EFEK EKSTRAK ETANOL 70% HERBA KEMANGI (Ocimum americanum L.) SEBAGAI PENURUN KADAR ASAM URAT PADA TIKUS JANTAN Galur Sprague Dawley

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. Asam urat merupakan senyawa kimia hasil akhir dari metabolisme nucleic

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ekstrak air akar kucing yang didapat mempunyai spesifikasi sebagai

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Ekstrak memberikan rendemen sebesar 27,13% (Tabel 3).

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Departemen Farmasi FMIPA UI dari Januari 2008 hingga Mei 2008.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Tanaman yang lazim digunakan sebagai obat tradisional dalam pengobatan asam urat adalah sambiloto, kumis kucing, sembung, dan brotowali.

penyempitan pembuluh darah, rematik, hipertensi, jantung koroner, dan batu ginjal (Henry, 2001; Martindale, 2005). Asam urat dihasilkan dari pecahnya

BAB 1 PENDAHULUAN. 6,0 mg/dl dan untuk pria 6,8 mg/dl. Hiperurisemia didefinisikan sebagai plasma

I. PENDAHULUAN. berkurang disebabkan oleh adanya kelainan genetik dan metabolik. Selain

BAB 1 PENDAHULUAN. jenis penyakit rematik artikuler, namun sampai sekarang belum juga ditemukan

Lampiran 1 Rekomendasi persetujuan etik penelitian kesehatan

PHARMACY, Vol.12 No. 02 Desember 2015 ISSN

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA. Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. yang mengandung purin juga bisa menghasilkan asam urat. Oleh karena itulah

EFEK PENURUNAN KADAR ASAM URAT DALAM DARAH PADA TIKUS PUTIH JANTAN DARI REBUSAN AKAR TANAMAN AKAR KUCING (Acalypha Indica Linn)

SKRIPSI. Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S1 Program Studi Pendidikan Biologi

ABSTRACT. Key words : Bay leaves, Uric acids, Potassium oxonate, Rattus norvegius L. ABSTRAK

Prosiding Pendidikan Dokter ISSN: X

Pengaruh Ekstrak Etanol Daun Sukun (Artocarpus altilis (Parkinson ex F.A. Zorn) Fosberg) pada Mencit Putih Jantan Hiperurisemia

BAB I PENDAHULUAN. mengidap penyakit ini, baik kaya, miskin, muda, ataupun tua (Hembing, 2004).

BAB I PENDAHULUAN. berkhasiat obat ini adalah Kersen. Di beberapa daerah, seperti di Jakarta, buah ini

Penyakit diabetes mellitus digolongkan menjadi dua yaitu diabetes tipe I dan diabetes tipe II, yang mana pada dasarnya diabetes tipe I disebabkan

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS

BAB I PENDAHULUAN. konsumsi minuman ini. Secara nasional, prevalensi penduduk laki-laki yang

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan salah satu negara dengan kekayaan hayati terbesar di

BAB III BAHAN DAN CARA KERJA

I. PENDAHULUAN. Peternakan broiler merupakan salah satu sektor usaha peternakan yang

Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian

Lampiran 1. Ethical Clearanc

PENGARUH AIR REBUSAN DAUN KEMANGI TERHADAP KADAR ASAM URAT DARAH PADA PENDERITA HIPERURISEMIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS WOLAANG

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Ekstraksi dan Penapisan Fitokimia

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. besar, salah satunya adalah teripang. Di Indonesia teripang (Sea cucumber)

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL.. HALAMAN PENGESAHAN... DEKLARASI. HALAMAN PERSEMBAHAN. KATA PENGANTAR DAFTAR ISI.. DAFTAR TABEL.. DAFTAR GAMBAR.

Gambar 1. Tanaman gandarusa (Justicia gendarussa Burm. F.)

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

EFEK ANTIHIPERURISEMIA EKSTRAK ETANOL DAUN MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa) Scheff. Boerl.) PADA MENCIT PUTIH (Mus musculus)

III. METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian menggunakan rancangan eksperimental dengan Post Test Only

Lampiran 1. Surat Ethical Clearance

HASIL PENELITIAN Penentuan waktu hewan coba mencapai DM setelah induksi STZ. Kriteria hewan coba mencapai DM adalah apabila kadar GDS 200

ABSTRAK. Kata Kunci : hiperurisemia, kalium oksonat, jus hati ayam, ekstrak etanol biji salak

BAHAN DAN METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

Efek Pemberian Infusa Daun Sirsak (Annona Muricata Linn) terhadap Penurunan Kadar Asam Urat dalam Darah pada Mencit Model Hiperurisemia

BAB IV METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian true experimental dengan

HASIL DAN PEMBAHASAN. Nilai Karbohidrat dan Kalori Ransum, Madu dan Kayu Manis

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni - Juli 2015 di Laboratorium Zoologi

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian dengan rancangan eksperimental dengan (Post Test Only

BAB I PENDAHULUAN. Keseimbangan dalam fisiologi sangat penting bagi semua mekanisme

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Efek Ekstrak Etanol Biji Rambutan (Nephelium Lappaceum L.) dalam Menurunkan Kadar Glukosa Darah Puasa Mencit Model Diabet

MATERI DAN METODE. Prosedur

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah daun

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

EFEKTIVITAS ANTIHIPERURISEMIA EKSTRAK ETANOL DAUN SELEDRI (EEDS) PADA TIKUS INDUKSI KALIUM OKSONAT

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. di dunia setelah kanker paru-paru, hepar dan kolon. Insidensi kanker payudara

BAB V HASIL PENELITIAN. Study preliminary / uji pendahuluan dan proses penelitian ini telah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

DAFTAR ISI. Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... HALAMAN MOTTO... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN DEKLARASI... KATA PENGANTAR...

Waktu dan Tempat Penelitian Materi Penelitian Metode Penelitian Pembuatan Tikus Diabetes Mellitus Persiapan Hewan Coba

repository.unimus.ac.id

I. PENDAHULUAN. penyakit jantung koroner (Rahayu, 2005). Hiperkolesterolemia adalah suatu

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel dari penelitian ini adalah daun murbei (Morus australis Poir) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian tentang pengaruh pemberian ekstrak daun sirsak (Annona

BAB I PENDAHULUAN. salah satu penyebab utama kematian. Ada sekitar sepertiga penduduk dunia telah

Lampiran 1. Hasil identifikasi daun poguntano (Picria fel-terrae Lour.)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian pengaruh ekstrak daun sirsak (Annona muricata L.) terhadap

BAB I PENDAHULUAN. dunia menderita kanker dan 7,6 juta di antaranya meninggal dunia karena

Efek Hipourikemia Ekstrak Daun Sidaguri (Sida Rhombifolia L) Pada Mencit Jantan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULAN. memetabolisme dan mengekskresi zat kimia. Hati juga mendetoksifikasi zat

BAB III METODE PENELITIAN. perlakuan pada hewan uji (Taufiqurrahman, 2004). Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling, yaitu subyek

I. PENDAHULUAN. semakin meningkat. Prevalensi DM global pada tahun 2012 adalah 371 juta dan

UJI EFEK ANTIPIRETIK EKSTRAK ETANOL DAUN TEMBELEKAN (LANTANA CAMARA L.) PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR WISTAR

I. PENDAHULUAN. Akhir-akhir ini kehidupan mulai beranjak kembali kepada obat-obatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Eva Anriani Lubis, 2013

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Dian Ratih Laksmitawati 1), Anita Ratnasari 1) ABSTRAK

I PENDAHULUAN. banyak peternakan yang mengembangkan budidaya puyuh dalam pemenuhan produksi

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV PROSEDUR KERJA

ABSTRAK ABSTRACT KATA PENGANTAR

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang penelitian

BAB V HASIL PENELITIAN. Study preliminary dalam penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium

UJI EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN SIDAGURI (Sida rhombifolia L.) TERHADAP PENURUNAN KADAR GULA DARAH PADA TIKUS PUTIH JANTAN GALUR Sprague Dawley

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Adella Anfidina Putri, 2013

BAB I PENDAHULUAN. seperti kurang berolahraga dan pola makan yang tidak sehat dan berlebihan serta

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. bertingkat dengan empat dosis tidak didapatkan kematian pada

BAB III METODE PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan masyarakat dunia termasuk Indonesia (global epidemic). World

Lampiran 1. Hasil Persetujuan Etik Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sampel atau bahan penelitian ini adalah daun M. australis (hasil

BAB I PENDAHULUAN. Alkohol merupakan zat psikotropika dengan penggunaan yang paling luas.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Kanker payudara disebut juga dengan carsinoma mammae merupakan

Transkripsi:

EFEK EKSTRAK ETANOL 70% HERBA KEMANGI (Ocimum americanum L.) SEBAGAI PENURUN KADAR ASAM URAT PADA TIKUS JANTAN Galur Sprague Dawley Yesi Restina 1, E. Mulyati Effendi 2 dan Ike Yulia W. 3 1,2&3 Program Studi Farmasi, FMIPA, Universitas Pakuan, Bogor. ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak etanol 70% herba kemangi terhadap kadar asam urat pada tikus jantan galur Sprague Dawley. Hewan uji yang digunakan yaitu 25 ekor tikus yang dibagi dalam 5 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 ekor tikus. Kelompok perlakuan I allupurinol 5,04 g/200 g BB sebagai kontrol (+), perlakuan II CMC 0,5%/200 g BB sebagai kontrol (-), perlakuan III ekstrak etanol 70% herba kemangi 0,4g/200g BB (Dosis 1), perlakuan IV ekstrak etanol 70% herba kemangi 0,8g/200g BB (Dosis 2) dan perlakuan V ekstrak etanol 70% herba kemangi 1,6g/200g BB (Dosis 3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian ekstrak etanol herba kemangi dapat menurunkan kadar asam urat selama pengobatan 15 hari, dosis yang paling efektif yaitu dosis 2 (0,8g/200g BB). Kata Kunci : Herba Kemangi, Asam Urat, Allupurinol PENDAHULUAN Asam urat merupakan produk akhir metabolisme purin yang berasal dari metabolisme dalam tubuh yang disebut faktor endogen (genetik) dan berasal dari luar tubuh yang disebut faktor eksogen (sumber makanan). Senyawa asam urat dihasilkan oleh setiap makhluk hidup sebagai hasil dari proses metabolisme sel yang berfungsi untuk memelihara kelangsungan hidup (Kanbara., et al 2010). Konsumsi makanan berkadar protein tinggi seperti daging, hati ikan, sayuran kangkung dan kacang-kacangan atau dengan mengkonsumsi minuman dengan kadar alkohol yang cukup tinggi secara terus menerus dapat menjadi pemicu timbulnya penyakit asam urat (Utami & Lentera, 2005). Menurut Syukri (2007), asam urat sebagian besar dieksresi melalui ginjal dan hanya sebagian kecil melalui saluran cerna. Keadaan ketika kadar asam urat meningkat disebut dengan hiperuresemia dan penderita kemudian akan mengalami pirai (gout). Penyakit gout adalah penyakit akibat gangguan metabolisme purin yang ditandai dengan hiperurisemia (Muttaqin, 2008). Kemangi (Ocimum americanum L.) merupakan tumbuhan yang mengandung banyak senyawa berkhasiat diantaranya adalah flavonoid, glikosida, asam galat, tanin dan minyak atsiri yang mengandung eugenol sebagai komponen utamanya dan tumbuhan kemangi ini dipercaya masyarakat sebagai tanaman yang memiliki khasiat sebagai penurun kadar asam urat (Gunawan, 2004). Penelitian Husna (2015) menyatakan bahwa efek samping dari pemberian ekstrak etanol herba kemangi 70% dengan dosis 0,8 g/200 g BB tidak menyebabkan peningkatan kadar asam urat, bahkan ada kecenderungan menurunkan kadar asam urat pada tikus putih. Pada penelitian tersebut belum dilakukan penginduksian asam urat terlebih dahulu dan belum membandingkan dengan kontrol positif dan kontrol negatif sehingga perlu dilakukan penelitian lanjutan. METODE PENELITIAN Pengumpulan Bahan Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah herba kemangi yang didapat dari pasar induk Bogor.

Penyiapan Hewan Coba Hewan coba yang digunakan pada penelitian ini adalah tikus putih jantan dengan bobot sekitar 200-260 g. Sebanyak 25 ekor tikus dibagi menjadi 5 kelompok perlakuan, masing-masing kelompok terdiri dari 5 ekor.. Penimbangan berat badan dilakukan setiap 5 kali hari. Pencucian box kandang dilakukan dua hari sekali. Semua hewan coba tersebut diberi perlakuan selama 15 hari. PembuatanEkstrak Etanol 70% Herba Kemangi. Sebanyak 0,5 kg serbuk herba kemangi (Ocimum americanum L.) yang telah diayak dengan menggunakan mesh 30, diekstrak dengan menggunakan metode maserasi. Digunakan pelarut etanol 70% sebanyak 5 L dengan perbandingan 1:10 Didiamkan dalam tabung selama 6 jam dan dilakukan pengocokan setiap 15 menit sekali kemudian disaring dan ampasnya dimaserasi kembali sebanyak 2 kali dengan perlakuan yang sama, hal ini dilakukan selama 4 hari. Maserat yang diperoleh divakum untuk memperoleh ekstrak kering yang dilanjutkan dengan uji kadar asam urat. Pemberian Ekstrak Etanol 70% Herba Kemangi pada Hewan Coba Sebanyak 5 kelompok perlakuan dengan masing masing terdiri dari 5 ekor tikus diberi perlakuan : a. Pelakuan I : Diberi allupurinol 5,04 mg/200g BB secara oral sebagai kontrol positif b. Perlakuan II : Diberi CMC 0,5%/200g BB secara oral sebagai kontrol negatif c. Perlakuan III : Diberi ekstrak etanol 70% herba kemangi 0,4g/200g BB secara oral sebagai dosis 1 d. Perlakuan IV : Diberi ekstrak etanol 70% herba kemangi 0,8g/200g BB secara oral sebagai dosis 2 c. Perlakuan V : Diberi ekstrak etanol 70% herba kemangi 1,6g/200g BB secara oral sebagai dosis 3 Pemberian Ekstrak Etanol 70% Herba Kemangi pada tikus dilakukan setiap hari selama 15 hari. Prosedur pengukuran kada asam urat Ekor tikus dibersihkan dari kotoran yang menempel. Darah diambil dari ekor tikus dengan cara melukainya, darahnya diletakkan pada strip yang terpasang pada alat Easytouch (GCU) yang selanjutnya akan di dapatkan kadar asam urat darahnya yang dinyatakan dalam mg/dl. Rancangan Penelitian Untuk memperoleh suatu kesimpulan mengenai asam urat dari ekstrak etanol 70% pada tikus putih jantan maka data yang diperoleh dianalisa dengan menggunakan analisa sidik ragam dengan metoderancangan Acak Kelompok. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pengukuran kadar asam urat pada tikus rata-rata normal (sebelum induksi) dan kadar asam uratl setelah hari ke-13 induksi menggunakan hati ayam dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Rata-rata Hasil Pengukuran Kadar Asam Urat Tikus Sebelum dan Sesudah Induksi dengan Hati Ayam. Kelompok Hewan Coba Sebelum Induksi (mg/dl) Setelah Induksi (mg/dl) 1 4,66 ± 1,08 12,26 ± 0,65 2 4,50 ± 0,72 3 4,86 ± 0,85 4 4,52 ± 0,85 7,76 ± 0,58 7,78 ± 0,66 8,96 ± 0,92 5 4,54 ± 0,36 10,8 ± 1,14 Rata-rata 4,61 9,51 Terjadi kenaikan kadar asam urat cukup signifikan setelah diberi hati ayam selama 13 hari. Nila rata-rata penurunan kadar asam urat setelah perlakuan ekstrak etanol herba kemangi dapat dilihat pada Tabel 2. Tabel 2. Nilai rata-rata Penurunan Kadar Asam Urat Kelompok perlakuan Kadar Asam Urat Darah Tikus Hari ke-0 Hari ke-5 Hari ke-10 Hari ke-15 Rata-rata Kontrol Positif 12,26 ± 0,65 7,12 ± 0,42 5,6 ± 1,21 4,12 ± 0,97 7,27 a Kontrol Negatif 7,76 ± 0,58 8,86 ± 1,12 9,72 ± 1,04 10,8 ± 1,09 9,28 b Dosis 1 7,78 ± 0,66 7,56 ± 0,85 7,02 ± 1,32 6,44 ± 1,85 7,2 a Dosis 2 8,96 ± 0,92 8,26 ± 1,03 7,08 ± 2,29 4,28 ±0,71 7,14 a Dosis 3 10,8 ± 1,14 9,14 ± 1,49 6,64 ± 1,50 5,28 ± 1,25 7,96 a Rata-rata 9,51 c 8,18 b 7,21 ab 6,18 a Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf superskrip yang sama pada kolom maupun baris yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata Nilai rata-rata penurunan kadar asam urat pada Tabel 5, terlihat bahwa dengan pemberian ekstrak etanol 70% herba kemangi 0,4g/200g BB (Dosis 1) sudah terlihat adanya penurunan kadar bila dibandingkan dengan kontrol negatif dan relatif sama penurunannya bila dibandingkan dengan kelompok yang diberi allupurinol sebagai kontrol positif. Grafik yang menunjukkan perbedaan rata-rata kadar asam urat dapat dilihat pada Gambar 1.

Kadar aasam Urat (mg/dl) 14 12 10 8 6 4 2 0 0 5 10 15 Hari Perlakuan Kontrol + Kontrol - Dosis 1 Gambar 1. Grafik Penurunan Kadar Asam Urat Hasil persentase potensi ketiga dosis ekstrak etanol herba kemangi dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 6. Perbandingan Dosis Ekstrak Herba Kemangi dan Allupurinol Terhadap Persentase Penurunan Kadar Asam Urat Perlakuan Total persentase Dosis 1 Dosis 2 Dosis 3 Allupurinol penurunan 17.22 52.41 50.44 66.39 Nilai Persentase Potensi 25,93 78,94 75,97 Tabel perbedaan persentase penurunan kadar asam urat diatas memperlihatkan dosis 2 (0,8 g/200g BB) merupakan dosis yang memiliki persentase penurunan kadar asam urat yang paling tinggi yaitu 52,41%. Persentase penurunan kadar asam urat pada dosis 2 mendekati persentase penurunan kadar asam urat pada kontrol positif (allupurinol) yaitu sebesar 66,39 %, penurunan kadar asam urat setelah dilakukan pengobatan selama 15 hari dapat menurunkan kadar asam urat hingga kadar normal. Berikut di bawah ini adalah histogram perbandingan persentase potensi penurunan asam urat ketiga dosis ekstrak etanol herba kemangi. 80 78,94 75,97 60 40 25,93 20 0 Dosis 1 Dosis 2 Dosis 3 Gambar 2. Histogram Perbandingan Persentase Potensi Penurunan Asam Urat Ketiga Dosis Ekstrak Etanol Herba Kemangi.

Histogram perbandingan persentase potensi penurunan asam urat ketiga dosis ekstrak etanol herba kemangi terlihat bahwa dosis 2 (0,8 g/200 g BB) memberikan pengaruh terhadap penurunan kadar asam urat paling tinggi dan memiliki persentase potensi penurunan kadar asam urat sebesar 78,94%. Perbandingan persentase penurunan kadar asam urat pada dosis 2 lebih baik dibandingkan dengan dosis 1 karena zat aktif yang terkandung pada dosis 1 lebih sedikit dibandingkan dengan dosis 2, sedangkan penurunan kadar asam urat pada dosis 3 tidak berbeda jauh dengan dosis 2, hal ini kemungkinan disebabkan oleh terlalu tingginya dosis sehingga membuat pemberian ekstrak lebih kental dan membuat penyerapan zat aktif pada tubuh tikus kurang baik sehingga menyebabkan tikus menjadi diare. Hasil analisis data metode Rancangan Acak Kelompok tabel (ANOVA) terhadap kelompok dosis dan lama perlakuan menunjukkan bahwa pada kelompok dosis dan lama perlakuan terdapat pengaruh yang sangat nyata terhadap penurunan kadar asam urat (P < 0,01), untuk mengetahui pengaruh antar perlakuan, pengujian dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil uji lanjut Duncan menunjukkan ekstrak etanol herba kemangi dosis 1, dosis 2 dan dosis 3 berada dalam satu subset yang sama dengan kontrol positif yang artinya dosis 1, dosis 2 dan dosis 3 tidak signifikan atau memberikan pengaruh yang relatif sama terhadap penurunan kadar asam urat. Hasil pada kontrol negatif tidak menunjukkan adanya penurunan melainkan terjadinya peningkatan kadar asam urat, hal ini terjadi karena pada kontrol negatif hanya diberikan Carboxy Methyl Cellulosa (CMC) 0,5% dan tidak diberi perlakuan dosis ekstrak herba kemangi. CMC merupakan suatu senyawa yang tidak berpengaruh terhadap potensi penurunan kadar asam urat. Peningkatan kadar asam urat pada perlakuan kontrol negatif disebabkan oleh pengaruh pemberian hati ayam yang tetap diberikan pada saat perlakuan dosis berlangsung sehingga terjadi penumpukan asam urat. Lamanya waktu pemberian ekstrak herba kemangi memperlihatkan bahwa semakin lama pemberian ekstrak etanol herba kemangi maka persentase penurunannya pun semakin tinggi. Data uji lanjut Duncan memperlihatkan pemberian ekstrak herba kemangi pada hari ke-5, hari ke-10 dan hari ke-15 memperlihatkan pengaruh yang berbeda nyata terhadap penurunan kadar asam urat bila dibandingkan dengan hari ke- 0. Pemberian hari ke-5 dan hari ke-10 memiliki data yang tidak berbeda nyata, begitupula dengan hari ke-10 dan hari ke-15. Bila dilihat dari pengaruh

pemberian dosis, maka dapat dinyatakan bahwa dosis 2 (0,8 g/200g BB) dengan lama pemberian 15 hari memberikan pengaruh yang paling baik terhadap penurunan kadar asam urat dan relatif sama dengan kontrol positif. Bila dilihat potensinya, penurunan kadar asam urat paling baik adalah pada dosis 2 (0,8 g/200 g BB) dengan persentase potensi penurunan sebesar 78,94 %. Penurunan kadar asam urat ini terjadi karena adanya kandungan flavonoid dalam tanaman herba kemangi. Kemangi mengandung senyawa flavonoid yang dapat menghambat terbentuknya asam urat dalam tubuh. Herba kemangi memiliki kadar flavonoid sebesar 9,67% b/b, cukup besar untuk kategori tanaman herbal (Apriyanti, 2012). Menurut Batari (2007) tentang identifikasi senyawa flavonoid pada sayuran indigenous menyatakan bahwa jenis flavonoid yang terkandung dalam kemangi antara lain luteolin, quercetin, apigenin dan kaemferol. Penelitian lain yang dilakukan oleh Cos et al (1998) menyatakan bahwa luteolin, quercetin, apigenin, kaemferol termasuk dalam jenis flavonoid yang berpotensi menghambat aktivitas enzim xantin oksidase sehingga dapat menghambat pembentukan asam urat dalam tubuh. Flavonoid juga memilki fungsi lain yaitu dapat berfungsi sebagai antioksidan yang dapat menghambat aktivitas xantin oksidase sehingga xantin dan hipoxantin tidak dapat diubah menjadi asam urat (Apriansyah, 2011). Luteolin merupakan jenis flavonoid yang memiliki daya hambat xantin oksidase yang paling kuat dari semua jenis flavonoid ( Batari, 2007). KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan : 1. Ekstrak etanol 70% herba kemangi berpengaruh terhadap penurunan kadar asam urat pada tikus jantan galur Sprague Dawley 2. Ekstrak etanol herba kemangi dosis 2 (0,8 g/ 200 g BB) efektif terhadap penurunan kadar asam urat pada tikus putih jantan dan penurunannya relatif sama dengan kontrol positif. 5.2 Saran 1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap penurunan kadar asam urat dengan metode pengukuran dan metode ekstraksi yang berbeda 2. Perlu dilakukan analisis kadar flavonoid total pada ekstrak etanol herba kemangi DAFTAR PUSTAKA Apriansyah. 2011. Pengaruh Ekstrak Etanol Buah Sirsak (Annona muricata L.) Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat

pada Tikus Sprague-Dawley Jantan. Skripsi. Universitas Pakuan. Bogor. Apriyanti, R. 2012. Efek Minyak Atsiri Daun Kemangi (Ocium gratisimum L.) Sebagai Anti Depresi pada Mencit Putih Jantan Galur ddy. Skripsi. Universitas Pakuan. Bogor. Batari. R. 2007. Identifikasi Senyawa Flavonoid Pada Sayuran Indigenous jawa Barat. Skripsi. Institut Pertanian Bogor. Coes, p., L. Ying, M. Calomme dan P. Jia.1998. Structure Activity Relationship and Classification of Flavonoids as Inhibitors of Xanthine Oxidase and Superoxide Scavengers. Journal of Natural Products, 61 (1), 71-76. Gunawan, D. 2004. Ramuan Tradisional untuk Keharmonisan Suami Istri. Penebar Swadaya, Jakarta Husna, R.S.N, 2015. Efek Samping Etanol 70% dan 96% Herba Kemangi (Ocimum americanum L.) yang Bersifat Estrogenik Terhadap Kadar Asam Urat pada Tikus Putih Jantan. Skripsi. Universitas Pakuan. Bogor. Kanbara, A., M. Hakoda., I. Seyama. 2010. Urine Alkalization facilitates uric Acid Excretion, Nutritional Journal, 9: 45 Muttaqin, A. 2008. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Sistem Muskuloskeletal. Jakarta: EGC. Syukri, M. 2007. Asam Urat dan Hiperurisemia. Majalah Kedokteran Nusantara, Universitas Sumatera Utara. Vol 40. No 1. Utami, P. dan Lentera. 2005. Tanaman Obat untuk Mengobati Rematik dan Asam Urat. Jakarta : Agro Media Pustaka