BAB IV ANALISIS PROBLEM PSIKOLOGIS PASIEN PRA DAN PASCA MELAHIRKAN DAN PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. emosional yang besar pada setiap wanita yang normal, juga pada kedua orang

BAB IV ANALISIS MASALAH. dilaksanakan pemberian bimbingan rohani kepada pasien, sebab pasien yang

BAB IV ANALISIS MASALAH. dirasakan sebagai suatu gangguan dalam jalan kehidupan sehari-hari. Oleh

GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG DAN PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM BAGI PASIEN PRA DAN PASCA MELAHIRKAN DI RUMAH SAKIT ISLAM

BAB 1 PENDAHULUAN. Operasi adalah tindakan pengobatan yang banyak menimbulkan kecemasan,

BAB I PENDAHULUAN. keselamatan dan kebahagiaan di dunia dan ahkirat. manusia dengan berbagai dimensi kemanusiaannya, potensinya, dan

BAB IV ANALISIS A. Analisis Pelaksanaan Metode SEFT Total Solution dalam Menangani Trauma Remaja Korban Perkosaan

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Proses Adaptasi Psikologi Ibu Dalam Masa Nifas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

mempelajari berbagai hal. Dalam bidang ilmu kesehatan, bisa mempelajari salah satu peristiwa tersebut adalah kehamilan. Kehamilan dan persalinan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah

BAB 1 PENDAHULUAN. bagaimana persiapan selama persalinan berjalan, tidak ada salahnya jika jauh-jauh

BAB I PENDAHULUAN. Anwar Sutoyo, Bimbingan dan Konseling Islami (Teori dan Praktik), Pustaka Pelajar, Yogjakarta, 2013, hal

BAB III DATA HASIL PENELITIAN. A. Latar Belakang Berdirinya RSI Sultan Agung Semarang

BAB IV PELAKSANAAN BIMBINGAN AGAMA ISLAM DAN FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT BIMBINGAN AGAMA ISLAM BAGI PARA LANJUT USIA

Dengan Nama Allah Azza wa Jalla

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Setiap individu akan melewati tahap-tahap serta tugas perkembangan mulai dari lahir

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Kehamilan merupakan suatu anugerah yang menyenangkan bagi

BAB I PENDAHULUAN. dan merupakan upaya yang dapat mendatangkan stres karena terdapat ancaman

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Sakit merupakan keadaan dimana terjadi suatu proses penyakit dan

PEMENUHAN KEBUTUHAN DASAR IBU NIFAS DAN MENYUSUI ISTIRAHAT

BAB I PENDAHULUAN. penderitaan. Banyak orang yang tidak memahami kenapa ia harus sakit, sehingga

BAB I PENDAHULUAN. menyerang perempuan. Di Indonesia, data Global Burden Of Center pada tahun

BAB I PENDAHULUAN. Masa mengandung dan bersalin adalah masa yang penting bagi seorang wanita.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. berkedudukan di masyarakat (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2002, hlm. 215).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. menekankan analisisnya pada data-data numerical (angka) yang di olah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dukungan sosial merupakan keberadaan, kesediaan, keperdulian dari

BAB I PENDAHULUAN. yang sangat kompleks. Hirarki kebutuhan dasar manusia menurut Maslow adalah

BAB V PEMBAHASAN. Objective Structured Clinical Examination (OSCE) Uji Kompetensi

BAB IV ANALISIS TERHADAP TERAPI RUQYAH PADA PENDERITA GANGGUAN JIN

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang masalah. Seorang ibu yang sedang mengalami kehamilan pertama akan merasa berbeda

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. dari tahun ke tahun.sementara target Rencana Pembangunan Jangka Menengah

TINGKAT KECEMASAN MENGHADAPI PERSALINAN PADA WANITA PRIMIGRAVIDA DIBANDING MULTIGRAVIDA DI RUMAH BERSALIN DAN KLINIK MITRA IBU TEGAL SKRIPSI

BAB 1 PENDAHULUAN. pengalaman yang membahagiakan. Kehamilan merupakan pengalaman yang

BAB I PENDAHULUAN. bagaimana agar penduduk Indonesia hidup dalam lingkungan yang sehat dengan

BAB IV ANALISIS MASALAH. 4.1 Analisis Tentang Kepercayaan Diri Anak Tuna Netra di Balai

PERBEDAAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH ANTARA JAMA AH HALAQOH SHALAT KHUSYUK DAN BUKAN JAMA AH HALAQOH SHALAT KHUSYUK DI SURAKARTA SKRIPSI

2015 GAMBARAN KEJADIAN POSTPARTUM BLUES PADA IBU NIFAS BERDASARKAN KARAKTERISTIK DI RUMAH SAKIT UMUM TINGKAT IV SARININGSIH KOTA BANDUNG

BAB I PENDAHULUAN. dengan masa nifas (Sulistyawati, 2009). Periode masa nifas meliputi masa

BAB I PENDAHULUAN. Persalinan dan kelahiran merupakan kejadian fisiologis yang normal.

BAB I PENDAHULUAN. petunjuk tentang berbagai aspek kehidupan. Dalam pandangan Islam bukan

BAB I PENDAHULUAN. perhatian lebih dikarenakan angka kematian ibu 60% terjadi pada masa nifas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB DEPRESI PASCA MELAHIRKAN PADA KELAHIRAN ANAK PERTAMA

BAB I PENDAHULUAN. masa kanak-kanak, masa remaja, masa dewasa yang terdiri dari dewasa awal,

BAB 1 PENDAHULUAN. Persalinan merupakan proses fisiologis yang dialami oleh hampir setiap

BAB I PENDAHULUAN. Kehamilan merupakan episode dramatis terhadap kondisi biologis seorang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Dr. H. Lilian B Koord. Blok Kedokteran Keluarga

PEMERINTAH PROVINSI DKI JAKARTA RUMAH SAKIT UMUM KELAS D KOJA Jl. Walang Permai No. 39 Jakarta Utara PANDUAN ASESMEN PASIEN TERMINAL

BAB I PENDAHULUAN. Penurunan angka kematian ibu merupakan salah satu masalah besar di negeri

BAB II LANDASAN TEORI Hospitalisasi atau Rawat Inap pada Anak Pengertian Hospitalisasi. anak dan lingkungan (Wong, 2008).

BAB I PENDAHULUAN. kualitas yang melayani, sehingga masalah-masalah yang terkait dengan sumber

BAB 1 PENDAHULUAN. Di Indonesia dikembangkan bimbingan konseling Islam, bimbingan

BAB I PENDAHULUAN. sebagai gangguan postpartum depression. Depresi postpartum keadaan emosi

BAB 1 PENDAHULUAN. Kehamilan adalah suatu krisis maturitas yang dapat menimbulkan stres,

BAB 1 PENDAHULUAN. operasi melalui tiga fase yaitu pre operasi, intraoperasi dan post. kerja dan tanggung jawab mendukung keluarga.

BAB I PENDAHULUAN. maupun Negara berkembang dengan cara membuat sistem layanan kesehatan

BAB I PENDAHULUAN. Tolak ukur keberhasilan dan kemampuan pelayanan kesehatan suatu

BAB 1 PENDAHULUAN. Kecemasan merupakan unsur kejiwaan yang menggambarkan perasaan,

BAB IV PENGARUH AKTIFITAS SHALAT TAHAJJUD TERHADAP KESEHATAN MENTAL LANSIA DI PANTI WREDHA PUCANG GADING SEMARANG

BAB I PENDAHULUAN. terjadi bila sel telur (ovum) dibuahi dan berkembang sampai menjadi janin (fetus)

BAB II TINJAUAN TEORI. Kecemasan adalah respon emosional terhadap penilaian yang

BAB I PENDAHULUAN. Setiap individu akan mengalami perubahan pada dirinya baik secara fisik

AKADEMI KEBIDANAN ADILA BANDAR LAMPUNG T.A 2012/2013

BAB IV ANALISIS PERANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DALAM MENINGKATKAN MORAL KLIEN ANAK DI BALAI PEMASYARAKATAN KLAS I SEMARANG A.

BAB I PENDAHULUAN. terakhir dan kelahiran ( 38 minggu dari pembuahan ). Istilah medis untuk. wanita yang belum pernah hamil dikenal sebagai gravida.

BAB I PENDAHULUAN. A. Konteks Penelitian (Latar Belakang Masalah) (WHO), Setiap tahun jumlah penderita kanker payudara bertambah sekitar tujuh

BAB I PENDAHULUAN. kehidupan selanjutnya. (Manuaba,1998). dalam kehidupannya. Pengalaman baru ini memberikan perasaan yang

BAB I PENDAHULUAN. penuh dengan rasa nyeri, rasa takut, penderitaan bahkan kematian (WHO, 2003).

SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Sebagian Persyaratan Meraih Derajat Sarjana S-1 Keperawatan. Diajukan Oleh: ANIK ENIKMAWATI J

BAB I PENDAHULUAN. dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada

BAB 1 PENDAHULUAN. Kanker adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kehamilan dan kelahiran anak adalah proses fisiologis, namun wanita

BAB I PENDAHULUAN. persallinan, bayi baru lahir, dan masa nifas.

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN TINGKAT KECEMASAN ANAK USIA TAHUN YANG AKAN MENJALANI KHITAN MASSAL DI PENDAPA AGUNG TAMANSISWA YOGYAKARTA

FETAL DISTRES FAKULTAS. Oleh : J

BAB 1 PENDAHULUAN. sangat stategis, namun keadaan sosial budaya yang bersnekaragam menjadi

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN. Indikator keberhasilan pembangunan suatu negara dapat dilihat dari Angka Kematian

BAB I PENDAHULUAN. Membentuk sebuah keluarga yang bahagia dan harmonis adalah impian

BAB I PENDAHULUAN. merupakan masa enam minggu sejak bayi lahir sampai saat organ-organ

BAB I PENDAHULUAN. ASI (Air Susu Ibu) adalah nutrisi terbaik untuk bayi yang baru lahir, karena memiliki

L A M P I R A N. Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN. Holmes dan Rahe tahun 1967 dengan menggunakan Live Event Scale atau biasa

yang tidak segera diatasi justru akan melemahkan kondisinya akibat menurunya sistem imun. Menurut penulis kondisi yang semakin melemah atau adanya

BAB I PENDAHULUAN. istimewa dalam kehidupan seorang calon ibu. Setiap pasangan menginginkan

BAB III PENYAJIAN DATA. Dalam Proses Penyembuhan Kesehatan Mental Klien Rumah Sakit Jiwa Tampan

BAB I PENDAHULUAN. keadaan sehat fisik, mental, dan sosial, bukan semata-mata keadaan tanpa

BAB IV PERAN BIMBINGAN ROHANI (BIMROH) DI KODAM V BRAWIJAYA SURABAYA DALAM MENGATASI PERMASALAHAN KELUARGA DITINJAU DARI PERSPEKTIF MAṢLAḤAH

BAB II TINJAUAN TEORI

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Hamil merupakan kodrat bagi wanita, khususnya kehamilan pertama yang

BAB IV PEMBAHASAN. Berdasarkan uji hasil olah data descriptive tingkat kecemasan di kedua kelompok yakni

BAB 1 PENDAHULUAN. Periode postpartum merupakan masa transisi dan perubahan peran pada ibu baru

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Kristen Maranatha

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sebagai kesatuan antara jasmani dan rohani, manusia mempunyai

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT DEPRESI DENGAN KEMANDIRIAN DALAM ACTIVITY of DAILY LIVING (ADL) PADA PASIEN DIABETES MELLITUS DI RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

Transkripsi:

BAB IV ANALISIS PROBLEM PSIKOLOGIS PASIEN PRA DAN PASCA MELAHIRKAN DAN PELAKSANAAN BIMBINGAN ROHANI ISLAM BAGI PASIEN PRA DAN PASCA MELAHIRKAN DI RSI SULTAN AGUNG SEMARANG Fisik dan psikis adalah satu kesatuan eksistensi manusia, saling berhubungan dan keduanya saling mempengaruhi. Oleh karena itu di RSI Sultan Agung Semarang tidak hanya memberikan pelayanan medis saja, tetapi juga pelayanan non medis (spiritual). Untuk itu dokter maupun perawat dalam memberikan pelayanan senantiasa berlandaskan etika Islam. Bimbingan rohani Islam diupayakan untuk menjaga keimanan pasien dan memberikan pelayanan spiritual. Disinilah pentingnya, dengan adanya pelaksanaan bimbingan rohani Islam oleh pihak RSI Sultan Agung Semarang dapat membantu individu atau pasien dalam proses penyembuhan secara psikisnya. Selain kepada pasien, bimbingan rohani Islam juga diberikan kepada pegawai, tenaga medis, perawat serta karyawan yang sedang menghadapi persoalan atau kesulitan dalam hal spiritual (agama). RSI Sultan Agung Semarang telah menerapkan bimbingan pelayanan Islam yang ditangani oleh bagian Bimbingan Rohanian Islam (BRI) dan bagian Dakwah dan Al-Husna, yang direalisasikan oleh rohaniawan. Rohaniawan dalam memberikan bimbingan rohani Islam tersebut menggunakan pendekatan serta penekanan penanaman aqidah, ibadah, serta akhlak yang berupa nasehat-nasehat 73

74 tentang penerimaan ketentuan Allah yang telah menjadi qadha dan qadhar-nya untuk dapat diterimanya dengan sabar, tabah dan tawakal terhadap apa yang sedang dialaminya. Bimbingan rohani Islam di RSI Sultan Agung Semarang merupakan upaya untuk membantu para pasien agar mampu bersikap lebih tenang, sabar, ikhlas, dan tawakal terhadap penyakit yang dideritanya. Dalam bab ini, penulis akan menganalisis mengenai bimbingan rohani Islam yang meliputi pelaksanaan bimbingan rohani Islam terhadap pasien pra dan pasca melahirkan, problemproblem psikologis pada pasien pra dan pasca melahirkan dan solusi bimbingan rohani Islam bagi pasien pra dan pasca melahirkan di RSI Sultan Agung Semarang. A. Analisis Problem Psikologis Pasien Pra dan Pasca Melahirkan di RSI Sultan Agung Semarang Pada dasarnya melahirkan sebagai peristiwa biologis bagi wanita untuk mengembangkan umat manusia di bumi ini. Tetapi melahirkan itu sendiri bukan suatu yang mudah, melainkan mengandung bermacam-macam resiko dan problema tersendiri. Di samping prosesnya pada setiap wanita berbeda, ada yang mudah sekali ada yang sulit. Dengan demikian ada Beberapa problem psikologis yang sering ditemukan pada pasien pra maupun pasca melahirkan menurut Khusnul (wawancara, 6 Nopember 2013) diantaranya: 1. Kondisi ibu yang tidak siap untuk memiliki anak, biasanya ini dialami oleh ibu-ibu yang memang melahirkan dalam kondisi hamil diluar

75 nikah. Biasa jika ibu belum siap untuk memiliki anak akan mengalami yang namanya baby blues, yaitu rasa sedih tanpa dasar setelah wanita melahirkan. 2. Kondisi psikis yang sangat tertekan dan berat dirasakan ketika tidak di dampingi oleh suami maupun keluarga. Kondisi pasien yang seperti ini akan merasa kesepian dan merasa tidak diperhatikan, maka pasien seperti ini sangat membutuhkan perhatian lebih dari rohaniawan untuk mengembalikan semangat dalam menghadapi persalinan. 3. Pada saat melahirkan tidak harmonis dengan keluarga. 4. Kondisi psikis yang dipengaruhi, ketika pasien itu juga dalam kondisi fisik yang tidak baik. 5. Pada saat melahirkan pendarahan hebat, maka mengalami sok berat. Dari beberapa problem psikologis pra melahirkan yang telah ditemukan dilapangan, maka akan dikorelasikan dengan yang disampaikan oleh Yanti (2009: 38) yaitu problem pra melahirkan diantaranya: 1) meningkatnya kecemasan, semakin meningkatnya kecemasan maka intensitas nyeri semakin tinggi, (2) kelelahan, kehabisan tenaga, dan kekhawatiran ibu mengakibatkan intensitas nyeri semakin kuat mengakibatkan siklus stres-nyeri-stres sehingga ibu tidak mampu bertahan lagi, (3) stres melahirkan juga terjadi pada janin yang berakibat makin lamanya proses persalinan sehingga mengakibatkan kegawatan pada bayi, (4) meningkatnya plasma kortisol yang berakibat menurunnya respon imun ibu dan janin sehingga stres bisa membahayakan ibu dan bayi.

76 Oleh sebab itu, problem yang sering ditemukan sesuai dengan materinya adalah pertama, kecemasan yang berlebihan akan meningkatkan rasa nyeri, itu sesuai dengan data di lapangan bahwa problem psikologis pasien pra melahirkan yaitu kondisi psikis yang dipengaruhi oleh kondisi fisik yang tidak baik. Kedua, pada saat melahirkan tidak didampingi oleh keluarga dan suami, maka akan terjadi stress pada pasien sehingga akan mempengaruhi stress pada janin yang berakibat semakin lama proses pesalinan. Hal yang sama juga di ungkapkan oleh Dewi Maritalia (2012 : 32) yaitu problem pasca melahirkan yang meliputi : 1) menurunnya respon imun ibu dan bayi yang terjadi pada saat persalinan menyebabkan terganggunya produksi ASI maka mengakibatkan kekuatan bayi menyusu lemah sehingga memperlambat pertumbuhan bayi dan kontak antara ibu dan bayi kurang, (2) selain mengakibatkan kekuatan bayi melemah, terganggunya produksi ASI juga memperlambat penyembuhan luka persalinan, (3) minggu-minggu pertama ibu akan mengalami frustrasi karena merasa tidak mampu mengurus bayi dan juga mengalami baby blues, (4) ibu juga mengalami perubahan psikologis pada masa nifas. Berdasarkan kondisi-kondisi yang sudah disebutkan di atas, penulis menarik kesimpulan bahwa problem psikologis yang sering ditemukan pada pasien pasca melahirkan, meliputi: 1) Baby Blues, baby blues yaitu rasa sedih tanpa dasar setelah wanita melahirkan, atau dengan kata lain tidak mampu beradaptasi pada saat masa nifas. Kondisi tersebut sangat

77 mengkhawatirkan, oleh karena itu sangat dibutuhkan bimbingan rohani Islam bagi pasien pra dan pasca melahirkan. B. Analisis Proses Pelaksanaan Bimbingan Rohani Islam Bagi Pasien Pra dan Pasca Melahirkan di RSI Sultan Agung Semarang Pelaksanaan bimbingan rohani Islam kepada pasien sangat dibutuhkan, karena banyak sekali gangguan jasmani yang disebabkan oleh gangguan psikologis. Sehingga dengan adanya bimbingan rohani Islam pasien akan merasakan ketenangan dan termotivasi untuk selalu sabar, tabah dalam menghadapi ujian atau cobaan dari Allah SWT. Dalam pelaksanaannya, banyak sekali ditemukan pasien yang mengalami problem dari segi psikis. Hal ini semestinya pasien tidak hanya mendapatkan pengobatan dari segi medis saja, tetapi dari segi psiko-spiritual. Pemberian bimbingan rohani kepada pasien diupayakan agar pasien tetap tenang, sabar serta tawakal kepada Allah SWT dalam menghadapi persalinannya. Di sinilah pentingnya, adanya pelaksanaan bimbingan rohani Islam oleh pihak RSI Sultan Agung Semarang, agar dapat membantu individu atau pasien menghadapi proses persalinannya dengan kondisi psikis yang sehat. 1. Materi Bimbingan Rohani Islam Pada Pasien Pra dan Pasca Melahirkan di RSI Sultan Agung Semarang Materi yang diberikan antara pasien pra melahirkan dan pasca melahirkan berbeda dengan pasien rawat inap yang lain yaitu dengan materi-materi aqidah, ibadah dan akhlak. Akan tetapi pada pelaksanaannya

78 penyampaian materi kepada pasien pra melahirkan lebih menekankan tentang aqidah, yang meliputi konsep positif thinking kepada Allah, memperkuat keimanan pasien, keimanan yang dimaksud berupa tuntunan do a-do a ketika menjelang persalinan. Hal ini sesuai yang dikemukakan oleh Baedawi (1983: 9) bahwa aqidah adalah suatu yang mengharuskan hati menjadi tenang, tentram, dan menjadikan kepercayaan yang bersih dari kebimbangan dan keraguan. Sedangkan penyampaian materi kepada pasien pasca melahirkan biasanya lebih menekankan tentang ibadah, materi tersebut biasanya meliputi konsep nifas, memberikan ASI selama dua tahun, melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangan-nya. Hal ini sesuai yang disampaikan oleh Salam dan Fathur Rahman (1986: 7) bahwa syariah adalah khusus mengenai pokok-pokok ibadah atau hokum-hukum yang telah dinyatakan dan ditetapkan oleh Allah sebagai peraturan hidup manusia untuk diimani, dan dilaksanakan oleh manusia dalam kehidupannya. Dari hasil uraian di atas, proses pelaksanaan bimbingan rohani Islam yang diberikan oleh rohaniawan terhadap pasien melahirkan sebenarnya tidak beda jauh dengan pasien rawat inap pada umumnya, yang membedakan terletak pada materi. Adapun materi yang membedakan adalah pada saat pra melahirkan, misalnya: yang disampaikan ke pasien hanya do a-do a seputar persalinan, dan bagaimana menghadapi persalinan dengan cara berdzikir dan berdo a. bagi pasien pasca melahirkan materi yang membedakan, misalnya: ada kesempatan bagi keluarga untuk memberikan

79 adzan ditelinga bayi dan ber iqomah (wawancara dengan Ibu Khusnul, 8 Nopember 2013). Oleh karena itu pasien pra dan pasca melahirkan di RSI Sultan Agung Semarang mendapatkan perhatian khusus dari rohaniawan dengan materi yang berbeda dan disesuaikan dengan kondisi pasien. 2. Solusi Bimbingan Rohani Islam Bagi Pasien Pra dan Pasca Melahirkan di RSI Sultan Agung Semarang Bimbingan rohani Islam mempunyai peran yang besar untuk mengatasi problem psikologis pada pasien pra dan pasca melahirkan, karena salah satu bentuk bimbingan adalah dengan terapi keagamaan yang direalisasikan dalam bimbingan rohani Islam pada pasien. Adapun problem psikologis pada pasien melahirkan, salah satunya takut. Maka rohaniawan memberikan bimbingan motivasi dalam bentuk prinsip preventif. Fungsi Pencegahan (Preventif) adalah ajaran Islam mewajibkan penganutnya agar tetap melaksanakan ajarannya. Bentuk dan pelaksanaan ajaran agama, paling tidak ikut berpengaruh dalam menanamkan mental yang sehat. Hal ini karena ajaran Islam adalah agama yang memperhatikan seluruh aspek kehidupan manusia terutama masalah kesehatan. Banyak ayat dan hadist yang memberikan solusi agar manusia sehat seutuhnya, baik dari segi fisik (biologik), kejiwaan (psikologik), social maupun spiritual (kerohanian/ agama) karena kita tahu bahwa Al Qur an adalah petunjuk bagi hati yang gundah, perasaan takut, cemas, stress, serta penuntun untuk mencapai hidup yang sehat, di samping sebagai penawar (penyembuh) bagi penyakit-penyakit yang bersarang pada orang yang beriman.

80 Bimbingan rohani Islam selain berisi ajaran untuk mencegah datangnya penyakit bagi yang masih sehat, juga berguna bagi yang sudah sakit, yaitu mencegah timbulnya penyakit baru. Pada tahap ini setidaknya menghindarkan pasien dari problem-problem psikologis diantaranya stres, karena apabila gejala stress sudah ada pada seseorang dan tidak segera diatasi akan menimbulkan keadaan psikis yang lebih berbahaya. Bimbingan rohani Islam sebagai upaya tindakan pencegahan stress dan untuk mengatasi problem-problem psikologis dengan terapi keagamaan melalui sikap tawakal dan doa. Problem psikologis lainnya adalah stress berat/depresi. Dengan menggunakan terapi keagamaan sangat efektif untuk mengatasi stress, dengan menyadarkan seseorang untuk tetap bersabar, bertawakal kepada Allah, maka pasien tersebut bisa mengurangi tekanan-tekanan masalah yang dihadapi dengan sikap tawakal. Dengan menggunakan prinsip kuratif. Fungsi Pengobatan ialah membantu individu (pasien) memecahkan masalah yang dihadapi atau sedang dialaminya, artinya apa yang disampaikan oleh rohaniawan dalam proses bimbingan rohani Islam merupakan jalan untuk membebaskan manusia dari kegelisahan dan kerisauan hati yang disebabkan oleh penyakit kejiwaan atau tekanan perasaan. Sirnanya keimanan kepada Allah dan penyimpangan dari tuntunan-nya akan mengantarkan manusia pada kegelisahan, keriasauan dan penderitaan, yang kemudian pasien dapat mencapai pemahaman diri, peningkatan ketrampilan memuat keputusan, dan mengubah tingkah laku menjadi positif.

81 Bimbingan yang sering digunakan adalah dengan berdo'a dan bertawakkal, dengan berdo'a individu menjadi lebih tenang dan bisa menghadapi permasalahan, berdo'a dan bertawakkal juga dianjurkan dalam proses bimbingan rohani oleh rohaniawan. Rohaniawan sering menganjurkan kepada pasien untuk tidak lupa berdo'a dan pasrah terhadap ketentuan Allah. Seperti yang dialami oleh ibu Ika beliau merasa tenang dan nyaman perasaannya setelah mendapat bimbingan rohani oleh rohaniawan beliau menjadi lebih optimis bisa melahirkan anaknya dengan selamat, walaupun saat itu dalam keadaan tekanan darah yang sangat tinggi. Nasehat serta motivasi dari rohaniawan bermanfaat untuk membangkitkan sikap optimis dalam diri ibu Ika, beliau menjadi lebih yakin bahwa yang terbaiklah akan diberikan Allah kepada hambanya-nya. Rohaniawan dapat dalam mengatasi problem psikologis, bagi pasien yang mengalami stress. Nasehat, motivasi dari rohaniawan membantu untuk menurunkan perasaan stress. Karena selama proses bimbingan rohaniawan tidak hanya menasehati saja tetapi juga mendengarkan keluh kesah dari pasien. Dengan mendengarkan semua keluhan pasien, maka ia merasa tidak sendirian dalam menghadapi cobaan, tetapi merasa lebih diperhatikan. Pada dasarnya apa yang disampaikan oleh rohaniawan sudah sesuai yang diungkapkan oleh Gulardi (2008: 52) bahwa pasien juga memerlukan

82 dukungan emosional. Bahwa suami dan keluarga dianjurkan untuk mendampingi ibu selama persalinan dan proses kelahiran bayinya. Dan dianjurkan pula untuk berperan aktif dalam mendukung dan mengenali berbagai upaya yang mungkin sangat membantu kenyamanan ibu, dan hargai keinginan ibu untuk menghadirkan teman atau saudara yang secara khusus diminta untuk menemani. Persalinan bagi seorang ibu merupakan perjuangan antara hidup dan mati demi anak dan dirinya, dan kesakitan yang tidak ternilai harganya dengan kenikmatan memiliki anak. Perasaan malu dan takut terhadap dokter sering terlintas dalam pikirannya, karena harus pasrah dan tunduk dengan pertolongannya dalam proses persalinan. Dengan kejadian tersebut ibu cenderung banyak melakukan penguasaan diri secara total (wawancara dengan ibu Jumiarti, 7 Nopember 2013). Selain aspek psikologis yang diberikan, bimbingan rohani juga mengedepankan aspek psiko-spiritual yaitu rohaniawan menekankan untuk selalu berdo a dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Rohaniwan juga menganjurkan untuk selalu berdzikir dan memberikan doa sebelum maupun sesudah melahirkan. Salah satu contoh problem psikologis yang dialami pada ibu Toyibbatul merupakan pengalaman yang pahit dan sulit. Kehamilan ini merupakan kehamilan anak pertama dengan usia kandungan 41 minggu, beliau mengalami perasaan tegang dan takut selama menunggu proses kelahiran anaknya di rumah sakit. Keadaan tersebut semakin kuat di saat

83 melahirkan, karena tidak ada kontraksi spontan dari dalam rahim maka ibu Toyibbatul dibantu dengan suntik atau dipancing sampai 3 kali sehingga beliau melahirkan dengan alat sedot atau vaccum. Biasanya para ibu mengalami stress ringan apabila melahirkan Dengan alat sedot karena kekhawatiran anak yang dilahirkan pertumbuhannya lebih kecil dan tidak sama dengan pertumbuhan anak sebayanya, bahkan fisik anak sangat rentan kesehatannya sering mengalami sakit-sakitan karena tidak adanya kekebalan tubuh anak tersebut sejak dalam kandungan. Dengan keadaan pasien yang begitu khawatir dengan persalinannya, maka rohaniawan memotivasi agar tetap optimis, dan menekankan bahwa Allah yang berkehendak, dokter hanya perantara saja. Selain itu rohaniawan mengingatkan untuk berdo a dan berdzikir agar persalinan berjalan dengan lancar. Setelah mendapatkan pencerahan dari rohaniawan pasien bisa lebih pasrah dan menyerahkan semua urusan kepada Allah dan bahagia anaknya lahir secara normal.