BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Di dalam Financial Accounting Standard Board (FASB) Statement Of Financial Accounting Concept No.1, dinyatakan bahwa sasaran utama pelaporan keuangan adalah informasi tentang prestasi perusahaan yang disajikan melalui pengukuran laba dan komponennya. Laba perusahaan diperlukan untuk kepentingan kelangsungan hidup perusahaan dan ketidakmampuan perusahaan dalam mendapatkan laba akan menyebabkan tersingkirnya perusahaan dari perekonomian. Untuk memperoleh laba, perusahaan harus melakukan kegiatan operasional. Kegiatan operasional ini dapat terlaksana jika perusahaan mempunyai sumber daya. Sumber daya perusahaan tercantum di dalam neraca. Hubungan antara unsur-unsur yang membentuk neraca dapat ditunjukkan oleh rasio keuangan (Meriewaty dan Setyani, 2005 : 2). Menurut Anson, dkk (2011:1) makna laba secara umum adalah kenaikan kekayaan perusahaan dalam suatu periode yang dapat dinikmati (didistribusi atau ditarik) asalkan kekayaan awal masih tetap dipertahankan. Pengertian semacam ini didasarkan pada konsep ketahanan modal. Konsep ini membedakan antara laba dan modal. Modal bermakna sebagai persediaan (stock) potensi jasaatau kekayaan sedangkan laba bermakna aliran (flow) kekayaan. Dengan konsep pemertahanan kapital dapat dibedakan antara 1
2 kembalian atas investasi dan pengembalian investasi serta antara transaksi operasi dan transaksi pemilik. Lebih lanjut, laba dapat dipandang sebagai perubahan aset bersih. Laba perusahaan merupakan hal utama yang diperhatikan oleh perusahaan. Laba adalah gambaran kesuksesan dan kinerja yang dicapai oleh perusahaan. Laba perusahaan yang baik akan mendorong para investor berinvestasi di perusahaan tersebut. Dari sisi internal laba perusahaan yang baik, dapat mendorong perusahaan untuk menjalankan operasionalnya, pengembangan usaha, serta menjamin kelangsungan hidup perusahaan tersebut. Fenomena yang terjadi saat ini, banyak perusahaan tersebut meningkatkan kinerjanya melalui peremajaan asset, pendanaan melalui pinjaman untuk pengembangan operasionalnya, yang tertuju akan memberikan pinjaman. Hal tersebut juga mendorong banyaknya penelitian atau riset yang dilakukan oleh berbagai peneliti dari berbagai Negara. Riset mengenai analisis rasio keuangan dimulai oleh penelitian Venus C. Ibarra (2009), Meythi (2005) dan Nurjanti Takarini & Erni Ekawati (2003) memberikan bukti empiris yang mendukung analisis rasio keuangan dalam memprediksi perubahan laba perusahaan yang sudah ada sebelumnya dan memberikan hasil yang beragam dan signifikan. Sehingga penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia dan Singapura karena sejauh ini, penelitian yang membandingkan analisis rasio keuangan dalam memprediksi
3 perubahan laba di Bursa Efek Indonesia dan Singapura belum ada di Indonesia (Wibowo dan Pujiati 2011 : 2). Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumya adalah pada penelitian sebelumnya sampel atau populasi perusahaan adalah perusahaan manufaktur secara keseluruhan sedangkan pada penelitian ini, populasi atau sampel perusahaan adalah perusahaan manufaktur dibidang Consumer Good. Tahun penelitiannya adalah 2008 sampai 2011. Rasio keuangan yang dipakai memprediksi perubahan laba dalam penelitian ini menggunakan tiga rasio keuangan yaitu rasio likuiditas, current ratio (CR), rasio laverage, debt to equity ratio (DER) dan earning per share (EPS). Dengan diadopsi dari rasio keuangan yang digunakan oleh peneliti sebelumnya dan dari sumber-sumber lain dengan mempertimbangkan ketersediaan data yang dilaporkan dalam laporan keuangan tahunan. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa analisis rasio keuangan ini dapat membantu para pebisnis, untuk mengevalusi finansial masa lalu, sekarang dan untuk menggambarkan hasil atau laba yang akan datang, serta berdasarkan penelitian yang terdahulu membuktikan bahwa ada hubungan antara rasio keuangan terhadap perubahan laba yang belum pasti, sehingga penelitian ini bermaksud melanjutkan penelitian sebelumnya dengan judul PENGARUH CURRENT RATIO, DEBT TO EQUITY RATIO DAN EARNING PER SHARE TERHADAP PERUBAHAN LABA PADA PERUSAHAAN CONSUMER GOOD YANG TERDAFTAR DI BEI PADA TAHUN 2008-2011.
4 B. Perumusan Masalah Berdasarkan uraian tersebut, maka yang terjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah current ratio (CR), debt to equity ratio (DER) dan earning per share (EPS) secara serentak berpengaruh terhadap perubahan laba? 2. Apakah current ratio (CR), debt to equity ratio (DER) dan earning per share (EPS) secara parsial berpengaruh terhadap perubahan laba? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Dari uraian latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka tujuan dalam penelitian ini untuk mendapatkan bukti empiris : a. Pengaruh current ratio (CR) dan debt to equity ratio (DER) secara parsial berpengaruh terhadap perubahan laba. b. Pengaruh current ratio (CR) dan debt to equity ratio (DER) secara serentak berpengaruh terhadap perubahan laba. 2. Manfaat Penelitian a. Bagi peneliti Untuk memperdalam pengetahuan mengenai kegunaan rasio keuangan dalam memprediksi perubahan laba
5 b. Bagi pemakai laporan keuangan Sebagai bahan masukan yang menjadi pertimbangan dalam mengambil keputusan. c. Bagi akademis Sebagai bahan pertimbangan dan informasi kepada peneliti lain yang berkaitan dengan penelitian ini serta mendapat wawasan tentang laporan keuangan.