BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

dokumen-dokumen yang mirip
Oleh: Nurul Yahady Tahir Mide Penera Tingkat Terampil

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

KALIBRASI JANGKA SORONG JAM UKUR (DIAL CALLIPER)

KALIBRASI JANGKA SORONG NONIUS (VERNIER CALLIPER) BERDASARKAN STANDAR JIS B 7507 DI LABORATORIUM PENGUKURAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS RIAU

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PRAKTIKUM 1 KALIBRASI DAN PEMAKAIAN JANGKA SORONG


BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

LAMPIRAN SERTIFIKAT AKREDITASI LABORATORIUM LK 074 IDN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENENTUAN NILAI KETIDAKPASTIAN HASIL KALIBRASI DRYER OVEN MESIN SKRIPSI. Oleh: ARIE MULYA NUGRAHA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

LAMPIRAN SERTIFIKAT AKREDITASI LK 063 IDN

BAB I PENDAHULUAN. alat ukur suhu yang berupa termometer digital.

Pengukuran Teknik Tri Mulyanto. Bab 1 PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

2015, No Meteorologi, Klimatologi,dan Geofisika sehingga perlu dilakukan penyesuaian; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud p

Rentang Ukur CMC *) Keterangan. Page 1 of 7

SOAL PEKERJAAN DASAR TEKNIK OTOMOTIF

Besaran dan Pengukuran Rudi Susanto,M.Si

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

ANALISA DAN EVALUASI NILAI KETIDAKPASTIAN ALAT UKUR KETEGAKLURUSAN

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

RIWAYAT REVISI /09/2016 Penerbitan Pertama MT MM /10/2016 Perubahan format IK. MT MM

BESARAN DAN PENGUKURAN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

PENGETAHUAN SNI ISO/IEC 17025:2008. By Rangga K Negara, ST

Oleh Ir. Najamudin, MT Dosen Universitas Bandar Lampung

BAB I PENDAHULUAN. selalu menjadi perhatian. Seorang ibu maupun bapak dan orang-orang terdekat si

Lembar Kegiatan Siswa

MENGUKUR DENGAN ALAT UKUR MEKANIK PRESISI

BAB I PENDAHULUAN. memberikan kita arah dan cara yang lebih baik dalam melakukan pekerjaan.

III. METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan dibeberapa tempat, sebagai berikut:

KALIBRASI TERMOMETER DIGITAL METODE SENSOR PLUS INDIKATOR

PERANCANGAN MODUL PRAKTIS PENGUKURAN KEHALUSAN PERMUKAAN MATA KULIAH ALAT BANTU DAN ALAT UKUR UNIVERSITAS ATMA JAYA YOGYAKARTA

Pemeriksaan Kesesuaian Antara Komponen Dan Spesifikasi

Proses Kalibrasi Sumbu X, Y, Dan Z Pada Mesin CNC Router Kayu 3 Axis Menggunakan Alat Bantu Dial Indicator dan Block Gauge

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan

BAB IV PENILAIAN KESESUAIAN. Bagian Kesatu Kegiatan Penilaian Kesesuaian

Keterangan Temperatur 1 Thermocouple sensor w indicator 50. o C C 1 3 Thermohygrometer 25 %RH ~ 100 %RH 3 %RH C ~ 50 C ~ 300

BAB II STUDI LITERATUR

Laporan Praktikum Fisika Dasar 1

ALAT UKUR PRESISI 1. JANGKA SORONG Jangka sorong Kegunaan jangka sorong Mengukur Diameter Luar Benda Mengukur Diameter Dalam Benda

BAB I PENDAHULUAN. Pembahasan pada bab ini adalah Pendahuluan yang berhubungan dengan perkembangan teknologi kamera digital dan lensa DSLR.

1/Eksperimen Fisika Dasar I/LFD PENGUKURAN DASAR MEKANIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

[BADAN STANDARISASI NASIONAL] 2012

PENGUKURAN (KALIBRASI) VOLUME DAN MASSA JENIS ALUMUNIUM

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

R adalah selisih massa bejana dalam keadaan terisi dan dalam keadaan kosong,

DASAR-DASAR METROLOGI INDUSTRI Bab II Pengukuran Linier

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

a. 12,25 mm b. 12,20 mm c. 12,30 mm d. 12,15 mm e. 12,45 mm

Neraca Ohaus Tiga Lengan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. perihal pengukuran dan alat ukur dalam Program Diploma Teknik Elektro adalah

KALIBRASI MIKROMETER SEKRUP EKSTERNAL DENGAN MENGACU PADA STANDAR JIS B DI LABORATORIUM PENGUKURAN TEKNIK MESIN UNIVERSITAS RIAU

Tabel 1.1. Jenis-jenis Besaran Pokok

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

DASAR PENGUKURAN FISIKA

BAB I PENDAHULUAN. dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 20 Tahun Sistem

BAB V ANALISA HASIL. Tahap analisa hasil pada penelitian ini mengacu kepada hasil pengolahan

Balai Pengujian dan Sertifikasi Mutu Barang Semarang

LAPORAN PRAKTIKUM METROLOGI INDUSTRI MODUL 5 : PROFIL PROYEKTOR. Disusun Oleh : JOSSY KOLATA ( ) KELOMPOK 5

UJI BANDING LABORATORIUM KALIBRASI BMKG

TUGAS AKHIR USULAN PEMBUATAN SOP KALIBRASI BERDASARKAN SISTEM MANAJEMEN MUTU ISO DAN ISO / IEC DI PT X

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 5. BESARAN, SATUAN DAN PENGUKURAN LATIHAN SOAL BAB 5

JANGKA SORONG I. DASAR TEORI

MAKALAH MIKROMETER SEKRUP Leave a comment

GLP PERTEMUAN KE-5 SEJARAH ISO : 2008 PENGENALAN DAN PEMAHAMAN ISO : /16/2011

BAB 1 PENDAHULUAN. Perangkat lunak adalah istilah umum untuk data yang diformat dan disimpan secara

BAB I PENDAHULUAN I.1

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN IPA BAB I SATUAN DAN PENGUKURAN

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KD 1

PENGUJIAN, KALIBRASI PERALATAN KESEHATAN

BAB II RUANG LINGKUP DAN TUJUAN

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR MODUL 1 MEKANIKA (PENGUKURAN DASAR PADA BENDA PADAT)

Yuuk..belajar lagi!!!

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. manusia dari manusia purba hingga sekarang. Perpustakaan juga merupakan

BAB I BESARAN DAN SATUAN

BAB I 1.1 Latar Belakang

1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh jangka sorong berikut adalah... Jawab:

BAB II LANDASAN TEORI

Mikrometer adalah alat ukur yang dapat melihat dan mengukur benda dengan satuan ukur yang memiliki ketelitian 0.01 mm

BAB 1 PENDAHULUAN. dan tidak mengenal lelah. Sistem otomatisasi dapat menggantikan manusia untuk

PENGUKURAN DIMENSI DAN KONVERSI SATUAN

BAB I PENDAHULUAN. Kelompok xx. 1.1 Latar Belakang (Diisi sendiri)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. sama, dan lain sebagainya untuk mencapai tujuan serta fungsinya. Instansi yang

Gambar mengukur menggunakan jengkal

metrik adalah pada satuan waktu, dimana keduanya menggunakan besaran detik, menit dan jam untuk satu satuan waktu.

BEJANA UKUR. Tergolong alat ukur metrologi legal yang wajib ditera dan ditera ulang (Permendag No. 8 Tahun 2010);

BAB III PROSES PERAWATAN DAN PERBAIKAN

2015, No Radioaktif (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4370); 4. Perat

Metrologi dan Peralatan Bengkel

Karakterisasi dan kalibrasi akuisisi data sensor load cell menggunakan ADC 16 BIT.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Metrologi adalah ilmu pengetahuan tentang ukur-mengukur (pengukuran). Pengukuran terjadi sejak manusia lahir sampai meninggal. Hal ini membuktikan bahwa seluruh fase kehidupan manusia tak pernah lepas dari metrologi. Oleh karena itu, manusia perlu memahami konsep pengukuran yang sebenarnya, tidak hanya sekedar tahu. Namun, dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Metrologi atau ilmu pengukuran sangat identik dengan istilah kalibrasi. Akan tetapi, tidak semua orang tahu pengertian, tujuan, manfaat dan arti penting dari kalibrasi. Menurut ISO 17025, semua alat ukur yang berpengaruh signifikan terhadap hasil pengukuran maka perlu dikalibrasi. Hal ini menunjukan bahwa kalibrasi sangatlah penting dilakukan untuk alat ukur, agar alat tersebut mampu tertelusur ke standar nasional maupun internasional. Untuk itulah, perusahaan atau instansi yang menerapkan sistem managemen ISO 17025, maka alat-alat yang digunakan perlu untuk dikalibrasi, karena setiap waktu tertentu akan diaudit oleh lembaga pemberi akreditasi ISO 17025. Besaran panjang atau sering disebut besaran dimensional merupakan salah satu besaran yang terdapat pada besaran pokok. Besaran ini memiliki satuan internasional meter dengan simbol m. 1 meter didefinisikan sebagai panjang jarak yang ditempuh seberkas cahaya di dalam vakum dalam waktu 1/299 792 458 sekon. Pada besaran dimensional terdapat berbagai jenis alat ukur, seperti vernier caliper (jangka sorong), micrometer, dial indicator, bevel, mistar, pin gauge, dan sebagainya. Alat alat ini banyak dipergunakan dalam dunia industri. Tentunya alat tersebut wajib dikalibrasi setiap periode tertentu. Jangka sorong merupakan salah satu alat ukur panjang yang digunakan untuk mengukur jarak antara dua sisi pada suatu objek yang memiliki tingkat ketelitian 0,1 mm, 0,05 mm, 0,02 mm dan 0,01 mm. Berdasarkan cara pembacaan, jangka sorong terdiri dari 3 jenis yaitu jangka sorong nonius (vernier 1

2 caliper), jangka sorong digital (digital caliper), dan jangka sorong analog (dial caliper). Jangka sorong sangat banyak digunakan baik di laboratorium pengukuran maupun produksi. Jangka sorong sebelum digunakan atau setelah digunakan pada periode tertentu (6 bulan atau 12 bulan), harus dilakukan kalibrasi sesuai standar nasional ataupun internasional. Adapun hal yang mempengaruhi dalam kalibrasi jangka sorong yaitu kebenaran dan keakuratan. Kebenaran dan keakuratan pengukuran sendiri dalam menggunakan jangka sorong dipengaruhi oleh ketertelusuran jangka sorong tersebut. Balok ukur merupakan standar ukuran ujung yang digunakan untuk menelusurkan alat ukur jangka sorong. Mengingat pentingnya hal tersebut maka penulis melakukan kalibrasi dan analisa jangka sorong menggunakan balok ukur tunggal dan kombinasi untuk mengetahui nilai koreksi/penyimpangan serta nilai ketidakpastian pengukurannya. Juga mengetahui perbandingan hasil kalibrasi antara jangka sorong analog dan digital menggunakan balok ukur tunggal maupun kombinasi. 1.2 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari pembuatan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana prinsip kerja dan faktor yang mempengaruhi pada kalibrasi jangka sorong analog dan digital. 2. Bagaimana perbandingan hasil kalibrasi antara jangka sorong analog dan digital menggunakan balok ukur tunggal maupun kombinasi. 1.3 Batasan Masalah Dalam melakukan kalibrasi dan penganalisaan ini penulis akan membatasi ruang lingkup permasalahan yang akan ditangani. Ruang lingkup dibatasi pada: Metode yang digunakan untuk mengkalibrasi jangka sorong dengan rentang ukur 0 s/d 225 mm dan ketelitian sampai dengan 0,01 mm. Kalibrasi jangka sorong menggunakan acuan meliputi : a. JIS B7507 (1993) : Vernier calipers, Dial & Digital calipers

3 b. ISO (1993) Guide to the expression of uncertainty in measurement. Jangka sorong sebagai uji yaitu jangka sorong analog dan jangka sorong digital Balok ukur sebagai standar. Spesifikasi Balok Ukur : 1. Nama Alat : Gauge Block 2. Kelas : 0 3. Merek / Buatan : Mitutoyo / Jepang 4. Ukuran : 0,5-100 mm 5. Nomor Seri : 1206525 6. Koefisien Muai Panjang : - Mengukur sebuah dan kombinasi dari balok ukur dengan lima titik ukur yaitu 5 mm, 10 mm, 25 mm, 75 mm, dan 100 mm menggunakan jangka sorong analog dan digital kemudian membandingkan hasil kalibrasi tiap-tiap pengukuran. 1.4 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian dari pembuatan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut: 1. Menentukan kebenaran konvensional alat ukur Jangka Sorong dengan cara membandingkan langsung terhadap standar ukurnya yang mampu telusur ke standar nasional dan atau internasional. 2. Mengetahui perbandingan hasil kalibrasi antara jangka sorong analog dan digital menggunakan balok ukur tunggal maupun kombinasi. 1.5 Manfaat Penelitian Tugas Akhir ini memiliki tiga manfaat. Ketiga manfaat tersebut terangkum dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi meliputi untuk penelitian, pendidikan serta untuk pengabdian kepada masyarakat.

4 1. Bagi penelitian, diketahuinya seberapa jauh perbedaan/penyimpangan antara harga benar dengan harga yang ditunjukkan oleh alat ukur dan untuk mengetahui perbedaan hasil kalibrasi sehingga dapat digunakan untuk pengembangan penelitian kalibrasi jangka sorong selanjutnya. 2. Bagi pendidikan dan pengajaran, dapat memberikan pengetahuan dan wawasan kepada mahasiswa tentang perbedaan hasil kalibrasi jangka sorong, sehingga penelitian ini bisa digunakan sebagai rujukan pembelajaran mata kuliah di Program Studi DIII Metrologi dan Instrumentasi. 3. Bagi pengabdian kepada masyarakat, dapat memberikan informasi tentang ketelitian jangka sorong dari berbagai jenis yang sering digunakan masyarakat, sehingga masyarakat dapat memilih jangka sorong yang baik. Juga untuk mendukung sistem mutu yang diterapkan di berbagai industri pada peralatan laboratorium. 1.6 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan beberapa metode penelitian yang ada, di antaranya : a. Metode literatur Metode ini dilakukan dengan membaca buku-buku atau referensi yang berhubungan dengan pengukuran jangka sorong dan hal-hal yang mendukung penelitian ini. b. Metode Bimbingan Metode ini dilakukan dengan cara berkonsultasi dengan dosen pembimbing maupun pihak lain yang mendukung penelitian ini. c. Metode Penelitian secara langsung Metode ini dilakukan dengan melakukan pengukuran jangka sorong secara langsung menggunakan balok ukur.

5 d. Metode Analisa dan Kesimpulan Dilakukan penganalisaan dari hasil pengukuran jangka sorong dan dilanjutkan dengan menyimpulkan hasil pengukuran yang dilakukan pada penelitian ini. 1.7 Sistematika Penulisan Penulisan Tugas Akhir ini di dalamnya terbagi menjadi 6 bab, yaitu Pendahuluan, Tinjauan Pustaka, Landasan Teori, Metode Penelitian, Hasil dan Pembahasan, Kesimpulan dan Saran, Daftar Pustaka serta Lampiran. Bab I. Pendahuluan Bab ini menjelaskan secara singkat mengenai latar belakang penelitian ini dilakukan, rumusan dari permasalahan penelitian, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta dijelaskan juga mengenai sistematika penulisan hasil penelitian. Bab II. Tinjauan Pustaka Bab ini mendeskripsikan tentang pengertian jangka sorong, pengukuran jangka sorong dengan menggunakan balok ukur, dan hasil perbandingan kalibrasi jangka sorong menggunakan balok ukur tunggal dan kombinasi. Uraian-uraian tersebut merupakan hasil dari penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya. Bab III. Landasan Teori Bab ini menjelaskan mengenai dasar teori dari penelitian ini secara keseluruhan yang mencangkup panjang, jenis-jenis alat ukur, cara pengukuran, metrologi, kalibrasi, jangka sorong, balok ukur. Bab IV. Metode Penelitian Bab ini menjelaskan tentang metode penelitian yang digunakan, meliputi alat dan bahan yang diperlukan, langkah kerja penelitian, serta teknik analisis atau pengolahan data. Bab V. Hasil dan Pembahasan Bab ini mengenai hasil dan pembahasan dari penelitian ini, yaitu berupa perbandingan hasil kalibrasi jangka sorong analog dan digital

6 menggunakan balok ukur tunggal dan kombinasi yang disertai ketidakpastiannya dan terdapat grafik hubungan antara titik pengukuran dengan nilai koreksi jangka sorong. Bab VI. Kesimpulan dan Saran Bab terakhir yang berisi dan memaparkan tentang kesimpulan dari hasil yang diperoleh selama penelitian yang telah dilakukan serta terdapat saran untuk penelitian selanjutnya. Daftar Pustaka Daftar pustaka di dalamnya mencantumkan pustaka yang digunakan sebagai acuan dalam penelitian dan lampiran yang berisi tentang data hasil pengamatan dari perbandingan hasil kalibrasi jangka sorong analog dan digital menggunakan balok ukur tunggal dan kombinasi. Lampiran Bab ini berisi tabel t-student, dokumentasi kegiatan penelitian,cerapan, dan perhitungan menggunakan Excel.