Keywords : Motivation To Learn, Classroom Climate, Perception

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam UU No.20/2003

Berkala Ilmiah Pendidikan Fisika Vol 3 no.2, Juni

RELATIONSHIP BETWEEN PERCEPTIONS OF CLASSROOM CLIMATE WITH INTERESTING IN LEARNING PHYSICS CLASSXISCIENCEHIGH SCHOOL SE-DISTRICT OF TUALANG

*Hp: /

Jurnal Sosialisasi Pendidikan Sosiologi-FIS UNM

MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR SAINS FISIKA SISWA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL EXAMPLES NON EXAMPLES DI KELAS VIII SMP NEGERI 1 TAMBANG

HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh

HUBUNGAN IKLIM KELAS DENGAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMAN 8 BATAM

BIOSFER: JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI (BIOSFERJPB) 2017, Volume 10 No 1, ISSN:

HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS JURNAL. Oleh DEVIYANTI PANGESTU SULTAN DJASMI ERNI MUSTAKIM

Supriyatin, Mieke Miarsyah, Melia Prodi Pendidikan Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Jakarta

Abstract

HUBUNGAN ANTARA PERHATIAN ORANG TUA DAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

Eka Fitriyanti Universitas Aisyiyah Yogyakarta Kata kunci: Persepsi profesi bidan, prestasi belajar Asuhan Kebidanan II

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 1, Maret 2016

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TENTANG KEADAAN LINGKUNGAN FISIK SEKOLAH DENGAN MOTIVASI BELAJAR

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA TENTANG PELAJARAN KIMIA DENGAN HASIL BELAJAR KIMIA SISWA SMA NEGERI 9 PEKANBARU

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PEMANFAATAN FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH PADA SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI I NATAR

HUBUNGAN METODE MENGAJAR GURU DAN LINGKUNGAN BELAJAR DI SEKOLAH DENGAN HASIL BELAJAR

PERSEPSI TENTANG JAM PELAJARAN TAMBAHAN HUBUNGANNYA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS UNGGULAN DAN REGULER

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 3 No 1, Maret 2015

UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 2, Juli 2016

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR SEJARAH DENGAN PRESTASI BELAJAR SEJARAH SISWA SMA SANTO MIKAEL SLEMAN YOGYAKARTA

HUBUNGAN ANTARA LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VIII SMP N 4 SEWON BANTUL TAHUN AJARAN 2016 / 2017

FACTUM Volume 6, Nomor 1, April 2017 HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI GURU DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SEJARAH DI SMA NEGERI KOTA BANDUNG

HUBUNGAN ANTARA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN MOTIVASI HIDUP BERSIH DENGAN PERILAKU DALAM MEMELIHARA KEBERSIHAN LINGKUNGAN SEKOLAH

PENGARUH RELASI SEBAYA TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA KELAS V SD GUGUS 3 SEWON BANTUL

ABSTRACT RELATED LEARNING MOTIVATION AND LEARNING FACILITY WITH STUDENT ACHIEVEMENT IPS

HUBUNGAN POLA ASUH ORANG TUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK DI KELAS VIII SMP NEGERI 23 PADANG Oleh:

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP KETERAMPILAN DOSEN DALAM MENGELOLA KELAS DENGAN HASIL BELAJAR MAHASISWA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UNIVERSITAS RIAU

Kontribusi Kecerdasan Emosional Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran TIK Kelas XI di SMA PGRI 1 Padang

NASKAH PUBLIKASI MOTIVASI MASUK PG-PAUD BERHUBUNGAN DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PG-PAUD FKIP UMS

ISSN: X 111 PENGARUH IKLIM KELAS, SIKAP SISWA, DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI DI KOTA PALU

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MENULIS SISWA KELAS X SMA. Oleh

Penggunaan Model Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) untuk Meningkatkan Motivasi di MAN Blangpidie

Primary Teacher Education Faculty of Teacher Training and Education University of Riau

PENGARUH TINGKAT PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS III SD MUHAMMADIYAH WIROBRAJAN 3 YOGYAKARTA

HUBUNGAN PERSEPSI SISWA PADA MATA PELAJARAN DENGAN PRESTASI BELAJAR FISIKA DI SMAN 4 BANDA ACEH

HUBUNGAN KETERAMPILAN MENGAJAR GURU MENURUT PERSEPSI SISWA DENGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

HUBUNGAN LINGKUNGAN KELUARGA DAN LINGKUNGAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh YSIYAR JAYANTRI CUT ROHANI LOLIYANA

PENGARUH PENGELOLAAN KELAS DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPA

Jurnal Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan FT UNY Maret, 2015

Kata kunci: keterampilan metakognitif, model problem based learning (PBL), hasil belajar, motivasi belajar.

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR JURNAL. Oleh YOCIE CALLISTA PUTRI BAHARUDDIN RISYAK SYAIFUDDIN LATIF

HUBUNGAN MINAT DENGAN HASIL BELAJAR KOGNITIF IPA FISIKA MELALUI PENGGUNAAN MEDIA ASLI PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 32 PEKANBARU

HUBUNGAN ANTARA BRAND IMAGE DAN MOTIVASI DENGAN KEPUTUSAN PESERTA DIDIK MEMILIH SEKOLAH DI SMA NEGERI 1 SIDAYU KABUPATEN GRESIK

BIOSFER: JURNAL PENDIDIKAN BIOLOGI (BIOSFERJPB) 2016, Volume 9 No 2, ISSN:

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN IKLIM ORGANISASI TERHADAP KINERJA GURU SD NEGERI SE-KECAMATAN REMBANG KABUPATEN REMBANG

PENGARUH KEMAMPUAN DASAR MATEMATIKA DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS XI IPA SMAN 11 PEKANBARU

PENGARUH IKLIM SEKOLAH DAN SIKAP SISWA, MELALUI MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR. (Artikel) Oleh: SIS SUBAGYO SAMPUR PRASETYO ( )

Alumni Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Mataram 2. Program Studi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Mataram

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPS SISWA JURNAL. Oleh RIZKI RAMADHANI ERNI MUSTAKIM CUT ROHANI

HUBUNGAN MINAT MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS XI SMA BABUSSALAM PEKANBARU. Muhammad Mukhlis FKIP Universitas Islam Riau

STUDI PERBANDINGAN KOMPETENSI PRAKTIK KELISTRIKAN OTOMOTIF MAHASISWA LULUSAN SMA DAN SMK PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK MESIN JPTK FKIP UNS

PENGARUH HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN PRAKARYA DAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA SISWA SMK NEGERI 1 PEKANBARU

HUBUNGAN PEMANFAATAN PERPUSTAKAAN SEKOLAH DENGAN PRESTASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 PAINAN.,, dan

HUBUNGAN ASPIRASI MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII

HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENDAPATAN ORANG TUA TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 6 BINTAN KABUPATEN BINTAN

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP IKLIM KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA SMP NEGERI 1 BANCAK

HUBUNGAN DISIPLIN BELAJAR SISWA DENGAN HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA PGRI 1 PADANG

PENGARUH PEMANFAATAN WAKTU BELAJAR SISWA DI LUAR JAM PELAJARAN DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR AKUNTANSI

REVIEW OF INTEREST STUDENT LEARNING AND CORRELATION WITH CITIZENS HOMESTEADER LEARNING OUTCOMES IN BIOLOGY SMP N 38 DISTRICT TEBO, JAMBI

HUBUNGAN ANTARA KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ORGANISASI KEMAHASISWAAN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN IPS FIS UNY

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR, MINAT BACA TERHADAP HASIL BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI

HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NUR LAILI KHUSNA NAZARUDDIN WAHAB RIYANTO M.TARUNA

KONTRIBUSI MOTIVASI BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR LOGIS TERHADAP KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA KELAS VII SMP

Rika Anggela. Program Studi Pendidikan Geografi IKIP-PGRI Pontianak Jl. Ampera No.88 Telp. (0561)

ECONOMICA. Journal of Economic and Economic Education Vol.5 No.2 ( )

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat 2

III. METODE PENELITIAN. One-Shot Case Study Sugiono (2010: 110) menjelaskan bahwa terdapat suatu

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA TERHADAP PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N 1 JETIS

INTUISI Jurnal Ilmiah Psikologi

ISSN Anggit Grahito Wicaksono Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Slamet Riyadi Surakarta

HUBUNGAN PERHATIAN ORANGTUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS-TUGAS SEKOLAH

HUBUNGAN KEBIASAAN BELAJAR KELOMPOK DENGAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN SOSIOLOGI KELAS X DAN XI DI SMA NEGERI 10 MAKASSAR

Kata Kunci : Variasi Mengajar Guru dan Hasil Belajar Siswa

ANALISIS KEPUASAN PELAKSANAAN PRAKTIKUM SISWA KELAS XI IPA DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI DI SMAN 5 PADANG.

PENGARUH KESADARAN METAKOGNISI TERHADAP PRESTASI AKADEMIK MAHASISWA FMIPA UNIVERSITAS SULAWESI BARAT

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X JURUSAN ADMINISTRASI PERKANTORAN SMK YPLP PGRI 1 MAKASSAR

HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN HASIL BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh REMILDA TRINORA RISWANDI ERNI MUSTAKIM

KETERAMPILAN MENGAJAR GURU DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPS TERPADU MELALUI MOTIVASI BELAJAR

HUBUNGAN PENDEKATAN MANAJEMEN KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA

Economic Education Analysis Journal

HUBUNGAN KESAN SISWA TERHADAP PELAKSANAAN METODE DISKUSI MODEL COOPERATIVE LEARNING

HUBUNGAN MANAJEMEN PESERTA DIDIK DENGANKELANCARAN PROSES BELAJAR MENGAJAR

89 HUBUNGAN KEMAMPUAN NUMERIK DENGAN HASIL BELAJARMATEMATIKA SISWA SMP YLPI PERHENTIAN MARPOYAN PEKANBARU

ABSTRACT. 'perceptions of teaching students skills PPL Department of PIPS with seventh grade students'

PENGARUH KETERAMPILAN MENGAJAR GURU EKONOMI DALAM MENGADAKAN VARIASI TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS XI PROGRAM IPS DI SMA NEGERI 2 PEKANBARU

PENGARUH PEMANFAATAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMA NEGERI 8 MAKASSAR

HUBUNGAN KEBUTUHAN PENGHARGAAN (ESTEEM NEEDS) DENGAN KREATIFITAS BELAJAR FISIKA

KONTRIBUSI MOTIVASI INTRINSIK DAN MOTIVASI EKSTRINSIK TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP N 1 SAMBI TAHUN AJARAN 2015/ 2016

PENGARUH GAYA KOMUNIKASI ATASAN DAN PENGEMBANGAN KARIER TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PADANGSIDIMPUAN

HUBUNGAN MINAT BELAJAR DENGAN HASIL BELAJAR IPA-BIOLOGI SISWA KELAS VIII MTsN DURIAN TARUNG PADANG. Oleh: Risa Kurnia Fajri 1, Ardi 2,Helendra 2

Economic Education Analysis Journal

PENGARUH INTENSITAS PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA

THE EFFECT OF LEARNING FACILITIES TOWARD STUDENTS S LEARNING OUTCOMES OF CLASS X AND XI SOCIAL ON ECONOMICS OF SMA 3 PEKANBARU ABSTRACT

PENGARUH MOTIVASI BELAJAR DAN PERSEPSI SISWA TENTANG SARANA BELAJAR DI SEKOLAH TERHADAP HASIL BELAJAR

Transkripsi:

1 THE CORRELATION BETWEEN PERCEPTION OF CLASSROOM CLIMATE AND STUDENT LEARNING MOTIVATION PHYSICS AT SMA CLASS XI IPA SUB-DISTRICK SIMPANG KANAN ROKAN HILIR Alex Kiswanto, Mitri Irianti, Hendar sudrajat Email : alex.kiswanto@gmail.com, HP:082174441340 mit_irianti@yahoo.co.id, Hendarsudrajad@yahoo.com Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau Abstract: The purpose of this research is to know the correlation between perception of classroom climate and students learning motivation physics. This research is correlational. The population in this study were students of class XI IPA Simpang Kanan sub-distric, sample in this study is one class from each school are Class XI IPA with a total of 115 people. and the sample in this study is one class from each school are Class XI IPA with a total sample of 43 people, The data collection instrument used is kuisioner classroom climate and and students learning motivation physics. The result of this research showed that there is a significant positive correlation between perception of classroom climate and students motivation to learn physic subject. Data analysis technique used is the Pearson product moment correlation test. Data were analyzed by descriptive and inferential. Based on the results of the analysis showed that there is a positive and significant correlation between perceptions of classroom climate with motivation to learn physics students, regression equation was Ῡ = 39.077 + 0.353 x, coefficient of correlation was 0,505 and Fcount > Ftable (14,001 > 3,99). Contribution perception of classroom climate and students motivation to learn physic subject was 22,5%. The conclusion indicate that the perception of classroom climate relate to students motivation to learn physic in SMA class XI IPA simpang kanan sub-district. Keywords : Motivation To Learn, Classroom Climate, Perception

2 HUBUNGAN PERSEPSI TERHADAP IKLIM KELAS DENGAN MOTIVASI BELAJAR FISIKA SISWA SMA KELAS XI IPA SE KECAMATAN SIMPANG KANAN ROKAN HILIR Alex Kiswanto, Mitri Irianti, Hendar sudrajat Email :alex.kiswanto@gmail.com, HP:082174441340 mit_irianti@yahoo.co.id, Hendarsudrajad@yahoo.com Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Riau Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara persepsi terhadap iklim kelas dengan motivasi belajar fisika siswa. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA se Kecamatan Simpang Kanan yang berjumlah 115 orang, dan sampel dalam penelitian ini adalah satu kelas dari masing-masing sekolah yaitu Kelas XI IPA dengan jumlah total sampel sebanyak 43 orang. Instrument pengumpulan data yang digunakan adalah kuisioner iklim kelas dengan motivasi belajar fisika, Teknik analisis data yang digunakan adalah uji korelasi Pearson Product Moment. Data dianalisis secara deskriptif dan interferensial. Berdasarkan hasil analisis diperoleh bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara persepsi terhadap iklim kelas dengan motivasi belajar mata pelajaran fisika siswa. dengan persamaan regresi = 39.077 + 0.353 x koefisien korelasi sebesar 0,505 dan Fhitung > Ftabel (14,001 > 3,99). Kontribusi persepsi terhadap iklim kelas dengan motivasi belajar mata pelajaran fisika siswa adalah sebesar 25,5 % Kesimpulan penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi terhadap iklim kelas berhubungan dengan motivasi belajar mata pelajaran fisika pada siswa SMA kelas XI IPA se kecamatan simpang kanan. Kata kunci : Motivasi Belajar, Iklim Kelas, Persepsi

3 PENDAHULUAN Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang sebab akibat dari kejadian-kejadian yang ada di alam. IPA tidak hanya merupakan kumpulan-kumpulan pengetahuan tentang benda atau makhluk hidup, tetapi merupakan cara kerja, cara berpikir, dan cara memecahkan masalah (Mitri Irianti, 2006). Dalam pengertian umum, motivasi merupakan dorongan yang menggerakkan dan mengarahkan suatu perilaku untuk mencapai satu tujuan. Bila dikaitkan dengan kegiatan belajar, maka motivasi belajar dapat diartikan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subjek belajar itu dapat tercapai (Sardiman, 2011). Motivasi belajar merupakan syarat mutlak untuk belajar dan memegang peranan penting dalam memberikan gairah atau semangat dalam belajar. Motivasi belajar tidak hanya menjadi pendorong untuk mencapai hasil yang baik tetapi mengandung usaha untuk mencapai tujuan belajar, dimana terdapat pemahaman dan pengembangan dari belajar (Hadinata, 2009). Ormrod menambahkan bahwa motivasi belajar mengarahkan perilaku belajar dalam mencapai suatu tujuan, serta mendorong siswa untuk meningkatkan usaha dan energi dalam belajar. Menurut Sunardi belajar fisika merupakan aktivitas yang sangat penting di lakukan oleh siswa, sebab hidup manusia dalam kesehariannya tidak lepas dari fisika. Mata pelajaran fisika memberikan pengetahuan tentang lingkungan alam dan segala sesuatu yang terdapat di dalamnya, mengembangkan keterampilan dan wawasan yang bermanfaat bagi kehidupan sehari-hari. Pemahaman akan fisika sangatlah perlu untuk meningkatkan kesejahteraan manusia sebab dengan belajar fisika siswa akan memiliki kemampuan berfikir yang berguna untuk memecahkan masalah di dalam kehidupan sehari-hari. Pelajaran fisika juga memberikan pengetahuan, pemahaman, dan sejumlah kemampuan yang di perlukan untuk memasuki jenjang pendidikan yang lebih tinggi serta mengembangkan ilmu dan teknologi. Saat siswa memiliki motivasi belajar yang rendah pada mata pelajaran fisika maka akan menyebabkan siswa tidak dapat belajar secara optimal dan kurang bersemangat dalam melaksanakan kegiatan belajar sehingga terhambat dalam mencapai tujuan belajar yang telah di tetapkan. Hal ini semakin diperkuat oleh Uno (2007) yang menyatakan bahwa kurang atau tidak adanya motivasi untuk belajar akan membuat siswa tidak tahan lama dalam belajar dan mudah tergoda untuk mengerjakan hal lain dan bukan belajar. Siswa yang memiliki motivasi dalam belajar akan melakukan usaha untuk memahami topik pelajaran baik pelajaran itu menarik atau pun tidak bagi siswa tersebut. Mereka berusaha dalam belajar karena mereka yakin bahwa pemahaman yang mereka peroleh itu berharga dan bermanfaat bagi mereka. Berkaitan dengan motivasi belajar yang telah dijelaskan sebelumnya. Salah satu faktor yang dapat mendorong atau menghalangi motivasi belajar siswa adalah iklim kelas. Iklim kelas yang dirasakan aman oleh siswa akan mendukung siswa dalam belajar. Namun, iklim yang terbentuk dalam kelas juga dapat dirasakan mengancam oleh siswa dan berakibat pada rendahnya keterlibatan siswa dalam belajar. Iklim kelas memiliki peran penting dalam menciptakan suatu lingkungan yang dapat meningkatkan motivasi belajar dan prestasi siswa. Iklim kelas yang mendukung siswa dalam belajar, membuat siswa merasa aman, bebas dalam menyampaikan ide-ide yang dimiliki,

4 kualitas hubungan yang baik dalam kelas, seperti saling memberikan perhatian dan saling menghargai akan membuat siswa lebih terdorong untuk belajar. Dinamika interpersonal yang ada dalam lingkungan kelas atau cara siswa berhubungan dengan orang lain, baik dengan guru maupun dengan siswa lain dalam mencapai tujuan akan membentuk atmosfer kelas yang dapat member dampak terhadap motivasi belajar siswa. Bila siswa merasa dirinya diterima oleh siswa yang lain dan punya keahlian sosial yang baik, biasanya mereka memiliki motivasi belajar dan prestasi akademik yang baik. Sebaliknya, saat siswa merasa ditolak oleh temantemannya, maka siswa tersebut akan mengalami masalah dalam belajar, seperti rendahnya motivasi untuk belajar, mendapat nilai buruk, dan dikeluarkan dari sekolah. Hubungan yang negative antara siswa dengan guru juga berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa. Apabila siswa merasa diperhatikan dan didukung oleh gurunya, maka siswa tersebut akan lebih termotivasi untuk belajar, dibandingkan dengan siswa yang merasa punya guru yang tidak supportif dan tidak perhatian kepadanya. Persepsi siswa terhadap iklim kelas merupakan penilaian paling tepat untuk mengetahui iklim kelas karena siswa adalah orang yang paling banyak menghabiskan waktunya di dalam kelas, dan lebih mengetahui hal-hal yang terjadi di dalam kelas sehingga memiliki penilaian yang lebih akurat terhadap kelas. Meskipun siswa berada pada kelas yang sama namun siswa dapat memiliki persepsi yang berbeda terhadap suasana kelas mereka. Persepsi siswa yang positif terhadap lingkungan kelas, akan mendorong motivasi dan performa akademik yang lebih baik serta sikap yang lebih positif terhadap suatu pelajaran. Persepsi siswa terhadap iklim kelas ini merupakan data penting bagi pihak sekolah sebagai umpan balik untuk perbaikan lingkungan belajar yang lebih kondusif. Berdasarkan uraian di atas, peneliti merasa perlu untuk melakukan penelitian tentang hubungan antara persepsi terhadap iklim kelas dengan motivasi belajar fisika pada siswa SMA di kecamatan Simpang Kanan Rokan Hilir. METODE PENELITIAN Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA yang berjumlah 115 orang dan sampel pada penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA Se Kecamatan Simpang Kanan yang berjumlah 43 orang dari 3 sekolah yang terdiri dari SMAN 1 Simpang Kanan, SMA YPDP, dan SMA Persiapan Negeri 2 Simpang Kanan. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan memberikan kuisioner iklim kelas dan kuisioner motivasi belajar. Data iklim kelas dan motivasi belajar diambil dengan cara menyebarkan angket kepada setiap siswa. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif dan analisis inferensial. Teknik analisis deskriptif pada penelitian ini untuk melihat gambaran persepsi terhadap iklim kelas dan motivasi belajar siswa. Teknik analisis interferensial pada penelitian ini digunakan untuk menganalisis data sampel, dan hasilnya diberlakukan untuk populasi.

5 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis data diperoleh gambaran persepsi siswa terhadap iklim kelas seperti pada tabel 1. Tabel 1 Skor Rata-Rata Iklim Kelas Dari Masing-Masing Indikator No Indikator Rata-Rata Kategori 1 Kekompakan siswa 3.16 Tinggi 2 Dukungan guru 2.73 Tinggi 3 Keterlibatan siswa 3.03 Tinggi 4 Kegiatan penyelidikan 2.93 Tinggi 5 Orientasi tugas 2.37 Rendah 6 Kerjasama siswa 1.76 Rendah 7 Kesetaraan 2.49 Rendah Rata-Rata 2.63 Tinggi Pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa Dengan perolehan skor rata-rata 2.63 maka persepsi terhadap iklim kelas siswa di kecamatan simpang kanan berada pada kategori tinggi. sebagian besar siswa memiliki pandangan yang baik terhadap peranan iklim kelas dalam mata pelajaran fisika, hal ini berarti terciptanya situasi dan kondisi iklim kelas yang dirasakan baik oleh siswa dalam proses belajar mengajar dikelas, dilihat dari segi cara guru mengajar dikelas, suasana yang kondusif dan menyenangkan, perhatian guru yang peduli pada siswa, maupun hubungan antar siswa yang terjalin harmonis, sehingga menjadi motivasi dan memacu semangat siswa dalam belajar. Namun kondisi tersebut tidak dirasakan oleh semua siswa, masih ada siswa yang memiliki pandangan negative terhadap persepsi iklim kelasnya, dari hasil penyebaran kuisioner diperoleh informasi bahwa kurangnya perhatian dari guru terhadap lingkungan kelas, kurangnya kerjasama siswa dan keterbukaan antar anggota kelas menjadi faktor penghambat bagi siswa dalam kegiatan belajar fisikanya. Hasil analisis data diperoleh gambaran motivasi belajar fisika siswa seperti pada tabel 2. Tabel 2 Rata-Rata Motivasi Belajar Fisika Siswa Untuk Semua Indikator No Indicator Rata-rata Kategori 1 Attention (perhatian) 2.81 Tinggi 2 Relevance (hubungan/kegunaan) 2.66 Tinggi 3 Confidence (Percaya Diri) 2.94 Tinggi 4 Statisfaction (kepuasan) 3.01 Tinggi Rata-rata 2,85 Tinggi Pada Tabel 2 dapat dilihat bahwa Dengan perolehan skor rata-rata 2.85 maka motivasi belajar siswa di kecamatan simpang kanan berada pada kategori tinggi. Dari Gambar 2 dapat dilihat bahwa sebagian besar siswa memiliki pandangan yang baik terhadap motivasi belajar fisika, hal ini berarti dari segi cara guru mengajar di kelas Perhatian mereka terus dirangsang sehingga siswa menjadi lebih interaktif dalam mengembangkan wawasan dan senang dalam belajar.

6 Namun tidak semua siswa memiliki motivasi belajar yang tinggi terhadap fisika, dari hasil penyebaran kuisioner masih ada siswa yang memiliki pandangan negative terhadap pelajaran fisika, karena pandangan siswa terhadap mata pelajaran fisika yang sulit sehingga siswa tidak mengoptimalkan proses pembelajaran yang maksimal. Secara interferensial dengan korelasi dan regresi linear sederhana, menunjukkan hubungan antara persepsi iklim kelas dengan motivasi belajar. Hasil analisis korelasi data disajikan dalam Tabel 3 berikut ini. Tabel 3 Hasil Analisis Corelasi Tingkat Variabel yang Berkorelasi r hitung r Hubungan tabel r 2 Ket Iklim kelas motivasi belajar 0,505 Sedang 0,176 0,225 Signifikan Dari Tabel 3 diatas, corelasi antara persepsi iklim kelas dengan motivasi belajar adalah positif 0.505. Besaran angka korelasi menunjukkan bahwa korelasi antara persepsi iklim kelas dengan motivasi belajar berada dalam kategori sedang, sementara nilai positif mengindikasikan pola hubungan antara persepsi iklim kelas dengan motivasi belajar adalah searah artinya semakin bagus persepsi siswa terhadap iklim kelas maka semakin tinggi pula motivasi belajar. Koefisien determinasi (R 2 ) diperoleh sebesar 0,255. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya pengaruh persepsi iklim kelas terhadap motivasi belajar fisika siswa adalah sebesar 25,5 %, sedangkan 74,5 % dipengaruhi oleh variabel lainnya. Setelah dilakukan analisis regresi linier sederhana, diperoleh persamaan regresi sebagai berikut. = 39.077 + 0.353 x Interpretasi dari persamaan tersebut adalah: Jika skor iklim kelas (X) nilainya adalah 0, maka skor motivasi (Y ) nilainya yaitu sebesar 39.077. dan jika skor iklim kelas bertambah 1, maka skor motivasi (Y ) akan mengalami peningkatan sebesar 0,353. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara iklim kelas dengan motivasi, semakin tinggi skor iklim kelas maka semakin tinggi pula motivasi belajar pada siswa. Diperoleh nilai F hitung sebesar 14.001. Diketahui nilai F tabel pada taraf signifikansi 5% adalah 3.99. Karena nilai F hitung > F tabel maka H 0 ditolak dan H a diterima, sehingga dapat disimpulkan persepsi terhadap iklim kelas berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar fisika. Dari hasil perhitungan didapat kesimpulan bahwa persepsi terhadap iklim kelas (X) memiliki hubungan yang siginifikan dengan motivasi. Hasil uji t (Tabel Coefficients) diperoleh nilai t hitung sebesar 3.742, Sedangkan statistik tabel (t tabel) diperoleh dari Tabel t (terlampir) sebesar 1.998 artinya t hitung > t tabel (3.742 > 1.998). Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa, variabel bebas persepsi terhadap iklim kelas (X) secara parsial memiliki hubungan positif dan signifikan terhadap motivasi belajar (Y). hasil uji t ini sejalan dengan sig 0.001 yang jauh lebih kecil dari alpha 0.05 sehingga disimpulkan bahwa X memiliki pengaruh signifikan terhadap Y. Karena nilai t hitung > t tabel maka H 0 ditolak dan H a diterima, sehingga dapat disimpulkan persepsi terhadap iklim kelas berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar fisika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan antara persepsi terhadap iklim kelas dengan motivasi belajar fisika siswa. Dapat diartikan bahwa jika siswa memiliki pandangan yang positif terhadap iklim kelas maka akan memperbesar peluang untuk meningkatkan motivasi belajar fisikanya. Iklim kelas yang

7 dirasakan aman oleh siswa akan mendukung siswa dalam belajar. Namun, iklim yang terbentuk dalam kelas juga dapat dirasakan mengancam oleh siswa dan berakibat pada rendahnya keterlibatan siswa dalam belajar. Salah satu faktor yang dapat mendorong atau menghalangi motivasi belajar siswa adalah iklim kelas. Berdasarkan uraian di atas, maka diperoleh bahwa persepsi terhadap iklim kelas merupakan faktor yang mempengaruhi motivasi belajar siswa. Persepsi terhadap iklim kelas merupakan proses pengorganisasian, penafsiran serta penilaian yang dilakukan oleh siswa baik positif maupun negatif terhadap situasi yang muncul dari interaksi sosial di dalam kelas, sedangkan motivasi belajar merupakan dorongan dalam diri siswa untuk melakukan kegiatan belajar. Jadi untuk meningkatkan motivasi belajar fisika, siswa dapat memperbaiki persepsinya terhadap iklim kelas dan siswa harus menciptakan atmosfer kelas yang nyaman. Selain itu, arahan dan bimbingan dari guru bidang studi sangat diperlukan untuk terus memantau dan mengupayakan berbagai strategi, metode, atau teknis pelaksanaan pembelajaran yang dirasakan nyaman oleh siswa sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar siswa khususnya mata pelajaran fisika. SIMPULAN DAN REKOMENDASI Dari hasil analisis deskriptif dapat disimpulkan bahwa sebagian besar siswa memiliki pandangan yang baik terhadap iklim kelas dengan motivasi belajar fisika, perolehan total skor rata-rata dari 7 indikator iklim kelas adalah 2.63 maka persepsi siswa terhadap iklim kelas di kecamatan simpang kanan berada pada kategori tinggi, dan untuk motivasi belajar fisika, perolehan total skor rata-rata dari 4 indikator adalah 2.85 maka motivasi belajar fisika siswa di kecamatan simpangkanan berada pada kategori tinggi. Dari hasil analisis interferensial dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara persepsi terhadap iklim kelas dengan motivasi belajar fisika siswa SMA kelas XI IPA se Kecamatan Simpang Kanan dengan koefisien korelasi sebesar 0,505 pada taraf keparcayaan 95%. Dan koefisien determinasi (R 2 ) diperoleh sebesar 0.255. Hal ini menunjukkan bahwa besarnya kontribusi persepsi iklim kelas terhadap motivasi belajar fisika siswa adalah sebesar 25.5%, sedangkan 74.5% dipengaruhi oleh variabel lainnya. Dengan dilaksanakannya penelitian ini diharapkan: 1. Bagi pihak sekolah, dapat memahami konsep-konsep dan aspek -aspek mengenai persepsi terhadap iklim kelas, dan pengaruhnya terhadap motivasi belajar. 2. Bagi para guru bidang studi eksakta dan guru guru bidang studi lain dapat membentuk iklim kelas yang mendukung bagi kelangsungan proses belajarmengajar dan lebih memotivasi siswa untuk belajar. 3. Bagi siswa agar lebih bekerjasama dengan pihak sekolah dan guru dalam menciptakan iklim kelas yang mendukung dalam kegiatan belajar mengajar dan memahami pentingnya motivasi belajar untuk mencapai hasil belajar yang lebih baik.

8 DAFTAR PUSTAKA Hadinata, P. 2009. Iklim Kelas dan Motivasi Belajar Siswa. Jurnal psikologi. Vol 3. No 1 Desember. Mitri Irianti. 2006. Buku Ajar Dasar-dasar Pendidikan MIPA. Cendikia Insani. Pekanbaru. Sardirman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sugiyono. 2007. Statistik untuk Penelitian. ALFABETA. Bandung. Tarmidi dan Wulandari, lita Hadiati. 2005. Prestasi Belajar Ditinjau dari Persepsi Siswa Terhadap Iklim Kelas Pada Siswa yang Mengikuti Program Percepatan Belajar. Jurnal Psikologi Vol 1, No.1 : 19-27, ISSN 2302-2663. Uno, H.B.2007. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta : Bumi Aksara. Winkel, W. S. 1997. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Jakarta:Gramedia Widia-Sarana Sahid Raharjo. 2013. Uji Linearitas dengan Program SPSS. (Online). http://www.konsistensi.com/2013/04/uji-linearitas-data-dengan-program-spss.html. (diakses pada 11 Juni 2014)