I S S U E 1 7, 1 8 A P R I L 2 0 1 7 ADVERTISE HERE C o n t e n t SEPAKBOLA INTERNASIONAL Indikasi Kecurangan Pesepakbola LIGA CHAMPIONS Menunggu Comeback Barcelona Lagi LIGA CHAMPIONS Nasib Leicester City Liga 1 Indonesia Masa Depan Essien Dan Cole
KODE-KODE PESEPAKBOLA YANG TERINDIKASI LAKUKAN AKSI KECURANGAN
Gerak-gerik Mencurigakan Ini Seperti Sudah Diatur oleh Ma a By Wahyu Noviyanto Rebutbola Berbicara soal sepakbola, banyak sekali hal yang menarik untuk dibahas. Bahkan hal-hal terkecil dari pesepakbola tak luput dari pengawasan. Seperti dibanyak kasus, sebuah pertandingan sudah terindikasi oleh kecurangan yang diatur oleh ma a sepakbola. Parahnya lagi, para ma a sepakbola sudah mengatur jalannya pertandingan lewat para pesakbolanya itu sendiri. Tak jarang, para pemain terkena dampaknya. Banyak sekali tanda-tanda yang merujuk pada kecurangan yang membuat pertandingan jadi tak menarik lagi untuk dilihat. Entah apa yang mereka lakukan, perbuatan ini sangat mencoreng nama sepakbola sebagai olahraga terpopuler di dunia yang selalu menjujung nilai sportivitas. Berikut kami sajikan kode-kode pesepakbola yang melakukan tindakan kecurangan yang kami rangkum dari beberapa sumber Menurunkan Kaos kaki Jika kita memperhatikan pertandingan sepakbola secara detail, pasti sering melihat aksi di mana pesepakbola sering menurunkan kaos kakinya. Tandanya, pesepakbola tersebut memberi kode kepada rekannya bahwa mereka akan melonggarkan pertahanan. Hal tersebut bertujuan untuk memberi peluang kepada pemain lawan untuk mencetak gol Mengeluarkan atau Memasukan Jersey Aksi ini biasanya dilakukan para pesepakbola jelang kick off pertandingan. Sama seperti kode diatas, aksi ini dilakukan dengan tujuan memberi cela bagi lawan untuk mencetak gol. Melompat-lompat Jelang Pertandingan Sebanyak Tiga Kali Kode ini dilakukan biasanya untuk memberikan kepastian kepada pemain lain yang telah deal untuk melakukan aksi kecurangan agar tidak salah orang Berpura-pura Marah Banyak sekali pesepakbola yang melakukan hal ini. Aksi ini merupakan kode yang paling mudah dilakukan. Entah sengaja atau tidak, dibanyak kasus, tindakan seperti ini sengaja dilakukan bertujuan agar pemain tersebut mendapat kartu, memprovokasi, dan menurunkan mentalitas dan semangat tim. Melakukan Tindak Kekerasan di Lini Pertahanan Biasanya, aksi ini dilakukan dengan maksud untuk mendapat penalti. Bila kita lihat, di dalam pertandingan banyak sekali pemain yang sengaja melanggar pemain lawan agar tim lawan mendapat penalti dan dapat dengan mudah mencetak gol.
KARTU AS TAK LAGI ADA, MAMPUKAH BARCELONA KEMBALI LAKUKAN COMBACK DI CAMP NOU? By Muhammad Adam Barca Punya Dua Kartu AS Kala Lakukan Comeback atas PSG Rebutbola Kekalahan telak bagi klub besar merupakan hal yang sangat memalukan. Apalagi kekalahan tersebut terjadi di kompetisi Eropa. Hal ini dialami oleh Raksasa Spanyol, Barcelona dalam dua pertandingan tandang terakhir di Liga Champions. Setelah menelan kekalahan tandang 0-4 dari Paris SaintGermain di babak 16 besar, Il Blaugrana kembali harus mengakui keunggulan kala bermain di kandang lawan dengan kalah 0-3 dari Juventus di babak perempat nal, Rabu (12/4) dini hari WIB. Hal ini tentu menjadi tanda tanya besar, pantaskah Barca masih disebut sebagai salah satu klub terbaik dunia? Menilik kembali kekalahan Barca di leg pertama atas PSG di babak 16 besar lalu, peluang Barca untuk lolos ke babak perempat nal amat kecil. Namun siapa sangka di leg kedua, tim asuhan Luis Enrique secara mengejutkan mampu membalikkan kedudukan dengan meraih kemenanga dramatis 6-1 di Camp Nou sekaligus menang agregat 6-5 atas Raksasa PrancisKemenangan tersebut kembali menekankan bahwa Barca masih menjadi salah klub terbaik dunia. Tak ada satu tim pun sebelumnya yang mampu membalikkan de sit kekalahan empat gol di leg pertama, tapi Barcelona bisa. Keberhasilan Raksasa Catalan ini diakui sebagai salah satu comeback terbaik yang pernah ada dalam sejarah Liga Champions. Namun jangan salah, kemenangan Barca atas PSG lalu penuh dengan keputusan kontroversial yang diberikan wasit. Lionel Messi dkk diuntungkan dengan dua hadiah penalti gratis dari wasit Deniz Aytekin, sekaligus beberapa keputusan menguntungkan lainnya untuk pihak Camp Nou. Sedih memang, namun faktanya demikian. Lolosnya skuat asuhan Enrique ke perempat nal juga tak lain karena PSG yang dianggap belum memiliki mentalitas juara di Eropa. Berbekal kemenangan di leg pertama, tim asuhan Unai Emery tak terlihat bermain layaknya seorang pemenang dengan mengendurkan serangan dan bermain lebih bertahan saat melakoni leg kedua di markas Barca. Tak hanya itu, sejumlah peluang matang yang didapatkan di depan gawang juga tidak dimanfaaatkan dengan baik oleh beberapa pemain kunci mereka seperti Edinson Cavani dan Angel Di Maria. Lain halnya jika berkaca pada penampilan Bayern Munchen, tampil all-out dan sukses menang telak 5-1 di Emirates Stadium atas Arsenal meski sudah mengantongi kemenangan dengan skor yang sama di kandangnya sendiri pada leg pertama.. Barcelona punya dua kartu AS hingga mereka berhasil comeback di babak 16 besar, yakni wasit kontroversial dan mental PSG yang tak begitu baik di Eropa. Namun dengan kekalahan besar yang mereka terima atas Juventus di leg pertama perempat nal, nampaknya akan sulit bagi mereka mengulangi comeback dramatis di Camp Nou. Hal ini berlawanan dengan dua kartu AS yang mereka punya kala mengalahkan PSG. Pertama, pertandingan tak lagi dipimpin oleh wasit yang sama dan kemungkinan UEFA akan memilih wasit yang dianggap netral tentunya. Kedua, Juventus bukanlah PSG karena mereka sudah cukup berpengalaman di Liga Champions dengan menjadi kampiun sebanyak dua kali dan enam kali runnerup Juve tangguh dilihat dari aspek manapun saat ini dan mungkin akan sangat sulit bagi Barca untuk kembali membalikan keadaan. Perlu persiapan, skema yang matang, mental dan sik yang prima serta secuil keajaiban guna menang atas Si Nyonya Tua dan lolos ke babak semi nal. Namun bola itu bundar dan mengulangi atau bahkan membuat comeback yang lebih besar bukan suatu hal yang mustahil dalam sepakbola, kan?.
Membahas Nasib Leicester City di Liga Champions, Habis Atau Manis? By Anang Ismail Pernah Lakukan Comeback, Kenapa Tak Lakukan Lagi? Rebutbola Secara mengejutkan tim debutan wakil dari Liga Inggris, Leicester City memang masih berpartisipasi dalam kompetisi tertinggi sepakbola Eropa, Liga Champions. Mereka kini telah memasuki babak delapan besar bersama dengan tujuh kontestan lainnya. Jika kita berbicara soal Leicester musim ini, tantu bayang-bayang juara yang berhasil mereka raih pada musim 2015 silam sudah tak ada lagi. Saat ini yang tersisa hanya kenangan dan bahkan jiwa juara mereka di Liga Inggris bisa dibilang sudah hilang sama sekali. Hal tersebut diungkap memang bukan tanpa alasan. Pasalnya, hingga pekan ke-33 Riyad Mahrez cs masih menghuni peringkat ke-12 dengan perolehan total 37 poin. Keterpurukan The Foxes musim ini bahkan berdampak pada pemecatan pelatih Claudio Ranieri. Berbeda dengan musim sebelumnya dimana mereka terus mendominasi peringkat pertama klasemen hingga akhir musim. Namun, berbeda dengan perjalanannya di Liga Inggris, Leicester musim ini lebih menunjukan dominasi mereka di Liga Champions. Mereka menjadi nama terakhir yang tersisa dari total tiga tim wakil Liga Inggris yang melaju hingga babak 16 besar bersama Arsenal dan Manchester City. Kini di Babak 16 besar, nasib mereka bisa dibilang cukup diunggulkan. Meskipun mengalami kekalahan 1-0 pada leg pertama melawan Atletico Madrid di Vicente Calderon, Leicester masih menjadi tim yang diunggulkan untuk kembali melakukan come back di pertandingan kandang leg kedua. Ya, sebelumnya Leicester City juga pernah melakukan come back melawan tim asal Spanyol, Sevilla. Pada pertandingan pertama di Stadion Ramón Sánchez Pizjuán The Foxes kalah dengan skor 2-1, namun mereka berhasil membalikan kedadaan ketika menjalani leg kedua di King Power. Pada pertandingan tersebut, Leicester unggul dengan skor 2-0. Jika dilihat dari perjalanan Atletico Madrid dan Sevilla musim ini, performa kedua tim asal Spanyol tersebut terbilang tak jauh berbeda. Keduanya masih bersaing memperebutkan peringkat ketiga dan keempat klasemen sementara dan hanya terpaut empat poin. Sevilla masih unggul satu pertandingan yang belum dimainkan. Dari data diatas, bukan tak mungkin Leicester kembali melakukan hal yang mengagumkan dalam lanjutan Liga Champions 2017. Meskipun kekalahan masih akan mempunyai peluang yang lebih besar, mengingat Atletico Madrid hanya perlu hasil seri untuk bisa melaju ke babak selanjutnya
LANGGAR KETENTUAN BOPI, NASIB ESSIEN DAN COLE TERANCAM By Anang Ismail Cole dan Essien Telah Dilaporkan Kepada Pihak Berwajib Berangkat dari ide, Rebutbola.com adalah sebuah portal berita sepakbola yang mengandalkan berita unik dan mendalam. Didirikan di tahun 2015, kami memiliki misi untuk menjadi portal sepakbola yang menggabungkan informasi, event dan juga online shopping. Terus ikuti update terbaru dari Rebutbola yang selalu menyajikan berita, prediksi, kuis berhadiah, dsb. Rasakan perbedaannya dengan menjelajahi website kami. Rebutbola, Rebutbola Baru juga seumur jagung kompetisi Go-Jek Traveloka Liga 1 bergulir, sudah ada saja masalah yang muncul. Kali ini masalah datang terkait peraturan kerja para pemain asing yang membela klub lokal dalam kompetisi musim ini. Sebelumnya, BOPI atau Badan Olahraga Profesional Indonesia telah menekankan kepada PT Liga Indonesia Baru (LIB) terkait peraturan yang menyebut bahwa tiap pemain asing yang bermain di Indonesia wajib memiliki KITAS atau Kartu Izin Tinggal Terbatas, jika tidak pemain tersebut mutlak tak boleh dimainkan oleh tim yang bersangkutan. Hal tersebut nampaknya tak digubris oleh Persib Bandung yang diketahui mempunyai dua nama asing top yang bermain untuk mereka, Michael Essien dan Carlton Cole. Sekretaris Jenderal BOPI Heru Nugroho mengklaim bahwa kedua pemain tersebut hingga kini belum memiliki KITAS. Dirinya bahkan akan mengusut masalah ini ke Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM. Hari ini kami laporkan [ke Imigrasi tentang Essien dan Cole], karena kan sebelumnya sudah diperingatkan dengan keras kepada PT LIB tentang KITAS para pemain asing ini, ujar Heru seperti dilansir dari CNNIndonesia.com. Semoga Ditjen Imigrasi mau menindak kasus ini. Masa ada orang kerja profesional di negara kita tidak pakai surat-surat, kata Heru. Selain Dua pemain tersebut, pemain asing lainnya yang juga telah memulai pertandingan Liga 1 adalah marquee Contact Us : sales@rebutbola.com (Memasang Iklan) karier@rebutbola.com (Lamaran Kerja) bisnis@rebutbola.com (Sponsorship) rebutbola@gmail.com (Press Release)