BAB V1 PENUTUP 6.1. Kesimpulan Terdapat tiga variabel dalam kajian tentang personal branding calon legislatif perempuan dalam memenangkan pemilu legislatif tahun 2014 di Dapil 1 Kabupaten Manggarai Timur. Tiga variabel tersebut yakni, : (1), Kekhasan/keunikan, (2). Relevansi, dan (3). Konsistensi. 1. Aspek Kekhasan/keunikan Berdasarkan hasil analisis pada sub variabel kekhasan/keunikan dapat disimpulkan bahwa Kekhasan/keunikan caleg Monika dari sisi pekerjaan yaitu caleg Monika merupakan seorang guru yang sama dengan caleg perempuan yang sedapil dengannya. Namun caleg Monika memiliki brand tersendiri yaitu ia merupakan seorang guru matematika, dimana caleg lainnya merupakan guru SD, dan guru TK. Brand sebagai guru matematika inilah yang membuat ia memiliki keunikan tersendiri. Di samping itu juga caleg Monika memiliki keunikan dari sisi pengalaman organisasi, yaitu ia pernah menjadi anggota dan ketua organisasi pemuda katolik di Makassar. Dalam kehidupannya pada saat ia menjadi caleg ia juga sering terjun ke masyarakat untuk mendengarkan keluhan-keluhan masyarakat. Hal ini membuat caleg Monika berbeda dengan caleg perempuan lainnya yang tidak mau berjuang untuk mensosialisasikan diri. 2. Aspek Relevansi
Berdasarkan hasil analisis terhadap data pada sub variabel relevansi dapat disimpulkan bahwa dari sisi citra caleg Monika merupakan seorang yang sangat dermawan, ramah, dan bertegur sapa dengan siapa saja terutama di daerah pemilihannya dan terkhususnya di Lamba Leda yang mana di Lamba Leda ini figur ayahnya dan figur suaminya turut mendukung citra caleg Monika sehingga bisa mendulang kemenangannya yaitu citra ayahnya sebagai tokoh masyarakat dan citra suaminya sebagai seorang dosen dan pengusaha kopi yang dikenal di Lamba Leda yang sering melakukan ijon kopi di Liang Deruk, Nampang Tabar, dan tempat lainnya di Lamba Leda. Citra ini sangat berpengaruh bagi caleg dalam memenangi pemilihan umum legislatif dan inilah yang membuat caleg Monika memiliki brand tersendiri dibandingkan dengan caleg lainnya. Selain itu caleg Monika juga didukung oleh tim sukses yang berasal dari suami keluarga dan mahasiswa suaminya yang bekerja untuk mendukung ia menang dan mendapat dukungan dari masyarakat yang mengijon kopi pada mereka. Dalam berbagai kegiatan sosial misalnya arisan keluarga, acara sambut baru, acara pernikahan, acara kedukaan, acara adat dan kegiatan sosial lainnya yang ada di lingkungannya caleg Monika selalu hadir bersama suaminya. 3. Aspek Konsistensi Berdasarkan hasil analisis terhadap data pada sub variabel konsistensi dapat disimpulkan bahwa caleg Monika tidak melakukan kampanye pemilu akan tetapi melakukan kampanye politik, bentuk kampanye politik yang dilakukan oleh caleg Monika
guna memperoleh dukungan suara dari masyarakat, yaitu mendatangi secara langsung rumah-rumah masyarakat (door to door), berkumpul dengan masyarakat, menyampaikan maksud dan tujuannya, dan juga meminta dukungan dari masyarakat. Hal ini memiliki kelebihan karena caleg Monika dapat melihat lebih dekat kehidupan dan masalah yang terjadi di masyarakat dan caleg Monika bisa lebih akrab dan lebih dikenal masyarakat (pemilih) di dapilnya dan caleg Monika saat turun ke masyarakat tidak memberikan janji akan tetapi hanya meminta dukungan dari masyarakat. Hal ini menunjukan bahwa caleg Monika mempunyai brand yang membuat masyarakat memilih ibu Monika bukan karena janji-janji yang diberikan akan tetapi mereka memilih ibu Monika karena menurut mereka ibu Monika datang dengan kesederhanaannya dan menjadi bagian dari masyarakat. 1.2. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat diberikan saran sebagai berikut: 1. Pada pemilu yang akan datang, caleg perempuan harus bisa menunjukkan sesuatu yang khas/unik dari dirinya sehingga menjadi brandnya. 2. Selain personal branding yang ditonjolkan, caleg perempuan harus mendekatkan diri dengan pemilih dengan cara strategi door to door agar dapat terjalin relasi yang baik.
3. Personal branding harus didukung dengan tim sukses yang kuat terutama orang yang terdekat yaitu suami dan keluarga. 4. Ketika partai sudah merekrut caleg perempuan, wajib untuk melatih caleg perempuan dan tidak hanya untuk memenuhi kuota 30%. DAFTAR PUSTAKA Buku-Buku: Haroen, Dewi. 2014. Personal Branding : Kunci Kesuksesan Berkiprah di Dunia Politik. Jakarta : Gramedia. Aziz, Asmaeny. 2013. Perempuan di Persimpangan Parlemen : Studi dalam Perspektif Politik Hukum. Yogyakarta : Rangkang Education. Azis, Asmaeny. 2013. Dilema Keterwakilan Perempuan Dalam Parlemen : Studi Pendekatan Hukum Yang Perspektif Gender. Yogyakarta : Rangkang Education. Wasesa, A. Silih. 2011. Political Branding & Public Relations. Jakarta : Gramedia Pustaka.
Jegalus, Nobertus. 2011. Hukum Kata Kerja : Diskursus Filsafat tentang Hukum Progresif. Jakarta : Penerbit Obor. Sugiyono. 2011, Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Alfabeta. Surbakti, Ramlan, 2010. Memahami Ilmu Politik. Jakarta : PT Grasindo. Mulyana, Dedi. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Firmanzah. 2008. Marketing Politik : Antara Pemahaman dan Realitas. Jakarta : Yayasan Obor Indonesia. Moleong, Lexy J.1998, Metodologi Penelitian Kualitatif: Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Budiardjo, Mirriam. 2004. Dasar- Dasar Ilmu Politik. Jakarta: PT. Gramedia Putaka Utama Tim Puskapol FISIP UI. 2014, Panduan Calon Legislatif Perempuan untuk Pemilu 2014, Jakarta. Dokumen: Data Rekapitulasi Hasil Perhitungan Perolehan Suara dari Setiap Kecamatan di Tingkat Kabupaten/Kota Dalam pemilihan Umum Anggota DPRD Daerah Pemilihan I Manggarai Timur Tahun 2014. Skripsi Gadis. 2012. Dengan judul Branding dalam Politik Elektoral (Kajian Komunikasi Politik pasangan Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama Pada Pilkada DKI Jakarta Tahun 2012). Michael Van Elsen, 2013. Kajian Strategi Pass Marketing Politik Dalam Kemenangan Pasangan Drs. Yoseph Ansar Rera dan Drs. Paolus Nong Susar (An-Sar) pada Pilkada Langsung Kabupaten Sikka Tahun 2013 di Kecamatan Doreng. Undang-Undang: Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Pasal 27 ayat (1).
Internet: http://en.wikipedia.org/wiki/brand (Diakses pada 06-12-2014 Pukul 18 : 02). http://marketing.about.com/cs/brandmktg/a/whatisbranding.htm, (diakses pada 06-12-2014 Pukul 19 : 22). http://teorimp.wordpress.com/2010/12/28/branding-politik/ (Diakses Pada 06-12-2014 Pukul 06 : 43). http://peradah.org/2014/02/05/personal-branding-dalam-komunikasi-politik (Diakses pada 06-12-2014 Pukul 20 : 01).