BAB III PERANCANGAN ALAT

dokumen-dokumen yang mirip
BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS

BAB III PERANCANGAN ALAT

DT-51 Application Note

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN SISTEM

GPS Starter Kit Application Note AN GPS - GPS Navigator. Oleh: Tim IE

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan Maret 2015 sampai dengan Agustus

BAB II DASAR TEORI Sensor Akselerometer ADXL345

BAB III PERANCANGAN DAN REALISASI ALAT

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. secara otomatis. Sistem ini dibuat untuk mempermudah user dalam memilih

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. pada sistem pengendali lampu telah dijelaskan pada bab 2. Pada bab ini akan dijelaskan

BAB III DESKRIPSI DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN APLIKASI

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Bab ini akan membahas tentang perancangan sistem yang digunakan dari alat

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN Gambaran Alat

BAB III PERANCANGAN. Gambar 3.1. Blok sistem secara keseluruhan. Sensor tegangan dan sensor arus RTC. Antena Antena. Sensor suhu.

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. ruangan yang menggunakan led matrix dan sensor PING))). Led matrix berfungsi

BAB IV CARA KERJA DAN PERANCANGAN SISTEM. ketiga juri diarea pertandingan menekan keypad pada alat pencatat score, setelah

APLIKASI GPS PADA KERETA API SEBAGAI SARANA INFORMASI BAGI PENUMPANG BERBASIS ATMEGA MAKALAH SEMINAR HASIL

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM. Seperti yang telah disampaikan pada bab sebelumnya, pada penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PERANCANGAN

BAB II DASAR TEORI Arduino Mega 2560

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEMKENDALI PADA EXHAUST FAN MENGGUNAKAN SMS GATEWAY

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM PEMANTAUAN POSISI DAN TINGKAT PENCEMARAN UDARA BEGERAK

BAB IV PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI PENGENDALI PINTU PAGAR OTOMATIS BERBASIS ARDUINO

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT SIMULASI PEGENDALI LAMPU JARAK JAUH DAN DEKAT PADA KENDARAAN SECARA OTOMATIS

BAB III PERANCANGAN. AMR_Voice Smartphone Android. Module Bluetooth untuk komunikasi data. Microcontroller Arduino Uno. Motor Servo untuk Pintu

APLIKASI DGPS-508 sebagai penanda lokasi kecelakaan kapal (Beacon Locator Position)

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISA DATA

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PROGRAM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM. ATMega16

BAB II LANDASAN TEORI. berinteraksi dengan mudah dan interaksi dengan masyarakat umum juga menjadi

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN. 3.1 Diagram blok sistem

BAB III PERANCANGAN ALAT DAN PEMBUATAN SISTEM. kadar karbon monoksida yang di deteksi oleh sensor MQ-7 kemudian arduino

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II LANDASAN TEORI

BAB IV PEMBAHASAN. Papan Penampil Keselamatan Kerja atau Safety Board adalah sebuah

Wireless Gamepad Interface

BAB III PERANCANGAN ALAT. Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai bagaimana alat dapat

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB II KONSEP DASAR SISTEM PENGONTROL PARTITUR OTOMATIS

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB V PENGUJIAN DAN ANALISIS. dapat berjalan sesuai perancangan pada bab sebelumnya, selanjutnya akan dilakukan

BAB III PERENCANAAN DAN PEMBUATAN ALAT

Kotak Surat Pintar Berbasis Mikrokontroler ATMEGA8535

BAB III RANCANG BANGUN SISTEM KARAKTERISASI LED. Rancangan sistem karakterisasi LED diperlihatkan pada blok diagram Gambar

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III PERANCANGAN DAN PEMBUATAN ALAT

BAB III PERANCANGAN Gambaran Alat

BAB II DASAR TEORI. tertarik dalam menciptakan objek atau lingkungan yang interaktif.

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB II DASAR TEORI Arduino Nano

BAB II DASAR TEORI. mikrokontroler yang berbasis chip ATmega328P. Arduino Uno. memiliki 14 digital pin input / output (atau biasa ditulis I/O,

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB 3 PERANCANGAN SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS SISTEM

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

RANCANG BANGUN SENSOR PARKIR MOBIL PADA GARASI BERBASIS MIKROKONTROLER ARDUINO MEGA 2560

BAB IV PENGUJIAN DAN ANALISIS HASIL PENGUJIAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PEMBAHASAN. waktu tertentu. Dimana alat tersebut dapat dioperasikan melalui komputer serta

BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM

Menampilkan nilai dari 8 kanal ADC ke Port Serial PC oleh Modul ST-51 dan AD-0809 V2.0

BAB II LANDASAN TEORI

BAB III PERANCANGAN ALAT

PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI TELMETRI SUHU BERBASIS ARDUINO UNO

UNSUR UTAMA PENGELOLAAN LABORATORIUM SOP PENGOPERASIAN ALAT KATEGORI 2. GPS U-Blok NEO 6M

BAB III PERANCANGAN ALAT

DT-AVR Application Note. Gambar 1 Blok Diagram AN133

DT-SENSE. Barometric Pressure & Temperature Sensor

PENGENALAN ARDUINO. SPI : 10 (SS), 11 (MOSI), 12 (MISO), 13 (SCK). Pin-pin ini mensupport komunikasi SPI menggunakan SPI library.

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II KONSEP DASAR PERANCANGAN

Sistem Monitoring Sudut Hadap Payload terhadap Titik Peluncuran Roket

Transkripsi:

BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab tiga ini akan dijelaskan mengenai perancangan dari perangkat keras dan perangkat lunak yang digunakan pada alat ini. Dimulai dari uraian perangkat keras lalu uraian perancangan lunak. Perangkat keras yang digunakan pada alat ini terdiri dari modul GPS receiver, modul Arduino Mega 2560, dan modul dot matrix display P10. Sedangkan perancangan perangkat lunak akan dijelaskan dari pengolahan data GPS, penentuan titik koordinat suatu daerah, dan program untuk menampilkan data di dot matrix display. 3.1. Gambaran Sistem Pada gambar 3.1 menunjukan blok diagram sistem dari keseluruhan alat yang dibuat. Catu Daya Didalam Bus 220V AC Catu Daya 9 Volt Catu Daya 5 Volt Antena Arduino Mega 2560 3,3V GPS Neo 6M TX RX PWM SCK MOSI Gambar 3.1. Blok Diagram Sistem Secara Keseluruhan 15

Dilihat dari gambar 3.1 terlihat jelas bahwa sistem ini memiliki tiga bagian utama rangkaian modul, yaitu modul GPS Neo 6M, Arduino Mega 2560, dan dot matrix display. 3.2. Gambaran Kinerja Alat Seluruh alat akan ditempatkan di dalam bus. Posisi peletakan GPS di dalam bus yaitu pada pinggir kaca atau di depan dashboard pengemudi. Hal ini dilakukan agar modul GPS dapat lebih mudah mendapatkan sinyal dari satelit.sedangkan modul dot matrix display akan dipasang pada bagian depan interior bus, namun tidak menutupi LCD TV dari bus itu sendiri. Sehingga seluruh penumpang dari posisi duduk paling depan sampai belakang dapat membaca informasi yang tertampil pada dot matrix display dan juga masih dapat menonton TV. GPS Neo 6M memakai standar protokol NMEA 0183 (National Marine Electronics Association) yang mengirimkan pesan berupa GGA, GVA, RMC, GSV, GLL, VTG, dan TXT. Lalu data pesan yang diterima oleh modul GPS receiver akan dikirimkan secara serial menuju mikrokontroler Arduino Mega 2560 untuk pengolahan data sehingga didapatkan berupa titik koordinat lintang, titik koordinat bujur, waktu, ketinggian, dan kecepatan. Selanjutnya titik koordinat lintang dan bujur yang didapatkan akan menentukan posisi bus tersebut saat itu juga. Data kecepatan akan digunakan untuk menentukan perkiraan waktu tiba pada tujuan akhir bus.setelah semua proses pengolahan data selesai akan ditampilkan langsung pada dot matrix display dan penumpang mendapat informasi secara langsung posisi bus berada, waktu, ketinggian daratan yang dilewati, dan perkiraan waktu tiba pada tujuan akhir bus. Alat ini dapat bekerja dalam ruang terbuka yang mendapat sinyal dari satelit GPS. 3.3. Perancangan Perangkat Lunak Perancangan perangkat lunak yang dipakai di dalam alat ini terdiri dari program pengolahan data GPS, program penentuan titik koordinat batas wilayah daerah, program penghitung perkiraan waktu tiba, dan program penampil data agar dapat ditampilkan pada dot matrix display P10. Pada bagian ini dijelaskan mengenai perancangan perangkat lunak yang dijelaskan dalam diagram alir keseluruhan alat. 16

Start Nama Perusahaan Otobus tidak Apakah ada data dari GPS? ada Mengambil data yang diperlukan pada format pesan GGA dan RMC Nama Perusahaan Otobus tidak Apakah titik koordinat sesuai range daerah yang ditentukan? ya Penambahan data waktu untuk ditampilkan Penambahan data waktu untuk ditampilkan Penambahan data ketinggian untuk ditampilkan Data jarak daerah dibagi dengan data kecepatan untuk mendapatkan perkiraan waktu tiba Penambahan data ketinggian untuk ditampilkan Apakah perkiraan waktu tiba melebihi 24 jam? ya tidak Perkiraan waktu tiba di kota terakhir ditampilkan Menampilkan data pada dot matrix display sesuai dengan kondisi yang diperoleh Gambar 3.2. Diagram Alir Alat 17

Penjelasan gambar diagram alir alat : Saat alat diberi supply 220V AC yang tersedia dalam bus, alat dapat langsung bekerja. Namun, mikrokontroler masih belum mendapatkan data dari GPS receiver dikarenakan memerlukan waktu untuk GPS menangkap sinyal dari satelit (cold start). Dalam proses menunggu GPS menangkap sinyal dari satelit yang memerlukan waktu, tampilan pada dot matrix display adalah hanya nama Perusahaan Otobus tersebut sampai GPS receiver sudah dapat menangkap sinyal yang baik dari satelit. Jika GPS receiver sudah dapat terhubung baik dengan satelit maka data data pesan dari GPS receiver akan diolah pada mikrokontroler. Data yang diambil adalah yang berformat GGA dan RMC. Pengolahan data yang pertama yaitu pada titik koordinat lintang dan bujur yang didapatkan dari GPS receiver. Dalam proses ini data titik koordinat akan dibandingkan dengan data titik koordinat yang sudah ada di dalam program. Data titik koordinat yang sudah didalam program berupa range atau rentang titik koordinat, ada empat buah titik sebagai batas dari suatu daerah. Batas yang digunakan adalah batas utara, batas selatan, batas timur, dan batas barat. Jika data titik koordinat yang didapat sesuai dengan data titik koordinat yang ada, maka nama daerah yang sesuai dengan range tersebut akan ditampilkan pada dot matrix display. Setelah proses menampilkan nama daerah atau nama Perusahaan Otobus, proses selanjutnya yaitu menampilkan data waktu yang didapatkan dari data GPS. Data waktu ini masih harus ditambahkan tujuh dikarenakan data waktu yang didapatkan berupa waktu patokan dunia yaitu Greenwitch Mean Time (GMT). Tampilan ketiga dari alat ini adalah data ketinggian. Data ketinggian menggunakan satuan meter. Data ketinggian ini mengukur ketinggian posisi modul GPS dengan permukaan laut. Sehingga dalam tampilannya pada dot matrix display menggunakan keterangan meter diatas permukaan laut (MDPL). Berikutnya data kecepatan akan digunakan untuk menghitung perkiraan waktu tiba dengan cara membagi jarak daerah dengan data kecepatan. 18

Jika perkiraan waktu tiba lebih dari 24 jam, maka perkiraan waktu tiba tidak ditampilkan. Sehingga yang ditampilkan pada dot matrix display hanya nama daerah, waktu, dan ketinggian. Tapi di saat perkiraan waktu tiba kurang dari 24 jam, maka perkiraan waktu tiba ikut ditampilkan pada dot matrix display. Sehingga yang ditampilkan pada dot matrix display adalah nama daerah, waktu, ketinggian, dan perkiraan waktu tiba. Namun di saat data titik koordinat yang diterima tidak sesuai dengan data titik koordinat yang sudah ada pada program, maka yang akan ditampilkan pada dot matrix display adalah nama Perusahaan Otobus tersebut ditambah dengan data waktu dan data ketinggian. 3.4. Perancangan Perangkat Keras Perangkat keras yang digunakan didalam alat ini terdiri dari modul GPS receiver, modul mikrokontroler dan modul dot matrix display. 3.4.1.Modul GPS receiver Modul GPS receiver dalam alat ini berfungsi untuk menangkap informasi data melalui sinyal yang dikirimkan oleh satelit GPS. Data informasi yang didapatkan nantinya akan diolah didalam mikrokontroler sehingga didapatkan data berupa titik koordinat lintang, titik koordinat bujur, data waktu, data ketinggian, dan data kecepatan.data titik koordinat merupakan data paling vital pada alat ini, karena titik koordinat lintang dan bujur yang menentukan posisi dari bus tersebut berada. Data informasi dari modul GPS receiver yang digunakan adalah berformat GPGGA dan GPRMC. Di dalam pesan kedua format ini terdapat data ketinggian pada format GPGGA sedangkan data titik koordinat, kecepatan, dan waktu berada dalam format GPRMC. Proses pengambilan data pada tiap format pesan yaitu mengambil nilai yang diperlukan dengan menghitung jumlah koma didalam format pesan itu. Sebagai contoh format GPRMC : $GPRMC,123519,A,4807.038,N,01131.000,E,022.4,084.4,230394,003.1,W*6A 19

Pada format pesan GPRMC setelah koma pertama merupakan data waktu,bila dilihat dari contoh diatas berarti menunjukan waktu pukul 12:35:19. Data selanjutnya yang diperlukan untuk alat skripsi ini adalah titik koordinat. Setelah koma ketiga merupakan titik koordinat lintang. Selanjutnya setelah koma keempat, huruf N menunjukan North yang berarti utara. Sedangkan setalah koma kelima merupakan data titik koordinat bujur. Data selanjutnya setelah koma keenam adalah E menujukan East yang berarti timur. Saat data titik koordinat sudah diperoleh, baik lintang dan bujur, letak titik tersebut dibandingkan dengan ketentuan jika titik koordinat lintang berada pada posisi selatan maka nilai dari titik koordinat tersebut bernilai negatif sebaliknya jika titik koordinat lintang berada pada posisi utara maka nilainya positif. Sedangkan untuk titik koordinat bujur jika berada pada posisi timur maka nilai dari titik tersebut adalah positif sebaliknya jika berada pada posisi barat maka bernilai negatif. Langkah ini bertujuan untuk dapat mempermudah proses selanjutnya dalam menentukan batas batas daerah, selain itu juga menyelaraskan dengan penggunaan standart nilai titik koordinat yang digunakan GPS pada umumnya. Proses koneksi modul GPS receiver dengan Arduino Mega2560 menggunakan komunikasi serial. Protokol yang digunakan dalam GPS receiver ini adalah NMEA yang berisi pesan informasi berformat GSV, RMC, GSA, GGA, GLL, VTG, dan TXT dengan baud rate 9600. Penempatan letak GPS receiver merupakan kunci utama dalam proses pengambilan data dari sinyal satelit. Seperti yang sudah diketahui, sinyal satelit dapat menembus material seperti kaca atau plastik namun tidak dengan bangunan, dibawah air, atau dibawah tanah. Maka penempatan GPS receiver yang paling efektif didalam bus yaitu pada dekat kaca depan atau dashboard depan pengemudi. Hal tersebut sangat membantu kelancaran GPS receiver menangkap sinyal. 20

Modul GPS receiver yang digunakan pada alat ini adalah GPS Ublox Neo 6M. Berikut adalah gambaran dari GPS Ublox Neo 6M : Gambar 3.3. GPS Ublox Neo 6M Modul GPS Ublox Neo 6M memiliki spesifikasi sebagai berikut[5] : Waktu yang dibutuhkan untuk menentukan posisi dari kondisi mati total (cold start) kurang dari 27 detik. Jika sudah dala keadaan hidup (hot start) waktu yang dibutuhkan untuk menentukan posisi kurang dari satu detik. Sumber catu daya antara 3 5 volt. Akurasi kecepatan : 0,1 meter per detik. Akurasi penetapan lokasi GPS secara horizontal : 2,5 meter. Akurasi arah (heading accuracy) : 0,5d. Batas operasi : daya tarik maksimum 4 kali gravitasi, ketinggian maksimum 50 km, kecepatan maksimum 500 meter per detik (1800 km per jam). Tabel 3.1. Konfigurasi Pin GPS Neo 6M No. PIN Nama I/O Desckripsi 1 Reserved I Reserved 2 SS_N I SPI Slave Select 3 TIMEPULSE O Timepulse(1PPS) 4 EXTINTO I External Interrupt Pin 5 USB_DM I/O Data USB 21

6 USB_DP I/O Data USB 7 VDDUSB I Sumber data USB 8 Reserved Penggabungan perangkat keras manual Pin 8 dan 9 harus terhubung bersama 9 VCC_RF O Tegangan keluaran bagian RF Pin 8 dan 9 harus terhubung bersama-sama 10 GND I Ground 11 RF_IN I Masukan sinyal GPS 12 GND I Ground 13 GND I Ground 14 MOSI/CFG_COM0 O/I SPI MOSI / Konfigurasi Pin. Terputus jika tidak digunakan. 15 MISO/CFG_COM1 I SPI MISO / Konfigurasi Pin. Terputus jika tidak digunakan. 16 CFG_GPS0/SCK I Mode Power Konfigurasi Pin / SPI Clock. Terputus jika tidak digunakan 17 Reserved I Reserved 18 SDA2 I/O Data DDC 19 SCL2 I/O DDC Clock 20 TxD1 O Serial Port 1 21 RxD1 I Serial Port 1 22 V_BCKP I Sumber tegangan cadangan 23 VCC I Sumber tegangan 24 GND I Ground Penjelasan pin yang digunakan pada skripsi ini adalah sebagai berikut : 1. VCC adalah pin input tegangan untuk modul GPS Neo 6M dengan besar 3.3 volt. 2. TxD1 adalah pin output dari modul GPS Neo 6M. Pin ini akan mengirimkan data data informasi yang diterima dari satelit GPS berupa data titik koordinat lintang, data titik koordinat bujur, data ketinggian, data waktu, dan data kecepatan. 3. RxD1 adalah pin input dari modul GPS Neo 6M. Pin ini menerima data informasi dari mikrokontroler. 22

3.4.2. Modul Mikrokontroler Mikrokontroler adalah sebagai pusat sistem kendali dari keseluruhan alat yang digunakan. Pada skripsi ini mikrokontroler yang digunakan adalah Arduino Mega 2560. Gambar 3.4. Arduino Mega 2560 Konfigurasi penggunaan pin/port mikrokontroler Arduino Mega 2560 dapat dilihat dalam tabel 3.2 dan skema board mikrokontroler dapat dilihat dalam gambar 3.4 Tabel 3.2. Konfigurasi Penggunaan Pin/Port Arduino Mega 2560 Pin Port PWM 6 PWM 7 PWM 8 PWM 9 C14 (TX) C15 (RX) D51 (MOSI) D52 (SCK) Keterangan A pada dot matrix B pada dot matrix SCLK pada dot matrix noe pada dot matrix RX pada GPS TX pada GPS R pada dot matrix CLK pada dot matrix 23

Mikrokontroler ATmega 2560 PWM noe GPS VCC TX RX VCC RX TX PWM PWM PWM SCK A B Dot Matrix SCLK Display CLK GND GND MOSI GND R GND Gambar 3.5. Skematik board mikrokontroler Pada penentuan batas pada tiap daerah yang di lewati bus malam, penulis memerlukan bantuan peta elektronik yang dalam pembuatan alat ini menggunakan Google Earth dan peta administrasi dari Pemerintah Kabupaten. Google Earth digunakan untuk mengetahui titik koordinat, sedangkan peta administrasi dari Pemerintah Kabupaten digunakan untuk mengetahui batas batas wilayah kecamatan atau kotamadya. Setiap daerah memerlukan empat buah titik koordinat sebagai batas daerah. Titik tersebut adalah batas paling utara, batas paling selatan, batas paling barat, dan batas paling timur dari setiap daerah. Gambar 3.6. Peta Administrasi Pemeritah Kabupaten 24

Gambar 3.7. Peta pada Google Earth Setelah ditentukan empat buah titik koordinat sebagai batas daerah, selanjutnya dapat dilihat pada gambar 3.8. Keempat buah titik tersebut akan membentuk sebuah persegi yang dimana persegi tersebut adalah daerah yang dikehendaki. Gambar 3.8. Penentuan batas daerah 3.4.3. Modul Dot Matrix Display Dot matrix merupakan susunan led yang disusun secara vertikal maupun horizontal yang dapat diatur hidup atau padamnya led tersebut, sehingga menghasilkan suatu tampilan atau karakter sesuai program yang dijalankan. Dot matrix display yang digunakan pada skripsi ini adalah dot matrix display P10. Mempunyai dimensi per modulnya panjang 32 cm dan lebar 16 cm. Dengan susunan led secara horizontal 32 buah led dan secara vertikal 16 buah led[10]. 25

Gambar 3.9. Dot Matrix Display 64 16 Dalam perancangan skripsi ini menggunakan dua buah module dot matrix display P10 yang disusun secara horizontal. Sehingga ukuran dimensi dot matrix display yang digunakan dalam skripsi ini mempunyai panjang 64 cm dan lebar 16 cm, dengan led yang disusun horizontal sebanyak 64 buah led dan yang vertikal sebanyak 16 buah led. Tampilan dari dot matrix display ini secara berturut - turut yaitu nama daerah yang dilalui, waktu, ketinggian, dan perkiraan waktu tiba. Informasi informasi tersebut akan ditampilkan secara bergeser dari sisi kanan ke sisi kiri. Hal tersebut dilakukan karena agar dapat memberi ruang informasi yang mempunyai karakter yang banyak, terutama nama daerah yang mempunyai nama yang panjang agar dapat ditampilkan semua tanpa harus menyingkat kata. Dalam sekali tampilan yang berupa nama daerah, waktu, ketinggian, dan perkiraan waktu tiba alat ini mempunyai maksimal jumlah karakter yang dapat ditampilkan yaitu sebanyak 256 buah. Karakter tersebut diinput melalui program yang datanya sudah tersedia untuk nama daerah dan data lainnya dari GPS berupa ASCII. Program yang digunakan untuk menampilkan karakter karakter tersebut menggunakan bantuan library yang sudah tersedia pada Arduino. Data data yang akan ditampilkan dimasukan pada format data string, data tersebut akan dipanggil satu persatu sesuai urutan dari nama daerah sampai perkiraan waktu tiba. Karakter ini akan berbentuk font Arial Black pada saat ditampilkan, bantuan font library ini menyediakan data font dalam bentuk Arial Black. Setiap karakter font tersebut mempunyai nilai yang nantinya akan menjadi patokan led yang akan menyala. Ukuran dari setiap karakter ini mempunyai tinggi 16 pixel dan lebar 10 pixel. Setelah diketahui banyaknya karakter dalam sebuah data string maka langkah selanjutnya 26

mencetak susunan karakter tersebut dengan cara bergeser dari sisi kanan ke sisi kiri dot matrix display. Langkah yang digunakan adalah menggeser tiap pixel sebuah karakter dengan mengurangi satu nilai dari nilai sebelumnya. Pengurangan nilai ini berpatokan pada sumbu x atau horizontal, karena sumbu x sisi paling kiri dot matrix display mempunyai nilai nol. Pergeseran ini dilakukan sampai semua karakter dalam sebuah string mencapai sisi paling kiri tersebut. Gambar 3.10. Konfigurasi Pin dot matrix display P10 27