BAB I PENDAHULUAN. Dalam upaya pemenuhan kebutuhan hidup manusia, banyak jenis

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. pendidikan (Saiman, 2009:22). Masalah pengangguran telah menjadi momok

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Industri kerajinan boneka kain di kecamatan Sukajadi merupakan salah

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu sasaran yang hendak dicapai dalam pembangunan ekonomi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bahwa pada dasarnya tempat wanita adalah di dapur, yang berarti bahwa dalam

BAB I PENDAHULUAN. hak-hak serta kewajibannya (Abdulsyani, 2007:92) lain, hal ini sangat mempengaruhi peranannya dalam masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN. memiliki potensi yang penting. Keberadaannya yang sebagian besar di daerah

BAB I PENDAHULUAN. dilahirkan serta dididik sampai menjadi dewasa. Kewajiban suami selain menafkahi ekonomi keluarga, juga diharapkan menjadi

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberhasilan pembangunan suatu bangsa antara lain ditentukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. daerah pesisir pantai yang ada di Medan. Sebagaimana daerah yang secara

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan adalah usaha untuk mengembangkan potensi sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. Tidak dapat dipungkiri bahwa keluarga miskin dan kemiskinan pada umumnya

BAB I PENDAHULUAN. Dalam pembukaan UUD 1945 alinea IV terdapat salah satu tujuan negara

Syarifah Maihani Dosen Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Almuslim

BAB I PENDAHULUAN. Manusia (SDM) melalui kegiatan pembelajaran. Kegiatan tersebut

BAB 1 PENDAHULUAN. berkembang secara pesat, baik yang bersifat positif maupun negatif.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Indonesia merupakan Negara yang kaya dengan Sumber Daya Alam dan

BAB I PENDAHULUAN. tangan atau kegiatan yang berkaitan dengan barang yang dihasilkan melalui

BAB I PENDAHULUAN. besar bagi kesejahteraan suatu bangsa. Pengelolaan sumber daya alam yang

BAB I PENDAHULUAN. mancanegara. Dapat dikatakan sebagai kerajinan tradisional. Baik sebagai bentuk

BAB I PENDAHULUAN. Pada saat krisis ekonomi berlangsung di Indonesia, UKM merupakan sektor

BAB I PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. Sumatra Utara merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang memberikan

BAB I PENDAHULUAN. kerja harus terus diusahakan agar standar kehidupan yang layak dapat

BAB I PENDAHULUAN. menjamin pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Periode dapat dikatakan sebagai

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB IV GAMBARAN UMUM

BAB I PENDAHULUAN. namun masih banyak terjadi ketimpangan-ketimpangan secara sosial ekonomi.

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya alam di sektor pertanian dan perkebunan. Adapun produksi di

BAB I PENDAHULUAN. pembangunan diberbagai daerah serta menciptakan kesempatan kerja. Sasaran

BAB I PENDAHULUAN. sentral dalam perekonomian Indonesia khususnya Jawa Barat. Walaupun krisis

BAB I PENDAHULUAN tentang desa, desa merupakan kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai

2015 PENGUATAN MANAJEMEN WIRAUSAHA OLEH KADER PKK DALAM MEMBERDAYAKAN MASYARAKAT

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. Dari hasil analisis tentang Penyelenggaraan Program Kecakapan Hidup

BAB I PENDAHULUAN. semua harapan atau impian yang ingin dicapai oleh setiap mahasiswa. Untuk

BAB I PENDAHULUAN. kepada kelompok usaha kecil dan menengah semakin meningkat karena berbagai studi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN. A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Kabupaten Lampung Selatan

BAB I PENDAHULUAN. Kebermaknaan seseorang boleh dikatakan hanya ada manakala ia berada

BAB I PENDAHULUAN. rumahtangga pertanian berjumlah (Anonim, 2013). Pertanian di wilayah

BAB 1 PENDAHULUAN. kependudukan, termasuk juga di Indonesia. Salah satu masalah yang di hadapi

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Persoalan permukiman merupakan masalah yang serius karena

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Industri merupakan salah satu faktor penting dalam pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pendidikan pada hakekatnya adalah upaya meningkatkan kualitas hidup

BAB I PENDAHULUAN. Krisis harga minyak yang sempat melonjak hingga lebih dari 120 dolar

V. TINGKAT PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM PROGRAM PNPM MANDIRI PERKOTAAN

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan perekonomian Indonesia akan berpengaruh pada

BAB I PENDAHULUAN. pertumbuhan dan perkembangan anak. Orang tua yang dimaksud disini adalah

BAB I PENDAHULUAN. tanaman pangan (palawija), merupakan makanan pokok bagi masyarakat. total pendapatan domestik bruto (id.wikipedia.org).

BAB VI PENUTUP VI.1. Temuan Studi

BAB I PENDAHULUAN. bagian penting dalam pembangunan ekonomi nasional. Hal itu disebabkan dalam

BAB I PENDAHULUAN. Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatera Utara. Pada zaman

BAB III GAMBARAN WILAYAH PENELITIAN. A. Kelurahan Proyonanggan Utara Batang

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan industri merupakan bagian dari rangkaian pelaksanaan. pembangunan dalam melaksanakan ketetapan Garis-Garis Besar Haluan

PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara agraris, artinya kegiatan pertanian

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala. di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan (Mardana. 2013).

BAB I PENDAHULUAN. beberapa indikator dari Indeks Pembangunan Manusia (Human Development. sosial ekonomi masyarakat (Koentjoro, 2011).

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Gula kelapa merupakan hasil olahan dari nira kelapa (cocos nucivera linn)

PEMBERDAYAAN KELOMPOK PKK MELALUI USAHA KERUPUK LIDAH BUAYA DI DESA KEMANTREN KECAMATAN JABUNG KABUPATEN MALANG

BAB I PENDAHULUAN. adang nutu. Syair yang terjemahan bebasnya berbunyi ; Balada kue putu, lelaki

BAB I PENDAHULUAN. Pengrajin bambu merupakan mata pencaharian sebagian besar masyarakat

PENDAHULUAN Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. kelesuan ekonomi yang berpengaruh pula pada emosi masyarakat dan. kepada pengangguran yang meluas. Disamping itu harga-harga kebutuhan

BAB I PENDAHULUAN. Sektor industri merupakan sektor yang mendapat perhatian dalam setiap

Indasari Purba, 2014 Manfaat Hasil Belajar Pengetahuan Tekstil Pada Pemilihan Kain Untuk Pembuatan Produk Kriya Tekstil

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat adil dan makmur berdasarkan pancasila dan undang-undang dasar 45.

BAB I PENDAHULUAN. Pembangunan sektor industri sebagai bagian dari proses pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. dilaksanakan atau lebih tepatnya hampir mustahil dilaksanakan. Akibatnya guru

BAB I PENDAHULUAN. karena manusia melangsungkan hidupnya dengan cara berinteraksi di. Kondisi sosial ekonomi menunjukkan tingkat kesejahteraan

BAB I PENDAHULUAN. Membicarakan komunikasi dalam pemasaran berarti membicarakan. bagaimana pengaruh komunikasi dalam pemasaran dan bagaimana

BAB V HUBUNGAN FAKTOR INTERNAL DAN EKSTERNAL DENGAN TINGKAT PARTISIPASI PEREMPUAN

BAB I PENDAHULUAN. Nilai sosial budaya dan norma sosial yang berlaku di masyarakat Indonesia

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Salah satu masalah pokok yang dihadapi Pemerintah Indonesia sebagai negara

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

I. PENDAHULUAN. tani, juga merupakan salah satu faktor penting yang mengkondisikan. oleh pendapatan rumah tangga yang dimiliki, terutama bagi yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam mencapai sasaran pembangunan nasional, pembangunan pada bidang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Setiap organisasi pemerintah dituntut untuk dapat mengoptimalkan sumber

BAB I PENDAHULUAN. membantu pertumbuhan ekonomi kota Medan. Konsumsi rumah tangga Medan

BAB IV PROFIL DESA BANJARWARU

BAB V PENUTUP. Pada hakikatnya, tidak semua orang memilih untuk menikah di usia dini, banyak

BAB I PENDAHULUAN. mengalami transformasi dari perekonomian yang berbasis industri. Sektor industri

DENI HAMDANI, 2015 PENGARUH PERILAKU KEWIRAUSAHAAN, PERSAINGAN, DAN MODAL KERJA TERHADAP TINGKAT PENDAPATAN PEDAGANG

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan ekonomi masyarakat senantiasa berawal dari adanya target pemenuhan kebutuhan

A. LATAR BELAKANG PENELITIAN

II. RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN. 2.1 Ruang Lingkup Penghitungan Pendapatan Regional

BAB I PENDAHULUAN. hidup secara sempurna sesuai kodrat kemanusiaanya. Menurut Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. pasar, produsen semakin lebih kreatif terhadap jasa dan produk yang ditawarkan

BAB I PENDAHULUAN. faktor yang memicu orang-orang untuk mencari pekerjaan.

BAB I PENDAHULUAN tentang sistem Pendidikan Nasional, sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan bidang pendidikan dilakukan guna memperluas

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pembangunan kesehatan bertujuan meningkatkan kesadaran, kemauan dan

Keyword: The development, creative economy, economic contribution

BAB I PENDAHULUAN. akses, bersifat privat dan tergantung kepada pihak lain (laki-laki). Perempuan

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Krisis ekonomi merupakan salah satu faktor yang menyebabkan meningkatnya jumlah pengangguran di

BAB I PENDAHULUAN. Kehidupan manusia seringkali terjadi konflik yang tidak dapat

II. RUANG LINGKUP DAN METODE PENGHITUNGAN. 2.1 Ruang Lingkup Penghitungan Pendapatan Regional

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 316/KMK.016/1994 tanggal 27. perambah hutan, penambang, pedagang barang dan jasa.

BAB I PENDAHULUAN. A.Latar Belakang Masalah. Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam upaya pemenuhan kebutuhan hidup manusia, banyak jenis pekerjaan yang dilakukan. Hal ini pula yang menyebabkan timbulnya stratifikasi atau status sosial didalam lingkungan masyarakat. Jadi, salah satu indikator untuk melihat kesejahteraan keluarga yakni diukur dari segi tingkat penghasilan keluarga yang sudah tentu sangat dipengaruhi oleh jenis mata pencahariannya. Penghasilan keluarga dapat dilihat dari kesejahteraan anggota keluarga. Usaha untuk mencapai pemenuhan kebutuhan keluarga disebut sebagai teori ekonomi, oleh karena itu, pekerjaan dapat menentukan perekonomian dan secara langsung berpengaruh terhadap keberhasilan pendidikan dan pemenuhan kebutuhan pangan, sandang, dan mampu menciptakan suatu hasil karya yang dapat meningkatkan kesejahteraan kehidupan masyarakat. Hasil karya merupakan salah satu bentuk kemampuan individu untuk mencerahkan ide-ide kreatif dan untuk memperoleh keuntungan dalam memenuhi kebutuhan hidup. Salah satu bentuk hasil karya yang sangat sering kita jumpai ditengah-tengah masyarakat adalah bentuk kerajinan. Kerajinan adalah suatu bentuk kegiatan yang dilakukan untuk membuat barang menjadi lebih baik dan mempunyai nilai yang lebih tinggi dibanding dengan barang yang sebelumnya di olah, karena itu dapat dikatakan bahwa kerajinan akan terbentuk atau tercipta dengan menggunakan tangan. Disamping itu kerajinan juga membutuhkan suatu 1

2 kemauan atau kreatifitas yang tinggi disamping keterampilan yang telah mungkin yang dimiliki sebelumnya, secara teoritis dapat dikatakan bahwa suatu hasil karya kerajinan tidak mempunyai keterbatasan terhadap manusia. Salah satu bentuk kerajinan tersebut adalah kerajinan anyaman berupa keranjang. Salah satu cara yang dapat dilakukan suatu masyarakat untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup adalah dengan berwirausaha mengembangkan keterampilan yang ada seperti yang terjadi di Kelurahan Tegal Sari II Kecamatan Medan Denai Ibu-ibu rumah tangga memiliki keterampilan menganyam keranjang menjadikannya berbagai benda-benda yang memiliki nilai jual. Keadaan ini disebabkan karena kondisi ekonomi keluarga mereka masih rendah, artinya penghasilan jauh lebih sedikit dibandingkan dengan kebutuhan pokok. Hal ini terlihat dari segi kehidupan mereka yang masih jauh dari kehidupan sederhana. Salah satu faktor sebab kehidupan yang demikian adalah kurangnya pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki setiap anggota keluarga. Akibat yang jauh lagi, dengan kurangnya pengetahuan dan keterampilan anggota keluarga adalah dapat menghambat lancarnya penghasilan keluarga. Masyarakat di Kelurahan Tegal Sari II Kecamatan Medan Denai mayoritas pekerjaan Ibu-ibu rumah tangganya adalah Pengrajin anyaman selebihnya masyarakatnya adalah PNS (guru), berdagang, wiraswasta. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan hidup masyarakat Kelurahan Tegal Sari II Kecamatan Medan Denai berusaha untuk mencari tambahan penghasilan dari apa yang telah diperoleh secara rutin, sehingga sudah banyak keluarga yang tidak hanya menggantungkan penghasilan keluarga melalui penghasilan kepala rumah tangga

3 saja. Kaum Ibu dan anak-anak berusaha turut serta dalam meningkatkan penghasilan keluarga, umumnya selain menganyam banyak melakukan usaha kegiatan wiraswasta. Jika ditinjau dari sepintas lalu umumnya kehidupan masyarakatnya dapat digolongkan berpenghasilan cukup memadai dalam pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari, sebab selain kepala keluarga (Bapak) Ibu-ibu di Kelurahan Tegal Sari II umumnya giat bekerja untuk menambah penghasilan keluarga. Untuk memenuhi kebutuhan hidup didalam suatu keluarga, bukan hanya merupakan tanggung jawab kepala rumah tangga saja, akan tetapi merupakan tanggung jawab bersama seluruh anggota keluarga. Berdasarkan keterangan dari warga setempat, mereka menjadikan kerajinan anyaman keranjang menjadi salah satu sumber penghasilan keluarga mereka. Seperti yang dikatakan oleh Sumiati yang pekerjaan suaminya adalah seorang supir, bahwa penghasilan supir sangat kecil, maka peranan seorang ibu rumah tangga sangat penting, selain melahirkan, membesarkan anak-anak, melayani suami dan mengurus rumah tangga juga harus dapat memikirkan kebutuhan sehari-hari, masa depan anak-anaknya dan kehidupan dihari tua. Seorang ibu rumah tangga harus berusaha dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidup untuk menopang keluarga dengan penghasilan tambahan seperti penghasilan anyaman keranjang. Demikian juga terhadap warga lainnya, dimana mereka juga menjadikan kerajinan anyaman keranjang sebagai suatu pekerjaan yang dapat menambah income keluarga. Dengan adanya penghasilan keterampilan anyaman keranjang diharapkan dapat membantu mereka dalam meningkatkan ekonomi keluarganya dan selayaknyalah ibu-ibu

4 rumah tangga benar-benar menjadikan kegiatan tersebut sebagai pedoman dalam meningkatkan ekonomi keluarga. Salah satu faktor yang tidak dapat dihindari oleh pengrajin anyaman selama proses produksi adalah harga, baik harga faktor produksi maupun harga jual produksi anyaman yang akan mempengaruhi terhadap biaya yang harus dilakukan pada keluarga. Anyaman merupakan salah satu komoditi yang diunggulkan di Kelurahan Tegal Sari II Kecamatan Medan Denai, namun dalam menganyam keranjang ada beberapa kendala yang dihadapi oleh pengusahanya yaitu pedagang yang merupakan penentu harga sedang orang yang membuat anyaman tidak mempunyai posisi tawar-menawar yang memadai. Dengan kondisi demikian mungkin saja pembuat anyaman hanya mendapat keuntungan sedikit. Menurut Notohamijoyo (2002) mengatakan bahwa orang bekerja pertama-tama tidak untuk memperoleh keuntungan melainkan untuk mencukupi kebutuhan, karena diluar pekerjaan utama, orang juga bekerja menurut kesempatankesempatan, baik berpegang mencari upah, melakukan kerajinan tangan, membuka usaha perbengkelan, jahit-menjahit dan lain-lain untuk mencukupi kebutuhan tadi. Kesenjangan antara biaya produksi dan biaya penjualan dari para pengrajin anyaman setidaknya memiliki pengaruh terhadap penghasilan anyaman keranjang dan akan terus berpengaruh terhadap penghasilan keluarga. Dari pendapat di atas jelaslah banyak kegiatan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan diluar pekerjaan utama, seperti halnya di Kelurahan Tegal Sari II ini. Untuk meningkatkan penghasilan keluarga, masyarakat Kelurahan Tegal Sari II Kecamatan Medan Denai melakukan usaha dengan keterampilan

5 anyaman keranjang. Dalam usaha meningkatkan penghasilan anyaman keranjang, sangat tergantung kepada kemampuan yang ada pada Ibu-ibu rumah tangga bagaimana memadukan keempat unsur produksi yaitu: lokasi, tenaga kerja, modal dan keahlian, namun dalam hal ini kebutuhan dalam tiap-tiap individu dalam suatu keluarga sangat beragam. Oleh sebab itu dituntut keahlian dari ibu rumah tangga dalam merencanakan, membeli dan menggunakan kebutuhan tersebut untuk kepentingan keluarga. Berdasarkan survei awal penulis di Kelurahan Tegal Sari II Kecamatan Medan Denai ternyata Ibu- ibu pengrajin anyaman menyatakan bahwa pekerjaan menganyam ini dapat mengisi waktu yang luang, namun keterampilan mereka tidak dapat berkembang dengan baik atau menjadi suatu bentuk lapangan kerja yang memuaskan untuk pemenuhan kebutuhan hidup para pengrajin. Setelah melihat kenyataan yang ada Ibu-ibu pengrajin anyaman keranjang masih kurang mampu memenuhi kebutuhan keluarga dari hasil anyamannya. Dari uraian ini terlihat kesenjangan antara harapan dan kenyataan yang merupakan masalah yang perlu dikaji secara ilmiah, sehingga hal ini membuat peneliti merasa tertarik untuk meneliti sejauh mana: Hubungan Persepsi Ibu- ibu Pengrajin Anyaman Keranjang Tentang Peran Ibu Dengan Tingkat Penghasilan Keluarga di Kelurahan Tegal Sari II Kecamatan Medan Denai. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:

6 1. Bagaimanakah persepsi Ibu-ibu pengrajin anyaman keranjang tentang peran ibu dalam rumah tangga? 2. Bagaimana tingkat penghasilan keluarga di Kelurahan Tegal Sari II Kecamatan Medan Denai? 3. Apakah ada hubungan antara persepsi Ibu-ibu pengrajin anyaman keranjang dengan tingkat penghasilan keluarga di Kelurahan Tegal Sari II Kecamatan Medan Denai? 4. Kendala apa sajakah yang dihadapi oleh Ibu-ibu pengrajin anyaman di Kelurahan Tegal Sari II dengan anyaman keranjangnya? C. Batasan Masalah Mengingat keterbatasan kemampuan analisis, biaya, tenaga dan untuk mempertajam penelitian ini, maka penulis perlu membuat batasan masalah dalam penelitian ini adalah: Persepsi Ibu-ibu pengrajin anyaman keranjang tentang peran ibu dengan tingkat penghasilan keluarga di Kelurahan Tegal Sari II Kecamatan Medan Denai. D. Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi dan batasan masalah dalam penelitian ini, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : 1. Bagaimana kecenderungan persepsi Ibu-ibu pengrajin anyaman keranjang tentang peran ibu di Kelurahan Tegal Sari II Kecamatan Medan Denai. 2. Bagaimana kecenderungan tingkat penghasilan keluarga ibu-ibu di Kelurahan Tegal Sari II Kecamatan Medan Denai.

7 3. Sejauh mana hubungan antara persepsi ibu-ibu pengrajin anyaman keranjang dengan tingkat penghasilan keluarga di Kelurahan Tegal Sari II Kecamatan Medan Denai. E. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui tingkat kecenderungan persepsi Ibu-ibu pengrajin anyaman keranjang tentang peran ibu di Kelurahan Tegal Sari II Kecamatan Medan Denai. 2. Untuk mengetahui kecenderungan tingkat penghasilan keluarga ibu-ibu di Kelurahan Tegal Sari II Kecamatan Medan Denai. 3. Untuk mengetahui sejauh mana hubungan antara persepsi ibu-ibu pengrajin anyaman keranjang dengan tingkat penghasilan keluarga di Kelurahan Tegal Sari II Kecamatan Medan Denai. F.Manfaat penelitian Dengan dilaksanakannnya penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut: 1. Sebagai masukan bagi peneliti dan pengembangan ilmu pengetahuan khususnya untuk pengembangan PKK/ Tata Busana Universitas Negeri Medan 2. Sebagai bahan masukan untuk para pengrajin anyaman, supaya lebih baik dalam membina para karyawan dalam peningkatan mutu/ kualitas barang.

8 3. Merupakan suatu masukan untuk Ibu-ibu pengrajin anyaman khususnya tentang peran ibu dengan tingkat penghasilan keluarga. 4. Memberi masukan bagi peneliti lain yang melakukan penelitian yang relevan. 5. Sebagai syarat untuk mencapai gelar sarjana pendidikan di Universitas Negeri Medan.