PERATURAN BUPATI OGAN HOMERING ULU TIMUR NOMOR S TAHUN 2016 TENTANG

dokumen-dokumen yang mirip
BUPATI GARUT P E R A T U R A N B U P A T I G A R U T NOMOR 916 TAHUN 2011

Nomor 3851); 3. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 78,

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BANYUWANGI SALINAN PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 9 TAHUN 2013 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BANYUWANGI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PADANG LAWAS UTARA,

jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt cüéä Çá ]tãt UtÜtà

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 14 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI MAROS PROVINSI SULAWASI SELATAN PERATURAN BUPATI MAROS NOMOR: 08 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PENAJAM PASER UTARA PROVINSI KALIMANTAN TIMUR PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 31 TAHUN 2014 TENTANG

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2015 TENTANG

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 7 TAHUN 2015 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASANN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN BLITAR

BERITA DAERAH KABUPATEN BANJARNEGARA TAHUN 2017 NOMOR 30

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BUPATI CILACAP PROVINSI JAWA TENGAH

NOMOR : 15 TAHUN 2010

BUPATI BLORA PERATURAN BUPATI BLORA NOMOR 7 TAHUN 2016 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN ATAS PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH TAHUN 2016

BUPATI LUWU TIMUR PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN BUPATI LUWU TIMUR NOMOR 1 TAHUN 2015 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

GUBERNUR JAWA TIMUR GUBERNUR JAWA TIMUR,

WALIKOTA TASIKMALAYA

WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 14 TAHUN 2017

BAB I P E N D A H U L U A N

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2017 TENTANG PEMBINAAN DAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

BERITA DAERAH KABUPATEN MAJALENGKA NOMOR : 13 TAHUN 2013 PERATURAN BUPATI MAJALENGKA NOMOR 13 TAHUN 2013 TENTANG

2017, No Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); M

BUPATI BLORA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BLORA,

WALIKOTA PROBOLINGG0 PROVINSI JAWA TIMUR

PERATURAN BUPATI KARAWANG NOMOR : 7 TAHUN 2014

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

WALIKOTA PADANG PROVINSI SUMATERA BARAT

2016, No Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 01 TAHUN 2017 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN TAHUNAN TAHUN 2017 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Walikota Tasikmalaya Provinsi Jawa Barat

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 4 TAHUN 2015 TENTANG

- 1 - GUBERNUR SULAWESI SELATAN PERATURAN GUBERNUR SULAWESI SELATAN NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 02 TAHUN 2015 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN TAHUNAN TAHUN 2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.04/MEN/2011 PEDOMAN PENGAWASAN INTERN LINGKUP KEMENTERIAN KELAUTAN DAN PERIKANAN

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotis

LAKIP INSPEKTORAT 2012 BAB I PENDAHULUAN. manajemen, antara lain fungsi-fungsi planning, organizing,

PERATURAN BUPATI PANDEGLANG NOMOR 30 TAHUN 2014 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA INSPEKTORAT KABUPATEN PANDEGLANG

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG PEMBERDAYAAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

BUPATI MAJENE PERATURAN DAERAH KABUPATEN MAJENE NOMOR 7 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

- 1 - PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 07 TAHUN 2012 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN TAHUNAN ( PKPT ) TAHUN 2012

BUPATI LEBAK PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI LEBAK NOMOR 5 TAHUN 2015 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERNAL DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK

GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN GUBERNUR KALIMANTAN SELATAN NOMOR 01 TAHUN 2014 TENTANG PROGRAM KERJA PENGAWASAN TAHUNAN TAHUN 2014 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BUPATI BELITUNG PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 41 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI KULON PROGO PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 30 TAHUN 2012 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

2017, No Berencana Nasional tentang Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan Badan Kependudukan dan Keluarga Berenc

PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 2 TAHUN 2014 TENTANG PETUNJUK TEKNIS TATA CARA PENGAWASAN ATAS PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH BUPATI SRAGEN,

2017, No Pedoman Pengawasan Intern di Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan Republik Indonesia; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 19

BUPATI BADUNG PERATURAN BUPATI BADUNG NOMOR 86 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR AUDIT APARAT PENGAWASAN INTERN PEMERINTAH (APIP) KABUPATEN BADUNG

BERITA DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

PERATURAN GUBERNUR BANTEN NOMOR 86 TAHUN 2014 TENTANG

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

2 Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran

PROVINSI JAWA TENGAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA MALANG,

PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA

BUPATI CIAMIS PERATURAN BUPATI CIAMIS NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNSUR ORGANISASI INSPEKTORAT

BERITA DAERAH KOTA BEKASI

BERITA DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 30 TAHUN 2011 PERATURAN BUPATI BANDUNG NOMOR 30 TAHUN 2011 TENTANG

WALIKOTA BANJAR PERATURAN WALIKOTA BANJAR NOMOR 19 TAHUN 2012 TENTANG KEBIJAKAN PENGAWASAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KOTA BANJAR TAHUN 2012

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH

GUBERNUR JAWA TENGAH PERATURAN GUBERNUR JAWA TENGAH NOMOR 64 TAHUN 2012 TAHUN 2012 TENTANG

PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR :32 TAHUN 2011

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

PERATURAN DAERAH KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 3 TAHUN 2013 TENTANG

MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR 60 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI BENER MERIAH PERATURAN BUPATI BENER MERIAH NOMOR 8 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERNAL DI LINGKUNGAN INSPEKTORAT KABUPATEN BENER MERIAH

PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT

BUPATI BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG NOMOR 16 TAHUN 2011 TENTANG

PERATURAN MENTERI KEHUTANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR : P. 22/MENHUT-II/2010 TENTANG PEDOMAN AUDIT KINERJA LINGKUP KEMENTERIAN KEHUTANAN

BUPATI KONAWE SELATAN

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KEHUTANAN. Audit Kinerja. Pedoman.

GUBERNUR JAWA TIMUR PERATURAN GUBERNUR JAWA TIMUR NOMOR 92 TAHUN 2014 TENTANG PIAGAM PENGAWASAN INTERN GUBERNUR JAWA TIMUR,

GUBERNUR KALIMANTAN TENGAH

BUPATI PADANG LAWAS UTARA PROVINSI SUMATERA UTARA SALINAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI NEGARA RISET DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA

- 1 - WALIKOTA GORONTALO,

TENTANG WALIKOTA DEPOK PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN WALIKOTA DEPOK NOMOR 118 TAHUN 2016

GUBERNUR BALI PERATURAN GUBERNUR BALI NOMOR 17 TAHUN 2014 TENTANG

PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI SRAGEN NOMOR 2 TAHUN 2017 TENTANG

GUBERNUR SUMATERA BARAT

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2016 Nomor 114);

Menteri Perdagangan Republik Indonesia

BERITA DAERAH KABUPATEN BANTUL. No.89,2015 Inspektorat Kabupaten Bantul. Pedoman Pelaksanaan, Pengawasan, Internal. BUPATI BANTUL

Pemerintah Kota Pagar Alam Jalan Laskar Wanita Mentarjo Komplek Perkantoran Gunung Gare

-1- PERATURAN BUPATI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR NOMOR 32 TAHUN 2016

Transkripsi:

PERATURAN BUPATI OGAN HOMERING ULU TIMUR NOMOR S TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGAWASAN ATAS PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN PEMERINTAHAN DESA DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI OGAN KOMERING ULU TIMUR, Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah, Bupati wajib melakukan pengendalian atas penyelenggaraan kegiatan Pemerintah Daerah dan Pemerintahan Desa, hal ini berguna untuk memberikan keyakinan yang memadai bagi tercapainya efektivitas dan efesien pencapaian tujuan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan Pemerintahan Desa, keandalan pelaporan keuangan, pengawasan aset daerah dan ketaatan terhadap peraturan perundang - undangan. b. bahwa untuk meningkatkan efektivitas dan efesiensi sebagaimana dimaksud huruf a di atas, yang juga meliputi pengelolaan manajemen resiko dan tata kelola Aparat Pengawasan di lingkungan Inspektorat Kabupaten, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pedoman Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan Pemerintahan Desa di Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851); 2. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3854) sebagaimana telah diubah dengan Undang - Undexig Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang - Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 134, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4150); 3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Repxiblik Indonesia Nomor 4286); 4. Undang-Undang Nomor 37 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan dan Kabupaten Ogan Ilir di Provinsi Sumatera Selatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 152, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4347); 5. Undang-LTndang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

6. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 7. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5495); 8. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 224, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5587) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang - Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang - Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 9. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 10. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Taliun 2007 tentang Organisasi Perangkat Derah. ( Lembaran Negara Republik Indonesia Taliun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4741 ); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 127, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4890):; 14. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539); 15. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana, Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan c'an Belanja Negare (Lembaran Negara Republik Indonesia Taliun 2014 Nomor 168, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5558), sebagaimana telan diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2014 tentang Dana Desa yang Bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5694) ; 16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah; 18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Taliun 2007 tentang Pedoman Tata Cara Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 23 Tahun 2007 tentang Pedoman Tata Cara Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah; 19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 25 Tahun 2007 tentang Pedoman Penanganan Pengaduan Masyarakat di Lingkungan Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah; 20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 28 Tahun 2007 tentang Norma Pengawasan dan Kode Etik Pejabat Pengawas Pemerintah; 21. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat Provinsi dan Kabupaten/Kota; 22. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2008 tentang Pedoman Tata Cara Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintah Desa; 23. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nornor PER/04/M.PAN/03/2008 tentang Kode Etik Aparat Pengawasan Intern Pemerintah; 24. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/05/M.PAN/03/2008 tentang Standar Audit Aparat Internal Pemerintah; 25. Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Nomor 37 Tahun 2007 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-Dinas Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (Lembaran Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2007 Nomor 37); 26. Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (Lembaran Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2007 Nomor 38); 27. Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Nomor 2 Taliun 2012 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Secretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (Lembaran Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2012 Nomor 2); 28. Peraturan Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Nomor 2 Tahun 2014 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (Lembaran Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Tahun 2014 Nomor 2); 29. Peraturan Bupati Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Inspektorat Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur (Berita Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur Taliun 2014 Nomor 35 ). Menetapkan MEMUTUSKAN: : PERATURAN BUPATI OGAN KOMERING ULU TIMUR TENTANG PEDOMAN PENGAWASAN ATAS PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH DAN PEMERINTAHAN DESA DI KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR.

BAB I FCETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud : 1. Daerah adalah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur; 2. Pemerintah Daerah adalah Bupati dan Perangkat Daerah sebagai unsur penyelenggara Pemerintah Daerah; 3. Bupati adalah Bupati Ogan Komering Ulu Timur; 4. Gubernur adalah Gubernur Sumatera Selatan; 5. Wakil Bupati adalah Wakil Bupati Ogan Komering Ulu Timur; 6. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan Pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas - luasnya dalam sistem dan prinsip Negara kesatuan Republik Indonesia, sebagaimana dimaksud dalam UUD RI tahun 1945; 7. Pemerintahan Desa adalah Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan oleh Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa dalam mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia; 8. Inspektorat Kabupaten adalah Inspektorat Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur; 9. Inspektur adalah Pimpinan Inspektorat Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur 10. Satuan Kerja Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut SKPD adalah Perangkat Daerah pada Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur; 11. Pedoman Pengawasan adalah acuan, sasaran dan prioritas dalam pelaksanaan pembinaan dan pengawasan di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Jlu Timur; 12. Pengawasan atas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah adalah proses kegiatan yang ditujukan untuk menjamin agar Pemerintah Daerah berjalan secara efektif dan efesien sesuai dengan rencana dan ketentuan peraturan perundang - undangan yang berrlaku; 13. Pemeriksaan/Audit adalah salah satu betuk pengawasan yang dilalcsanakan dengan menggunakan seluruh prosedur dengan teknik audit, membandingkan atara ketentuan peraturan yang berlaku dengan rencana, program, target, sistem dan prosedur yang seharusnya dengan kondisi atau kenyataan yang terjadi di SKPD yang bersangkutan; 14. Pemeriksaan/Audit operasional adalah kegiatan pemeriksaan terhadap aspek tugas pokok daan fungsi, sumber daya manusia, keuangan, sarana dan prasarana serta metode kerja; 15. Pemeriksaan/Audit regular adalah kegiatan pemerksaan yang dilakukan secara teratur, terprogram dan terjadwal yang tertuang dalam Program Kerja Pemeriksaan Tahunan (PKPT); 16. Pemeriksaan/Audit khusus/kasus adalah kegiatan pemeriksaan yang dilakukan sewaktuwaktu seperti penanganan kasus pengaduan, Pemeriksaan atas permintaan dan pendalaman terhadap temuan Pemeriksaan Reguler; 17. Laporan Hasil Pemeriksaan yang selanjutnya disebut LHP adalah Laporan atas hasil kegiatan pemeriksaan/audit terhadap objek pemeriksaan/auditan yang di dalamnya* mengungkapkan fakta, data atau kegiatan yang terjadi dengan unsur atribut temuan, kondisi, kriteria, sebab, akibat dan rekomendasi untuk disampaikan kepada pejabat yang berwenang menindaklanjutinya; 18. Aparat Pengawas adalah Aparatur Sipil Negara yang mempunyai jabatan Auditor, Pejabat 1 Pengawas Urusan Pemerintah Daerah (P2UPD) dan/atau pegawai lain yang diberi tugas, wewenang, tanggung jawab dan hak secara penuh oleh Pejabat yang berwenang untuk melakukan pengawasan pada instansi Pemerintah Daerah;

19. Pegawai Daerah adalah Aparatur Sipil Negara di Daerah, Pegawai BUMD dan Perangkat Daerah yang ada di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur;!0. Aparat Pengawasan Intern Pemerintah yang selanjutnya disingkat APIP adalah Instansi Pemerintah yang dibentuk dengan tugas melaksanakan pengawesan Intern di lingkungan Pemerintah Pusat dan atau Daerah yang terdiri dari BPKP, Inspektorat Jendral Kementerian / Inspektorat Utama Lembaga Pemerintah Non Kementrian, Inspelctorat Provinsi dan Inspektorat Kabupaten sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku; 21. Majelis Pertimbangan Tuntutan Perbendaharaan dan Tuntutan Ganti Rugi Daerah selanjutnya disebut Majelis TP-TGR adalah para pejabat yang ex-officio ditetapkan untuk membantu Gubernur dalam penyelesaian Tuntutan Ganti Kerugian Daerah; 22. Badan Usaha Milik Daerah selanjutnya yang disebut (BUMD) adalah perusahaan yang didirikan dan dimiliki oleh pemerintah daerah; 23. Badan Usaha Milik Desa selanjutnya yang disebut (BUMDes) adalah Lembaga Usaha Desa yang dikelolah oleh Masyarakat dan Pemerintah Desa dalam upaya memperkuat perekonomian desa dan dibentuk berdasarkan kebutuhan dan potensi desa. BAB II MAKSUD DAN TUJUAN PEDOMAN PENGAWASAN Pasal2 Pedoman Pengawasan atas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan Pemerintahan Desa dimaksud sebagai acuan, sasaran dan prioritas pengawasan guna menjamin agar penyelenggaraan Pemerintahan Daerali dan Pemerintahan Desa beijalan secara efektif dan efesien sesuai dengan rencana dan peraturan perundang - undangan yang berlaku; Pasal3 Pedoman Pengawasan atas penyelenggaraan Pemerintahan Daerali dan Pemerintahan Desa bertujuan: a. Meningkatkan kualitas pengawasan internal di lingkungan Pemerintah Daerah; b. Mensinergikan pengawasan yang dilakukan baik oleh APIP sesaai dengan kewenangan maupun aparat pengawas eksternal; c. Meningkatkan jaminan mutu atas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan Pemerintahan Desa serta kepercayaan masyarakat atas hasil pengawasan Inspektorat Kabupaten; d. Meiidorong peningkatan efektivitas dan efesien pelaksanaan tugas pokok Pemerintahan Daerah dan Pemerintah Desa melalui Kegiatan Reviu, Evaluasi dan Koordinasi atas penyelenggaraan Pemerintahan Daerali dan Pemerintahan Desa berdasarkan asas - asas umum pemerintahan yang baik; e. Mendorong peningkatan akuntabilitas kinerja SKPD dan Pemerintah Desa di lingkungan Pemerintah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur; BAB III RUANG LINGKUP DAN SASARAN Pasal4 (l)ruang lingkup pengawasan atas penyelenggaraan Pemerintahan Daerah meliputi: a. Kebijakan Daerah '" b. Kelembagaan Daerah c. Pegawai Daerah d. Keuangan Daerah e. Barang Milik Daerah (2) Ruang lingkup pengawasan atas penyelenggaraan Pemerintahan Desa meliputi: a Kebijakan Desa b. Kelembagaan Desa «c. Perangkat Desa d. Keuangan Desa e. Barang Milik Desa

Pasal 5 Sasaran pengawasan atas penyelenggaraan Pemerintah Daerah adalah seluruh SKPD, BUMD, BUMDes dan Pemerintalian Desa yang meliputi: a. Pengawasan dalam rangka penguatan akuntabilitas kinerja dan keuangan b. Pengawasan dalam rangka percepatan menuju pemermtahan yang bail: (Good Governance), pemerintah yang bersih (Ctean Government) dan pelayanan publik dilingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten OKU Timur; c. Kegiatan penunjang pengawasan; BAB IV PELAKSANAAN PENGAWASAN Pasal6 (1) Pelaksanaan Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah berpedoman pada norma-norma : a. Obyektif, professional, independent dan tidak mencari-cari kesalalian; b. terus menerus untuk memperoleh hasil yang berkesinambungan c. efektif untuk menjamin adanya tindakan koreksi yang cepat dan tepat; d. rnendidik dan dinamis. (2) Untuk menjamin objektifitas, Indepedensi, Integritas dan profesionalitas aparat pengawasan, diperlukan kode etik dan standar pengawasan bagi auditcr dan/atau P2UPD; (3) Kode etik dan standar pengawasan sebagaimana dimaksud ayat (2) akan diatur dan ditetapkan dengan Keputusan Bupati; Pasal7 (1) Pengawasan dilakukan oleh Inspektorat Kabupaten terhadap pelaksanaan urusan Pemerintahan Kabupaten dan pelaksanaan Pembinaan atas Penyelenggaraan Pemerintahan Desa melalui kegiatan : a. Pemeriksaan b. Reviu c. Monitoring d. Pendampingan e. Fasilitasi f. Koordinasi g. Evaluasi (2) Pelaksanaan Pengawasan sebagaimana dimaksud ayat (1) dituangkan dalam PKPT; (3) Kegiatan Pemeriksaan/Audit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a. meliputi: a. Pemeriksaan/Audit secara berkala dan komprehensif terhadap kelembagaan, Pegawai daerah, Keuangan Daerah, Barang Daerah serta urusan pemerintahan konkruen yang menjadi Kewenangan Daerah; b. Pemeriksaan/Audit secara berkala dan komprehensif terhadap penyelenggaraan pemerintahan desa dan alokasi dana desa; c. Pemeriksaan / Audit dalam bentuk kasus dan/atau pemeriksaan khusus, d. Pemeriksaan/Audit terhadap dana hibah/bantuan sosial dan tugas pembantuan. Pasal8 (1) Disamping pelaksanaan pengawasan sebagaimana dimaksud pasal 7, Inspektorat Kabupaten juga melaksanakan kegiatan sebagai berikut: a. Pengawasan dalam rangka percepatan menuju pemerintahan yang baik (Good Governance), pemerintah yang bersih (Clean Government) dan pelayanan publik di lingkungan Pemerintah Daerah; b. Penguatan SDM Auditor dan P2UPD Inspektorat Kabupaten; c. Penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP) Pengawasan; d. Melaksakan tugas - tugas lain sesuai kebijakan Bupati. Pasal 9 Setiap pelaksanaan pemeriksaan/audit sebagaimana dimaksud pasal 7 ayat (1) huruf (a) Inspektorat Kabupaten berkewajiban :

a. Pemeriksaan/Audit wajib dibentuk tim yang didukung dengan surat tugas dari Bupati/Wakil Bupati dan/atau Inspektur Kabupaten; b. Setiap pelaksanaan Pemeriksaan/Audit sebagaimana dimaksud huruf a di atas, wajib dituangkan dalam LHP Pengawasan untuk dilaporkan kepada Bupati dan/atau Wakil Bupati dengan disertai rekomendasi kepada SKPD dan/atau Kepala Desa melalui Camat serta Objek pemeriksaan lainnya; c. Secara berkala berdasarkan LHP sebagaimana dimaksud huruf b di atas, Inspektorat Kabupaten menyusun dan menyampaikan ikhtisar LHP kepada Bupati. BAB V TINDAK LANJUT HASIL PEMERIKSAAN Pasal 10 (1) Kepala SKPD, Kepala Desa dan/alau Objek pemeriksaan wajib menind iklanjuti LHP sesuai dengan rekomendasi; (2) Tindak Lanjut LHP sebagaimana dimaksud ayat (1) harus selesai ditindakiar juti oleh Kepala SKPD, Kepala Desa dan/atau Objek pemeriksaan lainnnya paling lama 60 (enam puluh) hari kalender sejak diterimanya rekomendasi LHP; (3) Wakil Bupati sesuai tugasnya bertanggung jawab atas pelaksanakan tindak lanjut LHP yang secara teknis operasional dilaksanakan oleh Inspektur Kabupaten. Pasal 11 (1) Pemantauan pelaksanaan Tindak Lanjut LHP sebagaimana dimaksud pasal 10 ayat (3) dilaksanakan secara terus menerus sampai rekomendasi atas temuan selesai ditindaklanjuti oleh Kepala SKPD, Kepala Desa dan/atau Objek pemeriksaan lainnnya selama batas waktu sebagaimana dimaksud pasal 10 ayat (2); (2) Hasil Pemantauan pelaksanaan tindak lanjut sebagaimana dimaksud ayat (1) dituangkan dalam bentuk laporan tingkat penyelesaian tindak lanjut dengan dilampirkan Berita Acara Hasil Pemantauan tindak lanjut untuk disampaikan kepada Wakil Bupati; (3) Apabila dalam masa tindaklanjut LHP sebagaimana dimaksud pasal 10 ayat (2) belum juga ditindaklanjuti oleh Kepala SKPD, Kepala Desa dan/atau Objek pemeriksaan lainnnya, maka Wakil Bupati mengambil tindakan: a. Terhadap tindak lanjut yang terindikasi terdapat kerugian Keuangan Negara dan/atau keuangan daerah, Wakil Bupati memerintahkan kepada Majelis TP-TGR Kabupaten untuk penyelesaiannya sesuai ketentuan berlaku; b. Terhadap tindak lanjut yang tidak terindikasi kerugian keuangan Negara dan/atau Keuangan Daerah, Wakil Bupati memberikan penilaian terhadap kinerja Kepala SKPD, Kepala Desa dan/atau Objek pemeriksaan lainnnya untuk disampaikan kepada Bupati dalam rangka pemberian sanksi adrninistratif sesuai ketentuan yang (4) Pelaksanaan pemutakhiran data tindak lanjut LHP dikoordinasikan oleh Wakil Bupati dan dilaksanakan sekurang - kurangnya 2 (dua) kali dalam setahun; BAB VI HUBUNGAN KERJA DAN KOODINASI Pasal 12 (1) Dalam rangka efektivitas dan efesiensi pelaksanaan fungsi pengawasan internal, Inspektorat Kabupaten perlu menjalin hubungan kerja dan koordinasi dengan SKPD, APIP lainnya, Aparat Pengawas Eksternal dan Lembaga Sosial Masyarakat; (2) Petunjuk teknis pelaksanaan hubungan kerja dan koordinasi Inspektorat Kabupaten sebagaimana dimaksud ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Bupati OKU TIMUR.

BAB VII PELAPORAN Pasal 13 ati melaporkan pelaksanaan Pengawasan atas Penyelenggaraan Pemerintahan rah kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur Neg.ara dan Reformasi Birokrasi NPAN & RB) melalui Gubernur; oran sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: Keuangan dan Kinerja Hasil Pengawasan dalam rangka percepatan menuju pemerintahan yang baik (Good Governance), pemerintah yang bersih (Clean Government) dan pelayanan publik. BABVin PENDANAAN Pasal 14 an pelaksanaan kebijakan Pengawasan pada Pemerintahan Kabupaten dibebankan ggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur sesuai an optimal; BAB IX KETENTUAN PENUTUP Pasal 15 an Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. tiap orang mengetahuinya, memerintahkan Pengundangan Peraturan Bupati ini dengan mtannya dalam Berita Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur ditetapkan di Martapura Apada tanggal $0 Mei2016 BUPATI OGAN KOMERING ULU TIMUR langkan di Martapura tanggal-}] Mei2016 MD SEKRETARIS DAERAH kbupaten OGAN KOMERING ULU TIMUR '/ UTA DAE] J OR f& KABUPATEN OGAN KOMERING ULU TIMUR TAHUN 2016