LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG NOMOR : 2 TAHUN : 1994 SERI : D

dokumen-dokumen yang mirip
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG NOMOR : 3 TAHUN : 1994 SERI : B

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 23 TAHUN 1997 SERI B.8

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG NOMOR 5 TAHUN 1995 SERI B.2

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG NOMOR : 2 TAHUN : 1993 SERI : C.2

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 14 TAHUN 1997 SERI C.2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 8 TAHUN 1997 SERI C.1 PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 15 TAHUN 1997 SERI B.5 PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG NOMOR : 4 TAHUN : 1993 SERI : C.2

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR : 1 TAHUN : 1994 SERI A

PEMERINTAH KABUPATEN JENEPONTO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG NOMOR : 20 TAHUN : 1993 SERI :A.1

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II PURBALINGGA Nomor : 4 Tahun 1992 Seri : A No. 1

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 3 TAHUN 1990 TENTANG PAJAK RUMAH BOLA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II CIREBON

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 2 TAHUN 1990 TENTANG PAJAK POTONG HEWAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR : 9 TAHUN : 1990 SERI : A.1

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR : 4 TAHUN 2000 SERI : C PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 27 TAHUN 2000 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II KUTAI NOMOR 8 TAHUN 1997 TENTANG

PERIZINAN USAHA PERIKANAN

plembaran DAERAH KABUPATEN PURWAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 7 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI IZIN TEMPAT USAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 4 TAHUN 1991 TENTANG TERMINAL KENDARAAN BERMOTOR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA BARAT

LEMBARAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA NOMOR : 18 TAHUN : 1996 SERI : A NO : 1 PERATURAN DAERAH KOTAMADYA DAERAH TINGKAT II SURAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN JEMBRANA NOMOR 9 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN IJIN USAHA PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 9 TAHUN 1990 TENTANG IJIN TEMPAT USAHA DAN IJIN UNDANG-UNDANG GANGGUAN (HINDER ORDONNANTIE)

PEMERINTAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II G R E S I K PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II GRESIK NOMOR 30 TAHUN 1997 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II JEMBRANA NOMOR 5 TAHUN 1991 TENTANG PEMBERIAN IJIN TEMPAT USAHA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah;

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 2 TAHUN 1994 TENTANG RETRIBUSI KEBERSIHAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G. Nomor : 2 TAHUN 2002 Seri : C

PERATURAN DAERAH PROPINSI LAMPUNG NOMOR 2 TAHUN 1991 TENTANG PERIZINAN USAHA PERIKANAN DALAM WILAYAH PROVINSI DAERAH TINGKAT I LAMPUNG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TK II SLEMAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II JEMBRANA NOMOR 10 TAHUN 1994 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 2 Tahun 2002 Seri B PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 48 TAHUN : 2004 SERI : C

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 5 TAHUN 1998 TENTANG PELESTARIAN SUMBER DAYA PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

- 1 - BUPATI JENEPONTO. Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 34 Jeneponto Telp. (0419) Kode Pos 92311

LEMBAR DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG NOMOR 1 TAHUN 1996 SERI D.1 PERATURAN DAERAHKABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG NOMOR 5 TAHUN 1994

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II JEMBRANA NOMOR 4 TAHUN 1991 TENTANG PEMBERIAN IZIN UNDANG-UNDANG GANGGUAN ( HO )

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG Nomor : 2 Tahun1987 Seri B Nomor 2 SALINAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG. Nomor 8 Tahun 2000 Seri B PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG PENGGANTIAN BIAYA CETAK PETA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G PENYEDIAAN TANAH UNTUK PEMAKAMAN UMUM OLEH PERUSAHAAN PEMBANGUNAN PERUMAHAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II KULON PROGO NOMOR : 1 TAHUN : 1998 SERI : B

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G NOMOR 4 TAHUN 1997 SERI B.2 PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II S U M E D A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG TIMUR

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II MUSI RAWAS NOMOR : 4 TAHUN 1994 T E N T A N G

PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT NOMOR 45 TAHUN 2001 TENTANG RETRIBUSI PENGUSAHAAN PERIKANAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LAMPUNG UTARA NOMOR 06 TAHUN 2001 TENTANG

LEMBARAN DAERAH TINGKAT II YOGYAKARTA ( Berita Resmi Daerah Tingkat II Yogyakarta )

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 18 TAHUN 1994 TENTANG BEA PANGKAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Dengan Persetujuan DEWAN PERWAKILAN RAKYAT KABUPATEN KUTAI BARAT MEMUTUSKAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 3 TAHUN 1996 TENTANG TEMPAT DAN RETRIBUSI PARKIR DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN MURUNG RAYA NOMOR : 33 TAHUN 2004 T E N T A N G RETRIBUSI IJIN TEMPAT USAHA DI KABUPATEN MURUNG RAYA

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G PEMBERIAN IZIN UNDIAN (PROMOSI PRODUK BARANG/JASA)

LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG

- 1 - BUPATI JENEPONTO. Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 34 Jeneponto Telp. (0419) Kode Pos 92311

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 12 TAHUN 1998 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK

PEMERINTAH KABUPATEN KOLAKA UTARA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 20 TAHUN 1994 TENTANG PENGUSAHAAN DAN RETRIBUSI OBYEK WISATA

PEMERINTAH KABUPATEN TANAH BUMBU IZIN USAHA PERKEBUNAN

PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR: 2 TAHUN 2004 TENTANG FATWA PENGARAHAN LOKASI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA

PERATURAN DAERAH PROVINSI BANTEN NOMOR : 6 TAHUN 2004 TENTANG IZIN USAHA PERIKANAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANTEN,

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 4 TAHUN 1998 TENTANG PENERTIBAN PENEBANGAN POHON DAN BAMBU DI LUAR KAWASAN HUTAN

PEMERINTAH KABUPATEN INDRAGIRI HILIR

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SLEMAN

LEMBARAN DAERAH K A B U P A T E N B A N D U N G NOMOR : 7 TAHUN 2000 SERI : C PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 30 TAHUN 2000 T E N T A N G

NOMOR : 2 TAHUN 1989 SERI : B =================================================================

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 17 TAHUN 2002 SERI C PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 13 TAHUN 2002 TENTANG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 75 TAHUN 2001 SERI B PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 38 TAHUN 2001 TENTANG IJIN USAHA PERDAGANGAN

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA TAHUN 2005 NOMOR 37 SERI C NOMOR SERI 15 PERATURAN DAERAH KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA NOMOR 22 TAHUN 2005

PERATURAN DAERAH KABUPATEN ACEH UTARA NOMOR 10 TAHUN 2001 T E N T A N G

DALAM DAERAH KABUPATEN BERAU.

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 8 TAHUN 2003 TENTANG RETRIBUSI IZIN USAHA PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG

NOMOR : 7 TAHUN 1989 (7/1989)

PERLINDUNGAN TERHADAP IKAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK

LEMBARAN DAERAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA BARAT

PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 10 TAHUN 2002 T E N T A N G IZIN USAHA HOTEL DENGAN TANDA BUNGA MELATI

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN SERANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BANTUL NOMOR : 3 TAHUN 1992 TENTANG PAJAK POTONG HEWAN BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II BANTUL

NOMOR : 2 TAHUN 1989 (2/1989) USAHA PROMOSI PARIWISATA DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPALA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II BADUNG NOMOR 4 TAHUN 1996 TENTANG PAJAK RADIO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II KULON PROGO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BERAU

BUPATI JENEPONTO Jalan Lanto Dg. Pasewang No. 34 Jeneponto Telp. (0419) Kode Pos 92311

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR : 76 TAHUN 2001 SERI B PERATURAN DAERAH KABUPATEN LEBAK NOMOR 39 TAHUN 2001 TENTANG TANDA DAFTAR GUDANG

PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 14 TAHUN 2000 TENTANG PENGELOLAAN SUMBER DAYA IKAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TARAKAN,

PERATURAN DAERAH. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah ;

LEMBARAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR : 14 TAHUN : 2003 SERI :E PERATURAN DAERAH KOTA CIMAHI NOMOR 14 TAHUN 2003 TENTANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I SUMATERA SELATAN

Transkripsi:

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG NOMOR : 2 TAHUN : 1994 SERI : D PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG NOMOR : 8 TAHUN : 1994 TENTANG IJIN USAHA PERIKANAN DI WILAYAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KEPALA DAERAH TINGKAT II SUMEDANG Menimbang : a. bahwa dalam rangka pengawasan pengendalian terhadap setiap orang atau badan hukum yang mengadakan kegiatan di bidang perikanan diwajibkan memiliki ijin. b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada butir (a) diatas dipandang perlu adanya peraturan tentang ijin usaha perikanan yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah. Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintah di Daerah. 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-daerah Kabupaten dalam lingkungan Provinsi Jawa Barat. 3. Undang-Undang Nomor 12 Drt Tahun 1957 tentang peraturan Umum Retribusi Daerah. 4. Undang-Undang Nomo11 Tahun 1974 tentang Pengairan. 5. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup.

6. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 1985 tentang Perikanan. 7. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1982 tentang Tata Pengaturan Air. 8. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1982 tentang Irigasi. 9. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1990 tentang Pengendalian Pencemaran Air. 10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 1974 tentang Bentuk Peraturan Daerah. 11. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor 14/PD-DPRD-GR/62 tentang Penyerahan Urusan-urusan dalam lapangan perikanan darat kepada Daerah-daerah Tingkat II/Kotapraja di seluruh Jawa Barat. 12. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Tingakt I Jawa Barat Nomor 13/PD-DPRD-GR/62 tentang Penyerahan Urusan Penangkapan Ikan di perairan umum kepada Daerah Tingkat II/Kotapraja di seluruh Jawa Barat. 13. Peraturan Daerah Provinsi Daerah Tingakt I Jawa Barat Nomor 11 Tahun 1986 tentang Tata Cara Pemanfaatan Perairan Umum untuk Usaha Perikanan. 14. Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat Nomor 28 Tahun 1989 tentang petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 11 Tahun 1986 tentang Tata Cara Pemanfaatan Perairan Umum untuk Usaha Perikanan. 15. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang Nomor 9 Tahun 1979 tentang Pembentukan susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Perikanan Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang. 16. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang Nomor 6 tahun 1986 tentang Penunjukan Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang melakukan penyidikan terhadap pelanggaran Peraturan Daerah yang memuat Ketentuan Pidana.

DENGAN PERSETUJUAN DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG. MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG TENTANG IJIN USAHA PERIKANAN DI KABUPATEN DAERAH TINGKAT II SUMEDANG. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : a. Daerah adalah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang. b. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang. c. Bupati Kepala Daerah adalah Bupati Kepala Daerah Tingkat II Sumedang. d. Dinas Perikanan adalah Dinas Perikanan Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang. e. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang. f. Kas Daerah adalah Kas Pemerintah Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang pada Bank Jabar Cabang Sumedang. g. Perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya ikan. h. Penangkapan Ikan adalah kegiatan yang bertujuan memperoleh ikan di perairan umum yang ditebari ikan dan tidak dalam keadaan dibudidayakan dengan alat atau cara apapun termasuk kegiatan yang menggunakan kapal/perahu untuk memuat dan mengangkut. i. Budidaya Ikan adalah kegiatan untuk memelihara, membesarkan dan atau membiakan dan memanen hasilnya.

j. Usaha Perikanan adalah semua usaha perorangan atau badan hukum untuk melaksanakan penangkapan ikan dan budidaya ikan serta penampungan/penyimpanan ikan dengan tujuan komersil. k. Alat Penangkat Ikan adalah sarana/perlengkapan/benda-benda lain yang digunkan untuk menangkap ikan dengan tidak menggunakan bahan peledak, racu dan aliran listrik. l. Perairan Umum adalah semua air yang terdapat diatas daratan baik yang mengalir atau yang tergenang yang berada di sungai, danau/waduk, rawa dan mata air lainnya yang bukan saluran irigasi yang berada dalam kewenangan Pemerintah Daerah. m. Sungai Tutupan adalah bagian alur sungai yang diperuntukan untuk berkembang biaknya sumber daya ikan. BAB II OBYEK DAN SUBYEK Pasal 2 (1) Obyek ijin usaha Perikanan adalah tempat yang dipergunakan untuk usaa Perikanan yang ada di Daerah. (2) Subyek Ijin Usaha Perikanan adalah setiap orang atau badan hukum yang melaksanakan usaha perikanan. Pasal 3 Jenis usaha perikanan yang harus memiliki Ijin Usaha Perikanan adalah : a. Usaha Penangkapan Ikan di Perairan Umum. b. Usaha Budi daya Ikan di Perairan Umum. c. Usaha Budi daya ikan di Kolam Air Tenang. d. Usaha Budi daya Ikan di kolam Air Deras. e. Usaha Budi daya Ikan Hias. f. Usaha penampungan Ikan di Kolam Pemancingan. g. Usaha Budi daya Ikan lainnya. h. Usaha pengumpulan, penampungan, pengepakan, penjualan atau pemesana ikan yang dilakukan diluar Pasar Ikan.

BAB III PERIJINAN Pasal 4 (1) Setiap orang atau badan hukum yang melakukan Usaha Perikanan diwajibkan memiliki Surat Ijin Usaha Perikanan (SIUP). (2) Setiap orang atau badan/lembaga/instansi yang melakukan kegiatan penelitian perikanan diwajibkan memiliki Surat Ijin Penelitian. Pasal 5 (1) Surat Ijin Usaha Perikanan yang menggunakan seluruh modal dan tenaga Nasional serta Surat Ijin Perikanan ditetapkan oleh Bupati Kepala Daerah Cq. Dinas Perikanan.. (2) Masa berlaku Surat Ijin Usaha Perikanan adalah selama usaha tersebut masih berjalan dan Surat Ijin Penelitian disesuaikan dengan masa penelitiannya. (3) Terhadap Ijin Usaha Perikanan sebagaimana dimaksud ayat (2) pasal ini dilakukan perpanjangan ijin setiap 3 (tiga) tahun sekali dan dikenakan retribusi. (4) Perpanjangan Ijin sebagaimana dimaksud ayat (3) pasal ini harus diajukan selambatlambatnya dalam waktu 3 (tiga) bulan sebelum jatuh tempo Heregistrasi. (5) Dalam rangka pengawasan dan pengendalian, setiap tahun diadakan penelitian yang dilakukan oleh Tim Peneliti yang dibentuk oleh Bupati Kepala Daerah. Pasal 6 (1) Setiap Pemohon Ijin diwajibkan mengajukan permohonan ijin kepada Bupati Kepala Daerah Cq. Dinas Perikanan. (2) Tata Cara Pengajuan permohonan dan syarat-syaratnya harus dipenuhi oleh pemohon serta bentuk ijin ditetapkan oleh Bupati Kepala Daerah. Ijin tidak berlaku lagi karena : Pasal 7 a. Pemegang Ijin menghentikan perusahaannya.

b. Pemegang Ijin mengubah/menambah jenis usahanya tanpa mengajukan perubahan kepada Bupati Kepala Daerah. c. Pemegang Ijin perseorangan meninggal dunis dan ahli warisnya yang syah tidak melanjutkan usahanya. d. Dibatalkan atau dicabut, karena tidak memenuhi syarat lagi sebagaimana ditentukan dalam ijin, bertentangan dengan kepentingan. e. Tidak melakukan heregistrasi. Pasal 8 (1) Surat Ijin Usah Perikanan (SIUP) tidak dapat dipindah tangankan atau diperjualbelikan kepada pihak lain. (2) Setiap orang/badan hukum dilarang menangkap ikan di perairan umum dengan menggunakan : a. Jaringan yang bermata kurang dari 5 cm. b. Jala yang bermata kurang dari 3 cm. c. Sirip yang bermata kurang dari 1 cm. d. Bubu dengan mulut muka yang besarnya 75 cm kejarangan antara tirai-tirai bambu kurang dari 5 cm. e. Lain-lain alat penangkap ikan yang bermata kurang dari 3 cm. f. Bahan peledak, racun dan aliran listrik. (3) Setiap orang/badan hukum dilarang menangkap ikan di Sungai Tutupan. BAB IV PUNGUTAN DAERAH Pasal 9 (1) Setiap Ijin Usah Perikanan sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 Peraturan Daerah ini dikenakan retribusi ijin. (2) Retribusi Ijin sebesar sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini ditetapkan sebagai berikut : a. Usaha penangkapan ikan di perairan umum dengan menggunakan : 1. Pancing Tunggal Rp. 3.000,-/unit alat/3 tahun

2. Pancing rawai. Rp. 6.000,-/unit alat/3 tahun 3. Sirip/ancol. Rp. 3.000,- /unit alat/3 tahun 4. Jala Rp. 5.000,- /unit alat/3 tahun 5. Bubu.. Rp. 3.000,- /unit alat/3 tahun 6. Gill Net/jaring insang.... Rp.15.000,- /unit alat/3 tahun b. Usaha budi daya ikan di perairan umum : 1. Jaring terapung Rp. 450,-/M2/3 tahun 2. Karamba.. Rp. 250,- /M2/3 tahun 3. Hampang..Rp. 75,- /M2/3 tahun c. Usaha budi daya ikan di kolam air deras. Rp.300,- /M2/3 tahun d. Usaha budi daya ikan di kolam air tenang Rp. 50,-/M2/3 tahun e. Usaha budi daya ikan hias...rp. 300,-/M2/3 tahun f. Usaha penampungan ikan di kolam pemancingan Rp. 50.000,-/unit usaha/3 tahun. g. Usaha budi daya ikan lainnya..rp. 50.000,-/unit usaha/3 tahun h. Usaha pengumpulan, penampungan, pengepakan, penjualan atau pemasaran ikan yang dilakukan diluar pasar ikan Rp. 50.000,-/unit usah/3 tahun. (3) Retribusi perpanjangan ijin sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 ayat (3) Peraturan Daerah ini ditetapkan sama dengan retribusi ijin baru. (4) Pemungutan retribusi Ijin Usaha Perikanan dilakukan dalam waktu penyerahan Surat Ijin. (5) Hasil pungutan termasuk pada ayat (4) pasal ini disetor ke Kas Daerah dalam jangka waktu 24 jam. (6) Tata cara pemungutan dan penggunaan retribusi ijin ditetapkan oleh Bupati Kepala Daerah.

BAB V PENGECUALIAN Pasal 10 (1) Petani ikan kecik atau perorangan yang melakukan usaha perikanan hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari tidak diwajibkan memiliki surat ijin usaha perikanan sebagaimana dimaksud pasal 4 Peraturan Daerah ini, dengan kriteria yang ditetapkan lebih lanjut oleh Bupati Kepala Daerah. (2) Pembayaran retribusi sebagaimana dimaksud pasal 9 Peraturan Daerah ini dibebaskan bagi para pemegang ijin dengan tujuan penelitian. (3) Pembayaran retribusi sebagaimana dimaksud pasal 9 Peraturan Daerah ini kepada Koperasi yang mempunyai unit usaha di bidang perikanan diberikan keringanan 50 % dari ketentuan retribusi. BAB VI KETENTUAN PIDANA Pasal 11 (1) Barang siapa yang melanggar ketentuan pasal 3, 4, 5 ayat (4) dan pasal 6 Peraturan Daerah ini diancam dengan Pidana Kurungan selama-lamanya 3 (tiga) bulan dan atau denda setinggi-tingginya Rp. 50.000,- (lima puluh ribu rupiah). (2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini adalah pelanggaran. BAB VII PENYIDIKAN Pasal 12 (1) Penyidikan terhadap pelanggaran sebagaimana dimaksud pasal 11 Peraturan Daerah ini dilaksanakan oleh penyidik umum atau Penyidik Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintah Daerah yang pangkatannya ditetapkan sesuai dengan Peraturan yang berlaku. (2) Dalam melaksanakan tugas penyidik pegawai negeri sipil sebagaimana dimaksud ayat (1) pasal ini berwenang : a. menerima laporan atas pengaduan dari seseorang tentang adanya tindak pidana.

b. Melakukan tindakan pertama pada saat itu di tempat kejadian dan melakukan pemeriksaan. c. Menyuruh berhenti seseorang tersangka dan memeriksa tanda pengenal diri. d. Melakukan penyitaan benda dan atau surat. e. Mengambil sidik jari dan memotret seseorang. f. Memanggil orang untuk didengar dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi. g. Mendatangkan orang ahali yang diperlukannya dalam hubungannya dengan pemeriksaan perkara. h. Memberhentikan penyidikan setelah mendapat petunjuk dari penyidik umum bahwa tidak terdapat cukup bukti atau peristiwa tersebut bukan merupakan tindak pidana dan selanjutnya melalui penyidik umum memberitahukan hal tersebut kepada penuntut umum tersangka atau keluarganya. i. Mengadakan tindakan lain menurut hukum yang dapat dipertanggung jawabkan. BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 13 Hal-hal yang belum cukup diatur dalam Peraturan Daerah ini sepanjang mengenai teknisteknis pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut oleh Keputusan Bupati Kepala Daerah. Pasal 14 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini, maka segala ketentuan yang mengatur hal yang sama dan bertentangan dengan Peraturan Daerah ini tidak berlaku lagi. Pasal 15 Peraturan Daerah ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkannya.

Sumedang, 24 Januari 1994 DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH BUPATI KEPALA DAERAH KABUPATEN DAERAH TK. II SUMEDANG TINGKAT II SUMEDANG Ketua, Cap Ttd. Cap Ttd. H. ATJEP ABDUL LATIEF Drs.H. MOCH. HUSEIN JACHJASAPUTRA Peraturan Daerah ini disahkan oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Barat denga Surat Keputusan Nomor 188.342/sk.1200-Huk/1992 tanggal 4 Juli 1994. GUBERNUR KEPALA DAERAH TINGKAT I JAWA BARAT Ttd R. NURIANA Diundangkan dalam Lembaran Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Sumedang tanggal 16 Juli 1994 Nomor 2 Tahun 1994 Seri B. SEKRETARIS WILAYAH/DAERAH TINGKAT II SUMEDANG Drs. H. YITNO Pembina Tk I NIP. 010 043 052