BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metodologi Penelitian 3.1.1 Pendekatan Penelitian Metode penelitian yang penulis gunakan yaitu metode penelitian kualitatif. Menurut Moleong (2010) penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek paradigma yang mengkonstruksikan penelitian kualitatif menurut Haris Herdiansyah pada buku metodologi penelitian kualitatif untuk ilmu-ilmu sosial (2012) metode penelitian kualitatif adalah suatu penelitian ilmiah yang bertujuan untuk memahami suatu fenomena dalam konteks sosial secara ilmiah dengan mengedepankan proses interaksi komunikasi yang mendalam antara peneliti dengan fenomena yang diteliti. Jenis penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor dalam Moeleong (2010) adalah sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dan lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Alasan peneliti menggunakan pendekatan kualitatif karena peneliti ingin menjelaskan secara mendalam mengenai suatu peristiwa yang terjadi dalam bentuk sebuah kalimat atau pernyataan. 3.1.2 Ciri-Ciri Penelitian Kualitatif Menurut pandangan Poerwandari (2007) yang mengacu pada pandangan Patton (1990) tentang ciri-ciri penelitian kualitatif adalah sebagai berikut: 43
44 a. Studi dalam situasi alamiah (naturalistic inquiry) Desain penelitian kualitatif bersifat alamiah, alam arti peneliti tidak berusaha untuk memanipulasi latar penelitian, melainkan melakukan studi terhadap suatu fenomena. Fokus penelitian berupa orang, kelompok, program, pola hubungan, ataupun interaksi, dan semuanya dilihat pada konteks alamiah. b. Analisa induktif Peneliti menentapkan variabel-variabel utama beserta dengan pernyataanpernyataan tentang variabel tersebut sebelum pengumpulan data dilakukan berdasarkan kerangka teoritis yang secara eksplisit dipilih. c. Kontak personal langsung peneliti dilapangan Kegiatan lapangan merupakan aktivitas sentral dari sebagian besar penelitian kualiatif. Mengunjungi lapangan berarti mengembangkan hubungan personal langsung dengan orang-orang yang diteliti. d. Perspektif holistik Pendekatan holistik mengasumsikan bahwa keseluruhan fenomena perlu dimengerti sebagai suatu sistem yang kompleks dan lebih bermakna daripada penjumlahan bagian-bagian. e. Perspektif dinamis Minat peneliti kualitatif adalah mendeskripsikan dan memahami proses dinamis yang terjadi berkenaan dengan gejala yang diteliti. f. Fleksibilitas rancangan Pada ciri ini penelitian kualitatif bersifat tidak dapat secara jelas, lengkap, dan pasti ditentukan di awal sebelum dilaksanakannya pekerjaan dilapangan. Tentu saja, rancangan awal yang disusun sebaik mungkin yang
45 menentukan fokus pertama, rencana-rencana pengamatan dan wawancara, pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan. Dengan demikian desain penelitian kualitatif memiliki sifat luwes yang akan berkembang sejalan berkembangnya pekerjaan dilapangan. 3.1.3 Fungsi Penelitian Kualitatif Seorang peneliti harus tegas dan kreatif dalam memainkan peran dan menetapkan batasan-batasan antara peran-peran tersebut. Tidak boleh terjadi pertukaran peran dan fungsi yang tidak seharusnya karena akan mengakibatkan ketidakharmonisan dalam penelitian yang dilakukan. Ketiga fungsi peneliti dalam penelitian kualitatif adalah sebagai berikut : a. Peneliti berfungsi sebagai alat Salah satu fungsi utama bagi seorang peneliti ketika melakukan suatu penelitian kualitatif adalah berperan sebagai instrumen dalam penelitian yang dilakukannya. Instrumen atau alat yang dimaksud adalah semenjak awal hingga akhir penelitian, peneliti sendiri yang berfungsi penuh atau peneliti sendiri yang terlibat aktif dalam penelitian yang dilakukan. b. Peneliti berfungsi sebagai peneliti itu sendiri Seorang peneliti kualitatif berfungsi sebagai seorang peneliti, ia harus tetap memiliki atribut-atribut peneliti, seperti menjunjung tinggi kode etik penelitian dan etika sebagai seorang peneliti, tujuan penelitian yang dilakukannya, idelisme yang mendasari pemikiran-pemikirannya, daya kritis dan analisanya, pemahaman yang matang mengenai metodologi.
46 c. Peneliti berfungsi sebagai evaluator Fungsi yang tidak kalah pentingnya sebagai seorang peneliti kualitatif adalah fungsi sebagai evaluator yang mengevakuasi jalannya penelitian yang dilakukan untuk tetap pada jalur tujuan yang diinginkan dan tetap berpegang pada ketentuan-ketentuan metodologis yang benar. (Haris Herdiansyah,2012:19-20) 3.2 Metode Pengumpulan Data Data adalah sesuatu yang diperoleh melalui suatu metode pengumpulan data yang akan diolah dan dianalisis dengan suatu metode tertentu yang selanjutnya akan menghasilkan suatu hal yang dapat menggambarkan atau mengindikasikan sesuatu. Dalam penelitian apapun pasti melibatkan data sebagai bahan/materi yang diolah untuk menghasiklkan sesuatu. Dalam penelitian kualitatif dikenal beberapa metode pengumpulan data yang umum digunakan. Beberapa metode tersebut, antara lain wawancara, observasi studi dokumentasi. (Haris Herdiansyah, metodoligi penelitian kualitatif untuk ilmu sosial 2012 : 116) 1. Pengamatan (observasi) Teknik observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mengamati objek yang diteliti. Hadi mengatakan bahwa observasi biasa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan sistematis atas fenomenafenomena yang diteliti. Dalam proses observasi peneliti menggunakan dua indera utama, yaitu penglihatan dan pendengaran untuk mengamati hal-hal yang berhubungan dengan objek yang diteliti. Hal yang diobservasi dalam
47 penelitian ini adalah dengan melakukan pengamatan secara langsung dengan mencatat semua kegiatan mulai dari pra produksi, produksi dan pasca produksi. Bentuk observasi yang dilakukan nantinya ialah bentuk observasi anecdotal record. Anecdotal record merupakan salah satu metode dalam observasi. Metode yang akan digunakan peneliti dengan hanya membawa kertas kosong yang nantinya peneliti akan mencatat mengenai proses produksi dari program New Ranking 1 mulai dari pra-produksi, produksi hingga pasca produksi yang nantinya akan menjadi data untuk menganalisis program tersebut. 2. Wawancara Teknik wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan cara bertanya dengan narasumber atau subjek mengenai hal yang berkaitan dengan penelitian. Esterberg mendefinisikan interview sebagai berikut a meeting of two persons to exchange information and idea through question and responses, resulting in communication an joint contruction of meaning about a particular topic. Menurut Moleong (2010), wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut. Wawancara dilakukan dengan melakukan tanya jawab kepada pihak yang berhubungan langsung dengan proses produksi (creative, producer, production assistant). Teknik wawancara yang digunakan oleh penulisa ialah teknik wawancara semi-terstruktur, beberapa ciri dari wawancara semi-terstruktur dijelaskan sebagai berikut:
48 a. Pertanyaan terbuka, namun ada batasan tema dan alur pembicaraan. Jadi pertanyaan yang diajukan yang kemudian dijawab oleh terwawancara tidak dibatasi, sehingga subjek dapat lebih bebas mengemukakan jawaban apa pun selama tidak keluar dari konteks pembicaraan. b. Walaupun ada kebebasan dalam menjawab pertanyaan wawancara, tetapi kecepatan dan ketepatan waktu wawancara dapat diprediksi. c. Pertanyaan yang diajukan bersifat fleksibel, jadi pertanyaan yang diajukan oleh pewawancara terhadap terwawancara dapat di kondisikan seperti apa situasi dan kondisi yang ada. d. Terdapat tujuan dari wawancara semi-terstruktur hal tersebut untuk mengetahui dan memahami mengenai suatu fenomena atau permasalahan tertentu. 3. Dokumentasi Dokumentasi merupakan sumber data untuk melengkapi data-data penelitian baik berupa sumber penulis, gambar, atau foto. Dalam hal dokumentasi Bogdan menyatakan Publish autobiographies provide a readiley available source of date for the discerning qualitative research bahwa hasil penelitian akan semakin kredibel apabila didukung oleh fotofoto atau karya tulis akademik dan seni yang telah ada. Sugiono mengatakan, bahwa studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Dokumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa foto-foto yang menggambarkan kegiatan yang dilakukan oleh subjek penelitian.
49 3.3 Subjek Penelitian Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini yang berkaitan dengan strategi produksi program acara New Ranking 1 Trans TV yaitu pra produksi, produksi dan pasca produksi serta terhadap meningkatkan rating dan share dari program tersebut. Menurut Creswell dalam Patilima pada pendekatan kualitatif, sumber data dan informasi adalah manusia, kelompok dan masyarakat. Sumber data atau informan dalam penelitian ini adalah para crew pada program acara telekuis Trans TV New Rangking 1. Yang akan terlibat dalam subjek penelitian ini yaitu : creative, producer, dan production assistant. 3.4 Lokasi Penelitian Seperti yang disebutkan dalam judul bahwa penelitian dilakukan di perusahaan televisi swasta Trans TV. Alasan peneliti memilih tersebut karena peneliti ingin mengetahui bagaimana strategi produksi dari program acara telekuis New Ranking 1 dalam meningkatkan rating dan share. Menurut Moleong, dalam pemilihan subjek dan latar dikarenakan keterbatasan geografis dan praktis seperti waktu, biaya, tenaga, perlu juga menjadi pertimbangan dalam menentukan lokasi penelitian. 3.5 Teknik Analisis Data Teknik analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data kedalam pola, kategori, dalam satuan uraian dasar. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik Miles dan Huberman. Miles dan Huberman mengatakan bahwa analisis terdiri dari empat alur kegiatan yang terjadi secara
50 bersamaan, yaitu melalui proses pengumpulan data, proses reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan (verifikasi). (Moeleong,2010) Proses pengumpulan data pada penelitian kualitatif tidak memiliki segmen atau waktu tersendiri, melainkan sepanjang penelitian yang dilakukan proses pengumpulan data dapat dilakukan. Pada awal penelitian kualitatif, umumnya peneliti melakukan studi pre-elementary yang berfungsi untuk verifikasi dan pembuktian awal bahwa fenomena yang diteliti itu benar-benar ada. Studi preelementary itu sudah termasuk pada tahap pengumpulan data. Pada studi preelementary, peneliti sudah melakukan proses wawacara, observasi dan dokumentasi hasil dari aktivitas tersebut adalah data. Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan data, dan merinci data kasar dari hasil catatan lapangan, catatan wawancara, dan catatan dokumentasi. Data-data yang telah didapatkan dipilih yang penting dan membuang yang tidak diperlukan dan dipilih tema serta polanya berdasarkan data-data tersebut. Setelah proses reduksi data, akan didapat data-data yang berguna untuk penelitian. Proses selanjutnya adalah proses penyajian data. Data-data yang masih berupa catatan lapangan, dokumentasi, dan wawancara akan diubah kedalam bentuk narasi. Kemudian data yang telah tersaji dalam bentuk narasi akan dianalisis secara mendalam. Setelah data yang didapat dan dianalisis secara mendalam, maka langkah selanjutnya adalah menarik kesimpulan dari data yang telah dianalisis. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan kemungkinan akan berubah saat penelitian di lapangan, tetapi jika kesimpulan yang didapat pada tahap awal
51 konsisten saat peneliti kembali lagi ke lapangan maka kesimpulan yang dikemukakan bersifat kredibel. 3.5.1 Pengcodingan Menurut Strauss and Corbin (1990) coding adalah proses teknik analisis data yang dilakukan secara terperinci, terkonsep dan diletakkan kembali secara bersama-sama dalam cara baru. Terdapat tiga jenis proses analisis data (coding) yaitu open coding, axial coding, dan selective coding. Berikut adalah penjelasan mengenai open coding, axial coding dan selective coding. a. Open Coding Adalah proses merinci, menguji, membandingkan, mengkonseptualisasikan, dan melakukan kategorisasi data. b. Axial Coding Adalah suatu perangkat prosedur dimana data dikumpulkan kembali bersama dengan cara baru setelah open coding, dengan membuat kaitan antara kategori-kategori. Hal ini dilakukan dengan memanfaatkan landasan berpikir (paradigma) coding yang meliputi kondisi, konteks, aksi strategi interaksi dan konsekuensi. c. Selective Coding Adalah proses seleksi kategori inti, menghubungkan secara sistematis ke kategori-kategori lain, melakukan validasi hubungan-hubungan tersebut, dan dimasukkan ke dalam pengembangan.