BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa. berarti atau tidak hubungan itu (Arikunto, 2002).

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yaitu dukungan sosial teman sebaya sebagai variabel bebas (X) dan kebahagiaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel, yaitu syukur sebagai

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Pada penelitian ini penulis ingin mengetahui ada tidaknya hubungan antara

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. komparatif, yaitu suatu penelitian yang bersifat membandingkan atau perbedaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara sikap terhadap iklan rokok (X1) dan konformitas teman sebaya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2013)

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional. Penelitian ini mengukur hubungan kepercayaan diri (X) dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa nonparametric. Penelitian ini akan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Dengan teknik korelasional seorang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan tekhnik korelasional yang bertujuan untuk mencari

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian. kecerdasan spiritual pada mahasiswa aktivis kerohanian islam

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini tidak

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel. Alat ukur yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif yaitu penelitian yang melakukan penelitian hipotesis untuk menjelaskan hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. C. Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kejadian dengan melihat penyebab-penyebabnya. Teknik analisis komparasional

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Kemudian mendeskripsikan secara sistematis sifat-sifat atau gejala-gejala dari

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Variabel Penelitian. keluarga tidak lengkap, dan variabel (Y) identitas vokasional.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan satu bentuk penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian komparatif. Menurut Sudjud

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara komunikasi interpersonal anak-orangtua (X) dengan manajemen konflik

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih, tanpa melakukan perubahan,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang diolah dengan

BAB III METODE PENELITIAN. yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Subjective Well-being ditinjau dari faktor demografi pada petani sawit di Desa Rawa Bangun

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menekankan analisis pada data-data numerikal (angka) yang diolah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian ini menghubungkan antara variabel

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. (komperatif).menekankan analisisnya pada data-data numerikal (angka) yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. digunakan peneliti serta kegiatan yang akan dilakukan selama proses penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan Kontrol diri (variabel bebas) dan Perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif (komperatif). Desain

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. konsumtif remaja ditinjau dari status sosial ekonomi orangtua di SMKN 4. B. Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. mengetahui ada tidaknya hubungan sikap warga terhadap peran polisi dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan penelitian menyelidiki sejauhmana

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dukungan sosial dari atasan dengan burnout pada paramedis keperawatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif korelasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Rancangan Penelitian. populasi atau mengenai bidang tertentu. Penelitian ini berusaha menggambarkan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif deskriptif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan statistik untuk menjawab pertanyaan atau hipotesis penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian Komparatif yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasi. Menurut Arikunto (2002 ) penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Menurut Arikunto (2002), penelitian kuantitatif adalah penelitian yang

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang menekankan analisisnya

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. datanya berupa angka-angka, Sedangkan korelasional adalah meneliti hubungan

BAB III METODE PENELITIAN. numerikal (angka) yang diolah dengan metode statistika (Azwar, 1996). Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. A. DesainPenelitian. Metode penelitian yang cocok digunakan ialah deskriptif korelasional. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. penelitian. Penyusunan desain penelitian merupakan tahap perencanaan penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini termasuk dalam penelitian korelasional yang meneliti

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. merupakan penelitian kuantitatif yang bersifat deskriptif komparatif, yakni jenis

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan pendekatan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. korelasional yang menggunakan teknik analisa Multiple Regresi (Regresi Ganda).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. numerikal (angka) yang diolah dengan metoda statistika.

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. antara Prestasi Akademik (Y) dengan Self-Efficacy (X1) dan Optimisme (X2).

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional

BAB III METODE PENELITIAN. terhadap hasil penelitian. Kegiatan penelitian harus mengikuti langkah-langkah

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasional yang bertujuan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Ivonesti, 2006). Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu Motif Berfiliasi

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. B. Identifikasi Variabel Penelitian. Variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. kuantitatif jenis ex post facto atau disebut juga penelitian non-eksperimen, dimana

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasi bivariat ( bivariate

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara kelekatan pada guru ( X) dengan motivasi menghafal al-

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian korelasional merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk menjawab masalah penelitian (Setiadi dkk, 2005 ). Penelitian ini

BAB III METODE PENEITIAN. A. Desain Penelitian. Pada penelitian ini peneliti ingin mengetahui ada tidaknya perbedaan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian korelasional dengan. B. Variabel Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. hubungan antara dua atau beberapa variabel (Arikunto, 2005: 247). Penelitian dengan

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. duavariable yaitu rasa bersalah sebagai variabel (X) dan perilaku

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dalam bentuk penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang menggunakan

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. apakah perbedaannya signifikan atau tidak signifikan. B. Identifikasi Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hubungan antara dua atau beberapa variabel. Teknik korelasional memungkinkan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. A. Desain Penelitian. hipotesis yang telah dibuat. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. suatu variabel berkaitan dengan variasi pada satu atau lebih variabel lain,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. metode korelasional, yaitu dengan melihat hubungan antara dua variabel,

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. dalam prosesnya menekankan pada analisis data-data numerikal (angka) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif

BAB III METODE PENELITIAN. antara dua atau beberapa variabel. dengan teknik korelasi seorang peneliti

BAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Penelitian ini merupakan bentuk penelitian kuantitatif dengan. B. Identifikasi Variabel Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. a. Desain Penelitian. pengguna facebook yang memiliki tipe kepribadian ekstrovert dan introvert.

Transkripsi:

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan suatu bentuk penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik korelasional. Penelitian dengan teknik korelasional bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara dua atau beberapa variabel, yaitu: variabel bebas (sikap qona ah) dengan variabel terikat (kepuasan hidup). Apabila terdapat hubungan, seberapa erat hubungan serta berarti atau tidak hubungan itu (Arikunto, 2002). Untuk lebih jelasnya maka hubungan antara dua variabel diatas dapat digambarkan dengan bagan di bawah ini : X Y Keterangan : X : Sikap Qona ah Y : Kepuasan Hidup B. Identifikasi Variabel Penelitian dan Definisi operasional 1. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu Qona ah (X) yang merupakan variabel bebas, dan kepuasan hidup (Y) yang merupakan variabel terikat. 24

25 2. Defenisi Operasional a. Qona ah Qona ah adalah menerima dengan cukup secara ikhlas dan disertai dengan usaha yang keras. Adapun indikator qona ah sebagai berikut: 1) Menerima dengan rela apa yang telah diberikan oleh Allah. 2) Memohonkan kepada Tuhan tambahan yang pantas dengan disertai usaha. 3) Menerima dengan sabar akan ketentuan Tuhan, meskipun tidak sesuai dengan yang diharapkan. 4) Tawakkal, menyerahkan segala sesuatunya hanya kepada Allah setelah berusaha terlebih dahulu. 5) Tidak tertarik oleh tipu daya dunia atau kemewahan dunia. b. Kepuasan Hidup (Life Satisfaction) Kepuasan hidup dalam penelitian ini diartikan sebagai penilaian orang dewasa terhadap kehidupannya secara menyeluruh berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan oleh dirinya sendiri dengan melibatkan berbagai konstruk dalam kehidupannya. Adapun indikatornya yaitu penillaian kognitif secara menyeluruh terhadap kualitas hidupnya. C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah dewasa madya yang beragama islam dan berdomisili di Desa Sari Galuh. Adapun data populasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

26 Tabel 3.1 Populasi Penelitian No. Usia Laki-laki Perempuan 1 41-45 tahun 103 orang 106 orang 2 46-50 tahun 83 orang 100 orang 3 51-55 tahun 93 orang 79 orang 4 56-60 tahun 67 orang 35 orang Total 346 orang 320 orang Jumlah keseluruhan 666 0rang Sumber: data kelurahan Desa Sari Galuh tahun 2013 2. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti (Arikunto, 2002). Dalam pengambilan data sampel ini, peneliti menggunakan pendapat Arikunto (2006), yang menyatakan bahwa apabila subjeknya kurang dari 100, maka lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya, jika jumlah subjek besar dapat diambil antara 10%-15% atau 20%-25% atau lebih. Pada penelitian ini populasi termasuk dalam kategori besar, sehingga sampel ditetapkan sebanyak 15 %. Berdasarkan konsep tersebut, maka jumlah sampel sebanyak 100 orang dewasa madya. Selanjutnya gambaran sampel penelitian secara umum akan dipaparkan pada bab 4. 3. Teknik Sampling Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah Acidental Sampling yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan kebetulan. Hal ini dikarenakan ketersediaan waktu yang dimiliki oleh sampel yang mayoritas bekerja sebagai petani dan memiliki waktu berbeda-beda, sehingga sulit ditemui. Namun dalam penggunaan teknik

27 ini, tetap dengan mempertimbangkan keadan tempat tinggal sampel dan kepemilikan kebun. D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data (Arikunto, 2002) merupakan cara-cara yang dapat dilakukan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Pengumpulan data didapatkan dari instrumen penelitian yang digunakan peneliti sebagai alat bantu dalam mengumpulkan data penelitian. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala sikap qona ah dan skala kepuasan hidup. 1. Skala sikap Qona ah Untuk mengetahui keadaan ssubjek khususnya sikap Qona ah digunakan alat ukur yaitu skala Qona ah. Skala ini disusun berdasarkan karakteristik individu yang memiliki sikap Qona ah menurut Hamka. Skala ini disusun dengan model skala Likert dengan 4 pilihan jawaban. Untuk penenlitian ini, nilai diberikan berkisar antara 1 hingga 4, dengan ketentuan sebagai berikut: Untuk pernyataan favorable, nilai 4 jika jawaban SS (sangat sesuai), nilai 3 jika jawaban S (sesuaia), nilai 2 jika jawaban TS ( tidak sesuai), dan nilai 1 jika jawaban STS (sangat tidak sesuai). Sedangkan untuk pernyataan unfavorable, nilai 4 jika jawaban STS (sangat tidak sesuai, nilai 3 jika jawaban TS (tidak sesuai), nilai 2 jika jawaban S (sesuai), nilai 1 jika jawaban SS (sangat sesuai).

28 Jumlah item dalam skala sikap Qona ah adalah 39 item. Berikut disajikan blue print skala sikap Qona ah sebelum try out pada tabel 3.2 Tabel 3.2 Blue Print Skala Sikap Qona ah (X) Sebelum Try Out No. Indikator 1. Menerima dengan rela apa yang ada (Redha) Nomor aitem Favorable Unfavorable 1,2,4,6,8,11 3,5,7,9,10 2. Memohon kepada Tuhan tambahan 12,14,16 13,15,17 yang pantas dan berusaha (Berdoa dan Berusaha) 3. Menerima dengan sabar (Sabar ) 18,20,22,23,25 19,21,24 4. Tawakkal 26,27,28 29 5. Tidak cinta dunia (Zuhud) 34,36,37,39 30,31,32,33,35,38 Jumlah 21 18 39 2. Skala kepuasan hidup Adapun dasar pembuatan alat ukur kepuasan hidup mengacu pada teori Diener. Skala kepuasan hidup disusun berdasarkan tingkat kepuasan hidup individu secara menyeluruh. Peneliti mengadopsi dari Satisfaction With Life Scale (SWLS) yang dikembangkan oleh Diener, Emmons, Larsen & Griffin, yang terdiri dari dari 5 pernyataan. Skala ini menggunakan skala likert dengan 7 pilihan jawaban, dan terdiri dari 5 pernyataan. 7 alternatif jawaban tersebut bergerak dari sangat tidak setuju (STS), tidak setuju (TS), agak tidak setuju (ATS), netral (N), agak setuju (AS), setuju (S), dan sangat setuju (SS).

29 pada table 3.3 Berikut disajikan blue print skala kepuasan hidup sebelum try out Tabel 3.3 Blue Print Skala Kepuasan Hidup (Y) Sebelum Try Out Indikator No. Pernyataan Nomor aitem favorable 1. Dalam banyak hal kehidupan saya mendekati 1 ideal. Kualitas 2. Kondisi hidup saya bagus sekali. 2 Hidup 3. Saya sangat puas dengan hidup saya. 3 4. Sejauh ini, saya telah memperoleh hal-hal 4 penting yang diinginkan dalam hidup. 5. Kalau saya menjalani hidup selamanya, tidak 5 ada yang akan saya ubah. Jumlah 5 E. Validitas dan Reliabilitas 1. Validitas Validitas mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes atau instrumen pengukur dikatakan memunyai validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Suatu alat ukur yang tinggi validitasnya akan menghasilkan error yang kecil, artinya skor setiap subjek yang diperoleh alat ukur tersebut tidak jauh berbeda dari skor yang sesungguhnya ( Azwar, 2009). Dalam penelitian ini, validitas yang digunakan peneliti adalah validitas isi, yaitu validitas yang diestimasi lewat pengukuran terhadap isi tes dengan analisis rasional atau professional judgment (Azwar, 2009).

30 Dalam hal ini, professional judgment dilakukan oleh dosen pembimbing dan narasumber seminar. 2. Uji Coba Alat Ukur Sebelum penelitian ini dilaksanakan maka alat ukur yang digunakan perlu dilakukan uji coba. Hal ini dilakukan untuk mengetahui tingkat daya beda aitem dan reliabilitas guna didapatkan aitem-aitem yang layak sebagai alat ukur. Uji coba alat ukur dilakukan pada tanggal 14-31 Oktober 2013 di daerah Pekanbaru dengan jumlah sampel sebanyak 60 orang dewasa madya. 3. Indeks Daya Beda Indeks daya beda merupakan koefisien yang menunjukkan bahwa fungsi aitem selaras dengan fungsi tes. Aitem yang memiliki indeks daya beda baik merupakan aitem yang konsisten karena mampu menunjukkan perbedaan antar subjek pada aspek yang di ukur dengan skala bersangkutan (Azwar, 2010). Indeks daya beda aitem merupakan indikator keselarasan atau konsistensi antara fungsi aitem dengan fungsi skala secara keseluruhan yang diistilahkan dengan konsistensi aitem total (Azwar, 2012). Menurut Azwar (2009), umumnya skala psikologi yang digunakan untuk menentukan indeks daya diskriminasi di atas 0.30 atau di atas 0.25 sudah dianggap mengindikasikan daya diskriminasi yang baik. Namun, apabila jumlah aitem yang lolos tidak mencukupi jumlah yang diinginkan maka peneliti dapat menurunkan batasan kriteria 0.30 menjadi 0.25. Dalam penelitian ini peneliti menentukan daya diskriminasi di atas 0,30.

31 Dengan demikian aitem dengan koefisien < 0,30 dinyatakan tidak valid, sedangkan aitem yang dianggap valid adalah aitem dengan koefisien korelasi 0,30. Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah koefisien korelasi aitem total dari Pearson dengan rumus sebagai berikut: rix = Keterangan : i = Skor aitem x = Skor skala n = Banyaknya subjek ( )( )/ ( ( ) / )( ( ) / ) Dari hasil perhitungan melalui komputerisasi pada skala sikap qona ah diperoleh indeks daya beda bergerak dari -0,100 sampai 0,589. Berdasarkan hasil uji indeks daya beda diperoleh aitem skala sikap qona ah yang dinyatakan baik berjumlah 18 aitem dan aitem yang gugur berjumlah 21 aitem dengan indeks daya beda bergerak dari 0,312 sampai 0,533. Blue print hasil uji indeks daya beda aitem skala sikap qona ah adalah sebagai berikut: Tabel 3.4 Blue Print Hasil Uji Indeks Daya Beda Aitem Skala Sikap Qona ah (X) Nomor Aitem No. Indikator Favorable Unfavorable Jumlah Valid Gugur Valid Gugur 1. Menerima dengan rela 4,11 1,2,6,8 10 3,5,7,9 11 apa yang ada (Redha) 2. Memohon kepada Tuhan tambaha yang pantas dan 12,14,16-13 15,17 6 berusaha (Berdoa dan berusaha) 3. Menerima dengan sabar 22,25 18,20,23 19 21,24 8 akan ketentuan Tuhan (Sabar) 4. Tawakkal 26,27,28 - - 29 4 5. Tidak cinta dunia 34,36,37,39-35 30,31,32,33,38 10 (Zuhud) Jumlah 14 7 4 14 39

32 Pada skala kepuasan hidup, berdasarkan hasil uji indeks daya beda aitem diperoleh perhitungan bergerak dari 0,481 sampai 0,640. Dengan demikian aitem-aitem pada skala kepuasan hidup tidak ada yang gugur. Blue print hasil uji indeks daya beda aitem skala kepuasan hidup adalah sebagai berikut: Tabel 3.5 Blue Print Hasil Uji Indeks Daya Beda Aitem Skala Kepuasan Hidup(Y) Indikator No. Pernyataan Nomor Aitem Favorable Valid Gugur Kualitas Hidup 1. Dalam banyak hal kehidupan saya 1 - mendekati ideal. 2. Kondisi hidup saya bagus sekali 2-3. Saya sangat puas dengan hidup 3 - saya. 4. Sejauh ini, saya telah memperoleh hal-hal penting yang diinginkan dallam hidup. 4-5. Kalau saya menjalani hidup 5 - selamanya, tidak ada yang akan saya ubah. Jumlah 5 Berdasarkan hasil uji indeks daya beda aitem yang baik dan gugur, maka disusun blue print skala sikap qona ah (X) dan skala kepuasan hidup (Y) yang akan digunakan untuk penelian. Uraiannya dapat dilihat secara rinci dalam tabel 3.6 untuk skala sikap qona ah dan tabel 3.7 untuk skala kepuasan hidup, sebagai berikut:

33 Tabel 3.6 Blue Print Penelitian Skala Sikap Qona ah (X) No. Indikator Nomor Aitem Favorabel Unfavorabel Jumlah 1. Menerima dengan rela apa yang ada (Redha) 1,3 2 3 2. Memohon kepada Tuhan 4,6,7 5 4 tambahan yang pantas dan berusaha (berdoa dan berusaha) 3. Menerima dengan sabar akan 9,10 8 3 ketentuan Tuhan (sabar) 4. Tawakkal 11,12,13-3 5. Tidak cinta dunia 14,16,17,18 15 5 Jumlah 14 4 18 Tabel 3.7 Blue Print Penelitian Skala Kepuasan Hidup(Y) Nomor Aitem Indikator No. Pernyataan Favorable Valid Kualitas Hidup 1. Dalam banyak hal kehidupan saya 1 mendekati ideal. 2. Kondisi hidup saya bagus sekali 2 3. Saya sangat puas dengan hidup saya. 3 4. Sejauh ini, saya telah memperoleh halhal 4 penting yang diinginkan dallam hidup. 5. Kalau saya menjalani hidup selamanya, 5 tidak ada yang akan saya ubah. Jumlah 5 4. Reliabilitas Reliabilitas berasal dari kata reliability, pengukuran yang memiliki reliiabilitas tinggi disebut sebagai pengukuran yang reliabel (reliable). Ide pokok dalam konsep reliabilitas adalah sejauhmana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya ( Azwar, 2009). Dalam penelitian ini, reliabilitas dihitung dengan menggunakan rumus koefisien reliabilitas alpha diperoleh lewat penyajian suatu bentuk skala yang dikenakan hanya sekali saja pada kelompok responden (Azwar, 2010).

34 Untuk mengetahui koefisien alat ukur dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rumus Koefisien Reliablitas Alpha dengan menggunakan proses komputerisasi yaitu dengan bantuan program SPSS 16,0 for Windows. Koefisien reliabilitas untuk variabel sikap qona ah (X) dari 18 aitem yang valid dan koefisien reliabilitas kepuasan hidup (Y) dari 5 aitem yang valid, dapat dilihat pada tabel 3.8 berikut: Tabel 3.8 Rekapitulasi Hasil Uji Reliabilitas Instrumen No. Skala Koefisien Reliabilitas 1. Sikap Qona ah 0,836 2. Kepuasan Hidup 0,787 Tinggi rendahnya reliabilitas ditentukan oleh suatu angka yang disebut koefisien reliabilitas yang angkanya berada dalam rentang dari 0 sampai dengan 1,00. Semakin tinggi koefisien reliabilitas mendekati angka 1,00 berarti semakin tinggi reliabilitasnya. Sebaliknya, jika koefisien yang semakin rendah mendekati angka 0 berati semakin rendah reliabilitasnya (Azwar, 1999). Berdasarkan tabel 3.8 di atas koefisien reliabilitas pada variabel sikap qona ah dan variabel kepuasan hidup dapat dikategorikan tinggi, karena koefisien reliabilitas mendekati angka 1,00. Yakni sebesar 0,836 untuk variabel sikap qona ah dan 0,787 untuk variabel kepuasan hidup. F. Analisis Data Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik korelasi Product Moment dari pearson dengan rumus sebagai berikut:

35 / r xy = /. / Keterangan : r xy = Koefisien Korelasi Product Moment X = Jumlah skor sikap qona ah Y = Jumlah skor kepuasan hidup XY = Jumlah hasil perkalian skor total variabel X dan skor variabel Y = Jumlah subjek n Data dalam penelitian ini kemudian akan dianalisa dengan menggunakan analisa korelasi Product Moment dengan bantuan program SPSS 16,0 for windows. G. Lokasi dan Jadwal Penelitian Dalam penelitian ini lokasi penelitian dilaksanakan di desa Sarigaluh. Berikut rincian jadwal penelitian dapat dilihat pada tabel 3.9 dibawah ini: Tabel 3.9 Rincian Jadwal Penelitian No. Jenis Kegiatan Tanggal Pelaksanaan 1 Seminar Proposal 24 Juli 2013 2 Validasi instrument penelitian 17 Oktober 2013 3 Uji coba instrument penelitian 18-31 Oktober 2013 4 Pengolahan data uji coba instrument penelitian 1-6 November 2013 5 Pelaksanaan penelitian 21-30 November 2013 6 Pengolahan data penelitian 2-5 Desember 2013 7 Acc Seminar Hasil 23 Desember 2013 8 Seminar Hasil Penelitian 30 Januari 2014