BAB I PENDAHULUAN. kekayaan. Seperti halnya perbankan konvensional, perbankan syariah

dokumen-dokumen yang mirip
BAB V PEMBAHASAN. Untuk mengetahui persentase sumbangan pengaruh variabel pendapatan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Perbankan syariah merupakan suatu sistem perbankan yang

BAB I PENDAHULUAN. untuk meminjam uang atau kredit bagi masyarakat yang membutuhkannya.

BAB I PENDAHULUAN. juga sebagai perantara (financial intermediary) bagi mereka yang memiliki dana

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Keberadaan bank syariah di Indonesia membawa angin segar bagi para

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB V PEMBAHASAN. dalam penelitian ini. Hasil uji t menunjukan bahwa pendapatan bank

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB I PENDAHULUAN. dengan nilai moraldan prinsip-prinsip syari ah Islam.

BAB 1 PENDAHULUAN. Bank merupakan lembaga keuangan yang sangat penting dalam menjalankan

ANALISIS PERBANDINGAN BAGI HASIL DEPOSITO MUDHARABAH PADA BANK SYARIAH MANDIRI DENGAN BUNGA DEPOSITO PADA BANK KONVENSIONAL

BAB I PENDAHULUAN. penentuan return yang akan diperoleh para depositornya. Bank syariah tidak hanya

BAB I PENDAHULUAN. kelebihan dana dengan masyarakat yang kekurangan dana, sedangkan bank

BAB 1 PENDAHULUAN. Abdul Ghafur Anshori, Perbankan Syariah di Indonesia, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2009), hlm. 31.

BAB I PENDAHULUAN. perekonomian yang berbasis nilai-nilai dan prinsip syariah untuk dapat diterapkan

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. perantara jasa keuangan (financial intermediary), memiliki tugas pokok yaitu

BAB 1 PENDAHULUAN. hidupnya. Untuk melakukan kegiatan bisnis tersebut para pelaku usaha

Created by Simpo PDF Creator Pro (unregistered version)

BAB I PENDAHULUAN. Di samping itu, bank juga dikenal sebagai tempat untuk menukarkan uang,

BAB I PENDAHULUAN. bagi hasil. Balas jasa atas modal diperhitungkan berdasarkan keuntungan atau

BAB I PENDAHULUAN. mengalami peningkatan yang cukup pesat dan memberikan pengaruh yang cukup

BAB I PENDAHULUAN. Islam dengan landasan moral dan prinsip-prinsip syariah Islam. Terutama yang

BAB I PENDAHULUAN. kontroversi praktik bunga bank yang dilakukan pada bank bank konvensional

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Piutang Usaha terhadap Laba pada BMT Istiqomah Tulungagung

BAB I PENDAHULUAN. pihak yang membutuhkan dana (defisit unit). Bank syariah secara resmi

BAB 1 PENDAHULUAN. proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya. prinsip bagi hasil dan risiko (profit and loss sharing). Sebagai bagian dari sistem

BAB I PENDAHULUAN. menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana. tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa bank lainnya (Kasmir,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Keberadaan perbankan syariah sebagai bagian dari sistem perbankan

BAB I PENDAHULUAN. (Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2008). Ditinjau dari segi imbalan atau

BAB I PENDAHULUAN. pemilik dana. Perbankan di Indonesia mempunyai dua sistem antara lain sistem

BAB V PEMBAHASAN. pengolahan data tersebut dibantu oleh SPSS Dalam penelitian ini

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai keunikan secara prinsip dapat mendukung usaha mikro, kecil

BAB I PENDAHULUAN. bidang keuangan, salah satunya adalah bank. Dalam al-qur an, istilah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.

BAB IV PEMBAHASAN. Saldo Ratarata. Distribusi Bagi Hasil. Januari 1 Bulan 136,901,068,605 1,659,600, % 1,078,740, %

BAB I PENDAHULUAN. dan tingkat pertumbuhan ekonomi yang optimal, keadilan sosial ekonomi,

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian. Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang berfungsi sebagai financial

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perbankan di Indonesia semakin diramaikan dengan berdirinya bank-bank

BAB I PENDAHULUAN. prinsip keadilan dan keterbukaan, yaitu Perbankan Syariah. operasional bisnisnya dengan sistem bagi hasil.

BAB I PENDAHULUAN. roda perekonomian di suatu negara. Pada perekonomian yang semakin

BAB I PENDAHULUAN. mempunyai peranan penting dalam perekonomian. Keberadaan perbankan

BAB I PENDAHULUAN. dalam sumber hukum Islam yaitu Al-Qur an dan As-Sunah. Sumber. hukum Islam ini adalah dasar sebagai pedoman untuk melakukan

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan dana yang dimiliki suatu lembaga harus benar-benar efektif. agar pendapatan yang diperoleh meningkat.

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan Syari ah atau Bank Islam yang secara umum pengertian Bank Islam

BAB I BAB V PENUTUP PENDAHULUAN. Bab ini merupakan bab penutup yang berisi. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN. Ekonosia, 2003, h Heri Sudarsono, Bank dan lembaga keuangan Syariah, Yogyakarta:

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Perekonomian pasti ada hubungannya dengan dunia keuangan dan

BAB I PENDAHULUAN. berdasarkan Al-Qur an dan As-Sunnah, termasuk dari segi ekonominya. Upaya

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi yang menjalankan kegiatan perekonomian. Salah satu faktor penting

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN. dalam negeri diikuti oleh kenaikan harga barang-barang dan jasa yang lain di

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan dari waktu ke waktu. Diawali dengan berdirinya bank syariah di

BAB I PENDAHULUAN. akan sistem operasionalnya, telah menunjukkan angka kemajuan yang sangat

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS

BAB I PENDAHULUAN. Islam adalah agama yang universal dan komprehensif. Universal berarti

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Bank syariah dalam perbankan nasional mulai dikembangkan sejak tahun

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan syariah merupakan salah satu inovasi yang baru dalam dunia

BAB I PENDAHULUAN. Islam, seperti perbankan, reksadana, dan takaful. 1. Banking System, atau sistem perbankan ganda, di Indonesia.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Ketertarikan masyarakat dengan sistem ekonomi syariah dewasa

BAB I PENDAHULUAN. Sistem ekonomi islam dengan konsep profit dan loss sharing yang. bagi kehidupan sosial ekonomi masyarakat. Fenomena menarik yang

Analisis Akuntansi Pembiayaan Mudharabah Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Syariah, Tbk KCI Citarum

Bank Konvensional dan Syariah. Arum H. Primandari

BAB 1 PENDAHULUAN. dan ketiga adalah ijarah dan jasa. Bagi hasil terdiri dari mudharabah dan

BAB V PEMBAHASAN. penelitian yaitu Bank BRI Syariah Cabang Surabaya Gubeng. Peneliti memilih

BAB I PENDAHULUAN. dan masyarakat guna menunjang jalannya proses pembangunan.

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER (RPS) MATA KULIAH: MANAJEMEN PEMBIAYAAN SYARIAH

PRODUK PERHIMPUNAN DANA

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan tersebut tidak lepas dari peran bank sebagai lembaga keuangan

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan lembaga keuangan syariah di Indonesia mengalami

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini sistem perbankan di Indonesia terbagi menjadi 2 (dua) yaitu sistem

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH. Bank syariah secara umum bertujuan untuk mendorong dan

BAB V PEMBAHASAN. A. Pengaruh Tabungan Wadi ah Terhadap Pembiayaan Pada PT. Bank

BAB I PENDAHULUAN. perkembangan bank dan lembaga keuangan syariah. Dimana perkembangan

BAB I PENDAHULUAN. Bank umum syari ah merupakan salah satu bank umum selain bank umum

BAB I PENDAHULUAN. didasarkan pada hukum Islam yang sah. Tujuan ekonomi Islam bagi bank

BAB I PENDAHULUAN. ekonomi modern, kemunculannya seiring dengan upaya yang dilakukan oleh para

DATA DISTRIBUSI SIMPANAN PADA BPR DAN BPRS

BAB 1 PENDAHULUAN. bagi hasil, bahkan memungkinkan bank untuk menggunakan dual system,

BAB I PENDAHULUAN. dari masyarakat; kedua, penyaluran dana (financing) merupakan kegiatan

BAB I PENDAHULUAN. Keberadaan lembaga perbankan syariah didorong oleh adanya desakan kuat oleh

BAB I PENDAHULUAN. keberlanjutan entitas bisnis dan untuk mengukur kemampuan bersaing dalam

BAB I PENDAHULUAN. lembaga intermediasi keuangan (Financial intermediary institution),yakni. rangka meningkatkan taraf hidup rakyat.

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan di Indonesia mulai mengalami goncangan saat terjadinya krisis

BAB I PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2011 mengalami tumbuh sebesar

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Undang tersendiri. Menurut Undang-Undang No. 10 tahun 1998 pasal 1 Bank

I. PENDAHULUAN. keberadaan bank sebagai lembaga keuangan telah bertansformasi menjadi dua

BAB I PENDAHULUAN. Bank memiliki peran sebagai lembaga perantara antara unit-unit yang memiliki

Bank Kon K v on e v n e sion s al dan Sy S ar y iah Arum H. Primandari

BAB I PENDAHULUAN. 1 Subandi, Ekonomi Koperasi, (Bandung: Alfabeta, 2015), 14

BAB I PENDAHULUAN. untuk investasi, modal kerja, maupun konsumsi. Salah satu sumber

BAB I PENDAHULUAN. 1 Ahmad Rodoni dan Abdul Hamid, Lembaga Keuangan Syari ah, (Jakarta: Zikrul Hakim, 2008), h. 17

BAB I PENDAHULUAN. keadilan sesama dalam persaingannya didunia ekonomi. Hal tersebut sudah

BAB I PENDAHULUAN. terutama untuk membiayai investasi perusahaan. 1 Di Indonesia terdapat dua jenis

BAB I PENDAHULUAN. aspek keadilan dalam bertransaksi. Bank berdasarkan prinsip syariah atau

BAB I PENDAHULUAN. (financial intermediary) antara pihak yang memiliki dana dan pihak yang

LEMBAGA KEUANGAN SYARIAH THALIS NOOR CAHYADI, S.H. M.A., M.H., CLA

BAB I PENDAHULUAN. (riba), serta larangan untuk berinvestasi pada usaha usaha berkategori terlarang

Transkripsi:

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Eksistensi perbankan syariah saat ini menempati posisi yang sangat strategis dalam menjembatani kebutuhan modal kerja dan investasi di sektor riil dengan pemilik dana atau sebagai penyedia jasa tempat menyimpan kekayaan. Seperti halnya perbankan konvensional, perbankan syariah berfungsi sebagai intermediary agent. Dengan adanya perbankan syariah diharapkan masyarakat dapat berinvestasi dan bermuamalah sesuai dengan syariah. Sama halnya dengan bank konvensional, fungsi bank syariah yaitu menghimpun dana dari masyarakat yang kelebihan dana. Penghimpunan dana dari masyarakat yang dilakukan oleh bank syariah dapat dilakukan dalam beberapa bentuk, diantaranya adalah dalam bentuk tabungan, deposito dan giro yang secara total biasa disebut dengan dana pihak ketiga. Transaksi jasa penyimpanan dana di perbankan syariah dilakukan atas dasar akad atau kontrak perikatan. Dalam produk tabungan di perbankan syariah biasanya ada dua bentuk pilihan tabungan yaitu tabungan dengan akad mud}a>rabah dan tabungan dengan akad wadi> ah. Di tengah kebutuhan masyarakat yang kian berkembang, perbankan syariah dituntut untuk dapat menyediakan sarana pendukung yang terpercaya, menguntungkan dan memberikan kemudahan dalam bertransaksi. Untuk itu perbankan syariah menyediakan produk simpanan wadi> ah. 1

2 Saat ini, produk simpanan wadi> ah mulai mendapat perhatian dari masyarakat. Simpanan wadi> ah cukup menarik, karena merupakan salah satu bentuk produk perbankan syariah yang memberikan rasa aman. Sehingga perkembangannya cukup pesat. Simpanan wadi> ah dapat diartikan sebagai titipan murni dari satu pihak ke pihak lain, baik individu maupun badan hukum yang harus dijaga dan dikembalikan kapan saja penyimpan menghendakinya. Tujuan dari akad wadi> ah ini adalah untuk menjaga keselamatan barang yang dititipkan dari kehilangan, kerusakan, pencurian, dan lain sebagainya. Barang titipan disini adalah suatu benda berharga seperti uang, barang atau dokumen penting, maupun surat berharga dalam pandangan Islam. 1 Selain simpanan wadi> ah ada simpanan mud}a>rabah, perbedaan yang mendasar antara simpanan wadi> ah dengan mud}a>rabah adalah pada resiko safety. Jika di simpanan mud}a>rabah muncul kerugian, maka kerugian tersebut ditanggung oleh pemilik dana, sehingga kemungkinan dana simpanan bisa berkurang. Dalam tabungan wadi> ah tidak demikian, dana yang dititipkan sepenuhnya dapat kembali 100% kepada nasabah. Apabila ada kerugian investasi dari dana wadi> ah, maka kerugian tersebut ditanggung pihak bank. Namun apabila ada keuntungan yang timbul akibat kegiatan investasi yang berasal dari dana wadi> ah, maka sepenuhnya keuntungan tersebut milik bank. 2 1 Wiroso, Jual Beli Mura>bah}ah (Yogyakarta: UII Press Yogyakarta, 2005), 113. 2 Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan Ilustrasi, Ed.IV (Yogyakarta: Ekonisia, 2007), 65.

3 Pada setiap produk, khususnya produk simpanan di bank pasti memiliki return yang akan diberikan oleh bank kepada penabung atau nasabah yang sifatnya berupa insentif. Dalam produk simpanan di bank konvensional return yang diberikan berupa bunga yang didasarkan pada jumlah saldo penabung, sedangkan pada produk simpanan dibank syariah ada dua bentuk return, yaitu bagi hasil dan bonus. Bagi hasil merupakan return dari tabungan mud}a>rabah, sedangkan bonus merupakan return dari tabungan wadi> ah. Dalam pemanfaatan dana nasabah dalam simpanan wadi> ah, risiko dan keuntungan yang muncul sepenuhnya hak dan tanggung jawab pihak bank syariah. Tetapi, pada praktiknya bank syariah biasanya membagikan keuntungan tersebut dengan istilah bonus. Return pada produk tabungan wadi> ah berupa bonus merupakan suatu bentuk insentif bank syariah kepada nasabah penabung atas kepercayaannya dalam menyimpan atau menginvestasikan dananya di bank tersebut. Bonus sendiri merupakan salah satu sarana bank syariah untuk menarik minat menabung calon nasabah untuk menyimpan sejumlah dananya kepada bank. 3 Adapun porsi bonus wadi> ah yang diberikan bank syariah sepenuhnya merupakan kebijakan pihak bank syariah dan bonus tersebut tidak diperjanjikan di awal. Risiko kerugian simpanan wadi> ah sepenuhnya ditanggung oleh pihak bank syariah, bahkan nasabah dimungkinkan akan mendapatkan bonus dari pemanfaatan dana tabungan wadi> ah tersebut. Besarnya bonus itu sendiri diberikan oleh pihak bank sesuai dengan kebijakan 3 Muhammad, Manajemen Bank Syariah (Yogyakarta: UPP AMP YKPN, 2005), 132.

4 yang ditetapkan dan sesuai dengan kemampuan bank. Kemampuan bank yang dimaksudkan disini adalah kemampuan bank yang berkaitan dengan pendapatan operasional bank. 4 Konsep pemberian bonus dalam simpanan wadi> ah diambil dari keuntungan pihak bank syariah dalam menjalankan usahanya memproduksi dana. Keuntungan yang dimaksud disini adalah keuntungan atau pendapatan bank syariah yang berasal dari pendapatan operasional dan pendapatan dari dana simpanan yang dialokasikan untuk pembiayaan maupun investasi. 5 Asumsinya, tinggi rendahnya bonus dapat menggambarkan kinerja keuangan di perbankan. Semakin tinggi insentif bonusnya maka kinerja perbankan semakin baik. Semakin tinggi tingkat pendapatan bank maka akan berpengaruh pada porsi bonus simpanan wadi> ah. Manajemen dana bank syariah berupaya mengelola atau mengatur posisi keuangan dan dana yang diterima dari aktifitas funding untuk disalurkan kepada aktivitas lending, baik itu berupa pembiayaan maupun return yang diberikan kepada nasabah. 6 Dengan adanya aktivitas funding di bank syariah yang dapat berupa tabungan akan mempengaruhi return di produk tabungan tersebut. Bagi hasil yang diberikan dalam tabungan investasi selain didasarkan pada kesepakatan pengelola dan pemilik dana, bagi hasil juga didasarkan pada pendapatan dan kemampuan bank dalam mendapatkan keuntungan. Adanya peningkatan pendapatan bank menyebabkan 4 Heri Sudarsono, Bank dan Lembaga Keuangan Syariah Deskripsi dan Ilustrasi..., 65. 5 Shinta B. Parastuti, Pengaruh Pendapatan Bagi Hasil, Pendapatan Margin Murabahah, Pendapatan Sewa Ijaroh dan Bonus SWBI terhadap Bonus Wadi ah (Studi Kasus Bank Umum Syariah Periode Tahun 2008-2012), (Skripsi--UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, 2013), 6. 6 Muhammad, Manajemen Dana Bank Syariah (Yogaykarta: Ekonisia, 2005), 43.

5 meningkatnya bagi hasil yang akan diterima nasabah. 7 Bagi hasil dan bonus memiliki kesamaan yaitu merupakan suatu bentuk return, maka ada indikasi bahwa apa yang mempengaruhi bagi hasil juga mempengaruhi bonus wadi> ah. Jadi porsi bonus yang diberikan oleh pihak bank kepada nasabah juga dipengaruhi oleh kebijakan bank, kemampuan serta pendapatan bank dan lain-lain. Pergerakan bonus wadi> ah yang diikuti dengan pergerakan pendapatan bagi hasil, pendapatan margin mura>bah}ah dan pergerakan dana simpanan wadi> ah yang telah dijelaskan, dapat dilihat dalam Laporan Bank Syariah Mandiri tahu 2011 bulan Agustus November pada tabel 1.1. Bulan Tabel 1.1 Laporan Keuangan Bank Syariah Mandiri Periode Agustus 2011-Nopember 2011 Bonus Pendapatan Pendapatan Dana Simpanan Wadi> ah Wadi> ah Bagi Hasil Margin Agust-11 2679 104.686 190.787 3.929.758 Sept-11 2561 101.284 193.045 4.481.571 Okt-11 3168 104.252 195.573 4.553.644 Nop-11 2794 102.042 211.179 4.474.223 Sumber: www.syariahmandiri.co.id. Pada Laporan Keuangan Bulanan Bank Syariah Mandiri bulan Agustus 2011 tercatat jumlah bonus wadi> ah adalah sebesar 2.679, sedangkan pendapatan bank yang berasal dari bagi hasil adalah 104.686, pendapatan margin 190.787, dan dana simpanan wadi> ah tercatat sebesar 3.929.758. Pada bulan September 2011 bonus wadi> ah yang diberikan kepada nasabah turun sebesar 2.561, yang mana menurunnya bonus tersebut sejalan dengan 7 Shinta B. Parastuti, Pengaruh Pendapatan Bagi Hasil, Pendapatan Margin Murabahah, Pendapatan Sewa Ijaroh dan Bonus SWBI terhadap Bonus Wadi ah (Studi Kasus Bank Umum Syariah Periode Tahun 2008-2012)..., 7.

6 menurunnya pendapatan bagi hasil bank yang juga turun sebesar 101.284. Sedangkan pendapatan margin meningkat sebesar 193.045, dan dana simpanan wadi> ah meningkat sebesar 4.481.571. Pada bulan oktober 2011 naiknya pendapatan bagi hasil bank sebesar 104.252, juga ditandai dengan naik bonus yang diberikan pada nasabah sebesar 3.168. Diikuti dengan meningkatnya pendapatan margin sebesar 195.573, dan meningkatnya dana simpanan wadi> ah sebesar 4.553.644. Sedangkan pada bulan November 2011 bonus wadi> ah menurun sebesar 2794, diikuti dengan menurunnya pendapatan bagi hasil sebesar 102.042, namun pendapatan margin meningkat sebesar 211.179, dan dana simpanan wadi> ah turun sebesar 4.474.223. 8 Dari hal ini dapat dilihat bahwa pergerakan bonus wadi> ah seiring dengan naik turunnya pendapatan bank dan dana simpanan yang ada di bank tersebut. Sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui seberapa besar pengaruh naik turunnya pendapatan bagi hasil, pendapatan margin mura>bah}ah dan dana simpanan wadi> ah terhadap bonus wadi> ah. Oleh karena itu, berdasarkan latar belakang diatas, penulis akan meneliti tentang pengaruh bonus wadi> ah pada Bank Syariah Mandiri. Penelitian ini oleh penulis dijadikan sebagai skripsi dengan judul Pengaruh Pendapatan Bagi Hasil, Pendapatan Margin Mura>bahah, dan Dana Simpanan Wadi> ah Terhadap Bonus Wadi> ah (Studi Laporan Keuangan Bank Syariah Mandiri Periode April 2011 - Maret 2014). B. Rumusan Masalah 8 PT. Bank Syariah Mandiri, Laporan Bulanan, bulan Agustus 2011 - November 2011, www.syariahmandiri.co.id, akses pada 08 Oktober 2014.

7 Dari latar belakang masalah yang telah penulis kemukakan diatas, maka dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh pendapatan bagi hasil, pendapatan margin mura>bah}ah dan dana simpanan wadi> ah secara simultan terhadap bonus wadi> ah (Studi Laporan Keuangan Bank Syariah Mandiri periode April 2011 - Maret 2014)? 2. Bagaimana pengaruh pendapatan bagi hasil, pendapatan margin mura>bah}ah dan dana simpanan wadi> ah secara parsial terhadap bonus wadi> ah (Studi Laporan Keuangan Bank Syariah Mandiri periode April 2011 - Maret 2014)? 3. Manakah yang paling berpengaruh antara pendapatan bagi hasil, pendapatan margin mura>bah}ah dan dana simpanan wadi> ah terhadap bonus wadi> ah (Studi Laporan Keuangan Bank Syariah Mandiri periode April 2011 Maret 2014)? C. Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian yang akan diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Mengetahui pengaruh pendapatan bagi hasil, pendapatan margin mura>bah}ah dan dana simpanan wadi> ah secara simultan terhadap bonus wadi> ah pada Laporan Keuangan Bank Syariah Mandiri periode April 2011 - Maret 2014. 2. Mengetahui pengaruh pendapatan bagi hasil, pendapatan margin mura>bah}ah dan dana simpanan wadi> ah secara parsial terhadap

8 bonus wadi> ah pada Laporan Keuangan Bank Syariah Mandiri periode April 2011 - Maret 2014. 3. Mengetahui variabel yang paling berpengaruh antara pendapatan bagi hasil, pendapatan margin mura>bah}ah dan dana simpanan wadi> ah terhadap bonus wadi> ah pada Laporan Keuangan Bank Syariah Mandiri periode April 2011 - Maret 2014. D. Kegunaan Hasil Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan diantaranya: 1. Ditinjau dari pengembangan keilmuan a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan memberikan sumbangan berupa pengembangan ilmu yang berkaitan dengan ekonomi, khususnya tentang bonus wadi> ah. b. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai sumber referensi untuk penelitian selanjutnya. 2. Untuk bidang akademi Dapat memberikan referensi dan kontribusi dalam hal tersedianya bukti empiris tentang faktor-faktor yang mempengaruhi porsi bonus di tabungan wadi> ah di seluruh Bank Umum Syariah. 3. Untuk praktisi Memberikan gambaran tentang pengaruh pendapatan margin mura>bah}ah dan pendapatan bagi hasil bank serta jumlah dana

9 simpanan wadi> ah terhadap bonus wadi> ah, sehingga dapat menjadi pertimbangan manajemen bank syariah dalam mengambil kebijakan. 4. Untuk nasabah Memberikan informasi sehingga nasabah dapat mempertimbangkan dana terkait yang akan disimpan menggunakan akad wadi> ah dengan melihat jumlah bonus yang diindikasikan dipengaruhi oleh variabelvariabel exogenous dalam penelitian ini.