BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Permasalahan Bahan bangunan merupakan salah satu faktor yang penting untuk membuat sebuah rumah, untuk menghitung kebutuhan bahan bangunan seperti semen, besi, bata merah, pasir, begel dapat dilakukan oleh tenaga ahli yaitu pengembang perumahan karena pengembang perumahan tidak hanya menangani satu proyek dalam satu waktu maka waktu yang dijanjikan oleh pengembang perumahan kepada calon konsumen cenderung tidak sesuai dengan jadwal, sehingga dibutuhkan suatu alat yang dapat membantu untuk menghitung kebutuhan bahan bangunan dalam membangun sebuah rumah, pengguna cukup dengan memasukkan luas bangunan beserta spesifikasi yang diinginkan kemudian sistem dapat memberikan informasi kepada calon konsumen jumlah kebutuhan bahan bangunan beserta jumlah biaya yang dibutuhkan untuk membangun sebuah rumah. Kasus-kasus yang tersimpan mengenai bahan baku bangunan rumah oleh tenaga ahli dapat digunakan kembali sebagai acuan untuk menentukan kebutuhan bahan bangunanketika ada kasus baru. Pemanfaatan kasus yang telah terjadi sebelumnya atau kasus lama dikenal secara umum dengan istilah penalaran berbasis kasus atau case base reasoning (CBR). Dalam CBR sendiri ada beberapa proses yaitu retrieve, reuse, revise dan retain. Pada fase retrieve ada banyak metode yang digunakan untuk pengambilan kasus lama yang relevan dengan kasus baru. Fase retrieve merupakan salah satu tahap penting dalam siklus CBR. Salah satu metode retrieve adalah dengan menggunakan metode nearest neighbor, Metode nearest neighbor pernah di gunakan oleh Abdiansah dan Hartati (2008), Nurdiansyah dan Hartati (2014), serta oleh Ricky, dkk (2014) dan firman, dkk (2015). Pada fase revise merupakan bagian dari adaptasi sistem terhadap kasus yang belum berhasil sebuah keputusan. Dimana kasus baru tidak diperoleh kasus yang identik atau tidak memiliki nilai similaritas tertinggi, maka solusi yang disarankan
adalah menyerahkan kasus tersebut kepada pakar, dalam hal ini pengembang perumahan. Proses revision terdiri dari dua tahap, yaitu evaluasi solusi, dan perbaikan kesalahan (Aamodt dan Plaza, 1994). Tahap evaluasi dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain revisi kasus dilakukan oleh seorang developer. Kasus tersebut disimpan untuk menunggu revisi developer. Developer akan merevisi kebutuhan bahan bangunan berdasarkan fitur-fitur yang ada dalam kasus. Metode case base reasoning memiliki salah satu keunggulan yaitu mengurangi akuisisi pengetahuan dengan menghilangkan kebutuhan untuk ekstrak model atau kumpulan dari aturan-aturan seperti yang diperlukan dalam model atau sistem yang berbasis aturan. Akuisisi pengetahuan pada case base reasoning terdapat pada kumpulan pengalaman atau kasus-kasus sebelumnya (Pal dan Shiu, 2004) sehingga sistem case base reasoning dapat menyajikan informasi kebutuhan bahan bangunan rumah dengan baik. Berdasarkan permasalahan di atas peneliti mengusulkan sebuah penelitian mengenai penggunaan case base reasoning untuk menentukan kebutuhan bahan bangunan rumah. Pembangunan sistem ini diharapkan dapat membantu menyelesaikan permasalahan pengembang perumahan dan masyarakat yang akan membangun rumah dengan pelayanan yang cepat dan tepat. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut makaperumusan masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana membangun sistem case base reasoning untuk menentukan jumlah kebutuhan bahan bangunan secara paket dalam membuat rumah. 1.3 Batasan Masalah Batasan-batasan dalam penelitian ini meliputi : 1. Sistem hanya membahas tentang kebutuhan bahan bangunan untuk satu lantai. 2. Sistem ini ditujukan untuk konsumen dengan permintaan secara umum dan sederhana yaitu tidak adanya fasilitas taman, garasi.
3. Jumlah biaya dari sistem ini tidak termasuk biaya tenaga kerja dalam membangun rumah. 4. Sistem hanyamembahas kebutuhan bahan bangunan semen, pasir, bata merah, kapur, besi, begel, rangka untuk atap dan genteng dengan tipe rumah 36, 45, 55 dan 70. 5. Data yang diambil adalah data dari pengembang perumahan sebanyak 200 data. 6. Metode retrieval yang digunakan untuk penelitian ini adalah nearest neighbor. 7. Fitur-fitur yang akan dihitung dengan metode retrieval nearest neighbor adalah luas bangunan, kwalitas bangunan, jumlah kamar tidur, jumlah kamar mandi, jenis rangka atap dan jenis atap. 1.4 Tujuan Penelitian Penelitianini bertujuan membangun sistem case base reasoning untuk menentukan kebutuhan bahan bangunan dalam membuat sebuah rumah sesuai dengan spesifikasi calon konsumen. 1.5 Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini untuk membantu calon konsumen dalam menyiapkan jumlah bahan baku untuk membangun rumah beserta jumlah biaya yang harus disediakan. 1.6 Keaslian Penelitian Penelitian yang mengimplentasikan case base reasoning telah dilakukan banyak peneliti sebelumnya. Namun demikian berdasarkan referensi dan studi literatur, penelitian mengenai implementasi CBR untuk penentuan bahan bangunan untuk membangun rumah belum ada penelitian yang diajukan sebagai Tesis S2 Ilmu Komputer Universitas Gadjah Mada Yogyakarta.
1.7 Metodelogi Penelitian Penelitian ini menggunakan metodelogi pengembangan perangkat lunak yang terdiri dari tahap-tahap sebagai berikut: 1. Observasi awal: tahap ini merupakan tahap pengumpulan data awal, seiring dengan jalannya penelitian maka data observasi akan terus bertambah. 2. Analisa kasus: tahap ini merupakan tahap untuk menganalisa kasus yang didapat dari observasi. 3. Perancangan: pada tahap ini dilakukukan perancangan terhadap representasi kasus, proses retrieve kasus, proses retain kasus dan mekanisme penambahan case base, sistem ini akan dibuat melibatkan data kasus sehingga memerlukan penyimpanan dengan menggunakan database. 4. Implementasi: tahap ini mengimplementasikan hasil rancangan sistem menjadi perangkat lunak. 5. Pengujian: pada tahap ini akan dilakukan uji coba dari perangkat lunak yang dibuat terhadap data kasus nyata. 1.8 Sistematika Penulisan Penulisan tesis ini dibagi dalam 7 bab, dengan rincian sebagai berikut: BAB I. PENDAHULUAN Bab pendahuluan ini membahas mengenai latar belakang penelitian dan permasalahan, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian, metodelogi penelitian dan sistematikan penuliasan BAB II. TINJAUAN PUSTAKA Bab ini menguraikan secara sistematis penelitian terdahulu dan menghubungkan dengan penelitian yang sedang dilakukan. BAB III. LANDASAN TEORI Landasan teori meliputi teori-teori dan sumber-sumber lain yang dapat
dipertanggung jawabkan secara ilmiah dan dapat digunakan sebagai acuan didalam pembahasan yang terkait dengan penelitian. BAB IV PERANCANGAN SISTEM Dalam bab ini akan dibahas mengenai rancangan sistem case base reasoning untuk penentuan kebutuhan bahan bangunan rumah. BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Bab ini berisi implementasi sistem dari rancangan sistem yang sudah dibuat menjadi sebuah aplikasi perangkat lunak. BAB VI HASIL DAN PEMBAHASAN Bab ini membahas hasil dari implememtasi yang sudah dilakukan dan di dalam bab ini juga ditampilkan hasil dari implementasi. BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN Bab terakhir berisi kesimpulan dari penelitian dan juga diberikan saran-saran yang mungkin bisa dipertimbangkan untuk dapat menghasilkan suatu sistem penalaran berbasis kasus yang baik.