BAB I PENDAHULUAN. Novel Sang Pencerah karya Akmal Nasery Basral merupakan novel

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan menyimpan nilai-nilai pendidikan karakter yang begitu kaya. Begitu

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. sepanjang yang dijalani pengarang. Faktor sosio-budaya, ideologi dan pembaca

BAB I PENDAHULUAN. novel, ceritra pendek/cerpen(tulis/lisan), syair, pantun, sandiwara/drama,

I. PENDAHULUAN. Penyimpangan sosial di kalangan pelajar, terutama yang berada di jenjang

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

I. PENDAHULUAN. Sastra merupakan tulisan yang bernilai estetik dengan kehidupan manusia sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Bahasa adalah alat komunikasi dan penghubung antar masyarakat sebagai

BAB I PENDAHULUAN. beberapa unsur. Unsur-unsur tersebut sengaja dipadukan pengarang dan dibuat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Manusia merupakan makhluk sosial yang senantiasa saling

BAB I PENDAHULUAN. hiburan yang menyenangkan, juga berguna untuk menambah pengalaman lebih

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Basral berdasarkan skenario film setelah novel Nagabonar Jadi 2 (2007).

BAB I PENDAHULUAN. memberikan hiburan atau kesenangan juga sebagai penanaman nilai edukatif.

BAB 1 PENDAHULUAN. Ekranisasi adalah pelayarputihan atau pemindahan sebuah novel ke dalam

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra tidak akan terlepas dari imajinasi pengarang. Karya sastra

BAB I PENDAHULUAN. gagasan, ide, dan perasaan seorang pengarang. Daya imajinasi inilah yang mampu

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan pendakwah atau da i kepada khalayak atau mad u. Dakwah yang. diperhatikan oleh para penggerak adalah strategi dakwah.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sastra merupakan salah satu cabang kesenian yang selalu berada dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. kedalam bentuk film bukanlah hal baru lagi di Indonesia. membantu dalam menggagas sebuah cerita yang akan disajikan dalam film.

BAB I PENDAHULUAN. Kiai Haji Ahmad Dahlan adalah seorang ulama, tokoh pendidikan, dan juga merupakan

ANALISIS MODERNISASI PENDIDIKAN ISLAM K.H. AHMAD DAHLAN DALAM NOVEL SANG PENCERAH KARYA AKMAL NASERY BASRAL DAN PEMBELAJARANNYA DI SMA

BAB I PENDAHULUAN. Secara etimologis kata kesusastraan berasal dari kata su dan sastra. Su berarti

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. yang berlangsung sepanjang hari dari zaman ke zaman (Semi, 2002:1). Menurut

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sastra bersumber dari kenyataan yang berupa fakta sosial bagi masyarakat sekaligus sebagai pembaca dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sastra di Indonesia banyak mengalami perkembangan. Perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Film sebagai satu media budaya seni yang mempunyai peran penting dalam

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan hasil pekerjaan kreatif manusia. Karya sastra

BAB I PENDAHULUAN. emosional (Nurgiyantoro: 2007:2). Al-Ma ruf (2010:3) berpendapat bahwa,

BAB I PENDAHULUAN. Muhammadiyah merupakan gerakan Islam, da wah amar ma rūf nahī

BAB 1 PENDAHULUAN. Karya sastra sebagai potret kehidupan masyarakat dapat dinikmati,

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra merupakan suatu ungkapan diri pribadi manusia yang berupa

BAB I PENDAHULUAN. hidup yang dialaminya. Hal ini sesuai dengan pendapat E. Kosasih ( 2012: 2)

BAB I PENDAHULUAN. lainnya. Hal ini disebabkan masing-masing pengarang mempunyai

BAB 1 PENDAHULUAN. Ohoiwutun (2002: 14) menyatakan bahasa digunakan sehari-hari oleh

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pendapat dari seorang penutur kepada mitra tutur. mengemukakan pendapat, yang perlu diperhatikan bukan hanya kebahasaan

BAB IV KESIMPULAN. Peristiwa yang terjalin dalam novel Nagabonar Jadi 2 terbentuk menjadi

BAB I PENDAHULUAN. maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, mengolah, dan

BAB I PENDAHULUAN. kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan berbagai fenomena. kehidupan dalam lingkungan sosialnya (Al- Ma ruf 2009: 1).

III. METODE PENELITIAN. penelitian ini tidak dapat diperoleh dengan menggunakan prosedur-prosedur

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bangsa. Melalui karya sastra manusia bisa mengetahui sejarah berbagai hal,

BAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. definisi serta perbedaan karya sastra sebagai karya seni dan karya sastra sebagai

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan bentuk karya seni kreatif yang menggunakan objek manusia

BAB I. pendidikan tidak akan pernah lepas dari kritik dan usaha untuk. perbaikan ke arah yang lebih baik. Salah satu usaha yang dapat dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam hal ini lembaga pendidikan merupakan institusi yang dipandang paling

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Cerita fiksi merupakan suatu ciptaan imajinatif dari seorang pengarang

BAB I PENDAHULUAN. sastrawan dalam mengemukakan gagasan melalui karyanya, bahasa sastra

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. sendiri. Karya sastra tidak mungkin tercipta jika para penulis tidak mempunyai

BAB. I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. karya seni yang memiliki kekhasan dan sekaligus sistematis. Sastra adalah

BAB I PENDAHULUAN. harus dijaga di Indonesia yang hidup di dalamnyaberbagai macam suku, ras,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. puisi. Latar belakang kehidupan yang dialami pengarang, sangat berpengaruh

BAB I PENDAHULUAN. Sastra merupakan hasil ekspresi atau ungkapan kejiwaan seorang yang

BAB I PENDAHULUAN. tentunya sangat berkaitan dengan hidup dan kehidupan manusia serta kemanusiaan. Ia

KIRNILAI MORAL DALAM NOVEL PELANGI DI ATAS CINTA KARYA CHAERUL AL-ATTAR DAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DI KELAS XI SMA

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. berperan penting atau tokoh pembawa jalannya cerita dalam karya sastra.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. dilihat pada penyajian sampul-sampul buku karya sastra yang hampir selalu menjadikan sketsa

NILAI ISLAMI DALAM NOVEL SANG PENCERAH KARYA AKMAL NASERY BASRAL

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang lain. Mereka saling berinteraksi dengan orang di sekitarnya maupun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sastra pada hakikatnya memberikan banyak pengajaran, terutama dalam

Oleh: Tri Wahyuningsih Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

NASKAH PUBLIKASI. Oleh : SATRIO TOTO SUJARWO NIM: S PROGRAM STUDI MAGISTER PENGKAJIAN BAHASA PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS

BAB I PENDAHULUAN. Sastra sebagai cabang dari seni, yang keduanya unsur integral dari

KONFLIK BATIN TOKOH UTAMA DALAM FILM SANG PENCERAH KARYA HANUNG BRAMANTYO (Sebuah Kajian Psikologi Sastra)

BAB I PENDAHULUAN. sikap yang buruk berupa ungkapan vulgar serta mudah tersulut emosi, sehingga

BAB 1 PENDAHULUAN. Sastrawan yang dicetak pun semakin banyak pula dengan ide-ide dan karakter. dengan aneka ragam karya sastra yang diciptakan.

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Dari uraian yang dibahas pada bab-bab sebelumnya, dapat disimpulkan sebagai berikut: Konsep pendidikan Islam dari K.H.

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

BAB I PENDAHULUAN. rela berkorban, serta kecintaan pada bangsa dan negara 1. yang akrab dengan perjuangan suatu bangsa atau seseorang yang

TELAAH MEKANISME PERTAHANAN JIWA TOKOH DALAM NOVEL PERAWAN REMAJA DALAM CENGKERAMAN MILITER KARYA PRAMOEDYA ANANTA TOER (PENDEKATAN PSIKOLOGI )

I. PENDAHULUAN. ekstrinsik. Unsur intrinsik novel adalah unsur-unsur yang berada di dalam

BAB I PENDAHULUAN. bagian dari media massa. Pada perkembangannya film dianggap sebagai alat

BAB I PENDAHULUAN. imajiner menawarkan berbagai permasalahan manusia dan kemanusiaan,

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil kreasi sastrawan melalui kontemplasi dan refleksi setelah menyaksikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB II KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN TINJAUAN PUSTAKA. pemikiran si peneliti karena menentukan penetapan variabel. Berdasarkan Kamus Besar

BAB I PENDAHULUAN. setiap masyarakat,karena di dalam karya sastra terdapat kemungkinan realita yang

Atas dasar pemikiran itulah, peneliti memilih novel Sang Pencerah karangan Akmal Nasery Basral sebagai objek kajian penelitian ini.alasan penetapan ob

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. bukan hanya cerita khayal atau angan-angan dari pengarangnya, melainkan wujud

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Setiap manusia pasti pernah mengalami konflik di dalam hidupnya. Konflik

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Sastra adalah karya fiksi yang merupakan hasil kreasi berdasarkan luapan

Sosok Pendidik Umat Secara Total dan Dijalani Sepanjang Hayat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Untoro (2010: 217), cerpen adalah karangan pendek. novel, cerpen tidak dapat menjelaskan secara rinci unsur-unsur pembangun

BAB I PENDAHULUAN. dengan menggunakan bahasa tanpa meninggalkan kesopanan dan keindahan.

BAB I PENDAHULUAN. Karya sastra lahir dari hasil kreatifitas dan imajinasi manusia, serta pemikiran dan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Novel Sang Pencerah karya Akmal Nasery Basral merupakan novel inspiratif, novel penuh perjuangan dan nilai pendidikan profetik. Novel Sang Pencerah menjadi pencerah bagi peneliti dalam memandang pendidikan dan kehidupan yang ideal. Pendidikan yang memanusiakan manusia, pendidikan berkarakter, kehidupan bersahaja dan penuh perjuangan. Novel Sang Pencerah membawa pesan yang sangat kompleks dalam dunia pendidikan, mulai dari pendidikan keluarga, pendidikan formal dan bagaimana menjadi seorang pendidik. Menurut Bramantyo (dalam Basral, 2010:i) seorang sutradara film Sang Pencerah mengatakan novel Sang Pencerah mampu mengungkapkan sisi manusiawi seorang Ahmad Dahlan, hal ini tidak mudah dan butuh keberanian seorang penulis. Siapapun dia, seorang tokoh sebaiknya dikisahkan secara apa adanya. Menurut Hidayat (dalam Basral, 2010:i) rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengatakan dengan melihat warisan yang ditinggalkan sesungguhnya sudah lebih dari cukup untuk mengenal kebesaran sosok Ahmad Dahlan dalam sejarah Indonesia. Lewat novel Sang Pencerah sisi-sisi manusianya digambarkan dengan sangat indah dan menggugah, siapapun yang membaca novel ini pasti akan terinspirasi dan tercerahkan. Novel Sang Pencerah merupakan novel yang indah dan membuka cakrawala serta menguras emosi. Terasa betul peran Siti Walidah, sang istri, 1

2 dalam jejak perjuangan seorang K.H. Ahmad Dahlan (Shihab dalam Basral, 2010:i). Novel Sang Pencerah layak dibaca bagi pendidik, orang tua, tokoh agama, dan siapa saja yang ingin menimba kearifan. Menurut Akmal Nasery Basral sendiri, begitulah kontroversi Kiai Ahmad Dahlan. Dia merupakan sosok anak muda pendobrak tradisi yang tak lain berniat agar Islam kembali menjadi rahmat bagi semesta alam, bukan Islam yang menyulitkan pemeluknya sendiri. Pada masanya, dia bahkan dianggap kafir, tetapi beberapa orang yang berfikiran terbuka dan anak-anak muda yang kritis menyukai caranya (Mu ti dalam Basral, 2010:i). Akmal Nasery Basral merupakan penulis kreatif, banyak karya-karya yang dihasilkan, novel Sang Pencerah merupakan karya kedua berdasarkan skenario film setelah novel Nagabonar Jadi 2 (2007). Berbeda dengan kebiasaan novelisasi skenario penulis lain, Akmal melakukan pendalaman materi skenario dengan memperkaya penulisan dan mengubah sudut pandang penceritaan dari mata sang tokoh protagonis aku, sehingga hasilnya adalah sebuah novel yang melengkapi kisah film, bukan mengulangi apa yang sudah dilihat penonton. Karya-karya fiksi lain yang sudah dihasilkan adalah Imperia (2005) yang merupakan novel pertamanya serta antologi cerpen Ada Seorang di Kepalaku yang Bukan Aku (2006), longlist khatulistiwa Literary Award (2007). Cerpen Legenda Agenda Angin sebagai cerpen terbaik harian Pikiran Rakyat (Jawa Barat) sepanjang tahun 2013. Akmal Nasery Basral juga bekerja sebagai jurnalistik sejak tahun 1994, dan sebagai wartawan Gatra, Gamma, dan Tempo. Pendiri dan pemimpin redaksi

3 pertama majalah musik Trax (saat berdiri bernama MTV Trax, 2002). Pada tahun 2010 Akmal berhenti menjadi jurnalistik dan lebih fokus pada penulisan nonjurnalistik dan bidang kesusastraan di film. Di bidang kesusastraan, Akmal menyukai gaya bercerita Jonathan Safran Foerdan Haruki Murakami. Bidang perfilman Akmal merupakan penyelia cerita (script supervisior) program FTV 20 Wajah Indonesia, rumah produksi Citra sinema pimpinan Deddy Mizwar. Saat ini sedang menggarap seri dokumenter Don t Tell My Mother yang dipandu Diego Bunuel (canal +) ini juga sedang menggodok film dokumenter yang disutradarai sendiri, dibantu oleh yayasan Mizan/ Mizan Productions. Masalah yang menarik dalam novel Sang Pencerah adalah sejak kecil Kiai Dahlan sudah sangat kritis, Kiai Dahlan sudah berani mengkritik acara nyadran, Kiai Dahlan berfikir saat itu masyarakat sedang kesulitan namun masih dipaksa untuk mengadakan acaranya nyadran. Pemikiran ini dipengaruhi pendidikan yang diberikan orang tua Kiai Dahlan sejak kecil. Kiai Dahlan diharapkan kelak akan menjadi penerus Kiai Abu Bakar sebagai Khatib di Masjid Gedhe. Ketika Kiai Dahlan telah berumur 15 tahun dan dirasa ilmu serta umurnya cukup Kiai Dahlan diberangkatkan haji dan memperdalam ilmu di Makkah. Sepulang dari Makkah Kiai Ahmad Dahlan memberikan warna baru dalam dunia pendidikan, menggunakan biola, dan meminta muridnya aktif untuk bertanya. Hal yang juga fenomenal adalah keinginan Kiai Dahlan mengubah arah kiblat masjid Gedhe yang melenceng jauh dari kiblat. Akibat pemikiran Kiai Dahlan yang banyak bertentangan dengan orangorang Kauman muncul ujian yang akan menemani perjalanan hidup Kiai Dahlan,

4 menjadikan kisah hidupnya menjadi indah dan inspiratif. Ujian itu pula yang menjadikan alat penempa menjadi orang besar. Puncak permasalahan Kiai Dahlan adalah menurunnya jamaah Masjid Gedhe dan meningkatnya jamaah di Langgar Kidul, atas perintah Kiai Penghulu maka Langgar Kidul harus ditutup. Akan tetapi karena Kiai Dahlan menolak menutup langgarnya, maka atas usulan Kiai Kamaludiningrat Langgar Kidul dihancurkan dan itu menjadi pukulan yang sangat berat bagi Kiai Dahlan. Pascakejadian penghancuran Langgar Kidul, Kiai Dahlan berencana meninggalkan kauman namun dicegah oleh pamannya Kiai Sholeh. Kiai Dahlan dijanjikan akan dibangun kembali langgarnya asalkan tidak jadi pergi dari Kauman. Peristiwa inilah yang menjadi titik balik kebangkitan Kiai Ahmad Dahlan. Muncul banyak gagasan setelah kejadian ini yakni dengan membuat beberapa pembaharuan diantaranya konsep pendidikan pesantren yang meniru sekolah Belanda dengan menggunakan meja, papan tulis, dll. Kemudian bergabung dengan organisasi Budi Utomo dan mendirikan organisasi Muhammadiyah, di akhir cerita Kiai Penghulu berdamai dengan Kiai Dahlan setelah menyadari betapa angkuhnya sikap Kiai Penghulu Kamaludiningrat. Menurut Ghazali (dalam Basral, 2010:ii) banyak tokoh lahir menjadi cermin bagi yang lain, dalam berfikir, berucap, dan bertindak. Kiai Ahmad Dahlan adalah salah satu dari cermin yang dimiliki negeri ini, baik bagi generasinya maupun penerusnya. Pada saat kita kesulitan mencari teladan, kehadiran novel Sang Pencerah bagaikan oase di tengah padang tandus. Kiai Dahlan adalah orang yang mampu memadukan antara kata dengan tingkah laku. Sehingga betul-betul

5 iman itu tidak hanya diyakini, tetapi juga di amalkan dalam bentuk nyata. Novel ini menginspirasi kita untuk selalu berfikir dan berkarya nyata melalui keikhlasan, agar memberi manfaat untuk semua, seperti layaknya matahari yang takkan lelah menyinari (Amar dalam Basral, 2010:ii). Menurut Hamka (dalam Susanto, 2009:106) pendidikan Islam adalah pendidikan yang tidak hanya terfokus memperoleh kehidupan yang layak, lebih dari itu ilmu harus mengenalkan dengan Tuhannya, memperluas akhlaknya, dan senantiasa berupaya mencari keridhaan Allah. Menurut Baharuddin dan Makin pendidikan Islam humanistik adalah pendidikan yang memandang manusia sebagai manusia, yakni makhluk ciptaan Allah dengan fitrah-fitrah tertentu untuk dikembangkan secara maksimal dan optimal. Menurut Nurcholish Majid misi profetik sama dengan tugas suci Nabi yang utama, yaitu menegakkan keadilan. Menurut Kuntowijoyo misi profetik mengandung 3 unsur yakni menyeru kepada yang ma ruf, mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Berdasarkan paparan di atas, peneliti tertarik untuk mengambil judul Integrasi Pendidikan Islam Humanistik dan Misi Profetik Kiai Ahmad Dahlan dalam Novel Sang Pencerah Karya Akmal Nasery Basral: Tinjauan Sosiologi Sastra dan Relevansinya dengan Kurikulum 2013. B. Fokus Kajian Berdasarkan latar belakang tersebut, fokus kajian dalam penelitian ini. 1. Latar sosial budaya pengarang Akmal Nasery Basral. 2. Bagaimanakah struktur yang membangun novel Sang Pencerah karya Akmal Nasery Basral.

6 3. Integrasi pendidikan Islam humanistik dan misi profetik Kiai Ahmad Dahlan dalam novel Sang Pencerah karya Akmal Nasery Basral. 4. Relevansi pendidikan Islam humanistik dan misi profetik dalam novel Sang Pencerah karya Akmal Nasery Basral dengan kurikulum 2013. C. Tujuan Terdapat empat tujuan yang dapat dicapai dalam penelitian ini: 1. mendeskripsikan latar sosial budaya pengarang Akmal Nasery Basral, 2. mendeskripsikan struktur dalam novel Sang Pencerah karya Akmal Nasery Basral, 3. mendeskripsikan integrasi pendidikan Islam humanistik dan misi profetik Kiai Ahmad Dahlan dalam novel Sang Pencerah karya Akmal Nasery Basral, 4. mendeskripsikan relevansi pendidikan Islam humanistik dan misi profetik Kiai Ahmad Dahlan dalam novel Sang Pencerah karya Akmal Nasery Basral dengan kurikulum 2013, D. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik secara teoretis maupun praktis. 1. Secara Teoretis Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang pendidikan Islam humanistik dan misi profetik Kiai Ahmad Dahlan dan menjadi acuan dalam penelitian karya sastra selanjutanya.

7 2. Secara Praktis a. Bagi pembaca sastra, menambah wawasan dan pengetahuan tentang pendidikan Islam humanistik dalam novel Sang Pencerah karya Akmal Nasery Basral. b. Bagi pengajaran sastra, dapat menambah pengetahuan guru dan siswa dalam menikmati, menghayati, memahami, dan dapat mengambil manfaat dari membaca sastra khususnya tentang pendidikan Islam humanistik dalam novel Sang Pencerah karya Akmal Nasery Basral. c. Bagi peneliti lanjutan, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan bagi peneliti lain yang meneliti masalah yang sama pada masa mendatang.