METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengambil lokasi di pertambangan bahan galian C

dokumen-dokumen yang mirip
BAB III METODE PENELITIAN. Rantauprapat Kabupaten Labuhanbatu Propinsi Sumatera Utara. Pemilihan lokasi

IV. METODE PENELITIAN

ANALISIS PENERAPAN PERFORMANCE BOND PADA KEGIATAN PERTAMBANGAN BAHAN GALIAN C (Studi Kasus: Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat)

VIII. KOMPENSASI REKLAMASI LAHAN BEKAS TAMBANG DENGAN METODE HEA. 8.1 Skenario Kompensasi Lahan Bekas Tambang

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Data dan Instrumentasi 4.3. Metode Pengumpulan Data

KERANGKA PEMIKIRAN. Pada bagian ini akan dijelaskan tentang konsep dan teori yang

IV METODE PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI 3.1 Waktu dan Tempat 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengumpulan Data

III. METODOLOGI PENELITIAN

Gambar 4. Kerangka Habitat Equivalency Analysis V. GAMBARAN UMUM WILAYAH. Wilayah penelitian pada masyarakat Kecamatan Rumpin secara

METODOLOGI PENELITIAN. (Purposive) dengan alasan daerah ini cukup representatif untuk penelitian yang

METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengumpulan Data

III. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. ini yang dianalisis adalah biaya, benefit, serta kelayakan usahatani lada putih yang

3 METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.2 Alat dan Bahan 3.3 Metode Penelitian 3.4 Metode Pengambilan Responden 3.5 Metode Pengumpulan Data

IV. METODE PENELITIAN

METODE PENELITIAN. menganalisis data yang berhubungan dengan penelitian atau mencakup. yang berhubungan dengan tujuan penelitian.

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

METODE PENELITIAN. yang dikeluarkan selama produksi, input-input yang digunakan, dan benefit

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu 4.2. Metode Pengambilan Responden 4.3. Desain Penelitian

ANALISIS INVESTASI USAHA PADA WARNET KHARISMA DOT NET. Nama : SUKMIATI NPM : Kelas : 3 EB 18

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

IV. METODE PENELITIAN. (Desa Cogreg dan Desa Ciaruteun Ilir), Jawa Barat. Pemilihan lokasi dilakukan

BAB I PENDAHULUAN. baik agar penambangan yang dilakukan tidak menimbulkan kerugian baik. dari segi materi maupun waktu. Maka dari itu, dengan adanya

III. METODOLOGI PENELITIAN

III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Rakyat (KUR) di Desa Ciporeat, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung.

BAB III LANDASAN TEORI

IV. METODE PENELITIAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

IV METODOLOGI PENELITIAN

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RUMAH MAKAN AYAM BAKAR TERASSAMBEL

III. METODE PENELITIAN. Tanaman kehutanan adalah tanaman yang tumbuh di hutan yang berumur

BAB III METODE PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

usaha dari segi keuntungan. Analisis finansial dilakukan dengan menggunakan

III. KERANGKA PEMIKIRAN

PERBANDINGAN BERBAGAI ALTERNATIF INVESTASI

IV METODE PENELITIAN. 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

III KERANGKA PEMIKIRAN

III. METODE PENELITIAN. tentang istilah-istilah dalam penelitian ini, maka dibuat definisi operasional

III. METODOLOGI PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN

ABSTRAK. Kata Kunci: Capital Budgeting, Payback Period, Net Present Value, dan Internal Rate of Return. Universitas Kristen Maranatha

IV. METODE PENELITIAN

IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2 Jenis dan Sumber Data 4.3 Metode Penentuan Narasumber

III. KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teoritis

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data

IV. METODE PENELITIAN

STUDI KELAYAKAN USAHA PEMBUKAAN CABANG BARU KONVEKSI GIAS MULTI KREASI

III. METODE PENELITIAN

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian telah dilakukan di lahan pertanaman padi sawah (Oryza sativa L.) milik

III. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN

Aspek Ekonomi dan Keuangan. Pertemuan 11

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 4.2. Jenis dan Sumber Data 4.3. Metode Penentuan Responden

METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober sampai dengan Desember 2014.

III. KERANGKA PEMIKIRAN. Menurut Kadariah (2001), tujuan dari analisis proyek adalah :

BAB I PENDAHULUAN. (barang/jasa) dibutuhkan peranan supplyer untuk memasok produk yang

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

3 METODE PENELITIAN. # Lokasi Penelitian

III. METODE PENELITIAN

ANALISIS FINANSIAL PADA INVESTASI JALAN TOL CIKAMPEK-PADALARANG

III. BAHAN DAN METODE. Penelitian dilakukan di lahan padi sawah irigasi milik Kelompok Tani Mekar

BAB 3 LANGKAH PEMECAHAN MASALAH

III KERANGKA PEMIKIRAN

KELAYAKAN EKONOMI BENDUNGAN JRAGUNG KABUPATEN DEMAK

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN

FAK. EKONOMI & BISNIS S-1 MANAJEMEN

BAB IV METODE PENELITIAN. dan data yang diperoleh. Penelitian ini disusun sebagai penelitian induktif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. menyelidiki suatu fenomena dalam konteks kehidupan nyata (Yin, 2012).

IV METODE PENELITIAN Lokasi dan Waktu Penelitian Metode Pengumpulan Data

III. KERANGKA PEMIKIRAN

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

III. METODOLOGI PENELITIAN

IDENTIFIKASI MANFAAT DAN KERUGIAN PERTAMBANGAN. 6.1 Indentifikasi Manfaat yang Dirasakan Masyarakat dari Kegiatan. Kabupaten. perusahaan.

IV. METODE PENELITIAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

III KERANGKA PEMIKIRAN

III. KERANGKA PEMIKIRAN

IV. METODOLOGI PENELITIAN. Pengambilan data di lapangan dilakukan pada bulan April Mei 2011.

VII. PEMBAHASAN ASPEK FINANSIAL

3 METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian 3.2 Peralatan Penelitian 3.3 Metode Penelitian 3.4 Pengumpulan Data

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran

METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk

MATERI 7 ASPEK EKONOMI FINANSIAL

III. METODE PENELITIAN

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam bab ini penulis menjelaskan tinjauan teori-teori yang terkait yang

IV. METODE PENELITIAN. lokasi dipilih secara sengaja (purposive) karena berdasarkan data, daerah ini

BAB I PENDAHULUAN. Bergesernya pola hidup masyarakat secara global yang semakin hari

STUDI KELAYAKAN BISNIS PADA USAHA RIADY AQUARIUM BEKASI. Nama : Aji Tri Sambodo NPM : Kelas : 3EA18

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sayangan, Kecamatan Laweyan, Kota Surakarta.

Mata Kuliah - Kewirausahaan II-

Transkripsi:

IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ini mengambil lokasi di pertambangan bahan galian C Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor, Propinsi Jawa Barat. Penelitian ini dilakukan selama lima bulan. Pemilihan lokasi tersebut ditentukan secara acak dengan mempertimbangkan kerusakan sumberdaya alam dan lingkungan yang terjadi di kawasan tersebut serta dampaknya terhadap masyarakat sekitar lokasi pertambangan. 4.2 Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan cara wawancara dan membagikan kuesioner terhadap masyarakat sekitar pertambangan bahan galian C Kecamatan Rumpin yang merupakan responden terpilih. Data sekunder diperoleh melalui studi literatur dan data yang terkait dengan pelaksanaan proyek pertambangan dari perusahaan penambang. Studi literatur dilakukan diantaranya dengan cara pengumpulan data dari pemerintah daerah setempat, Badan Pusat Statistik, buku, internet, dan literatur-literatur lain yang mendukung. 4.3 Penentuan Jumlah Responden Metode pengambilan atau penentuan responden untuk diwawancara dilakukan dengan metode non-probability sampling (tidak memberikan

kemungkinan yang sama bagi tiap unsur populasi untuk dipilih) yaitu jenis convenient. Pengambilan sampel dilakukan di Kecamatan Rumpin, salah satu lokasi berlangsungnya kegiatan pertambangan bahan galian C terbesar di Kabupaten Bogor. Jumlah responden dari masyarakat Kecamatan Rumpin sebanyak 60 orang. Perusahaan yang dijadikan acuan untuk pelaksanaan reklamasi dalam penelitian ini adalah PT. Holcim Beton. Tabel 2. Data yang Diperlukan dalam Penelitian No. Data yang diperlukan 1 Karakteristik Responden 2 Manfaat pertambangan 3 Kerugian Teknik pengambilan data Primer Primer/ Kuesioner Primer/ Pertambangan Kuesioner 4 Kerusakan SDA Primer/ Kuesioner 5 Pengeluaran dan pemasukan perusahaan Primer/ Wawancara 6 Luas tambang Primer/ Wawancara 7 SDA yang Primer/ hilang/rusak Wawancara 8 Jenis penyakit yang sering dialami masyarakat 9 Pregulasi Pemerintah Primer/ Wawancara Sekunder/ desk study Kegunaan data Mengetahui karakteristik responden Estimasi manfaat pertambangan Estimasi kerugian Estimasi kerusakan Estimasi biaya Estimasi restorasi Estimasi kerusakan Estimasi biaya kesehatan Analisis regulasi Hasil Analisis Deskriptif Estimasi Manfaat Kompensasi Kompensasi dan restorasi CBA/Kelayakan finansial HEA Effect on Productivity Cost of Illness Analisis Deskriptif

4.4 Pengumpulan Data Pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara dan menanyakan pertanyaan-pertanyaan terkait tujuan penelitian. Pertanyaan yang diajukan tertera dalam kuesioner yang telah disediakan sebelumnya. Data diperoleh dari masyarakat sekitar lokasi pertambangan, satu perusahaan tambang dengan skala produksi besar, dan lembaga-lembaga pemerintahan. 4.5 Metode Pengolahan dan Analisis Data 4.5.1 Estimasi Manfaat dan Kerugian Analisis data dilakukan secara kualitatif dan kuantitatif. Pengolahan data secara kualitatif dilakukan dengan analisis deskriptif dan interpretatif. Analisis kuantitatif dilakukan dengan metode Effect on Productivity, Replacement cost, Cost Of Illness, analisis kelayakan finansial, dan Habitat Equivalency Analysis (HEA). Selain itu, penelitian ini juga mengestimasi dua nilai terkait dampak dari adanya pertambangan bahan galian C, meliputi nilai manfaat dan nilai kerugian. Estimasi nilai manfaat dapat digunakan pendekatan pendapatan yang diterima masyarakat. Estimasi manfaat dapat diketahui dengan menjumlahkan pendapatan penduduk. Estimasi total manfaat dari pendapatan penduduk dapat menggunakan rumus dibawah ini : Estimasi total manfaat = I 1 +I 2 +I 3 +...I i Nilai estimasi kerugian yang diakibatkan adanya pertambangan kapur di Kecamatan Rumpin dapat ditempuh dengan tiga metode, yaitu metode Effect on Productivity (Nilai Produktivitas) Cost of Illness (Biaya Kesehatan) dan

Replacement Cost (Biaya Pengganti). Ketiga metode ini dapat mengestimasi nilai kerugian ekonomi yang dialami masyarakat berupa hilangnya produktivitas sumberdaya alam yang dikonversi ke nilai rupiah, biaya yang dikeluarkan oleh masyarakat untuk mengganti kebutuhan mereka dengan biaya alternatif maupun biaya pengobatan. Dalam hal ini produktivitas sumberdaya yang hilang adalah wilayah persawahan yang memproduksi padi. Secara matematis dapat ditulis : D 1 = Q x F x L x P Keterangan : D 1 = Nilai kerusakan yang terjadi (Rp/tahun) Q = Jumlah produksi (ton/ha) F = Jumlah panen/tahun P = Harga gabah/ton (Rp) L = Luas sawah yang terkena dampak (ha) Kerugian yang dirasakan masyarakat lainnya adalah krisis air tanah, sehingga masyarakat harus mengganti dengan membeli air kemasan. Kerugian masyarakat akibat krisis air tanah dihitung dengan metode replacement cost (metode biaya pengganti) yaitu dihitung dari berapa banyak air kemasan yang dibeli selama satu bulan sebagai pengganti air bersih yang seharusnya dapat diperoleh secara gratis. Selain krisis air tanah, kerugian lain adalah kesehatan masyarakat yang menurun akibat setiap hari menghirup udara yang berdebu sehingga menimbulkan penyakit seperti batuk dan sesak nafas. Metode Biaya Pengobatan (Cost Of Illness) digunakan untuk memperkirakan biaya morbiditas akibat perubahan yang menyebabkan orang menderita sakit. Total biaya dihitung

baik secara langsung maupun tidak langsung. Biaya langsung, yaitu mengukur biaya yang harus disediakan untuk perlakukan penderita lain meliputi: 1. Perawatan pada rumah sakit. 2. Perawatan selama penyembuhan. 3. Pelayanan kesehatan yang lain. 4. Obat-obatan. Nilai ekonomi dari fungsi biaya kesehatan didapatkan dengan cara mengalikan nilai rataan biaya kesehatan dengan kepala keluarga yang terdapat disekitar kawasan pertambangan bahan galian C. Secara sistematis dapat ditulis : Dimana : NE BKSH KK NE = BKSH x KK = nilai ekonomi Lingkungan (Rp) = rata-rata biaya kesehatan per bulan (Rp) = jumlah kepala keluarga (unit) Lalu lintas truk besar yang mengangkut bahan galian dalam jumlah banyak berakibat rusaknya jalan di Kecamatan Rumpin. Metode yang dapat digunakan adalah replacement cost (biaya pengganti). Replacement cost menghitung berapa biaya yang dibutuhkan untuk memperbaiki jalan yang rusak akibat lalu lintas truk besar. Secara matematis dapat ditulis : D 7 = p x l x P D 7 = Nilai kerugian (Rp) l = Lebar jalan yang rusak (m) p = Panjang jalan yang rusak (m)

P = Biaya aspal (m 2 ) Langkah terakhir adalah mengestimasi biaya kompensasi yang dapat diterima masyarakat akibat kerugian yang diderita masyarakat karena aktivitas pertambangan. Secara matematis dapat ditulis : Keterangan : TD = Total kerusakan (Rp/tahun) TD = D i + NE i D i = Jumlah kerugian (Rp/tahun) NE i = Jumlah nilai ekonomi lingkungan (Rp/tahun) 1.5.2 Metode Analisis Finansial Analisis aspek finansial menggunakan alat ukur kelayakan melalui pendekatan kriteria investasi sehingga dapat diketahui tingkat kelayakan pengusahaan pupuk kompos. Kriteria kelayakan investasi yang digunakan antara lain Net Present Value (NPV), Net Benefit Cost Ratio (Net B/C), Internal Rate Return (IRR), dan Payback Period (PP). 1. Net Present Value (NPV) Net Present Value (NPV) merupakan selisih antara nilai benefit sekarang dan nilai biaya sekarang pada tingkat suku bunga tertentu selama umur proyek. Kriteria kelayakan investasi ini menjelaskan bahwa suatu bisnis dapat dinyatakan layak apabila jumlah seluruh manfaat yang diterimanya melebihi biaya yang dikeluarkan. NPV dirumuskan sebagai berikut:

Sumber: Nurmalina et al. (2009) NPV B t C t = Jumlah nilai bersih sekarang (Rupiah) = Manfaat yang diperoleh pada tahun ke-t (Rupiah) = Biaya yang dikeluarkan pada tahun ke-t (Rupiah) t = Periode waktu (t = 1,2,3,,n tahun) n = Umur proyek (Tahun) i = Tingkat suku bunga/diskonto (%) 2. Net Benefit Cost Ratio (Net B/C) Net B/C merupakan manfaat bersih yang diperoleh setiap penambahan satu rupiah pengeluaran bersih. Secara matematis Net B/C dapat dirumuskan sebagai berikut: Sumber: Nurmalina et al. (2009) B t C t = Manfaat yang diperoleh pada tahun ke-t (Rupiah) = Biaya yang dikeluarkan paa tahun ke-t (Rupiah) t = Periode waktu (t = 1,2,3,,n tahun) n = Umur proyek (Tahun) i = Tingkat suku bunga/diskonto (%)

3. Internal Rate Return (IRR) Internal Rate Return (IRR) merupakan kriteria investasi yang digunakan untuk mengukur seberapa besar pengembalian proyek atau usaha terhadap investasi yang ditanamkan. IRR merupakan nilai discount rate yang membuat NPV dari usaha sama dengan nol. IRR dirumuskan sebagai berikut: Sumber: Nurmalina et al. (2009) i = tingkat discount rate yang mengahasilkan NPV positif (%) i = tingkat discount rate yang mengahasilkan NPV positif (%) NPV NPV = NPV yang bernilai positif (Rupiah) = NPV yang bernilai negatif (Rupiah) 4. Payback Period (PP) Payback Period atau masa pengembalian investasi merupakan jangka waktu yang diperlukan untuk membayar kembali semua biaya-biaya yang telah dikeluarkan di dalam investasi suatu proyek. Semakin cepat pengembalian biaya investasi suatu usaha, semakin baik usaha tersebut karena semakin lancar perputaran modal dan semakin kecil resiko yang dihadapi investor. Payback period dapat dirumuskan sebagai berikut:

Sumber: Nurmalina et al. (2009) I = Jumlah modal investasi yang dibutuhkan (Rupiah) A o = Keuntungan bersih yang diperoleh pada setiap tahunnya (Rupiah /tahun) Nilai payback period berbanding terbalik dengan nilai NPV, semakin tinggi nilai NPV maka nilai payback period yang dihasilkan akan semakin kecil. Semakin kecil nilai payback period yang didapat, maka manfaat yang diperoleh semakin besar karena investasi yang ditanamkan cepat dikembalikan. 1.5.3 Metode Habitat Equivalency Analysis (HEA) Habitat Equivalency Analysis (HEA) merupakan metode yang disusun untuk menghitung atau mengkalkulasikan kompensasi atau ganti rugi dari hilangnya jasa ekologi akibat adanya kerusakan (injury) terhadap sumber daya dalam kurun waktu yang spesifik (NOAA, 1997). Metode HEA mengestimasi besaran habitat yang harus diganti yang sama dengan tingkat hilangnya jasa ekologi dalam kurun waktu tertentu pada suatu ekosistem akibat adanya injury. Pendekatan HEA dapat didefinisikan sebgai metode biaya pengganti dan service to service. Formua dasar HEA yaitu: Debit: Jasa yang hilang saat ini Kredit: Jasa yang diperoleh

Sumber: Nurmalina et al. (2009) L t = Jasa yang hilang di waktu tertentu R s = Jasa yang digantikan pada waktu tertentu t o = Waktu saat jasa hilang pertama kali t 1 = Waktu saat jasa hilang terakhir kali S o = Waktu saat penggantian jasa awal disediakan S 1 = Waktu saat penggantian jasa disediakan P = Waktu saat kerusakan dimulai i = Suku bunga Persamaan di atas menggambarkan bahwa jasa ekologi yang hilang dari suatu sumber daya akibat injury harus sama dengan jasa ekologi yang akan diterima dari hasil restorasi. Kegiatan restorasi sebaiknya bertujuan mengembalian keadaan dan fungsi sumber daya seperti semula atau baseline sebelum terjadi injury. Kerangka HEA antara lain yaitu: 1. Memasukkan interim loss atau jasa yang hilang sementara sejak kerusakan terjadi hingga kegiatan restorasi dimulai. 2. Jasa yang hilang akibat kerusakan sama dengan jasa yang akan dikompensasi dari upaya restorasi. 3. Memperoleh equivalency antara dari jasa yang hilang dan jasa yang diterima dari upaya restorasi.

Sumber: Chapman, D. J (2004) Gambar 4. Kerangka Habitat Equivalency Analysis V. GAMBARAN UMUM WILAYAH 5.1 Kondisi Geografis dan Administratif Wilayah penelitian pada masyarakat Kecamatan Rumpin secara administratif merupakan bagian dari Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Kecamatan Rumpin berada di ketinggian 90 m dari permukaan laut. Kecamatan tersebut memiliki luas wilayah 2 561 415.95 ha dan terdiri dari 13 desa, 43 dusun, 101 Rukun Warga (RW) dan 460 Rukun Tetangga (RT). Nama 13 desa yang terdapat di Kecamatan Rumpin dapat dilihat pada Tabel 3. Di kecamatan ini tidak terdapat kelurahan. Suhu udara berada di antara 28-33 C dan curah hujan per tahunnnya sekitar 944 mm. Curah hujan terbanyak sekitar 51 hari. Tabel 3. Daftar Nama Desa dan Luas Wilayahnya No. Nama Desa Luas Wilayah (ha) 1 Leuwibatu 1 420 2 Cidokom 954 3 Gobang 628 4 Cibodas 914 5 Rabak 1 555 550 6 Kp. Sawah 650.25 7 Rumpin 575