BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat persaingan menjadi ketat di semua bidang usaha. Setiap perusahaan sulit untuk mencapai keuntungan yang maksimal khususnya pada sektor industri yang bergerak di bidang jasa dimana pelayanan merupakan hal terpenting. Untuk mencapai keuntungan yang maksimal maka setiap perusahaan dituntut untuk dapat mengembangkan organisasinya seefektif dan seefisien mungkin. Salah satunya adalah dengan meningkatkan kinerja manajerial melalui akurasi perencanaan dan pengendalian. Fungsi perencanaan dan pengendalian merupakan dua hal yang tidak terpisahkan. Perencanaan melihat ke masa depan, yaitu menentukan tindakantindakan apa yang harus dilakukan untuk merealisasikan tujuan tertentu. Pengendalian melihat ke belakang, yaitu melihat apa yang telah dihasilkan dan membandingkannya dengan rencana yang telah disusun. Salah satu alat yang dapat digunakan untuk perencanaan dan pengendalian adalah anggaran. Anggaran merupakan pernyataan mengenai estimasi kinerja yang hendak dicapai selama periode waktu tertentu yang dinyatakan dalam ukuran finansial, sedangkan penganggaran adalah proses atau metode untuk mempersiapkan suatu anggaran (Mardiasmo, 2004:61). Pemahaman terhadap tujuan anggaran dan informasi tentang seberapa banyak tujuan anggaran memberi dasar bagi manajer untuk mengukur efisiensi, mengidentifikasi masalah, dan mengendalikan biaya. 11
Oleh karena itu, dalam penyusunannya diperlukan komunikasi antara atasan dan bawahan untuk saling memberikan pengertian dari pikiran dan informasi antara satu sama lain. Partisipasi penganggaran (participative budgeting) melibatkan semua tingkatan manajemen untuk mengembangkan rencana anggaran. Partisipasi penganggaran ini diperlukan karena bawahan yang lebih mengetahui kondisi langsung bagiannya. Argyris (1952) dalam Mustikawati (1999:98) menyarankan perlunya bawahan diberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam proses penyusunan anggaran. Dengan demikian tujuan perusahaan akan lebih dapat diterima, jika seluruh anggota organisasi dapat bersama-sama dalam suatu kelompok untuk saling bertukar pendapat dan informasi mengenai tujuan perusahaan dan terlibat dalam menentukan langkah-langkah untuk mencapai tujuan tersebut. Murray dalam Sumarno (2005:586) menyatakan bahwa partisipasi dari bawahan dalam penyusunan anggaran mempunyai konsekuensi terhadap sikap dan perilaku anggota organisasi yang selanjutnya akan mempengaruhi kinerja dari anggota organisasi tersebut. Penelitian mengenai hubungan partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial menunjukkan bukti yang tidak konklusif. Menurut Sumarno (2005:586) penelitian Browneel, Brownell dan Mcinnes, Steers, Ivancevich, dan Indriantoro menunjukkan hubungan positif dan signifikan antara partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial. Cherrington, Milani, Kenis, Brownell dan Hirst serta Morse dan Reiner menemukan bahwa partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial menunjukkan hubungan positif tidak 12
signifikan. Penelitian Stedry dan penelitian Locke menunjukkan pengaruh negatif antara partisipasi penyusunan anggaran dan kinerja manajerial. Penelitian yang dilakukan oleh Sumarno (2005) pada kantor cabang utama bank di Jakarta memberi bukti bahwa terdapat pengaruh dan hubungan negatif yang kuat antara partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial. Komitmen organisasi merupakan dorongan dari dalam diri individu untuk berbuat sesuatu agar dapat menunjang keberhasilan organisasi sesuai dengan tujuan, serta lebih mengutamakan kepentingan organisasi dibandingkan kepentingannya sendiri dan kelompoknya (Wiener, 1982 dalam Darlis, 2002:88). Penelitian mengenai hubungan komitmen organisasi dengan kinerja manajerial menunjukkan hasil yang tidak konklusif. Penelitian dan studi dalam psikologi dan perilaku organisasional menunjukkan bahwa komitmen organisasi berhubungan dengan peningkatan hasil seperti peningkatan kinerja (Mathieu dan Zajac, 1990; Randal, 1990 dalam Yuwono, 1999:40). Sementara hasil penelitian Tunti (2008) menunjukkan bahwa komitmen organisasi tidak berpengaruh terhadap kinerja manajerial. Bagi individu atau karyawan dengan komitmen organisasi tinggi, pencapaian tujuan organisasi menjadi hal yang penting. Sebaliknya, individu atau karyawan dengan komitmen organisasi rendah memberikan perhatian yang rendah pada pencapaian tujuan organisasi. Mereka cenderung berusaha untuk memenuhi kepentingan pribadi mereka. Ketidakpastian lingkungan merupakan salah satu faktor yang sering menyebabkan organisasi melakukan penyesuaian terhadap kondisi organisasi dengan lingkungan. Seseorang mengalami ketidakpastian karena merasa tidak 13
memiliki informasi yang cukup untuk memprediksi keadaan di masa yang akan datang. Bagi suatu organisasi, sumber utama ketidakpastian berasal dari lingkungan yang meliputi pesaing, konsumen, pemasok, regulator, dan teknologi yang dibutuhkan (Kren dan Kerr, 1993; Wartono, 1998 dalam Asriningati, 2006). Gul dan Chia (1994) dalam Dwirandra (2007:42) menyatakan bahwa ketika persepsi ketidakpastian lingkungan tinggi, organisasi mungkin membutuhkan tambahan informasi untuk mengantisipasi kompleksitas lingkungan. Semakin canggih laporan yang dihasilkan dari informasi sistem akuntansi manajemen akan dapat lebih membantu mengurangi ketidakpastian dan memperbaiki kualitas keputusan yang dibuat. Hal ini selanjutnya akan memperbaiki kinerja manajerial (Dwirandra, 2007:42). Penelitian yang menunjukkan hasil yang tidak konklusif memotivasi peneliti untuk menguji kembali mengenai pengaruh partisipasi penganggaran, komitmen organisasi, dan ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja manajerial pada industri perhotelan di Kota Denpasar. Adanya perbedaan lokasi penelitian, waktu, dan responden maka kemungkinan akan didapat hasil yang berbeda atau kemungkinan juga hasilnya akan sama dengan penelitian sebelumnya. Hal ini yang memotivasi untuk dilakukannya penelitian ini dan apakah teori dan hasil penelitian sebelumnya akan memberikan hasil yang sama bila dilakukan pada hotel berbintang di Kota Denpasar. Hotel juga memiliki struktur manajemen seperti perusahaan lainnya yang tentu saja dalam menjalankan aktivitas kegiatannya juga membuat anggaran sebagai alat untuk menilai kinerja manajemen. Alasan dipilihnya variabel 14
partisipasi penganggaran dikarenakan sistem penyusunan anggaran di hotel-hotel bintang 3 ke atas adalah bottom up. Dengan bottom up budgeting, para manajer menengah ke bawah ikut berpartisipasi dalam proses penyusunan anggaran. Partisipasi dari setiap unit kerja dalam penyusunan anggaran dapat meningkatkan kinerja pemimpin unit kerja atau dalam penelitian ini disebut kinerja manajerial. Alasan dipilihnya variabel komitmen organisasi dalam penelitian ini adalah karena asumsi bahwa adanya komitmen organisasi dapat mempengaruhi perilaku, cara kerja, dan motivasi manajer untuk mencapai tujuan organisasi. Ketidakpastian lingkungan merupakan variabel lain yang dipilih dalam penelitian ini karena industri perhotelan memiliki kondisi lingkungan yang berbeda dengan jenis usaha yang lain seperti kepekaan dengan situasi politik dan ekonomi dunia. Kemampuan manajer memprediksi keadaan di masa datang tergantung dari ketidakpastian lingkungan yang dirasakannya sehingga mungkin akan berpengaruh terhadap kinerja manajerialnya. Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka yang menjadi pokok permasalahan disini adalah: 1) Apakah partisipasi penganggaran berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial pada hotel-hotel berbintang di Kota Denpasar? 2) Apakah komitmen organisasi berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial pada hotel-hotel berbintang di Kota Denpasar? 3) Apakah ketidakpastian lingkungan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja manajerial pada hotel-hotel berbintang di Kota Denpasar? 15
1.2 Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1.2.1 Tujuan Penelitian Sesuai dengan pokok permasalahan di atas, maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui pengaruh partisipasi penganggaran terhadap kinerja manajerial pada hotel-hotel berbintang di Kota Denpasar. 2) Untuk mengetahui pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja manajerial pada hotel-hotel berbintang di Kota Denpasar. 3) Untuk mengetahui pengaruh ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja manajerial pada hotel-hotel berbintang di Kota Denpasar. 1.2.2 Kegunaan Penelitian 1) Bagi Khasanah Ilmu Pengetahuan Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi dan pengetahuan serta memberikan bukti empiris mengenai pengaruh partisipasi penganggaran, komitmen organisasi, dan ketidakpastian lingkungan terhadap kinerja manajerial. 2) Bagi Penyelesaian Operasional dan Perumusan Kebijakan Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran yang dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam perumusan kebijakan perusahaan dalam rangka meningkatkan kinerja manajerial. 16
1.3 Sistematika Penulisan Penulisan penelitian ini terdiri dari beberapa bab yang disusun berurutan secara sistematis, sehingga antara satu bab dengan bab yang lainnya mempunyai hubungan yang sistematis. Sistematika penulisan dalam penelitian ini akan diuraikan secara ringkas meliputi 5 (lima) bab, yaitu: BAB I PENDAHULUAN Bab ini merupakan pengantar bagi pembaca untuk dapat mengetahui permasalahan yang ada dalam penelitian ini, meliputi uraian mengenai latar belakang dan rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penyajian. BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN RUMUSAN HIPOTESIS Bab ini memuat uraian sistematis tentang teori-teori dan hal-hal yang berhubungan dengan penelitian serta hasil-hasil penelitian sebelumnya yang akan digunakan untuk membangun rumusan hipotesis sebagai acuan dalam memecahkan permasalahan penelitian ini. BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menguraikan tentang obyek penelitian, identifikasi dan definisi operasional variabel, jenis, sumber dan metode pengumpulan data serta teknik analisis yang digunakan dalam memecahkan masalah penelitian. BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Bab ini menyajikan hasil pengujian atas hipotesis penelitian ini dan deskripsi hasil penelitian (pembahasan) mengacu pada pokok 17
permasalahan serta tujuan penelitian, yang disesuaikan dengan teknik analisis data yang telah diuraikan pada bab sebelumnya. BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab ini menyajikan simpulan dari hasil pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya dan saran-saran yang ditujukan kepada peneliti selanjutnya yang ingin melanjutkan atau mengembangkan penelitian yang telah dilakukan. 18