BAB I PENDAHULUAN. baru bagi masyarakat. Polri saat ini memasuki usia ke-70, masih berjuang dan

dokumen-dokumen yang mirip
1 Universitas Indonesia

SAMBUTAN PADA ACARA SYUKURAN PERINGATAN HARI BHAYANGKARA KE-69 TAHUN 2015 DIRANGKAIKAN DENGAN BUKA PUASA BERSAMA TANGGAL 1 JULI

BAB I. PENDAHULUAN. menjalankan tugas dan fungsinya sebagai penyelenggara administrasi

BAB I PENDAHULUAN. mendorong terjadinya perubahan serta akselerasi dalam berbagai bidang. Perubahan

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia dirasakan sangat penting, tidak hanya oleh pemerintah tapi juga oleh

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Salah satu tujuan Kementerian Keuangan adalah mewujudkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam suatu organisasi hakekatnya memiliki sumber daya manusia

BAB I PENDAHULUAN. aparatur dalam berbagai sektor terutama yang menyangkut pemenuhan hak-hak sipil

BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Sejak bergulirnya era reformasi di Indonesia yang dimulai pada tahun 1998,

BAB I PENDAHULUAN. sangat luas. Pelayanan Publik adalah segala kegiatan dalam rangka pemenuhan

I. PENDAHULUAN yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Bengkalis. Adanya

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN. pada akhir tahun 2006, ditandai dengan kajian mengenai penajaman fungsi

BAB 1 PENDAHULUAN. yang melingkupinya yaitu masyarakat. Dari berbagai publikasi yang

kinerja yang berkualitas merupakan suatu kebutuhan.

Langkah selanjutnya adalah terbitnya UU Kepolisian yang baru yaitu UU No 2 Tahun Karena reformasi sudah berjalan 8 (delapan) tahun, dan UU

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perubahan politik di Indonesia saat ini mewujudkan administrasi negara yang

ETIKA PROFESI SATPAM

SALINAN PERATURAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA NOMOR 28 TAHUN 2014 TENTANG PETA JALAN (ROAD MAP) SISTEM PEMBINAAN PRAKTIK KEDOKTERAN

KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA AMANAT PADA UPACARA PERINGATAN KE-70 KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA TANGGAL, 17 AGUSTUS 2015

STANDARD OPERASIONAL PROSEDUR TENTANG TIPIRING

BAB I PENDAHULUAN. Birokrasi yang berbelit dan kurang akomodatif terhadap gerak ekonomi mulai

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) SATUAN SABHARA

BAB I PENDAHULUAN. Konsep Good governance atau tata kepemerintahan yang baik merupakan

Birokrasi sebagai ujung tombak pelaksana pelayanan publik mencakup berbagai program pembangunan dan kebijakan pemerintah. Birokrasi harus lebih

BERITA DAERAH KOTA SAMARINDA SALINAN

BAB I PENDAHULUAN. unsur kekuatan daya saing bangsa, sumber daya manusia bahkan sebagai

BAB I PENDAHULUAN. dilakukan Polri lebih dari 50 Tahun yang lalu hingga saat ini, dalam kurun

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) adalah Kepolisian

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BAG OPS POLRES PARIAMAN

BAB I PENDAHULUAN. Negara Kesatuan Republik Indonesia, pada era-era yang lalu tidak luput dari

PERATURAN KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA NO. POL. : 7 TAHUN 2006 TENTANG KODE ETIK PROFESI KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

PEMERINTAH KABUPATEN PANDEGLANG I N S P E K T O R A T Jalan Mayor Widagdo No. 2 Telepon (0253) PANDEGLANG PIAGAM AUDIT INTERN

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. Pusat yang dilakukan oleh beberapa teroris serta bom bunuh diri.

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI. sudah melaksanakan pelayanan secara efektif, yaitu kualitas pelayanan yang

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman dan era globalisasi yang begitu pesat menjadi suatu

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Pelayanan Publik yang Berorientasi pada Pelanggan. Oleh: Marita Ahdiyana

BAB I PENDAHULUAN. adanya administrasi perpajakan, untuk administrasi pajak pusat, diemban oleh

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN SURVEI KEPUASAN MASYARAKAT PADA DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN SLEMAN PERIODE DESEMBER TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. 1 Universitas Indonesia. Faktor-faktor yang..., Muhammad Ichwan, FE UI, 2009

Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita sekalian

Standar Audit Internal Pemerintah Indonesia. Asosiasi Audit Internal Pemerintah Indonesia

REFORMASI BIROKRASI DALAM UPAYA PENINGKATAN KINERJA DAN PELAYANAN PUBLIK RRI

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan kondisi global yang semakin maju membawa dampak

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat, oleh karena itu negara menempatkan perpajakan sebagai perwujudan

- 1 - PERATURAN GUBERNUR SUMATERA BARAT NOMOR 62 TAHUN 2017 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH DAERAH PROVINSI SUMATERA BARAT

MAKALAH. Pengembangan Praktek dan Pola Pengasuhan AKPOL Menuju Democratic Learning

KECAMATAN UJUNGBERUNG KOTA BANDUNG KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN. Oleh karena itu SDM harus dibina dengan baik agar terjadi peningkatan efesiensi,

BUPATI PATI PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PATI NOMOR 21 TAHUN 2O16 TENTANG PIAGAM AUDIT INTERN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PATI

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

BAB I PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

BAB I PENDAHULUAN. Pemasyarakatan yang berperan penting dalam proses penegakan hukum. Untung S. Radjab (2000 : 22) menyatakan:

KEKERASAN YANG DILAKUKAN OKNUM POLISI DALAM MENJALANKAN TUGAS SEBAGAI BENTUK PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA

BAB I PENDAHULUAN. dimana dengan penerimaan pajak ini negara dapat membiayai semua kebutuhan

PERATURAN KEPALA BADAN SAR NASIONAL NOMOR : PK. 10 TAHUN 2012 TENTANG STANDAR KOMPETENSI JABATAN DI LINGKUNGAN KANTOR PUSAT BADAN SAR NASIONAL

I. PENDAHULUAN. terselenggaranya tata pemerintahan yang baik (good governance). Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 yang direvisi dengan Undang-Undang

BAB I PENDAHULUAN. Polri bukanlah satu-satunya alat negara yang bertanggung jawab atas

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

JI_MILD - Volume VII - Nomor 1 Agustus 2016 ISSN: X IMPLEMENTASI PELAYANAN PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI DI SATLANTAS POLRESTA MALANG

KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA SAMBUTAN PADA ACARA PERINGATAN ISRA MI RAJ NABI MUHAMMAD SAW 1435 H / 2014 H TANGGAL 20 JUNI 2014

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu

Sambutan Presiden RI pada Peringatan HUT Ke-67 Bhayangkara, tgl. 1 Juli 2013, Depok, Jawa Barat Senin, 01 Juli 2013

BAB I PENDAHULUAN. penelitian, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan

KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BAB I LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN. 1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 29 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;

I. PENDAHULUAN. yang terdapat dalam organisasi tersebut. Keberhasilan untuk mencapai

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2002 TENTANG KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BAB II PERENCANAAN KINERJA

LKjIP PA Watampone Tahun BAB I PENDAHULUAN

AMANAT PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA UPACARA PERINGATAN KE-69 HARI BHAYANGKARA TAHUN 2015

BAB I PENDAHULUAN. membawa kepada suatu perubahan adalah reformasi akan perwujudan dan

SAMBUTAN BUPATI SLEMAN PADA ACARA PENGAMBILAN SUMPAH/JANJI PNS DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN TANGGAL : 11 MEI 2016

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

BAB I PENDAHULUAN. dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan. kebijakan yang ditetapkan. (BPPK Depkeu, 2014 )

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan atas kekuasaan belaka, maka segala kekuasaan negara harus

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)

BAB I PENDAHULUAN. mengeluarkan kebijakan tentang perpajakan agar mendapatkan hasil yang diinginkan,

BAB I PENDAHULUAN. Kepolisian Republik Indonesia dalam upaya memenuhi kebutuhan

I. PENDAHULUAN. Dalam rangka mewujudkan aparatur yang profesional seiring. dengan reformasi birokrasi diperlukan langkah-langkah konkrit dalam

BAB I PENDAHULUAN. Negara Indonesia adalah Negara hukum yang berdasarkan Pancasila dan

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2013 TENTANG

2017, No Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2015 tentang Kementerian Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 59); 5. P

BABl PENDAHULUAN. Pelaksanaan Otonomi Daerah yang telah digulirkan sejak tahun 2001

PENGARAHAN UMUM GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PADA RAPAT PEMBINAAN APARAT POLISI PAMONG PRAJA SE- KALIMANTAN BARAT TAHUN

BAB I PENDAHULUAN. terlepas dari imbalan atau balas jasa yang diberikan perusahaan/organisasi

DINAS PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN KOTA MALANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB V PENUTUP. 1. Berdasarkan prinsip-prinsip yang terkandung dalam civilian police yang

PENDAHULUAN. kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis, dan terpercaya Pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. meningkatkan kepuasan Wajib Pajak dan seluruh stakeholder perpajakan

BUPATI BURU. Assalamu alaikum wr. Wb. Salam sejahtera untuk kita semua, Saudara-saudara keluarga besar Tentara Nasional Indonesia yang berbahagia,

BAB I PENDAHULUAN. pemerintah memberikan perhatian yang sungguh-sungguh dalam memberantas

BAB IV VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN. 4.1 Visi dan Misi Kantor Pelayanan Perizinan Terpadu Satu Pintu Prov.

Transkripsi:

BAB I PENDAHULUAN 1. 1 LATAR BELAKANG Pergantian kepemimpinan baru di Polri, senantiasa menerbitkan harapan baru bagi masyarakat. Polri saat ini memasuki usia ke-70, masih berjuang dan bermetamorfosis melalui reformasi struktural, instrumental dan terlebih reformasi kultural untuk menjadi polisi yang profesional dan dicintai masyarakat. Jenderal Tito Karnavian sebagai calon Kapolri baru menggantikan Badrodin Haiti yang diharapkan memiliki waktu yang memadai untuk melakukan lompatan strategis (quantum leap) dalam mewujudkan visi misi kepemimpinannya. Program strategis kepemimpinannya diharapkan berdampak signifikan bagi perubahan Polri yang lebih baik. Meski bukan hal yang mudah memimpin sekitar 435 ribu personil Polri yang tersebar di seluruh Indonesia. Dalam grand design Polri yang sudah berjalan, diawali tahapan trust building yang dimulai tahun 2005 hingga 2010, untuk dilanjutkan dengan patnership building di 2011-2015, dan akhirnya service excellent di tahun 2016. Sejatinya saat ini, grand design Polri memasuki tahap pelayanan prima, namun realitasnya masih banyak masyarakat yang belum puas dengan kinerja Polri, tercermin dari masih banyaknya pengaduan ke Kompolnas dan Ombusdman terkait dengan kinerja dan prilaku tidak profesional anggota polri. Survey Saiful Mujani Riset Consulting (SMRC) tahun 2015, (kompas.com) mendudukkan tingkat kepercayaan Polri (76,3 %) di bawah TNI 1

(89,6 %) dan KPK (82,9 %). Gambaran tersebut menunjukkan, trust building dan patnership building belum terwujud secara optimal. Di sisi lain, masyarakat tidak sabar melihat kinerja Polri yang dipersepsi masih belum banyak berubah dari pola dan cara lama. Dalam literatur kepolisian Indonesia, polisi sebagai suatu lembaga telah mengakar di masyarakat diawali dengan pembentukan Barisan Bhayangkara oleh Patih Gajah Mada di kerajaan Majapahit. Menurut Harsya W. Bachtiar (1994) kata Bhayangkara berarti yang menakutkan. Pada masa Kerajaan Majapahit pemakaian kata Bhayangkara masih relevan, yang berfungsi militer untuk menjaga keamanan dari dalam dan dari luar. Kata Bhayangkara sudah melekat dan menjadi makna yang tidak bisa dilepaskan dari Kepolisian kita, namun sejatinya Polri yang ada pada era masyarakat yang demokratis, perlu melakukan reaktualisasi dan reposisi fungsi dan perannya dalam masyarakat modern. Polisi yang dalam metode kerjanya, lebih menggunakan scientific method daripada hanya pendekatan militeristik atau ancaman dalam pelaksanaan fungsi dan tugasnya. Namun dari perspektif perkembangan makro reformasi sektor pertahanan dan keamanan telah menunjukkan hasil yang signifikan. Konsep diri, hakekatnya adalah persepsi seseorang terhadap dirinya. Yang akan berpengaruh terhadap prilaku positif atau sebaliknya. Konsep diri polisi dibentuk, dipelihara, dimodifikasi oleh hubungan hubungan sosial. Perubahan seorang dari warga biasa menjadi seorang polisi melahirkan sebuah perubahan pada diri dan perubahan paradigma yang diterimanya sebagai pandangan dunianya yang baru. Konsep diri yang dimiliki oleh seseorang akan berpengaruh 2

terhadap prrilaku dalam menjalankan tugas profesinya. Bagi seorang anggota polisi, akan senantisasa terbentang pilihan dalam pengabdiannya, untuk mengambil posisi dimuliakan atau posisi sebaliknya oleh masyarakat. Dalam konteks good governance, pelayanan publik merupakan gerbang utama reformasi birokrasi karena pelayanan publik adalah ruang dimana masyarakat dan polisi berinteraksi secara langsung dengan masyarakat. Di sinilah pelayanan publik seharusnya menjadi lebih responsif terhadap kepentingan masyarakat karena akan terpantau secara transparan terkait kebijakan, prosedur dan perilaku yang menyimpang. Kita juga senantiasa berharap tumbuhnya kesadaran akan paradigma pelayanan publik di lingkungan kepolisian, dari pelayanan yang sifatnya sentralistik ke pelayanan yang lebih memberikan fokus pada pengelolaan yang berorientasi kepuasan pelanggan (customer-driven) dan prinsip kemudahan (accessible), desentralisasi urusan dan kewenangan serta melibatkan partisipasi masyarakat secara langsung dalam program tersebu Dalam tataran manajerial organisasi, polisi diharapkan mampu menunjukkan dan memelihara citra memberi pelayanan, bukan ingin dilayani. Konsep melayani merupakan tindakan responsifdan preventif terhadap kebutuhan akan pelayanan polisi yang selanjutnya akan menuai pujian masyarakat. Filosofi nilai konsep diri polisi sebagai pelayan masyarakat, sesungguhnya termuat indah dalam kode etik anggota Polri dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, yang harus senantiasa: memberikan pelayanan terbaik; menyelamatkan jiwa seseorang pada kesempatan pertama; mengutamakan kemudahan dan tidak mempersulit; bersikap hormat kepada siapapun dan tidak 3

menunjukkan sikap congkak/arogan karena kekuasaan; tidak membeda-bedakan cara pelayanan kepada semua orang; tidak mengenal waktu istirahat selama 24 jam, atau tidak mengenal hari libur; tidak boleh menolak permintaan pertolongan bantuan dari masyarakat dengan alasan bukan wilayah hukumnya atau karena kekurangan alat dan orang; bahkan larangan untuk memungut biaya yang tidak sesuai ketentuan. Dalam konteks perubahan konsep diri, kita berharap polisi mampu menjalin hubungan yang terbaik dengan masyarakat, komitmen untuk mentransformasi identitas diri, dan upaya membangun citra polisi yang lebih baik. Dari yang semula cenderung sebagai pemburu kriminal, lebih ke konsep diri selaku pengayom, pelindung, dan pelayan masyarakat. Karena sesungguhnya hanya sebagian kecil dari seluruh pelaksanaan tugas kepolisian yang berkaitan dengan penegakan hukum, sedangkan sebagian besarnya adalah digunakan oleh polisi untuk melayani masyarakat. Sesungguhnya esensi dari 11 program strategis Jenderal Tito Karnavian, secara konseptual telah menjawab tantangan reformasi internal Polri, yang mengacu pada konsep diri polisi sebagai pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat yang hakiki. Kita berharap dan berdoa, semoga Kapolri baru dapat mengaktualisasikan hadirnya polisi kita yang profesional, humanis dan dicintai masyarakat. Persoalan mempertanyakan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan yang diberikan oleh aparat kepolisian, maksudnya sejauh mana publik berharap pelayanan yang diterima sesuai dengan norma atau aturan yang telah diberlakukan. Sehingga pengaplikasian tindakan pelayanan pada masyarakat dapat 4

berjalan sesuai dengan semestinya. Dengan memberikan pelayanan atau fasilitas yang baik, masyarakat akan merasa puas dan hubungan sosial antara polisi dan masyarakat dapat tercipta dengan baik. Dari penjelasan diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai STUDI OPINI PUBLIK TERHADAP PELAYANAN PRIMA KEPOLISIAN PADA SEKSI PELAYANAN ADMINISTRASI DIREKTORAT INTELKAM POLDA METRO JAYA. 1.2 RUMUSAN MASALAH Dari latar belakang diatas, penulis merumuskan beberapa masalah sebagai acuan pengambilan data dalam penelitian. Adapun rumusan masalah yang dimaksud adalah sebagai berikut : 1. Bagaimana praktek dalam pelayanan masyarakat Pada Seksi Pelayanan Adminitrasi Direktorat Intelijen Keamanan? 2. Bagaimana pandangan opini publik terhadap pelayanan kepolisian pada seksi Pelayanan Adminitrasi Direktorat Intelijen Keamanan? 1.3 TUJUAN PENELITIAN Adapun tujuan akan dicapai dalam penelitian ini adalah : 1. Untuk mendeskripsikan praktek dan sistem pelayanan kepolisian pada masyarakat. 2. Untuk mengungkap opini publik terhadap pelayanan kepolisian. 5

1.4 KEGUNAAN PENELITIAN Adapun yang menjadi kegunaan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Dapat dijadikan sebagai bahan referensi, sebagai tambahan pengetahuan dan pengalaman bagi pengembangan ilmu pengetahuan. 2. Dapat menjadi bahan masukan bagi instansi yang terkait mengenai pelayanan publik. 3. Sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan studi pada jurusan Ilmu Komunikasi Universitas Esa Unggul Jakarta 1.5 SISTEMATIKA PENULISAN Penelitian ini disajikan dalam beberapa bab dengan sistematika sebagai berikut : Bab I Pendahuluan Bab ini menguraikan tentang latar belakang dari penelitian ini, rumusan masalah, tujuan penelitian, kegunaan penelitian dan sistematika penulisan. Bab II Tinjauan Pustaka Berisi uraian teoritis mengenai variabel yang diteliti lengkap dengan tinjauan pustaka, operasional variabel dan kerangka pemikiran. 6

Bab III Metode Penelitian Berisi design penelitan, populasi dan sampel, bahan penelitian dan unit analisis, teknik pengumpulan data, reliabilitas dan validitas alat ukur dan teknik analisa data. Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Berisi profil perusahaan, hasil penelitian dan pembahasan. Bab V Penutup Berisi kesimpulan dan saran berdasarkan hasil penelitian Studi Opini Publik Terhadap Pelayanan Prima Kepolisian Pada Seksi Pelayanan Administrasi Direktorat Intelkam Polda Metro Jaya. 7