1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Karya sastra merupakan hasil imajinasi manusia yang dapat menimbulkan kesan pada diri pembaca. Karya juga merupakan ungkapan pikiran dan perasaan, baik tentang kisah maupun kehidupan sehari-hari. Seseorang dapat menggali, mengelola, dan mengekspresikan gagasan yang ada di dalam pikirannya melalui sebuah karya sastra. Karya sastra disebut sebagai wujud gagasan dari kreativitas seseorang dengan menggunakan bahasa yang indah. Salah satu bentuk karya sastra adalah novel. Novel merupakan karya sastra berbentuk prosa yang mengisahkan serangkaian peristiwa kehidupan. Novel dibangun melaui dua unsur yaitu unsur intrinsik dan ekstrinsik. Unsur intrinsik novel adalah unsur-unsur yang berada di dalam novel dan secara langsung membangun sebuah cerita, misalnya peristiwa, cerita, plot, penokohan, tema, latar, sudut pandang pencerita, bahasa dan gaya bahasa, dan lain-lain. Adapun unsur ekstrinsik novel adalah unsur-unsur yang berada di luar novel. Tetapi secara langsung mempengaruhi bangunan novel. Unsur ekstrinsik ini berupa nilai-nilai yang berlaku dalam kehidupan manusia, misalnya psikologi, ekonomi, politik, sosial, dan lain-lain. Salah satu unsur intrinsik yang berpengaruh dalam membangun novel adalah latar. Latar atau setting disebut juga sebagai landasan tumpu, menyaran pada pengertian
2 tempat, hubungan waktu, dan lingkungan sosial tempat terjadinya peristiwaperistiwa yang diceritakan (Nurgiyantoro 1994: 216). Unsur latar sangat penting dalam menciptakan sebuah cerita. Dengan kejelasan latar seseorang akan mudah dalam mengapresiasi suatu karya sastra di mana dan bagaimana terjadinya sebuah cerita. Latar akan memberikan pijakan cerita secara konkret dan jelas. Hal ini disebabkan untuk memberi kesan realitas kepada pembaca dan menciptakan suasana tertentu yang seolah-olah benar terjadi. Sebuah tulisan berbentuk narasi seperti novel tidak akan terlepas dari unsur latar yang membangunnya. Unsur latar dalam sebuah cerita akan menjelaskan kapan dan di mana sebuah peristiwa terjadi serta hal-hal apa saja yang berhubungan dengan perilaku kehidupan sosial masyarakat di suatu tempat tertentu. Penggunaan latar dalam sebuah cerita sangat penting untuk menjelaskan sebuah peristiwa terjadi. Mengingat pentingnya deskripsi latar untuk mengetahui kapan dan di mana sebuah peristiwa terjadi, bagaimana status sosial para tokoh, serta bagaimana fungsi latar sebagai metafora dan atmosfer peneliti tertarik mengadakan penelitian tentang latar dalam novel Padang Bulan Karya Andrea Padang Bulan merupakan novel pertama dari Dwilogi Padang Bulan karya Andrea Hirata yang menarik. Novel ini diterbitkan pertama kali pada Maret 2011. Novel ini termasuk salah satu novel mega bestseller di Indonesia. Hal ini disebabkan novel tersebut telah terjual sebanyak 25.000 eksemplar dalam waktu dua minggu. Kemunculan novel Padang Bulan mendapat tanggapan positif dari para penikmat sastra. Novel ini memuat kisah inspiratif yang dikemas secara menarik oleh Andrea Novel ini memberikan inspirasi, motivasi, dan
3 pelajaran hidup bagi pembaca. Oleh karena itu, peneliti tertarik untuk menganalisis novel Padang Bulan karya Andrea Novel kelima yang ditulis oleh Andrea Hirata ini masih bercerita tentang kisah kehidupan Ikal. Dalam novel ini, kisah kehidupan Ikal yang diungkapkan yaitu mengenai perjuangan cinta pertama Ikal kepada A Ling yang tak lekang oleh waktu. Kisah cinta Ikal dalam novel ini diselingi dengan kisah Enong yang pantang menyerah dalam mengatasi kesulitan hidup. Enong tidak pernah menyerah dengan segala nasib buruk menimpanya. Enong yang sudah miskin secara struktural menjadi lebih terhimpit lagi ketika nasib tidak berpihak kepada dirinya. Ketika sandaran hidup mereka justru meninggalkan mereka, ia harus berjuang untuk melepaskan atau menahan himpitan kemiskinan tersebut. Ia menjadi tulang punggung keluarganya sejak berumur empat belas tahun dan menjadi pendulang timah wanita pertama di Belitong. Berkaitan dengan pembelajaran sastra di SMA, salah satu karya sastra yang diajarkan di SMA adalah novel. Karya sastra yang akan digunakan sebagai bahan ajar unsur-unsur intrinsik harus melalui proses pemilihan. Hal itu disebabkan semakin meningkatnya perkembangan karya sastra yaitu semakin banyak karya sastra dengan kisah atau cerita yang beragam. Perlu diingat bahwa tidak semua karya sastra, khususnya novel baik untuk dibaca. Hal itu disebabkan tidak semua novel mengandung nilai pendidikan, agama, moral, sosial, dan budaya. Karyakarya sastra yang akan digunakan sebagai bahan ajar unsur-unsur intrinsik harus memiliki faedah, misalnya faedah bagi pendidikan, seperti membantu meningkatkan keterampilan berbahasa dan lain-lain.
4 Kajian yang dilakukan oleh peneliti ini sejalan dengan Kurikulum 2013 mata pelajaran Bahasa Indonesia di tingkat SMA. Kompetensi Inti (KI) terdiri atas empat kompetensi. Keempat kompetensi tersebut yaitu (1) kompetensi yang berkenaan dengan sikap keagamaan (kompetensi inti 1), (2) kompetensi yang berkenaan dengan sikap sosial (kompetensi inti 2), (3) kompetensi yang berkenaan dengan pengetahuan (kompetensi inti 3), dan (4) kompetensi yang berkenaan dengan penerapan pengetahuan (kompetensi inti 4). Keempat kompetensi tersebut menjadi acuan dari Kompetensi Dasar (KD) dan harus dikembangkan dalam setiap peristiwa pembelajaran secara integratif. Kompetensi Inti 1 dan 2 dikembangkan secara tidak langsung, yaitu pada waktu peserta didik belajar tentang Kompetensi Inti 3 dan 4. Pada Kompetensi Inti 3 dan 4, Kompetensi Dasar terbagi atas dua aspek, yaitu (1) kemampuan berbahasa dan (2) kemampuan bersastra. Adapun Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) Kelas XI pada Silabus Kurikulum 2013 di tingkat SMA yang berkaitan dengan kajian yang dilakukan oleh peneliti yaitu Kompetensi Inti 3 Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah dan Kompetensi Dasar (Kemampuan Bersastra) 3.9 Menganalisis pelaku, peristiwa dan latar dalam novel yang dibaca. Dalam penelitian ini, peneliti hanya memusatkan pada salah satu unsur intrinsik saja, yaitu latar.
5 Latar merupakan salah satu unsur intrinsik yang diajarkan pada pembelajaran sastra di SMA. Pengetahuan dan pemahaman siswa terhadap latar akan mempermudah siswa dalam menulis sebuah cerita fiksi. Selain itu melatih siswa untuk dapat mengungkapkan, mengemukakan, atau mengisahkan cerita yang ia tulis menjadi menarik. Dengan demikian, siswa dapat lebih kreatif dalam mengungkapkan dan mengembangkan ide-ide yang akan disampaikan dalam bentuk karya fiksi. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, maka masalah utama dalam penelitian ini adalah Bagaimanakah latar dalam novel Padang Bulan karya Andrea Hirata dan kelayakannya sebagai bahan ajar sastra di SMA? Masalah tersebut dijabarkan dalam lima pertanyaan berikut ini. 1. Bagaimanakah latar tempat dalam novel Padang Bulan karya Andrea Hirata? 2. Bagaimanakah latar waktu dalam novel Padang Bulan karya Andrea Hirata? 3. Bagaimanakah latar sosial dalam novel Padang Bulan karya Andrea Hirata? 4. Bagaimanakah fungsi latar dalam novel Padang Bulan karya Andrea Hirata? 5. Bagaimanakah kelayakan novel Padang Bulan karya Andrea Hirata untuk dijadikan alternatif bahan ajar sastra di SMA? 1.3 Tujuan Penelitian Tujuan utama penelitian ini yaitu mendeskripsikan latar dalam novel Padang Bulan karya Andrea Hirata dan kelayakannya sebagai bahan ajar sastra di SMA. Adapun rincian dari tujuan utama penelitian ini sebagai berikut.
6 1. Mendeskripsikan latar tempat dalam novel Padang Bulan karya Andrea 2. Mendeskripsikan latar waktu dalam novel Padang Bulan karya Andrea 3. Mendeskripsikan latar sosial dalam novel Padang Bulan karya Andrea 4. Mendeskripsikan fungsi latar dalam novel Padang Bulan karya Andrea 5. Menilai kelayakan novel Padang Bulan karya Andrea Hirata sebagai bahan ajar sastra di SMA. 1.4 Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoretis maupun praktis. Manfaat penelitian ini sebagai berikut. 1. Manfaat teoretis Secara teoretis, penelitian ini diharapkan dapat (1) memberikan manfaat terhadap perkembangan ilmu bahasa dalam kajian unsur intrinsik novel khususnya dalam bidang latar dan (2) menambah referensi penelitian, khususnya tentang latar sehingga penelitian ini dapat memberikan sumbangan sebagai bahan pemikiran bagi para peneliti selanjutnya. 2. Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat (a) memberikan gambaran, wawasan, dan pengetahuan bagi pembaca tentang latar, (b) memberikan informasi bagi pembaca tentang latar dalam novel, (c) memberikan kontribusi bagi dunia pendidikan bahasa dan sastra dalam hal pemilihan bahan ajar, dan (d) membantu guru bidang
7 studi Bahasa Indonesia untuk mencari alternatif bahan pembelajaran sastra, khususnya di tingkat SMA. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian ini sebagai berikut. 1. Latar tempat dalam novel Padang Bulan karya Andrea 2. Latar waktu dalam novel Padang Bulan karya Andrea 3. Latar sosial dalam novel Padang Bulan karya Andrea 4. Fungsi latar dalam novel Padang Bulan karya Andrea Hirata sebagai metafora dan atmosfer. 5. Kelayakan novel Padang Bulan karya Andrea Hirata sebagai bahan ajar sastra di SMA.