BAB 1 PENDAHULUAN. Dengan luas perairan 5,8 juta kilometer persegi dan garis pantai 50 ribu mil kedua

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. harga yang pantas (reasonable) dan kualitas produk yang baik.

I. PENDAHULUAN. Dua pertiga dari luas negara Indonesia terdiri dari laut dan dilalui garis

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. Beras merupakan bahan pangan pokok bagi lebih dari 95 persen penduduk

BAB I PENDAHULUAN. angka tersebut adalah empat kali dari luas daratannya. Dengan luas daerah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ilmiati Tsaniah, 2016

V. TINJAUAN UMUM RUMPUT LAUT DI INDONESIA

Pemanfaatan: pangan, farmasi, kosmetik. Komoditas unggulan. total luas perairan yang dapat dimanfaatkan 1,2 juta hektar

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang

Bambu merupakan tanaman jenis rumput-rumputan dari suku Gramineae. Bambu tumbuh menyerupai pohon berkayu, batangnya berbentuk buluh berongga.

BAB I PENDAHULUAN. dan perkembangan yang dinamis ditandai dengan semakin kompetetifnya

BAB I PENDAHULUAN. penyakit pada konsumen (Silalahi, 2006). Salah satu produk yang. makanan ringan, jajanan atau cemilan. Makanan ringan, jajanan atau

PENDAHULUAN. Tebu atau Saccharum officinarum termasuk keluarga rumput-rumputan. Mulai

Prarencana Pabrik Karagenan dari Rumput Laut Eucheuma cottonii I-1

BAB I PENDAHULUAN. Di zaman modern ini persaingan yang semakin ketat seperti sekarang ini, membuat suatu

I. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara yang 70 % dari wilayahnya terdiri dari

I. PENDAHULUAN. karena berpengaruh terhadap eksistensi dan ketahanan hidup setiap manusia,

I. PENDAHULUAN. nasional. Pembangunan pertanian memberikan sumbangsih yang cukup besar

I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Gula merupakan salah satu komoditas strategis dalam perekonomian

BAB I PENDAHULUAN. Priestley, seorang ilmuwan dari Amerika Serikat menemukan bahwa CO2 yang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. ukuran dari peningkatan kesejahteraan tersebut adalah adanya pertumbuhan

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Volume dan Nilai Ekspor Minyak Sawit Indonesia CPO Turunan CPO Jumlah. Miliar)

gizi mayarakat sebagai sumber vitamin, mineral, protein, dan karbohidrat. Produksi hortikultura yaitu sayuran dan buah-buahan menyumbang pertumbuhan

BAB 1 PENDAHULUAN. hingga kini masih memperhatikan perkembangan cukup baik. Jumlah pabrik

BAB I PENDAHULUAN. Segi kepraktisan merupakan hal penting yang menjadi pertimbangan dalam

BAB I PENDAHULUAN. sedangkan saat ini mereka hanya tinggal memilih dan membeli berbagai. bias dilihat dari segi kemasan, isi maupun rasanya.

BAB I PENDAHULUAN. banyaknya jumlah pangan yang perlu disediakan untuk dikonsumsi. Selain itu

BAB I PENDAHULUAN. cepat tak terkecuali di Indonesia sendiri. Beragamnya produk yang memasuki

BISNIS CAMILAN JAGUNG, RENYAH DAN BANJIR UNTUNG

I. PENDAHULUAN. menyerap tenaga kerja, menghasilkan devisa negara, dan berfungsi dalam

BAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perkembangan ekonomi dan teknologi pada saat ini membawa banyak

I. PENDAHULUAN. Indonesia sebagai salah satu pendapatan negara adalah perkebunan. Menurut

Gambar 1. Produksi Perikanan Tangkap, Tahun (Ribu Ton) Sumber: BPS Republik Indonesia, Tahun 2010

I. PENDAHULUAN. bersaing dari negara lain yaitu tanaman kopi. Dari 10 negara penghasil kopi

KARYA ILMIAH PELUANG BISNIS BISNIS KRIPIK KENTANG

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan suatu Negara yang mempunyai kekayaan yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan terletak pada seberapa jauh perusahaan tersebut memiliki kemampuan

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan sangat berarti dalam upaya pemeliharaan dan kestabilan harga bahan pokok,

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sejarah dan Perkembangan Nata De Coco

I PENDAHULUAN. Industri Minuman Tahun

STRATEGI PEMASARAN KOPI BUBUK CAP TIGA SENDOK DI KOTA PADANG

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Minum teh sudah merupakan kebiasaan masyarakat Indonesia semenjak

BAB I PENDAHULUAN. makanan tradisional yang sangat beragam. Makanan tradisional Indonesia

BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. food menurut Food and Agriculture Organization didefinisikan sebagai makanan

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB I PENDAHULUAN. Cokelat merupakan hasil olahan dari biji tanaman kakao (Theobroma cacao)

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah Konsumsi. Pertumbuhan (%) Konsumsi Per Kapita (Gram) Jumlah Populasi. Tahun

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Teh merupakan salah satu dari jenis produk minuman yang dikenal dan

BAB I PENDAHULUAN. urbanisasi dan peningkatan pendapatan, serta tren kebugaran dan kesehatan

I. PENDAHULUAN. Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung. alkohol, merupakan minuman olahan dalam bentuk bubuk atau cair yang

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan seringkali tidak sejalan dengan keadaan yang terjadi dilapangan.

BAB 1 PENDAHULUAN. Jajanan pasar Indonesia yang ada di tanah air kita merupakan ciri khas budaya

I. PENDAHULUAN. Tabel 1. Nilai PDB Komoditas Hortikultura Berdasarkan Harga Berlaku Periode (Milyar Rp) No Komoditas

I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang

beragam kegunaan, maka tak heran bahwa tanaman ini dikenal juga sebagai tanaman surga. Bagian daun sampai tulang daunnya bisa dijadikan kerajinan dan

BAB I PENDAHULUAN. cepat dan tepat melalui sumber-sumber informasi yang kini semakin banyak

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Pada era Modern ini, sesuatu yang praktis sangat dibutuhkan

I. PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin cepat membuat

BAB I PENDAHULUAN. Bisnis pembuatan kerupuk kulina (kulit ikan nila) merupakan salah satu

I. PENDAHULUAN. Minuman ringan (soft drink) adalah minuman yang tidak mengandung

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dan merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. dalam dunia bisnis. Sehingga menimbulkan persaingan-persaingan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu komoditas unggulan dari sub sektor perkebunan di Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Produk Domestik Bruto (PDB) yang cukup besar, yaitu sekitar 14,43% pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. untuk menarik masyarakat agar menggunakan produk tersebut. Berbagai

I. PENDAHULUAN. penyumbang devisa, kakao (Theobroma cacao) juga merupakan salah satu

I. PENDAHULUAN. melimpah, menjadikan negara ini sebagai penghasil produk-produk dari alam

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat krisis ekonomi berlangsung di Indonesia, UKM merupakan sektor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Keadaan tersebut menyebabkan perusahaan pada umumnya berusaha untuk

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan-perusahaan yang turut

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Kandungan Zat Gizi Komoditas Kedelai. Serat (g) Kedelai Protein (g) Sumber: Prosea 1996 ( Purwono: 2009)

PENDAHULUAN. Buah-buahan tidak selalu dikonsumsi dalam bentuk segar, tetapi sebagian

BAB I PENDAHULUAN. dapat menghemat banyak waktu. Seperti contoh, sekarang sudah tersedia banyak

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi ini persaingan menjadi sangat tajam, baik di pasar domestik

I. PENDAHULUAN. Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang harus

V. GAMBARAN UMUM. sebagai produsen utama dalam perkakaoan dunia. Hal ini bukan tanpa alasan, sebab

BUSINESS PLAN GOOD SEAWEED (SNACK RUMPUT LAUT)

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini persaingan dalam pasar perdagangan sangatlah ketat, terutama

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Ujang Muhaemin A, 2015

I. PENDAHULUAN. Tujuan pembangunan kelautan dan perikanan adalah meningkatkan

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Air merupakan salah satu kebutuhan hidup yang terpenting, karena untuk hidup

I. PENDAHULUAN. dari kemiringan rendah hingga sangat curam (Gumbira-Sa id et al., 2009).

BAB I PENDAHULUAN. maupun yang sudah modern. Perkembangan jumlah UMKM periode

I. PENDAHULUAN. menjadi produk yaitu pabrik perakitan dan pabrik kimia. Perubahan bahan baku menjadi produk pada pabrik perakitan bukan merupakan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. pada situasi krisis moneter yang melanda lndonesia saat ini harus memikul

UKDW BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kemajuan teknologi dan ilmu pengetahuan akan mendorong perusahaan untuk

I. PENDAHULUAN. hambatan lain, yang di masa lalu membatasi perdagangan internasional, akan

BAB I PENDAHULUAN. dengan nilai tambah yang lebih agar mampu memenuhi kebutuhan dan

Transkripsi:

1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Dengan luas perairan 5,8 juta kilometer persegi dan garis pantai 50 ribu mil kedua terpanjang di dunia, Indonesia merupakan lahan subur bagi rumput laut. Di perairan kita terdapat lebih dari 782 spesies rumput laut. Tumbuhan ini memiliki banyak manfaat dari mulai bahan makanan, kosmetika dan obat berbagai macam penyakit. Volume ekspor rumput laut Indonesia selama 2000-2004 naik sebesar 19,83% dan perolehan devisa pada 2004 yaitu US$ 6,2 juta. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) 2004, volume ekspor rumput laut sekitar 50 ribu ton dengan nilai sekitar US$24,3 juta. Sedangkan ekspor agar-agar pada 2004 yaitu 3 ribu ton dengan nilai sekitar US$6,2 juta. Ini tentu saja merupakan sumber pendapatan yang sangat besar bagi negara sekaligus memakmurkan petani dan masyarakat pesisir. Sebagai bahan pangan, rumput laut telah dimanfaatkan bangsa Jepang dan Cina semenjak ribuan tahun yang lalu. Rumput laut merupakan tumbuhan laut jenis alga, masyarakat Eropa mengenalnya dengan sebutan seaweed. Tanaman ini adalah gangang multiseluler golongan divisi thallophyta. Berbeda dengan tanaman sempurna pada umumnya, rumput laut tidak memiliki akar, batang dan daun. Jenis rumput laut sangat beragam, mulai dari yang berbentuk bulat, pipih, tabung atau seperti ranting dahan bercabang-cabang. Rumput laut biasanya hidup di dasar samudera yang dapat tertembus cahaya matahari. Seperti layaknya tanaman darat pada umumnya, rumput laut juga memiliki klorofil atau pigmen warna yang lain.

2 Sumber:http://budiboga.blogspot.com/2006/05/manfaat-rumput-laut-cegah-kankerdan.html Rumput laut merupakan bagian terbesar dari tanaman laut yang memegang peran cukup penting dalam fungsinya sebagai bahan makanan dan obat-obatan. Secara garis besar, rumput laut dibedakan sebagai penghasil agar-agar, karaginan, (furcelaran dan alginat). Wilayah indonesia yang 70 persen berupa laut dan terdapat 17500 pulau, merupakan negara yang kaya akan rumput laut. Hampir semua penduduk indonesia mengenal agar-agar. Agar-agar adalah produk kering tak berbentuk (amorphous) yang mempunyai sifat-sifat seperti gelatin dan merupakan hasil ekstraksi dari rumput laut jenis tertentu. Molekul agar-agar terdiri dari rantai linear galaktan. Galaktan sendiri merupakan polimer dari galaktosa. Masyarakat luas lebih mengenal agar-agar sebagai hidangan pencuci mulut yang lezat dan menarik. Sebab, bentuknya dapat direka-reka sesuai selera dan dipadu dengan berbagai macam warna, aroma, dan rasa. Agar-agar pertama kali diproduksi di Cina sebelum abad ke-17. Dalam skala industri, pabrik pembuat agar-agar pertama kali didirikan di California, Amerika Serikat pada tahun 1919, kemudian disusul oleh Jepang, yang hingga kini dikenal sebagai produsen agar-agar utama di dunia. Di Indonesia, agar-agar mulai diproduksi pada tahun 1930. Saat ini ada beberapa industri penghasil agar-agar di Indonesia. Fungsi utama agar-agar adalah sebagai bahan pemantap, penstabil, pengemulsi, pengental, pengisi, penjernih, pembuat gel, dan lain-lain. Agar-agar digunakan pada industri makanan, yaitu untuk meningkatkan viskositas sup dan saus, serta dalam pembuatan fruit jelly. Agar-agar mengandung karbohidrat yang cukup tinggi, walaupun begitu di dalam tubuh tidak dapat dicerna oleh enzim-enzim pencernaan, sehingga sangat sedikit sekali menghasilkan energi. Dengan demikian, agar-agar sangat baik digunakan untuk tujuan diet

3 rendah kalori bagi mereka yang ingin menurunkan atau menjaga agar berat badannya tidak mudah bertambah. Sumber: http://www2.kompas.com/kesehatan/news/0405/30/084212.htm Agar-agar berjenis jelly merupakan salah satu produk makanan ringan yang relatif baru dan mengalami perkembangan cukup pesat di Indonesia. Produk ini dianggap sebagai produk makanan ringan yang sehat karena kandungan serat yang tinggi yang berasal dari kandungan bahan bakunya (rumput laut). Keberadaan produk jelly cukup populer di masyarakat, ditandai dengan semakin mudahnya ditemui produk ini, harga yang relatif terjangkau dan munculnya berbagai jenis merek dan varian produk baru. Seiring dengan meningkatnya jumlah permintaan, meningkat pula jumlah produsen yang masuk ke bisnis pembuatan jelly ini. Hal ini menyebabkan semakin meningkatnya persaingan antar produk jelly untuk memperebutkan pasar dan segmentasi konsumen yang berbeda-beda. Walaupun jelly lebih dikenal sebagai produk pangan untuk konsumsi anakanak, namun banyak juga produk jelly yang memposisikan diri sebagai makanan sehat yang sesuai dikonsumsi untuk semua golongan usia. Banyaknya merek produk jelly yang terdapat di pasar mengindikasikan bahwa terjadi persaingan yang cukup ketat untuk memperebutkan pangsa pasar. Untuk mengantisipasi hal tersebut, dibutuhkan suatu analisis bagaimana sebenarnya suatu produk yang diinginkan oleh konsumen sehingga suatu perusahaan dapat mengetahui strategi produk dan pasar yang akan dihadapi. Sumber:http://elibrary.mb.ipb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=mbipb1231242142 1421412-nonaevymau-544 Untuk meningkatkan penjualan, para produsen dengan cermat memperhatikan faktor apa saja yang berpengaruh dalam keputusan pembelian konsumen. Beberapa faktor tersebut antara lain kualitas produk, harga dan promosi. Serta dari ketiga faktor tersebut manakah yang paling dominan berpengaruh dalam keputusan pembelian konsumen.

4 Kualitas produk berkaitan dengan kualitas dari agar-agar itu sendiri yakni seperti daya tahan produk, keandalan seperti cita rasa yang enak, ketepatan seperti kualitas kesesuaian, dan kemudahan operasi. Makanan ringan seperti agar-agar masih banyak diminati oleh para masyarakat dari segala kalangan, terutama anak-anak. Daya tahan produk dan keandalan seperti cita rasa masih menjadi faktor utama, karna hal itulah yang mendorong konsumen untuk membeli produk agar-agar tersebut. Selain memperhatikan faktor kualitas produk para kompetitor juga harus memperhatikan harga, karena harga merupakan faktor utama pertimbangan konsumen sebelum membeli sebuah produk, terutama produk baru. Para konsumen cenderung sering membandingkan harga sebuah produk yang satu dengan produk lain yang sejenis. Hal inilah yang mendorong para kompetitor harus cermat dalam menetapkan harga. Dalam memasarkan sebuah produk tentu diperlukan strategi promosi yang baik guna menarik perhatian dari para konsumen untuk membeli sebuah produk. Salah satu strategi promosi yang dilakukan adalah periklanan, yakni dengan menyebarkan brosur kepada para konsumen. Dengan adanya brosur maka konsumen akan mengetahui produk agar-agar yang ditawarkan. Selain untuk menginformasikan produk agar-agar kepada konsumen, brosur juga berguna untuk mempengaruhi keputusan pembelian produk bagi konsumen. Brosur yang menarik akan menimbulkan rasa keingintahuan dari konsumen untuk mencoba atau membeli sebuah produk. PT.TRIPUTERA CHUPI FOOD adalah perusahaan yang memproduksi berbagai jenis agaragar atau yang biasa kita kenal sebagai jelly. PT.TRIPUTERA CHUPI FOOD memproduksi berbagai jenis agar-agar siap makan dengan berbagai jenis merek yakni agogo, alloy jelly, dupon dan jelly cup. Jenis agogo, alloy jelly, dan dupon memiliki manfaat kandungan yang sama yaitu dapat melancarkan pencernaan, hanya saja terdapat perbedaan pada bentuk kemasan dan rasa pada ketiga jenis agar-agar tersebut.

5 Jenis Jelly Cup memiliki manfaat lebih banyak yakni membantu melancarkan pembuangan sisa-sisa makanan di usus dan juga mengandung serat lunak yang tinggi dan kalori yang rendah. Jelly cup merupakan makanan ringan dalam bentuk kemasan gelas plastik yang berisi jelly yang bercampur dengan air. Jelly tersebut memiliki bentuk dan warna yang beraneka ragam dengan rasa manis dan kenyal yang terkandung di dalam jelly tersebut. PT. Triputera Chupi Food melakukan penetapan pasar sebagai sebuah strategi pelaksanaan. Penetapan pasar sasaran adalah memutuskan satu atau lebih segmen yang akan dimasuki oleh perusahaan, dengan strategi ini tujuan perusahaan dapat tercapai dengan baik tentunya melalui pembidikan sasaran yang tepat, dengan kata lain segmen mana yang akan dijadikan pasar sasaran, sehingga perusahaan mempunyai pasar yang jelas dan dapat memudahkan dalam memasarkan produknya. Tingkat penjualan pada PT.Triputera Chupi Food pernah mencapai 82% pada tahun 2006 namun pada tahun-tahun berikutnya mengalami penurunan penjualan. Berikut data mengenai tingkat penjualan Jelly Cup PT.Triputera Chupi FOOD tiga tahun terakhir yakni periode tahun 2006 sampai dengan akhir 2008 : 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% 2006 2007 2008 januari februari maret april mei juni juli agustus september oktober november desember Gambar 1.1 tingkat penjualan Jelly Cup pada PT.Triputera Chupi Food periode 2006-2008 Sumber : PT.Triputera Chupi Food

6 Karena terdapat penurunan penjualan terhadap produk Jelly Cup yang cukup signifikan maka PT.Triputera Chupi Food perlu menganalisis faktor apa saja penyebab penurunan penjualan terhadap produk Jelly Cup. Hal ini dapat diamati dari beberapa Perusahaan Dagang () dari PT. Triputera Chupi Food yang berada didaerah bekasi. Dari beberapa yang ada kita dapat melihat bagaimana tingkat penjualan terhadap produk jelly cup. Setelah itu kita dapat mengambil salah satu yang mengalami penurunan penjualan yang paling signifikan sebagai tempat untuk melakukan penelitian terhadap produk Jelly Cup dari segi kualitas produk, harga, dan promosi. Berikut merupakan persentase penjualan Jelly Cup di beberapa Perusahaan Dagang di daerah Bekasi dari tahun 2007 sampai tahun 2008 : NAMA DIDAERA SEMAR HUSEN TERANG SDM SINAR PRATAMA AYOUNG BERKAT H BEKASI JAYA BINTANG JAYA Thn 2007 88% 86% 85% 79% 80% 78% 77% 80% Thn 2008 86% 83% 70% 73% 75% 73% 74% 73% Tabel: 1.1 Persentase penjualan Jelly Cup dibeberapa perusahaan dagang 2007-2008 Sumber: Perusahaan Dagang () Jelly Cup yang ada didaerah bekasi Dapat dilihat dari tabel diatas bahwa penjualan Jelly Cup dari tahun 2007 sampai 2008 di beberapa Perusahaan Dagang di daerah bekasi mengalami penurunan yang cukup signifikan. Tentu hal ini menjadi alasan penurunan tingkat penjualan yang dialami oleh PT.Triputera Chupi Food. Perusahaan Dagang yang paling banyak mengalami penurunan penjualan adalah Terang Jaya, Dengan demikian kami mengambil Terang Jaya sebagai tempat penelitian kami terhadap produk jelly cup. Terang Jaya Bekasi adalah Perusahaan Dagang yang bergerak dalam bidang makanan ringan seperi berbagai jenis chiki, permen, agar-agar dan makanan ringan lainnya.

7 Salah satu yang akan kami bahas adalah yang berjenis agar-agar atau yang biasa kita kenal sebagai jelly. Terang Jaya Bekasi menjual berbagai jenis agar-agar siap makan dengan berbagai jenis merek yang diproduksi oleh PT.Triputera Chupi Food yakni agogo, alloy jelly, dupon dan Jelly Cup. Terang Jaya merupakan Perusahaan Dagang yang cukup besar di daerah bekasi yang menjual produk jelly. Dengan didukung lokasi yang cukup strategis yakni didekat pasar tradisional dan merupakan tempat yang banyak dilalui oleh masyarakat maka akan memudahkan Terang Jaya dalam menjual produk Jelly Cup. Melalui brosur dan pemasangan pamflet yang terpasang didepan Terang Jaya maka akan lebih mudah untuk mempromosikan produk Jelly Cup. Tingkat penjualan pada Terang Jaya Bekasi pernah mencapai 87% pada tahun 2006 dan sempat mengalami kenaikan dan penurunan penjualan yg tidak stabil mulai akhir tahun 2006 sampai pertengahan tahun 2007, namun pada tahun 2008 terjadi penurunan penjualan secara signifikan dibanding tahun sebelumnya. Berikut data mengenai tingkat penjualan Jelly Cup pada Terang Jaya Bekasi tiga tahun terakhir yakni periode tahun 2006 sampai dengan akhir 2008 : 90% 80% 70% 60% 50% 40% 30% 20% 10% 0% 2006 2007 2008 januari februari maret april mei juni juli agustus september oktober november desember Gambar 1.2 tingkat penjualan Jelly Cup pada Terang Jaya Bekasi Sumber : Terang Jaya Bekasi

8 Sebagaimana telah diketahui bahwa Indonesia adalah negara kepulauan yang kaya akan sumber daya alam khususnya rumput laut yang dapat diolah menjadi agar-agar. Dengan rumput laut yang melimpah dan peluang pasar yang ada dapat memberikan pengaruh secara signifikan terhadap penjualan agar-agar Jelly Cup pada Terang Jaya Bekasi. Akan tetapi dari data penjualan diatas terdapat penurunan penjualan antara tahun 2006-2008. Berdasarkan uraian-uraian diatas, maka penilitian ini mengambil judul : ANALISIS PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN PROMOSI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN PRODUK AGAR-AGAR JELLY CUP PADA PT. TRIPUTERA CHUPI FOOD (STUDY KASUS. TERANG JAYA) 1.2 Identifikasi Masalah Pokok pemasalahan yang diidentifikasikan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Seberapa besar pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian konsumen? 2. Seberapa besar pengaruh harga terhadap keputusan pembelian konsumen? 3. Seberapa besar pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian konsumen? 4. Seberapa besar pengaruh kualitas produk, harga, dan promosi terhadap keputusan pembelian konsumen? 5. Variable mana diantara kualitas produk, harga dan promosi yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen? 1.3. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian konsumen. 2. Untuk mengetahui pengaruh harga terhadap keputusan pembelian konsumen.

9 3. Untuk mengetahui pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian konsumen. 4. Untuk mengetahui pengaruh kualitas produk, harga, dan promosi terhadap keputusan pembelian konsumen 5. Untuk mengetahui dari kualitas produk, harga dan promosi mana yang paling berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen. 1.4. Manfaat penelitian 1. Bagi penulis 1. Memperluas wawasan penulis terhadap fenomena yang terjadi dalam bidang pemasaran. 2. Penelitian dapat digunakan sebagai bahan perbandingan sampai sejauh mana teoriteori yang didapat selama masa perkuliahan dapat diterapkan dalam dunia nyata. 3. Merupakan latihan bagi penulis untuk mendefinisikan masalah, menganalisa situasi serta mangadakan penyelidikan dan penelitian yang bersifat formal. 2. Bagi perusahaan 1. Sebagai sumbangan informasi untuk menyusun strategi perusahaan. 2. Sebagai bahan pertimbangan dalam mengantisipasi perkembangan permasalahan perusahaan di bidang pemasaran. 3. Untuk mengetahui strategi kualitas produk, harga, dan promosi yang diharapkan oleh konsumen sehingga dapat mempengaruhi keputusan pembelian yang diambil konsumen.

10 3. Bagi pihak lain 1. Diharapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat dalam menambah pengetahuan bagi pihak-pihak yang tertarik dengan bidang ini. 2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan referensi yang bermanfaat bagi penelitian-penelitian selanjutnya.