BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tujuan pembelajaran matematika salah satunya adalah agar siswa dapat memiliki kemampuan berpikir kritis. Mendiknas merumuskan Peraturan Mendiknas No 23 tahun 2006 tentang standar kelulusan siswa. Peraturan tersebut menyebutkan bahwa untuk pelajaran matematika di SMP, standar yang diharapkan adalah siswa dapat menunjukkan kemampuan belajar secara mandiri sesuai potensi atau kemampuan yang dimilikinya, dapat menunjukkan kemampuan untuk menganalisis serta mampu memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari dan dapat menunjukkan kemampuan berpikir kritis, logis, kreatif dan inovatif. Menurut Adinda (2016) berpikir kritis merupakan aset berharga yang harus dimiliki sisswa karena berpikir kritis adalah keterampilan universal, keterampilan berpikir jernih dan rasional ini memungkinkan siswa memanfaatkan potensi dalam melihat masalah, memecahkan masalah, menciptakan dan menyadari diri. Kemampuan berpikir kritis adalah kemampuan untuk mengidentifikasi masalah, menentukan strategi yang tepat, memberikan kesimpulan dan alasan yang logis dalam menyelesaikan masalah. Berpikir kritis menekankan pada siswa akan perlunya merencanakan strategi penyelesaian masalah dari berbagai sumber, mencetuskan banyak gagasan, membandingkan strategi solusi dengan pengalaman atau teori terdahulu. Mengkonstruksi gagasan dan membuat kesimpulan perlu dilakukan 1
2 siswa saat strategi telah dipilih oleh siswa. Pengembangan suatu gagasan yang dimiliki siswa akan dapat ditambah atau diperinci secara detil suatu obyek, gagasan, atau situasi. Setelah melalui tahapan tersebut siswa akan memperoleh solusi kemudian solusi tersebut perlu diperiksa dan dikembangkan strategi alternatif. Tugas guru adalah menjadi fasilitator sekaligus motivator bagi siswanya. Berbagai strategi digunakan guru agar tujuan belajar tercapai, salah satunya dalam memilih model pembelajaran. Pembelajaran flipped classroom memiliki konsep dasar bahwa semua yang dilakukan di kelas pada pembelajaran konvensional menjadi dilakukan di rumah dan semua yang dilakukan sebagai pekerjaan rumah pada pembelajaran konvensional menjadi dilakukan di kelas dengan bantuan video pembelajaran. Kegiatan yang dilakukan di kelas dengan model pembelajaran flipped classroom lebih difokuskan pada diskusi dan pemberian tugas dalam pemecahan masalah matematika, kegiatan tersebut akan merangsang kemampuan berpikir kritis siswa dimana siswa dituntut aktif, mampu menyampaikan gagasan kreatif untuk menyelesaikan permasalahan maupun memberikan solusi terbaik serta alasan yang tepat. Baik di luar maupun di dalam kelas flipped classroom memberikan kesempatan untuk siswa untuk menonton keterampilan, instruksi langsung, menggunakan video berbasis intenet sebagai tugas dan selanjutnya menggunakan waktu di kelas untuk mempraktikan materi pelajaran melalui berbagai aktivitas pemikiran kritis (Moore, 2015).
3 Selain itu model pembelajaran flipped classroom dapat memfasilitasi siswa untuk belajar mandiri. Penelitian Yulietri, dkk. (2015) menunjukkan pembelajaran flipped classroom berpengaruh pada prestasi siswa ditinjau dari kemandirian belajar. Ciri-ciri belajar mandiri antara lain belajar dengan tidak bergantung pada orang lain, mampu merumuskan tujuan belajarnya sendiri dan memanfaatkan sumber belajar yang bervariasi. Melalui video pembelajaran guru dapat mengondisikan peserta didik untuk mendapatkan informasi dan pengetahuan baru yang tidak diterima begitu saja dari penjelasan guru melainkan harus mampu membangun sendiri konsep dan prinsip yang dipelajari. Kemampuan belajar mandiri yang dikembangkan selama siswa belajar dalam system pendidikan formal, dapat menjadi bekal yang berguna untuk melakukan pembelajaran sepanjang hidup (lifelong learning) selepas siswa dari sistem formalnya (Mudjiman, 2009). Pembelajaran sepanjang hidup diperlukan karena masalah akan selalu timbul di dalam perjalanan hidup setiap orang. Individu yang memiliki kemandirian tinggi relatif mampu menghadapi segala permasalahan karena individu yang mandiri tidak tergantung pada orang lain, selalu berusaha menghadapi dan memecahkan masalah yang ada. Pembelajaran flipped classroom belum bisa diterapkan pada setiap sekolah di Indonesia. Penggunaan video tutorial yang diakses siswa melalui internet, menuntut siswa dan guru dalam penguasaan teknologi dan informasi. Selain itu keberadaan fasilitas seperti komputer, laptop, dan internet sangat penting mendukung penggunaan pembelajaran flipped classroom. Salah satu
4 sekolah yang memungkinkan dalam penggunaan model pembelajaran flipped classroom adalah SMP N 2 Purwokerto. Sebagian besar siswa memiliki dan mampu menggunakan komputer maupun smartphone. Sekolah ini telah mempunyai akses internet dalam pembelajaran, para guru mampu menggunakan teknologi, serta sarana dan prasarana yang menunjang telah tersedia. Berdasarkan uraian di atas, peneliti mengadakan penelitian tentang Pengaruh Pembelajaran Flipped Classroom terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Kemandirian Belajar Siswa Kelas VIII SMP N 2 Purwokerto. B. Rumusan Masalah Rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian eksperimen ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah pembelajaran flipped classroom berpengaruh positif terhadap kemampuan berpikir kritis siswa? 2. Apakah pembelajaran flipped classroom berpengaruh positif terhadap kemandirian belajar siswa? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan penelitian ini adalah: 1. Mengetahui pengaruh pembelajaran flipped classroom terhadap kemampuan berpikir kritis siswa. 2. Mengetahui pengaruh pembelajaran flipped classroom terhadap kemandirian belajar siswa.
5 D. Manfaat Hasil Penelitian Hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu: 1. Bagi Guru Sebagai bahan pertimbangan atau alternatif pemilihan model pembelajaran dengan tujuan meningkatkan motivasi, kemandirian belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa. 2. Bagi Siswa Sebagai wahana baru yang menyenangkan dalam meningkatkan kemandirian belajar, motivasi dan hasil belajar matematika siswa. 3. Bagi Peneliti Sebagai pengembangan pengetahuan tentang penelitian dalam pembelajaran matematika.