BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Serang Menurut Lapangan Usaha (Serang: BPS Kabupaten Serang, 2015), 3.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebijakan pemerintah dapat diambil secara tepat apabila berdasar pada informasi

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. atau regional khususnya di bidang ekonomi. Angka-angka pendapatan regional dapat

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Kebijakan pemerintah dapat diambil secara tepat apabila berdasar pada informasi

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat. Akan tetapi masih banyak ditemui penduduk yang tidak

BAB 1 PENDAHULUAN. Regional Bruto (PDRB) didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah yang

BAB I PENDAHULUAN. dibutuhkan berbagai indikator-indikator yang dapat menggambarkan potensi. maupun tingkat kemakmuran masyarakat suatu wilayah.

I. PENDAHULUAN. Pembangunan merupakan serangkaian kegiatan untuk meningkatkan kesejahteraan dan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan nasional pada dasarnya dilaksanakan di daerah. Dalam

I. PENDAHULUAN. Kemajuan dan perkembangan ekonomi Kota Bandar Lampung menunjukkan

I. PENDAHULUAN. pulau mencapai pulau yang terdiri dari lima kepulauan besar dan 30

DAFTAR ISI ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... UCAPAN TERIMA KASIH... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN...

BAB 1 PENDAHULUAN. merupakan rangkuman dari Indeks Perkembangan dari berbagai sektor ekonomi

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak potensi dan sumber daya alam yang belum dikembangkan

BAB 1 PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN. pemerintahan yang sentralisasi menjadi struktur yang terdesentralisasi dengan

I. PENDAHULUAN. menjadi sumber pendapatan bagi beberapa negara di dunia. Pada tahun 2011,

BAB 1 PENDAHULUAN. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator tingkat

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

I. PENDAHULUAN. Pariwisata merupakan salah satu fenomena sosial, ekonomi, politik, budaya,

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pertumbuhan ekonomi berarti perkembangan kegiatan dalam perekonomian yang

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi, dan (4) keberlanjutan pembangunan dari masyarakat agraris menjadi

BAB 1 PENDAHULUAN. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah

PERAN RETRIBUSI OBYEK WISATA DALAM MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN GUNUNGKIDUL NASKAH PUBLIKASI

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEMPATAN KERJA DI JAWA TENGAH PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. lebih tinggi. Di lain segi istilah tersebut bertujuan untuk menggambarkan

ANALISIS PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI DAN INVESTASI TERHADAP PENYERAPAN TENAGA KERJA DI KABUPATEN TANGERANG PADA TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan teknologi dan serta iklim perekonomian dunia.

BAB I PENDAHULUAN. dalam pertumbuhan perekonomian nasional. Pemerintah daerah hendaknya

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGELUARAN KONSUMSI MASYARAKAT DI INDONESIA PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam rangka pembangunan nasional di Indonesia, pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan ekonomi yang bervariasi, mendorong setiap daerah Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. untuk memacu pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya dalam rangka. nasional, serta koefisien gini mengecil.

BAB I PENDAHULUAN. Sektor pariwisata di Kota Padang sangat penting dikarenakan Kota Padang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi dalam periode jangka panjang mengikuti

BAB 1 PENDAHULAN. 1.1 Latar Belakang. manusia serta menghidupkan berbagai bidang usaha. Di era globalisasi

PERKEMBANGAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN ASING DAN KURS DOLLAR AMERIKA SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PENDAPATAN DI PROVINSI BALI

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

BAB I PENDAHULUAN. makanan di luar rumah. Kegiatan makan di luar rumah bersama teman dan keluarga

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Dalam konteks bernegara, pembangunan diartikan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. (Tanuwidjaya, 2013). Sejak tahun 1969 Pemprov Bali bersama masyarakat telah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki potensi pariwisata yang sangat besar, di antaranya

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah Tujuan utama dari usaha-usaha pembangunan, selain menciptakan

I. PENDAHULUAN. hakekatnya membangun manusia seutuhnya dan seluruhnya masyarakat

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi suatu bangsa. Industrialisasi dapat diartikan sebagai suatu proses

SKRIPSI ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEMPATAN KERJA DI SUMATERA BARAT ( )

I. PENDAHULUAN. Indonesia memiliki kondisi geografi wilayah yang bermacam-macam. sehingga struktur ekonomi tiap wilayah sangat beragam.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. dapat menikmati hasil pembangunan. Salah satu bukti telah terjadinya

I. PENDAHULUAN. Sejak tahun 2001 Indonesia telah memberlakukan desentralisasi yang lebih

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG

I.PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi merupakan sebagai perangkat yang saling berkaitan dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pendapatan bagi negara melalui pendapatan devisa negara. Semakin banyak

BAB I PENDAHULUAN. suatu proses dimana pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola

BAB I PENDAHULUAN. nasional dimana keadaan ekonominya mula-mula relatif statis selama jangka

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Produk Domestik Bruto Berdasarkan Harga Konstan menurut Lapangan Usaha Tahun 2009

I. PENDAHULUAN. Jenis Wisatawan Domestik Asing Jumlah Domestik Asing Jumlah Domestik Asing

BAB IV GORONTALO UTARA SETELAH PEMEKARAN. pembentukan Kabupaten Gorontalo Utara di Propinsi Gorontalo, membawa dampak

BAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia, dewasa ini Pemerintah sedang giat-giatnya melaksanakan

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERTUMBUHAN SEKTOR PERDAGANGAN DI JAWA TENGAH TAHUN SKRIPSI

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. Sesuai dengan Undang-undang No.25 Tahun 2000 tentang Program. Pembangunan Nasional , bahwa program penataan pengelolaan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Yogyakarta merupakan salah satu daerah otonom di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, selain Kabupaten

BAB I PENDAHULUAN. berintikan tiga segi,yakni segi ekonomis (sumber devisa, pajak-pajak) segi

Bab I. Pendahuluan Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Ana Fajriasari, 2013

ANALISA PENGARUH INVESTASI PMA DAN PMDM, KESEMPATAN KERJA, PENGELUARAN PEMERINTAH TERHADAP PDRB DI JAWA TENGAH PERIODE TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

GAMBAR 1.1 LAMBANG DAN BENDERA KOTA BANDUNG

I.PENDAHULUAN. Pembangunan di negara-negara berkembang lebih ditekankan pada pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan ekonomi adalah usaha atau kebijakan yang bertujuan untuk

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR. KATALOG BPS :

BAB I PENDAHULUAN. Kepariwisataan merupakan salah satu sektor industri didalam

2015 STRATEGI PENGEMBANGAN KAWASAN AGROWISATA DI PUNCAK DARAJAT DESA PASIRWANGI KABUPATEN GARUT

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator penting

BAB I PENDAHULUAN. panjang yang disertai oleh perbaikann sistem kelembagaan (Arsyad, 2010:11)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pendapatan perkapita merupakan besarnya pendapatan rata-rata penduduk suatu

BAB I PENDAHULUAN. penghambat adalah pertumbuhan penduduk yang tinggi. Melonjaknya

BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan seluruh bangsa tersebut. Hal ini di Indonesia yang salah satunya

PERTUMBUHAN EKONOMI KABUPATEN TAPANULI UTARA DARI SISI PDRB SEKTORAL TAHUN 2013

I PENDAHULUAN. Gambar 1. Perkembangan Wisatawan Mancanegara Tahun Sumber: Badan Pusat Statistik (2011)

BAB I PENDAHULUAN. dan teknologi, sehingga keadaan ini menjadi perhatian besar dari para ahli dan

BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR. Katalog BPS :

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sektor pariwisata merupakan sektor penting dalam pembangunan

BAB 1 PENDAHULUAN. dijelaskan terlebih dahulu beberapa istilah yang terkait dengan judul. Adapun

I. PENDAHULUAN. Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki

BAB II KERANGKA EKONOMI DAERAH

I. PENDAHULUAN. manusia terutama menyangkut kegiatan sosial dan ekonomi. Peranan sektor

BAB IV GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN. ProvinsiNusa Tenggara Barat yang terletak di sebelah timur Pulau Lombok.

BAB I PENDAHULUAN. untuk datang berkunjung dan menikmati semuanya itu. ekonomi suatu negara. Ada beberapa hal yang menjadi potensi dan keunggulan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kekayaan sumber daya alam yang dimiliki kawasan Indonesia menjadikan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan merupakan suatu proses perubahan yang berlangsung

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. ekonomi yang terjadi. Bagi daerah indikator ini penting untuk mengetahui

I. PENDAHULUAN. yang menyebabkan GNP perkapita (Gross National Product) atau pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. terbukanya perdagangan dunia, ketidakmampuan dalam meningkatkan daya saing

BAB I PENDAHULUAN. tumbuh dengan cepat. Pariwisata merupakan industri baru yang mampu

JURNAL EKONOMI Volume 21, Nomor 4 Desember 2013 PERANAN EKSPOR DALAM PEREKONOMIAN RIAU. Nursiah Chalid

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi pada hakikatnya adalah serangkaian usaha dan kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperluas lapangan kerja, pemerataan pembagian pendapatan masyarakat, mengusahakan pergeseran kegiatan ekonomi dari sektor primer ke sektor sekunder dan tersier. Dengan kata lain arah pembangunan ekonomi adalah mengusahakan agar pendapatan masyarakat naik secara mantap, dengan tingkat pemerataan sebaik mungkin. 1 Pembangunan ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi yang dapat menyebabkan perubahan-perubahan, terutama terjadi menurunnya tingkat pertumbuhan penduduk dan perubahan dari struktur ekonomi, baik peranannya terhadap pembentukan pendapatan nasional, maupun peranannya dalam penyediaan lapangan kerja, seperti dikemukakan oleh S. Kuznets, H.B. Chenery. 2 Setiap negara di manapun di dunia ini pada hakikatnya memiliki fokus pembangunannya masing-masing, seperti pada bidang industri, bidang pertanian, bidang pariwisata.demikian juga halnya dengan negara Indonesia, pembangunan ekonomi merupakan bagian dari pembangunan nasional.sebagai negara yang sedang berkembang salah 1 BPS Kabupaten Serang.Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Serang Menurut Lapangan Usaha 2010-2014 (Serang: BPS Kabupaten Serang, 2015), 3. 2 Akhmad Mahyudi. Ekonomi Pembangunan Dan Analisis Data Empiris (Bogor Selatan: Ghalia Indonesia, 2004),1. 1

2 satu bidang yang berkembang dan mempunyai peranan penting dalam meningkatkan pendapatannya adalah bidang pariwisata. Pariwisata selain merupakan sektor yang mempunyai peranan penting dalam usaha mencapai sasaran pembangunan serta pembinaan persatuan bangsa dan negara juga merupakan salah satu sektor yang mempunyai peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Hal ini disebabkan karena sektor pariwisata merupakan salah satu sumber penerimaan devisa negara dan mampu menciptakan kesempatan kerja serta kesempatan berusaha bagi masyarakat luas. Pariwisata memberikan kontribusi yang signifikan bagi perekonomian Indonesia. Dampak kepariwisataan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional di tahun 2015 sebesar Rp. 461,36 triliun, 4,23 % dari PDB nasional. 3 Manfaat dan peranan pariwisata bagi suatu wilayah, negara, dan dunia telah banyak diakui, sehingga pariwisata telah menjadi bidang yang cukup penting di samping bidang-bidang lainnya, seperti bidang pertanian, pertambangan, industri, politik dan sosial budaya. 4 Banten adalah salah satu provinsi di Indonesia yang memiliki potensi besar di sektor pariwisata.mulai dari Taman Nasional Ujung Kulon yang terkenal dengan flora dan fauna, suku Baduy, pantai, dan sejarah Banten yang panjang yang dikemas oleh budaya yang apik.perkembangnya terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.ini dapat dilihat dari banyaknya wisatawan yang berkunjung ke 3 Biro Perencanaan dan Keuangan Sekretariat Kementrian Pariwisata. Laporan Akuntabilitas Kinerja Kementrian Pariwisata Tahun 2015 (Jakarta: Kementrian Pariwisata Republik Indonesia, 2016), 10. 4 Muljadi A.J. Kepariwisataan dan Perjalanan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2012), 5.

3 daerah ini yang jumlahnya kian meningkat dari tahun ke tahun. 5 Apabila industri pariwisata di Banten mengalami kenaikan minimal 1% pertahun tentu akan meningkatkan kontribusi yang nyata terhadap PDRB Banten. Peningkatan jumlah wisatawan yang masuk ke Banten tentunya akan membawa pengaruh positif terhadap tingkat pedapatan yang diterima daerah ini. Oleh karena inilah penulis tertarik untuk mengkaji lebih dalam penelitian ini yang di tuangkan dalam judul Analisis Kontribusi Sektor Pariwisata Terhadap PDRB Banten Tahun 2007-2014. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah diatas, maka dapat diidentifikasikan permasalahan penelitian sebagai berikut: 1. Perkembangan sektor pariwisata dewasa ini menjadi topik utama berbagai negara baik maju dan berkembang, banyak negara berlomba-lomba mengkampanyekan destinasi pariwisata unggulannya untuk menarik pengunjung kenegaranya sebanyak mungkin, dengan harapan agar pemasukan devisa negara jadi meningkat. 2. Sektor pariwisata merupakan salah satu dari berbagai sektor yang berkontribusi terhadap PDRB, baik secara langsung ataupun tidak langsung. 5 Badan Pusat Statistik Provinsi Banten, Banten Dalam Angka 2015, (Banten: BPS Provinsi Banten, 2015), 345.

4 C. Pembatasan Masalah Dalam skripsi ini, penulis akan membatasi permasalahan yang akan dibahas, agar lebih terfokus pada pokok permasalahan yang ada berserta dengan pembahasannya, dengan tujuan agar penelitian tidak menyimpang dari sasaran. Penulis akan meneliti PDRB menurut harga konstan pada tahun dasar 2000 sebatas sektor perdagangan, hotel dan restoran dalam bentuk triwulan pada periode 2007-2014. D. Rumusan masalah Di samping sebagai sumber devisa negara, sektor pariwisata juga akan mendatangkan sumber pendapatan bagi daerah tujuan wisata. Sebagaimana yang telah dipaparkan sebelumnya pada latar belakang pemilihan judul, bahwa kontribusi perkembangan sektor pariwisata mempunyai pengaruh terhadap pendapatan daerah, maka dalam hal ini penulis tertarik untuk mengambil permasalahan sebagai berikut ; 1. Bagaimana kontribusi sektor pariwisata provinsi Banten terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Provinsi Banten? 2. Berapa besar peningkatan PDRB Banten ketika sektor pariwisata meningkat 100%? E. Tujuan Penilitian Tujuan diadakannya penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar kontribusi yang diberikan sektor pariwisata di provinsi Banten terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) provinsi Banten serta kontribusi sektor pariwisata dari tahun ke tahun.

5 F. Manfaat Penelitian Melalui penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat : 1. Bagi Penulis Skripsi ini dapat dijadikan sebagai bahan pembelajaran dalam melakukan perbandingan antara teori mata kuliah yang telah didapat selama kuliah di IAIN SMH Banten pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Jurusan Ekonomi Syari ah dengan praktek sesungguhnya di lapangan dan mendapatkan pengetahuan yang lebih luas tentang masalah penelitian yang akan dikaji lebih dalam 2. Bagi Instansi Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagipemerintah daerah provinsi Banten dan khususnya bagi dinas kepariwisataan, Dinas Pendapatan Provinsi Banten, dan BPSdalam rangkamenggali potensi dansumber-sumber peningkatan pendapatan daerahdalam rangka pembangunan daerah. 3. Bagi Akademik Diharapkan untuk bisa dijadikan bahan referensi untuk penelitian dalam bidang ekonomi syariah dimasa yang akan datang dan memberikan informasi yang bermanfaat. G. Kerangka Pemikiran Secara definitif, berdasarkan Undang-Undang No. 10/2009 tentang Kepariwisataan, yang dimaksud dengan pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata yang didukung oleh berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan pemerintah daerah.

6 Pariwisata atau tourism adalah aktivitas yang berhubungan dengan perjalanan untuk rekreasi, berlibur, melancong, atau tourisme.objek wisata dapat berupa tempat-tempat bersejarah atau lokasi-lokasi alam yang indah dan atraktif. Dengan kata lain, pariwisata atau tourisme adalah suatu perjalanan yang dilakukan untuk rekreasi, liburan, dan juga persiapan yang dilakukan untuk persiapan ini. Organisasi pariwisata dunia seperti yang dikutip wiki-pedia menyebutkan bahwa seorang wisatawan atau turis adalah seseorang yang melakukan perjalanan paling tidak sejauh 80 km (50 mil) dari rumahnya dengan tujuan rekreasi. Di sisilainindustri pariwisata ini memang menguntungkan secara finansial, baik kepada penyedia jasa maupun kepada negara. Banyak negara yang bergantung pada industri pariwisata ini sebagai sumber pajak dan pendapatan untuk perusahaan yang menjual jasa kepada wisatawan. Semakin banyak objek wisata yang ditawarkan oleh sebuah negara maka semakin besar pula keuntungan yang akan didapat. Semakin banyak para turis yang berkunjung maka pemasukan devisa akan semakin besar. Oleh karena itu pengembangan industri pariwisata ini adalah salah satu strategi yang dipakai oleh suatu negara maupun organisasi non-pemerintah untuk mempromosikan wilayah tertentu sebagai daerah wisata untuk meningkatkan perdagangan melalui penjualan barang dan jasa kepada orang non-lokal. Tak bisa dipungkiri Indonesia memiliki potensi pariwisata yang sangat besar.tak hanya memiliki keindahan alam yang tersebar

7 diseluruh 17 ribu gugusan pulau.indonesia juga memiliki kekayaan budaya, bahasa, dan kearifan lokal yang begitu menarik serta beragam. 6 Perencanaan dan pengelolaan obyek dan daya tarik wisata alam, sosial budaya maupun minat khusus harus berdasarkan pada kebijakan rencana pembangunan nasional maupun regional. Apabila kedua rencana tersebut belum tersusun, maka tim perencana pengembangan obyek dan daya tarik wisata harus mampu mengasumsikan rencana kebijakan yang sesuai dengan area yang bersangkutan dengan melibatkan peran serta masyarakat setempat 7 Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan data stastitik yang merangkum perolehan nilai tambah bagi seluruh kegiatan ekonomi disuatu wilayah pada periode tertentu. PDRB dihitung dalam dua cara yaitu, atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan. Dalam perhitungan PDRB atas dasar harga berlaku menggunakan harga barang dan jasa tahun berjalan, sedangkan pada PDRB atas dasar harga konstan menggunakan harga pada dasar tahun terntu (tahun dasar). Dari dua data penyajian PDRB ini diperoleh beberapa indikator ekonomi makro yang banyak digunakan oleh berbagai kalangan, baik oleh birokrat pemerintah, para peneliti, maupun masyarakat dunia usaha. Indikator tersebut antara lain ; Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPE), struktur perekonomian, pendapatan perkapita, indeks harga implisit dan inflasi. 6 Hery Sucipto dan Fitria Andayani, Wisata Syariah : Karakter, Potensi, Prospek dan Tantangannya, (Jakarta: Grafindo Books Media dan Wisata Syariah Consulting, 2014), 34. 7 Suryo Sakti Hadiwijoyo,Perencanaan Pariwisata Perdesaan Berbasis Masyarakat, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2012), 44.

8 Secara sistematik kerangka pemikiran ini dapat digambarkan sebagai berikut ; Sektor pariwisata PDRB H. Sistematika Penulisan Penulisan ini disusun dengan mengunakan system penulisan sederhana agar lebih memudahkan penyusun didalam mengemukakan pokok permasalahan yang dianalisis. Adapun system pembahasan ini terbagi dari 5 bab, dimana garis besarnya adalah sebagai berikut : Bab I : Dalam pendahuluan ini penulis menguraikan tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat/signifikasi penelitian, pernelitian terdahulu yang relevan, kerangka pemikiran, hipotesis, metode pemelitian serta sistematika penulisan. Bab II : Berisi tentang landasan teori mengenai kontribusi sektor pariwisata, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), pandangan menurut islam, penelitian terdahulu, hipotesis. Bab III : Dalam bab ini akan diuraikan mengenai : objek penelitian, populasi dan sample, data dan variable, teknik pengumpulan data, dan metode analisis data. Bab IV : Analisis dan pembahasan bab ini menyajikan gambaran umum objek penelitian, analisis hasil penelitian menggunakan statistik SPSS yaitu uji asumsi klasik yaitu : Uji Normalitas, Uji Heterokedastisitas, Uji Autokorelasi, Analisis Korelasi, Analsisis Koefisien Determinasi, Analisis Regresi Linear Sederhana, dan Hipotesis Statistik.

9 Bab V : Merupakan Bab penutup yang mencakup kesimpulan beberapa jawaban-jawaban dari permasalahan penelitian yang telah dikemukakan sebelumnya, juga berisi saran yang sifatnya membangun sebagai solusi dari permasalahan yang telah dikemukakan.