAKEM

PERATURAN BERSAMA SEKRETARIS JENDERAL KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

ALUR KERJA BPJS Kesehatan Center

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. prevalensi penyakit menular namun terjadi peningkatan prevalensi penyakit tidak

ANALISIS PELAKSANAAN RUJUKAN RAWAT JALAN TINGKAT

BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN. membangun image Kota Yogyakarta sebagai Kota Budaya, Kota Perjuangan, Kota

BAB I PENDAHULUAN. terdapat dalam Undang-undang No.40 Tahun 2004 pasal 19 ayat1. 1

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Jumlah Pemenuhan dan Pola Penggunaan Obat Program Rujuk Balik di Apotek Wilayah Gedebage Kota Bandung

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Menurut World Health Organization tahun 2011 stroke merupakan

BAB I PENDAHULUAN. Kesehatan merupakan hak asasi manusia yang harus dilindungi dan

JKN dan BPJS Kesehatan. Dr. Greisthy E.L. Borotoding Kepala BPJS Kesehatan Cabang Manado

PROLANISPEDIA PELAKSANAAN KEGIATAN PROLANIS DI FKTP BPJS KESEHATAN KCU TASIKMALAYA

BAB I PENDAHULUAN. berbagai tenaga profesi kesehatan lainnya diselenggarakan. Rumah Sakit menjadi

ADDENDUM PKS DPHO EDISI XXXII TAHUN 2013 Sampai dengan 31 Maret 2014

BAB 1 : PENDAHULUAN. mekanisme asuransi kesehatan sosial yang bersifat wajib (mandatory) berdasarkan

KEPUASAN PASIEN DIABETES MELITUS RUJUK BALIK PESERTA BPJS KESEHATAN TERHADAP PELAYANAN KEFARMASIAN DI KLINIK DAN APOTEK KOTA YOGYAKARTA

panduan praktis Administrasi Klaim Fasilitas Kesehatan BPJS Kesehatan

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat. Unsur terpenting dalam organisasi rumah sakit untuk dapat mencapai

REGULASI DI BIDANG KEFARMASIAN DAN ALAT KESEHATAN UNTUK MENDUKUNG JKN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. oleh rumah sakit adalah kepuasan pelanggan agar dapat bertahan, bersaing,

BAB III METODE PENELITIAN. desain penelitian deskriptif analitik. Pengambilan data dilakukan secara

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 71 TAHUN 2013 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN PADA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Hak tingkat hidup yang memadai untuk kesehatan dan kesejahteraan

Disampaikan oleh: Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D. Ketua Pokja Persiapan Implementasi BPJS

BAB I PENDAHULUAN. (PBB) tahun 1948 (Indonesia ikut menandatangani) dan Undang-Undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PUSKESMAS PATARUMAN 1 DENGAN RUMAH SAKIT BANJAR PATROMAN TENTANG RUJUKAN PASIEN. Nomor : Nomor : 440 /1770/PKM-Pat1/X/2017

E. Keaslian Penelitian Beberapa penelitian yang berhubungan dengan penelitian ini antara lain: 1. Ng et al (2014) dengan judul Cost of illness

BAB I PENDAHULUAN. berpusat di rumah sakit atau fasilitas kesehatan (faskes) tingkat lanjutan, namun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Mutu pelayanan kesehatan merupakan prioritas baik bagi pihak penyedia

BAB III METODE PENELITIAN. Pendaftaran Pasien BPJS di Rawat Jalan. Persyaratan Administrasi :

pendidikan dan penelitian yang erat hubungannya dengan kehidupan menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

Administrasi Klaim Faskes BPJS Kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Memasuki era perdagangan bebas dunia yang dimulai dengan Asean Free Trade

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Deklarasi Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 1948 tentang Hak Azasi

MECHANISM READMISI REFERRAL PATTERN DEGENERATIVE DISEASES WITH THE CLAIM OF BPJS IN IN-PATIENT DEPARTEMENT RSUD DR.H SOEWONDO KENDAL THE YEAR 2015

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB V HASIL PENELITIAN. Pengambilan sampel penelitian dilakukan pada bulan Juni-Juli 2016 di bagian

BAB I PENDAHULUAN. dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang aman, bermutu dan terjangkau.

IMPLEMENTASI FORNAS DALAM PELAYANAN KEFARMASIAN DI ERA JKN. Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Deklarasi Perserikatan Bangsa-Bangsa tahun 1948 tentang Hak Azasi

FORMULIR KLAIM CACAT TETAP DAN TOTAL

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah. Pada era JKN

Universitas Sumatera Utara

FORMULIR KLAIM RAWAT INAP

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan 63% penyebab kematian di seluruh dunia dengan membunuh 36 juta jiwa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENGGUNAAN DATA DALAM MENDUKUNG PELAYANAN KESEHATAN. dr. TOGAR SIALLAGAN, MM KEPALA GRUP PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan manusia yang sangat

BAB I PENDAHULUAN. Gagal ginjal kronis (GGK) adalah suatu keadaan dimana terdapat penurunan

PERJANJIAN KERJASAMA ANTARA PUSKESMAS DEPOK I DENGAN RUMAH SAKIT KHUSUS IBU DAN ANAK ARVITA BUNDA TENTANG RUJUKAN PASIEN

1) BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. kedokteran disebut dengan Systemic Lupus Erythematosus (SLE), yaitu

PENERAPAN PELAYANAN FARMASI SATU PINTU DI RUMAH SAKIT

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPOLISIAN. Pelayanan Kesehatan. Penggantian. Biaya.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH. bermutu serta pemerataan pelayanan kesehatan yang mencakup tenaga, sarana dan

VI. PENUTUP A. Kesimpulan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA,

BEBAN PENYAKIT TERKAIT ROKOK TERHADAP JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan penyakit non infeksi (penyakit tidak menular) justru semakin

BAB I PENDAHULUAN. mengutamakan kepentingan pasien. Rumah sakit sebagai institusi. pelayanan kesehatan harus memberikan pelayanan yang bermutu kepada

TINGKAT KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN TERHADAP KUALITAS PELAYANAN DI APOTEK INSTALASI FARMASI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SRAGEN SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Berdasarkan Pasal 5 ayat (1) dan Pasal 52 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

ANALISIS PELAKSANAAN RUJUKAN PESERTA JKN DARI FASILITAS KESEHATAN TINGKAT I DI PUSKESMAS BAHU KOTA MANADO

BAB I PENDAHULUAN. untuk memberikan Jaminan Sosial dalam mengembangkan Universal Health

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam meningkatkan mutu pelayanan, rumah sakit harus memberikan mutu pelayanan yang

SISTEM RUJUKAN BERJENJANG, Program Rujuk Balik & PROLANIS

BAB I PENDAHULUAN. Setiap negara mengakui bahwa kesehatan menjadi modal terbesar untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG PENELITIAN. Era globalisasi membawa dampak positif bagi perkembangan teknologi,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Untuk meningkatkan kualitas pelayanan kepada peserta BPJS Kesehatan dan mempermudah akses pelayanan kesehatan kepada peserta penderita penyakit kronis, maka BPJS Kesehatan melaksanakan Program Rujuk Balik. Pelayanan Program Rujuk Balik diberikan kepada peserta BPJS Kesehatan penderita penyakit kronis yaitu penyakit diabetes melitus, hipertensi, jantung, asma, Penyakit Paru Obstruktif Kronis, epilepsy, stroke, schizophrenia, Systemic Lupus Erythematosus (SLE) yang sudah terkontrol/stabil namun masih memerlukan pengobatan atau asuhan keperawatan dalam jangka panjang. Pelayanan Program Rujuk Balik (PRB) adalah Pelayanan kesehatan yang diberikan kepada penderita di Fasilitas Kesehatan atas rekomendasi/rujukan dari Dokter Spesialis/Sub Spesialis yang merawat. Peserta yang berhak memperoleh obat PRB adalah: Peserta dengan diagnosa penyakit kronis yang telah ditetapkan dalam kondisi terkontrol/stabil oleh Dokter Spesialis/Sub Spesialis dan telah mendaftarkan diri untuk menjadi peserta Program Rujuk Balik. Menurut Permenkes Nomor 59 Tahun 2014, pelayanan obat program rujuk balik dapat diberikan oleh farmasi Puskesmas dan apotek atau instalasi farmasi klinik pratama yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan. Pelayanan obat kronis program rujuk balik tersebut diberikan untuk penyakit Diabetes Melitus, hipertensi, jantung, asma, Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK), 116

epilepsi, gangguan kesehatan jiwa kronis, stroke dan Sistemik Lupus Eritematosus (SLE). DKI Jakarta memiliki status khusus sebagai Daerah Khusus Ibukota. DKI Jakarta dibagi lima kota dan satu kabupaten yaitu: Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Kota Administrasi Jakarta Barat, Kota Administrasi Jakarta Pusat, Kota Adminitrasi Jakarta Selatan, Kota Administrasi Jakarta Timur dan Kota Administrasi Jakarta Utara. Kota Admnistrasi Jakarta Selatan mempunyai satu rumah sakit tipe A, satu rumah sakit khusus kanker tipe A, 11 rumah sakit tipe B, 11 rumah sakit tipe C, 4 rumah sakit tipe D, 5 rumah sakit ibu dan anak dan 6 rumah sakit bersalin. Dalam penelitian ini dipilih Rumah Sakit Fatmawati karena Rumah Sakit Fatmawati adalah rumah sakit tipe A, telah menjadi provider untuk melayani peserta Jaminan Kesehatan Nasional dan jumlah kasus yang ditangani cukup banyak. Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati mempunyai 25 poli rawat jalan yang terdiri dari 2 pelayanan unggulan, 4 spesialis dasar, 15 pelayanan spesialis lainnya, 3 pelayanan terpadu dan 1 pelayanan medik dasar. Jumlah kasus kunjungan rawat jalan di Rumah Sakit Fatmawati rata-rata 27.439 kasus perbulan dengan jumlah kasus kronis rata-rata 7.452 kasus perbulan. Jumlah kasus rawat jalan, kronis dan rujuk balik perbulan dapat dilihat pada tabel 1 dibawah ini. 117

Tabel 1. Jumlah Kasus Rawat Jalan, Kronis dan Rujuk Balik di Rumah Sakit Fatmawati Tahun 2015 No Bulan Kasus RJTL Kasus Kronis Kasus PRB 1. Januari 32.913 8.560 1.553 2. Februari 28.737 6.624 1.760 3. Maret 30.822 7.491 2.563 4. April 29.461 8.583 3.563 5. Mei 26.468 7.500 3.975 6. Juni 27.077 7.129 4.148 7. Juli 22.605 6.338 4.489 8. Agustus 25.279 9.479 4.638 9. September 26.184 6.079 4.858 10. Oktober 26.259 8.206 5.038 11. November 26.251 6.728 5.052 12. Desember 27.210 6.710 5.070 Sumber: Laporan Manajemen BPJS Kesehatan Tahun 2015 Dari observasi dilapangan rata-rata satu pasien membutuhkan waktu 4-5 jam, dimulai dari pendaftaran sampai dengan mendapatkan obat. Banyak dari kasus penyakit kronis sudah dalam kondisi stabil dan datang ke rumah sakit hanya untuk mengambil obat, dimana obat yang diberikan sama dari waktu ke waktu dan obat tersebut bisa diambil di pelayanan primer. Hal tersebut menyebabkan menumpuknya pasien di rumah sakit yang mengakibatkan waktu pelayanan menjadi lama, pasien yang butuh pelayanan cepat harus berbagi dengan peserta penyakit kronis yang datang hanya untuk mengambil obat saja. Di era Jaminan Kesehatan Nasional obat kronis bisa diberikan untuk pemakaian satu bulan dimana 7 hari pemakaian masuk paket INA CBG s sedangkan 23 hari pemakaian dapat diklaim oleh manajemen rumah sakit ke BPJS Kesehatan (SE Menkes no 32 tahun 2014). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Panduan Praktek Klinik bagi Dokter Layanan Primer dari 736 daftar penyakit terdapat 144 penyakit yang harus dikuasai oleh dokter 118

layanan primer dimana penyakit hipertensi esensial dan diabetes melitus termasuk penyakit yang bisa ditangani. B. Rumusan Masalah Dari hasil monitoring dan evaluasi terlihat bahwa banyak penyakit yang ditangani di fasilitas rujukan merupakan kasus yang bisa diselesaikan di fasilitas layanan primer, lamanya waktu yang dibutuhkan untuk mendapat layanan di fasilitas rujukan berakibat tidak efisiensinya pelayanan di era Jaminan Kesehatan Nasional. Hal ini menyebabkan pelayanan program rujuk balik yang dilaksanakan oleh BPJS Kesehatan belum maksimal yang menjadi alasan penulis untuk melakukan penelitian analisis implementasi program rujuk balik di Rumah Sakit Fatmawati. Berdasarkan hal tersebut diatas dapat dibuat rumusan permasalahan yaitu: Bagaimana implementasi program rujuk balik di Rumah Sakit Fatmawati dalam era Jaminan Kesehatan Nasional, ditinjau dari pendekatan sistim. C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum Mendapat informasi mendalam tentang implementasi program rujuk balik bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional di RSUP Fatmawati Tahun 2015 2. Tujuan Khusus a. Mendapatkan informasi mendalam tentang Input yaitu (kebijakan, tenaga, dana, sarana dan prasarana) dalam implementasi program rujuk balik bagi peserta Jaminan Kesehatan Nasional di RSUP Fatmawati. 119

b. Menganalisis proses yang terdiri dari Surat Rujuk Balik (SRB), Surat Eligibilitas Peserta (SEP), Resep obat rujuk balik dan formulir pendaftaran pada pasien penyakit kronis peserta Jaminan Kesehatan Nasional di Rumah Sakit Fatmawati tahun 2015. c. Merekomendasikan komponen Output implementasi program rujuk balik pada pasien Jaminan Kesehatan Nasional di Rumah Sakit Fatmawati. D. Manfaat Penelitian 1. Bagi Rumah Sakit Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan masukan untuk analisis implementasi program rujuk balik pada pasien Jaminan Kesehatan Nasional. 2. Bagi civitas akademia Bagi institusi pendidikan, dapat dijadikan sebagai bahan referensi untuk pengembangan bagi penelitian selanjutnya. 3. Bagi penelti Sebagai sarana untuk menambah wawasan dan pengalaman dalam penelitian implementasi program rujuk balik bagi pasien Jaminan Kesehatan Nasional. 120

121