PENGGUNAAN EUDRAGIT L 100 DALAM FORMULASI MIKROKAPSUL NATRIUM DIKLOFENAK DENGAN TEKNIK EMULSIFIKASI PENGUAPAN PELARUT TESIS RAHMADEVI

dokumen-dokumen yang mirip
Penggunaan Eudragit L 100 Dalam Formulasi Mikrokapsul Natrium Diklofenak Dengan Teknik Emulsifikasi-Penguapan Pelarut

BAB I PENDAHULUAN. Natrium diklofenak merupakan Obat Antiinflamasi Non-steroid. (OAINS) yang banyak digunakan sebagai obat anti radang.

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang dan tujuan penelitian.

anti-inflamasi non steroidal (AINS). Contoh obat golongan AINS adalah ibuprofen, piroksikam, dan natrium diklofenak. Obat golongan ini mempunyai efek

Sedangkan kerugiannya adalah tablet tidak bisa digunakan untuk pasien dengan kesulitan menelan. Absorpsi suatu obat ditentukan melalui disolusi

Aspirin merupakan salah satu obat anti inflamasi non steroid (AINS) yang

BAB I PENDAHULUAN. menyerupai flubiprofen maupun meklofenamat. Obat ini adalah penghambat

(AIS) dan golongan antiinflamasi non steroidal (AINS). Contoh obat golongan AINS adalah ibuprofen, piroksikam, dan natrium diklofenak.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang dan tujuan penelitian.

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang dan tujuan penelitian.

MIKROENKAPSULASI METFORMIN HIDROKLORIDA DENGAN PENYALUT ETILSELLULOSA MENGGUNAKAN METODA PENGUAPAN PELARUT ABSTRACT

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang dan tujuan penelitian.

enzim dan ph rendah dalam lambung), mengontrol pelepasan obat dengan mengubah struktur gel dalam respon terhadap lingkungan, seperti ph, suhu,

relatif kecil sehingga memudahkan dalam proses pengemasan, penyimpanan dan pengangkutan. Beberapa bentuk sediaan padat dirancang untuk melepaskan

bentuk sediaan lainnya; pemakaian yang mudah (Siregar, 1992). Akan tetapi, tablet memiliki kekurangan untuk pasien yang mengalami kesulitan dalam

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Obat analgesik antipiretik serta obat anti inflamasi nonsteroid (AINS)

BAB I PENDAHULUAN. al., 2005). Hampir 80% obat-obatan diberikan melalui oral diantaranya adalah

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang dan tujuan penelitian.

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang dan tujuan penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. 1. Optimasi pembuatan mikrokapsul alginat kosong sebagai uji

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang dan tujuan penelitian.

mudah ditelan serta praktis dalam hal transportasi dan penyimpanan (Voigt, 1995). Ibuprofen merupakan obat analgetik antipiretik dan anti inflamasi

menyebabkan timbulnya faktor lupa meminum obat yang akhirnya dapat menyebabkan kegagalan dalam efektivitas pengobatan. Permasalahan ini dapat diatasi

Effervescent system digunakan pada penelitian ini. Pada sistem ini formula tablet mengandung komponen polimer dengan kemampuan mengembang seperti

Teknik likuisolid merupakan suatu teknik formulasi dengan obat yang tidak terlarut air dilarutkan dalam pelarut non volatile dan menjadi obat dalam

BAB I PENDAHULUAN. menunjukkan kelarutan yang buruk, karena mempunyai struktur hidrofobik

BAB I PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang dan tujuan penelitian.

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Aspirin mencegah sintesis tromboksan A 2 (TXA 2 ) di dalam trombosit dan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB II. STUDI PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Obat-obat anti inflamasi non-steroid (AINS) banyak digunakan untuk terapi

KATA PENGANTAR. berjudul PENGGUNAAN BIOPOLIMER POLI(3-HIDROKSIBUTIRAT) SEBAGAI PENYALUT DALAM FORMULASI MIKROKAPSUL

BIOFARMASI Dhadhang Wahyu Kurniawan Laboratorium Farmasetika

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lunak yang dapat larut dalam saluran cerna. Tergantung formulasinya kapsul terbagi

zat alc.if dari tablet dapat diatur mtuk tujuan tertentu (Banker &

konvensional 150 mg dapat menghambat sekresi asam lambung hingga 5 jam, tetapi kurang dari 10 jam. Dosis alternatif 300 mg dapat meningkatkan

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

DRUG DELIVERY SYSTEM Dhadhang Wahyu Laboratorium Farmasetika Unsoed

dapat digunakan pada krisis hipertensi seperti kaptopril (Author, 2007). Kaptopril mempunyai waktu paruh biologis satu sampai tiga jam dengan dosis

MIKROENKAPSULASI PARASETAMOL DENGAN POLIMER HIDROXY PROPHYL METHYL CELLULOCE (HPMC) MENGGUNAKAN METODA PENGUAPAN PELARUT

BAB I PENDAHULUAN. memiliki beberapa masalah fisiologis, termasuk waktu retensi lambung yang

BAB I PENDAHULUAN. atau gabungan antara ketiganya (Mangan, 2003). Akhir-akhir ini penggunaan obat

Peningkatan Kelarutan Furosemide Menggunakan PEG 6000 secara Mikroenkapsulasi

PENGARUH KADAR POLIETILEN GLIKOL (PEG) 400 TERHADAP PELEPASAN NATRIUM DIKLOFENAK DARI SEDIAAN TRANSDERMAL PATCH TYPE MATRIKS

MIKROENKAPSULASI PARASETAMOL DENGAN METODE PENGUAPAN PELARUT MENGGUNAKAN POLIMER NATRIUM KARBOKSIMETIL (NaCMC)

BAB I PENDAHULUAN. kontribusi terhadap flavor dan berperan terhadap pembentukan warna.

Farmaka Volume 4 Nomor 3 Suplemen 1 1

Farmaka Suplemen Volume 14 Nomor 1 136

I. PENDAHULUAN. membentuk lapisan kompleks yang menyelimuti inti. Bahan inti yang dilindungi

Prosiding Seminar Nasional Kefarmasian Ke-1

baik berada di atas usus kecil (Kshirsagar et al., 2009). Dosis yang bisa digunakan sebagai obat antidiabetes 500 sampai 1000 mg tiga kali sehari.

bahan tambahan yang memiliki sifat alir dan kompresibilitas yang baik sehingga dapat dicetak langsung. Pada pembuatan tablet diperlukan bahan

FORMULASI TABLET LEPAS LAMBAT TRAMADOL HCl DENGAN MATRIKS METOLOSE 90SH : STUDI EVALUASI SIFAT FISIK DAN PROFIL DISOLUSINYA SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. polimer struktural pada ganggang laut sama seperti selulosa pada tanaman

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN BAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

SILABUS MODUL TECHNOLOGY AND FORMULATION OF SOLID DOSAGE FORMS

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

SUSPENSI DAN EMULSI Mata Kuliah : Preskripsi (2 SKS) Dosen : Kuni Zu aimah B., S.Farm., M.Farm., Apt.

PENGARUH PERBANDINGAN BAHAN PELAPIS MALTODEKSTRIN DAN GUM ARAB DALAM MIKROKAPSUL BERBAHAN INTI SITRONELAL ABSTRAK ABSTRACT

oleh tubuh. Pada umumnya produk obat mengalami absorpsi sistemik melalui rangkaian proses yaitu disintegrasi produk obat yang diikuti pelepasan obat;

PENGGUNAAN METIL SELULOSA SEBAGAI MATRIKS TABLET LEPAS LAMBAT TRAMADOL HCL: STUDI EVALUASI SIFAT FISIK DAN PROFIL DISOLUSINYA SKRIPSI

BAB I PENDAHULUAN. Gates dan George Soros, sehingga terbentuk GF ATM (global fund against

periode waktu yang terkendali, selain itu sediaan juga harus dapat diangkat dengan mudah setiap saat selama masa pengobatan (Patel et al., 2011).

BAB I PENDAHULUAN. Sistem penghantaran obat tinggal di lambung sangat menguntungkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN. Dari penelitian yang dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut:

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

BAB I PENDAHULUAN. dalam bentuk konvensional dapat mengiritasi lambung bahkan dapat. menyebabkan korosi lambung (Wilmana, 1995).

1. Penetapan panjang gelombang serapan maksimum Pembuatan kurva baku... 35

Faktor yang Berpengaruh Terhadap Proses Pelepasan, Pelarutan dan Absorbsi Obat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

OPTIMASI BAHAN POLIMER PEMBENTUK MATRIKS TABLET SUSTAINED RELEASE Na. DIKLOFENAK. Audia Triani Olii, Aztriana

diperlukan pemberian secara berulang. Metabolit aktif dari propranolol HCl adalah 4-hidroksi propranolol yang mempunyai aktifitas sebagai β-bloker.

Disolusi merupakan salah satu parameter penting dalam formulasi obat. Uji disolusi in vitro adalah salah satu persyaratan untuk menjamin kontrol

bioavailabilitasnya meningkat hingga mencapai F relsl = 63 ± 22 %

BAB 1 PENDAHULUAN. Pada bab ini akan dibahas tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan, hipotesis dan manfaat penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

PENGEMBANGAN SEDIAAN LEPAS LAMBAT SISTEM MATRIKS BERBASIS ETILSELULOSA HIDROKSIPROPIL METILSELULOSA DENGAN TEKNIK DISPERSI SOLIDA

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. juga untuk swamedikasi (pengobatan mandiri). Sedangkan ibuprofen berkhasiat

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

J. Ind. Soc. Integ. Chem., 2013, Volume 5, Nomor 2 UJI KESERAGAMAN VOLUME SUSPENSI AMOKSISILIN YANG DIREKONSTITUSI APOTEK DI KOTA JAMBI.

FORMULASI TABLET LEPAS LAMBAT NATRIUM DIKLOFENAK MENGGUNAKAN MATRIKS PATI BERAS KETAN PRAGELATINASI DARI KAMPAR

UJI PELEPASAN FLUKONAZOL DARI SEDIAAN SUPOSITORIA DENGAN BASIS HIDROFILIK, BASIS LIPOFILIK, DAN BASIS AMFIFILIK SECARA INVITRO

struktur yang hidrofobik dimana pelepasannya melalui beberapa tahapan sehingga dapat mempengaruhi kecepatan dan tingkat absorpsi (Bushra et al,

efek samping terhadap saluran cerna lebih ringan dibandingkan antiinflamasi lainnya. Dosis ibuprofen sebagai anti-inflamasi mg sehari.

BAB I PENDAHULUAN. mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa zat tambahan (Depkes RI,

obat tersebut cenderung mempunyai tingkat absorbsi yang tidak sempurna atau tidak menentu dan seringkali menghasilkan respon terapeutik yang minimum

1. Ketelitian dan kebersihan dalam penyiapan larutan.

SKRIPSI SANASHTRIA PRATIWI K Oleh :

BAB I PENDAHULUAN. derivat asam propionat yang mempunyai aktivitas analgetik. Mekanisme. ibuprofen adalah menghambat isoenzim siklooksigenase-1 dan

BAB I PENDAHULUAN. Pemberian pulveres kepada pasien ini dilakukan dengan cara

Prosiding Farmasi ISSN:

Profil Farmakokinetik dan Ketersediaan Hayati Tiga Sediaan Tablet Natrium Diklofenak Salut Enterik

adalah produk pangan dengan menggunakan bakteri probiotik. Produk pangan Bakteri probiotik merupakan bakteri baik yang dapat memberikan keseimbangan

Transkripsi:

i PENGGUNAAN EUDRAGIT L 100 DALAM FORMULASI MIKROKAPSUL NATRIUM DIKLOFENAK DENGAN TEKNIK EMULSIFIKASI PENGUAPAN PELARUT TESIS Oleh : RAHMADEVI 08 212 13 066 PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS ANDALAS 2011

ii Penggunaan Eudragit L 100 dalam Formulasi Mikrokapsul Natrium Diklofenak dengan Teknik Emulsifikasi Penguapan Pelarut Oleh : Rahmadevi (Di bawah bimbingan Prof. Dr. Auzal Halim, Apt dan Dr. Erizal, Apt) RINGKASAN Mikrokapsul adalah bentuk sediaan yang mengalami mikroenkapsulasi, yang mana partikel atau tetesan cairan zat aktif ( bahan inti ) dikelilingi atau dilapisi dengan suatu lapisan tipis dari bahan polimer (bahan penyalut) yang menghasilkan partikel berukuran mikrometer sampai milimeter. Polimer yang digunakan tergantung pada tujuan pembuatan mikrokapsul itu. Model obat yang digunakan sebagai bahan inti pada pembuatan mikrokapsul ini adalah natrium diklofenak yang merupakan salah satu obat anti inflamasi yang banyak direkomendasikan oleh dokter karena memiliki efek samping minimal dibandingkan obat anti inflamasi lain. Selain digunakan sebagai anti reumatik, natrium diklofenak juga mempunyai aktivitas antiradang dan analgetik-antipiretik. diklofenak mempunyai waktu paruh eliminasi yang pendek (3-6 jam), sehingga untuk mendapatkan efek terapi yang optimal harus diberikan dosis yang berulang. Obat dengan waktu paruh eliminasi yang sangat pendek membutuhkan jumlah obat yang cukup banyak pada setiap unit dosis untuk mempertahankan efek terapeutik yang berkesinambungan. Untuk

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mikrokapsul adalah bentuk sediaan yang mengalami mikroenkapsulasi, dengan proses pada masing-masing partikel atau tetesan cairan zat aktif, disebut bahan inti yang merupakan bahan obat dikelilingi atau dilapisi dengan suatu lapisan tipis dari bahan polimer (bahan penyalut) yang menghasilkan kapsul berukuran mikrometer sampai milimeter. Polimer yang digunakan tergantung pada tujuan pembuatan mikrokapsul itu sendiri misalnya campuran β-siklodekstrin dan gum akasia untuk pembuatan mikrokapsul dari Lactobacillus acidophilus yang berfungsi untuk melindungi bakteri tersebut dari enzim pencernaan dan ph lambung dari kerusakan (Zhao, 2008), etil selulosa pada mikrokapsul natrium diklofenak sebagai bahan inti yang berfungsi melindungi bahan inti dari penguraiannya menjadi asam diklofenak di lambung yang dapat mengiritasi lambung (Murtaza, 2010), campuran pektin dan dekstrin, campuran alginat dan pektin dimaksudkan untuk melindungi stabilitas asam asetil salisilat pada penyimpanan (Jaya, 2008). Mikroenkapsulasi bertujuan antara lain adalah untuk meningkatkan stabilitas bahan aktif dalam sediaan selama penyimpanan, untuk membuat sediaan lepas lambat, melindungi zat aktif dari penguraian dalam cairan lambung, dan dapat digunakan untuk melindungi saluran pencernaan terutama lambung dari iritasi yang disebabkan bahan aktif obat (Augustin, 2003; Benita,2006)

2 Model obat yang digunakan sebagai bahan inti pada pembuatan mikrokapsul ini adalah natrium diklofenak yang merupakan salah satu obat anti inflamasi yang banyak direkomendasikan oleh dokter karena memiliki efek samping minimal dibandingkan obat anti inflamasi lain. Selain digunakan sebagai anti reumatik, natrium diklofenak juga mempunyai aktivitas antiradang dan analgetik-antipiretik. diklofenak mempunyai waktu paruh eliminasi yang pendek (3-6 jam), sehingga untuk mendapatkan efek terapi yang optimal harus diberikan dosis yang berulang. Obat dengan waktu paruh eliminasi yang sangat pendek membutuhkan jumlah obat yang cukup banyak pada setiap unit dosis untuk mempertahankan efek terapeutik yang berkesinambungan. Untuk menghindari pemakaian obat berulang dan untuk menghindari efek samping yang tidak diinginkan (fluktuasi kadar obat dalam plasma) maka diklofenak didesain dalam bentuk sediaan pelepasan dimodifikasi. Pengurangan frekuensi pemberian akan memudahkan pasien dan mengurangi resiko kesalahan dan kelupaan. (Ansel,1989). Oleh karena itu telah banyak dilakukan penelitian penelitian tentang sediaan lepas lambat natrium diklofenak. Salah satu diantaranya adalah pembuatan mikrokapsul natrium diklofenak dengan menggunakan polimer etil selulosa dengan metode penguapan pelarut, dimana hasilnya menunjukkan bahwa mikrokapsul yang didapatkan berbentuk sferik/bundar dan tidak terjadi interaksi secara kimia ataupun fisika dengan etil selulosa (Murtaza, 2010). Polimer yang digunakan pada pembuatan mikrokapsul in adalah Eudragit L100. Polimer ini banyak digunakan sebagai penyalut pada pembuatan tablet salut enterik (Sandile, 2010).

3 1.2 Perumusan Masalah Adapun perumusan masalah dari penelitian ini adalah : 1. Apakah Eudragit L 100 dapat digunakan sebagai penyalut pada mikrokapsul natrium diklofenak 2. Apakah metode yang digunakan dapat memperoleh mikrokapsul dalam bentuk sediaan lepas lambat 1.3 Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui apakah Eudragit L 100 dapat digunakan sebagai penyalut pada pembuatan sediaan lepas lambat mikrokapsul 2. Untuk mengkarakterisasi sifat-sifat fisika dan fisikokimia mikrokapsul natrium diklofenak dengan menggunakan polimer Eudragit L 100 3. Untuk mengevaluasi profil disolusi dari natrium diklofenak setelah dibuat menjadi mikrokapsul dengan metode emulsifikasi penguapan pelarut dengan sebagai penyalut Eudragit L 100. 1.4 Hipotesis Eudragit L 100 dapat digunakan sebagai matriks dalam sediaan mikrokapsul lepas lambat dengan bahan inti natrium diklofenak

4 1.5 Manfaat Penelitian Pada penelitian ini dapat bermanfaat dalam pengembangan bentuk sediaan pelepasan dimodifikasi natrium diklofenak dengan teknik mikroenkapsulasi menggunakan polimer Eudragit L 100.

27 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Dari penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil sebagai berikut : 1. Pada pemeriksaan bahan baku didapat bahwa bahan baku yang digunakan telah memenuhi persyaratan berdasarkan buku-buku standar, seperti Farmakope Indonesia edisi IV dan Handbook of Pharmaceutical Excipient yang meliputi pemerian, kelarutan, kadar air dan identifikasi (dapat dilihat pada Lampiran 2, Tabel 5). 2. Pada pembuatan formula mikrokapsul dengan mengoptimasinya berfungsi untuk mengetahui pengaruh emulsifikasi terhadap bentuk dan permukaan mikrokapsul. Dilakukan berbagai kecepatan pengadukan sehingga pada pembuatan formula mikrokapsul ini menggunakan kecepatan 500 rpm. Formula yang diperoleh adalah perbandingan natrium diklofenak dan Eudragit L 100 1: 1,125; 1:1,25; 1:1,5; 1:1,75 (dapat dilihat pada tabel 2). 3. Data yang didapat dari pemeriksaan bentuk dan partikel mikrokapsul dengan menggunakan foto SEM (Scanning Electron Microskop) adalah bentuk permukaan yang tidak beraturan tetapi ada yang hampir sferis (pada formula 4) serta terlihat partikel Natrium diklofenak pada permukaan partikel (Lampiran 3, Gambar 4). 4. Hasil Pemeriksaan Distribusi Ukuran Partikel dengan menggunakan metode Ferret adalah pada F1 d ln yang didapat adalah 159,589 µm dan Luas Permukaan Spesifiknya (LPS) adalah 427,039 g/cm 2. Pada F2

36 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan : 1. Ukuran Partikel rata-rata dari mikrokapsul yang diperoleh dengan menggunakan teknik penguapan pelarut memenuhi syarat rentang ukuran mikrokapsul (1-1000µm) yaitu F1 : 159,589 µm, F2 : 121,228 µm, F3 : 114,119 µm dan F4 129,385 µm 2. Profil disolusi dari mikrokapsul yang diperoleh dapat memperlambat persentase pelepasan bahan inti dari mikrokapsul terhadap waktu. Dimana setelah diuji secara statistik berbeda nyata (p=0,05) terhadap kontrol (natrium diklofenak saja) 3. Persentase perolehan kembali natrium diklofenak dalam mikrokapsul relatif kecil berkisar antara 53,7% - 66,3 %. Namun masih lebih besar dari 50 %. 4. Mikrokapsul yang diperoleh tidak membentuk senyawa baru atau kristal baru akibat interaksi bahan inti (natrium diklofenak) dan polimernya (Eudragit L100)

37 5.2 Saran 1. Disarankan pada peneliti selanjutnya untuk lebih mengoptimalkan dalam pembuatan formula mikrokapsul natrium diklofenak untuk tujuan sediaan lepas lambat, mengingat parameter yang mempengaruhi baik atau tidaknya formula tersebut sangat banyak 2. Disarankan untuk mencari model obat lain yang sering dikonsumsi namun banyak memberikan efek yang merugikan dengan tetap menggunakan polimer Eudragit L 100 pada pembuatan mikrokapsul untuk tujuan pelepasan diperlambat.

38 DAFTAR PUSTAKA Anonim. 1979. Farmakope Indonesia. Edisi ketiga. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta. Anonim. 1995. Farmakope Indonesia. Edisi keempat. Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta. Anonim. 2004. Specifications and test methods for Eudragit L 100 and Eudragit S 100. Degussa Anonim. 2007. US Pharmacopoeia. Vol. 30. Best Regards : Lawrence Anonim. 2008. British Pharmacopeia. 2008. Vol. IV. London. The Stationery Office. Ansel, H.C. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi keempat. Diterjemahkan oleh Farida Ibrahim. Universitas Indonesia Press, Jakarta. Augustin, M A. 2003. The Role of Microencapsulation in The Development of Functional Dairy Foods. Australian Journal of Dairy Technology. Vol. 58(2). Hal. 156 160. Baccarin, M A, Raul C. E dan Ruth M. L. 2006. Ethylcelullose Microspheres Containing Sodium Diclofenac: Development and Characterization. Acta Farm. Bonaerense 25 (3). Hal. 401-404. Bansode, S. S., S. K. Banarjee, D. D. Gaikwad, S. L. Jadhav dan R. M. Thorat. 2010. Microencapsulation : A Review. International Journal of Pharmaceutical Sciences Review and Research. Vol. 1 (2). Hal. 38-43. Basu SK, dan R Adhiyaman. 2008. Preparation and Characterization of Nitrendipine loaded Eudragit RL 100 Microspheres Prepared by an Emulsion-Solvent Evaporation Method. Division of Pharmaceutics, Department of Pharmaceutical Technology, Vol. 7 (3). Hal. 1033-1041. Benita, S. 2006. Microencapsulation, Methods and Industrial Applications Taylor & Francis Group, New York. Chuasuwan, B., V. Binjesoh, J.E. Polli,. Zhang, G.L. Amidon, H.E. Junginger, k.k. Midha,V.p. Shah, S. Stavchansky, J.B. Dressman dan D.M, Barends. 2008. Biowaiver Monographs for Immediate Release Solid Oral Dosage