Ernita Bukit / P

dokumen-dokumen yang mirip
Tugas Ujian Tengah Triwulan Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen ELECTRONIC BUSINESS SYSTEM PT. ORINDO ALAM AYU (ORIFLAME INDONESIA)

I. PENDAHULUAN Latar Belakang

I. SISTEM BISNIS ENTERPRISE

SISTEM BISNIS ELEKTRONIK

SISTEM LINTAS FUNGSI PERUSAHAAN Sistem lintas fungsi perusahaan merupakan sistem yang mendukung/berfokus pada penyelesaian berbagai proses bisnis dasa

PENERAPAN E-BUSINESS PADA PT SIERAD PRODUCE, TBK

SISTEM BISNIS DENGAN ELEKTRONIK

SISTEM INFORMASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Enterprise Resource Planning

Mendefinisikan dan menggambarkan proses bisnis dan hubungan mereka dengan sistem informasi. Menjelaskan sistem informasi yang mendukung fungsi bisnis

OBJEK PEMBELAJARAN OBJEK PEMBELAJARAN. Pertemuan 1 Konsep Dasar ERP. Gambaran Umum ERP. Definisi Sistem Informasi Klasifikasi Sistem Informasi

PERANCANGAN E-SUPPLY CHAIN MANAGEMENT PADA PT MARDEC MUSI LESTARI

PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI PADA BENGKEL TISKY S MOTOR

RANGKUMAN SIM Ch. 9 MENCAPAI KEUNGGULAN OPERASIONAL DAN KEINTIMAN PELANGGAN MELALUI APLIKASI PERUSAHAAN

Sistem Electronic Business PT. Pos Indonesia (Persero)

1. Komunikasi, E-Commerce merupakan pengiriman informasi, produk/layanan,atau sarana elektronik lainnya.

DASAR SISTEM DALAM BISNIS

Konsep E-Business. Mia Fitriawati, S.Kom, M.Kom

Aplikasi Manajemen Perkantoran E*/**

Implementasi Sistem Informasi Untuk Menunjang Kegiatan Strategis Perusahaan

KARYA ILMIAH E-BUSINESS. Analisa Ruang Lingkup Pelaku E-Business

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA

ANALISIS DAN PERANCANGAN E-SCM (STUDI KASUS: PT. MULTI MEGAH MANDIRI)

Bisnis Internet (E-Commerce)

Materi 7 Mencapai Keunggulan Operasional dan Kedekatan dengan Pelanggan: Aplikasi Perusahaan

ENTERPRISE RESOURCE PLANNING

Bentuk Bentuk E-Business. 1. E-Government

Keywords ; supply chain management system, distribution system, manajemen mata rantai suplai, tracking items, mata rantai distribusi.

SCM dalam E-Business. 1. Mahasiswa dapat menjelaskan tentang SCM pada e-business

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Sejak beberapa dekade terakhir kesadaran masyarakat dunia akan pentingnya

BAB 4 PERENCANAAN STRATEGI SISTEM DAN TEKNOLOGI INFORMASI. permintaan terhadap produk juga meningkat.

ERP (Enterprise Resource Planning) YULIATI, SE, MM

E-BUSINESS. Materi E-Business untuk ST INTEN

B. Dasar CRM. C. Arsitektur CRM

KONSEP E-BUSINESS. Ari Setiawan S1-TI-10

TUGAS E-BISNIS ANALISIS SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

Pembahasan Materi #11

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN. Pengembangan Sistem Informasi Dengan Menggunakan Pendekatan Insource atau Outsource di Perusahaan

INFRASTRUKTUR E-BISNISE Pertemuan ke-4

Enterprise Resource Planning (ERP)

BAB I SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Oleh : Edi Sugiarto, S.Kom, M.Kom

KONSEP SISTEM INFORMASI

TUGAS KARYA ILMIAH PEMANFAATAN TEKNOLOGI INTERNET DALAM BISNIS SUATU PERUSAHAAN E-COMMERCE NAMA : ADI KURNIAWAN NIM :

Pengantar Sistem Informasi & e-bisnis. Defri Kurniawan

Business Process and Information Systems. Didi Supriyadi - Pertemuan ke-3 Sistem Informasi Manajemen ST3 Telkom

PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM MENDUKUNG PERUBAHAN PROSES BISNIS DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR (Studi Kasus : Perusahaan Benang Polyester X )

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

Perencanaan Sumber Daya

The e-business Application Architecture

PENERAPAN ERP DALAM PERUSAHAAN AGRIBISNIS. (Studi Kasus PT Astra Agro Lestari Tbk)

BAB I PENDAHULUAN. pesat, salah satunya adalah teknologi komputer. Komputer merupakan alat bantu

KONSEP DASAR SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Sistem Enterprice SASARAN : Sistem Enterprise. Sistem Informasi Enterprise. Information Systems Today

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Customer Relationship Management (CRM) Software dari SAP Fitur & Fungsi Sistem CRM: Marketing Software

Pengembangan Customer Relationship Management Berbasis Web pada Griya. Muslim Flora. 1 Pendahuluan

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEGAGALAN DAN KESUKSESAN PENERAPAN DARI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DI PERUSAHAAN

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENDAHULUAN

RESUME BUKU MANAGEMENT INFORMATION SYSTEMS 10/E (O BRIEN/MARAKAS) CHAPTER 14: ENTERPRISE AND GLOBAL MANAGEMENT OF INFORMATION TECHNOLOGY

Sistem Informasi

Politeknik Negeri Sriwijaya BAB I PENDAHULUAN

Enterprise Resource Planning

Bab 9 KONSEP e SUPPLY CHAIN DALAM SISTEM INFORMASI KORPORAT TERPADU

IMPLEMENTASI SOFTWARE ERP ODOO 8 DI WAREHOUSE PT APPAREL ONE INDONESIA SEMARANG. Andana Cantya P, Dyah Ika Rinawati*

Modul ke: CHAPTER 2. Sistem Informasi dalam Perusahaan. Fakultas PASCA SARJANA. Dr. Istianingsih. Program Studi Magister Akuntansi

E-BUSSINES & E-COMMERCE. 1. Pengertian E-Bussines:

PEMBANGUNAN SISTEM INFORMASI PADA PT SIERAD PRODUCE, TBK

CSG3A3/ SISTEM INFORMASI KK SIDE

SISTEM INFORMASI PEMASARAN SPAREPART MOBIL PADA PT SELARAS SIMPATI NUSANTARA PALEMBANG BERBASIS WEB

CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT (CRM) SOFTWARE FROM SAP

Teknologi Informasi dan Sistem Informasi Manajemen 01

SIKLUS PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI DAN PERANAN PROTOTYPING DALAM PROSES PEMBANGUNAN SISTEM BAGI END USERS DAN INFORMATION SYSTEM SPECIALISTS


BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian. Persaingan di dunia bisnis semakin kompleks, perusahaan-perusahaan

PENGEMBANGAN CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT BERBASIS WEB. Disusun Guna Memenuhi Tugas. Mata Kuliah E-BISNIS

Pertemuan. Customer Relationship Management (CRM)

BAB 1 PENDAHULUAN. seperti sekolah, perkantoran, perbankan, penyedia jasa, dan lain sebagainya.

UTT TAKE HOME SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SISTEM INFORMASI. Oleh Iwan Sidharta, MM NFORMASI

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi. Penerapan teknologi informasi

BAB I PENDAHULUAN. tepat dalam mempertahankan keunggulan kompetitifnya (competitive advantage).

E-Marketing. dalam Strategi Pemasaran MODUL PERKULIAHAN. Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

PENGERTIAN E-BISNIS DAN PERANNYA DALAM PERUSAHAAN

BAB 1 PENDAHULUAN. investasi lebih dalam teknologi informasi terutama dalam Supply Chain mereka.

Konsep Sistem Informasi Team Dosen KSI

MANAJEMEN RANTAI PASOKAN. Suhada, ST, MBA

BAB II LANDASAN TEORI

CUSTOMER RELATIONSHIP MANAGEMENT PADA PERUSAHAAN MOHAN SEMARANG

PENERAPAN METODE ENTERPRISE ARCHITECTURE DALAM MENINGKATKAN STRATEGI BISNIS DAN TEKNOLOGI PADA PT. PAKARTI GRAHA SENTOSA

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. manusia akan teknologi semakin besar. Peran teknologi akhir-akhir ini sangat

E-CRM (1) Pertemuan 6 Diema Hernyka Satyareni, M.Kom

I. PENDAHULUAN. Salah satu bentuk teknologi informasi yang berkembang pesat sejak

BAB III LANDASAN TEORI

Analisis Kluster Implementasi E-Business pada Komunitas Kampung Batik Digital Laweyan

KONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

KONSEP SI LANJUT. WAHYU PRATAMA, S.Kom., MMSI.

Transkripsi:

Tugas Ujian Tengah Triwulan Mata Kuliah Sistem Informasi Manajemen Penerapan E- BUSINESS SYSTEM di Perusahaan TUPPERWARE Dosen: DR. Ir. ARIF IMAM SUROSO, MSC (CS) Disusun oleh: Ernita Bukit / P056101111. 45 PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAN BISNIS SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan zaman sangat cepat, kemajuan teknologi yang begitu pesat telah menggeser beberapa norma dalam kehidupan manusia. Misalkan saja dalam kegiatan jual beli manusia tidak lagi harus bertemu dan bertatap muka untuk bertransaksi. Kemajuan teknologi yang semakin canggih telah mempermudah kehidupan manusia dalam memenuhi kebutuhannya sehingga menuntut dunia perdagangan saat ini agar mampu menyediakan layanan jasa dan barang dengan instan. Untuk mengatasi masalah tersebut, maka kini muncul transaksi yang menggunakan media internet untuk menghubungkan antara produsen dan konsumen. transaksi melalui internet ini dikenal dengan nama bisnis elektronik atau e-business. Transaksi tidak lagi mengharuskan produsen dan konsumen bertemu dengan bertatap muka tetapi sudah dapat dilakukan dengan menggunakan media elektronik atau internet yang dikenal dengan nama e-business. E-business merupakan kegiatan berbisnis oleh organisasi, individu atau pihak-pihak terkait yang menggunakan media teknologi informasi seperti internet untuk menjalankan dan mengelola proses bisnis. Dalam pelaksanaannya penggunaan sistem ini lebih memberikan keuntungan berupa keamanan, fleksibilitas, integrasi, optimasisasi, efisiensi dan peningkatan produktivitas sehingga tidak ada batasan ruang dan waktu untuk bertemu antara produsen dan konsumen. Kegiatan bisnis yang dapat dilakukan tidak hanya berupa kegiatan pembelian, penjualan dan jasa saja, tapi juga meliputi pelayanan pelanggan, kerja sama dengan rekan bisnis, dan media pemasaran. Tupperware Corporation yang berpusat di Orlando Amerika Serikat adalah perusahaan multinasional yang memproduksi serta memasarkan produk plastik berkualitas untuk keperluan rumah tangga. Dengan sistem penjualan langsung (direct selling), Tupperware berkembang dan berada di lebih dari 100 negara. Sistem pelayanan secara pribadi oleh sales yang tersebar diseluruh penjuru dunia memungkinkan konsumen dapat dilayani dengan baik sehingga 2

memberikan rasa nyaman dan aman bagi konsumen dan mampu meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produesn. Dalam pelaksanaan kegiatan bisnis Tupperware memanfaatkan media pendukung untuk penjualan dan pemasaran yaitu website. Website Tupperware dapat diakses oleh seluruh konsumen tanpa ada batasan tempt dan waktu pada lebih dari 100 negara. Di Indonesia website Tupperware dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat tanpa ada batasan. Tupperware juga memanfaatkan layanan ekstranet pada website tersebut sebagai media informasi dan penjualan bagi agent atau sales. Website ini yang memberikan dukungan kegiatan penjualan agen atau sales sehingga setiap perkembangan produk dapat diakses dengan segera. Olah karena itu, penting untuk mengidentifikasi dan menganalisis penerapan e-business pada kegiatan bisnis Tupperware. 1.2. Perumusan Masalah Ada beberapa masalah yang dapat dirumuskan dari uraian latar belakang di atas seperti berikut ini: 1. Bagaimana penerapan e-business pada bisnis Tupperware di Indonesia? 2. Electronic Business Application apa saja yang diterapkan oleh Tupperware? 3. Functional Business Information System apa saja yang dimanfaatkan oleh Tupperware? 1.3. Tujuan Penulisan Dari rumusan masalah yang telah dirumuskan maka tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Menggambarkan penerapan e-business pada bisnis Tupperware di Indonesia. 2. Mengidentifikasi Electronic Business Appilcation apa saja yang diterapkan oleh Tupperware. 3. Menganalisis Functional Business Information System apa saja yang dimanfaatkan oleh Tupperware. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 4.1. Electronic Business System (e-business) Sejak dahulu sitem informasi yang baik sangat membantu dalam hampir semua sektor kehidupan. Istilah sistem informasi telah muncul hampir satu abad yang lalu, namun istilah e-business adalah istilah yang baru muncul pada beberapa tahun terakhir yaitu setelah munculnya era internet. Sama seperti sistem informasi, e-business juga mempunyai definisi yang berbeda-beda pada litelatur yang berbeda. Istilah e-business pertama kali dipopulerkan oleh IBM sekitar sepuluh tahun yang lalu. E-business dapat menjadi aset yang strategis dan menjadi keunggulan suatu perusahaan jika mampu dimanfaatkan dengan baik. Sebuah perusahaan harus mampu melakukan transformasi proses bisnis yang mereka lakukan agar dapat memanfaatkan e-business dengan baik. Secara umum keuntungan yang tinggi akan diperoleh jika e-business yang dimiliki dapat terkait secara langsung dan membentuk komunitas dengan konsumen, rekan kerja, dan suppliers. E-business adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama seperti perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur, penjualan, pemenuhan pesanan, dan penyediaan servis melalui penggunaan teknologi komunikasi, komputer, dan data yang telah terkomputerisasi (Alter, 2002). Hal ini diuraikan lebih lanjut oleh Antasia (2004) yang menyatakan bahwa E-Business adalah kegiatan bisnis yang mengacu pada lingkungan bisnis dalam pengertian yang lebih luas yaitu mencakup pelayanan customer, kolaborasi dengan mitra bisnis dan transaksi elektronik internal dalam sebuah organisasi. 4.2. Electronics Business Application 4.2.1. Enterprise Resource Planning (ERP) Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sistem lintas fungsi perusahaan yang digerakkan oleh modul software suite terintegrasi yang mendukung proses bisnis dasar internal perusahaan O Brien (2005). Menurut 4

Dhewanto dan Falahah (2007) ERP adalah sebagai sebuah konsep untuk merencanakan dan mengelola sumber daya organisasi agar dapat dimanfaatkan secara optimal untuk menghasilkan nilai tambah bagi seluruh pihak yang berkepentingan (stakeholder) atas organisasi tersebut. Pada sebuah perusahaan atau organisasi ERP bertindak sebagai tulang punggung lintas fungsi perusahaan yang mengintergrasikan dan mengotomatisasi banyak proses internal. Selain itu, juga sebagai sistem informasi dalam fungsi produksi, logistik, distribusi, akuntansi, keuangan, dan sumber daya manusia perusahaan. ERP juga berfungsi sebagai mesin software penting yang dibutuhkan untuk mengintegrasikan dan menyelesaikan proses lintas fungsi yang dihasilkannya (O Brien, 2005). 4.2.2. Costumer Relationship Management (CRM) Costumer Relationship Manajement (CRM) adalah teknologi informasi yang digunakan perusahaan untuk menciptakan cross-functional enterprise system yang berfungsi untuk mengintegrasikan dan mengotomatisasi proses layanan pelanggan dalam bidang penjualan, pemasaran, dan layanan produk atau jasa berkaitan dengan perusahaan. Sistem CRM juga menciptakan IT framework yang menghubungkan semua proses dengan bisnis operasional perusahaan (O Brien, 2002). Sistem CRM meliputi sekelompok modul software yang memberi berbagai alat yang membantu perusahaan dan para karyawannya memberikan layanan yang cepat, dapat diandalkan, dan konsisten ke para pelanggannya (O Brien, 2005). 4.2.3. Supply Chain Management (SCM) Menurut Kalakota (2001) pengertian Supply Chain Management (SCM) adalah sebuah proses dimana produk diciptakan dan disampaikan kepada konsumen. Dipandang dari sudut struktural, sebuah Supply Chain Management akan merujuk kepada jaringan yang rumit dari hubungan organisasi dalam mempertahankan partner bisnisnya untuk memperoleh bahan baku, produksi dan menyampaikannya kepada konsumen. Sesuai dengan ungkapan O Brien, (2005) manajemen rantai pasokan membantu perusahaan mendapatkan produk yang tepat, pada tempat yang tepat, dengan jumlah yang tepat, serta biaya yang wajar. 5

E-Supply Chain Management adalah suatu konsep manajemen di mana perusahaan berusaha memanfaatkan teknologi internet untuk mengintegrasikan seluruh mitra kerja perusahaan, terutama yang berhubungan dengan sistem pemasok bahan baku atau sumber daya yang dibutuhkan dalam proses produksi (Indrajit dan Djokopranoto, 2003). Tujuannya adalah untuk mengurangi biaya secara signifikan, dan meningkatkan waktu siklus rantai pasokan mereka. Software SCM juga dapat membantu meningkatkan koordinasi antar perusahaan di antara para pemain proses rantai pasokan (O Brien, 2005). 4.2.4. Transaction Processing Systems (TPS) Transaction Processing Systems (TPS) adalah berbagai kegiatan yang terjadi sebagai bagian dari aktivitas bisnis, seperti penjualan, pembelian, penyimpanan, penarikan, pengembalian, dan pembayaran. Aktivitas pemrosesan transaksi dibutuhkan untuk menangkap dan memproses data semacam itu, atau operasi bisnis akan melambat sampai berhenti. Oleh karena itu, sistem pemrosesan transaksi memainkan peranan penting dalam mendukung operasi perusahaan e-business. Sistem pemrosesan transaksi online memainkan peranan strategis dalam e-commerce (O Brien, 2005). 4.3. Functional Business Information System 2.3.1. Marketing Information System Fungsi bisnis dari pemasaran berhubungan dengan perencanaan, promosi, dan penjualan produk-produk yang ada dalam pasar. Pemasaran juga berfungsi sebagai pengembangan produk baru dan pasar baru agar dapat lebih menarik serta melayani pelanggan. Sistem informasi pemasaran memberi teknologi informasi yang mendukung berbagai komponen utama dari fungsi pemasaran. Misalnya, proses pemasaran interaktif, pemasaran yang bersasaran, dan sistem otomatisasi penjualan (O Brien, 2005). 2.3.2. Manufacturing Information System Sistem informasi produksi mendukung fungsi produksi atau operasi yang meliputi semua aktivitas yang berkaitan dengan perencanaan dan pengendalian 6

proses menghasilkan barang atau jasa. Fungsi produksi atau operasi berkaitan dengan manajemen proses serta sistem operasional semua perusahaan bisnis. Sistem informasi digunakan untuk manajemen operasi dan pemrosesan transaksi pendukung semua perusahaan yang harus merencanakan, memonitor, dan mengendalikan persediaan, pembelian, serta arus barang atau jasa (O Brien, 2005). 2.3.3. Human Resourches Management Fungsi manajemen sumber daya manusia melibatkan perekrutan, penempatan, evaluasi, kompensasi, dan pengembangan karyawan dari sebuah organisasi. Tujuan dari manajemen sumber daya manusia adalah penggunaan sumber daya manusia yang efektif dan efisien dalam perusahaan. Sistem informasi sumber daya manusia mendukung proses berikut ini: Perekrutan, pemilihan, dan pemberian karyawan, Penempatan kerja, Penilaian kinerja, Analisis manfaat karyawan, Pelatihan dan pengembangan, serta Kesehatan, keselamatan, dan keamanan (O Brien, 2005). 2.3.4. Accounting Information System Sistem informasi akuntansi berfungsi untuk mencatat dan melaporkan berbagai transaksi bisnis dan kegiatan ekonomi lainnya. Sistem akuntansi berbasis komputer mencatat dan melaporkan arus dana melalui pengaturan dan pembuatan laporan keuangan historis seperti neraca dan laporan laba rugi. Banyak perusahaan menggunakan internet dan jaringan lainnya yang menghubungkan para mitra dagang untuk sistem pemrosesan transaksi online (O Brien, 2005). 2.3.5. Financial Information System Sistem manajemen keuangan berbasis perusahaan mendukung kegiatan manajer dan para praktisi dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan keuangan bisnis serta alokasi dan pengendalian sumber daya keuangan. Para analis keuangan biasanya menggunakan spreadsheet elektronik dan software perencanaan keuangan untuk mengevaluasi kinerja keuangan untuk membangun serta memanipulasi model-model keuangan (O Brien, 2005). 7

BAB III PROFIL PERUSAHAAN Tupperware Corporation yang berpusat di Orlando Amerika Serikat adalah perusahaan multinasional yang memproduksi serta memasarkan produk plastik berkualitas untuk keperluan rumah tangga.dengan sistem penjualan langsung (direct selling), Tupperware berkembang dan berada di lebih dari 100 negara. Di banyak Negara, di antara perusahaan direct selling lain Tupperware berhasil menempati ranking atas. Berkat penemuannya yang gemilang tahun 1937 di Amerika & dikembangkan tahun 1946, Earl Tupper melahirkan berbagai produk innovatif bermerek Tupperware. Kehadirannya mempermudah dan memperindah kehidupan para ibu rumah tangga di Amerika. Home party Tupperware yang dikenal sebagai Tupperware Party adalah cara penjualan yang unik, informatif dan menghibur. Cara ini pertama kali diperkenalkan oleh Brownie Wise. Kejeliannya memanfaatkan teknologi membuat Tupperware tanggap dengan berbagai perubahan yang terjadi di masyarakat. Diperkirakan hampir setiap 2,3 detik diselenggarakan Tupperware Party di salah satu sudut dunia. Tupperware selalu melahirkan produk baru berkualitas yang innovatif, berdesain unik dengan warna warni yang khas, trendy dan menarik. Bahan yang digunakanpun berkualitas terbaik, aman bagi kesehatan serta ramah lingkungan bahkan telah memenuhi ketentuan FDA, EFSA dan FS. Sesuai dengan komitmennya dalam memberi kepuasan maksimal kepada semua pencinta dan penggunanya, Tupperware tak ragu untuk memberikan garansi seumur hidup (sesuai pemakaian normal). Secara resmi Tupperware dipasarkan di Indonesia tahun 1991. PT. Alif Rose di Jakarta merupakan. Distributor resmi pertama 8

Tupperware, dan kini sudah lebih dari 70 Distributor resmi yang tersebar di berbagai kota besar di seluruh Indonesia. Didukung lebih dari 50.000 tenaga penjual independen, produk Tupperware berhasil menembus berbagai kalangan. Pelatihan dan bimbingan yang diberikan merupakan bekal untuk menjadi tenaga penjual yang tangguh. Meski terdiri dari berbagai latar belakang ekonomi dan pendidikan, namun ada satu persamaannya yaitu bisa menyisihkan waktu untuk keluarga, sekaligus memiliki karir dan penghasilan yang sangat memuaskan. Visi Tupperware Indonesia adalah menjadi Company of Choice and Brand of Choice. Sedangkan misinya adalah merubah hidup lebih banyak orang menjadi lebih baik lagi (www.tupperware.co.id). 9

BAB IV PEMBAHASAN 4.1. Electronic Business System (e-business) E-business adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama (Alter, 2002). Dalam kegiatan perusahaan PT Tupperware penggunaan teknologi komunikasi, komputer, dan data yang telah terkomputerisasi digunakan untuk melayani konsumen. Anastasia, 2004 mengungkapkan bahwa E-Business mengacu pada lingkungan yang lebih luas dan mencakup pelayanan customer, kolaborasi dengan mitra bisnis dan transaksi elektronik internal dalam sebuah organisasi. Penerapan e-business pada perusahaan Tupperware dapat diamati dari website resmi Tupperware. Website ini memanfaatkan layanan internet yang dapat diakses oleh masyarakat umum dan ekstranet yang hanya dapat diakses oleh agent atau member. Pada halaman depan, website menampilkan berbagai menu yang dapat dipilih oleh pengguna. Pada halaman ini, layanan yang dimanfaatkan adalah internet. Menu yang dapat dipilih antara lain peluang, produk baru, produk promosi, tentang Tupperware, costumer service, dan berita. Halaman peluang sengaja dibuat untuk menarik para pengguna agar bergabung dengan Tupperware Indonesia sebagai agent atau member. Halaman ini akan menunjukkan kepada pengguna tentang keunggulan produk Tupperware, cara bergabung menjadi agent atau member, keuntungan apa saja yang akan diperoleh dengan menjadi agent, promosi yang sedang berlaku, serta data agent atau member yang telah berhasil menjadi director dan memperoleh bonus. Halaman ini juga menampilkan peluang pengembangan karir melalui seminar dan pelatihan yang dapat diikuti oleh agent. Halaman produk dimanfaatkan sebagai media untuk menginformasikan kepada pengguna mengenai berbagai macam produk Tupperware, keunggulan produk, serta harga produk. Pada halaman ini, produk Tupperware dibedakan menjadi beberapa kategori, yaitu my first collection, kitchen organizer, kitchen preparation, freezer collection, fridge collection, serving collection, storage collection, simply reheat collection, kids and teen collection, special collection, on 10

the go collection and gift collection. Apabila pengguna masuk ke halaman produk melalui layanan internet, maka harga yang tercantum adalah harga beli konsumen non anggota. Melalui halaman ini pula, pengguna dapat menyebarkan informasi produk ke jaringan sosial lainnya, misalnya facebook dan twitter. Dengan adanya fasilitas ini, agent akan semakin mudah untuk mempromosikan produk melalui jaringan sosial. Berita dan kalender kegiatan dapat diakses oleh pengguna untuk mengetahui seluruh kegiatan yang telah dan akan dilakukan oleh perusahaan Tupperware baik oleh agen atau member maupun oleh perusahaan. Menu Solusi dan resep dapat dipilih saat konsumen atau agent ingin mengetahui resep-resep terbaru yang sehat yang ditawarkan oleh perusahaan Tupperware. Resep yang ditawarkan juga merupakan resep makanan yang sehat yang dapat dijadikan solusi bagi konsumen yang menderita penyakit tertentu misalnya diabetes. Pada menu order, konsumen dapat memilih agent langsung yang berlokasi dekat dengan daerah tinggal konsumen sehingga konsumen semakin dimudahkan untuk memperoleh produk-produk Tupperware. Konsumen dapat memilih produk yang dipesan, jumlah pemesanan, cara pembayaran, dan cara pengiriman produk diatur pada menu Cara Pembelian. Di bawah ini merupakan tampilan website resmi Tupperware. Halaman yang ditampilkan terdiri dari halaman depan, halaman saya, halaman produk, dan halaman peluang. Tampilan Halaman Depan 11

Tampilan Halaman Harga 4.2. Electronics Business Application 4.2.1. Enterprise Resource Planning (ERP) O Brien (2005) mendefinisikan Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sistem lintas fungsi perusahaan yang digerakkan oleh modul software suite terintegrasi yang mendukung proses bisnis dasar internal perusahaan. ERP juga berfungsi sebagai mesin software penting yang dibutuhkan untuk mengintegrasikan dan menyelesaikan proses lintas fungsi yang dihasilkannya. Fungsi perusahaan yang dimaksud, sebagaimana tampak pada website resmi Tupperware, meliputi costumer relationship management, supply chain management, dan transaction processing system. ERP mengintegrasikan ketiga fungsi tersebut. Integrasi diantara ketiganya dapat terlihat jelas dari website resmi perusahaan. Penjelasan ini membuktikan bahwa Tupperware telah menerapkan 12

ERP guna meningkatkan layanan kepada pelanggan, baik agent maupun konsumen. 4.2.2. Costumer Relationship Management (CRM) Sistem CRM meliputi sekelompok modul software yang memberi berbagai alat yang membantu perusahaan dan para karyawannya memberikan layanan yang cepat, dapat diandalkan, dan konsisten ke para pelanggannya (O Brien, 2005). Website resmi Tupperware menghubungkan antar agent atau member, baik yang termasuk ke dalam satu jaringan atau grup maupun agent lainnya. Melalui fasilitas ini, para consultant dapat berbagi informasi kepada agent lainnya mengenai produk. Website resmi ini juga memberikan informasi kepada pengguna selain agent, siapa saja agent terdekat yang dapat mereka hubungi jika mereka ingin bergabung. Data-data yang diperoleh dari website kemudian dihimpun oleh perusahaan menjadi database pelanggan yang terintegrasi. Database ini berfungsi sebagai informasi yang dapat memfasilitasi internal perusahaan maupun eksternal perusahaan seperti para agent dan konsumen untuk mengatur jaringan penjualan dan lokasi pembelian. Selain itu, pengembangan karir para agent juga ditentukan berdasarkan informasi yang diperoleh dari database tersebut. Perusahaan juga terbantu dalam menjaga relasi dengan para agent karena upline (agent promotor) tentu akan menjaga relasi dengan downline (agent yang dipromosikan) mereka sendiri. Selain itu, Tupperware sejak tahun 2009 secara resmi telah memberikan izin kepada seluruh membernya di Indonesia untuk membuat situs pribadi ataupun secara kelompok untuk kepentingan menjalankan bisnisnya. Namun begitu, website ini bukanlah website resmi PT. Tupperware, melainkan website khusus para agent/member tupperware yang tergabung di support system online. Replika website akan semakin mengukuhkan jaringan penjualan yang dibentuk oleh pelanggan. 4.2.3. Supply Chain Management (SCM) 13

E-Supply Chain Management adalah suatu konsep manajemen di mana perusahaan berusaha memanfaatkan teknologi internet untuk mengintegrasikan seluruh mitra kerja perusahaan, terutama yang berhubungan dengan sistem pemasok bahan baku atau sumber daya yang dibutuhkan dalam proses produksi (Indrajit dan Djokopranoto, 2003). Tupperware yang berada di Indonesia menerima produk langsung dari Tupperware. Oleh karena itu, pihak yang terlibat dalam SCM antara lain jasa layanan pengiriman barang. Data-data mengenai ketersediaan produk tercantum dalam database produk yang dimiliki oleh perusahaan. Database produk terintegrasi antar semua pihak yang terlibat. Artinya, semua pihak yang terlibat dalam SCM dapat langsung mengakses data terbaru mengenai persediaan produk. Produk-produk dengan persediaan terbatas juga dicantumkan dalam website ekstranet perusahaan. Dengan data-data ini, agent sebagai penjual produk secara langsung dapat menentukan produk-produk apa saja yang dapat diorder pada waktu tertentu. 4.2.4. Transaction Processing Systems (TPS) Sistem pemrosesan transaksi memainkan peranan penting dalam mendukung operasi perusahaan e-business. Sistem pemrosesan transaksi online memainkan peranan strategis dalam e-commerce (O Brien, 2005). Website resmi Tupperware juga menyediakan sistem pemrosesan transaksi. Agent dapat melakukan order produk melalui ekstranet perusahaan. Informasi mengenai order produk meliputi jenis produk, jumlah produk, cara pembayaran, dan cara pengiriman. Informasi ini diberikan kepada agent secara jelas dan terperinci, termasuk tentang biaya pengiriman. Semua order yang telah dilakukan oleh agent tetap tersimpan dalam database pribadi agent. Sehingga dengan menggunakan database ini, agent dapat mengatur strategi dalam pengorderan. 4.3. Functional Business Information System 4.3.1. Marketing Information System Sistem informasi pemasaran memberi teknologi informasi yang mendukung berbagai komponen utama dari fungsi pemasaran (O Brien, 2005). Website resmi Tupperware juga berfungsi sebagai media pemasaran. Seperti yang 14

telah dikemukakan pada bagian sebelumnya, dalam website tercantum informasi mengenai produk dan keunggulan produk. Selain itu, promosi yang sedang berlaku tiap bulannya juga selalu ditampilkan dalam website. Katalog yang ditampilkan setiap bulannya selalu dilengkapi dengan menu-menu sehat dan menarik untuk disajikan sehingga menambah kepuasan pelanggan. Tampilan Halaman Brosur Tampilan website dibuat semenarik mungkin dan memancing rasa ingin tahu pengguna untuk terus menelusuri halaman demi halaman yang disediakan. Gambar-gambar yang diletakkan pada website mencerminkan profil perusahaan sebagai perusahaan penghasil produk plastik untuk keperluan rumah tangga terkemuka, tidak hanya untuk keperluan dapur, tetapi juga untuk keperluan bekal anak sekolah bahkan para pekerja kantor dan bayi. Selain itu, dengan melihat tampilan website, pengguna dapat mengetahui bahwa produk-produk Tupperware terbuat dari bahan plastik yang aman dan nyaman untuk digunakan dan bergaransi seumur hidup. 4.3.2. Manufacturing Information System Fungsi produksi atau operasi berkaitan dengan manajemen proses serta sistem operasional semua perusahaan bisnis. Sistem informasi digunakan untuk manajemen operasi dan pemrosesan transaksi pendukung semua perusahaan yang harus merencanakan, memonitor, dan mengendalikan persediaan, pembelian, serta arus barang atau jasa (O Brien, 2005). Data-data mengenai ketersediaan produk tercantum dalam database produk yang dimiliki oleh perusahaan. Database produk terintegrasi antar semua pihak yang terlibat. Produk-produk dengan 15

persediaan terbatas juga dicantumkan dalam website ekstranet perusahaan. Dengan data-data ini, agent atau member sebagai penjual produk secara langsung dapat menentukan produk-produk apa saja yang dapat diorder pada waktu tertentu. 4.3.3. Human Resourches Management Tujuan dari manajemen sumber daya manusia adalah penggunaan sumber daya manusia yang efektif dan efisien dalam perusahaan. Sistem informasi sumber daya manusia mendukung proses berikut ini: Perekrutan, pemilihan, dan pemberian karyawan, Penempatan kerja, Penilaian kinerja, Analisis manfaat karyawan, Pelatihan dan pengembangan, serta Kesehatan, keselamatan, dan keamanan (O Brien, 2005). PT. Tupperware menerapkan sistem informasi manajemen sumber daya manusia saat proses perekrutan, penilaian kinerja, serta pelatihan dan pengembangan. Sistem informasi manajemen sumber daya manusia diterapkan secara berkelanjutan. Data-data yang diperoleh dari website dihimpun oleh perusahaan menjadi database pelanggan yang terintegrasi. Database ini berfungsi sebagai informasi yang dapat memfasilitasi baik internal perusahaan maupun para agent untuk mengatur jaringan penjualan. Selain itu, pengembangan karir para agent juga ditentukan berdasarkan informasi yang diperoleh dari database tersebut. Perusahaan juga terbantu dalam menjaga relasi dengan para agent karena upline (agent promotor) tentu akan menjaga relasi dengan downline (agent yang dipromosikan) mereka sendiri. Izin yang diberikan PT. Tupperware untuk membuka situs pribadi semakin mengukuhkan jaringan penjualan yang dibentuk oleh pelanggan. 4.3.4. Accounting Information System Sistem informasi akuntansi berfungsi untuk mencatat dan melaporkan berbagai transaksi bisnis dan kegiatan ekonomi lainnya Banyak perusahaan menggunakan internet dan jaringan lainnya yang menghubungkan para mitra dagang untuk sistem pemrosesan transaksi online (O Brien, 2005). Pada halaman saya tercantum informasi mengenai status dan penjualan agent. Dengan 16

informasi ini, agent dapat memantau perkembangan karir mereka pada perusahaan Tupperware kapan pun mereka mau. Selain itu, data-data order dan transaksi yang pernah dilakukan oleh agent juga tersimpan rapi pada halaman ini. Catatan transaksi agent yang tercantum meliputi jumlah transaksi dan jumlah poin yang telah didapatkan oleh agent. 4.3.5. Financial Information System Para analis keuangan biasanya menggunakan spreadsheet elektronik dan software perencanaan keuangan untuk mengevaluasi kinerja keuangan saat ini dan yang diperkirakan dari suatu bisnis. Paket software spreadsheet elektronik berbasis web dapat digunakan untuk membangun serta memanipulasi modelmodel keuangan (O Brien, 2005). Tupperware memanfaatkan software spreadsheet elektronik berbasis web dalam manajemen finansial mereka. Informasi yang dihasilkan melaui software ini akan mudah diakses oleh internal perusahaan. Kemudahan akses manajemen perusahaan terhadap informasi finansial akan mempercepat pengambilan keputusan yang harus dilakukan oleh manajemen, terutama dalam bidang finansial. 17

BAB IV KESIMPULAN Dari uraian tentang perusahaan PT. Tupperware diatas maka dapat disimpulkan bahwa perusahaan ini telah menerapkan Electronic Business System (e-business) dalam kegiatan operasional perusahaannya. PT. Tupperware telah menerapkan Electronic Business System (e-business) dalam kegiatan bisnis mereka secara menyeluruh dan berkelanjutan. Electronic Business System (ebusiness) yang diterapkan oleh PT. Tupperware mencakup: Electronics Business Application yang terdiri dari Enterprise Resource Planning (ERP), Costumer Relationship Management (CRM), Supply Chain Management (SCM), Transaction Processing Systems (TPS) dan Functional Business Information System yaitu Marketing Information System, Manufacturing Information System, Human Resourches Management, Accounting Information System, Financial Information System dengan baik, namun untuk kesinambungan perusahaan PT. Tupperware sebaiknya harus terus meningkatkan kompetensinya dalam penggunaan E-business sehingga kepuasan pelanggan juga semakin meningkat. 18

DAFTAR PUSTAKA Alter, Steven. 2002. Information System: Foundation of E-Business. New Jersey: Prentice Hall. Anastasia, Diana. 2004. Mengenal e-business. Yogyakarta: Andi. Dhewanto, Wawan dan Falahah. 2007. ERP (Enterprise Resource Planning) Menyelaraskan Teknologi Informasi dengan Strategi Bisnis (Dilengkapi dengan 18 Ulasan Fitur Berbagai Software ERP Terkemuka). Bandung: Informatika Bandung. Indrajit, Richardus Eko dan Djokopranoto. 2003. Konsep Manajemen Supply Chain: Strategi Mengelola Manajemen Rantai Pasokan Bagi Perusahaan Modern di Indonesia. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia. Kalakota, Ravi and Marcia Robinson. 2001. E-Business 2.0 Roadmap for Success, second edition. Addison Welsey, Massachusetts, USA. O Brien, James A. 2002. Customer Relationship Management, Management Information Systems: Managing Information Technology in the E- Business Enterprise (5th ed.). McGraw-Hill Higher Education. O Brien, James A. 2005. Pengantar Sistem Informasi: Introduction to Information Systems. Edisi 12. Diterjemahkan oleh: Dewi dan Deny. Jakarta: Salemba Empat. www.tupperware.co.id diakses Juli 2011. 19