BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Pengesahan UU Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa disahkan pada awal tahun 2014 tepatnya pada tanggal 15 Januari 2014. Pada tahun anggaran 2015, pemerintah telah menerapkan undang undang tersebut serta menjalankan kebijakan dana desa pada seluruh desa di wilayah Indonesia. Kebijakan yang baru berjalan selama satu tahun ini tentu memiliki evaluasi pelaksanaan di lapangan. Penelitian berbentuk analisis kasus pada Desa Panggungharjo diharapkan menghasilkan kesimpulan dan saran sebagai ikhtisar penelitian dan rekomendasi bagi pihak-pihak terkait. Berdasarkan analisis implementasi pengelolaan keuangan desa dalam hal penggunaan dan pelaporan dana desa di Desa Panggungharjo Kecamatan Sewon Kabupaten Bantul, dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Penggunaan Dana Desa di Desa Panggungharjo berhasil menyerap 96,38% anggaran dalam realisasinya yang digunakan untuk kegiatan pembangunan desa dan pemberdayaan masyarakat. Implementasi penggunaan Dana Desa telah menerapkan prinsip akuntabilitas, partisipatif, dan transparan. 73
2. Pelaksanaan pelaporan dan pertanggungjawaban Dana Desa secara teknis maupun administrasi sudah baik. Pelaporan penggunaan Dana Desa di Desa Panggungharjo selain dilakukan secara manual yaitu mencatat transaksi ke dalam Buku Kas Umum, juga secara komputerisasi yaitu mencatat transaksi menggunakan aplikasi Siskeudes. 3. Mekanisme penggunaan Dana Desa sudah sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku, meskipun pemahaman masyarakat yang masih rendah mengenai konsep Desa Membangun dan kebijakan Dana Desa serta seringkali pihak desa kesulitan dalam mematuhi siklus pengelolaan anggaran desa. 4. Dalam hal pembuatan laporan realisasi penggunaan Dana Desa, secara teknis pemerintah Desa Panggungharjo hanya membuat laporan seadanya saja karena pihak desa belum mengetahui format laporan yang sebaiknya dihasilkan. Hal tersebut disebabkan belum adanya aturan secara spefisik yang membahas mengenai ketentuan format yang seharusnya, adapun peraturan yang telah ada masih terus diperbaharui oleh Pemerintah Pusat seiring berjalannya waktu. Selain itu kelengkapan administrasi terkadang menjadi kendala bagi pihak desa dalam hal pertanggungjawaban penggunaan dana desa. 5. Berdasarkan hasil analisis, penelitian ini mengidentifikasikan beberapa potensi masalah, termasuk potensi masalah fraud, yang dapat muncul pada pengelolaan Dana Desa di Desa Panggungharjo. Pemerintah Desa 74
Panggungharjo sebenarnya sudah cukup memadai dalam mengelola Dana Desa, namun belum optimal prosesnya. Hal ini disebabkan karena kebijakan Dana Desa masih baru (diterapkan pada tahun 2015) dan terdapat perubahan struktur posisi perangkat desa beserta kewenangannya. 6. Pemerintah Desa Panggungharjo dalam hal ini Kepala Desa, telah mengupayakan beberapa keputusan strategik untuk meminimalisir penyalahgunaan Dana Desa seperti bekerjasama dengan BPKP dalam penyelenggaraan pemerintahannya, mengundang masyarakat dalam perencanaan kegiatan atau program desa melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa, dan mengadakan pertemuan rutin seluruh perangkat Desa pada hari senin di setiap awal bulan untuk koordinasi dan evaluasi kegiatan atau program desa serta meng-upload LPPD dan APBDes di Website Desa. 5.2. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini menemukan beberapa kendala dalam melakukan observasi, pengumpulan data, dan analisis. Berikut beberapa keterbatasan tersebut meliputi: 1. Penelitian ini hanya menggunakan satu tahun anggaran yaitu tahun 2015, ditambah setengah periode tahun anggaran 2016 sebagai tambahan data dan informasi terbaru mengenai perkembangan implementasi dana desa di Desa Panggungharjo. 75
2. Peneliti tidak menyertakan Kepala Desa dan Kepala Seksi Desa Panggungharjo sebagai narasumber penelitian karena keterbatasan waktu yang dimiliki oleh narasumber. 5.3. Saran Berdasarkan berbagai temuan yang didapatkan saat pengumpulan data serta hasil dari analisis penelitian, berikut saran dan rekomendasi yang dapat diberikan oleh peneliti: 1. Pemerintah Desa perlu melakukan sosialisasi dan pengenalan kepada masyarakat desa mengenai tata cara pelaksanaan penggunaan Dana Desa yang melibatkan masyarakat. 2. Pemerintah Desa perlu bekerjasama dengan Pemerintah Daerah Kabupaten untuk mengadakan pelatihan, seminar, dan sharing knowledge terhadap setiap posisi atau jabatan di perangkat desa, sehingga setiap perangkat desa memiliki pengetahuan dan kompetensi dalam menyelenggarakan pemerintahan sesuai undang-undang dan peraturan baru yang berlaku. 3. Kepala Desa perlu melakukan rotasi terhadap posisi atau jabatan perangkat desa pada periode tertentu sebagai salah satu langkah dalam antisipasi potensi penyalahgunaan kewenangan karena terlalu lama menjabat di satu posisi yang sama, serta membagi tanggungjawab dan fungsi kerja staf secara jelas. 76
4. Melibatkan masyarakat dalam proses implementasi penggunaan dana desa, seperti berkolaborasi dengan masyarakat di setiap pelaksanaan kegiatan atau program desa, dan mengundang masyarakat dalam pertanggungjawaban kegiatan atau program melalui sidang pertanggungjawaban desa. 5. Membuat Key Performance Indicator untuk setiap perangkat desa dalam mengukur dan menilai kinerja pamong desa dalam penyelenggaraan pemerintahan desa. 6. Mengadakan audit keuangan desa setiap tahun anggaran di Kantor Desa yang bekerjasama dengan BPK dan Inspektorat Daerah. 7. Menambahkan uraian penjelasan dari kegiatan atau program desa yang dilaksanakan dalam Laporan Realisasi Penggunaan Dana Desa. 77