BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perkembangan Perguruan Tinggi Swasta di Jawa Barat dan Banten

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN JUMLAH

BAB I PENDAHULUAN. perusahaan, mendorong perusahaan-perusahaan untuk berkompetisi ditengah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. signifikan. Pada tahun 2014 tercatat jumlah perguruan tinggi di Indonesia sebanyak 3.483

BAB I PENDAHULUAN. Unsur sumber daya manusia memegang peranan sangat penting dalam

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Semakin meningkat kebutuhan masyarakat terhadap pendidikan formal,

BAB I PENDAHULUAN. kemajuan bagi bangsa. Kemajuan suatu bangsa dapat dilihat dalam segi

BAB I PENDAHULUAN. perannya yang signifikan dalam mencapai kemajuan di berbagai bidang. kehidupan: sosial, ekonomi, politik, dan budaya.

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. mempelajari pengetahuan dan ketrampilan baru sehingga dapat diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PELAKSANAAN UJIAN KOMPETENSI PRODUKTIF DALAM PEMBENTUKAN SUMBER DAYA MANUSIA UNGGUL

BAB I PENDAHULUAN. berikutnya. Pendidikan Agama Islam merupakan salah satu mata. mulai dari tingkat dasar sampai perguruan tinggi.

I. PENDAHULUAN. pengetahuan. Ilmu pengetahuan tersebut di peroleh secara formal di jenjang tingkat

BAB I PENDAHULUAN. (UNESCO), terhadap kualitas pendidikan di Negara-negara berkembang di Asia

BAB 1 PENDAHULUAN. kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dimiliki agar mengetahui,

BAB I PENDAHULUAN. menjadi kumpulan resources yang tidak berguna. Selain itu, sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. bahkan detik. Perkembangan perkembangan teknologi ini terjadi di setiap

SKRIPSI Untuk memenuhi sebagian prasyarat Guna mencapai derajat Sarjana S- 1. Pendidikan Kewarganegaraan ROSY HANDAYANI A.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Era informasi dan globalisasi yang terjadi saat ini, menimbulkan

BAB I PENDAHULUAN. bangsa. Sebagai jenjang pendidikan paling tinggi dalam sistem pendidikan nasional maka

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. teknologi canggih yang diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari demi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan pesat di bidang teknologi infomasi dan komunikasi pada

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan globalisasi dan pasar bebas. dunia perdagangan pemasaran

BAB I PENDAHULUAN. produktif. Di sisi lain, pendidikan dipercayai sebagai wahana perluasan akses.

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang.

BAB I PENDAHULUAN. manusia yang dinamis dan syarat akan perkembangan, oleh karena itu

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Keberhasilan Pendidikan Nasional, dapat dilihat berdasarkan faktor

IV. GAMBARAN UMUM UNIVERSITAS TERBUKA (UT)

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perguruan tinggi swasta sebagai mitra perguruan tinggi negeri, sebagaimana

BAB I PENDAHULUAN. Sekolah Dasar (SD) Negeri Wirosari memiliki visi menjadikan SD

BAB 1 PENDAHULUAN. kemudahan dalam memasuki dan meraih peluang kerja, kesempatan untuk

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. Manusia yang berkualitas merupakan ujung tombak kemajuan suatu

BAB I PENDAHULUAN. sengaja, teratur dan berencana dengan maksud mengubah atau

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini, perkembangan zaman sudah semakin modern terutama pada

BAB I PENDAHULUAN. dari sumber daya manusia yang memiliki peran sentral dalam. menentukan output pendidikan. Peran sentral tersebut terkait dengan

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP KONSISTENSI PILIHAN KARIR DIBIDANG AKUNTANSI

BAB I PENDAHULUAN. kreatif mandiri dan bertanggung jawab. pendidikan tersebut ditentukan oleh komponen-komponen dalam pendidikan,

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan suatu usaha yang dikelola ataupun dijalankan

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu unsur yang memiliki peranan penting

BAB I PENDAHULUAN. Persoalan yang berkaitan dengan Sumber Daya Manusia atau SDM pada suatu

PERSEPSI MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP UJIAN SERTIFIKASI AKUNTAN PUBLIK (USAP)

BAB I PENDAHULUAN. pengetahuan dan teknologi dan membanjirnya informasi.

Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 232/U/2000

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, REPUBLIK INDONESIA NOMOR 232/U/2000 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN. perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta. Hal ini membuat

BAB I PENDAHULUAN. Universitas Pamulang, yang selanjutnya disebut UNPAM, merupakan

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 232/U/2000 TENTANG

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. yang mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah-masalah secara

I. PENGANTAR Latar Belakang. Kualitas sumber daya manusia yang tinggi sangat dibutuhkan agar manusia

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pendidikan bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa serta

Oleh : Asrifah Imami NIM : K BAB I PENDAHULUAN

BAB I PENDAHULUAN. bidang pendidikan, bidang sosial dan lain sebagainya, sehingga memberikan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dunia pendidikan merupakan kehidupan yang penuh dengan tantangan

BAB I PENDAHULUAN. tercapainya tujuan pembangunan nasional dibidang pendidikan yaitu. atau cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat.

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Peranan sumber daya manusia dalam suatu organisasi sangatlah penting.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam dunia pendidikan khususnya, pelajaran akuntansi sangat

BAB 1 PENDAHULUAN. fleksibel dalam beradaptasi dengan perubahan tersebut mampu untuk

BAB I PENDAHULUAN. merupakan generasi penerus bangsa. Perkembangan kemajuan bangsa sedikit

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Menghadapi situasi perekonomian dewasa ini, dimana persaingan bisnis

PROPOSAL PRAKTIK KERJA LAPANGAN

BAB I PENDAHULUAN. Teras, 2009), hlm Sulistyorini, Manajemen Pendidikan Islam: Konsep, Strategi dan Aplikasi, (Yogyakarta:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

BAB I PENDAHULUAN. Era globalisasi menuntut perusahaan untuk dapat mengambil keputusan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

FAKTOR-FAKTOR YANG MELATARBELAKANGI MAHASISWA AKUNTANSI DALAM PEMILIHAN KARIER SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK DAN NON AKUNTAN PUBLIK

Profil JURUSAN/PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. pendidikan, maka dalam Undang-Undang Dasar 1945 diamanatkan bahwa tiaptiap

Kinerja guru di Kota Solo masih rendah, seperti yang dikemukakan oleh Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Solo, Etty Retnowati,

BAB I PENDAHULUAN. seiring dengan dinamika perubahan sosial budaya masyarakat. mengembangkan dan menitikberatkan kepada kemampuan pengetahuan,

I. PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu komponen utama kebutuhan manusia. Melalui

BAB I PENDAHULUAN. memperoleh pendidikan adalah dengan mengikuti pendidikan formal. Pendidikan

Makna yang tersurat dalam rumusan tujuan tersebut

BAB I PENDAHULUAN. peningkatan kualitas pendidikan baik secara kuantitas maupun kualitas yang

commit to user BAB I PENDAHULUAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. sanggup bertahan dan terus berkembang. Untuk mendukung perubahan organisasi

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang semakin pesat

BAB I PENDAHULUAN. perlu diimbangi dengan kualitas sumber daya manusia ( SDM) untuk

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis yang semakin kompetitif dan laju. keunggulan agar dapat bertahan dalam persaingan, terlebih pada saat ini

BAB I PENDAHULUAN. keprofesionalan yang harus dipersiapkan oleh lembaga kependidikan. Adanya persaingan

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan jaman yang semakin modern terutama pada era

NUR ENDAH APRILIYANI,

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan Nasional secara kuantitatif bertujuan mendidik dan

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu permasalahan yang dihadapi bangsa Indonesia adalah rendahnya mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan. Peningkatan mutu pendidikan selalu diarahkan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia agar memiliki daya saing yang kuat dalam menghadapi tantangan global. Tuntutan globalisasi menuntut semua pihak untuk dapat beradaptasi dalam persaingan yang semakin ketat khusus nya perguruan tinggi, adaptasi yang dimaksud adalah adaptasi untuk meningkatkan mutu perguruan tinggi agar dapat bersaing dengan perguruan tinggi lainnya. Keadaan persaingan yang cukup kompetitif antar perguruan tinggi, mendorong perguruan tinggi untuk berkompetisi ditengah perkembangan yang semakin cepat bergulir. Selain persaingan di dunia usaha, dimana bidang pendidikan pun mengalami persaingan yang ketat. Persaingan yang ketat tersebut diiringi dengan bertambahnya jumlah PTS (Perguruan Tinggi Swasta) di Indonesia khususnya Jawa Barat dan Banten. Hal ini bisa dilihat pada Tabel 1.1. Tabel 1.1 Perkembangan Perguruan Tinggi Swasta di Jawa Barat dan Banten JUMLAH TAHUN 2009 2010 2011 2012 2013 Universitas 45 46 49 49 53 Institut 6 6 6 6 6 Sekolah Tinggi 235 235 241 242 246 Akademi 156 156 156 157 157 Politeknik 30 31 31 32 32 TOTAL 472 474 483 486 494 Sumber: pts.co.id dan pustakasiswa.com Bila dilihat dari Tabel 1.1, dengan bertambahnya jumlah PTS yang ada di Jawa Barat dan Banten setiap tahunnya selalu mengalami perkembangan yang 1

2 signifikan. Pertumbuhan PTS tersebut tentunya akan menyebabkan terjadinya persaingan yang semakin ketat dalam menawarkan program studi dan merekrut calon mahasiswa baru. Salah satu PTS yang ada di Jawa Barat yang tidak luput dari persaingan yang semakin ketat tersebut adalah Universitas Widyatama. Menghadapi tekanan persaingan yang semakin meningkat, Universitas Widyatama tentunya harus mampu membangun daya saingnya. Salah satu faktor yang menentukan daya saing sebuah PTS adalah SDM (Sumber Daya Manusia), yaitu dosen dan mahasiswa Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 1 ayat (2) mendefinisikan bahwa: Dosen adalah pendidik profesional dan ilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Berdasarkan pengertian tersebut, maka dosen memiliki peranan yang sangat penting sebagai ujung tombak pelaksana keseluruhan proses pendidikan. Dosen bertanggung jawab terhadap proses belajar mengajar, oleh karena itu dalam upaya meningkatan mutu pendidikan tinggi dosen memegang peranan dan kedudukan kunci dalam keseluruhan proses pendidikan terutama di perguruan tinggi. (Trianto dan Tutik 2006:3). Menurut Siagian (2003 : 2) bahwa keberhasilan suatu organisasi baik sebagai keseluruhan maupun berbagai kelompok dalam suatu organisasi tertentu, sangat tergantung pada mutu kepemimpinan yang terdapat dalam organisasi itu sendiri. Kepemimpinan pengajar (dosen) merupakan kekuatan aspirasional, kekuatan semangat, dan kekuatan moral yang kreatif, yang mampu mempengaruhi mahasiswa untuk mengubah sikap, sehingga mereka dapat termotivasi untuk belajar sesuai dengan keinginan pengajar (dosen). Seperti yang dikemukakan oleh Mitfah Toha (1993:297) bahwa gaya kepemimpinan adalah pola perilaku yang digunakan oleh seseorang (dosen) pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku mahasiswa (dosen). Gaya kepemimpinan diartikan sebagai perilaku atau cara yang dipilih dan dipergunakan pengajar (dosen) dalam

3 mempengaruhi pikiran, perasaan, sikap, dan perilaku organisasinya (Nawawi, 2003:113). Pengalaman mengajar didapatkan pada seorang pengajar (dosen) yang telah memiliki jam kerja lebih banyak yang diharapkan akan mempunyai berbagai macam pengalaman dalam memecahkan bermacam-macam persoalan, sesuai dengan kemampuan individual masing-masing pengajar. Seperti pendapat Ranupandojo, (1984) mengemukakan pengalaman adalah ukuran tentang lama waktu atau masa kerja yang telah ditempuh seseorang dapat memahami tugastugas suatu pekerjaan dan telah melaksanakan dengan baik. Tabel 1.2 Masa Kerja Dosen tetap Fakultas FBM Kelompok Masa Kerja Jumlah Dosen < 2 Tahun 23 2-5 Tahun 24 5-10 Tahun 10 10-20 Tahun 13 20-30 Tahun 10 > 30 Tahun 2 Jumlah 82 Sumber : Biro SDM Widyatama Dilihat dari Tabel 1.2 bahwa Pengalaman mengajar seseorang akan ikut mematangkan yang bersangkutan (dosen) untuk menghadapi tugas-tugas manajerial yang akan diembannya sebagaimana juga dikemukakan oleh Oliva (1985), Wiles & Bondi (1986) yang menyatakan bahwa sebelum seseorang diangkat sebagai manajer pendidikan (dosen) maka yang bersangkutan sangat perlu memiliki pengetahuan dan pengalaman yang cukup dalam bidangnya. Seorang pengajar yang memiliki pengetahuan dan pengalaman yang cukup dalam bidangnya seperti yang dikemukakan oleh Nawawi (1985) juga memiliki kemampuan melihat ke depan dalam peningkatan perkembangan lembaga yang dinaunginya. Di samping itu pengetahuan dan pengalaman yang cukup bagi seorang pengajar (dosen) akan memiliki juga kematangan kerja yang tinggi. Sarojo (1990) menegaskan bahwa seorang dosen yang memiliki kematangan kerja (kecakapan) tinggi di dalam bidangnya memiliki juga pengetahuan, kepandaian dan pengalaman

4 untuk melakukan tugas tanpa tergantung dari pengaruh orang lain. Dengan demikian maka jelaslah, bahwa pengalaman adalah pelajaran yang akan menghasilkan perubahan ke arah kematangan tingkah laku, pertambahan pengertian serta pengayaan informasi (Surachmad, 1982). Melaksanakan fungsi kepemimpinannya, seorang pengajar (dosen) perlu memperhatikan gaya kepemimpinannya karena gaya kepemimpinan mempunyai peran penting pada efektivitas proses belajar mengajar, penampilan gaya kepemimpinan akan memberikan dampak positif maupun negatif terhadap efektivitas proses belajar mengajar. Tabel 1.3 Data Tingkat Persentase Nilai Kelulusan Pada Semester Satu Mahasiswa Angkatan 2013/2014 Universitas Widyatama No. MATA KULIAH Tingkat Nilai (%) 0011033 Pend. Agama Islam 86 0011040 Pend. Pancasila Dan Kewarganegaraan 87 0011028 Matematika BISNIS DAN MANAJEMEN 85 0211109 Pengantar BISNIS 86 0211110 Pengantar Akuntansi I 82 0011021 Sosiologi Dan POLITIK 88 Rata-rata 85 Sumber: Biro Akademik Universitas Widyatama

5 Tabel 1.4 Tingkat Persentase Kelulusan tiap angkatan di Semester Satu dalam 3 Tahun Terakhir Tahun Jumlah mahasiswa Persentase kelulusan aktif (%) 2011 402 85 2012 510 87 2013 758 85 Sumber: Biro Akademik Universitas Widyatama Dilihat dari Tabel diatas, bahwa tingkat nilai kelulusan semester satu angkatan 2011/2012 adalah 85%, angkatan 2012/2013 adalah 87%, dan sedangkan untuk angkatan 2013/2014 adalah 85%. Dapat dikatakan adanya penurunan dari tahun sebelumnya, berdasarkan wawancara dengan biro akademik bahwa target tingkat nilai kelulusan dalam satu semester yang harus dicapai oleh Universitas Widyatama yaitu 95%. Hal ini bisa berdampak pada kurangnya efektivitas dalam proses belajar mengajar. Seperti pendapat Hidayat (1986) menjelaskan bahwa efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) telah tercapai. Dimana makin besar presentasi target yang dicapai, makin tinggi efektifitasnya. Adapun pengertian efektivitas menurut Prasetyo Budi Saksono (1984) yaitu seberapa besar tingkat kelekatan output yang dicapai dengan output yang diharapkan dari sejumlah input. Efektivitas adalah seberapa baik pekerjaan yang dilakukan, sejauh mana orang menghasilkan keluaran sesuai dengan yang diharapkan. Ini berarti bahwa apabila suatu pekerjaan dapat diselesaikan dengan perencanaan, baik dalam waktu, biaya maupun mutunya, maka dapat dikatakan efektif. (Ravianto,1989:113). Pengajar (dosen) juga harus dapat mempelajari karakter mahasiswa sehingga dapat mengevaluasi dirinya dan mengetahui apakah gaya kepemimpinannya telah sesuai dengan kemauan, kemampuan maupun harapan mahasiswa. Dimana gaya kepemimpinan yang sesuai akan memberikan peran besar dalam proses belajar mengajar.

6 Berdasarkan pendapat para ahli diatas peneliti menyimpulkan bahwa kepemimpinan dan pengalaman kerja yang mampu meningkatkan efektivitas proses belajar mengajar diperlukan dalam setiap usaha kerja sama antar pengajar (dosen) dan mahasiswa dalam mencapai tujuan universitas. Karena tujuan Universitas Widyatama adalah tercapainya lembaga pendidikan yang berwibawa dan terwujudnya lembaga pendidikan (formal dan non formal) yang menghasilkan lulusan berkualitas unggul, terampil, adaptif, berkarakter, dan berbudi luhur. Untuk mencapai tujuan tersebut sangat dibutuhkan gaya kepemimpinan dan pengalaman kerja dari pengajar (dosen) dalam meningkatkan efektivitas belajar mengajar mahasiswa. Khususnya untuk mahasiswa baru Angkatan 2013/2014 Fakultas Bisnis dan Manajemen di Universitas Widyatama. Berdasarkan uraian di atas, maka jelas bahwa dengan gaya kepemimpinan yang sesuai dengan harapan mahasiswa dan pengalaman mengajar yang lama dapat meningkatkan efektivitas dalam proses belajar mengajar, maka penulis terdorong untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN DAN PENGALAMAN MENGAJAR TERHADAP EFEKTIVITAS PROSES BELAJAR MENGAJAR (Berdasarkan Persepsi Mahasiswa Angkatan 2013/2014 Fakultas Bisnis dan Manajemen di Universitas Widyatama ) 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan pada latar belakang masalah diatas, dapat diajukan perumusan permasalahan yaitu : 1. Faktor apa saja yang membentuk gaya kepemimpinan (gaya mengajar) dan bagaimana tanggapan mahasiswa tentang gaya kepemimpinan dosen di Fakultas Bisnis dan Manajemen Widyatama? 2. Faktor apa saja yang membentuk pengalaman mengajar dan bagaimana tangggapan mahasiswa tentang pengalaman mengajar dosen di Fakultas Bisnis dan Manajemen Widyatama?

7 3. Faktor apa saja yang membentuk efektivitas dan bagaimana tanggapan mahasiswa tentang efektivitas proses belajar mengajar di Fakultas Bisnis dan Manajemen Widyatama? 4. Seberapa besar pengaruh gaya kepemimpinan dan pengalaman mengajar terhadap efektivitas proses belajar mengajar di Fakultas Bisnis dan Manajemen Universitas Widyatama? 1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dan Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Untuk mengetahui faktor yang membentuk gaya kepemimpinan (gaya mengajar) dan bagaimana tanggapan mahasiswa tentang gaya kepemimpinan dosen di Fakultas Bisnis dan Manajemen Widyatama? 2. Untuk mengetahui faktor yang membentuk pengalaman mengajar dan bagaimana tangggapan mahasiswa tentang pengalaman mengajar dosen di Fakultas Bisnis dan Manajemen Widyatama? 3. Untuk mengetahui faktor yang membentuk efektivitas dan bagaimana tanggapan mahasiswa tentang efektivitas proses belajar mengajar di Fakultas Bisnis dan Manajemen Widyatama? 4. Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan dan pengalaman mengajar terhadap efektivitas proses belajar mengajar Fakultas Bisnis dan Manajemen di Widyatama. 1.4 Kegunaan Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna dan bermanfaat bagi : 1. Bagi penulis sendiri, penelitian ini merupakan pengalaman yang berharga dimana penulis dapat memperoleh gambaran yang nyata mengenai bagaimana penerapan teori-teori yang telah dipelajari di bangku kuliah terutama dalam meningkatkan pemahaman dan wawasan keilmuan di

8 bidang Sumber Daya Manusia khususnya tentang gaya kepemimpinan, pengalaman kerja, dan efektivitas di dalam suatu organisasi/perguruan tinggi. Penyusunan hasil penelitian ini merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi dalam rangka menempuh sidang sarjana di Fakultas Bisnis dan Manajemen, Universitas Widyatama Bandung. 2. Bagi organisasi/perguruan tinggi, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi mengenai masalah yang sedang dihadapi oleh lembaga serta sebagai bahan pertimbangan bagi manajemen lembaga dalam mengambil keputusan. 3. Bagi masyarakat ataupun pihak lain, terutama di lingkungan Perguruan Tinggi, penulis berharap penelitian ini dapat dijadikan sumber inspirasi ataupun referensi untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang Manajemen Sumber Daya Manusia. 1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian yang diterapkan oleh peneliti adalah Universitas Widyatama Bandung yang berada di Jl. Cikutra 204A Bandung pada September 2014 sampai Januari 2015.