BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Teknologi informasi yang berkembang dengan sangat pesat saat ini semakin berperan dalam pengambilan keputusan oleh individu, perusahaan maupun instansi pemerintah. Selain itu peran teknologi informasi telah menjadi bagian dari strategi organisasi untuk mencapai tujuannya (Mutyarini & Sembiring, 2006). Pada era sekarang, teknologi informasi menjadi elemen yang penting dalam membantu menjalankan fungsi bisnis perusahaan. Antara teknologi dan proses bisnis harus terdapat satu keselarasan agar pencapaian tujuan dari organisasi dapat dilakukan dengan efektif dan efisien. Keselarasan yang dimaksud di sini dapat dicapai dengan cara penyesuaian teknologi terhadap proses bisnis atau sebaliknya, penyesuaian proses bisnis terhadap teknologi. PT. Shafco Multi Trading adalah sebuah perusahaan yang berhasil membangun sebuah bisnis di bidang busana dan dimulai dengan brand Shafira. PT. Shafco Multi Trading telah mengembangkan lini bisnis yaitu ZOYA, yang dikembangkan melalui sistem bisnis franchise yang hingga sekarang telah memiliki lebih dari 70 cabang yang tersebar di seluruh Indonesia. Berdasarkan dari pencapaian perusahaan tersebut dapat dikatakan perusahaan PT. Shafco Multi Trading sedang mengalami perkembangan yang pesat. Hal itu akan menjadikan peran teknologi informasi semakin diperhitungkan. Semua kegiatan proses bisnis mulai dari Products Development, pengadaan Raw Material, tahap Production, Storage and Distribution, Store, dan sampai ke pelanggan harus berjalan sesuai yang diharapkan. PT. Shafco Multi Trading saat ini telah memanfaatkan teknologi informasi dalam menjalankan kegiatan proses bisnisnya seperti dalam penggunaan beberapa aplikasi seperti Shafco ERP 3.00, Point of Sales (POS) dan Human Resources Information System (HRIS). Namun, dalam penggunaannya masih kurang efisien seperti data transaksi penjualan setiap harinya dikirim melalui e-mail karena sebagian besar toko masih menggunakan aplikasi berbasis desktop sehingga kemungkinan akibat human error masih bisa terjadi. Dari
segi kemampuan atau performance, transaksi idealnya bisa dilakukan secara realtime sehingga dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya. Dengan menggunakan sistem seperti itu, maka arah ke depannya perusahaan juga dapat mempercepat proses bisnis dan mempersingkat waktu dalam pengambilan keputusan. Perancangan arsitektur aplikasi ini sangat dibutuhkan oleh perusahaan untuk mengatasi masalah tersebut. Di samping itu, database untuk masing-masing aplikasi baik yang berbasis desktop maupun web-based masih memiliki struktur yang berbeda sehingga masih ada kemungkinan terjadinya inkonsistensi data. Perancangan arsitektur data pada perusahaan ini perlu dilakukan untuk mengidentifikasi kembali entitas-entitas data dan hubungannya dengan proses bisnis. Berdasarkan permasalahan tersebut, perusahaan memerlukan perancangan arsitektur enterprise ini guna memperbaiki sistem dengan menyelaraskan proses bisnis dengan implementasi teknologi khususnya di bidang arsitektur data dan arsitektur aplikasi. Beberapa keuntungan menggunakan arsitektur enterprise yang menjadi referensi betapa pentingnya penelitian ini dapat dijabarkan baik dari segi teknologi informasi ataupun segi bisnis. Dari segi teknologi informasi, arsitektur enterprise dapat mengelola kompleksitas, yaitu dengan memberikan fasilitas dalam penentuan ruang lingkup dan pengelolaan program dan proyek sistem informasi serta mendeskripsikan independensi. Selain itu, arsitektur enterprise dapat menjadi pengawasan sumber daya teknis yaitu mengidentifikasi dan menghilangkan redundansi, knowledge management yaitu arsitektur enterprise dapat mengelola dan berbagi pengetahuan secara modular sehingga dapat divisualisasikan di tingkat yang berbeda, serta arsitektur enterprise dapat menjadi peran sebagai visibilitas teknologi informasi, yaitu menjadi sumber daya dan sistem teknologi informasi lebih selaras dengan strategi bisnis. Dilihat dari segi bisnis, arsitektur enterprise dapat mengurangi dampak dari pergantian staf, penyesuaian lebih cepat, serta peningkatan prosedur pengoperasian (Shah & Kourdi, 2007). Berdasarkan keuntungan-keuntungan arsitektur enterprise dapat disimpulkan bahwa kebutuhan terhadap arsitektur enterprise memang diperlukan oleh
perusahaan untuk dapat menyelaraskan kedua hal yang sangat penting dalam perusahaan yaitu proses bisnis dengan teknologi. Terdapat beberapa framework yang biasanya digunakan untuk merancang arsitektur enterprise. Berikut adalah perbandingan karakteristik framework yang masing-masing dari framework tersebut tentu memiliki kelebihan dan kekurangan. Framework Zachman dalam hal ini memiliki karakteristik yaitu framework untuk positioning, mengategorikan deliverable, diterima secara luas, perspektif dibatasi, alat untuk perencanaan, sedangkan framework FEAF memiliki karakteristik yang berbeda dengan Zachman yaitu framework referensi arsitektur enterprise, standar pemerintahan Amerika, diterima oleh semua pemerintahan Amerika, perspektif menyeluruh, alat perencanaan dan komunikasi. Selain itu, ada juga framework Gartner yang memiliki karakteristik sebagai alat strategi, perencanaan, dan komunikasi. Framework TOGAF ADM sendiri memiliki beberapa karakteristik seperti standar terbuka, netral, diterima secara luas, perspektif keseluruhan, alat untuk proses dan perencanaan (Wartika & Supriana, 2011). Selain itu juga TOGAF ADM bisa digunakan sebagai metode selain untuk arsitektur enterprise seperti metodologi manajemen program secara umum, serta framework ini juga diamanatkan untuk digunakan oleh manajer proyek pada situasi outsourcing yang sangat cocok dengan situasi penelitian ini (The Open Group, 2009). Perbandingan ini menunjukkan bahwa pentingnya perancangan arsitektur enterprise untuk perusahaan dan juga menunjukkan bahwa setiap framework yang akan digunakan tentu memiliki kelebihan dan kekurangan. Framework tersebut harus disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Dalam penelitian ini TOGAF ADM dipilih sebagai metode pengembangan arsitektur enterprise karena memiliki beberapa kelebihan seperti dalam metode ini adanya TRM (Technical Reference Model) yaitu acuan penggambaran model artifact untuk merancang arsitektur enterprise, kemudian TOGAF ADM menyediakan prinsip arsitektur untuk merancang arsitektur enterprise sehingga perancangan dapat sesuai dengan prinsip-prinsip perancangan arsitektur enterprise. Selain itu framework TOGAF ADM ini berfokus pada siklus implementasi (ADM) dan proses perancangan yang detail daripada framework lain. TOGAF ADM merupakan framework arsitektur enterprise yang cocok digunakan oleh perusahaan
yang masih belum terdapat arsitektur enterprise dan keperluan untuk pengembangan arsitektur enterprise. Framework TOGAF ADM terdiri dari 8 fase yang berbentuk siklus yaitu architecture vision, business architecture, information system architecture, technology architecture, opportunities and solution, migration planning, implementation governance, dan architecture change management. Penelitian ini fokus dalam perancangan pada fase architecture vision, business architecture, dan information system architecture. Fase information system architecture memiliki 2 bagian, yaitu data architecture dan application architecture. Pada perancangan data architecture menjelaskan tentang mendefinisikan entitas data apa saja yang sesuai dengan sistem yang ada di perusahaan serta matriks pemetaan data. Application architecture akan mendefinisikan jenis-jenis sistem aplikasi yang sesuai pada sistem di perusahaan. Pada pembahasan latar belakang penelitian ini, sudah dapat dijelaskan bagaimana pentingnya enterprise architecture pada PT. Shafco Multi Trading yang akan menjadi landasan dalam menyusun semua kegiatan pada perusahaan agar lebih efektif yang tentu saja akan bertambah kompleks ke depannya. I.2 Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut. a. Bagaimana membuat perencanaan arsitektur data dan arsitektur aplikasi pada PT. Shafco Multi Trading dengan menggunakan Framework TOGAF ADM? b. Bagaimana membuat model arsitektur data dan arsitektur aplikasi pada PT. Shafco Multi Trading dengan menggunakan Framework TOGAF ADM? c. Bagaiman menyusun data architecture dan application architecture untuk mencapai tujuan perusahaan?
I.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. a. Membuat perencanaan arsitektur data dan arsitektur aplikasi pada PT. Shafco Multi Trading dengan menggunakan Framework TOGAF ADM, b. Membuat model arsitektur data dan arsitektur aplikasi pada PT. Shafco Multi Trading dengan menggunakan Framework TOGAF ADM, c. Melakukan penyusunan application architecture dan data architecture sehingga dapat diperoleh keselarasan antara strategi bisnis dengan strategi teknologi informasi untuk mencapai tujuan perusahaan. I.4 Batasan Penelitian Adapun batasan dari permasalahan yang dibahas pada tugas akhir ini sebagai berikut. a. Penelitian ini hanya berfokus pada tahap analisis dan perancangan, tidak sampai dengan tahap implementasi. b. Pada analisis dan perancangan tidak sampai membahas dukungan aplikasi untuk manajemen tingkat menengah dan atas secara mendalam. I.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian adalah sebagai berikut. a. Memberikan gambaran blueprint dari data architecture dan application architecture dalam pengembangan enterprise architecture pada PT. Shafco Multi Trading. b. Secara teoritik hasil penelitian ini dapat dijadikan kajian tentang penerapan konsep enterprise architecture menggunakan metode TOGAF ADM pada perusahaan retail.
I.6 Sistematika Penulisan Penelitian ini diuraikan dengan sistematika penulisan sebagai berikut. Bab I Pendahuluan Pada bab ini berisi uraian mengenai latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, batasan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan. Bab II Tinjauan Pustaka Pada bab ini berisi tentang literatur yang sesuai dengan topik penelitian untuk dijadikan dasar pengetahuan dan berisi pula penelitian terdahulu yang digunakan sebagai referensi dalam penelitian ini. Bab III Metodologi Penelitian Pada bab ini dijelaskan tentang konsep yang dibuat berdasarkan atas aspek hipotesis dan teoritis yang dituangkan dalam model konseptual dan juga merancang tahap-tahap yang akan dilakukan selama penelitian yang tertuang pada sistematika penelitian. Bab IV Pengumpulan dan Pengolahan Data Pada bab ini dijelaskan tentang metode pengumpulan data pada objek penelitian serta mengidentifikasi data yang bersifat mendasar sebagai acuan dalam tahap selanjutnya. Bab V Analisis dan Perancangan Pada tahap ini berisi tentang inti dari penelitian ini yang mencakup identifikasi requirement, analisis dan perancangan pada setiap fase sesuai dengan framework TOGAF ADM dan juga mendefinisikan target yang direkomendasikan dalam penelitian, serta penentuan analisis gap pada fase arsitektur data dan arsitektur aplikasi. Bab VI Kesimpulan dan Saran Pada tahap ini berisi tentang rangkuman dari hasil penelitian serta saran ke depan yang perlu diperhatikan demi meningkatkan kualitas penelitian.