Prodi S1 Fakultas Manajemen Bisnis dan Telekomunikasi Universitas Telkom 1, 2

dokumen-dokumen yang mirip
c. Berdasarkan Rasio Aktivitas d. Berdasarkan Rasio Profitabilitas DAFTAR PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. persaingan semakin ketat. Banyak perusahaan tumbuh dengan berbagai

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KINERJA KEUANGAN (PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI YANG GO PUBLIC DI BEI) ADIN FEBRIANO

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN DENGAN METODE RASIO KEUANGAN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi Volume 16 No. 03 Tahun 2016

ABSTRAK. Kata kunci: Rasio Likuiditas, Rasio Aktivitas, Rasio Solvabilitas, Rasio Profitabilitas, dan Kinerja Perusahaan. xiii

PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TELEKOMUNIKASI MILIK PEMERINTAH (BUMN) DAN MILIK SWASTA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN MODAL KERJA PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERCATAT DI BEI PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. harus mampu menjalankan kinerja perusahaan dengan baik. perusahaan lebih efektif dan efesien dalam beroperasi. Selain itu manajemen

Albert Kristian Manik Topowijono Dwiatmanto Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya ABSTRACT

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PT ADIRA DINAMIKA MULTI FINANCE TBK DENGAN ANALISIS RASIO DAN ANALISIS DU PONT

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

ANALISIS KINERJA KEUANGAN DILIHAT DARI SUDUT PANDANG INVESTOR, KREDITOR, DAN MANAJEMEN PADA PERUSAHAAN SEMEN YANG TERDAFTAR DI BEI

ANALISIS PROFITABILITAS DENGAN MENGGUNAKAN DU PONT SYSTEM UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA,Tbk PERIODE

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan Du Pont System pada 3

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PADA CV. MITRA SARANA ABADI SAMARINDA TASIANA BUAQ

R.Dadue., I.S.Saerang., V.N.Untu., Analisis Kinerja Keuangan Industri ANALISIS KINERJA KEUANGAN INDUSTRI SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA PERUSAHAAN PT GAJAH TUNGGAL DAN PT MULTISTRADA ARAH SARANA

: Muhammad Fahruroji NPM : Dosen Pembimbing : Sri Sapto Darmawati, SE., MMSI

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN MELALUI RASIO LIKUIDITAS, LAVERAGE, DAN PROFITABILITAS PT

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan industri manufaktur setiap tahun semakin berkembang

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB 1 PENDAHULUAN. profitabilitas yang tinggi. Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan

ANALISIS KINERJA KEUANGAN BERDASARKAN RASIO KEUANGAN PADA PT. INDOSAT, Tbk YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN UNTUK MENILAI PRESTASI PERUSAHAAN MANUFAKTUR SUB SEKTOR SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI (STUDI KASUS PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN AKUISISI TAHUN 2011)

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Dalam Perkembangan perekonomian yang pesat serta kemajuan

BAB I PENDAHULUAN. Untuk dapat bertahan terhadap pesaing-pesaing, maka suatu perusahaan

BAB 1I TINJAUAN PUSTAKA

III. METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 perusahaan sehingga menjadi faktor penentu dalam berinvestasi.

BAB I PENDAHULUAN. dapat memilih alternatif investasi yang memberikan return yang paling

Evaria Novita, Achmad Husaini, MG Wi Endang Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Brawijaya, Malang, Indonesia Abstrak

BAB I PENDAHULUAN. berkembangnya teknologi. Salah satunya adalah perusahaan-perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Rasio keuangan merupakan alat analisis keuangan yang paling sering

BAB I PENDAHULUAN. Umumnya perusahaan didirikan dengan maksud untuk mendapatkan keuntungan.

BAB I PENDAHULUAN. dilihat dari laporan keuangan yang dapat diperoleh dari manajer perusahaan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Keuangan Perusahaan Menggunakan Analisis Dupont pada PT. Hanjaya

Analisis Rasio Keuangan Sebagai Salah Satu Dasar Pengambilan Keputusan Investasi Saham Pada Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar Di Bei

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH MERGER TAHUN 2008 (STUDI KASUS PADA BANK CIMB NIAGA PERIODE TAHUN )

BAB I PENDAHULUAN UKDW. laporan keuangan yang diterbitkan pada setiap periode tertentu.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

ABSTRAK : Tujuan penelitian, ialah untuk mengetahui pada perusahaan semen yang terdaftar di

BAB II KAJIAN PUSTAKA, RERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. kelangsungan hidup perusahaan. Keberhasilan suatu perusahaan tidak hanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Return on Assets, Return on Equity, Total Asset Turnover, Net Profit Margin dan

PENERAPAN DU PONT SYSTEM UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PERBANKAN GO PUBLIC YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (PEIODE TAHUN )

Eka Suryaningsih ( ) Program Study Management Of Economic Faculty Siliwangi University Tasikmalaya

BAB I PENDAHULUAN. Industri perbankan merupakan industri yang dalam kegiatan usahanya sangat

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat (investor) yang kemudian disalurkan kepada sektor-sektor yang

PENILAIAN KINERJA KEUANGAN 5 PERUSAHAAN PERBANKAN TERBESAR PERIODE MENGGUNAKAN DUPONT SYSTEM

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB 1 PENDAHULUAN. diukur karena dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan baik bagi pihak. internal maupun pihak eksternal perusahaan.

ANALISIS KINERJA KEUANGAN MENGGUNAKAN SYSTEM DU PONT PADA PT. MANDOM INDONESIA TBK PERIODE

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perusahaan merupakan suatu organisasi yang bertujuan untuk memperoleh

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN FARMASI YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN

Bisma, Vol 1, No. 9, Januari 2017 RASIO PROFITABILITAS DAN AKTIVITAS PADA SUB SEKTOR SEMEN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Analisis Dupont Untuk Menentukan Usulan Program Perbaikan Kinerja Pada Perusahaan Pertambangan XYZ

BAB I PENDAHULUAN. kondisi ekonomi negara tersebut saat ini: apakah ekonominya sedang booming

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan secara cepat dan merata. Pembangunan yang dilakukan tidak hanya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

ANALISIS MODAL KERJA DAN LIKUIDITAS UNTUK MENINGKATKAN RENTABILITAS PADA PT LONDON SUMATRA INDONESIA, TBK YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN. Financial Intermediary, menjadi semakin dibutuhkan dalam perekonomian,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. jumlah cabang, dan sebagainya. Profitabilitas adalah hasil bersih dari

PENERAPAN ANALISIS RASIO KEUANGAN SEBAGAI SARANA EVALUASI UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. PRIMA ALLOY STEEL UNIVERSAL TBK SIDOARJO

TIALONY. Bina Nusantara University, Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27 Kebon Jeruk - Jakarta Barat MURNIADI PURBOATMODJO

BAB I PENDAHULUAN. PT. Telekomunikasi Indonesia (Tbk), PT. Indonesia Satelit (Tbk), PT.

BAB I PENDAHULUAN. keuangan perusahaan. ROA merupakan salah satu indikator untuk mengukur

BAB II URAIAN TEORITIS. Penelitian oleh Simbolon (2006) Analisis Laporan Keuangan dengan

Manajemen Keuangan. Analisis rasio keuangan Analisis du pont Analisis MNA dan EVA. Septiani Juniarti, SE.MM. Modul ke: Fakultas Ekonomi

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS TERHADAP HARGA SAHAM DI PERUSAHAAN MANUFAKTUR

PENGARUH KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN ROKOK YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perkembangan dunia usaha saat ini semakin pesat, menimbulkan

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

ISSN : e-proceeding of Management : Vol.4, No.1 April 2017 Page 476

BAB III METODE PENELITIAN

Prosiding Akuntansi ISSN:

BAB III METODE PENELITIAN

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM S-1 EKSTENSI MEDAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan bertujuan untuk mencari profitabilitas. Profitabilitas

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT NIAGARAYA KREASI LESTARI BANJARBARU

BAB I PENDAHULUAN. penjualan efek ini dilaksanakan berdasarkan satu lembaga resmi yang disebut

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Analisis Laporan Keuangan Sebagai Alat Ukur Kinerja Keuangan pada PT Kalbe Farma Tbk

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (S.E.) Pada Jurusan Akuntansi OLEH :

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. eksternal. Dorongan perusahaan untuk memberikan informasi karena terdapat

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN GUNA MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PT. UNILEVER INDONESIA TBK DI BURSA EFEK INDONESIA

Transkripsi:

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN SEKTOR INDUSTRI SEMEN DENGAN METODE DUPONT SYSTEM UNTUK MENGUKUR KINERJA PERUSAHAAN PERIODE 2009-2013 ( Studi Kasus pada Sektor Industri Semen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2009-2013 ) Topaz Adiputra Perdana 1, Deannes Isynuwardhana 2 Prodi S1 Fakultas Manajemen Bisnis dan Telekomunikasi Universitas Telkom Email : topazadi90@gmail.com 1, deannesisynu@gmail.com 2 Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kinerja keuangan dan perbandingan kinerja keuangan perusahaan sektor industry semen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) yaitu PT. Holcim, PT. Indocement Tunggal Prakarsa dan PT. Semen Indonesia periode 2009-2013. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode Kuantitatif Deskriptif dengan analisis data menggunakan DuPont System. Data yang digunakan berasal dari laporan keuangan (Neraca dan Laporan Laba Rugi) perusahaan sektor industry semen yang Go Public di Bursa Efek Indonesia periode 2009-2013. Penelitian ini dilakukan dari bulan Mei 2014 hingga agustus 2014. Hasil Penelitian menunjukan tingginya nilai NPM dan ROA selama periode 2009-2013 yang didominasi oleh PT. Semen Indonesia dan nilai EM yang didominasi oleh PT. Holcim. Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan yaitu berdasarkan analisis kinerja keuangan PT. Semen Indonesia memiliki tingkat kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan PT. Indocement dan PT. Holcim, diikuti oleh PT. Indocement Tunggal Prakarsa dan terakhir PT. Holcim. Saran untuk perusahaan-perusahaan sektor industry semen yang Go Public di Bursa Efek Indonesia adalah perusahaan perlu meningkatkan Net Profit Margin, Total Asset Turnover dan mempertimbangkan resiko dalam menentukan jumlah hutangnya. Kata Kunci : DuPont System, Kinerja Keuangan, ROE, Laporan Keuangan, Industri Semen. Abstract. The Purpose of this research is to identify the financial performance and to compare the financial performance between Company on the cement industry that listed as Go Public at Indonesian Stock Exchange (IDX) which is PT. Holcim, PT. Indocement Tunggal Prakarsa and PT. Semen Indonesia in 2009-2013. The Research Methodology in this Research is Quantitative Descriptive with data analysis of DuPont System. Data that had been used in this research are taken from financial report (Balance Sheet and Income Statement) on Go Public Cement Industry Company at Indonesian Stock Exchange in 2009-2013. The Result of this Research show high value in NPM and ROA in 2009-2013 had been dominated by PT. Indocement, Value in TATO and ROE has been dominated by PT. Semen Indonesia and Value in EM Dominated by PT. Holcim. Based on the result, we can draw the conclusion that based on Financial Performance Analysis, PT. Semen Indonesia are the best performer than the other two companies, followed by PT. Indocement Tunggal Prakarsa and at the bottom as the lowest performer are PT. Holcim. Suggestion for these Go Public Cement Industry Companies at Indonesia Stock Exchange are they need to improve the Net Profit Margin and the Total Asset Turnover Value and to reconsider the risk in order to determine the sum of debt that they are going to take. Keyword Industry. : DuPont System, Performance Analysis, Return on Equity, Financial Statement, Cement 1. Pendahuluan Sebagai salah satu Negara berkembang, pembangunan infrastruktur merupakan salah satu hal penting bagi Indonesia. Tingginya kebutuhan perumahan bagi masyarakat serta gencarnya pemerintah dalam menjalankan beberapa proyek dalam MP3EI (Master Plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia) kebutuhan semen telah menjadi kebutuhan pokok dalam bidang pembangunan bagi Negara berkembang seperti Indonesia. Semen merupakan salah satu komoditi strategis karena peranannya yang sangat penting sebagai komponen pembangunan fisik.

Salah satu tugas penting manajemen atau investor adalah menganalisis laporan keuangan perusahaan yang didasarkan pada laporan keuangan yang telah disusun untuk mengetahui gambaran kondisi perusahaan yang akan berdampak pada proses pengambilan keputusan oleh pihak investor maupun manajemen. Metode DuPont System dipilih karena metode analisis ini mempertajam analisis rasio dengan memisahkan profitabilitas dengan pemanfaatan asset sehingga bersifat menyeluruh atau komprehensif dan dapat mengukur efisiensi penggunaan modal, efisiensi produksi dan efisiensi penjualan. -perusahaan semen yang terdaftar di BEI dipilih karena dengan Go Public berarti perusahaan menjual kepemilikan sahammnya pada para investor, sehingga perusahaan akan berlomba-lomba meningkatkan kinerja perusahaanya demi memenuhi harapan dari pemegang saham, kreditur dan karyawannya yang nantinya akan terlihat pada analisis laporan keuangan. Kesehatan keuangan perusahaan dapat ditentukan dengan memperhitungkan nilai ROE (Return on Equity) yang dihasilkan dengan menggunakan analisa Du Pont System. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka judul dari penelitian ini adalah Analisis Laporan Keuangan Sektor Industri Semen dengan Metode DuPont System untuk Mengukur Kinerja Periode 2009-2013. a. Perumusan Masalah 1. Bagaimana kinerja ROE PT. Holcim pada periode 2009-2013? 2. Bagaimana kinerja ROE PT. Indocement Tunggal Prakarsa pada periode 2009-2013? 3. Bagaimana kinerja ROE PT. Semen Indonesia pada periode 2009-2013? 4. Bagaimana perbandingan kinerja ROE PT. Holcim, PT. Indocement Tunggal Prakarsa dan PT. Semen Indonesia pada periode 2009-2013? b. Tujuan Penelitian 1. Mengetahui kinerja ROE pada perusahaan PT. Holcim periode 2009-2013. 2. Mengetahui kinerja ROE pada perusahaan PT. Indocement Tunggal Prakarsa periode 2009-2013. 3. Mengetahui kinerja ROE pada perusahaan PT. Semen Indonesia periode 2009-2013. 4. Mengetahui perbandingan kinerja ROE PT. Holcim, PT. Indocement Tunggal Prakarsa dan PT. Semen Indonesia periode 2009-2013. 2. Dasar Teori dan Metodologi 2.1 Rangkuman Teori a. Manajemen Keuangan Menurut Keown et al (2011:4) menjelaskan bahwa: Finance is the study of how people and businesee evaluate investments and raise capital to fund them Yang berarti bahwa keuangan adalah suatu studi yang mempelajari bagaimana orang-orang atau pelaku bisnis mengevaluasi kembali investasi yang telah dilakukan dan bagaimana caranya meningkatkan modal untuk membiayai perusahaan tersebut. b. Laporan Keuangan Menurut Fahmi (2012:21) menjelaskan bahwa: Laporan Keuangan merupakan suatu informasi yang menggambarkan kondisi keuangan suatu perusahaan dan lebih jauh informasi tersebut dapat dijadikan sebagai gambaran kinerja keuangan perusahaan tersebut. c. Analisis Laporan Keuangan Menurut Harahap (2013:193) menjelaskan bahwa: Analisis Laporan Keuangan adalah menguraikan pos-pos laporan keuangan menjadi unit informasi yang lebih kecil dan melihat hubungannya yang bersifat signifikan atau mempunyai makna antara satu dan yang lain baik data kuantitatif maupun data non-kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui kondisi keuangan lebih dalam yang sangat penting dalam proses pengambilan keputusan. d. Metode DuPont System Menurut Brigham & Houston (2013:153) menjelaskan bahwa: Persamaan DuPont system adalah suatu rumus yang menghitung tingkat pengembalian atas aktiva dan mengalikan marjin laba dengan perputaran total aktiva, hal ini sama dengan tingkat pengembalian atas aktiva atau biasa disebut Return on Activa (ROA).

2.2 Kerangka Pemikiran PT. Semen Indonesia PT. Indocement Tunggal Prakarsa PT. Holcim Indonesia Laporan Keuangan Balance Sheet Income Statement Analisis Kinerja Keuangan Metode DuPont Analisis Kinerja Keuangan PT. Semen Indonesia PT. Indocement Tunggal Prakarsa PT. Holcim Indonesia Gambar 1. Kerangka Pemikiran 2.3 Metodologi Penelitian Menurut Sanusi (2011: 13) Penelitian Deskriptif adalah penelitian yang disusun dalam rangka memberikan gambarn secara sistematis tentang informasi ilmiah yang berasal dari subjek atau objek penelitian. Tabel 1. Operasionalisasi Variabel Variabel Konsep Indikator Skala Kinerja Keuangan Suatu Analisis yang dilakukan untuk melihat sejauh mana perusahaan telah melaksanakan aturan aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar (Fahmi, 2011:22) DuPont ROE = ROA x Equity Multiplier Rasio

Menurut Dantes (2012:37) Studi sensus merupakan studi (penelitian) yang meneliti seluruh individu/kasus yang ada di wilayah penelitian dalam satu atau beberapa karakteristik (variabel) yang telah ditentukan terlebih dahulu oleh peneliti. Penelitian ini menggunakan studi sensus karena mengambil seluruh perusahaan yang ada di sektor industri semen yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahapan penelitian dimulai dari : Pengujian Instrumen Populasi dan Sampel Pengembangan Instrumen Rumusan Masalah Landasan Teori Perumusan Hipotesis Pengumpulan Data Analisis Data Kesimpulan & Saran (Sumber: Sugiyono, 2012:46) 3. Pembahasan 3.1 Hasil perhitungan Net Profit Margin PT. Holcim, PT. Indocement Tunggal Prakarsa dan PT. Semen Indonesia Periode 2009-2013 Tabel 3.1 Perhitungan NPM Net Profit Margin (%) Holcim 15% 14% 14% 15% 10% Indocement 26% 30% 26% 27% 27% Semen Indonesia 23% 25% 24% 25% 22% Rata-rata 21.3% 23% 21.3% 22.3% 19.7% Net Profit Margin merupakan salah satu elemen dalam metode DuPont system, perhitungan rasio net profit marin dilakukan untuk mengetahui besarnya laba bersih (setelah seluruh pendapatan dikurangi beban dan biaya termasuk bunga dan pajak) yang dapat dihasilkan perusahaan melalui aktivitas penjualan. Pada tabel di atas dapat dilihat pada tahun 2009-2013 nilai NPM tertinggi diraih oleh PT. Indocement Tunggal Prakarsa. 3.2 Hasil perhitungan Total Asset Turnover PT. Holcim, PT. Indocement Tunggal Prakarsa dan PT. Semen Indonesia Periode 2009-2013

Tabel 3.2 Perhitungan TATO Total Asset Turnover Holcim 0.82 0.57 0.7 0.74 0.65 Indocement 0.8 0.84 0.76 0.76 0.7 Semen Indonesia 1.11 0.92 0.83 0.74 0.79 Rata-rata 0.91 0.78 0.76 0.75 0.71 Total Asset Turnover merupakan salah satu elemen dalam metode DuPont system, perhitungan dilakukan untuk mengetahui besarnya efisiensi asset dalam meningkatkan penjualan. Pada tabel diatas dapat dilihat pada tahun 2009-2013 nilai perolehan TATO tertinggi diraih paling banyak oleh PT. Semen Indonesia. 3.3 Hasil perhitungan Equity Multiplier PT. Holcim, PT. Indocement Tunggal Prakarsa dan PT. Semen Indonesia Periode 2009-2013. Tabel 3.3 Perhitungan EM Equity Multiplier Holcim 2.2 1.53 1.45 1.44 1.7 Indocement 1.24 1.01 1.15 1.17 1.16 Semen Indonesia 1.25 1.28 1.34 1.46 1.41 Rata-rata 1.56 1.27 1.31 1.36 1.42 Equity Multiplier merupakan salah satu elemen dalam metode DuPont system, perhitungan dilakukan untuk mengetahui seberapa besar aset perusahaan dibiayai oleh hutang. Pada tabel diatas dapat dilihat pada tahun 2009-2013 nilai perolehan EM tertinggi diraih oleh PT. Holcim. 3.4 Hasil perhitungan Return on Asset PT. Holcim, PT. Indocement Tunggal Prakarsa dan PT. Semen Indonesia Periode 2009-2013. Tabel 3.4 Perhitungan ROA Return on Asset Holcim 0.12 0.08 0.1 0.11 0.06 Indocement 0.21 0.25 0.2 0.2 0.19 Semen Indonesia 0.25 0.23 0.2 0.18 0.17 Rata-rata 0.19 0.19 0.17 0.16 0.14 Return on Asset merupakan salah satu elemen dalam metode DuPont system yang didapat dari hasil perkalian nilai NPM dan TATO, perhitungan dilakukan untuk mengetahui seberapa besar tingkat pengembalian dari asset yang dimiliki perusahaan. Pada tabel diatas dapat dilihat pada tahun 2009-2013 nilai perolehan ROA tertinggi diraih paling banyak oleh PT. Indocement Tunggal Prakarsa. 3.5 Hasil perhitungan Return on Equity PT. Holcim, PT. Indocement Tunggal Prakarsa dan PT. Semen Indonesia Periode 2009-2013.

Tabel 3.5 Perhitungan ROE Return on Equity Holcim 0.26 0.12 0.14 0.16 0.10 Indocement 0.26 0.25 0.23 0.23 0.22 Semen Indonesia 0.31 0.30 0.27 0.26 0.24 Rata-rata 0.28 0.22 0.21 0.22 0.19 Return on Equity merupakan hasil akhir dari metode DuPont system yang didapat dari hasil perkalian nilai ROA dengan nilai EM, perhitungan dilakukan untuk mengetahui seberapa besar tingkat pengembalian perusahaan atas investasi yang ditanamkan oleh para pemegang saham. 1) Kinerja Keuangan PT. Holcim Periode 2009-2013 dengan DuPont System a. Berdasarkan peraihan nilai NPM, kinerjanya tergolong buruk karena berada di posisi terbawah dibanding dengan PT. Indocement Tunggal Prakarsa maupun PT. Semen Indonesia dan juga berada di bawah nilai rata-rata NPM di perusahaan sektor industry semen tersebut selama periode 2009-2013. b. Berdasarkan peraihan nilai TATO, kinerja keuangan PT. Holcim tergolong buruk karena secara keseluruhan berada di posisi terbawah dibanding PT. Indocement Tungga Prakarsa maupun PT. Semen Indonesia dan juga masih berada di bawah nilai rata-rata TATO di perusaaan sektor industry semen tersebut selama periode 2009-2013. c. Berdasarkan peraihan nilai ROA kinerja PT. Holcim tergolong buruk karena berada di posisi terbawah dibanding PT. Indocement Tunggal Prakarsa maupun PT. Semen Indonesia dan masih berada dibawah nilai rata-rata ROA di perusahaan sektor industri semen semen tersebut selama periode 2009-2013. d. Berdasarkan nilai EM, kinerja keuangan PT. Holcim tergolong baik namun beresiko tinggi karena berada di posisi tertinggi dibandingkan dengan PT. Indocement Tunggal Prakarsa dan PT. Semen Indonesia dan selalu berada di atas nilai rata-rata EM perusahaan sektor industry semen selama periode 2009-2013. e. Berdasarkan nilai ROE, kinerja keuangan PT. Holcim tergolong buruk karena berada di posisi terendah dibanding dengan PT. Indocement Tunggal Prakarsa maupun PT. Semen Indonesia dan juga berada di bawah nilai rata-rata ROE di sektor tersebut selama periode 2009-2013. 2) Kinerja Keuangan PT. Indocement Tunggal Prakarsa Periode 2009-2013 dengan DuPont System. a. Berdasarkan peraihan nilai NPM kinerjanya tergolong sangat baik karena berada di posisi teratas dibanding dengan PT. Holcim dan PT. Semen Indonesia selama periode 2009-2013. b. Berdasarkan peraihan nilai TATO kinerja keuangan PT. Indocement Tunggal Prakarsa tergolong cukup baik karena meskipun perolehan nilai TATO-nya tidak sebaik PT. Semen Indonesia, namun masih cukup baik di bandingkan dengan PT. Holcim dan masih berada diatas nilai rata-rata TATO industri semen tersebut periode 2009-2013. c. Berdasarkan peraihan nilai ROA kinerja PT. Indocement Tunggal Prakarsa tergolong sangat baik karena berada di posisi tertinggi dibandingkan PT. Holcim dan PT. Semen Indonesia dan selalu berada di atas nilai rata-rata ROA industri semen periode 2009-2013. d. Berdasarkan peraihan nilai EM kinerja PT. Indocement Tunggal Prakarsa tergolong buruk namun rendah resiko, karena berada di posisi terendah dibanding dengan PT. Holcim dan PT. Semen Indonesia. e. Berdasarkan nilai ROE kinerja keuangan PT. Indocement Tunggal Prakarsa tergolong cukup baik karena meskipun tidak sebesar PT. Semen Indonesia namun masih lebih baik dibanding PT. Holcim dan masih berada di atas nilai ROE rata-rata industri semen epriode 2009-2013. 3) Kinerja Keuangan PT. Semen Indonesia periode 2009-2013 dengan DuPont System. a. Berdasarkan peraihan nilai NPM kinerja PT. Semen Indonesia cenderung cukup baik karena meskipun tidah sebesar PT. Indocement Tunggal Prakarsa namun masih lebih baik dibanding PT. Holcim dan masih berada di atas nilai NPM rata-rata industri semen periode 2009-2013. b. Berdasarkan peraihan nilai TATO kinerja PT. Semen Indonesia cenderung sangat baik karena berada di posisi teratas terbanyak dibandingkan PT. Holcim dan PT. Indocement

Tunggal Prakarsa dan terus berada di atas nilai rata-rata TATO pada industry semen periode 2009-2013. c. Berdasarkan peraihan nilai EM kinerja PT. Semen Indonesia cenderung kurang baik namun rendah resiko jika dibandingkan dengan PT. Holcim dan PT. Semen Indonesia hal ini menunjukan bahwa asset PT. Semen Indonesia tidak begitu bergantung pada hutang. d. Berdasarkan peraihan nilai ROA kinerja PT. Semen Indonesia cenderung cukup baik karena meskipun tidak sebesar PT. Indocement Tunggal Prakarsa namun masih lebih baik dibanding PT. Holcim dan masih berada di atas nilai ROA rata-rata industry semen periode 2009-2013. e. Berdasarkan peraihan nilai ROE kinerja PT. Semen Indonesia cenderung sangat baik karena berada di posisi teratas dibandingkan PT. Holcim dan PT. Indocement Tunggal Prakarsa dan juga berada diatas nilai rata-rata ROE industry semen periode 2009-2013. 4. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai kinerja keuangan perusahaan sektor industry semen 2009-2013 (PT. Semen Indonesia, PT. Indocement Tunggal Prakarsa, PT. Holcim) beserta analisis perbandingan ketiga perusahaan industry semen tersebut periode 2009-2013 maka dapet diambil kesimpulan sebagai berikut : Time Series Analysis dlakukan dengan jalan membandingkan ratio-ratio finansial perusahaan dari suatu periode ke periode lainnya. Analisis kinerja keuangan menunjukan bahwa PT. Semen Indonesia memiliki tingkat kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan PT. Holcim dan PT. Indocement Tunggal Prakarsa, kemudian diikuti oleh PT. Indocement Tunggal Prakarsa dan terakhir PT. Holcim. Daftar Pustaka : [1] Brigham, Eugene F. Houston,. (2009). Aplikasi Praktis Riset Pemasaran : Cara Praktis Meneliti Konsumen dan Pesaing (cetakan kedua) Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama [2] Keown. Arthur J. Et. Al. (2011). Financial Management Principles and Applications. (Ed. 11). Pearson. [3] Fahmi, Irham. (2012). Pengantar Manajemen Keuangan Teori dan Soal Jawab. (Ed. 1). Bandung. Alfabeta. [4] Harahap, Sofyan Syafri. (2013). Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan. (Ed. 11). Jakarta: Rajawali Pers. [5] Dantes, Nyoman. (2012). Metode Penelitian. Yogyakarta. CV Andi Offset.