AIR BERSIH DAN AIR MINUM FILTRASI Kompleks Pinus Asri Jl. Lidah Harapan 7 Blok G no. 2A Surabaya, Jawa Timur 081 252 777 363 (031) 7521 808 21EABBC3 www.belangaanaknegeri.com info@belangaanaknegeri.com
PERENCANAAN PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UMUM PENGOLAHAN AIR BERSIH & AIR MINUM FILTRASI DI DUSUN NGADAN - LANDAK KALIMANTAN BARAT
Latar Belakang Air bersih merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia yang dibutuhkan secara berkelanjutan. Penggunaan air bersih sangat penting untuk konsumsi rumah tangga, kebutuhan industri rumahan dan tempat umum. Karena pentingnya kebutuhan akan air bersih, maka adalah wajar jika sektor air bersih mendapatkan prioritas penanganan utama karena menyangkut kehidupan orang banyak. Penanganan akan pemenuhan kebutuhan air bersih dapat dilakukan dengan berbagai cara, disesuaikan dengan sarana dan prasarana yang ada di daerah tersebut. Di daerah perkotaan, sistem penyediaan air bersih dilakukan dengan sistem pemipaan dan non pemipaan. Sistem pemipaan dikelola oleh Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) dan sistem non pemipaan dikelola oleh masyarakat baik secara individu maupun kelompok. Kebutuhan air bersih merupakan kebutuhan yang tidak terbatas dan berkelanjutan. Sedang kebutuhan akan penyediaan dan pelayanan air bersih dari waktu ke waktu semakin meningkat, yang terkadang tidak diimbangi oleh kemampuan pelayanan. Peningkatan kebutuhan ini disebabkan oleh karena: Peningkatan jumlah penduduk Peningkatan derajat kehidupan warga Perkembangan desa atau kawasan pelayanan Peningkatan kondisi sosial ekonomi warga. Jika dilihat dari kondisi eksisting di Dusun Ngadan Desa Banyin, Kecamatan Sengah Temila, Kabupaten Landak, Propinsi Kalimantan Barat yang sebagian besar adalah wilayah hutan dan yang kemudian berubah menjadi perumahan warga, maka adalah wajar apabila konsumsi pemakaian air bersih dan air minum pasti meningkat. Akibat dari meningkatnya jumlah penduduk yang diiringi peningkatan ekonomi penduduk, peningkatan jumlah kebutuhan air bersih dan air minum ini tidak dapat dihindarkan. Kekurangan pengetahuan akan teknologi pengolahan air, pendistribusian yang maksimal dan cara pengolahan air secara tepat belum tersentuh secara maksimal, sehingga dapat mengganggu kelancaran akan kebutuhan air untuk kebutuhan sehari-hari bagi penduduk setempat. Untuk menanggulangi permasalahan tersebut memerlukan teknologi pengolahan air bersih, alternatif pengatur dan pendistribusian air secara efektif yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat sekitar dengan tepat dan berguna. Di samping permasalahan-permasalahan yang timbul dalam sistem penyediaan air minum, perlu adanya perbaikan sistem penyediaan air minum yang dikelola warga setempat dengan penggunaan teknologi tepat guna.
Batasan Masalah Rumusan Masalah Ditinjau dari kondisi serta mengingat waktu yang sangat terbatas dan pembahasan maka dalam perencaan pengembangan distribusi air bersih dan air minum filtrasi ini perlu adanya batasan masalah yang berguna untuk memaksimalkan konteks yang digunakan untuk merencanakan pembuatan filter air dan air minum. Batasan masalah tersebut di antaranya adalah : Perhitungan jumlah kebutuhan air bersih berdasarkan peningkatan jumlah penduduk dan pembangunan fasilitas sosial selama 20 tahun mendatang terhi tung dari tahun 2014 2034. Pengembangan jaringan baru yang mampu memenuhi kebutuhan air bersih selama 20 tahun terhitung dari tahun 2014 2034. Menganalisa kebutuhan air dengan pendekatan pertambahan jumlah penduduk per tahun. Ada beberapa pokok permasalahan dalam pembuatan instalasi pipa dan pembuatan air bersih layak minum serta pendistribusian air bersih di Dusun Ngadan, Desa Banying, Kecamatan Sengah Temila, Kabupaten Landak, Propinsi Kalimantan Barat, di antaranya adalah: Bagaimana kondisi eksisting jaringan distribusi yang tersedia saat ini? Berapa jumlah kebutuhan air bersih berdasarkan peningkatan jumlah penduduk dan fasilitas sosial (PAUD, Klinik kesehatan, Puskesmas, Rumah Sakit Daerah) di masa akan datang? Bagaimana cara mengatasi permasalahan air bersih tersebut?
Tujuan Ruang Lingkup Adapun tujuan dari penyusunan Proyek Akhir ini adalah sebagai berikut: Menganalisa kondisi eksisting jaringan distribusi air bersih saat ini. Menghitung kebutuhan air bersih berdasarkan peningkatan jumlah penduduk dan fasilitas sosial pada tahun 2034. Membangun, mengembangkan dan merencanakan transmisi jaringan distribusi air bersih saat sekarang ini dan jangka waktu ke depan selama 20 tahun mendatang. Ruang lingkup pembuatan proposal ini adalah: Wilayah Studi Wilayah pembangunan dan pengembangan jaringan distribusi air bersih adalah di Desa Banying Dusun Ngadan, Landak Kalimantan Barat. Pengumpulan Data Pengumpulan data memiliki maksud untuk menunjang keperluan perencanaan, pembangunan dan transmisi jaringan air bersih di antaranya adalah: o Peta kondisi eksisting. o Peta jaringan distribusi. o Data penduduk. o Data fasilitas umum. o Data pembagian wilayah distribusi air bersih. o Data pemipaan yang digunakan saat ini, eksisting piping. o Data teknis seperti, tekanan, debit, dan volume.
Teknis Pembuatan Metode Filtrasi 3 Filter Stage 3 1 12.000.000 macro bacterial filter ultraviolet filter iron remover filter color remover filter bacterial filter carbon active zeolite silica sand calcium carbonat Model perencanaan jaringan distribusi air bersih dengan metode filtrasi bertingkat dengan design teknik adalah sebagai berikut: 4 Filter Stage 4 1 15.750.000 micro bacterial filter high ultraviolet filter No Perincian Unit Harga Satuan Jumlah 1 Filter Stage 1 1 7.500.000 carbon active zeolite silica sand calcium carbonat 2 Filter Stage 2 1 9.500.000 iron remover filter color remover filter bacterial filter carbon active zeolite silica sand calcium carbonat 5 Reverse Osmosis 1 20.000.000 6 Final Filter 1 27.500.000 7 Instalasi Pipa pvc 1" 20 70,000 1,400,000 pvc 3/4" 10 60,000 600,000 pvc 1/2" 25 40,000 1,000,000 lem, elbow, sock, dll 1 3,850,000 3,850,000 pompa 350 watt 2 950,000 1,900,000 pompa 200 watt 1 700,000 700,000 pompa 125 watt 3 350,000 1,050,000 10.500.000 8 Ongkos Kerja tenaga kerja setting di lapangan 3 80,000 X 20 hari 4,800,000 uang makan 3 40,000 X 20 hari 2,400,000 7.200.000 9 PENGELUARAN LAIN 20% 21.990.000 TOTAL 131.940.000
Data Teknis Filter FILTER STAGE 1 Terdiri dari 1 unit tabung filter jenis macro sizing dengan material filtrasi seperti, carbon active, zeolite, Silica sand, calcium carbonat, material penyaring lainnya (disesuaikan dengan kondisi pengotor macro air di lapangan). FILTER STAGE 2 Terdiri dari 1 unit tabung filter jenis micro sizing dengan material filtrasi seperti, iron remover, color remover, bacterial filtrasi, cartridge berisi Silica sand, carbon active dan calcium carbonat powder. FILTER STAGE 3 Terdiri dari 1 unit filter jenis macro bacterial filtrasi + UV system. FILTER STAGE 4 Terdiri dari 1 unit filter jenis micro bacterial filtrasi dan penggunaan tingkat ultra violet yang lebih tinggi, berguna untuk membunuh bakteri yang terkandung dalam air tersebut. REVERSE OSMOSIS Reverse osmosis RO (Osmosis terbalik) adalah suatu metode pengolahan air dengan cara penyaringan yang dapat menyaring berbagai molekul besar dan ion-ion dari suatu larutan dengan cara memberi tekanan pada larutan ketika larutan itu berada di salah satu sisi membran seleksi (lapisan penyaring). Proses tersebut menjadikan zat terlarut terendap di lapisan yang dialiri tekanan sehingga zat pelarut murni bisa mengalir ke lapisan berikutnya. Membran seleksi itu harus bersifat selektif atau bisa memilah yang artinya bisa dilewati zat pelarutnya (atau bagian lebih kecil dari larutan) tapi tidak bisa dilewati zat terlarut seperti molekul berukuran besar dan ion-ion. Osmosis adalah sebuah fenomena alam yang terjadi dalam sel makhluk hidup dimana molekul "solvent" (biasanya air) akan mengalir dari daerah berkonsentrasi rendah ke daerah berkonsentrasi tinggi melalui sebuah membran semipermeabel. Membran semipermeabel ini menunjuk ke membran sel atau membran apa pun yang memiliki struktur yang mirip atau bagian dari membran sel. Gerakan dari "solvent" berlanjut sampai sebuah konsentrasi yang seimbang tercapai di kedua sisi membran. FINAL FILTER RO Air merupakan rangkaian terbaik saat ini dimana unit filter ini akan memfiltrasi molekul H2O yang terbentuk karena adanya sejumlah gaya (medan magnet elektrik dan sinar inframerah) sehingga memungkinkan molekul H2O membentuk formasi yang khas. Pada air biasa (juga pada air beroksigen) lima molekul H2O berkelompok membentuk formasi pentagonal. Selanjutnya kelompok-kelompok tersebut membentuk rangkaian berupa air seperti yang kita jumpai seharihari. Pada Air Heksagonal, enam molekul H2O berkelompok membentuk formasi heksagonal. Fenomena ini terjadi karena air dipengaruhi oleh magnet dan radiasi elektrik tertentu (gelombang panjang inframerah).