V 1 K O P i / 13 51 M LO y at KESepti Ma9r6 1 07 0 5 1 1 5 11 3 1 y/ / 13 e zk. P. R J a a nd an i 11 Adi 35 Adh 178 1 h /. za zs Fild mta u 1 2 03 l M 20 1 aa 11 5 9 m Ni / 1 3 5 1 1 20 f a d / 13 Kha an s M. h k ia I Aul ng Aje Metode Pelaksana an Pekerjaan Bangunan Bendung
Bendung Bendung yaitu suatu bangunan yang melintang pada aliran sungai yang terbuat dari pasangan batu kali/bronjong/beton yang berfungsi untuk meninggikan muka air agar dapat dialirkan ke tempat yang memerlukan. 2
Syarat-syarat konstruksi bendung 0 Bendung harus stabil dan mampu menahan tekanan air pada waktu banjir; 0 Pembuatan bendung harus memperhitungkan kekuatan daya dukung tanah di bawahnya; 0 Bendung harus dapat menahan bocoran (seepage) yang disebabkan oleh aliran air sungai dan aliran air yang meresap ke dalam tanah; 0 Tinggi ambang bendung harus dapat memenuhi tinggi muka air minimum yang diperlukan untuk seluruh daerah irigasi; 0 Bentuk peluap harus diperhitungkan, sehingga air dapat membawa pasir, kerikil dan batu-batu dari sebelah hulu dan tidak menimbulkan kerusakan pada tubuh bendung. 3
Pemilihan lokasi pembangunan bendung harus didasarkan atas beberapa faktor: 1. Keadaan topograf 0.Dalam hal ini semua rencana daerah irigasi dapat terairi, sehingga harus dilihat elevasi sawah tertinggi yang akan diari; 0.Bila elevasi sawah tertinggi yang akan diairi telah diketahui maka elevasi mercu bendung dapat ditetapkan; 0.Dari kedua hal di atas, lokasi bendung dilihat dari segi topograf dapat diseleksi. 4
Pemilihan lokasi pembangunan bendung harus didasarkan atas beberapa faktor: 2. Keadaan hidrologi Dalam pembuatan bendung, yang patut diperhitungkan juga adalah faktor faktor hidrologinya, karena menentukan lebar dan panjang bendung serta tinggi bendung tergantung pada debit rencana. Faktor faktor yang diperhitungkan, yaitu masalah banjir rencana, perhitungan debit rencana, curah hujan efektif, distribusi curah hujan, unit hidrograf, dan banjir di site atau bendung. 5
Pemilihan lokasi pembangunan bendung harus didasarkan atas beberapa faktor: 3. Keadaan Hidrolik & Morfologi 0 Pola aliran sungai meliputi kecepatan dan arahnya pada waktu debit banjir; 0 Kedalaman dan lebar muka air pada waktu debit banjir; 0 Tinggi muka air pada debit banjir rencana; 0 Potensi dan distribusi angkutan sedimen. 6
Pemilihan lokasi pembangunan bendung harus didasarkan atas beberapa faktor: 4. Keadaan Tanah Pondasi Bendung harus ditempatkan di lokasi dimana tanah pondasinya cukup baik sehingga bangunan akan stabil. Faktor lain yang harus dipertimbangkan pula yaitu potensi kegempaan dan potensi gerusan karena arus dan sebagainya. 5. Biaya Pelaksanaan Biaya pelaksanaan pembangunan bendung juga menjadi salah satu faktor penentu pemilihan lokasi pembangunan bendung. Dari beberapa alternatif lokasi ditinjau pula dari segi biaya yang paling murah dan 7
Metode Perencanaan Metode perencanaan merupakan langkahlangkah awal yang ditempuh dalam perencanaan suatu konstruksi. Metode yang dimaksudkan di atas adalah metode perencanaan konstruksi yang diperlukan dalam rencana pelaksanaan pembangunan Bendung. 8
Metode Perencanaan Data Topograf Identifkas i Masalah Studi Pustaka Survei Lapangan, Ivestigasi, Pengumpu lan Data Data Geologi Data Hidrologi Cek kelengkap an data Ya Tidak Data Tanah 9
10
Metode Rencana Pelaksanaan Dalam perencanaan konstruksi akan didapatkan dimensi teknis dari konstruksi yaitu cofferdam dan diversion channel yang kemudian akan diterapkan dalam metode rencana pelaksanaan bendung. Metode yang dipakai dalam rencana pelaksanaan bergantung pada teknik pelaksanaan yang diterapkan pelaksana di lapangan, teknik pelaksanaan yang diterapkan akan berpengaruh pada konstruksi dalam sistem dewatering-nya. 11
Terdapat 2 tipe teknik pelaksanaan dalam pembangunan bendung, yaitu: Konstruksi bendung tanpa tahapan 1. 2. Konstruksi bendung dengan tahapan 12
Metode Rencana Pelaksanaan Konstruksi Bendung Tanpa Tahapan Pelaksanaan konstruksi bendung tanpa tahapan adalah pelaksanaan konstruksi bendung di mana konstruksi bendungnya bisa langsung dibuat dalam satu tahap. Metodologi rencana pelaksanaannya adalah sebagai berikut: 13
Diagram Alir Metodologi Rencana Pelaksanaan Tanpa Tahapan Mulai A Pekerjaan Diversion Channel/Diversion Pembongkaran Cofferdam Pekerjaan Cofferdam Pekerjaan Bendung Seluruhnya Pembongkaran Diversion channel / Tunnel (bila tidak dimanfaatkan lagi) A Selesai 14
Metodologi Rencana Pelaksanaan Konstruksi Bendung dengan Tahapan Pelaksanaan konstruksi bendung dengan tahapan adalah pelaksanaan konstruksi bendung dimana konstruksi bendungnya tidak bisa langsung dibuat dalam satu tahap(biasanya dibuat dalam dua tahap). Secara umum metode rencana pelaksanaannya adalah sebagai berikut : 15
Diagram Alir Metodologi Rencana Pelaksanaan dengan Tahapan A Pembongkaran Cofferdam Tahap II Selesai 16
Pelaksanaan Konstruksi Bendung 17
Bendung Pasca Konstruksi 18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28