BAB I PENDAHULUAN. dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. yang sedang terjadi dengan apa yang diharapkan terjadi.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

BAB I PENDAHULUAN. sebagai suatu sistem pada prinsipnya bukan hanya bertujuan untuk memenuhi

BAB I PENDAHULUAN. berkala agar tetap relevan dengan perkembangan jaman. pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan dalam kehidupan suatu negara memegang peranan yang. sangat penting untuk menjamin kelangsungan hidup negara dan bangsa.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta

BAB I PENDAHULUAN. manusia, supaya anak didik menjadi manusia yang berkualitas, profesional,

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan proses belajar yang membantu manusia dalam mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. dan keterampilan. Menurut Suharjo (2006: 1), pendidikan memainkan peranan. emosi, pengetahuan dan pengalaman peserta didik.

BAB I PENDAHULUAN. mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bangsa yang bermartabat dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Secara spesifik

BAB I PENDAHULUAN. partisipasi dalam proses pembelajaran. Dengan berpartisipasi dalam proses

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana yang tertuang dalam Undang Undang Nomor 20 tahun negara yang demokratis dan bertanggung jawab.

mengembangkan potensi diri mereka melalui proses pembelajaran.

BAB I PENDAHULUAN. bahwa pendidikan mempunyai tujuan untuk membentuk manusia yang maju.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan. membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

BAB I PENDAHULUAN. mendorong berbagai upaya dan perhatian seluruh lapisan masyarakat terhadap

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan bangsa dan diperlukan guna meningkatkan mutu bangsa secara

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan UPI (2009:171) mengemukakan

BAB I PENDAHULUAN. mendorong berbagai upaya dan perhatian seluruh lapisan masyarakat terhadap

BAB I PENDAHULUAN. Sistem Pendidikan Nasional Bab II Pasal 3 yang menyatakan bahwa : Proses pembelajaran pada umumnya memiliki komponen-komponen

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pada era globalisasai saat ini suatu bangsa dituntut bersaing dan selalu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. terus berkembang pesat sekarang ini, akan membawa berbagai dampak

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

SANTI BBERLIANA SIMATUPANG,

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah suatu proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu faktor yang menentukan kemajuan bangsa Indonesia

I. PENDAHULUAN. cara bertingkah laku yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku yang baik. Pada dasarnya pendidikan merupakan proses untuk

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan suatu kebutuhan pokok manusia dan memegang peranan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menduduki posisi sentral dalam pembangunan. Kualitas sumber

BAB I PENDAHULUAN. Akan tetapi yang perlu diingat bahwa pendidikan akan berhasil dengan. negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kurang memperhatikan sektor pendidikannya. Pendidikan memiliki peran dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. karakter kuat, berpandangan luas ke depan untuk meraih cita-cita yang

I. PENDAHULUAN. Pendidikan di negara Indonesia dilakukan dalam upaya meningkatkan mutu

I. PENDAHULUAN. Tujuan pendidikan nasional yang tercantum dalam Undang- Undang Sistem Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi hal yang sangat penting bagi suatu bangsa, dikatakan

PENGEMBANGAN AKTIVITAS BELAJAR EKONOMI MELALUI METODE PEMBELAJARAN JIGSAW PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 TERAS TAHUN AJARAN 2009/2010

BAB I PENDAHULUAN. bangsa dan negara. Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Pasal 3 Tahun tentang tujuan pendidikan nasional yaitu;

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika. Oleh:

BAB I PENDAHULUAN. tingkah laku pada diri pribadinya. Perubahan tingkah laku inilah yang

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. kualitas pendidikan bangsa, mulai dari pembangunan gedung-gedung,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Salah satu tujuan Negara Indonesia termuat dalam pembukaan UUD

1. PENDAHULUAN. menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

BAB I PENDAHULUAN. cara menjelaskan dan mendefinisikan makna belajar (learning). Di antaranya

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER DAN THINK PAIR SHARE TERHADAP HASIL BELAJAR

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. untuk memajukan kesejahteraan bangsa. Pendidikan adalah proses pembinaan

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan yang diperolehnya seorang warga negara dapat mengabdikan diri

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu.

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan pada saat ini telah menjadi kebutuhan yang sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pengertian pendidikan menurut Undang-undang Sistem Pendidikan

I. PENDAHULUAN. Peningkatan sumber daya manusia yang berkualitas, pendidikan memegang

BAB I PENDAHULUAN. globalisasi seperti sekarang ini akan membawa dampak diberbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan memiliki fungsi yang sangat penting dalam pengembangan

BAB I PENDAHULUAN. dipisahkan dari kehidupan seseorang, baik dalam keluarga, masyarakat dan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan usaha manusia untuk membina kepribadiannya sesuai dengan nilai-nilai di dalam

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar

BAB I PENDAHULUAN. akan berusaha untuk mengaktualisasi pengetahuannya tersebut di dalam. latihan, bagi pemerannya dimasa yang akan datang.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan proses untuk membantu manusia dalam mengembangkan potensi

BAB I PENDAHULUAN. peserta didik. Pada hakikatnya pendidikan adalah sarana untuk mencerdaskan

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan pembangunan,

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. dapat memperoleh ilmu pengetahuan serta keterampilan yang berguna untuk masa

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pendidikan menentukan kualitas sumber daya manusia di suatu negara,

BAB I PENDAHULUAN. perundang-undangan di Indonesia juga sudah tercantum dalam pembukaan. kehidupan berbangsa dan bernegara adalah dengan pendidikan.

BAB I PENDAHULUAN. dengan peserta didik dalam situasi intruksional edukatif. Melalui proses belajar

BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

umum yang muncul adalah rendahnya mutu kegiatan belajar siswa seperti adanya siswa yang ingin mencapai target hanya sekedar lulus dalam sekolah,

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kualitas guru melalui penataran-penataran atau melanjutkan

BAB I PENDAHULUAN. kembangkan potensi-potensi siswa dalam kegiatan pengajaran. Pendidikan

BAB I PENDAHULUAN. Undang No.20 tahun 2003). Pendidikan memegang peranan penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. semata-mata untuk hari ini melainkan untuk masa depan.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. kehidupan sehingga diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan Ilmu Pengetahuan teknologi mempercepat modernsasi

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Sehingga dalam melaksanakan prinsip penyelenggaraan pendidikan harus sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yaitu; mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Pendidikan merupakan investasi bagi masa depan, bukan hanya sekedar pengajaran, tetapi pendidikan juga menentukan kriteria yang akan menjadi pedoman dan acuan untuk semua kegiatan atau proses dimasa yang akan datang sebagai sebuah prestasi. Seiring dengan perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan yang pesat, guru dituntut untuk kreatif dalam menyajikan pembelajaran agar siswa dapat menguasai pengetahuan sesuai dengan 1

2 perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan. Belajar tidak hanya diperoleh dari sekolah tetapi juga dari lingkungan, siswa dilatih untuk memiliki kesadaran sendiri tentang kebutuhan belajar dan kemampuan rasa ingin tahu yang dimilikinya dengan menemukan pengetahuan baru dari berbagai sumber belajar selain guru. Guru merupakan unsur utama mengalami perubahan baik dalam bidang pengetahuan, pemahaman, keterampilan, nilai dan sikap. Perubahan tersebut dapat tercapai bila ditunjang berbagai macam faktor, salah satunya adalah mengenai respon siswa pada proses pembelajaran. Banyak penyebab yang melatar belakangi pendidikan belum dapat memberikan hasil seperti yang diharapkan. Faktor penyebabnya dapat berpangkal dari kurikulum, rancangan, pelaksana, ataupun faktor-faktor pendukung pembelajaran. Adanya kesenjangan kesiapan siswa dengan bobot materi sehingga materi yang disajikan, terlalu dianggap sulit bagi siswa, kesenjangan antara tuntutan materi dengan fasilitas pembelajaran dan buku sumber, kesulitan menejemen waktu serta keterbatasan kemampuan melakukan pembaharuan metode mengajar. Setiap guru pasti menginginkan siswanya memperoleh nilai yang memenuhi Standar Ketuntasan Belajar Minimal (SKBM). Berbagai cara dilakukan, termasuk menerapkan model-model pembelajaran yang efektif agar mencapai kompetensi yang diharapkan. Semua diacukan agar proses belajar menjadi lebih efektif dan efesien, atau diungkapkan dari sisi konsepsi pembelajaran, usaha-usaha ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas

3 variabel-variabel eksternal (pembelajaran) agar pengaruhnya pada proses - proses internal menjadi lebih efektif, Degeng (2013: 4). Pembelajaran tidak dapat berlangsung tanpa interaksi guru dan siswa sehingga terikat pada waktu, tempat. Dengan pembelajaran yang dikemukakan tersebut berdampak pada pembelajaran yang tidak memperhatikan karakteristik siswa yang berbeda-beda. siswa disamaratakan waktu, tempat, model pembelajaran, perlakuan, dan sebagainya. Pembelajaran yang berlangsung tidak mengakomodasi perbedaan karakteristik siswa sehingga menimbulkan kesulitan belajar pada siswa seperti: (1) Perbedaan irama belajar, siswa yang irama belajarnya cepat akan mengeluh dengan siswa yang irama belajarnya lambat begitu juga sebaliknya siswa yang irama belajarnya lambat tidak mampu menyesuaikan diri dengan siswa yang irama belajarnya lebih cepat. (2) Perbedaan tipe belajar, siswa dengan tipe belajar auditif disamakan proses pembelajarannya dengan siswa dengan tipe belajar visual. Masalah terjadi karena adanya kesenjangan antara harapan dengan kenyataan. Dalam proses pembelajaran yang menekankan terjadinya kegiatan mengkonstruksikan pengetahuan secara mandiri, namun dari hasil observasi awal yang dilakukan peneliti pada saat PPL di MTs Negeri Mempawah terdapat beberapa hambatan yang terjadi antara lain, Siswa belajar masih terpusat pada guru, padahal guru sudah menggunakan media pembelajaran power point pada saat proses pembelajaran maka dari itu peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik Inside-Outside Circle.

4 Dari hasil pra-observasi yang dilakukan peneliti ketika PPL di MTs Negeri Mempawah diperoleh informasi bahwa hasil belajar siswa kelas VII pada materi perangkat keras (hardware) tahun ajaran 2014-2015 ditunjukkan pada tabel 1.1 sebagai berikut : Tabel 1.1 Hasil belajar siswa kelas VII tahun ajaran 2014/2015 Kelas Nilai Rata-rata VII A 78,95 VII B 60,12 VII C 60,42 VII D 57,91 Sumber: Guru TIK MTs Negeri Mempawah Pembelajaran kooperatif terdiri dari beberapa tipe dan teknik yaitu Team Game Tournament, Inside-Outside Circle, Think Pair Share, dan Jigsaw, Menurut Miftahul Huda (2013: 203). Peneliti menggunakan salah satunya teknik Inside-Outside Circle merupakan strategi pembelajaran yang mengutamakan adanya kerjasama antara siswa dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan dibentuknya kelompok-kelompok adalah untuk memberikan kesempatan kepada siswa agar dapat bekerja sama dan terlibat aktif dalam proses berfikir saat proses pembelajaran. Pembelajaran kooperatif berpusat pada siswa, yakni mempelajari materi serta berdiskusi untuk memecahkan masalah. Selain mengutamakan kerja sama dalam kelompok, interaksi belajar dalam kelompok juga sangat penting. Penggunaan model pembelajaran yang tepat pada dasarnya bertujuan untuk menciptakan kondisi pembelajaran yang memungkinkan siswa dapat

5 belajar secara aktif dan menyenangkan sehingga siswa dapat meraih hasil belajar yang optimal. Model yang digunakan haruslah model pembelajaran bukan model pengajaran yang hanya dapat digunakan oleh guru tapi model pembelajaran yang dapat digunakan siswa secara mandiri yang memuat model pembelajaran yang relevan dengan konten atau isi belajar dan kecakapan yang menjadi tujuan. Salah satu model pembelajaran yang dapat dijadikan sebagai alternatif untuk memberikan variasi pada proses pembelajaran adalah model pembelajaran kooperatif teknik inside-outside circle. MTs Negeri Mempawah merupakan salah satu MTS di Kecamatan Mempawah Hilir, Kabupaten Mempawah. Dalam pembelajarannya untuk mendidik peserta didik agar mampu meningkatkan potensi dalam pembelajaran. Dalam penelitian ini akan dilakukan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik inside-outside circle, karena dalam proses pembelajaran masih belum menemukan pembelajaran yang efektif untuk proses belajar mengajar, jadi dengan diterapkan model pembelajaran kooperatif ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa terutama pada materi perangkat keras (hardware). Perangkat keras (hardware) adalah materi pembelajaran yang diajar pada semester genap kelas VII, pada materi ini membahas tentang alat input, alat output, alat proses dan alat penyimpanan data. Kesulitan siswa pada materi ini adalah penggunaan model atau metode yang kurang tepat pada materi yang diajarkan, pembelajaran berjalan monoton dan membosankan

6 sehingga siswa kurang memahami dalam menerima pembahasan yang disampaikan, serta belum pernah menggunakan model pembelajaran secara kooperatif. Berdasarkan uraian yang sudah dipaparkan maka salah satu upaya yang dianggap dapat memecahkan masalah adalah dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik inside-outside circle sehingga siswa diharapkan akan mendapat pemahaman yang lebih baik mengenai materi perangkat keras (hardware) dan dapat memberikan peningkatan yang signifikan terhadap hasil belajar siswa di kelas VII MTs Negeri Mempawah. B. Masalah dan Sub Masalah Masalah umum yang dibahas dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah penerapan model pembelajaran kooperatif teknik Inside Outside Circle terhadap hasil belajar siswa pada materi perangkat keras (hardware) di kelas VII MTs Negeri Mempawah? Untuk lebih jelas maka akan dijabarkan dalam beberapa sub masalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah rata-rata hasil belajar siswa sebelum diberikan pembelajaran kooperatif teknik inside-outside circle pada materi perangkat keras (hardware) di kelas VII MTs Negeri Mempawah? 2. Bagaimanakah rata-rata hasil belajar siswa setelah diberikan pembelajaran kooperatif teknik inside-outside circle pada materi perangkat keras (hardware) di kelas VII MTs Negeri Mempawah?

7 3. Apakah terdapat peningkatan hasil belajar siswa sebelum dan setelah diajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik insideoutside circle pada materi perangkat keras (hardware) di kelas VII MTs Negeri Mempawah? C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan model pembelajaran kooperatif teknik Inside Ouside Circle pada materi perangkat keras (hardware) terhadap hasil belajar siswa kelas VII MTs Negeri Mempawah. Tujuan umum itu dapat di jabarkan lagi menjadi beberapa tujuan khusus yaitu untuk mengetahui: 1. Rata-rata hasil belajar siswa sebelum diberikan pembelajaran kooperatif teknik inside-outside circle pada materi perangkat keras (hardware) di kelas VII MTs Negeri Mempawah. 2. Rata-rata hasil belajar siswa setelah diberikan pembelajaran kooperatif teknik inside-outside circle pada materi perangkat keras (hardware) di kelas VII MTs Negeri Mempawah. 3. Peningkatan hasil belajar siswa sebelum dan setelah diajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik inside-outside circle pada materi perangkat keras (hardware) di kelas VII MTs Negeri Mempawah.

8 D. Manfaat Penelitian Terdapat beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini, diantaranya: 1. Manfaat Teoritis Secara teoritis penelitian ini merupakan sebuah inovasi dalam teori belajar sehingga hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian untuk dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam mengkonstruksikan pengetahuan siswa secara mandiri. Selain itu hasil penelitian ini juga dapat digunakan sebagai alteratif bahan penelitian selanjutnya dalam hal penggunaan model pembelajaran kooperatif teknik inside-outside circle dengan penelitian yang lebih intensif dan mendalam. 2. Manfaat Praktis a. Siswa Model pembelajaran kooperatif ini dapat membantu siswa dalam memahami materi pembelajaran dan memudahkan siswa untuk belajar secara mandiri sehingga mendapatkan perolehan hasil belajar yang sesuai dengan yang diharapkan. b. Guru Memberi gambaran kepada pendidik bahwa penggunaan model kooperatif ini akan menciptakan proses belajar yang lebih mudah dan menyenangkan sehingga dapat menarik perhatian siswa dan mempermudah proses pembelajaran yang telah guru desain sebelumnya.

9 c. Sekolah Dengan penggunaan model pembelajaran ini diharapkan dapat mempengaruhi hasil belajar siswa secara akademik khususnya mata pelajaran TIK melalui proses pembelajaran yang lebih menarik dan efektif. d. Peneliti Dapat menerapkan teori-teori yang didapat dalam perkuliahan serta dapat menambah pengalaman mengenai pembelajaran di sekolah yang akan sangat berguna bagi peneliti sebagai seorang calon guru. E. Ruang Lingkup Penelitian 1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya, Sugiyono (2013: 61). Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Variabel Bebas Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat), Sugiyono (2013:61). Variabel bebas dalam penelitian ini

10 adalah model pembelajaran kooperatif teknik inside-ouside circle dengan aspek-aspek: 1) Lingkaran individu 2) Lingkaran kelompok b. Variabel Terikat Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas, Sugiyono (2013: 61). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah hasil belajar siswa pada materi perangkat keras (hardware) dengan aspek-aspek: 1) Sangat tinggi 2) Tinggi 3) Cukup 4) Rendah 2. Definisi Operasional Definisi operasional, merupakan uraian berbagai definisi untuk memperjelas variabel yang akan diteliti atau yang akan menjadi fokus penelitian. Dalam penelitian ini beberapa konsep yang digunakan dibatasi dalam pengertian sebagai berikut: a. Inside Outside-Circle Model pembelajaran kooperatif teknik inside-outside circle merupakan model pembelajaran dimana siswa saling membagi informasi pada saat yang bersamaan, dengan pasangan yang berbeda dengan singkat dan teratur.

11 1) Lingkaran Individu a) Separuh kelas (atau seperempat jika jumlah siswa terlalu banyak) berdiri membentuk lingkaran kecil. b) Separuh kelas lainnya membentuk lingkaran di luar lingkaran yang pertama. c) Dua siswa yang berpasangan dari lingkaran kecil dan lingkaran besar berbagi informasi. d) Siswa yang berada di lingkaran kecil diam di tempat, sementara siswa yang berada di lingkaran besar bergeser satu atau dua langkah searah perputaran jarum jam. e) Siswa yang berada di lingkaran besar yang membagikan informasi. 2) Lingkaran Kelompok a) Satu kelompok berdiri di lingkaran kecil menghadap keluar. b) Setiap kelompok berputar seperti prosedur lingkaran individu yang dijelaskan diatas sambil saling berbagi informasi. b. Hasil Belajar Hasil belajar siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perubahan prilaku dalam ranah kognitif siswa yaitu hasil belajar siswa yang diperoleh pada materi perangkat keras (hardware).

12 Dengan ketentuan sebagai berikut: 1) Siswa yang memiliki skor 80 100, dapat dikatakan memiliki predikat tergolong istimewa. 2) Siswa yang memiliki skor 70 79, dapat dikatakan memiliki predikat tergolong baik. 3) Siswa mendapat skor antara 60 69, dapat dikatakan memiliki predikat tergolong cukup. 4) Siswa mendapat skor antara 50 59, dapat dikatakan memiliki predikat tergolong kurang. 5) Siswa mendapat skor antara 0 49, dapat dikatakan memiliki predikat tergolong gagal. F. Hipotesis Penelitian Hipotesis dapat dikatakan dugaan sementara yang dapat ditarik dari suatu fakta, dimana hal ini sangat berguna untuk dijadikan dasar membuat suatu kesimpulan penelitian. Sugiyono (2011: 96) mengemukakan bahwa hipotesis dapat diartikan jawaban sementara, karena jawaban yang diberikan baru yang didasarkan teori yang relevan, belum berdasarkan pengumpulan data. Hipotesis dalam penelitian ini adalah terdapat peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif teknik Inside-Outside Circle pada materi perangkat keras (hardware).

13 (Ha): Terdapat peningkatan hasil belajar siswa sebelum dan setelah diajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik insideoutside circle di kelas VII MTs Negeri Mempawah. (Ho): Tidak terdapat peningkatan hasil belajar siswa sebelum dan setelah diajarkan menggunakan model pembelajaran kooperatif teknik insideoutside circle di kelas VII MTs Negeri Mempawah.